Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR


JL. MADUKORO BLOK AA-BB TELPON : 7608201, 7608324, 7608621 FAX : 7612334
SEMARANG 50144
Website : www.psdajatengprov.go.id
Email : dispsda @jawatengah.go.id, dispsda@ yahoo.com

PERENCANAAN TEKNIS
EMBUNG MINI BALEPANJANG
PAKET : P.09
NO. KONTRAK : 602.1/707/2013
TANGGAL : 1 APRIL 2013

TAHUN ANGGARAN 2013

Laporan Ringkas
Detail Desain Embung Mini Balepanjang (Paket P-09)

I.

LATAR BELAKANG
Sistem irigasi di wilayah Desa Balepanjang Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri

Provinsi Jawa Tengah ini memanfaatkan sumber mata air yang ditampung pada sebuah kolam air
dan dilanjutkan dengan Saluran Tersier yang hanya mengairi lahan pertanian seluas 5-6 Ha.
Sehubungan dengan kondisi diatas, oleh Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan
upaya untuk membangun Embung Mini Balepanjang yang nantinya diharapkan dapat menampung
kelebihan air dari mata air dan dari hujan pada musim penghujan kemudian dimanfaatkan untuk
mengatasi kekurangan air pada areal irigasi di Desa Balepanjang pada musim kemarau. Selain itu,
dengan adanya embung ini dapat membantu usaha konservasi air, karena adanya tampungan
embung ini dapat menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah.

II. PERMASALAHAN
Secara umum permasalahan kekurangan air yang terjadi di Desa Balepanjang antara lain :
1.

Secara umum mata pencaharian penduduk adalah petani/buruh tani yang mengandalkan lahan
pertanian sebagai sumber kehidupannya. Pada MT-I mereka bisa menanam padi karena air
melimpah. Namun pada musim kemarau (MT-II dan MT-III), lahan pertanian potensial
tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dikarenakan sulitnya memperoleh air
untuk irigasi

2.

Sebagian besar sistem irigasi yang ada adalah sistem tadah hujan dimana pemberian air belum
dapat diatur dan diukur secara pasti. Hal ini mengakibatkan terjadinya pemborosan air.

3.

Keterbatasan sumber daya manusia yang profesional dan finansial menyebabkan potensi
sumber daya alam yang ada belum dapat dikembangkan secara optimal.

III. UPAYA PEMECAHAN MASALAH


Secara spesifik upaya pemecahan masalah dapat dilakukan di antaranya adalah :
1. Upaya penyediaan air irigasi untuk palawija pada (MT-II dan MT-III), dengan pembangunan
suatu tampungan air/embung yang digunakan untuk meningkatkan lahan irigasi tanaman padi
terutama musim kemarau dengan memanfaatkan lahan bekas embung lama untuk dibangun
kembali embung.
2. Perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi yang ada, untuk mencegah banyaknya kehilangan
air dan pemberian air yang tidak optimal.

Laporan Ringkas
Detail Desain Embung Mini Balepanjang (Paket P-09)

3. Melaksanakan program pertanian demi meningkatnya pembangunan pertanian dengan


optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam
4. Pemberdayaan tani/kelompok tani masyarakat yang sudah ada secara terpadu dan berkelanjutan
untuk pengembangan potensi pertanian dan sumber daya lain yang belum dikembangkan.

IV. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


Maksud
Melakukan perencanaan teknis (detail desain) Embung Mini sebagai upaya persiapan
pelaksanaan konstruksi pembangunan embung untuk memenuhi kebutuhan air irigasi bagi
lahan pertanian di Desa Balepanjang Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri.

Tujuan
Mendapatkan gambar dan perencanaan teknis embung yang terdiri dari bangunan utama dan
pelengkapnya.

Sasaran
Terwujudnya dokumen desain embung untuk pelaksanaan kegiatan pembangunannya dalam
upaya penyediaan air untuk lahan pertanian.

V.

MANFAAT

Memberikan konstribusi bagi peningkatan produksi tanaman holtikultura Jawa Tengah

Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani setempat

Sumbangan bagi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

VI. LOKASI KEGIATAN


Embung Mini Balepanjang secara administrasi terletak di Dusun Turus II, Desa Balepanjang,
Kecamatan Baturetno,

Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis lokasi

embung berada pada koordinat 08o0003,94 LS dan 110o5513,82 BT.

Lokasi embung ini

merupakan wilayah kerja Balai PSDA Bengawan Solo, sebagaimana disajikan dalam Gambar
dibawah.

Laporan Ringkas
Detail Desain Embung Mini Balepanjang (Paket P-09)

Lokasi pekerjaan

Peta Lokasi Embung Mini Balepanjang

Laporan Ringkas
Detail Desain Embung Mini Balepanjang (Paket P-09)

VII. KESESUAIAN DENGAN TATA RUANG


1.

Pengembangan agropolitan dengan cara mengembangan kawasan agropolitan; dan


mengembangkan komoditi unggulan pertanian sesuai dengan potensi kawasan.

2.

Pengendalian secara ketat terhadap kawasan lindung dengan cara :


a. Mempertahankan dan memulihkan fungsi hutan lindung;
b. Memulihkan kawasan lindung resapan air;
c. Meningkatkan memulihkan kawasan lindung setempat;
d. Meningkatkan nilai ekonomi kawasan lindung cagar budaya dan cagar alam;
e. Mempertahankan luasan kawasan lindung;
f.

Mengembangkan program pengelolaan hutan bersama masyarakat;

g. Meningkatkan kerjasama antar wilayah dalam pengelolaan kawasan hutan lindung; dan
h. Meningkatkan kawasan ruang terbuka hijau perkotaan.
Dengan rencana dibangunnya Embung di Desa Balepanjang menunjukkan secara kebijakan
tata ruang sudah tepat, dimana pembangunan embung diharapkan akan dapat mengembangkan
kawasan agropolitan dan dapat mengembangkan komoditi unggulan berupa tembakau dan lain
sebagainya.

VIII. POTENSI AIR


Potensi air untuk Embung Desa Balepanjang terdiri atas hujan yang turun di lokasi embung
dan debit dari Bendung Sidomukti yang berada di hulu embung.

Potensi Air bagi Embung Desa Balepanjang


yang berada pada beberapa sumber air di sekitar lokasi rencana embung mini

Laporan Ringkas
Detail Desain Embung Mini Balepanjang (Paket P-09)

Skema Potensi Air untuk Embung Desa Balepanjang


Potensi Hujan
Daerah perencanaan memiliki hujan yang agak kurang mencukupi. Berdasarkan data hujan dari
stasiun hujan terdekat yaitu Stasiun Hujan Baturetno PP tahun 2003-2012 dengan hujan rata-rata 10
tahun terakhir sebesar 747,8 mm dengan kisaran 462 mm 1.722 mm, Stasiun Hujan Giriwoyo
tahun 2003-2012 dengan hujan rata-rata 10 tahun terakhir sebesar 988,8 mm dengan kisaran 970
mm 2.843 mm, Stasiun Hujan Pracimantoro PP tahun 2003-2012 dengan hujan rata-rata 10 tahun
terakhir sebesar 1.521,9 mm dengan kisaran 640 mm 4.396 mm.
Dalam 4 tahun terakhir hujan tahunan rata-rata berkisaran antara 1229, 25 mm 2475,25 mm.
Data curah hujan bulanan ketiga stasiun terdekat pada lokasi rencana embung dapat disajikan
dalam Tabel 2.1, 2.2, 2.3. sebagai berikut :
Tabel 1. Curah Hujan Bulanan Stasiun Hujan Baturetno PP No. 133
Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012

Jan
231
37
203
337
0
487
-

Feb
289
492
400
390
425
-

Mar
212
246
337
206
0
418
209

Apr
19
376
97
0
0
168
59

Mei
22
0
236
0
224
153

Bulan
Jun
Jul
0
0
0
0
0
0
14
59
0
0
0
0

Agt
0
0
0
25
0
0

Sep
0
0
0
275
0
0

Okt.
Nop
Des
0
0
0
0
0
0
0
0
0
203
0
0
0
0
0
28
239
362
Rata-rata Tahunan
Max Tahunan
Min Tahunan

Tahunan
462
0
0
0
970
1129
1179
966
1722
1050
747,8
1722
462

Sumber data : Dinas PSDA Prov. Jateng

Laporan Ringkas
Detail Desain Embung Mini Balepanjang (Paket P-09)

Tabel 2. Curah Hujan Bulanan Stasiun Hujan Giriwoyo No. 116c


Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012

Jan
272
301
136
449
396

Feb
165
304
337
0
354
393

Mar
195
269
84
279
182
1265

Apr
233
125
111
174
303
179

Mei
73
0
55
229
214
107

Bulan
Jun
Jul
0
0
0
0
0
0
101
38
0
0
0
0

Agt
0
0
0
27
0
0

Sep
0
0
0
0
0
0

Okt.
Nop
Des
0
66
628
0
0
0
0
151
127
219
153
280
22
118
271
0
172
331
Rata-rata Tahunan
Max Tahunan
Min Tahunan

Tahunan
0
0
0
0
1360
970
1166
1636
1913
2843
988,8
2843
970

Sumber data : Dinas PSDA Prov. Jateng


Tabel 3. Curah Hujan Bulanan Stasiun Hujan Pracimantoro No. 116
Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012

Jan
353
218
404
223
0
112
254
172
498
497

Feb
452
204
59
128
0
284
420
274
422
224

Mar
132
153
0
397
163
90
157
1610
256
457

Apr
30
177
280
135
65
91
417
174
235

Mei
0
0
39
0
82
467
108
61

Bulan
Jun
Jul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
221
93
0
0
4
0

Agt
0
0
0
0
0
132
0
0

Sep
0
0
0
0
0
290
0
0

Okt.
Nop
Des
361
280
0
0
0
0
0
0
0
103
214
78
0
184
5
151
79
192
151
377
67
183
355
0
140
585
Rata-rata Tahunan
Max Tahunan
Min Tahunan

Tahunan
1298
885
640
1028
654
813
1239
4396
2063
2203
1521,9
4396
640

Sumber data : Dinas PSDA Prov. Jateng


Potensi Air Permukaan
Sebagaimana dijelaskan Gambar di atas, irigasi di Desa Balepanjang mengandalkan air dari tadah
hujan dan juga sumber air yang ditampung kolam kecil yang dialirkan melalui saluran tersier yang
ada. Pada musim hujan dimana kebutuhan air irigasi dipenuhi dari debit embung dan curah hujan
yang turun di areal tersebut. Kelebihan air dari debit debit air di atas diharapkan dapat digunakan
untuk mengisi air embung yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk tanaman.

Debit Andalan dari Sumber Air

Laporan Ringkas
Detail Desain Embung Mini Balepanjang (Paket P-09)

IX. KEBUTUHAN LAHAN


Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan embung ini seluas 10.000 m2 , merupakan
lahan milik kas desa (Bondo Desa). Dari total luas lahan diatas semua dioptimalkan dan tidak ada
pembebasan lahan untuk embung ini.

X.

KOMODITAS
Tanaman yang akan diairi berupa tanaman palawija / jagung pada MT. II dan MT.III seluas

35 Ha, dua golongan masing-masing = 17,5 Ha, sehingga total 35 Ha.

XI. DATA TEKNIS


Data Teknis Embung Mini Balepanjang
No.

Uraian

Jumlah

Satuan/Keterangan

1.

Jenis tanaman

Padi / palawija

2.

Luas lahan perkebunan

3.

Waktu operasi harian

4.

Debit pengambilan maks

5.

Waktu operasi

8 bulan

Peb - Sep

6.

Waktu tak operasi

4 bulan

Okt - Jan

7.

Waktu pengisian

12 bulan

35,00 Ha
24 Jam
7,56 Lt/det

Sepanjang tahun
2

9.880,85 m

8.

Luas lahan yang dipakai

9.

Luas dasar embung

7.843,65 m2

10.

Luas muka air maksimum

9.880,85 m2

11.

Volume tampungan emubng

22.155,63 m3

12.

Tinggi air maksimum

3,50 m

13.

Tinggi tanggul embung

3,50 m

14.

Lebar mercu tanggul

4,42 m

15.

Kemiringan tanggul dalam

1:2

16.

Kemiringan tanggul luar

1:2

17.

Lebar jalan inspeksi

1,50 m

Laporan Ringkas
Detail Desain Embung Mini Balepanjang (Paket P-09)

Beton K225 tebal 6


cm, penulangan
Wiremesh M-8

18.

Pelindung permukaan tanggul

19.

Lebar pelimpah

2,20 m

20.

Kedalaman pelimpah

1,00 m

21.

Jumlah pipa pengambilan

1 buah

22.

Diameter pipa pengambilan

23.

Jenis pagar pengaman

24.

Tinggi pagar pengaman

10,00 cm
BRC
1,10 m

XII. KESIMPULAN
Lokasi Embung Mini Balepanjang direncanakan pada lokasi bekas embung lama. Dengan
dibangunnya embung ini diharapkan dapat mensuplai kebutuhan air bagi tanaman padi / palawija
dengan luas 35 hektar dengan 2 (dua) golongan, masing-masing 17,5 ha.
Untuk mencapai pengelolaan embung Mini Balepanjang yang optimal maka disarankan halhal sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi yang ada, untuk mencegah
banyaknya kehilangan air di sepanjang saluran;
2. Agar dijamin air dari sumber sampai ke embung dengan membuat saluran pembawa dan
saluran intake sampai ke embung dengan menghidupkan saluran yang ada sampai ke lokasi
embung
3. Operasi dan pemeliharaan embung harus mengikuti dokumen-dokumen dalam Lampiran
Pekerjaan Perencanaan Teknik Embung Mini Balepanjang ini
4. Saluran-saluran pembawa yang ada perlu dibersihkan dan dinormalisasi agar aliran air bisa
lancar baik di hulu maupun di hilir embung.
5. Pemberdayaan petani/kelompok petani pemakai air yang sudah ada secara terpadu dan
berkelanjutan untuk pengembangan potensi pertanian dan sumber daya lain yang belum
dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai