Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PAPER

HUKUM KEPEGAWAIAN
Untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Hukum Kepegawaian

DISUSUN OLEH:
NAMA : ARNIL MONICA
NIM : H1A121129
KELAS : G

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyeselasikan tugas paper kami tentang materi
yang berkaitan dengan kepegawaian pada mata kuliah Hukum Kepegawaian.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan paper ini, tentunya tidak akan mendapatkan hasil yang
maksimal jika bukan bantuan daripada semua pihak yang telah mendukung.
Sebagai penyusun kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusun maupun maupun tata bahasa dalam penyampaian paper ini. Oleh karena itu kami
dengan kerendahan hati kami membutuhkan saran dan kritik dari dari para pembaca untuk
perkembangan paper ini selanjutnya.
Kami berharap pembaca mendapatkan hal yang bermanfaat dan juga inspirasi dari
paper yang kami susun ini.

Kendari, 20 Maret 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A...Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B...Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C...Tujuan Penulisan................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3

A...Pengertian Kepegawaian.................................................................... 3
B...Apa yang menjadi dasar Hukum Kepegawaian................................. 4
C. Alasan Dibuatnya Perundangan tentang Kepegawaian..................... 5
D...Asas-asas dari Hukum Kepegawaian................................................. 5
E... Penegakan Hukum Kepegawaian.......................................................6
F... Perlindungan Hukum Kepegawaian...................................................6

BAB III PENUTUP .......................................................................................7

A...Kesimpulan ....................................................................................... 7
B...Saran...................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... iii


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepegawaian merupakan seseorang atau sumber daya manusia yang bekerja pada
suatu organisasi, baik sebagai pegawai pemerintahan maupun perusahan. Berbicara
tentang masalah kepegawaian berarti kita tidak akan terlepas dari pada pembicaraan
tentang ketagakerjaan. Di dalam dunia ketenaga kerjaan juga perlu adanya UU yang
dapat mengatur sistematika suatu kepegawaian agar dapat mewujudkan yang mana
dapat menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi. Sangat perlu untuk kita bahas lebih
dalam lagi mengenai hukum kepegawaian ini karena dengan adanya Hukum
kepegawaian ini maka kita dapat mengetahui yang mana menjadi tanggung jawab
serta hak dan kewajiban apa yang dimiliki Kepegawaian sehingga dalam menjalankan
hal tersebut dapat dilakukan dengan penuh kesadaran akan apa yang menjadi tugas
dan wewenang seorang pegawai. Negara membutuhkan pegawai atau pekerja yang
mampu melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan tugas baik itu dari segi pemerintahan ataupun pembangunan, serta
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Oleh karena hal tersebut
dibutuhkan suatu peraturan yang akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
tugasnya tersebut, melalui hukum kepegawaian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Kepegawaian?
2. Apa yang menjadi dasar Hukum Kepegawaian?
3. Apa alasan perlu dibuatnya peraturan perundangan tentang kepegawaian?
4. Apa saja asas-asas dari Hukum Kepegawaian?
5. Bagaiman dengan penegakan Hukum Kepegawaian?
6. Bagaimana Perlindungan Hukum Kepegawaian?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Kepegawaian
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi dasar Hukum Kepegawaian
3. Untuk mengetahui apa yang menjadi dasar dibuatnya perundangan tentang
kepegawaian
4. Untuk mengetahui apa saja asas-asas dari Hukum Kepegawaian
5. Untuk mengetahui bagaiman dengan penegakan Hukum Kepegawaian
6. Untuk mengetahui perlindungan Hukum Kepegawaian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepegawaian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kepegawaian adalah segala
sesuatu yang berkaitan erat dengan pekerjaan sebagai seorang pegawai. Dalam hal ini,
seorang ahli bernama Widjaja mengatakan jika kepegawaian adalah suatu hal yang
berkaitan dengan sumber daya manusia dan harus ada pada setiap usaha kerja.
Hukum kepegawaian merupakan keseluruhan peraturan hukum yang mengatur
mengenai hubungan antara pegawai dan pemerintah, serta segala kewajiban dan hak
dari pegawai. Aspek yang dinilai dari aturan tersebut meliputi pegawai yang dapat
bekerja dengan baik atau tidak hingga pegawai tersebut terawat atau tidak, karena hal
tersebut akan mempengaruhi kelancaran roda atau pelaksanaan pemerintahan.
Lebih lanjut, pegawai Negeri yang dimaksudkan dalam hal ini pada awal mulanya
hanyalah pegawai negeri sipil saja hal ini sesuai peraturan perundang-undangan
nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas undang-undang nomor 8 tahun 1974
tentang pokok-pokok kepegawaian. Hal tersebut telah berubah dengan ditetapkannya
Undang-Undang Nomr 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang
menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Oleh karena hal tersebut maka hukum kepegawaian saat ini
bukan hanya mengikat untuk pegawai negeri sipil saja, tetapi juga pegawai dengan
perjanjian kerja atau yang saat ini dikenal dengan PPPK.
Pegawai Aparatur Sipil Negara merupakan pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
B. Dasar Hukum Kepegawaian

Berikut ini adalah Peraturan-peraturan yang menjadi dasar hukum dibidang


kepegawaian, diantaranya :

1. Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang


Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 99 tahun 2000 tentang Pangkat Pegawai Negeri Sipil
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 100 tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil dalam Jabatan Struktural
7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil
8. Undang-undang Nomor 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai Pensiun
Janda/Duda Pegawai
9. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1990 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian
bagi Pegawai Negeri Sipil
11. Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara Nomor K.26-3/V.5-10/99 tanggal
18 Januari 2002 tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Harian
12. Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara Nomor K.26-20/V.24-25/99 tanggal
10 Desember 2001 tentang Tatacara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
sebagai Pelaksana Tugas
13. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 125/KMA/SK/IX/2009
tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang kepada Para Pejabat Eselon I
dan Ketua Pengadilan Tingkat Banding di Lingkungan Mahkamah Agung
untuk Penandatanganan di Bidang Kepegawaian
14. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 069/KMA/SK/V/2009
tentang Perubahan Pertama atas Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor 71/KMA/SK/V/2008 tentang Ketentuan Penegakan Disiplin Kerja
dalam Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Khusus Kinerja Hakim dan
Pegawai Negeri pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Peradilan yang
berada di Bawahnya
15. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011
tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan
16. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 05 Tahun 2011 tentang
Penandatanganan Pakta Integritas bagi Ketua Pengadilan
17. Surat Edaran Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh Nomor 111/KPT-
BNA/XII/2010 tentang Disiplin Kerja bagi Ketua Pengadilan Negeri dalam
Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Banda Aceh
18. Surat Edaran Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh Nomor 158/KPT-
BNA/XI/2011 tentang Jam Kerja dan Toleransi Keterlambatan bagi Hakim
dan Pegawai Pengadilan dalam Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Banda
Aceh

C. Alasan Dibuatnya Perundangan tentang Kepegawaian

Perundangan atau regulasi merupakan suatu peraturan yang dibuat untuk


membantu mengendalikan suatu kelompok, lembaga, organisasi, dan masyarakat
demi mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan bersama, bermasyarakat, dan
bersosialisasi.
Regulasi kepegawaian merupakan peraturan tertulis yang memuat aturan-aturan yang
mengikat secara umum baik karyawan maupun pengusaha. Regulasi ini dibentuk
sesuai prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-Undangan. Dengan
adanya regulasi, para pegawai diharapkan dapat lebih mengetahui secara rinci
mengenai apa pekerjaan yang harus dilakukan. Regulasi kepegawaian juga dibuat
dengan tujuan agar pegawai melakukan pekerjaannya dengan baik, terutama setelah
mengetahui bahwa haknya akan dipenuhi.
Dimanapun kita berada dan sebagai manusia, kita harus melaksanakan hak dan
kewajiban sesuai tanggung jawab dan peran masing-masing, termasuk jika memiliki
jabatan di dalam suatu organisasi. Untuk itu diperlukan adanya regulasi kepegawaian
dalam suatu organisasi. Dengan adanya regulasi, keseimbangan akan hak dan
kewajiban setiap pegawai dapat tercapai. Regulasi dapat diartikan sebagai segala
peraturan yang sifatnya mengatur berbagai pihak yang terlibat. Akan tetapi, regulasi
tidak melulu tentang hak dan kewajiban, bisa juga berupa pekerjaan yang harus
dilakukan pegawai dan yang tidak boleh dilakukan pegawai. Selain itu, perusahaan,
lembaga, dan organisasi juga perlu memastikan bahwa regulasi kepegawaian berjalan
dengan lancar.

D. Asas-asas Hukum Kepegawaian


Asas hukum kepegawaian itu sendiri telah diatur dalam pasal 2 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang terdiri dari:
a) Asas kepastian hukum merupakan setiap penyelenggaraan kebijakan
dan manajemen ASN, mengutamakan landasan peraturan perundang-
undangan, kepatutan dan keadilan
b) Asas profesionalitas merupakan mengutamakan keahlian yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan
c) Asas proporsionalitasmerupakan mengutamakan keseimbangan antara
hak dan kewajiban pegawai ASN
d) Asas keterpaduan merupakan pengelolaan pegawai ASN didasarkan
pada satu sistem pengelolaan yang terpadu secara nasional
e) Asas delegasi merupakan bahwa Sebagian kewenangan pengelolaan
pegawai ASN dapat didelegasikan pelaksanaannya kepada kementerian,
lembaga pemerintah nonkementerian, dan pemerintah daerah
f) Asas netralitas merupakan bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak
dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada
kepentingan siapapun
g) Asas akuntabilitas merupakan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir
dari kegiatan pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
h) Asas efektif dan efisien merupakan bahwa dalam menyelenggarakan
manajemen ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu
sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan
i) Asas keterbukaan merupakan bahwa dalam penyelenggaraan
manajemen ASN bersifat terbuka untuk publik
j) Asas nondiskriminatif merupakan bahwa dalam penyelenggaraan
manajemen ASN, KASN tidak membedakan perlakuan berdasarkan
gender, suku, agama, ras dan golongan
k) Asas persatuan dan kesatuan merupakan bahwa pegawai ASN sebagai
perekat negara kesatuan republik Indonesia
l) Asas keadilan dan kesetaraan merupakan pengaturan penyelenggaraan
ASN harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk
memperoleh kesempatan akan fungsi dan peran sebagai pegawai ASN
m) Asas kesejahteraan merupakan bahwa penyelenggaraan ASN
diarahkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas hidup pegawai
ASN
sebagai unsur dari aparatur negara dalam menyelenggarakan pemerintahan dan
pembangunan dibuthkan aturan sebagai bahan acuan aparatur negara dalam bekerja
untuk mencapai tujuan nasional tersebut.

E. Penegakan Hukum Kepegawaian


Penegakan hukum merupakan tugas yang diemban oleh apparat penegak hukum,
penegakan hukum kepegawaian itu sendiri diatur dalam pasal 129 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang terdiri dari:
(1) sengketa pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administrative
(2) upaya administrative sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari
keberatan dan banding administrative
(3) keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diajukan secara tertulis
kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum dengan memuat alasan
keberatan dan tembusannya disampaikan kepada pejabat yang berwenang
menghukum
(4) banding administrative sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diajukan
kepada badan pertimbangan ASN
(5) ketentuan lebih lanjut mengenai upaya administrative dan badan
pertimbangan ASN sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (4) diatur
dengan peraturan pemerintah.
Salah satu hukuman yang diberikan untuk ASN yang tidak menaati peraturan
terkait kewajiban dan larangannya akan dikenakan hukuman, salah satunya
adalah hukuman disiplin. Hukuman disiplin ini diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 dengan tingkat hukuman yang terdiri dari:
a. hukuman disiplin ringan, yang terdiri dari:
1) teguran lisan;
2) teguran tertulis; atau
3) pernyataan tidak puas secara tertulis.
b. hukuman disiplin sedang, yang terdiri dari:
1) pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh lima persen)
selama 6 (enam) bulan;
2) pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh lima persen)
selama 9 (Sembilan) bulan; atau
3) pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (dua puluh lima persen)
selama 12 (dua belas) bulan.
c. hukuman disiplin berat, yang terdiri dari:
1) penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 (dua belas) bulan
2) pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 (dua
belas) bulan; dan
3) pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS.
F. Perlindungan Hukum Kepegawaian
Perlindungan hukum kepegawaian diatur dalam pasal 92 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang terdiri dari:
(1) pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa:
 jaminan kesehatan;
 jaminan kecelakaan kerja;
 jaminan kematian;dan
 bantuan hukum.
(2) Perlindungan berupa jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, dan
jaminan kematian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, b, c
mencakup jaminan sosial yang diberikan dalam program jaminan sosial
nasional.
(3) bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, berupa
pemberian bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait
pelaksanaan tugasnya.

(4) ketentuan lebih lanjut mengenai perlindungan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) diatur dalam peraturan pemerintah.
Perlindungan hukum tidak hanya didapatkan oleh pegawai negeri sipil saja
tetapi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja juga mendapatkan
perlindungan hukum, hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 49
tahun 2018 tentang manajemen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum kepegawaian merupakan keseluruhan peraturan hukum yang mengatur
mengenai hubungan antara pegawai dan pemerintah, serta segala kewajiban dan hak
dari pegawai. Aspek yang dinilai dari aturan tersebut meliputi pegawai yang dapat
bekerja dengan baik atau tidak hingga pegawai tersebut terawat atau tidak, karena hal
tersebut akan mempengaruhi kelancaran roda atau pelaksanaan pemerintahan.
Dimanapun kita berada dan sebagai manusia, kita harus melaksanakan hak dan
kewajiban sesuai tanggung jawab dan peran masing-masing, termasuk jika memiliki
jabatan di dalam suatu organisasi. Untuk itu diperlukan adanya regulasi kepegawaian
dalam suatu organisasi. Dengan adanya regulasi, keseimbangan akan hak dan
kewajiban setiap pegawai dapat tercapai.

B. Saran
Dari penulisan paper diatas, penulis merasa masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu diharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca untuk
menambah perkembangan paper ini lebih sempurna kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dictio.id/t/apa-itu-hukum-kepegawaian/163753
https://pn-bandaaceh.go.id/pedoman-pengelolaan-
kepegawaian/#:~:text=Berikut%20ini%20adalah%20Peraturan%2Dperaturan,tentang%20Disi
plin%20Pegawai%20Negeri%20Sipil
https://appsensi.com/regulasi-
kepegawaian/#:~:text=Dengan%20adanya%20regulasi%2C%20para%20pegawai,mengetahu
i%20bahwa%20haknya%20akan%20dipenuhi.
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/apa-itu-kepegawaian/

Anda mungkin juga menyukai