BAB-4
KONDISI ANGKUTAN
LAUT EKSISTING
Tabel 4-1
Standar Fasilitas Pelabuhan
Peruntukan
No Fasilitas Pokok Fasilitas Penunjang
Wilayah
Dermaga Kawasan perkantoran
Gudang Fasilitas pos dan telekomunikasi
Lapangan Penumpukan Fasilitas pariwisata dan perhotelan
Terminal penumpang Instalasi air bersih, listrik, dan
telekomunikasi
Terminal petikemas Jaringan jalan dan rel kereta api
Terminal curah air aringan air limbah, drainase, dan
sampah
1 Daratan Fasilitas penampungan dan pengolahan Areal pengembangan pelabuhan
limbah
Fasilitas bunker Tempat tunggu kendaraan bermotor
Fasilitas pemadam kebakaran Kawasan perdagangan
Fasilitas gudang untuk Bahan/Barang Kawasan industri
Berbahaya dan Beracun (B3)
Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan
peralatan fasilitas pelabuhan dan Sarana
Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)
Alur pelayaran Perairan untuk pengembangan
pelabuhan jangka panjang
2 Perairan Perairan tempat labuh Perairan untuk fasilitas pembangunan
dan pemeliharaan kapal
Kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar Perairan tempat uji coba kapal
Peruntukan
No Fasilitas Pokok Fasilitas Penunjang
Wilayah
dan olah gerak kapal (percobaan berlayar)
Perairan tempat alih muat kapal Perairan tempat kapal mati
Perairan untuk kapal yang mengangkut Perairan untuk keperluan darurat
Bahan/Barang Berbahaya dan Beracun (B3)
Perairan untuk kegiatan karantina Perairan untuk kegiatan kepariwisata
dan perhotelan
Parairan alur penghubung intrapelabuhan
Sumber :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 61 tahun 2009 tentang kepelabuhanan;
2. Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 51 tahun 2015.
membutuhkan biaya pengiriman yang cukup besar. Oleh karena itu Bunyu dipandang
perlu untuk memiliki Pelabuhan Feri yang berfungsi sebagai pelabuhan yang
mengakomodir pergerakan barang-barang yang cukup besar dalam rangka mendukung
kegiatan operasionalisasi migas selain itu juga mendukung pembangunan di Pulau
Bunyu.
Dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Pulau Bunyu akan ditetapkan sebagai salah
satu Pelabuhan Pengumpul (PP) hingga tahun 2030. Pelabuhan Pengumpul merupakan
salah satu kebijakan pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan nasional dan
meningkatkan pertumbuhan wilayah, berada dekat dengan jalur pelayanan nasional ± 50
mil, berdekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota provinsi dan kawasan
pertumbuhan nasional, dan berperan sebagai pengumpul angkutan peti
kemas/curah/general cargo/penumpang nasional.
Penumpang potensial yang akan menggunakan angkutan laut diasumsikan 203% dari
jumlah penduduk Kecamatan Bunyu. Angka prosentasi ini diperoleh dari data potensi
jumlah penumpang trip penyebrangan yang ada di Pelabuhan Bunyu sejak tahun 2012.
Jumlah trip Bunyu-Tarakan adalah 5 kali sehari begitu juga sebaliknya, dengan kapasitas
speedboat 25 dan 45 penumpang. Asumsinya dari 5 trip penyebrangan menggunakan 5
LAPORAN AKHIR 4-6
Studi Perencanaan Master Plan Angkutan Laut
Propinsi Kalimantan Utara
Pelabuhan Milik
Pertamina Yang Beroperasi di Bunyu
Tabel 4-2
Skala Pelayanan Perhubungan Laut di Propinsi Kalimantan Utara
Skala Pelayanan Pelabuhan
No Kabupaten/Kota
Status Pelabuhan utama Jangkauan Pelayanan
1 Kabupaten Bulungan Pelabuhan Pengumpan
Tarakan
Lokal Kabupaten
2 Kabupaten Tana Tidung Pelabuhan Pengumpan
Tarakan
Lokal Kabupaten
3 Kabupaten Malinau Pelabuhan Pengumpan
Tarakan
Lokal Kabupaten
4 Kabupaten Nunukan Pelabuhan Pengumpan
Tarakan
Tawau
Lokal Kabupaten
5 Kota Tarakan Pelabuhan Utama
Lokal Provinsi
Kalimantan Utara
Regional yang mencakup
:
o Toli-Toli
o Berau
o Samarinda
o Balikpapan
Internasional (Tawau –
Malaysia)
Sumber : Buku Masterplan Prasarana Perhubungan Daerah Kalimantan Utara
Frekuensi kunjungan kapal, khususnya PELNI hanya 1x dalam seminggu. Hal ini
dikarenakan panjang nya rute yang ditempuh. Sedangkan untuk penyeberangan Ferry yang
melalui Pelabuhan Juata Laut cukup bervariasi, yakni :
1) Tarakan – Toli Toli, Lintas Provinsi, oleh KMP Julung-Julung, 1 x seminggu
2) Tarakan – Nunukan, Dalam Provinsi, oleh KMP Manta, 2 x seminggu
3) Tarakan – Ancam, Dalam Provinsi, oleh KMP Manta II, 3 x seminggu.
Tabel 4-3
Arus Penumpang di Pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan
PENUMPANG
NO TAHUN
TURUN NAIK
1 2004 128.149 130.256
2 2005 226.879 260.923
3 2006 258.015 194.174
4 2007 206.143 262.139
5 2008 230.267 284.144
6 2009 267.921 206.734
7 2010 302.774 359.692
8 2011 336.575 384.331
9 2012 402.953 443.018
10 2013 449.032 481.973
PENUMPANG
NO TAHUN
TURUN NAIK
11 2014 412.689 415084
12 2015 433.432 508.740
JUMLAH 1.620.148 1.698.062
Sumber : Data Olahan, 2016
Tabel 4-4
Analisis Volume Asal Angkutan Barang di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 (dalam
Ton/Tahun)
Tana
Bulungan Nunukan Malinau Tarakan
Tidung
1 2 3 4 5
Bulungan 0 14,784 10,340 2,907 58,966
Nunukan 14,768 0 10,652 1,285 57,346
Malinau 12,860 15,671 0 1,118 29,009
Tana Tidung 1,286 1,140 798 0 4,549
Tarakan 62,292 51,052 13,945 5,418 0
Sumber : ATTN 2011 Balitbanghub, Hasil Analisis 2016
Tabel 4-5
Pergerakan Ekspor Berdasarkan Jenis Barang Dimuat dan Simpul Pergerakan di Provinsi Kalimantan Utara
JENIS ARANG/ SIMPUL PERGERAKAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014
JENIS ARANG/ SIMPUL PERGERAKAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014