Anda di halaman 1dari 137

Nabil Abduhaq

20220110065
B3
Andhika Wira Kusuma
LAPORAN
PRAKTIKUM GEOMATIKA

Disusun Oleh :

NABIL ABDUHAQ
20220110065

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayat- Nya, sehingga Laporan Praktikum Geomatika dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam
menempuh Pendidikan Strata 1 (S1), di Fakultas Teknik Program Studi Teknik
Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Atas segala bimbingan, petunjuk
dan saran hingga terselesainya Laporan Praktikum ini, penyusun ucapkan terima
kasih kepada :
1. Dr. Burhan Barid, S.T., M.T., selaku dosen teori mata kuliah Geomatika.
2. Dr. Burhan Barid, S.T., M.T., selaku dosen responsi Praktikum Geomatika.
3. Andhika Wira Kusuma selaku asisten Praktikum Geomatika.
4. Semua pihak yang telah membantu penyusun sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.

Laporan ini dikerjakan berdasarkan teori yang kami dapatkan dibangku


kuliah Geomatika. Penyusun menyadari betul, bahwa laporan praktikum ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Namun, penyusun merasa puas
karena dapat memperoleh gambaran penerapan ilmu yang didapat dibangku kuliah
untuk kami terapkan di lapangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun agar di dalam laporan berikutnya penyusun
dapat berbuat lebih baik. Akhir kata, penyusun berharap semoga Laporan
Praktikum ini berguna bagi para pembaca dan bagi kami sendiri. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, Mei 2023

Penulis

PRAKTIKUM GEOMATIKA | v
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii
LEMBAR ASISTEN ......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
I. PENGENALAN DAN PENGGUNAAN ALAT THEODOLITE .......... 1
A. TUJUAN ................................................................................................ 1
B. ALAT ..................................................................................................... 1
C. SKETSA ALAT THEODOLITE ........................................................... 2
D. PENJELASAN SKETSA ALAT ........................................................... 4
E. FORMULIR PENEMBAKAN THEODOLITE .................................... 6
F. KESIMPULAN ...................................................................................... 16
G. REFERENSI .......................................................................................... 16
II. ANALISIS PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN KONTUR .... 17
A. MENGHITUNG STASIUN UTAMA .................................................... 17
B. MENGHITUNG STASIUN DETAIL .................................................... 27
C. HASIL ..................................................................................................... 43
D. REFERENSI ........................................................................................... 53
III. PENGOLAHAN DENGAN SOFTWARE ARCGIS DAN
MAPSOURCE ............................................................................................ 44
A. PETA TATA GUNA LAHAN/LANDUSE ............................................ 44
B. PETA KONTUR DATA THEDODOLITE DAN GARMIN ................ 46
C. KESIMPULAN ...................................................................................... 47
D. REFERENSI .......................................................................................... 47
LAMPIRAN ....................................................................................................... vii
PENUTUP .......................................................................................................... viii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ ix

PRAKTIKUM GEOMATIKA | vi
BAB I

I. PENGENALAN DAN
PENGGUNAAN ALAT THEODOLITE

A. TUJUAN
1. Mengetahui dan mengenal alat-alat utama dan bagiannya.
2. Mengetahui cara pengoperasian theodolite.
3. Mengetahui alat-alat pendukung saat praktikum.

B. ALAT
1. Theodolit
2. Statif
3. Kompas
4. Rambu ukur
5. Patok
6. Meteran
7. Payung
8. Unting-unting
9. GPS

Gambar 1.1 Theodolite

PRAKTIKUM GEOMATIKA | I. Pengenalan Alat | 1


LAMPIRAN

PRAKTIKUM GEOMATIKA | vii


Langkah-Langkah Pembuatan Peta Tata Guna Lahan
Kecamatan Jatiasih dengan ArcMap 10.2

1. Buka Google Maps melalui website www.maps.google.com, kemudian pada


kolom pencarian ketik kecamatan yang ingin dicari, lalu screenshoot.

Gambar 1. Tampilan awal Google Maps

Sumber : www.maps.google.com

2. Buka Sofrware Paint, kemudian paste, lalu save as dalam format JPEG dan
simpan dalam satu folder agar lebih mudah.

Gambar 2. Tampilan Kecamatan pada Aplikasi Paint


3. Buka aplikasi ArcGIS 10.2, lalu akan muncul tampilan getting started, klik new
maps, pilih my template, pilih blank map, simpan dalam satu folder yang sama.
Klik OK.

Gambar 3. Tampilan Lembar Kerja Aktif Software ArcMaps 10.2

4. Buka kembali Google Maps, tentukan 4 titik koordinat yang mengelilingi


wilayah Kecamatan Jatiasih, klik titik lokasi yang diinginkan maka akan
muncul angka koordinatnya. Setelah itu, simpan titik koordinat tadi di-notepad.

Gambar 4. Tampilan Pencarian 4 Titik Koordinat dari Google Maps

Sumber : www.maps.google.com
5. Konversikan 4 titik koordinat dari Google Maps ke koordinat UTM melalui
website yogantara.info.

Gambar 5. Tampilan Website Yogantara.info

Sumber : www.yogantara.info.com

6. Buka aplikasi ArcGIS 10.2, lalu akan muncul tampilan getting started, klik new
maps, pilih my template, pilih blank map, simpan dalam satu folder yang sama.
Klik OK.

