Anda di halaman 1dari 15

KEBIJAKAN DAN REGULASI

BIDANG PELATIHAN DAN


PRODUKTIVITAS

Reni Mursidayanti
Plt. Kepala Biro Hukum Kemnaker
El Hotel Royale Bandung, 5 – 7 November 2020
DASAR HUKUM PELATIHAN KERJA

1. UU Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan

2. PP Nomor 31/2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS)

A. PERATURAN TERKAIT PROGRAM PELATIHAN DAN SERTIFIKASI


• PP Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (amanat Pasal 5 ayat (3) PP 31/2006)
• PP Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (amanat Pasal 18 ayat (5) UU 13/2003)
• Perpres Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja
sebagaimana telah diubah dengan Perpres Nomor 76 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 36 Tahun 2020
• Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia
• Peraturan Menteri Nomor 8 Tahun 2017 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
• Permenaker Nomor 17 Tahun 2020 tentang Proses Bisnis, Tata Cara Pendaftaran, Seleksi, dan Penetapan
Penerima Kartu Prakerja dengan Cara Luar Jaringan
• 904 Kepmenaker mengenai Penetapan SKKNI

2
B. PERATURAN TERKAIT SDM/INSTRUKKTUR
• Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2018 tentang Jumlah Jam Minimal Tatap Muka & Pemberian Honorarium Atas
Kelebihan Jam Minimal Tatap Muka Bagi Jabfung Instruktur.
• Kepmenpan Nomor 36 Tahun 2003 tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya (Sdh Harmonisasi)

C. PERATURAN TERKAIT KELEMBAGAAN


• Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja
• Peraturan Menteri Nomor 34 Tahun 2016 tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja
• Peraturan Menteri Nomor 8 Tahun 2017 tentang Standar Balai Latihan Kerja

D. PERATURAN TERKAIT PEMAGANGAN


• Permenaker Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Perizinan dan Penyelenggaraan Pemagangan di Luar Negeri
• Permenaker Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri

E. PERATURAN TERKAIT PRODUKTIVITAS


• Perpres Nomor 50 Tahun 2005 tentang Lembaga Produktivitas Nasional
• Permenaker Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Produktivitas

3
PENGATURAN PERIZINAN LPK DALAM UU CIPTA KERJA

1. Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:


Pasal 13
(1) Pelatihan kerja diselenggarakan oleh:
a. lembaga pelatihan kerja pemerintah;
b. lembaga pelatihan kerja swasta; atau
c. lembaga pelatihan kerja perusahaan.
(2) Pelatihan kerja dapat diselenggarakan di tempat pelatihan atau tempat kerja.
(3) Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dalam menyelenggarakan
pelatihan kerja dapat bekerja sama dengan swasta.
(4) Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan lembaga pelatihan
kerja perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c mendaftarkan kegiatannya kepada instansi
yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/ kota.

4
Lanjutan…

Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:


Pasal 14
(1) Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (1) huruf b wajib memenuhi Perizinan Berusaha
yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
(2) Bagi lembaga pelatihan kerja swasta yang terdapat penyertaan
modal asing, Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
(3) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) harus memenuhi norma, standar, prosedur, dan kriteria
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

5
PERIZINAN BERUSAHA BIDANG KETENAGAKERJAAN

Lembaga
Lembaga Pelatihan Penempatan Tenaga Lembaga Penyaur
Kerja (LPK) Kerja Swasta PRT (LPPRT)
(LPTKS)

Perusahaan
Penempatan Pekerja
Job Portal Kantor Cabang P3MI
Migran Indonesia
(P3MI)

Lembaga Audit
Perusahaan Jasa
Perusahaan Sistem Manajemen
Keselamatan dan
Penyedia Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Pekerja (PPJP) Kesehatan Kerja
(PJK3)
(SMK3)
6
RPP TURUNAN UU CIPTA KERJA TERKAIT PELATIHAN

Terdapat 2 RPP UU Cipta Kerja terkait pelatihan:

UU CIPTA KERJA

RPP PENYELENGGARAAN
RPP PERIZINAN BERUSAHA PROGRAM JAMINAN
KEHILANGAN PEKERJAAN (JKP)

7
1. RPP PERIZINAN BERUSAHA

KEBIJAKAN PERIZINAN BERBASIS RISIKO DAN TATA


CARA PENGAWASAN

PERIZINAN BERBASIS RISIKO DAN TATA CARA


PENGAWASAN SEKTORAL

PARAMETER KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT,


PEMERINTAH PROVINSI, DAN PEMERINTAH
RPP KABUPATEN/KOTA
PERIZINAN
BERUSAHA
K/L KEWENANGAN KEWENANGAN KEWENANGAN
PUSAT KAB/KOTA
PROVINSI
Instansi Pemeriksa Instansi Pemeriksa Instansi Pemeriksa

ONLINE SINGLE SUBMISSION

8
PERIZINAN LPK

TINGKAT RISIKO AKTIVITAS LEMBAGA PELATIHAN KERJA

JENIS DITERBITKAN
AKTIVITAS TINGKAT RISIKO
PERIZINAN OLEH

LPK
RENDAH PENDAFTARAN KAB/KOTA
PEMERINTAH

LPK
RENDAH PENDAFTARAN KAB/KOTA
PERUSAHAAN

 KAB/KOTA
MENENGAH NIB+SERTIFIKAT
LPK SWASTA  BKPM (jika ada Modal
TINGGI STANDAR Asing)

9
lanjutan….

10
lanjutan….

1. Proses pendaftaran perizinan berusaha LPK swasta dilakukan


melalui OSS.
2. Pemda memiliki kewenangan melakukan pengawasan atas:
a. Pemenuhan komitmen;
b. Pemenuhan standar; dan/atau
c. Usaha atau kegiatan.
3. Dalam hal hasil pengawasan ditemukan ketidaksesuaian atau
penyimpangan, sesuai kewenangan dapat melakukan tindakan
berupa:
a. Peringatan;
b. Penghentian sementara kegiatan berusaha; dan/atau
c. Pencabutan izin usaha.
4. Kementerian Ketenagakerjaan atau Pemda akan melakukan
notifikasi kepada OSS atas hasil tindakan yang dilakukan.
11
2. RPP PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KEHILANGAN
PEKERJAAN (JKP)

a. Pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja berhak


mendapatkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

b. Jaminan kehilangan pekerjaan diselenggarakan oleh BPJS


Ketenagakerjaan dan Pemerintah Pusat

c. Jaminan kehilangan pekerjaan diselenggarakan secara nasional


berdasarkan prinsip asuransi sosial.

d. Iuran dibayar oleh Pemerintah Pusat.

12
MANFAAT JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN

• Manfaat jaminan kehilangan pekerjaan berupa


uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan
pelatihan kerja.

• Jaminan kehilangan pekerjaan diberikan paling


banyak 6 (enam) bulan upah.

13
SUBTANSI YANG AKAN DIATUR DALAM RPP

Bisnis Proses Program JKP

Jenis dan Program Pelatihan

Durasi Pelatihan

Penyelenggara Pelatihan

Sertifikasi Pelatihan

14
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai