Anda di halaman 1dari 10

PETA UNDANG-UNDANG NOMOR 11

TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA


(KLASTER KETENAGAKERJAAN – BAB IV)
Oleh:
Tim Pusat Analisa Kebijakan Hukum dan Ekonomi

Jakarta
2021
PETA OMNIBUS CIPTA KERJA

KLASTER CIPTA KERJA


KEMUDAHAN,
PENINGKATAN EKOSISTEM PERLINDUNGAN DAN
INVESTASI DAN KEGIATAN KETENAGAKERJAAN PEMBERDAYAAN
BERUSAHA KOPERASI, USAHA MIKRO,
KECIL DAN MENENGAH

DUKUNGAN RISET DAN


KEMUDAHAN BERUSAHA PENGADAAN TANAH
INOVASI

INVESTASI PEMERINTAH PELAKSANAAN


PUSAT DAN KEMUDAHAN ADMINISTRASI
KAWASAN EKONOMI
PROYEK STRATEGIS PEMERINTAH UNTUK
NASIONAL MENDUKUNG CIPTA KERJA
KETENAGAKERJAAN

A. RINGKASAN KLASTER

TOPIK UU DALAM KLASTER PASAL PERATURAN PELAKSANA

1. LEMBAGA 1. UU NO. 13/2003 BARU = 18 1. RPP PENGGUNAAN


PELATIHAN DAN TENTANG PERUBAHAN = 39 TENAGA KERJA ASING
PENEMPATAN KETENAGAKERJAAN HAPUS = 27 2. RPP PERJANJIAN
KERJA 2. UU NO. 40/2004 KERJA WAKTU
2. PENGGUNAAN TKA TENTANG SISTEM TERTENTU, ALIH
3. PERJANJIAN KERJA JAMINAN SOSIAL DAYA, WAKTU KERJA
WAKTU TERTENTU NASIONAL DAN WAKTU
4. OUTSOURCING 3. UU NO. 24/2011 ISTIRAHAT SERTA
5. WAKTU KERJA TENTANG BADAN PEMUTUSAN
6. PENGUPAHAN PENYELENGGARA HUBUNGAN KERJA
7. PHK JAMINAN SOSIAL
8. SANKSI 4. UU NO. 18/2017
9. JAMINAN TENTANG
KEHILANGAN PERLINDUNGAN
PEKERJAAN PEKERJA MIGRAN
10. PERUSAHAAN INDONESIA
PENEMPATAN
PEKERJA MIGRAN

B. KLASTER SECARA TERPERINCI


PETA UTAMA
Omnibus Law Cluster Mapping
a Penentuan Klaster Ketenagakerjaan (Bab IV)

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Si stem Jami nan Sosi al Nasi onal
b Inventaris UU dalam Klaster
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyel enggara Jami nan Sosi al
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perl i ndungan Pekerja Mi gran Indonesi a
Lembaga Pel ati han dan Penempatan Kerja
Penggunaan TKA
PKWT
Outsourci ng
Waktu Kerja
c Topics
Pengupahan
PHK
Sanksi
Jami nan Kehi l angan Pekerjaan
Perusahaan Penempatan Pekerja Mi gran
Baru / Tambahan 18 Pasal
d. Jumlah Pasal Perubahan 39 Pasal
Hapus 27 Pasal
Pemetaan Per Pasal
Pasal dalam UU Pasal
Topic UU dalam Klaster Keterangan Issue
Cipta Kerja baru/diubah/dihapus

Pelatihan kerja dapat diselenggarakan oleh lembaga pelatihan


kerja pemerintah, swasta maupun perusahaan.
Pasal 13
Lembaga pelatihan kerja pemerintah dan perusahaan untuk
mendaftarkan kegiatannya kepada Disnaker Kab/Kot

Lembaga
Pelatihan dan
Lembaga pelatihan kerja swasta wajib memenuhi perizinan
Penempatan Kerja
berusaha yang dikeluarkan oleh pemerintah Kab/Kot

Pasal 14 Perizinan lembaga pelatihan kerja swasta yang terdapat


penyertaan modal asing diterbitkan oleh pemerintah pusat

Peraturan pelaksana akan ditetapkan oleh pemerintah pusat

Lembaga penempatan kerja swasta wajib memenuhi izin dan


Pasal 37
syarat-syarat yang ditentukan oleh pemerintah pusat
Pengusaha waji b memberi kompensasi kepada pekerja PKWT.
Pasal 61A
Ketentuan l anjutan akan di atur dal am PP
Pasal 64 Pengusaha dapat mel akukan outsourci ng

Penyerahan pekerjaan kepada perusahaan outsourci ng harus


di l akukan mel al ui perjanji an borongan secara tertul i s

Outsourci ng ti dak dapat di l akukan terhadap pekerjaan utama


dan ti dak bol eh menghambat proses produksi
Pasal 65
Perl i ndungan dan syarat kerja bagi buruh outsourci ng mi ni mal
sama dengan syarat dari perusahaan kl i en / sesuai dengan PUU

Buruh harus memi l i ki perjanji an kerja tertul i s dengan


perusahaan outsourci ng

Outsourci ng

Hubungan kerja antara perusahaan outsource dengan buruhnya


harus di l akukan dengan perjanji an tertul i s

Perusahaan outsource bertanggungjawab terhadap perl i ndungan


upah dan kesejahteraan serta persel i si han yang ti mbul dengan
Pasal 66 buruhnya

Perusahaan outsource harus berbadan hukum, beri zi n dan


memenuhi standar yang tel ah di tetapkan

Ketentuan l anjutan akan di atur dengan PP

Pel aksanaan jam kerja di atur dal am perjanji an kerja, peraturan


Pasal 77 perusahaan atau perjanji an kerja bersama. Adapun ketentuan
l anjutan akan di atur dengan PP
Waktu l embur hanya dapat di l akukan pal i ng l ama 4 jam dal am 1
Pasal 78 hari dan 18 jam dal am 1 mi nggu. Ketentuan l anjutan akan di atur
dal am PP
Ketentuan mengenai waktu i sti rahat mi ngguan adal ah 1 hari
Waktu Kerja
untuk 6 hari kerja dal am 1 mi nggu

Ketentuan mengenai i sti rahat panjang dapat di atur dal am


Pasal 79
perjanji an kerja, peraturan perusahaan atau perjanji an kerja
bersama.

Ketentuan l anjutan akan di atur dal am PP


Kebi jakan pengupahan mel i puti upah mi ni mum, struktur dan
Pasal 81 UU No. 13/2003
skal a upah, upah kerja l embur, upah ti dak masuk kerja/ti dak
mel akukan pekerjaan karena al asan tertentu, bentuk dan cara
Pasal 88
pembayaran upah, hal -hal yang dapat di perhi tungkan dengan
Pembentukan dewan pengupahan, namun ketentuan lanjutan
Pasal 98
akan diatur dalam PP
Maksud dan alasan PHK diberitahukan kepada serikat buruh
Pasal 151
dan/atau buruh ybs
Pemberitahuan maksud dan alasan PHK tidak perlu dilakukan
dalam hal:
- Buruh mengundurkan diri sendiri;
Pasal 151A
- PKWT berakhir;
- Buruh memasuki usia pensiun;
- Buruh meninggal dunia
Pasal 152 Substansi masuk dalam Pasal 154
PHK dilarang dilakukan terhadap buruh yang mempunyai
Pasal 153 pertalian darah dan/atau ikatan perkawinan dengan buruh
lainnya dalam satu perusahaan
PHK dapat terjadi karena:
- Perusahaan melakukan penggabungan, peleburan dan
pemisahan;
- Perusahaan melakukan efi siensi;
Pasal 154 - Perusahaan tutup karena kerugian terus menerus selama 2
tahun;
- Perusahaan tutup karena force majeur ;
- Perusahaan dalam status PKPU/pailit;
- Permohonan dari buruh
Pasal 155 Substansi masuk dalam Pasal 154
Penghapusan penggantian perumahan serta pengobatan dan
perawatan sebesar 15% dari uang pesangon dan/atau uang
Pasal 156
penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat dari
cakupan uang penggantian hak yang diatur oleh UU
PHK
Dalam hal upah sebulan yang dibayarkan atas dasar
perhitungan satuan hasil lebih rendah dari upah minimum, yang
Pasal 157
menjadi dasar penghitungan pesangon adalah upah minimum
yang berlaku diwilayah domisi perusahaan
Pasal 158 Substansi mauk dalam Pasal 154
Pasal 159 Substansi mauk dalam Pasal 154
Bantuan untuk keluarga dari Buruh yang ditahan oleh pihak
Pasal 160 berwajib karena melakukan tindak pidana dilakukan paling lama
6 bulan sejak hari pertama buruh tersebut ditahan
Pasal 161 Substansi mauk dalam Pasal 154
Pasal 162 Substansi mauk dalam Pasal 154
Pasal 163 Substansi mauk dalam Pasal 154
Pasal 164 Substansi mauk dalam Pasal 154
Pasal 165 Substansi mauk dalam Pasal 154
Pasal 166 Substansi mauk dalam Pasal 154
Pasal 167 Substansi mauk dalam Pasal 154
Pasal 169 Substansi mauk dalam Pasal 154

Pasal 170 Konsekuensi hukum dari PHK yang tidak sesuai ketentuan

Hak buruh untuk menggugat ke lembaga penyelesaian hubungan


Pasal 171
industrial
Ketentuan mengenai hak buruh untuk mengajukan PHK karena
Pasal 172 sakit / cacat akibat kecelakaan kerja dan ketentuan mengenai
pesangonnya
Pasal 184 Sanksi pidana bagi pelanggar Pasal 167 UU lama
pesangonnya
Pasal 184 Sanksi pi dana bagi pel anggar Pasal 167 UU l ama

Pasal 185 Penyesuai an ketentuan pi dana

Pasal 186 Penyesuai an ketentuan pi dana


Sanksi
Pasal 187 Penyesuai an ketentuan pi dana

Pasal 188 Penyesuai an ketentuan pi dana

Pasal 190 Penyesuai an sanksi admi ni strati f


Pasal 191 Ketentuan Peral i han

Jaminan kehilangan sebagai salah satu jenis program jaminan


Pasal 18
sosial
Buruh yang mengalami PHK berhak mendapatkan jaminan
kehilangan pekerjaan
Pasal 46A
Jaminan kehilangan pekerjaan diselenggarakan oleh BPJS
Jaminan kehilangan pekerjaan diselenggarakan secara nasional
Pasal 46B
berdasarkan prinsip asuransi sosial
Peserta jaminan kehilangan pekerjaan adalah setiap orang yang
Pasal 82 UU No. 40/2004
Pasal 46C telah membayar iuran. Iuran tersebut dibayar oleh pemerintah
pusat
Jaminan
Manfaat jaminan kehilangan pekerjaan berupa uang tunai, akses
Kehilangan
informasi pasar kerja dan pelatihan kerja.
Pekerjaan Pasal 46D

Jangka waktu pemberian max 6 bulan


Pendanaan jaminan kehilangan pekerjaan berasal dari modal
Pasal 46E awal pemerintah, rekomposisi iuran dan/atau dana operasional
BPJS
Jaminan kehilangan pekerjaan sebagai salah satu program yang
Pasal 6
diselenggarakan oleh BPJS
Penambahan fungsi BPJS dalam menyelenggarakan jaminan
Pasal 83 UU No. 24/2011 Pasal 9
kehilangan pekerjaan
Penambahan modal awal BPJS untuk menyelenggarakan jaminan
Pasal 42
kehilangan pekerjaan
Surat Izin Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
(SIP3MI) adalah izin tertulis yang diberikan oleh Pemerintah
Pasal 1
Pusat kepada badan usaha berbadan hukum Indonesia yang
akan menjadi perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia
Perusahaan Perusahaan penempatan pekerja migran wajib memiliki izin dan
Pasal 51
Penempatan memenuhi persyaratan dari pemerintah pusat
Pasal 84 UU No. 18/2017
Pekerja Migran Perusahaan penempatan pekerja migran wajib memenuhi
Pasal 53
perizinan berusaha yang diterbitkan oleh pemprov
Perusahaan penempatan harus menyerahkan pembaruan data
paling lambat 30 hari kerja.
Pasal 57
Keterlambatan penyerahan data akan dikenakan sanksi
Pasal 89A Ketentuan peralihan
Ubah
Baru
Notes
Hapus
UU Dicabut

Anda mungkin juga menyukai