Anda di halaman 1dari 15

Cover

KEBIJAKAN SOSIAL
“POLICY BRIEF”
PENTINGNYA KESADARAN DIRI AKAN
KESEHATAN MENTAL SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN MASALAH SOSIAL
Cover

Anggota :
1. RIA OKTAVIA (17.04.007)
2. IDA FARIDA (17.04.026)
3. NURANI SAKINAH (17.04.142)
4. DEA RAEKINSA MARSELYONA (17.04.158)
5. CHARLOVIN DOHARMAN (17.04.180)
6. INKHA HEDIAN DENA FRITIAR (17.04.308)
Ringkasan
Eksekutif

 Penelitian ini membahas mengenai pentingnya kesadaran


seseorang akan perawatan kesehatan mental serta
pelatihan intervensi krisis tahap awal sebagai upaya
penanggulangan kesehatan mental.

 Perlu adanya dukungan dari pihak – pihak yang


berwenang seperti; kementrian kesehatan, sosial,
pendidikan, aparatur desa dan lain sebagainya untuk
mewujudkan implementasi program peningkatan
kesadaran kesehatan mental.
Pendahuluan
Indikator kesehatan mental yang
Kesehatan mental merupakan perlu diperhatikan menurut
permasalahan yang tak pernah luput Kementrian Kesehatan Republik
dari kehidupan manusia. Banyaknya Indonesia dalam riset kesehatan
peningkatan kesehatan mental dasar, tidak hanya berupa penilaian
seperti peningkatan pasien terhadap gangguan jiwa berat, tetapi
gangguan jiwa, kejadian bunuh diri, juga di fokuskan pada penilaian
membuat masalah kesehatan mental
tidak bisa diabaikan (Bukhori, 2009).
01 02 terhadap
emosional
gangguan mental

(Kemenkes RI, 2013).

Pada 2016 (WHO) angka bunuh diri


Menurut catatan WHO merujuk data di Indonesia diestimasi 3,4 kasus
mutakhir yang diperbaharui 1 Mei
2018. Angka ini menempatkan
03 04 per 100.000 penduduk. Merujuk
Beritagar.id, terdapat 302 kasus
Indonesia pada posisi 103 dari 183 sejak Januari hingga September
negara dan sembilan di ASEAN. 2019. Kasus bunuh diri paling tinggi
pada bulan Januari dan Februari
yakni 55 kasus.
.
Deskripsi Masalah
 Di negara berkembang seperti Indonesia topik seperti kesehatan mental
masih menjadi topik yang kurang diminati atau terasingkan, mungkin
kita tidak sadar bahwa di sekitar kita banyak orang yang sedang
mengalami gangguan kesehatan mental. Pengetahuan mengenai
kesehatan mental perlu diajarkan kepada anak–anak remaja Indonesia
sejak dini. Karena di Indonesia masih kurang pengetahuan tentang isu
tersebut.

 Kurangnya peengetahuan masyarakat mengenai cara merespon orang


yang mengalami gejala – gejala gangguan mental seperti; stres atau
depresi menjadi faktor seseorang memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Lanjutan....

 Apabila hal ini dibiarkan dan tidak segera ditangani maka akan
berdampak semakin banyaknya orang yang mengalami gangguan
kesehatan mental. Jika hal ini terus menerus diabakan maka gangguan
mental yang awalnya ringan akan berubah menjadi gangguan mental
berat, hal ini menyebabakan terhambatnya seseorang dalam
melaksanakan peran dan fungsi sosialnya sehingga dapat menimbulkan
permasalahan sosial di masyarakat.

 Misalnya seperti maraknya kasus bunuh diri di kalangan mahasiwa yang


menjadi sebuat isu permasalahan sosial baru akhir – akhir ini.
REKOMENDASI
KEBIJAKAN
 Meskipun telah ada undang – undang yang mengatur
tentang kesehatan mental yaitu UU Nomor 18 Tahun
2014 Tentang Kesehatan Mental yang mana didalamnya
antara lain memuat Sistem Pelayanan Kesehatan Jiwa,
Sumber Daya dalam Upaya Kesehatan Jiwa,
Pemeriksaan Kesehatan Jiwa, Peran serta Masyarakat
dalam kesehatan jiwa dengan berlandaskan Undang –
undang tersebut, disini kami merekomendasikan
program yang kogrit dan sesuai dengan isu
permasaahan yang berkembang dewasa ini mengenai
upaya pecegahan gangguan mental dalam rangka
perawatan kesehatan mental.
.
Rencana Program
Program “SEJaTIKU”
(Sehat Jiwa Hati Indonesiaku)
1
 Program ini merupakan program layanan konseling yang diadakan di fasilitas
kesehatan tingkat satu (puskesmas lini pertama) dengan melibatkan peran
pekerja sosial maupun psikolog sebagai konselor, program ini dilaksankan di
tingkat kelurahan dengan sasaran masyarakat yang ingin melakukan perawatan
kesehatan mental ataupun penanganan gangguan kesehatan mental melalui
pelayanan konseling yang disedikan secara gratis di setiap puskesmas di tingkat
kelurahan.

 Sejatiku merupakan suatu program yang perlu diangkat untuk meningkatkan


kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan kesehatan mental serta untuk
mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental.
Program “WaJar KENTaL”
(Pendidikan Wajib Belajar Kesehatan Mental)
2
 Program ini merupakan suatu program yang mewajibkan untuk dilaksakannya
edukasi mengenai kesehatan mental sebagai mata pelajaran wajib di lembaga
pendidikan tingkat SMP, SMA, dan Pergruan tinggi.

 Program ini bertujuan untuk memberikan suatu education kepada para siswa SMP,
SMA dan mahasiwa Perguruan Tinggi sehingga mereka bisa mengetahui
mengenai kesehatan mental itu sendiri apa, meningkatkan coping strategy yang
baik dalam menghadapi stress dan depresi dan juga dapat melakukan analisa
terkait kesehatan mental mereka sendiri untuk dapat mengurangi resiko
gangguan kesehatan mental berat dan mengurangi angka kematian yang
diakibatkan oleh kesehatan mental.
PROGRAM “PELITA”
3 Pelatihan Mental Crisis Intervension Tahap Awal

 Program ini merupakan suatu program pelatihan yang ditujukan untuk penanganan
krisis mental di tahap awal. Program ini dilaksankan di tingkat perguruan tinggi
dengan sasaran para calon mahasiswa baru, kegiatan program ini di laksanakan
dalam serangkaian acara ospek atau program pengenalan institusi yang
dilaksanakan di setiap perguruan tinggi.

 Dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan


ketrampilan calon mahasiswa dalam melakukan penanganan krisis mental tahap
awal untuk mencegah adanya kasus – kasus bunuh diri di kalangan mahasiwa yang
dapat menimbulkan permasalahan sosial baru.
Masalah mengenai kesehatan mental merupakan masalah yang
perlu diselesaikan dengan segera dan tepat sasaran. Tidak
Kesimpulan sedikit orang di lingkungan masyarakat yang menilai masalah
mengenai kesehatan merupakan suatu masalah yang sepele,
sehingga tidak ada tindak lanjut ataupun respon dari
masyarakat dalam menanggapi permasalahan ini.

Kasus gangguan kesehatan mental yang berakhir dengan bunuh diri banyak dialami oleh
pelajar dan mahasiswa, hal ini dikarenakan tekanan dari lingkungannya dan kurang
pengetahuan dari masyarakat dalam merespon seseorang yang memiliki gangguan
kesehatan.

Karena pada dasanya seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental berpotensi
menjadi suatu permasalahan sosial, sesorang yang mengalami gangguan kesehatan mental
tidak dapat menjalankan peran serta fungsinya di lingkungan masyarakat sehingga ia tidak
dapat memenuhi kebutuhan dan hidup seperti masyarakat yang lain. Dari situlah akan
menimbulkan adanya suatu permasalahan sosial baru yang muncul.
LAMPIRAN
.
Daftar Pustaka

 Undang – Undang No. 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa

 Agnia Adzkia. 2019. Beritagar.id. Jumlah Kaus Bunuh Diri di Indonesia. Dalam https://beritagar.id/artikel/berita/tiap-satu-jam-satu-
orang-indonesia-bunuh-diri

 Kementerian Kesehatan. 2018. Pengertian Kesehtan Mental. Dalam http://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental

 Kompas.com. 2019. Sisawa SMA dan Mahasiswa di Bandung Renran Bunuh Diri, Unpad Lakukan Penelitian. Dalam
https://bandung.kompas.com/read/2019/11/04/10551141/siswa-sma-dan-mahasiswa-di-bandung-rentan-bunuh-diri-unpad-lakukan.

 Putra Wiramada. 2017. Refleksi Kesadaran Masyarakat Akan Kesehatan Mental di Indonesia. Yogyakarta. Dalam
https://pijarpsikologi.org/refleksi-kesadaran-masyarakat-akan-kesehatan-mental-di-indonesia/

 Qanita Zulkarnain. 2017. Bunuh Diri dan Kesehatan Mental Indonesia. Kompasiana. Dalam
https://www.kompasiana.com/qanitaz/59782212b3f5ca0797470fb2/bunuh-diri-dan-kesehatan-mental-indonesia?page=all

 Radian Sukma Sari. 2016. Pentingnya Wadah Litbang untuk Tangani Masalah Kesehatan Jiwa di Indonesia. Jakarta. Detikhealth.
Dalam https://health.detik.com/berita-detikhealth/3264088/ pentingnya-wadah-litbang-untuk-tangani-masalah-kesehatan-jiwa-di-
indonesia
Cover

Thank You
Insert the Sub Title
of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai