Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIK

“Pengukuran Polygon Tertutup


Dengan Teodolit”

Mata Kuliah : Survei Geomatika dan


Geospasial
Dosen Pengampu : - Dr. Edo Barlian, S.T., M.T.
- Riansyah Putra, M.Pd.

Penyusun (Kelompok 4):


Al-Qawi Addlu (5223111009)
Jona Patar Hutabarat (5223111036)
Rindi Juliarti Manalu (5223311009)
Sarwan Hamid (5223111022)
Theodora Pardede (5223111013)
Valiza Syaqila Putri (5221111011)
Yohannes A.L. Tobing (5223111038)
Gibran Siagian (5203311007)

Fakultas Teknik
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Prodi S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Medan
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas praktikum ini. Adapun judul
dari tulisan ini adalah “Pengukuran Polygon Tertutup Dengan Teodolit”. Tulisan
ini kami buat guna sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Survei Geomatika
dan Geospasial. Semoga nantinya tulisan ini dapat menambah wawasan bagi
kami dan juga bagi para pembaca. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak termasuk dosen pengampu mata kuliah ini dan juga teman
teman.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tulisan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kesempatan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca terbuka lebar demi kesempurnaan tulisan ini. Untuk
itu, kami ucapkan terima kasih.

Medan, 05 Juni 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3. Tujuan ................................................................................................... 2
1.4. Manfaat ................................................................................................. 3
BAB II.................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
2.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ........................................................... 4
2.2. Alat-Alat Pengukuran ............................................................................. 4
2.3. Langkah-Langkah Pengukuran .............................................................. 5
2.4. Hasil Pengukuran .................................................................................. 5
2.5. Gambar Pengukuran ............................................................................. 6
BAB III................................................................................................................. 7
PENUTUP ........................................................................................................... 7
3.1. Kesimpulan ............................................................................................ 7
3.2. Saran ..................................................................................................... 8
LAMPIRAN........................................................................................................ 10
Dokumentasi Kegiatan Pengukuran ............................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengukuran polygon tertutup merupakan salah satu teknik dasar
dalam pemetaan dan survei yang digunakan untuk menentukan dan
memetakan bentuk dan ukuran lahan atau area tertentu. Metode ini
biasanya dilakukan dengan menggunakan alat-alat survei seperti teodolit,
yang merupakan alat optik yang sangat berguna untuk mengukur sudut
horizontal dan vertikal dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi telah
menghadirkan perangkat elektronik canggih seperti Total Station yang telah
menggantikan penggunaan teodolit dalam pengukuran polygon tertutup.
Namun, teodolit tetap menjadi pilihan yang populer dalam beberapa situasi,
terutama di daerah yang sulit dijangkau atau di wilayah yang membutuhkan
pengukuran cepat dan sederhana.
Pengukuran polygon tertutup dengan menggunakan teodolit
melibatkan proses mengukur sudut antara dua titik kontrol pada polygon,
serta mengukur jarak antara titik kontrol tersebut. Dengan menggunakan
data sudut dan jarak ini, bentuk dan ukuran polygon dapat dihitung dan
direkam. Metode ini dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat
diandalkan, terutama jika dilakukan oleh surveyor yang terlatih.
Selain itu, pengukuran polygon tertutup dengan menggunakan
teodolit juga berguna dalam pemetaan topografi, konstruksi bangunan,
perencanaan jalan, dan sektor-sektor lain yang membutuhkan pemetaan
lahan dengan presisi tinggi. Pengukuran ini membantu dalam memahami
dan menganalisis bentuk lahan, menentukan elevasi titik-titik penting,
menghitung volume tanah, dan menentukan kemiringan lereng.
Namun, meskipun pengukuran dengan teodolit memiliki banyak
kelebihan, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya
adalah perlunya kondisi cuaca yang baik, karena kabut, hujan, atau kabut
tebal dapat mengganggu akurasi pengukuran optik. Selain itu, proses
pengukuran manual dengan teodolit juga memakan waktu lebih lama
dibandingkan dengan penggunaan perangkat elektronik modern.
Dalam laporan penelitian ini, kami akan menyelidiki pengukuran

1
polygon tertutup dengan menggunakan teodolit sebagai metode alternatif
yang masih relevan dan efektif dalam survei dan pemetaan. Kami akan
membahas prinsip-prinsip dasar, prosedur pengukuran, dan analisis data
yang terkait dengan penggunaan teodolit. Penelitian ini bertujuan untuk
menggali potensi teknik ini dalam memberikan hasil yang akurat dan
memberikan panduan bagi para surveyor dalam pengukuran polygon
tertutup dengan menggunakan teodolit.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam konteks pengukuran polygon tertutup menggunakan teodolit,
terdapat beberapa pertanyaan dan tantangan yang perlu diteliti untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan metode ini.
Oleh karena itu, rumusan masalah yang dapat diajukan dalam laporan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip dasar pengukuran polygon tertutup dengan
menggunakan teodolit?
2. Apa saja langkah-langkah dan prosedur yang harus diikuti dalam
melakukan pengukuran polygon tertutup menggunakan teodolit?
3. Sejauh mana tingkat akurasi yang dapat dicapai dengan pengukuran
menggunakan teodolit dalam pengukuran polygon tertutup?
4. Apa kelebihan dan keterbatasan penggunaan teodolit dalam
pengukuran polygon tertutup dibandingkan dengan perangkat elektronik
modern seperti Total Station?
5. Bagaimana pengukuran polygon tertutup dengan teodolit dapat
digunakan dalam pemetaan topografi, perencanaan jalan, dan
konstruksi bangunan?
6. Apakah ada teknik atau perangkat tambahan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi pengukuran polygon tertutup
dengan menggunakan teodolit?
7. Bagaimana analisis data yang dihasilkan dari pengukuran polygon
tertutup dengan teodolit dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi
yang lebih rinci tentang bentuk lahan, elevasi titik-titik penting, dan
volume tanah?

1.3. Tujuan

2
Tujuan penulis melakukan praktik pada laporan ini adalah sebagai
berikut:
 Memenuhi tugas mata kuliah Survei Geomatika dan Geospasial
 Menganalisis prinsip dasar pengukuran polygon tertutup dengan
menggunakan teodolit
 Menjelaskan langkah-langkah dan prosedur yang harus diikuti dalam
melakukan pengukuran polygon tertutup menggunakan teodolit
 Menginvestigasi penggunaan pengukuran polygon tertutup dengan
teodolit dalam pemetaan topografi, perencanaan jalan, dan konstruksi
bangunan
 Mengembangkan metode analisis data yang dihasilkan dari pengukuran
polygon tertutup dengan teodolit untuk memperoleh informasi yang
lebih rinci tentang bentuk lahan, elevasi titik-titik penting, dan volume
tanah.

1.4. Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
 Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengukuran
polygon tertutup dengan menggunakan teodolit kepada para surveyor
(pembaca) dan praktisi dalam bidang pemetaan dan survei
 Menyediakan panduan praktis bagi para surveyor (pembaca) dalam
penggunaan teodolit sebagai alternatif metode pengukuran polygon
tertutup yang masih relevan dan efektif
 Memperluas pengetahuan dan keterampilan para surveyor dalam
mengoperasikan dan memanfaatkan teodolit secara efisien dan akurat
 Membantu dalam pemetaan topografi, perencanaan jalan, dan
konstruksi bangunan dengan memberikan metode pengukuran yang
akurat dan dapat diandalkan
 Mendorong penggunaan metode tradisional seperti pengukuran
polygon tertutup dengan teodolit, yang dapat menjadi alternatif yang
lebih terjangkau dan mudah diakses terutama dalam situasi dan daerah
yang sulit dijangkau atau dengan keterbatasan teknologi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat : Area Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Medan, untuk
pembacaan pada titik P6 dan P2 (dari keseluruhan titik P1 –
P8).
Waktu : Kamis, 25 Mei 2023

2.2. Alat-Alat Pengukuran


Teodolit Statip (Tripod)

Bak Ukur (Rambu Ukur) Helm Safety

Payung Alat Tulis Survei

4
2.3. Langkah-Langkah Pengukuran
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa pengukuran polygon tertutup
terbagi menjadi 2 jenis, yakni pengukuran polygon tertutup yang dilakukan
searah jarum jam dan pengukuran polygon tertutup yang dilakukan
berlawanan jarum jam. Keduanya tentu menghasilkan output yang
berbeda. Untuk pengukuran polygon tertutup yang dilakukan searah jarum
jam sendiri, akan menghasilkan sudut luar, sedangkan pengukuran polygon
tertutup yang dilakukan berlawanan jarum jam akan menghasilkan sudut
dalam.
Pada pengukuran polygon tertutup ini, pengukuran yang dilakukan
adalah untuk mencari sudut dalam. Adapun langkah-langkah
pengukurannya sebagai berikut:
1. Dirikan alat ukur teodolit beserta statipnya pada titik P6. Atur kedataran
alat dengan nivo.
2. Letakkan bak ukur di titik P7.
3. Arahkan teropong teodolit ke titik P7 dan bacalah 3 bacaan benang
(BA, BB, dan BT) dan juga ukur tinggi alat.
4. Masih menembak di titik P7, atur sudut horizontal pada teodolit menjadi
0 kembali, lalu putar/arahkan teodolit ke backside atau titik P5,
sehingga didapat nilai sudut dalam untuk titik P6.
5. Langkah yang sama ini diterapkan pada titik-titik selanjutnya (Titik P2
pada bahan praktikum ini).

2.4. Hasil Pengukuran


Titik P6
P6 → P5 : BA = 1850
BT = 1617
BB = 1385
P6 → P7 : BA = 1855
BT = 1728
BB = 1600
Sudut dalam : 232°04’26”

Titik P2
P2 → P1 : BA = 1245

5
BT = 1013
BB = 780
P2 → P3 : BA = 1530
BT = 1270
BB = 1010
Sudut dalam : 121°19’40”

2.5. Gambar Pengukuran


Titik P6 : Gambar Sudut Dalam P6

Titik P2 : Gambar Sudut Dalam P

Catatan:
Pengukuran yang dilakukan tim penyurvei ini adalah hanya
beberapa titik dari keseluruhan titik pengukuran polygon tertutup yang
dicanangkan, untuk titik-titik lain dilakukan oleh tim penyurvei lain sehingga
untuk membentuk polygon tertutup seutuhnya masih membutuhkan data
dari hasil pengukuran yang dilakukan oleh tim-tim tersebut.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang pengukuran polygon tertutup
dengan menggunakan teodolit, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Prinsip dasar pengukuran polygon tertutup dengan teodolit melibatkan
pengukuran sudut dan jarak antara titik-titik kontrol pada polygon. Data
sudut dan jarak ini digunakan untuk menghitung bentuk dan ukuran
polygon secara akurat.
2. Tingkat akurasi yang dapat dicapai dengan pengukuran menggunakan
teodolit dalam pengukuran polygon tertutup cukup tinggi. Dengan
mengikuti prosedur yang benar dan mempertimbangkan faktor
lingkungan, ketelitian pengukuran dapat mencapai tingkat yang
memadai untuk aplikasi pemetaan dan survei.
3. Penggunaan teodolit dalam pengukuran polygon tertutup memiliki
kelebihan dan keterbatasan dibandingkan dengan perangkat elektronik
modern seperti Total Station. Kelebihannya termasuk fleksibilitas,
kemampuan operasional di daerah yang sulit dijangkau, dan biaya yang
lebih rendah. Namun, keterbatasannya meliputi pengaruh cuaca,
kecepatan pengukuran yang lebih lambat, dan kebutuhan akan
pengalaman dan keterampilan surveyor yang lebih tinggi.
4. Pengukuran polygon tertutup dengan teodolit dapat digunakan dalam
berbagai aplikasi, seperti pemetaan topografi, perencanaan jalan, dan
konstruksi bangunan. Metode ini memberikan data yang akurat dan
memberikan wawasan tentang bentuk lahan, elevasi titik-titik penting,
dan volume tanah yang diperlukan dalam perencanaan dan desain.
5. Terdapat teknik dan perangkat tambahan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan akurasi dan efisiensi pengukuran polygon tertutup
dengan teodolit. Contohnya adalah penggunaan tripod yang stabil,
penggunaan prisma reflektor untuk mengukur jarak jauh, dan
perhitungan matematika yang cermat dalam menganalisis data
pengukuran.
6. Analisis data yang dihasilkan dari pengukuran polygon tertutup dengan
teodolit dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci

7
tentang bentuk lahan, elevasi titik-titik penting, dan volume tanah.
Dengan menggunakan teknik pengolahan data yang tepat, data
pengukuran dapat dianalisis untuk menghasilkan model digital, peta
kontur, dan informasi lainnya yang berguna dalam pengambilan
keputusan.
Dengan demikian, pengukuran polygon tertutup dengan
menggunakan teodolit tetap menjadi metode yang relevan dan efektif
dalam survei dan pemetaan, dengan potensi memberikan hasil yang akurat
dan bermanfaat bagi berbagai aplikasi di berbagai sektor. Meskipun
teknologi modern terus berkembang, pemahaman dan penerapan yang
baik terhadap pengukuran dengan teodolit tetap penting dalam praktik
survei dan pemetaan.

3.2. Saran
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, terdapat beberapa saran
yang dapat diberikan untuk penggunaan pengukuran polygon tertutup
dengan menggunakan teodolit:
1. Meningkatkan pelatihan dan pengetahuan para surveyor
Para surveyor perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang
prinsip dasar pengukuran dengan teodolit serta teknik penggunaan
yang tepat. Pelatihan reguler dan peningkatan pengetahuan akan
membantu meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengukuran
polygon tertutup.
2. Memperhatikan faktor lingkungan
Kondisi cuaca dan lingkungan dapat mempengaruhi akurasi
pengukuran dengan teodolit. Para surveyor perlu mempertimbangkan
faktor-faktor ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat, seperti
penggunaan perlindungan cuaca dan strategi pengukuran alternatif jika
kondisi cuaca tidak memungkinkan.
3. Menerapkan metode pengukuran yang komplementer
Dalam beberapa situasi, penggunaan teknologi modern seperti Total
Station atau pemetaan menggunakan drone dapat menjadi pilihan yang
lebih efisien dan akurat. Menggabungkan pengukuran dengan teodolit
dengan metode-metode lainnya dapat menghasilkan hasil yang lebih
baik dan lebih lengkap.

8
4. Mengeksplorasi penggunaan teknologi terkini
Terus mengikuti perkembangan teknologi dalam bidang survei dan
pemetaan, seperti penggunaan perangkat lunak pemrosesan data atau
sistem navigasi satelit yang terkini, dapat membantu meningkatkan
akurasi dan efisiensi pengukuran polygon tertutup.
5. Menjaga dan merawat peralatan
Teodolit merupakan peralatan yang sensitif dan membutuhkan
perawatan yang baik. Melakukan perawatan rutin, seperti pembersihan
dan kalibrasi, akan membantu mempertahankan akurasi peralatan dan
memperpanjang umur pakai.
Dengan mengikuti saran-saran di atas, penggunaan pengukuran
polygon tertutup dengan menggunakan teodolit dapat dioptimalkan untuk
menghasilkan data yang akurat dan bermanfaat dalam pemetaan dan
survei. Terus berinovasi dan mengembangkan metode-metode pengukuran
yang lebih canggih akan membantu meningkatkan efisiensi dan keakuratan
dalam pengukuran lahan di masa mendatang.

9
LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan Pengukuran

10

Anda mungkin juga menyukai