Anda di halaman 1dari 49

PENJELASAN AWARENESS

SISTEM MANAJEMEN MUTU


Wawan Darmawan
BNSP:02/AUDITOR SMM/V/2016

AUDITOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP


PEDOMAN BNSP 201-202 :2014 & ISO 19011
20 November 2018 2
20 November 2018 3
20 November 2018 4
20 November 2018 5
20 November 2018 6
Menurut perundang undangan RI
Ketentuan umum tentang LSP dan pembentukan TUK

BAN PT STANDAR
KOMPETENSI
KKNI BNSP
PERGURUAN

LULUSAN
STANDAR
KOMPETENSI
TINGGI

KERJA

Mahasiswa Proses LEARNING


Baru OUTCOME
Pembelajaran BIDANG KERJA

Kriteria minimal tentang kualifikasi lulusan yang


mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan PASAR KERJA
yang dinyatakan dalam capaian pembelajaran
PENGAKUAN
Rumusan c.p : 1. mengacu pada deskripsi KKNI MASYARAKAT
2. setara dengan jenjang

Standar Kompetensi Lulusan


7
20 November 2018 8
PENDIDIKAN KETENAGAKERJAAN
1. Pasal 61 UU No. 20 Tahun 2003 1. Pasal 18 UU No. 13 Tahun 2003
tentang Sisdiknas tentang ketenagakerjaan
• Pasal 89 PP No.19 Tahun 2005 • PP 23 Tahun 2004 tentang BNSP
tentang SNP PP NOMOR 10 TAHUN 2018
TENTANG BNSP
2. Perpres No.8 Tahun 2012
• Permendikbud Nomor 73 tahun 2013 2. Perpres No.8 Tahun 2012
tentang penerapan KKNI bidang PT • Permenaker No. 21 tahun 2014
tentang KKNI
3. Pasal 44 UU No.12 Tahun 2012
tentang PT 3a. Permenaker No.2 Tahun 2016
 Permendikbud No. 44 tahun 2015 tentang Sistem Standar Kompetensi
tentang Standar Nasional Pendidikan Kerja Nasional tentang Tata Cara
Tinggi Penetapan SKKNI
4. Permendikbud No. 81 tahun 2014
tentang ijazah, sertifikat kompetensi, 4. Peraturan-peraturan BNSP
sertifikat profesi

20 November 2018 9
20 November 2018 10
UU No.12 Tahun 2012 tentang PT.
Pasal 44
(1) Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas
prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang
ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya.
(2) Serifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterbitkan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan
organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi
yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi.
(3) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat digunakan sebagai syarat untuk memperoleh pekerjaan
tertentu.
11
MENGIDENTIFIKASI KEBIJAKAN SISTEM
SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI NASIONAL
Learning Topic
I. Landasan hukum;
II. Istilah dan definisi penting;
III.Tujuan Sertifikasi
IV. Sistem Sertifikasi Kompetensi
Profesi Nasional

20 November 2018 12
LT-I
1. Undang-undang
LANDASAN HUKUM No.13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan.
2. Peraturan Pemerintah No.23
Tahun 2004 tentang Badan Na-
sional Sertifikasi Profesi (BNSP).
3. Peraturan Pemerintah No.31
Tahun 2006 tentang Sistem Pela-
tihan Kerja Nasional.
4. Peraturan Presiden No.8 Tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia

20 November 2018 13
UU No.13 Tahun 2003 Pasal 18
1) Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja
setelah mengikuti pelatihan kerja yang di selenggarakan lembaga
pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta,
atau pelatihan di tempat kerja.
2) Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dilakukan melalui sertifikasi kompetensi kerja.
3) Sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) dapat pula diikuti oleh tenaga kerja yang telah
berpengalaman.
4) Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja
dibentuk badan nasional sertifikasi profesi yang
independen.
5) Pembentukan badan nasional sertifikasi profesi yang
independen sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.

14
PP No.23 Tahun 2004 Tentang BNSP.
Pasal 1
1. Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat
kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui
uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja
nasional Indonesia dan/atau internasional.
2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 2
1. Membentuk Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang selanjutnya
dalam Peraturan Pemerintah ini disebut dengan BNSP.
2. BNSP merupakan lembaga yang independen dalam melaksanakan
tugasnya, dan bertanggung jawab kepada Presiden
15
Pasal 3
BNSP mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja.
Pasal 4
1. Guna terlaksananya tugas sertifikasi kompetensi kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, BNSP dapat
memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi
yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja.
2. Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara
pemberian lisensi lembaga sertifikasi profesi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan lebih
lanjut oleh BNSP.

20 November 2018 16
LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFES - PBNSP 208

Pedoman BNSP 208: 2014 :


Bentuk pengakuan dan
pemberian ijin dari BNSP
kepada LSP untuk dapat
melaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja atas nama
BNSP.

untuk ruang lingkup tertentu


SKEMA
SERTIFIKASI Masa berlaku : 3 (tiga) tahun
dan dapat diperpanjang
20 November 2018 17
PP 31 Tahun 2006 Sistem Pelatihan Kerja Nasional.

20 November 2018 18
Pasal 14
1. Peserta pelatihan yang telah menyelesaikan program latihan
berhak mendapatkan sertifikat pelatihan dan/atau sertifikat
kompetensi kerja.
2. Sertifikat pelatihan kerja diberikan oleh lembaga pelatihan kerja
kepada peserta pelatihan yang dinyatakan lulus sesuai dengan
program pelatihan kerja yang diikuti.
3. Sertifikat kompetensi kerja diberikan oleh BNSP kepada lulusan
pelatihan dan/atau tenaga kerja berpengalaman setelah lulus uji
kompetensi.
4. Dalam hal lembaga sertifikasi profesi tertentu belum terbentuk
maka pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh BNSP.
5. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dan ayat (5) harus mengacu kepada pedoman
sertifikasi kompetensi kerja yang ditetapkan oleh BNSP.
6. Sertifikat pelatihan kerja diberikan oleh lembaga Peserta
pelatihan yang telah menyelesaikan program latihan berhak
mendapatkan sertifikat pelatihan dan/atau sertifikat kompetensi
kerja.
20 November 2018 19
LT-II ISTILAH & DEFINISI lihat PBNSP 201
o Proses Sertifikasi
Kegiatan dimana badan atau lembaga sertifikasi
menentukan bahwa seseorang memenuhi persyaratan
sertifikasi (3.3), yang mencakup pendaftaran, penilaian,
keputusan sertifikasi, pemeliharaan sertifikasi,
sertifikasi ulang, dan penggunaan sertifikat (3.5)
maupun logo atau penanda (mark).

o Skema Sertifikasi
Paket kompetensi (3.11) dan persyaratan spesifik (lihat
8.3 dan 8.4) yang berkaitan dengan kategori
jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang.

20
LT.III. Tujuan Sertifikasi
Untuk Industri/Institusi:
1. Membantu industri/institusi meyakinkan kepada kliennya
bahwa produk/jasanya telah dibuat oleh tenaga yang
kompeten.
2. Membantu industri/institusi dalam rekruitmen dan
mengembangkan tenaga berbasis kompetensi 
meningkatkan efisiensi pengembangan SDM efisiensi
nasional.
3. Memastikan industri/institusi mendapatkan tenaga yang
kompeten.
4. Membantu industri/institusi dalam sistem pengembangan
karir dan renumerasi tenaga berbasis kompetensi.
5. Memastikan dan meningkatkan produktivitas.

20 November 2018 21
Untuk tenaga kerja:
• Membantu tenaga kerja meyakinkan kepada organisasi/
industri/institusi/kliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja
untuk menghasilkan produk barang dan/atau jasa.
• Membantu tenaga kerja dalam merencanakan karirnya.
• Membantu tenaga kerja dalam mengukur tingkat pencapaian
kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara
mandiri.
• Membantu tenaga kerja dalam memenuhi persyaratan regulasi.
• Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara
• Membantu tenaga kerja dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja

Untuk LEMDIKLAT:
• Membantu memastikan link and match antara kompetensi lulusan dengan tuntutan
kompetensi dunia industri/ institusi.
• Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi.
• Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen baik formatif, sumatif maupun holistik
yang dapat memastikan dan memelihara kompetensi peserta didiknya selama
proses diklat. 20 November 2018 22
Untuk Pemerintah:
• Membantu memastikan pencapaian program
pengembangan SDM pada sektornya/lapangan usaha.
• Membantu memastikan kesesuaian sistem pembinaan dan
pengendalian SDM dalam sek-tornya/lapangan usaha.
• Membantu memastikan sasaran perencanaan program
pembangunan pada sektornya/lapangan usaha.

20 November 2018 23
LT IV . SISTEM SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI NASIONAL

Sistem sertifikasi kompetensi profesi nasional


adalah kumpulan prosedur dan sumber daya
untuk melakukan proses sertifikasi sesuai
dengan skema sertifikasinya, untuk menerbit-
kan sertifikat kompetensi kerja termasuk
pemeliharaannya.

20 November 2018 24
25
20 November 2018 26
Klasifikasi Jenis LSP
1.LSP pihak ketiga
LSP yang didirikan oleh asosiasi industri dan/atau asosiasi profesi dengan
tujuan melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja untuk sektor dan atau
profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.
2.LSP pihak kedua
LSP yang didirikan oleh industri atau instansi dengan tujuan utama
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap sumber daya manusia
lembaga induknya, sumber daya manusia dari pemasoknya dan /atau sumber
daya manusia dari jejaring kerjanya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh
BNSP.
3.LSP pihak kesatu industri
LSP yang didirikan oleh industri atau instansi dengan tujuan utama
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap sumber daya manusia
lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh BNSP.
4.LSP pihak kesatu lembaga pendidikan dan /atau pelatihan
LSP yang didirikan oleh lembaga pendidikan dan atau pelatihan dengan tujuan
utama melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap peserta
pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi dan /atau sumber daya manusia dari
jejaring kerja lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh
20 November 2018 27
Menyiapkan SDM LSP yang Kompeten
1) Unsur Pengarah LSP
2) Unsur Pelaksana LSP
3) Pengembang Dokumen SMM-LSP
4) Asesor kompetensi
5) Auditor SMM
6) Pengembang skema sertifikasi
7) Pengembang TUK

20 November 2018 28
Memiliki TUK (PBNSP 206: 2014)
TUK-TEMP KERJA TUK – SEWAKTU (4.4) TUK – MANDIRI (4.5)
(4.3)
TUK yang TUK bukan di tempat kerja TUK bukan di tempat kerja
merupakan bagian yang digunakan sebagai yang bermitra dengan LSP
dari industri tempat uji secara insidentil. untuk digunakan sebagai
dimana proses (3.11) tempat uji secara
produksi dilakukan. Catatan: berkelanjutan. (3.12)
Catatan: TUK sewaktu dapat berupa, Catatan:
Pelaksanaan uji di namun tidak terbatas pada, 1.TUK mandiri umumnya
tempat kerja ruang pertemuan yang dimiliki oleh lembaga
dilakukan pada saat dilengkapi dan ditata sesuai pendidikan dan pelatihan,
peserta sertifikasi persyaratan tempat uji, yang kemudian menjalin
bekerja dalam fasilitas pendidikan dan kemitraan dengan LSP pihak
proses produksi pelatihan yang memenuhi ketiga.
(3.10) persyaratan tempat uji atau 2. TUK yang digunakan oleh
fasilitas produksi yang LSP pihak kesatu atau LSP
sedang tidak digunakan pihak kedua yang mempunyai
untuk proses produksi. hubungan kesamaan
kepemilikan tidak termasuk
dalam kelompok TUK
mandiri.
29
Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Republik Indonesia

Lampiran Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi


Nomor : 5 / BNSP /VII/ 2014

PEDOMAN PERSYARATAN
TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)

PBNSP 206
E:\BUAT UNRI\01/04.LM4 MENGIDENTIFIKASI PBNSP 206 tentang TUK

20 November 2018 31
Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Republik Indonesia

Lampiran Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi


Nomor : 5 / BNSP /VII/ 2014

PEDOMAN PERSYARATAN TEMPAT


UJI KOMPETENSI

PBNSP 206
20 November 2018 33
Output Auditor SMM - LSP ?
 Auditor SMM-LSP untuk melaksanakan audit
internal LSP dan/atau mem verifikasi TUK
yang profesional dan mampu secara terlatih
mengelola dan melaksanakan audit internal
LSP dn verifikasi TUK, mengacu kepada P-
BNSP 201, 202 dan 206 : 2014
 Auditor SMM-LSP memiliki tugas pokok a.l. :
 melakukan audit internal bagi LSP;
 melakukan verifikasi TUK; dan
 melalukan surveilen LSP maupun TUK.
SUBSTANSI AUDITOR SMM

1. P-BNSP 201; P-BNSP 202; P-BNSP 206 : 2014


2. SNI ISO 19011:2015 Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for auditing management systems).
Apa itu SMM ?

Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah pengelolaan


suatu organisasi dalam menjamin mutu dari barang
atau jasa yang dihasilkannya agar sesuai dengan yang
sudah direncanakan.
• keseluruhan komponen standar mutu LSP yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan dan
sasaran LSP; mencakupi:
(1) Panduan Mutu,
(2) SOP (Prosedur+Instruksi Kerja),
(3) Formulir-formulir, dan
(4) Dokumen Pendukung
Komponen-Komponen
Sistem Manajemen Mutu LSP

Panduan
Mutu
SOP (Prosedur +
Instruksi Kerja
Formulir & Dokumen
Pendukung
NO : DP 5.5
PANDUAN MUTU
LOGO JUDUL: Rev : 0
Hal : 1 dari 1
Validasi Tgl:

 Komitmen Manajemen VISI, MISI, Tujuan dan Sasaran Mutu LSP


 Profil LSP berisi deskripsi singkat tentang pembentukan; pemangku
kepen-tingan yang terlibat; bentuk organisasi; sarana dan perangkat
kerja
1. Ruang Linggkup Lisensi.
2. Acuan Normatif
3. Istilah & Definisi
4. Persyaratan Untuk LSP
5. Persyaratan Struktur Organisasi
6. Persyaratan Sumber Daya
7. Persyaratan Rekaman dan Informasi
8. Skema Sertifikasi
9. Persyaratan Proses Sertifikasi
10. Persyaratan Sistem Manajemen

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Manajemen mutu Disyahkan oleh: Manajer LSP
NO : DP 5.5
SOP
LOGO JUDUL: Rev : 0
Hal : 1 dari 1
Validasi Tgl:

Tujuan :
Ruang lingkup :
Penanggung jawab :
Acuan :
Proses Prosedur :

LANGKAH PROSEDUR KELUARAN PIC

1. LANGKAH PROSEDUR.
Instruksi Kerja:
a.
b.

2. LANGKAH PROSEDUR
Instruksi Kerja:
a.

3. LANGKAH PROSEDUR
Instruksi Kerja:
a.

4. LANGKAH PROSEDUR
Instruksi Kerja:
a.

Disusun oleh: Diperiksa oleh: Disyahkan oleh: Manajer LSP


Manajemen Mutu
Daftar Dokumen Prosedur
NO JUDUL
1 Panduan Mutu LSP
2 SOP Mengelola Ketidakberpihakan
3 SOP Menjaga Keamanan dan Kerahasiaan Perangkat UJK
4 SOP Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi
5 SOP Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi.
6 SOP Sertifikasi Kompetensi
7 SOP Menyelesaikan Banding atas Keputusan Sertifikasi
8 SOP Menyelesaikan Keluhan Asesi
9 SOP Pengendalian Dokumen
10 SOP Mengendalikan Rekaman
11 SOP Kaji Ulang Manajemen
12 SOP Audit Internal
13 SOP Verifikasi TUK (PBNSP 206)
14 SOP Pelaporan Kinerja LSP
DAFTAR DOKUMEN PENDUKUNG
NO JUDUL
1 Keabsahan LSP
2 Surat Dukungan Asosiasi Industri/ tertera dalam akte notaris.
3 Surat Dukungan asosiasi Profesi / tertera dalam akte notaris.
4 Surat Dukungan Regulator / tertera dalam akte notaris.
5 AKTA NOTARIS/Surat Keputusan Pimpinan Industri/Lembaga
6 Penetapan Komite Skema Sertifikasi
7 Surat keterwakilan stakeholder keanggotaan Komite Skema Sertifikasi
8 Legalitas/ Status Kantor
9 Rencana / Program Kerja & Anggaran
10 Standar Kompetensi
11 Skema Sertifikasi termasuk Perangkat asesmen dan MUK
12 Daftar dan penetapan TUK
13 Persyaratan teknis spesifik untuk setiap TUK
14 Personel LSP (termasuk kualifikasi, uraian tugas, komitmen mengikuti
peraturan LSP)
15 Daftar Asesor Kompetensi (beserta CV & ruang lingkup unit kompetensinya)
16 Daftar Asesor Lisensi (beserta CV)
17 Rekaman Audit internal
18 Rekaman Kaji Ulang manajemen
19 Komitmen semua personil untuk mematuhi aturan yang ditetapkan oleh LSP
20 Pedoman-pedoman BNSP
LM-1Mengenali Sistem Sertifikasi
Kompetensi Profesi Nasional.

LM-2 Mengenali Persyaratan Umum Lembaga


Sertifikasi Profesi (PBNSP 201)

LM-3 Mengenali Pembentukan Lembaga Sertifi-


Learning kasi Profesi (PBNSP 202)
Material
LM-4 Mengenali Pedoman Tempat Uji Kompe-
tensi /TUK (PBNSP 206)

LM-5 Mengelola Program Audit Sistem


Manajemen Mutu-LSP

LM-6 Melaksanakan Audit Sistem Manajemn


Mutu-LSP
Untuk meyakinkan kegiatan mengelola dan
melaksanakan audit sistem manajemen mutu
dengan benar, valid dan mampu telusur
terhadap ketentuan BNSP auditor harus
dapat memberikan bukti:

1.Mengenali prosedur malaksanakan audit


internal LSP dan verifikasi TUK:
2.
1.1. SOP Audit Internal;
1.2. SOP Verifikasi TUK;
2. Memiliki Kemampuan Mengelola Program Audit:
2.1. Menetapkan program audit;
2.2. Menerapkan program auit;
2.3. Memantau dan meninjau program audit;
2.4. Meningkatkan dan mengembangkan program audit;
3. Memiliki Kemampuan Melaksanakan Program Audit:
3.1. Menginisiasi audit
3.2. Melaksanakan tinjauan dokumen
3.3. Mempersiapkan audit lapangan
3.4. Melaksanakan audit lapangan
3.5. Menyiapkan, mengesahkan dan menyampaikan
laporan audit
3.6. Menyelesaikan audit
3.7. Melaksanakan Tindaklanjut
PERSIAPAN yang baik 90 % SUKSES

!
Anda tidak dapat membeli
SUKSES dengan cara kredit.
SUKSES harus dibayar dimuka

20 November 2018 46
• lebih damai di hati
PERSIAPAN yang baik • menghemat waktu
• menikmati waktu
senggang

BARANG SIAPA YANG LUPA


MEMPERSIAPKAN DIRI.
IA SEDANG MEMPERSIAPKAN UNTUK
DILUPAKAN

20 November 2018 47
CAKUPAN KEAHLIAN DALAM KOMPETENSI :

• Keterampilan Melaksanakan Pekerjaan (Task


Skill),
• Keterampilan Mengelola Pekerjaan (Task
Management Skill),
• Keterampilan Mengantisipasi Kemungkinan
(Contingency Management Skill),
• Keterampilan Mengelola Lingkungan Kerja
(Job/Role Environment Skill),

20 November 2018 48
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai