RENSTRA
RENCANA STRATEGIS
SMP NEGERI 3 TANGERANG
TAHUN PELAJARAN 2009 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Setiap institusi professional,secara managerial tentu harus membuat suatu dasar yang akan dijadikan
sebagai patokan dalam melaksanakan program kerja baik secara personal maupun sistemik, berdasarkan
asumsi tersebut maka SMP Negeri 3 Tangerang berupaya semaksimal mungkin untuk membuat suatu
perencanaan yang strategis dalam rangka mendukung kebijakan dan tujuan pendidikan nasional.
Rencana Strategis (Renstra) SMP Negeri 3 Tangerang disusun dengan maksud menyediakan sebuah
panduan perencanaan yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan
pendidikan (2009/2010 s.d. 2011/2012).
Renstra SMP Negeri 3 Tangerang adalah dokumen perencanaan strategis yang menjabarkan semua
kegiatan pendidikan, indikasi-indikasi pencapaian target, dan solusi terhadap permasalahan pendidikan
secara terencana dan bertahap melalui pembiayaan APBS, APBD kota Tangerang ataupun APBN (Pusat).
Secara umum Renstra akan menjadi tolok ukur pertanggungjawaban pada setiap akhir tahun anggaran
SMP Negeri 3 Tangerang kepada stake holder, oleh karenanya Renstra SMP Negeri 3 Tangerang dibuat
sebagai rencana 4 (empat ) tahunan dari tahun 2009 2012 yang menggambarkan visi, misi, tujuan,
sasaran, kebijakan program, dan kegiatan pendidikan.
Dengan demikian Renstra disusun melalui proses secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan sebagai
landasan dasar pengambilan keputusan dengan memanfaatkan kondisi, potensi, efisiensi, dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan, yang dapat memberikan sikap akuntabilitas kinerja dengan bertumpu pada
pencapaian keberhasilan KBM/PBM.
BAB II
Kondisi di bidang pendidikan tahun 2006 s/d 2009 berdasarkan indikator perolehan APM/ APK
memperlihatkan presentase yang cukup menggembirakan, hal ini dikarenakan adanya komitmen yang
kuat dalam mensukseskan wajar Dikdas 9 tahun.
Indikator minat masuk ke SMP Negeri 3 Tangerang pada tahun 2008 menunjukkan perolehan Angka Animo
Masyarakat 1226 pendaftar dan Angka Daya Tampung Murni 440 orang. Indikator lainnya adalah tingkat
kelulusan mencapai 100 % dengan perolehan NEM rata-rata 7,26. Daya tampung siswa tiap awal tahun
rata-rata 440 orang siswa dan kelulusan 100 %. Lulusan yang dapat diserap SMU Negeri mecapai angka
antara 87 % s.d. 99 %.
Kondisi ruang belajar cukup refresentatif dengan jumlah ruang belajar sebanyak 22 ruang belajar, satu
ruang laboratorium, dua ruang perpustakaan, satu ruang TU satu ruang OSIS, satu ruang BP/BK, dan
mesjid yang dapat digunakan sebagai wahana pembelajaran.
2.2 KENDALA YANG DIHADAPI
Dalam penyelenggaraan bidang pendidikan di SMP Negeri 3 Tangerang juga tidak terlepas dari berbagai
kendala dan permasalahan yang dihadapi, diantaranya :
1. Masih belum meratanya pemahaman masyarakat terhadap permasalahan dan kondisi sekolah dan
pentingnya dukungan dana dalam meningkatkan kualitas anak didik.
2. Kurangnya atau terbatasnya sarana prasarana pembelajaran, sehingga tidak optimalnya KBM.
3. Anggaran dana operasional pendidikan dari BOS, APBD/APBN masih belum bisa memenuhi kebutuhan
untuk melaksanakan dan mengembangkan program sekolah yang berstatus Sekolah Standar Nasional
(SSN), apalagi setelah digulirkannya Program Sekolah Gratis oleh pemerintah.
4. Desakan pengaruh era globalisasi membutuhkan sarana dan prasarana yang bermuatan teknologi
tinggi.
5. SDM memerlukan pembinaan dan wawasan teknologi.
6. Belum optimalnya hubungan kerja sama dengan lembaga yang terkait dan dunia usaha sebagai sumber
belajar dalam melaksanakan Broad Based Educatioan (BBE) life skill.
7. Belum optimalnya empat peran Komite Sekolah dan partisipasi orang tua siswa terhadap peran dan
fungsi pendidikan di dalam sekolah dan di luar sekolah.
Di sisi lain peningkatan dan pemenuhan sarana dan prasarana pembelajaran masih perlu mendapat
perhatian yang cukup serius, mengingat daya tampung siswa saat ini masih belum memenuhi kebutuhan
akan kenyamanan proses belajar mengajar. Sementara itu Otonomi Daerah telah merangsang perubahan
aspirasi dan tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan cakupan layanan pendidikan. Untuk memenuhi
tuntutan tersebut, sekolah dipacu untuk segera menata diri dengan manajemen berbasis sekolah (MBS).
Dilain pihak kemampuan tenaga kependidikan untuk mengemban tugasnya secara profesional masih
memerlukan pelatihanpelatihan yang lebih intensif dan efektif.
3. Pemerataan informasi dan pemahaman dalam penerapan pembelajaran KBK yang berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL)
4. Mengembangkan perangkat pembelajaran: pemetaan SK, KD, silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) secara optimal.
5. Melaksanakan diversifikasi kurikulum.
6. Pencapaian kurikulum formal mandiri.
8. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan strategi:
a. Mengadakan Need Assesmen Test bagi para guru
b. Peningkatan kemampuan profesionalisme guru, melalui pelatihan, penataran, work shop dan
efektifitas wadah MGMP
9. Mengembangkan kurikulum muatan lokal dalam rangka mewujudkan hasil pendidikan yang religius dan
berbudi pekerti luhur
10. Pengembangan bench marking, dengan strategi
10.1. Pengembangan dan Penguasaan Keterampilan Bahasa Inggris
10.2. Pengembangan Ilmu-ilmu Dasar (matematika dan IPA)
10.3. Pengembangan Ekstrakurikuler
10.4. Pengembangan Budi Pekerti yang Akhlakul Karimah.
11. Mengembangkan kualitas dan kuantitas fasilitas pembelajaran dengan strategi :
11.1. Merenovasi dan menambah ruang belajar tiap tahun sebanyak 2 ruang;
11.2. Pengadaan sarana pembelajaran seperti sarana perpustakaan dan
labotarium IPA, laboratorium bahasa
11.3. Menata lingkungan agar lebih tertata, rapai, nyaman, menyenangkan
12. Meningkatkan kualitas lulusan dengan strategi :
12.1. Melaksanakan Bridging Course dan matrikuluasi kelas VII
12.2. Melaksanakan remedial teaching
12.3. Pengayaan dan Pendalaman Materi (PM) kelas IX
12.4. Efektifitas jadwal pelajaran dan jam belajar
13. Meningkatkan pembinaan siswa melalui penyaluran bakat dan prestasi dalam
bidang olah raga dan seni
14. Meningkatkan pelaksanaan program Ekstrakurikuler dan program pembinaan
kesiswaan
13. Meningkatkan suasana ketentraman dan ketenangan belajar dalam mewujudkan ketahanan sekolah,
dengan strategi:
13.1. Meningkatkan mutu pengelolaan sekolah melalui pengembangan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
13.2. Menciptakan kesamaan persepsi tentang pengembangan sekolah
14. Meningkatkan kerjasama dengan LSM, Lembaga Motivator dan organisasi
masyarakat serta pondok pesantren dalam meningkatkan kesadaran tanggung
BAB III
VISI, MISI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PRIORITAS
3.1. VISI
Inovatife, Competitive, Uniqe, and Comportible
(Berinovasi, Bersaing, Unik dan Nyaman)
Indikator :
1. Menggunakan kurikulum formal mandiri beserta perangkatnya dan mengimplementasikannya secara
konsisten;
2. Meningkatkan proses pembelajaran untuk mencapai prestasi dalam akademik dan non akademik
dengan suasana belajar yang santun, religius dan demokratis;
3. Unggul dalam perolehan nilai Ujian Nasional dan mendapat peringkat I dan dapat terserap di SMAN
terbaik di kota Tangerang dan DKI Jakarta;
4. Profesionalisme guru yang kreatif dan inovatif, dan religius dengan mengutamakan layanan prima
terhadap masyarakat;
5. Mempunyai fasilitas belajar yang memadai dan lingkungan yang tertata, nyaman, dan bersih;
6. Lembaga yang mandiri, transparan, akuntabel, dan didukung oleh stakeholder
7. Mengembangkan pedoman penilaian dan menerapkannya dengan transparan, akuntabel, dan
demokratis.
3.2. MISI
Atas dasar Visi diatas , maka SMP Negeri 3 Tangerang menetapkan misi sebagai
berikut :
1. Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, diversifikasi kurikulum, dan perangkat
pembelajarannya;
2. Mengembangkan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang
untuk mendorong kemandirian siswa untuk belajar bekerjasama, mengembangkan prakarsa dan
kreativitas, sesuai dengan bakat, minat, etika, logika, estetika dan kinestetika, sehingga tumbuh jiwa
yang berprestasi, berdisiplin, berahlaqul karimah, dan patriotis.
3. Menumbuhkembangkan prestasi akademik dan non akademik serta keterampilan hidup agar peserta
didik memiliki keterampilan, sikap dan perilaku adaptif, kooperatif dan kompetitif dalam menghadapi
tantangan dan tuntutan kehidupan
4. Meningkatkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi, profesional, dan
komptensi sosial dengan memiliki, menguasai dan menerapkan secara konsisten berbagai metode,
dengan menggunakan Sistem Administrasi Sekolah (SAS) dan sistem informasi manajemen.
2.4. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi oleh Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru dan Tenaga TU
2.4.1. Instrumen evaluasi dan monitoring kinerja guru dan TU
2.4.2. Membuat format evaluasi dan monitoring tugas guru dan TU
2.4.2. Membuat standar penilaian kinerja guru dan TU
2.4.3. Pelaksanaan Supervisi klinis kinerja guru dan TU
2.4.4. Pengadministrasian kinerja dan prestasi guru dan TU
2.4.5. Membuat standar reward dan funishment kinerja guru dan TU
Sasaran 3 : Guru Menguasai dan Melaksanakan Berbagai Metode, Strategi, Model, Pembelajaran, dan
Strategi Penilaian sehingga Siswa dapat Belajar dalam Situasi Menyenangkan, Konstruktif, Inspiratif, dan
Motivatif
PENINGKATAN STANDAR PROSES:
Sasaran 5 : Tercapainya Standar Ketuntasan Belajar Minimal Seluruh Mata Pelajaran (75%), sehingga
Semua Siswa dapat Mencapai Ketuntasan Belajar 100 % dan Dapat Memenangkan Berbagai Lomba Baik
Akademik maupun Non Akademik.
PENINGKATAN STANDAR KELULUSAN:
Sasaran 6 : Mempunyai Struktur Organisasi, Uraian Tugas yang Jelas, Instrumen Evaluasi Kinerja Sekolah
dalam Model Manajemen yang Baik , dan Tercapainya SPM dalam Situasi Kerja yang Kkondusif dengan
Menjalin Hubungan Kemitraan dengan Komite Sekolah (Terealisasinya Empat Fungsinya) dan Tersedianya
Jaringan SIM untuk Terciptanya Keharmonisan Hubungan Baik Vertikal maupun Horizontal
PENINGKATAN MUTU KELEMBAGAAN DAN MANAJEMEN:
6.1. Pengembangan dan Melengkapi Administrasi Sekolah (yang Bersifat Wajib dan Tidak Wajib, lihat PP
no 19 th 2005)
6.1.1. Mengefektifkan kegiatan tertib administrasi
6.1.2. Penyelesaian administrasi tepat waktu (buku induk, agenda harian, SPJ)
6.1.3. Membuat program sekolah
6.1.4. Membuat SK pembagian tugas
6.1.5. Membuat dan mendistribusikan kalender pendidikan
6.1.6. Membuat tata tertib guru dan siswa
6.1.7. Membuat struktur organisasi
6.1.8. Membuat kode etik warga
6.1.9. Membuat APBS
6.3. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi oleh Sekolah tentang Kinerja Sekolah
6.3.1. Membuat jadwal pelaksanaan monitor dan laporan
6.3.2. Pelaksanaan laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan
6.3.3. Evaluasi diri Kinerja sekolah
6.3.4. Bersama-sama dengan Komite Sekolah mengadakan evaluasi internal
6.6. Penggalangan Partisipasi Masyarakat (Pemberdayaan Komite Sekolah untuk Merealisasikan Empat
Tugasnya)
6.6.1. Memusyawarahkan dengan Komite Sekolah tentang peran: a. Advesary Agency; b. Suporting
Aagency; c. Controlling Agency; d. Mediator antara eksekutif DPRD dengan masyarakat
6.6.2. Merumuskan program sekolah bersama dengan Komite Sekolah
6.6.3. Merumuskan APBS bersama dengan Komite Sekolah
6.6.4. Menganalisis kesenjangan antara usulan dan dukungan komite sekolah dengan keberdayaan
sekolah untuk mengakomodasikan dalam program
6.6.5. Merumuskan bersama komite sekolah tentang instrumen kontroling yang dilaksanakannya
6.6.6. Meningkatkan peran mediator dengan bekerja bersama-sama dalam meningkatkan hubungan
6.9. Implementasi Model Manajemen: POAC, PDCA, dan Model Lain yang Pada Dasarnya Mengembangkan
Aspek-aspek Manajemen untuk Pengembangan Standar-Standar Pendidikan :
6.9.1. Mensosialisasikan model manajemen yang diterapkan
6.9.2. Meningkatkan komitmen warga dalam mengimplementasikan model manajemen
6.9.3. Mengembangkan POAC yang berlandaskan TQM
6.9.4. Menganalisis kinerja sekolah secara periodik
6.9.5. Mengefektifkan seluruh aspek manajerial
Sasaran 7 : Terciptanya Jalinan Kerja dengan Penyandang Dana (Dunia Usaha, Stakeholder) dan Tergalang
Dana Masyarakat Sehingga Sekolah dapat Menciptakan Usaha-usaha dalam Upaya Mengembangkan Potensi
Internal dan Eksternal Guna Memenuhi Standar Pembiayaan dan Membantu Sektor yang Kurang Mampu
(Subsidi Silang)
Sasaran 8 : Terimplementasikan model-model penilaian dan mempunyai pedoman dan instrumen evaluasi
dari hasil uji coba untuk mengarah pada pembelajaran anak berprestasi, bermasalah, dan kelainan
lainnya dengan menggunakan sistem administrasi sekolah (SAS) dan sistem informasi manajemen.
PENGEMBANGAN STANDAR PENILAIAN:
8.2. Implementasi Model Evaluasi Pembelajaran: Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan
Akhir Semester, Ulangan Kenaikan Kelas, dll
8.2.1. Membuat program penilaian
8.2.2. Melaksanakan penilaian :
1. Ulangan harian
2. Ulangan Tengah Semester
3. Ulangan Akhir Semester
4. Ulangan kenaikan kelas
8.2.3. Mendokumentasikan seluruh penilaian
8.2.4. Membuat/melaksanakan laporan pendidikan : bulanan, semester, dan kenaikan kelas
8.3. Pengembangan instrumen atau perangkat soal-soal untuk berbagai model evaluasi
8.3.1. Membuat format-format :
1. Program tahunan
2. Program semester
3. Kisi-kisi soal
4. Kartu soal
5. Kunci jawaban dan kriteria penilaian
6. analisis butir soal
7. Analisis Ketuntasan Belajar
8.3.2. Membuat bank soal
3. Pengembangan silabus
a. Pelatihan membuat silabus V V
b. Membuat silabus (master) tiap mata pelajaran V V V V
c. Penganalisaan dan penyelarasan silabus tiap mata pelajaran V V V V
d. Verifikasi dan Pengesahan Silabus tiap mata pelajaran V V V
e. Pengetikan dan pencetyakan silabus V V V V
f. Supervisi klinis dan supervisi kinerja pembelajaran V V V V
g. Membuat instrumen evaluasi pengembangan silabus V V V
k. Pemberdayaan MGMP
l. Briefing Mingguan, Bulanan V V V V
m. Rapat Dinas V V V V
o. Upacara Senin Pagi dan sabtu sore V V V V
p. Sosialisasi program sekolah dan APBS V V V V
q. Pemberian tugas tertentu (kepanitiaan, Tim) V V V V
d. Penyediaan Multimedia, komputer, internet, TV di setiap kelas ( Analisis kebutuhan ruang terlampir) V
VVV
e. Menambah ruang kelas dan ruang pembelajaran lainnya. ( Analisis kebutuhan ruang terlampir) 2 2 3 3
3. Pengembangan prasarana pendidikan
a. Membuat software pembelajaran V V V
b. Membuat software adiministrasi pembelajaran(SAS) V V
c. Membuat software adiministrasi Umum (SIM) V V
d. SMS Interaktif tentang perkembangan siswa V
b. Mengadakan kerja sama dengan birokrat (struktural) secara vertikal dengan memberikan laporan
secara berkala V V V V
c. Mengadakan jaring kerja secara horizontal dengan cara berkunjung, saling memberi informasi
persekolahan, pengelolaan MBS V V V V
d. Membuat sub unit kerja untuk membangun jaringan kerja dengan dunia usaha, dunia industri, lembaga
sosial , LSM, lingkungan masyarakat, untuk menampung partisipasi masyarakat atas tanggung jawab
memajukan pendidikan V V V V
e. Mengevaluasi program jaringan kerja secara vertikal dan horizontal V V V V
9. Implementasi model manajemen: POAC, PDCA, dan model lain yang pada dasarnya mengembangkan
aspek-aspek manajemen untuk pengembangan standar-standar pendidikan
a. Mensosialisasikan model manajemen yang diterapkan V V V V
b. Meningkatkan komitmen warga dalam mengimplementasikan model manajemen V V V V
c. Mengembangkan POAC yang berlandaskan TQM V V V V
d. Menganalisis kinerja sekolah secara periodik V V V V
e. Mengefektifkan seluruh aspek manajerial V V V V
3. Penciptaan usaha-usaha
a. pemberdayaan kantin sekolah V V V V
b. Menjalin usaha dengan berbagai pihak pengusaha V V V
c. Meningkatkan usaha-usaha yang telah dilaksanakan V V
c. Menhaktifkan kegiatan 6K V V V V
d. Lingkungan sebagai sumber dan media pembelajaran V V V V
e. Membuat jadwal penggunaan sarana sekolah V V V V
f. Meningkatkan peran dan fungsi perpustakaan V V V V
g. Meningkatkan peran dan fungsi Laboratorium IPA, Komputer, dan PTD V V V V
2. Implementasi model evaluasi pembelajaran: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, dll
a. Membuat program penilaian V V V V
b. Melaksanakan penilaian :
1. Ulangan harian V V V V
2. Ulangan Tengah Semester V V V V
3. Ulangan Akhir Semester V V V V
4. Ulangan kenaikan kelas V V V V
b. Mendokumentasikan seluruh penilaian V V V V
c. Membuat/melaksanakan laporan pendidikan : bulanan, semester, dan kenaikan kelas V V V V
6. Penerapan model-model pembelajaran bagi anak: berprestasi, bermasalah, dan kelompok anak
lainnya
a. Melaksanakan pengayaan V V V V
b. Melaksanakan remedial V V V V
c. Melaksanakan pemanduan belajar V V V V
Catatan :
*) Hal yang menunggu pedoman dari SK Menteri
3.7. Faktor-Faktor penentu keberhasilan
Untuk memacu perkembangan pendidikan di SMP Negeri 3 Tangerang perlu diidentifikasi faktor-faktor
penentu keberhasilan tersebut dengan memperhatikan analisis lingkungan berupa sumber daya dan
sumber dana yang di dukung peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan serta keterlibatan masyarakat
dalam mencapai Visi dan Misi SMP Negeri 3 Tangerang.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa faktor-faktor kunci keberhasilan rencana
strategis SMP Negeri 3 Tangerang adalah :
1. Dukungan dan political will dari pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, DPRD Jawa
Barat dan Kota, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, dan Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam
melaksanakan MBS dan Kurikulum 2004
2. Dukungan BSNP dalam menyelesaikan seluruh peraturan, standar, dan pedoman yang menjadi arah dan
pedoman bagi sekolah untuk menyelenggarakan SSN.
3. Teratasinya kinerja kelembagaan, keorganisasian, dan keadministrasian yang masih lemah sebagai
upaya meningkatkan kulitas pendidikan dan kualitas SDM.
4. Pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan dalam melaksanakan MBS.
5. Dukungan dan partisipasi masyarakat dan orang tua siswa untuk meningkatkan sarana prasarana
pendidikan yang belum tersedia.
6. Dukungan partisipasi Komite Sekolah untuk meningkatkan peran dan fungsinya sebagai mitra sekolah
dalam Suporting, Advisary, Controling, dan Mediator, sehingga sekolah dapat melaksanakan programnya
secara efektif dan efisien..
BAB IV
KERANGKA PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA
Pengukuran Kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan /kebijakan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi SMP Negeri 3 Tangerang. Pengukuran
Kinerja mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indicator kinerja.
Selanjutnya dilakukan evaluasi kinerja dengan cara menghitung nilai capaian kinerja pelaksanaan
kegiatan / program /sasaran / kebijakan yang telah ditetapkan . Untuk menilai pertanggung jawaban
pencapaian tejuan dan sasaran yang ditetapkan berdasarkan hasiki perencanan stratejik, dilakukan pula
analisis pencapaian kinerja dengan menginterprestasikan lebih lanjut pengukuran kinerja yang
menggambarkan keberhasilan/kegagalan Kepala
SMP Negeri 3 Kota Tangerang dalam melaksanakan misinya yang meliputi:Kerangka Pengukuran Kinerja
dan Evaluasi Kinerja.
4.1. Kerangka Pengukuran Kinerja
4.1.1. Ruang Lingkup Kinerja
Kinerja yang akan diukur adalah seluruh aspek kegiatan yang ada di SMP Negeri 3 Tangerang.
Kinerja keuangan yang meliputi kehematan, efesiensi, dan efektivitas. Kehematan diukur dengan
membandingkan antara harga pasar dengan harga input atas pengadaan barang dan jasa. Efisiensi diukur
dengan membandingkan antara input yang digunakan dengan ouput yang dihasilkan. Efektifitas diukur
dengan membandingkan antara ouputyang dihasilkan dengan sasaran yang telah ditetapkan
4.1.2. Indikator Kinerja
Indikator pengukuran kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapain suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu indikator kinerja merupakan
sesuatu yang akan dihitung dan diukur, kemudian digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat
tingkat kenerja.
Beberapa jenis indikator kinerja yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja, yaitu :
1. Indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelasanaan kegiatan dapat
berjalan untuk menghasilkan keluaran, indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, informasi,
kebijakan/peraturan perundang-undangan dan sebagainya.
2. Indikator Keluaran (Output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang
dapat berupa fisik dan / atau non fisik.
3. Indikator hasil (Outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output kegiatan
pada jangka menengah ( efek langsung).
4. Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatunyang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan
kegiatan yang merupakan akibat dari adanya outcome.
5. Indikator dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulakan baik positif maupun negatif pada setiap
tingkatan Indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan
4.1.3. Proses Pengukuran Kinerja
Indikator kinerja, diukur oleh perbandingan antara target dengan realisasi serta persentase pencapainya.
Oleh karena waktu laporan akuntabilitas disusun setelah akhir tahun dari suatu proses periode kegiatan,
maka indakor kinerja yang akan diukur secara minimal meliputi Indikator input dan ouput.
1. Outcome, benefit dan impact, minimal dibuat secara naratif, dan jika memungkinkan ditetapkan
secara kuantitatif. Oleh karena untuk melakukan pengukuran outcome, benefit dan impact pada
umumnya tidak bisa secara langsung dapat diketahui setelah kegiatan berakhir.
2. Pengukuran kinerja SMP Negeri 13 berasal dari capaian kinerja kegiatan masing pencapaian renstra.
masing-masing program tersebut diberi bobot .Capaian kinerja kebijakan merupakan cerminan capaian
kinerja sasaran.
4.4 Evaluasi Kinerja Kepala SMP Negeri 3 Kota Tangerang
Evaluasi kinerja Kepala SMP Negeri 3 Tangerang merupakan kumpulan dari kinerja kebijakan /sasaran
sehingga dengan cara yang sama hasil kinerja Kepala SMP Negeri 3 Tangerang adalah merupakan
penjumlahan dari hasil kinerja masing-masing /sasaran setelah terlebih dahulu dilakukan pembobotan
terhadap masing-masing kebijakan/sasaran tersebut.
4.5 Kesimpulan Hasil Evaluasi Kinerja
Langkah terakhir dalam proses pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja adalah membuat simpul hasil
evaluasi . Simpulan hasil evaluasi akan memberikan gambaran kepada para penerima informasi mengenai
nilai kinerja SMP Negeri 3 Kota Tangerang..
Kinerja SMP Negeri 3 Tangerang dapat nilai dengan skala pengukuran ordinal yang dibuat sesuai dengan
pertimbangan masing-masing, misalnya:
X= >85 : Baik atau sangat Baik atau Sangat Berhasil
X=71- 85 : Sedang atau Baik atau berhasil
X=56-70 : Kurang Baik atau Sedang atau Cukup Berhasil
X=<55 : Sangat Kurang atau Kurang atau Tidak Berhasil
Diposkan oleh ARDIPETAMAJAdi 05.44Tidak ada komentar:
b. Melaksanakan laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan V V V V
c. Evaluasi diri Kinerja sekolah V V V V
d. Bersama-sama dengan Komite Sekolah mengadakan evaluasi internal V V V V
9. Implementasi model manajemen: POAC, PDCA, dan model lain yang pada dasarnya mengembangkan
aspek-aspek manajemen untuk pengembangan standar-standar pendidikan
a. Mensosialisasikan model manajemen yang diterapkan V V V V
b. Meningkatkan komitmen warga dalam mengimplementasikan model manajemen V V V V
c. Mengembangkan POAC yang berlandaskan TQM V V V V
d. Menganalisis kinerja sekolah secara periodik V V V V
e. Mengefektifkan seluruh aspek manajerial V V V V
b. Bekerja sama dengan komite sekolah mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak yang peduli
pendidikan V V V V
c. Mengadakan Malam Dana Pembangunan V V V
d. Membentuk konsorsiun penyandang dana pembangunan sekolah V V V
VV
2. Penggalangan dana dari berbagai sumber
a. Mengadakan bazar sekolah di tempat umum V V
b. Menyelenggarakan Malam Bakti Alumni SMP 13 V V
c. Membuat Kupon Pembangunan SMP 13 V V V V
3. Penciptaan usaha-usaha
a. pemberdayaan kantin sekolah V V V V
b. Menjalin usaha dengan berbagai pihak pengusaha V V V
c. Meningkatkan usaha-usaha yang telah dilaksanakan V V
2. Implementasi model evaluasi pembelajaran: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, dll
a. Membuat program penilaian V V V V
b. Melaksanakan penilaian :
1. Ulangan harian V V V V
2. Ulangan Tengah Semester V V V V
3. Ulangan Akhir Semester V V V V
4. Ulangan kenaikan kelas V V V V
b. Mendokumentasikan seluruh penilaian V V V V
c. Membuat/melaksanakan laporan pendidikan : bulanan, semester, dan kenaikan kelas V V V V
6. Penerapan model-model pembelajaran bagi anak: berprestasi, bermasalah, dan kelompok anak
lainnya
a. Melaksanakan pengayaan V V V V
b. Melaksanakan remedial V V V V
c. Melaksanakan pemanduan belajar V V V V
Catatan :
*) Hal yang menunggu pedoman dari SK Menteri
BAB IV
KERANGKA PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA
Pengukuran Kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan /kebijakan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi SMP Negeri 3 Tangerang. Pengukuran
Kinerja mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indicator kinerja.
Selanjutnya dilakukan evaluasi kinerja dengan cara menghitung nilai capaian kinerja pelaksanaan
kegiatan / program /sasaran / kebijakan yang telah ditetapkan . Untuk menilai pertanggung jawaban
pencapaian tejuan dan sasaran yang ditetapkan berdasarkan hasiki perencanan stratejik, dilakukan pula
analisis pencapaian kinerja dengan menginterprestasikan lebih lanjut pengukuran kinerja yang
menggambarkan keberhasilan/kegagalan Kepala
SMP Negeri 3 Kota Tangerang dalam melaksanakan misinya yang meliputi:Kerangka Pengukuran Kinerja
dan Evaluasi Kinerja.
4.1. Kerangka Pengukuran Kinerja
4.1.1. Ruang Lingkup Kinerja
Kinerja yang akan diukur adalah seluruh aspek kegiatan yang ada di SMP Negeri 3 Tangerang.
Kinerja keuangan yang meliputi kehematan, efesiensi, dan efektivitas. Kehematan diukur dengan
membandingkan antara harga pasar dengan harga input atas pengadaan barang dan jasa. Efisiensi diukur
dengan membandingkan antara input yang digunakan dengan ouput yang dihasilkan. Efektifitas diukur
dengan membandingkan antara ouputyang dihasilkan dengan sasaran yang telah ditetapkan
4.1.2. Indikator Kinerja
Indikator pengukuran kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapain suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu indikator kinerja merupakan
sesuatu yang akan dihitung dan diukur, kemudian digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat
tingkat kenerja.
Beberapa jenis indikator kinerja yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja, yaitu :
1. Indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelasanaan kegiatan dapat
berjalan untuk menghasilkan keluaran, indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, informasi,
kebijakan/peraturan perundang-undangan dan sebagainya.
2. Indikator Keluaran (Output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang
dapat berupa fisik dan / atau non fisik.
3. Indikator hasil (Outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output kegiatan
pada jangka menengah ( efek langsung).
4. Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatunyang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan
kegiatan yang merupakan akibat dari adanya outcome.
5. Indikator dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulakan baik positif maupun negatif pada setiap
tingkatan Indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan
4.1.3. Proses Pengukuran Kinerja
Indikator kinerja, diukur oleh perbandingan antara target dengan realisasi serta persentase pencapainya.
Oleh karena waktu laporan akuntabilitas disusun setelah akhir tahun dari suatu proses periode kegiatan,
maka indakor kinerja yang akan diukur secara minimal meliputi Indikator input dan ouput.
1. Outcome, benefit dan impact, minimal dibuat secara naratif, dan jika memungkinkan ditetapkan
secara kuantitatif. Oleh karena untuk melakukan pengukuran outcome, benefit dan impact pada
umumnya tidak bisa secara langsung dapat diketahui setelah kegiatan berakhir.
2. Pengukuran kinerja SMP Negeri 13 berasal dari capaian kinerja kegiatan masing pencapaian renstra.
merupakan suatu upaya kearah adanya persamaan persepsi antara pihak-pihak yang berkepentingan.
4.3 Kerangka Evaluasi Kinerja
Dalam konteks laporan akuntabilitas kinerja, evaluasi yang akan dikemukakan meliputi evaluasi kinerja
kegiatan, kinerja program dan kinerja kebijakan/sasaran.
4.3.1 Evaluasi Kinerja Kegiatan
Evaluasi kinerja kegiatan menunjukkan capaian kinerja kegiatan dalam suatu kurun waktu tertentu.
Evaluasi kinerja kegiatan menunjukkan penilaian atas keberhasilan/kegagalan dalam pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam kerangka perencanaan strategik
selanjutnya sesuai dengan atribut indikator kinerja dan capaian kinerja kegiatan yang telah ditetapkan
maka evaluasi kenerja kegiatan dilakukan merujuk kepada indikator, yang telah ditetapkannya Yaitu :
Input , output dan outcome setelah terlebih dahulu masing-masing indikator diberi.
4.3.2 Evaluasi Kinerja Program
Program dapat didefiniskan sebagai kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang
dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan
masyarakat untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan .Dengan demikian hasil evaluasi
kegiatan setelah terlebih dahulu masing-masing kegiatan tersebut diberi bobot .
4.3.3 Evaluasi Kinerja Kebijakan /Sasaran
Evaluasi kebijakan /sasaran merupakan kumpulan dari hasil kinerja program setelah terlebih dahulu
masing-masing program tersebut diberi bobot .Capaian kinerja kebijakan merupakan cerminan capaian
kinerja sasaran.
4.4 Evaluasi Kinerja Kepala SMP Negeri 3 Kota Tangerang
Evaluasi kinerja Kepala SMP Negeri 3 Tangerang merupakan kumpulan dari kinerja kebijakan /sasaran
sehingga dengan cara yang sama hasil kinerja Kepala SMP Negeri 3 Tangerang adalah merupakan
penjumlahan dari hasil kinerja masing-masing /sasaran setelah terlebih dahulu dilakukan pembobotan
terhadap masing-masing kebijakan/sasaran tersebut.
4.5 Kesimpulan Hasil Evaluasi Kinerja
Langkah terakhir dalam proses pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja adalah membuat simpul hasil
evaluasi . Simpulan hasil evaluasi akan memberikan gambaran kepada para penerima informasi mengenai
nilai kinerja SMP Negeri 3 Kota Tangerang..
Kinerja SMP Negeri 3 Tangerang dapat nilai dengan skala pengukuran ordinal yang dibuat sesuai dengan
pertimbangan masing-masing, misalnya:
X= >85 : Baik atau sangat Baik atau Sangat Berhasil
X=71- 85 : Sedang atau Baik atau berhasil
X=56-70 : Kurang Baik atau Sedang atau Cukup Berhasil
X=<55 : Sangat Kurang atau Kurang atau Tidak Berhasil
Diposkan oleh ARDIPETAMAJAdi 05.44Tidak ada komentar:
RABU, 06 JANUARI 2010
Janji Siswa
JANJI SISWA
3.Hormat kepada guru, karyawan sekolah, orang tua dan sesama siswa
4.Selalu menjunjung tinggi nama baik sekolah
5.Bersedia diberi sanksi, apabila melanggar peraturan yang ditetapkan oleh sekolah
Diposkan oleh ARDIPETAMAJAdi 18.58Tidak ada komentar:
MINGGU, 22 NOVEMBER 2009
C. Materi Pokok
Untuk memenuhi Standar Isi dan Kompetensi Lulusan khususnya dalam Pendidikan
Jasmani Olahraga Dan Kesehatan, maka SMP Negeri 3 membuat suatu kebijakan dalam
pemilihan Materi Ujipraktek yang disesuaikan dengan standar ketuntasan minimal
bagi siswa kelas IX dan meteri tersebut didasarkan pada karakteristik siswa SMP.
Materi pelajaran yang diujipraktekkan dikelompokkan menjadi empat kompetensi
dasar yang hasilnya menjadi bahan laporan untuk orang tua siswa, sekolah dan
dinas terkait, adapun komponen materi tersebut dikelompokkan menjadi 4 domain,
yaitu :
1. Permainan dan Olahraga
2. Aktivitas Pengembangan
3. Uji Diri/Senam
4. Olahraga Pilihan
Diposkan oleh ARDIPETAMAJAdi 17.54Tidak ada komentar:
Label: Praktek
J U M AT, 2 0 N O V E M B E R 2 0 0 9
Titanic
Selamat datang dan bergabung dengan blog ssn smp 3 terfavorit.
Seluruh siswa dan alumni dari semua angkatan yang tergabung dalam smp ciledug dapat berbagi
informasi dan tetekbengek kegiatan apaaa sajaaa!
Diposkan oleh ARDIPETAMAJAdi 23.47Tidak ada komentar:
Label: aktivitas
Beranda
ARDIPETAMAJA
Pendidik sekaligus Guru Bagi anak-anak dan Istri, Humoris, Relegius dan Penuh Perhatian.
Lihat profil lengkapku
Pengikut
Arsip Blog
2010 (2)
Januari (2)
RENSTRA
Janji Siswa
2009 (2)