MAKALAH
KEMUHAMMADIYAHAN
Dosen Pengampu :
Prahasti Suyaman, M.Ag.
Disusun Oleh :
Dine Rosdiantie
1941111046
2023
KATA PENGANTAR
ii
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah tentang (.....)
Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan rasa hormat dan
terimakasih yang sebenar-benarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang di miliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karena nya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran, dan usul guna menyempurnakan hasil makalah
ini.
Semoga laporan hasil makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepda pembaca, walaupun laporan ini memilki kelebihan dan kekurangan
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan....................................................................................................... 1
B. Manfaat..................................................................................................... 2
C. Saran......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid Dan Tajrid............................... 3
1. Pengertian Tajdid.......................................................................... 3
2. Pengertian Tajrid........................................................................... 9
3. Latar Belakang Munculnya Tajrid Dan Tajdid............................. 9
4. Model-Model Tajdid Dan Tajrid Muhammadiyah........................ 12
5. Model-Model Dan Makna Gerakan Keagamaan Muhammadiyah
Pada 100 Tahun Pertama Dan Kedua........................................... 13
B. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam Dan Dakwah Amar Ma'rug Nahi
Munkar..................................................................................................... 23
1. Senang Ber Amar Ma'ruf Nahi Munkar........................................ 23
2. Ruang Lingkup Amar Ma'ruf Nahi Munkar................................. 24
3. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah................................. 25
C. Pemuda Muhammadiyah.......................................................................... 26
1. Profil Dan Sejarah Pemuda Muhammadiyah............................... 26
2. Maksud Dan Tujuan Pemuda Muhammadiyah............................ 27
3. Dinamika Pemuda Muhammadiyah............................................. 27
4. Arti Dan Lambang Pemuda Muhammadiyah............................... 28
5. Visi Dan Misi Pemuda Muhammadiyah....................................... 28
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................... 30
iv
Saran 3
0DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 31
LAMPIRAN........................................................................................................ 32
v
DAFTAR LAMPIRAN
Logbook Makalah Kemuhammadiyahan
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah merupakan gerakan islam,da‘wah amar ma‘rūf nahī munkar
berasas Islam bersumber Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang didirikan oleh K.H.
Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330, bertepatan pada tanggal 18
November 1912 di kota Yogyakarta. Muhammadiyah berdiri dengan tujuan untuk
mencontoh dan meneladani jejak perjuangan Nabi
Muhammad saw. Dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
semata-mata demi terwujud nya ‘izzul Islām wal muslimīn yaitu kejayaan Islam
sebagai kemuliaan hidup umat Islam.
Dalam perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah yang semakin menunjukkan
arti perannya dalam kehidupan beragama, juga aspek-aspek lain di luar agama
seperti ekonomi, sosial, pendidikan dan sebagainya, maka semakin membutuhkan
kinerja yang kuat untuk selalu memperjuangkan Persyarikatan Muhammadiyah.
Untuk itu diperlukan berbagai strategi dalam usaha membentuk kader-kader
Muhammadiyah yang tangguh. Pada awal rintisanya, Muhammadiyah telah
mengambil langkah strategis dalam bentuk yang nyata dan permanen, yakni dengan
mengadakan pendidikan kader dalam lembaga formal yang diharapkan mampu
menjadi anak panah Muhammadiyah yang ketika dilepas dari busurnya akan dapat
mengenai sasaran dan dapat memberikan warna pada sasaran yang dituju.2 Hal ini
diimbangi dengan organisasi-organisasi yang berdiri di Muhammadiyah, yaitu
organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah yang diberikan kebebasan dalam
menjalankan Organisasi tersebut antara lain, Aisyiah, Nasyiatul Aisyiah (NA),
Pemuda Muhammadiyah (PM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Tapak
Suci Putra Muhammadiyah (TS), 3 yang diharapkan mampu memperkokoh
eksistensi Persyarikatan Muhammadiyah. Muhammadiyah yang kini berusia 104
tahun, pada tataran yang lebih sempit kiprah sekolah atau lembaga pendidikan
Muhammadiyah yaitu Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Perguruan Tinggi dan
yang tidak ketinggalan adalah Pondok Pesantren (PP), sebagai wadah perkaderan
yang signifikan dalam pembentukan pendewasaan karakter pada setiap individu.
Sekolah, Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan Muhammadiyah di Indonesia
vii
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya kemuhammadiyahan
2. Untuk mengetahui muhammadiyah sebagai gerakan tajrid dan ta'jid
3. Untuk mengetahui latar belakang muncul tajrid dan tajdid
4. Agar mengetahui model-model dan makna gerakan keagamaan
muhammadiyah
5. Memberikan pemahaman tentang ruang lingkup amar ma'ruf nahi munkar
Untuk mengetahui muhammadiyah sebagai gerakan dakwah
6. Menyampaikan sejarah pemuda muhamamdiyah
7. Menyampaikan tujuan pemuda muhamamdiyah
8. Memberikan pemahaman tentang arti dan lambang pemuda muhammadiyah
9. Menyampaikan visi dan misi pemuda muhammadiyah
C. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat dari penulisan makalah ini agar teman-teman mahasiswa dapat
mengetahui secara mendalam tentang pendidikan muhamamdiyah,
mendapat wawasan baru, bermanfaat bagi penulis dan pembaca
2. Sebagai bahan pengetahuan dan kemampuan bagi penulis dan pembaca
viii
BAB II
PEMBAHASAN
Islam, bangsa Indonesia dan umat manusia di seluruh dunia. Suburnya amal
salih di lingkungan aktivis Muhammadiyah ditujukan kepada komunitas
Muhammadiyah, bangsa dan kepada seluruh umat manusia di dunia dalam
rangka rahmatan lil alamin.
Kedua, tajdid Muhammadiyah bersifat terbuka. Makna dari keterbukaan
tersebut adalah bahwa Muhammadiyah mampu mengantisipasi perubahan
dan kemajuan di sekitar kita. Dari sekian amal usahanmya, rumah sakitnya
misalnya, dapat dimasuki dan dimanfaatkan oleh siapapun. Sekolah sampai
kampusnya boleh dimasuki dan dimanfaatkan oleh siapa saja. Kalau
Muhammadiyah mendirikan lembaga ekonomi dan usaha atau jasa, mereka
yang menjadi nasabah, mitra dan konsumennya pun bisa siapa saja yang
membutuhkan.
Ketiga, tajdid Muhammadiyah sangat fungsional dan selaras dengan cita-
cita Muhammadiyah untuk menjadikan Islam sebagai agama yang
berkemajuan. Juga Islam yang berkebajikan yang senatiasa hadir sbagai
pemecah masalah-masalah (problem solfing) termasuk masalah kesehatan,
pendidikan dan sosial ekonomi.
Dengan demikian, tajdid dalam bidang muamalah berbasis pada upaya
dinamisasi, elaborasi, berbasis perubahan menuju capaian prestasi yang
berkualitas. Suatu saat nanti, aqpa yang diusahakan Muhammadiyah
hendaknya tampil menjadi pusat-pusat keunggulan seperti sekolah, rumah
sakit, perguruan tinggi, lembaga-lembaga ekonomi. Sementara itu, tajdid
dalam bidang aqidah dan ibadah mahdhah bukan dalam makna dinamisasi,
tetapi tajdid yang berwajah tajrid, yaitu purifikasi atau pemurnian ajaran
Islam. Artinya, untuk masalah aqidah dan ibadah mahdhah, hanya
mencukupkan diri pada apa yang dapat dirujuk dalam al-Qur’an dan hadits
atau apa yang dikerjakan dan disikapi oleh Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian, manusia memiliki kesempatan untuk melakukan
pengayaan makna dan pendalaman hakekat dari fungsi agama Islam itu
sendiri di tengah kehidupan. Arah kita menjadi jelas, orientasi kehidupan
individu dfan masyarakat juga menjadi jelas, basis nilainya menjadi jelas,
meskipun kita hidup di tengah zaman yang rumit, terus berubah dan
berhadapan dengan keanekaragaman gejala kehidupan. Spirit Rahmatan
lil’alamin juga menjadi tidak mengawang-awang.
xx
Fungsi tajdid di bidang ini adalah untuk membuat aktif dan hidup
keimanan kita dalam perilaku, dan tajdid Muhammadiyah tidak untuk
membekukan keimanan kita dalam perangkat formalism istilah atau konsep
belaka. Dengan demikian, keimanan kita akan memiliki fungsi sosial yang
kaya. Dalam konteks inilah, kita dapat memahami kenapa begitu banyak
ayat al-Qur’an yang selalu menggandengkan antar iman dan amal saleh.
Iman adalah pilihan teologis dan amal saleh adalah ekspresi teologis yang
selaras dengan iman. Iman tanpa amal saleh akan kehilangan pijakan sosial,
dan amal tanpa iman kehilangan arah dan tujua.
Tajdid dalam ibadah mahdhah yang berbasis purifikasi atau pemurnian
ajaran dalam praktek Muhammadiyah tidak dimaksudkan untuk
membekukan fiqh dan syari’at pada perangkat formalism ritual keagamaan
belaka. Aturan dan ibadah sudah jelas, seperti yang diajarkan dan
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Tajdid Muhammadiyah tidak
berhenti. Muhammadiyah melakukan pengayaan makna, pendalaman
hakekat dari fungsi ajaran Islam di tengah kehidupan. Dalam
Muhammadiyah, kekuatan tajdidnya terletak pada upaya menjaga
keseimbangan (tawazun) antara purifikasi dan dinamisasi, sesuai dengan
bidangnya. Kalau keseimbangan ini goyah, tajdid menjadi kurang sempurna
dan sulit disandingkan dengan perkembangan zaman (Syamsuddin, 2014:
20-21)
Untuk mengaktualisasikan tajdid yang bersifat pemurnian dan
pengembangan itu, Muhammadiyah melengkapi diri dengan
mengembangkan pendekatan pemahaman Islam yang dikenal
dengan bayani, burhani dan irfani sebagaimana hasil musyawarah tarjih
tahun 2000 di Jakarta serta dilakukan oleh musyawara nasional Tarjih dan
Muktamar Muhammadiyah berikutnya. Pendekatan dalam memahami Islam
harus dilakukan secara integrative melalui pendekatan dengan bayani,
burhani dan irfani. Dengan manhaj pemikiran tarjih tentang tajdid dan
pendekatan pemikiran Islam yang terintegratif itu, kita akan mampu
mencandra pesan-pesan utama Islam yang komprehensif, sehingga Islam
hadir di semesta ini sebagai agama alternative untuk peradaban dan benar-
benar menjadi rahmata lil’alamin (Nasir, 2011: 182).
xxi
dominan, berhadapan dengan sistim nilai yang dating dari tradisi atau adat
masyarakat setempat. Sistim nilai itu lahir dari kearifan local yang secara
turun-temurun dipegang oleh masyarakat sebagai suatu ajaran yang harus
dijunjung tinggi. Dialektika antara agama dan budaya (kearifan) lokal ini
juga sering memicu ketegangan konflik dan perpecahan.
Maka, gerakan tajdid Muhammadiyah untuk 100 tahun kedua memiliki
beberapa agenda yang perlu diejawantahkan. Artinya Muhammadiyah pada
abad kedua berkomitmen kuat untuk melakukan gerakan pencerahan.
Gerakan pencerahan merupakan praksis Islam yang berkemajuan untuk
membebaskan, memberdayakan dan memajukan kehidupan. Gerakan
pencerahan dihadirkan untuk memberikan jawaban atas problem-problem
kemanusiaan berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan dan persoalan-
persoalan lainnya yang bercorak struktural dan kultural. Gerakan
pencerahan menampilkan Islam untuk menjawab masalah kekeringan
ruhani, krisis moral, kekerasan, terorisme, konflik, korupsi, kerusakan
ekologis, dan bentuk-bentuk kejahatan kemanusiaan. Gerakan pencerahan
berkomitmen untuk mengembangkan relasi social yang berkeadilan tanpa
diskriminasi, memuliakan martabat manusia laki-laki dan perempuan,
menjunjung tinggi toleransi dan kemajemukan dan membangun pranata
social yang utama.
Dengan gerakan pencerahan, MUhammadiyah terus bergerak dalam
mengemban misi dakwah dan tajdid untuk menghindarkan Islam sebagai
ajaran yang mengembangkan sikap tengahan (wasathiyah), membangun
perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati harkat dan martabat
kemanusiaan laki-laki maupun perempuan, mencerdaskan kehidupan
bangsa, menjunjung tinggi akhalak mulia dan memajukan kehidupan umat
manusia. Komitmen Muhammadiyah tersebut menunjukkan karakter
gerakan Islam yang dinamis dan progresif dalam menjawab tantangan
zaman, tanpa harus kehilangan identitas dan rujukan Islam yang autentik.
Dalam pengembangan pemikiran, Muhammadiyah berpijak pada koridor
tajdid yang bersifat purifikasi dan dinamisasi, serta mengembangkan
orientasi praksis untuk pemecahan masalah kehidupan. Muhammadiyah
mengembangkan pendidikan sebagai strategi dan ruang kebudayaan bagi
pengembangan potensi dan akal budi manusia secara utuh. Sementara itu,
xxvi
dengan hati itu hanya bermanfaat untuk diri kita sendiri, sedang dengan
perbuatan atau nasehat itu dapat bermanfaat untuk kita dan masyarakat
umum, hingga kemungkaran itu tidak terus menjadi jadi. Orang –orang
yang melakukan amar makruf nahi munkar mendapat keutamaan pahala
yang besar. Pahala yang telah menunjukkan jalan kebenaran dan
mengalihkan dari perbuatan yang buruk. Hal ini sesuai dengan hadist yang
diriwayatkan oleh muslim. Dari Abu Hurairah ra. Bahwasannya Rasulullah
saw bersabda : “ Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia
mendapat pahala seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak
mengurangi sedikitpun pahala- pahala mereka. Dan barang siapa yang
mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapat dosa seperti orang yang
mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun dosa-dosa mereka”.
Cara menjalankan amar makruf nahi munkar harus menampilkan sikap
lembut, tenang menghadapi, memahami situasi, kondisi dan tahu resiko.
Pertama : Mencegah kemungkaran, yang dikemas dalam bentuk nasihat dan
wejangan serta menanamkan rasa takut kepada Allah. Langkah ini ditujukan
kepada pelaku kemugkaran yang mengetahui hukum syariat terkait dengan
perbuatannya. Kedua : teguran yang keras. Langkah ini ditempuh ketika
pelaku kemungkaran tidak jera dengan metode / langkah sebelumnya.
Ketiga : Ancaman dan menakut-nakuti . Langkah terakhir yang bisa
ditempuh dalam melakukan pengingkaran kemungkaran dengan lisan.
Caranya, menyampaikan kepada pelaku kemungkaran. Tujuan amar makruf
dan nahi munkar dalam islam adalah menghidupkan perbuatan baik di
tengah masyarakat dan memberantas keburukannya, sehingga masyarakat
bisa mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Allah berfirman : “ Serulah
( manusia) kepada jalan Robbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik,
serta berdebatlah dengan mereka dengan cara baik. Sesungguhnya Rabbmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan – Nya dan dialah
yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”(an Nahl: 125)
3. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah
Persyarikatan Muhammadiyah memiki banyak amal usaha diantaranya;
tabligh, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya. Semua amal usaha yang
meliputi kepentingan kehidupan manusia dilandaskan pada ajaran islam.
Muhammadiyah sebagai gerakan islam, dakwah amar makruf nahi mungkar
xxxi
Pencipta : H. Syarbini
Gambar : Setangkai kuncup melati dengan dua daun di
bersemboyan fastabiqul khairot (huruf arab)
Ukuran : Bulat, diameter disesuaikan kebutuhan, harmonis
Arti Lambang
Warna dan dasar melati : Hijau, artinya lambang kesuburan,
kesabaran dan kesegaran
Warna kuncup melati dan tulisan fastabiqul khairat : putih artinya
lambang kesucian, ketulusan dan keikhlasan
Bunga melati : Lambang kesatriaan dan keharuman, mencerminkan
kepribadian pemuda muhammadiyah yang tegas pantang menyerah,
menebar cinta kasih kepada sesama, dengan senantiasa
meninggalkan nama harum bagi nusa dan bangsa. Melati adalah
bunga khas Indonesia, oleh karena itu pemuda muhammadiyah
senantiasa melanjutkan sikap setia kepada bangsa dan negara.
Tangkai bunga : Satu, berarti tauhid
Enam kelopak bunga : Bermakna rukun iman
Lima daun bunga : Bermakna rukun islam
Duah buah daun bunga : Bermakna syahadatin
pita : Berarti kegembiraan
Fastabiqul khairat : berlomba-lomba dalam mengamalkan
keutamaan
Dibagian bawah ada tulisan : PEMUDA MUHAMMADIYAH
4. Visi dan Misi Pemuda Muhammadiyah
Visi
"Mempersiapkan kader dan generasi muda Indonesia untuk siap
menghadapi tantangan masa depan yang lebih beragam, penuh dinamika
dan berbagai kepentingan dalam rangka yang mencapai maksud dan tujuan
pemuda muhammadiyah"
xxxiv
Misi
"Menjadikan gerakan Amar Ma'ruf Nahi Munkar, gerakan keilmuan,
gerakan sosial ke masyarakat, dan gerakana kewirausahaan sebagai
tumpuan kegiatan dengan memahami setiap persoalan yang timbul dan
kebutuhan lingkungan dimana pemuda muhammadiyah melakukan amal
karya nyatanya"
xxxv
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan
tajdid,bersumber pada Al Qur’an dan Hadist. Sedangkan maksud dan tujuannya
ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.Muhammadiyah merupakan organisasi
kemasyarakatan yang terlahir dari hasil pergejolakan pemikiran pendirinya. Sebagai
sebuah organisasi yang pada hakekatnya merupakan Gerakan,Muhammadiyah
memiliki tujuan, disamping usaha kerjasama dan sekelompok orang yang disebut
anggota Persyarikatan, yang bekerja melaksanakan usaha tersebut untuk
mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Sejak berdirinya pada 1912,
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Islam yang bergerak di bidang dakwah.
sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, IPM mempunyai kiprah yang sangat
besar, baik dalam skala intern maupun skala ekstern seperti meningkatkan
partisipasi IPM dalam pembangunan nasional, dengan usaha antara lain: Aktif
dalam usaha menanggulangi drop out, menggalakkan kepramukaan, meningkatkan
studi pelajar, dan menanggulangi kenakalan remaja dan pemberantasan
penyalahgunaan narkotika. Meskipun kelahiran IPM/IRM Jawa Timur selang lima
tahun dari IRM Pusat, Kiprah IRM Jawa Timur tidak kalah dengan kiprah IRM
pusat, di antara kiprah –kiprah IRM Jawa Timur adalah di bidang ke-Islaman,
pendidikan, sosial dan budaya. Seperti : Mengadakan pelatihan da’i, Mengadakan
workshop senibudaya, Mengadakan kegiatan baca tulis dan sebagainya.
B. Saran
Pemuda Muhamamdiyah harus selalu meningkatkan kegiatan yang positif untuk
masyarakat sekitar, menyebarkan kebaikan, mengatasi tantangan yang dihadapi
Muhammadiyah, kembali kepada semangat dan model yang telah dibangun oleh
para generasi awal Muhammadiyah, menghidupkan perbuatan baik di tengah
masyarakat dan memberantas keburukannya, sehingga masyarakat bisa mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
xxxvi
xxxvii
DAFTAR PUSTAKA
LOGBOOK
MAKALAH KEMUHAMAMDIYAHAN
N Hari, Tanggal Uraian Keterangan
o
1 Senin, 14 nov 2022 Menetapkan Tema Dilakukan secara diskusi
kelompok melalui daring dari
Whatsaap
2 Senin, 21 Nov 2022 Membagi tugas yang Diskusi pembagian tugas
harus di kerjakan untuk dilakukan secara daring dari
membuat powerpoint Whatsaap
3 Senin, 21 Nov 2022 Pembuatan kerangka Dikerjakan oleh satu orang
powerpoint setelah melalui tahap revisi oleh
anggota kelompok
4 Selasa, 22 Nov Penyajian presentasi Kelompok melakukan presentasi
2022 secara ofline di gedung D11
Kampus Univeritas
Muhammadiyah sukabumi, tapi
saya tidak mengikuti di karnakan
sakit
5 Selasa, 27 Nov Diberikan tugas Diberikan tugas mengulang
2022 mengulang presentasi vidio melalui daring
Whatsaap
6 Selasa, 02 Januari Mengumpulkan tugas Mengumpulkan tugas
2023 pengulangan presentasi melalui
dari whatsaap
7 Jum'at,06 januari Pembuatan kerangka Dilakukan dengan mencari
2023 makalah sumber yang relevan
8 Sabtu, 08 Januari Penulisan Bab 1 sampai Mengerjakan cover, daftar isi,
2023 akhir kata pengantar, daftar isi, daftar
lampiran, BAB I pendahuluan,
BAB II pembahasan, BAB III
penutup, daftar pustaka, dan
lampiran-lampiran
9 Senin, 09 Januari Merapikan makalah Pada bagian ini merupakan tahap
2023 terakhir dimana merapihkan
makalah, mengganti margin dan
penulisan makalah