Anda di halaman 1dari 16

44

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Kedudukan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di

Tanjung Jabung Barat

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 7, ASN

terbagi menjadi dua jenis Kepegawaian yakni PNS (Pegawai Negeri Sipil)

yang diangkat sebagai tetap oleh Pejabat Pembina Pegawai dan memiliki

nomor induk pegawai secara nasional dan PPPK yang diangkat sebagai

pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pembina Kepegawaian sesuai dengan

kebutuhan instansi pemerintah dan ketentuan Undang – Undang, bisa kita

lihat Unsur unsur Secara Detail mengenai status Hukum bagi PPPK.

Perbandingan Undang-Undang Sebelum dan sesudah revisi. Menurut

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Pegawai Negeri terdiri dari Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan anggota ABRI (Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia). Pegawai Negeri Sipil terdiri dari PNS Pusat, PNS Daerah dan

PNS lain yang ditetapkan oleh PP (Peraturan Pemerintah). Terjadi perubahan

pada Undang-uundang Nomor 43 Tahun 1999 yang mana Pegawai Negeri

terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Anggota TNI, dan Anggota Polri.

Pegawai Negeri ini terdiri dari PNS Pusat, PNS Daerah, Pegawai Tidak

Tetap. Namun Terjadi lagi perubahan atas Undang-undang Nomor 5 Tahun

2014 yang mana Pegawai Aparatur Sipil Negara terdiri dari Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak)


45

Ketentuan Undang – Undang yang masih berlaku dibidang kepegawaian

dan aparatur pemerintah, dapat disimpulkan bahwa kedudukan Pegawai

Negeri Sipil dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja itu sama

yaitu terdiri dari PNS dan PPPK.

Terkait masih barunya pelakasanaan rekruitmen PPPK pada Tahun 2019

sehingga pemerintah belum menyiapkan Perpres tentang Penggajian dan

Tunjangan menjadi salah satu kendala ketidakjelasan status PPPK karena

salah satu syarat perjanjian kerja tidak terpenuhi yaitu hak dan kewajiban.

Perjanjian Kerja paling kurang memuat :

1) Tugas;

2) Target kinerja;

3) Masa perjanjian kerja;

4) Hak dan kewajiban;

5) Larangan; dan

6) Sanksi;1

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pihak BKPSDM Tanjung

Jabung Barat menyatakan bahwa :

Pada proses rekruitmen PPPK tahun 2019 yang dilaksanakan serentak se-
Indonesia dan Tanjung Jabung Barat adalah satu – satunya kabupaten di
provinsi Jambi yang ikut mengusulkan penerimaan dengan kuota 148 PPPK
setelah berakhirnya pendaftaran sebanyak 72 peserta berhasil mendaftar
sesuai kualifikasi yang diisi oleh guru dan Penyuluh Pertanian, setelah hasil
tes keluar hanya 38 peserta lulus namun adanya kendala yang menjadi
ketidakjelasan status PPPK terkait kendala ini pihak BKPSDM Tanjung
Jabung Barat menyampaikan masalah ini di karenakan belum terbitnya
Perpres Gaji dan tunjangan PPPK, setelah keluarnya Perpres Nomor 98 tahun

1
Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018
46

2020 maka peserta yang lulus seleksi menyiapkan berkas untuk menerbitkan
NIP.2

Disisi lain adanya aturan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di

dalam Undang – Undang Aparatur Sipil Negara maka Pegawai Pemerintah

dengan Perjanjian Kerja tidak lagi di atur dengan Undang – Undang Nomor

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan walau sama – sama mengunakan

sistem perjanjian kerja waktu tertentu, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian

Kerja akan diatur oleh Undang – Undang Aparatur Sipil Negara yang akan

dijabarkan kedalam Peraturan Pelaksanaan yang saat ini masih di

formulasikan.

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pihak BKPSDM Tanjung

Jabung Barat menyatakan bahwa :

Ketentuan Undang-Undang mengenai Jabatan yang boleh di duduki oleh


Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yaitu sebagai staf pembantu di
bagian fungsional dan pembantu pimpinan Tertinggi. Bagian fungsional
maksutnya bagian-bagian staf yang dimana sebagai pemberdayaan
pelaksanaan dan pelayan masyarakat yang berkaitan dengan instansi
pemerintah serta pembantu pimpinan tinggi artinya bagi membantu tugas
yang dibebankan kepada pimpinan tinggi3

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun

2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah denga Perjanjian Kerja yaitu

Aparatur Sipil Negara yang Selanjutnya diisingkat ASN adalah profesi bagi

Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang

berkerja pada instansi pemerintah. Mengenai jabatan Aparatur Sipil Negara

2
Ahmad Buhari,S.Pd,MM (Sekretaris BKPSDM Tanjung Jabung Barat) Wawancara, 1 Juni
2021
3
Ahmad Buhari,S.Pd,MM (Sekretaris BKPSDM Tanjung Jabung Barat) Wawancara, 1 Juni
2021
47

(ASN) yang dapat diduduki oleh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian

Kerja (PPPK) yaitu:

1. Jabatan ASN yang dapat diisi oleh PPPK meliputi

a. Jabatan Fungsional

b. Jabatan Pimpinan Tinggi

2. Selain jabatan sebagaimana dimaksud yaitu Manajemen Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja adalah pengelolaan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja untuk menghasilkan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang profesional, memiliki nilai

dasar, etika profesi bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek

korupsi, kolusi dan nepotisme, Menteri dapat menetapkan jabatan lain

yang dapat diisi oleh PPPK.

3. Jabatan lain sebagaimana dimaksud yaitu Aparatur Sipil Negara yang

Selanjutnya diisingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil

dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang berkerja bukan

merupakan Jabatan struktural tetapi menjalankan fungsi manajemen

pada Instansi Pemerintah

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pihak BKPSDM Tanjung

Jabung Barat menyatakan bahwa :

Secara konsep, status hukum Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai


Pemerintah dengan Perjanjian Kerja sudah jelas, Pegawai Negeri Sipil adalah
Seseorang yang memiliki kekuatan hukum untuk mengambil kebijakan
berdasarkan kewenangan yang dimilikinya. Sedangkan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja adalah pegawai pemerintah yang memiliki keahlian
khusus dan bertugas sebagai pelaksana.4
4
Ridwan, SH ( Kepala Bidang Kepegawaian BKPSDM Tanjung Jabung Barat ) Wawancara,
5 Juni 2021
48

Kedudukan hukum PPPK sebagai ASN diatur dalam Undang – Undang

Nomor 5 Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang

Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dan Peraturan

Badan Kepegawaian Negara tentang teknis pengadaan Pegawai Pemerintah

dengan Perjanjian Kerja.

Kedudukan PPPK sebagai ASN adalah :

1. Menduduki jabatan pemerintah

2. Jabatan yang dapat diisi : JF dan JPT Madya dan Utama tertentu

3. Diangkat dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi

4. Memiliki NIP secara nasional

5. Melaksanakan tugas pemerintah

6. Usia paling rendah 20 tahun

7. Masa kerja paling singkat 1 tahun

8. Gaji berdasarkan perundang – undangan

9. Perlindungan : JHT, JamKes, JKK,JKmM, BanHK

Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja adalah

pengelolaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja untuk menghasilkan

pegawai pemerintah dengan kerja yang profesional,memiliki nilai dasar, etika

profesi, bebas intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan

nepotisme.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 Pasal 3

menyebutkan bahwa :

Manajemen PPPK meliputi :


49

a. Penetepan Kebutuhan;

b. Pengadaan;

c. Penilaian kinerja;

d. Penggajian dan tunjangan;

e. Pengembangan kompetensi;

f. Pemberian penghargaan

g. Disiplin

h. Pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan

i. Perlindungan5

Sebagai negara hukum pentinglah untuk memastikan kedudukan Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di atur didalam sebuah Peraturan

Pemerintah sebagai konsekuensi perintah langsung dari pasal 94 sampai 107

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014. Penyebab belum ditetapkannya

peraturan pemerintah lainnya karena rancangan peraturan pemerintah yang

satu dengan lainnya memiliki korelasi yang berpengaruh terhadap keuangan

negara serta mengenai perkembangan karir dan kompetensi pada Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Posisi PPPK sebagai salah satu

penyelenggara pemerintah yang memenuhi syarat tertentu berdasarkan pasal

1 angka 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. Setiap instansi pemerintah

wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan

analisis jabatan dan analisis beban kerja, yang dilakukan untuk jangka waktu

5 tahun, yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.

5
PP Nomor 49 Tahun 2018
50

Kedudukan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah

sebagai unsur aparatur sipil negara maka Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

(PPPK) harus melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan

instansi Pemerintah dan harus bebas dari pengaruh intervensi dari semua

golongan dan paratai politik. Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

sebagai ASN juga tidak boleh terlibat dengan praktik Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (KKN).

B. Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pegawai Pemerintah dengan

Perjanjian Kerja (PPPK) di Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Tanjung Jabung Barat

Sebagaimana kita tahu bahwa Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian

Kerja (PPPK) adalah warga Negara Indonesia yang telah memenuhi

persyaratan dan diangkat berdasarkan kebutuhan kerja instansi pemerintah.

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diangkat oleh pejabat

Pembina Kepegawaian (PPK) dengan suatu kontrak kerja.

PPPK bekerja berdasarkan perjanjian kerja yang berjangka waktu

sedikitnya satu tahun. Jika jangka waktu berakhir dan PPPK yang

bersangkutan tidak lagi dibutuhkan kemampuannya berdasarkan analisa

kebutuhan ataupun penilaian kinerjanya ternyata tidak memenuhi standar,

maka perjanjian kerjanya bisa berakhir. Karena itu, PPPK merupakan

Pegawai Tidak Tetap karena hubungan kerjanya dengan instansi yang

melakukan perjanjian kerjanya tidak bersifat permanen.


51

Perjanjian Kerja dibuat atas dasar kesepakatan kedua belah pihak,

kemampuan kecakapam melakukan perbuatan hukum, adanya pekerjaan yang

diperjanjikan dan pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan

ketertiban umum, kesusilaan dan peraturan perundang undangan yang

berlaku.

Dari beberapa syarat diatas yang memiliki kekuatan hukum ini dijadikan

suatu dasar untuk mengadakan sesuatu kontrak kerja dimana pemerintah

membuat suatu kontrak kerja dengan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja (PPPK) tersebut. Dari kontrak kerja tersebut harus memuat yang

namanya hak dan kewajiban pekerja sehingga kontrak kerja dapat disepakati

oleh kedua belah pihak.

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pihak BKPSDM Tanjung

Jabung Barat menyatakan bahwa :

“PPPK walaupun sifatnya tidak tetap tetapi juga memiliki target kinerja

pada perjanjian kerjanya yang harus dipenuhi dan menjadi dasar

perpanjangan perjanjian kerja selanjutnya.”6

Meskipun demikian, kewajiban untuk memenuhi target kinerja ini pun

diimbangi dengan pemberian gaji kepada PPPK yang ketentuannya diatur

pada pasal 101 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. Berdasarkan pasal

ini, maka PPPK bisa mendapatkan gaji yang berbeda walaupun berada di

instansi yang sama tergantung dari beban kerja, tanggung jawab jabatan, dan

resiko pekerjaan. Bahkan, pasal ini memungkinkan PPPK menerima

6
Ridwan, SH ( Kepala Bidang Kepegawaian BKPSDM Tanjung Jabung Barat ) Wawancara,
5 Juni 2021
52

pendapatan yang lebih besar dari Pegawai Negeri Sipil jika beban pekerjaan

yang dijalankannya lebih besar.

Untuk besaran gaji PPPK didasarkan pada beban kerja, tanggung jawab

dan resiko pekerjaan dengan sumber gaji dari anggaran pendapatan dan

belanja Negara untuk PPPK di instansi pusat dan anggaran pendapatan dan

belanja daerah untuk PPPK di instansi daerah.

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pihak BKPSDM Tanjung

Jabung Barat menyatakan bahwa :

Penetapan gaji ASN Tanjung Jabung Barat tahun 2021 berdasarkan


penetapan yang diputuskan secara terpusat, oleh karena itu tidak ada
perbedaan dengan Provinsi lainnya Perpres No 98 Tahun 2020 sebagai dasar
hukum gaji PPPK. Namun selain gaji , ASN ( PNS dan PPPK) pun memiliki
bermacam – macam tunjangan yang nominalnya lebih besar daripada gaji,
tunjangan – tunjangan ini adalah :
1. Tunjangan Kinerja (Tukin) yang nominalnya paling menjajikan
2. Tunjangan suami-istri yang besarannya 0,5 dari gaji pokok
3. Tunjangan anak sebesar 0,2 dari gaji pokok dengan ketentuan paling
banyak 3 anak
4. Tunjangan makan sebesar 35.000 – 41.000 per hari
5. Tunjangan jabatan untuk menjadi pejabat tertentu
6. Tunjangan perjalanan dinas jika diperintahkan
7. Gaji 13 (THR)7

Pada Perpres Nomor 98 Tahun 2020 adalah sebagai dasar hukum PPPK

dalam penggajian agar tidak ada lagi masalah yang timbul dikemudian hari

nya, namun apabila Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

yang di PHK secara sepihak tidak memiliki hak – hak apapun setelah di PHK

karena belum di atur dalam undang – undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara. Sehingga peran Pemerintah untuk membuat regulasi.

terkait masalah ini.


7
Ridwan, SH ( Kepala Bidang Kepegawaian BKPSDM Tanjung Jabung Barat ) Wawancara,
5 Juni 2021
53

Pemutusan hubungan kerja terhadap PPPK telah diatur dapat dilakukan

oleh instansi Pemerintah Tanjung Jabung Barat dikarenakan

1. Jangka waktu perjanjian kerja berakhir

2. Meninggal dunia

3. Atas permintaan sendiri

4. Perampingan organisasi

5. Tidak cakap jasmani dan rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas

6. Melakukan tindak pidana

7. Pelanggaran disiplin berat

Sedangkan Pemutusan hubungan kerja PPPK yang dilakukan dengan

hormat dapat disebabkan karena :

1. Jangka waktu perjanjian kerjanya habis

2. Meninggal dunia

3. Pemberhentian atas permintaan sendiri

4. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah

5. Tidak cakap jasmani atau rohani

PHK dengan hormat tidak atas permintaan sendiri disebabkan :

1. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah di peroleh

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan penjara

paling singkat 2 tahun dan tindak pidana dilakukan dengan tidak

berencana;

2. Melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat;


54

3. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama paling sedikit 6 (enam)

hari kerja dalam 1 (satu) tahun dihitung secara kumulatif:

4. Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah berturut-turut selama 3 (tiga) hari

kerja;

5. Tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan

perjanjian kerja

PHK dengan tidak hormat sebagai PPPK disebabkan karena :

1. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang

telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana

kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya

dengan jabatan dan/atau pidana umum;

3. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau Dihukum penjara

berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum

tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana

penjara paling singkat 2 tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut

dilakukan dengan berencana.

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pihak BKPSDM Tanjung

Jabung Barat menyatakan bahwa :

Pihak BKPSDM Tanjung Jabung Barat tidak bisa memutuskan


Hubungan Kerja terhadap PPPK secara sepihak jika tidak memenuhi syarat.
Adapun alasan yang mendasari seorang PPPK diberhentikan menurut Pasal
Undang – undang Nomor 5 Tahun 2014 adalah di hukum pidana yang
diputuskan pengadilan, melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat
55

berat,tidak memenuhi target kinerja sesuai kesepakatan perjanjian kerja dan


mengikuti partai politik.8

Walaupun memang masih terdapat beberapa ketentuan yang belum

optimal dalam memberi perlindungan hukum sehingga rawan terjadi

kesewenang-wenangan pemerintah (dalam hal ini instansi yang

memperkerjakan PPPK) untuk memutus hubungan kerja PPPK seperti alasan

dan syarat pemutusan hubungan perjanjian kerja karena pelangaran disipilin

berat PPPK dan tidak tercapainya target kinerja termasuk juga perihal hak

yang dapat diterima oleh PPPK ketika mengalami pemutusan hubungan kerja.

Perlindungan hukum dapat dikaitkan pula dengan tindakan Pemerintah yang

bersifat preventif yang bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa, maka

butuh kehati-hatian pemerintah dalam mengambil keputusan.

Saat pemerintah melakukan pemutusan hubungan kerja dengan PPPK,

sangat terbuka kemungkinan terjadinya perselisihan jika PPPK merasa

keputusan tersebut tidak tepat sehingga PPPK tersebut merasa dirugikan.

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pihak BKPSDM Tanjung

Jabung Barat menyatakan bahwa :

“Sengketa kepegawaian berdasarkan pasal 129 Undang – Undang ASN

diselesaikan melalui upaya administratif yang terdiri dari keberatan dan

banding administratif, adanya aturan ini merupakan bagian dari upaya hukum

menjalankan fungsi perlindungan yang bersifat menyelesaikan sengketa”9

8
Ridwan, SH ( Kepala Bidang Kepegawaian BKPSDM Tanjung Jabung Barat ) Wawancara,
5 Juni 2021
9
Ridwan, SH ( Kepala Bidang Kepegawaian BKPSDM Tanjung Jabung Barat ) Wawancara,
5 Juni 2021
56

Keberatan diajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang

menghukum dengan memuat alasan keberatan dan tembusannya disampaikan

kepada pejabat yang berwenang menghukum. Adapun Banding administratif

sebagaimana dimaksud adalah upaya admimidtrasi sebagaimana sengketa

ASN diselesaikan melalui upaya administratif terdiri dari keberatan dan

banding administratif diajukan kepada badan pertimbangan ASN. Badan

pertimbangan ASN yang tugasnya menerima banding administratif dapat

dikatakan sebagai pengganti dari lembaga Badan Pertimbangan Kepegawaian

yang dulu diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974. Kekurangan

dari pengaturan ini adalah tidak adanya aturan tentang tata cara penggunaan

upaya administratif. Kondisi ini diperparah dengan tidak kunjung

diterbitkannya peraturan pemerintah yang mengatur mengenai upaya

administratif dimaksud.

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pihak BKPSDM Tanjung

Jabung Barat menyatakan bahwa :

“ PPPK juga mendapatkan upaya perlindungan yaitu jaminan kesehatan,

jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan bantuan hukum”10

Sesuai Undang-Undang Nomor 5 Pasal 7 Tahun 2014 selain

perlindungan Hukum PPPK juga termasuk ASN yang Berdasarkan pasal 92

ayat 1 pemerintah wajib memberikan Perlindungan berupa;

1) Jaminan Kesehatan

10
Ridwan, SH ( Kepala Bidang Kepegawaian BKPSDM Tanjung Jabung Barat ) Wawancara,
5 Juni 2021
57

Jaminan Kesehataan merupakan Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan

untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat

melaksankan tugas sebaik-baiknya dan merupakan upaya kesehatan

dibidang penyembuhan. Undang-Undang Aparatur Sipil Negara memberi

Jaminan kepada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yaitu, Hak

atas Jaminan Kesehatan yang diberikan sesuai dengan penyelenggaraan

Sistem Jaminan Sosial Nasional. Pelaksanaannya berdasarkan Peraturan

Presiden Nomor 12 Tahun 2013 sebagaimana telah beberapa kali diubah,

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013

tentang Jaminan Kesehatan.

2) Jaminan Kecelakaan Kerja

Jaminan Kecelakaan Kerja merupakan resiko yang dihadapi oleh tenaga

kerja yang melakukan pekerjaan. Untuk menanggulangi hilangnya

sebagian atau seluruh penghasilannya yang diakibatkan oleh kematian

atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka perlu

adanya Jaminan kecelakaan kerja.

3) Jaminan Kematian

Jaminan Kematian Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat

kecelakaan kerja akan mengakibatkan terputusnya penghasilan, dan

sangat berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang

ditinggalkan. Oleh karena itu, diperlukan jaminan kematian dalam upaya


58

meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman

maupun santunan berupa uang.

4) Bantuan Hukum

Bantuan hukum merupakan bantuan yang diberikan kepada PPP yang

sedang melaksanakan tugas dan tersangkut kasus, tetapi bukan dalam

rrangka bebas dari hukuman, bukan rangka membebaskan yang

bersangkutan tetapi supremasi hukumnya sudah dipenuhi atau tidak.

Bantuan hukum sangat penting untuk meningkat kinerja PPPK dalam

melaksanakan tugas dan mengambil keputusan. Akan tetapi kasus hukum

yang akan dibantuhanya yang berhubungan dengan kinerjanya, bukan

masalah pribadi.

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pihak BKPSDM Tanjung

Jabung Barat menyatakan bahwa :

Berdasarkan Peraturan pemerintah dalam perlindungan tentunya PPPK


mendapatkan Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan dan Jaminan
Kematian hanya saja tidak mendapat Jaminan pensiuan namun rencana
pemberian dana Pensiun PPPK ini sedang didiskusikan bersama dengan
Kementerian PANRB sehingga PPPK juga akan mendapatkan jaminan
pensiun/jaminan hari tua sama hal nya dengan PNS.11

PPPK sebagai Pegawai Tidak Tetap juga mendapat kesempatan untuk

mengembangkan kompetensi, sama halnya dengan Pegawai Negeri Sipil.

Perubahan cukup besar akan perlakuan Pemerintah terhadap PPPK yang

merupakan Pegawai Tidak Tetap terlihat dari jenis perlindungan yang

diberikan seperti yang termuat pada pasal 106 Undang-Undang Nomor 5

11
Ridwan, SH ( Kepala Bidang Kepegawaian BKPSDM Tanjung Jabung Barat )
Wawancara, 5 Juni 2021
59

Tahun 2014 yaitu berupa jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan

kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan bantuan hukum.

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pihak BKPSDM Tanjung

Jabung Barat menyatakan bahwa :

Perlindungan yang didapatkan oleh PPPK dari segi gaji sebagai Pegawai
Tidak Tetap jauh lebih baik dari pada PNS, namun adanya perbedaan dari
dana pensiun dan upaya perlindungan hukum sangat berbeda dari pelaksanaan
nya terhadap PPPK dan PNS karena setelah berlaku nya Undang – Undang
nomor 5 Tahun 2014 PNS masih bisa mengajukan banding terhadap BAPEK
jika terjadi sengketa 12

Namun PPPK merupakan tenaga yang direkrut melalui proses

pengadaan, sehingga PPPK merupakan tenaga baru dan bukan merupakan

tenaga turunan atau lanjutan dari Pegawai Tidak Tetap yang sudah ada. Jika

Pegawai Tidak Tetap yang sudah ada saat ini ingin menjadi PPPK, maka

Pegawai Tidak Tetap ini harus mengikuti seluruh proses rekrutmen yang

sama dengan pelamar umum dan tidak mendapatkan keistimewaan ataupun

diprioritaskan, kecuali diatur dengan peraturan perundang-undangan

selanjutnya.

12
Ahmad Buhari,S.Pd,MM (Sekretaris BKPSDM Tanjung Jabung Barat) Wawancara, 1 Juni
2021

Anda mungkin juga menyukai