Gambar 6. Tampilan Kotak Dialog Getting Started


7. Klik view dijendela menu, klik Data frame properties, buka project coordinate
system, klik UTM, klik WGS 1984, klik southern hemisphere, klik pada zona
sesuai lokasi peta, OK

Gambar 7. Tampilan View pada Software Arcmap 10.2

8. Masukkan hasil konversi 4 koordinat UTM, klik add control point, klik kiri
pada titik koordinat yang telah ditentukan pada Arcmap, klik kanan dan pilih
input X dan Y, masukkan koordinat X dan Y

Gambar 8. Tampilan saat Input Koordinat X dan Y


9. Klik menu customize lalu toolbar, klik geoferencing, klik update
georeferencing untuk memperbarui koordinat pada peda ArcGIS.

Gambar 9. Tampilan setelah Update Georeferencing.

10. Kemudian klik catalog, klik kanan, klik new untuk membuat shapefile

Gambar 10. Tampilan Catalog untuk Membuat Shapefile


11. Kolom nama diisi, pada bagian feature type pilih polyline, dan pada bagian
description, klik edit, pilih projected coordinate system, pilih UTM, pilih WGS
1984, klik sounthern hemisphere, pilih zona UTM, klik OK.

Gambar 11. Tampilan Pembuatan Shapefile

12. Klik editor untuk start editing. Buat garis sepanjang batas wilayah kecamatan,
klik dua kali untuk menyelesaikan pembuatan garis batas. Klik stop editing pada
editor.

Gambar 12. Tampilan Pembuatan Garis Batas Wilayah


13. Lakukan hal yang sama untuk membuat jalan besar, jalan kecil, jalan tol, dan
sungai

Gambar 13. Tampilan Setelah Pembuatan Jalan Besar, Jalan Kecil dan Sungai

14. Klik artoolbox, klik data management tool, klik features, klik features to
polygon. Pilih Batas Wilayah Kecamatan, klik OK.

Gambar 14. Tampilan Setelah Klik Feature To Polygon


15. Selanjutnya, ubah warna pada bagian Batas wilayah kecamatan_Feature
menjadi hollow, lalu atur warna garis dan ketebalan setiap layer sesuai
ketentuan.

Gambar 15. Tampilan Setelah Diubah Warna dan Ketebalan

16. Klik Layer Batas Wilayah Kecamatan yang sudah di-edit dengan feature to
polygon, lalu pada jendela editor, klik start editing, klik cut to polygon. Wilayah
dibagi sesuai dengan pembagian wilayah seperti hutan, persawahan, dan
pemukiman. Klik stop editing.

Gambar 16. Tampilan setelah Cut to Polygon


17. Klik kanan pada layer yang sudah di feature to polygon, lalu klik open attribute
table, kemudian pada table option klik add field, pada bagian name diubah
menjadi keterangan dan bagian type menjadi text.

Gambar 17. Tampilan saat Add Field

18. Pada jendela editor klik start editing, kemudian ubah null pada bagian
keterangan sesuai dengaan nama pembagian wilayahnya, seperti sawah,
pemukiman, dll. Klik stop editing.

Gambar 18. Tampilan saat Mengubah Keterangan Tempat


19. Klik kanan pada layer yang sudah di feature to polygon lalu klik properties,
pada bagian labels centang label features in this layer, kemudian ubah label
field menjadi keterangan.

Gambar 19. Tampilan saat Mengubah Jendela Labels

20. Pada bagian symbology, klik categories, lalu unique values, lalu uncentang
othervalue, kemudian klik add all values, ubah warna sesuai selera.

Gambar 20. Tampilan saat Mengubah Jendela Symbology.


21. Selanjutnya, ulangi langkah ke-16 untuk membuat field baru, kemudian ubah
name menjadi luas atau keliling dengan type double.

Gambar 21. Tampilan Pembuatan Field Luas dan Keliling

22. Klik kanan pada bagian luas, klik calculate geometry dan ubah propperty
menjadi area dan units menjadi square kilometers [sq km], klik ok dan ulangi
untuk bagian keliling, tetapi pada bagian property ubah menjadi perimeter.

Gambar 22. Tampilan saat Mengatur Calculate Geometry


23. Selanjutnya, klik tabel option, klik report dan create report, lalu ubah layer
menjadi layer batas wilayah kecamatan yang sudah di-polygon dan pindahkaan
keterangan, luas dan kelilig kesebelah kanan. kemudian klik finish.

Gambar 23. Tampilan saat Create Report

24. Lalu klik export report to file, kemudian ubah format menjadi excel dan simpan
kedalam folder yang sudah dibuat. Lalu klik OK.

Gambar 24. Tampilan saat Export File menjadi Excel


25. Setelah itu, lakukan hal yang sama untuk membuat field baru pada layer Jalan
Kecil dengan Nama Panjang dan type menjadi double. Lalu klik OK.

Gambar 25. Tampilan saat Mengubah Bagian Field Jalan Kecil

26. Selanjutnya, lakukan hal yang sama seperti langkah ke-21 pada bagian panjang,
lalu ubah property menjadi length dan units menjadi kilometers [km], lalu klik
OK.

Gambar 26. Tampilan saat Mengubah Bagian Field Jalan Kecil


27. Kemudian klik create report, ubah layer menjadi jalan kecil dan pindahkan
fields panjang ke kanan. Lalu klik finish.

Gambar 27. Tampilan saat Crete Report Jalan Kecil

28. Setelah itu, klik export report to file, kemudian ubah file menjadi Excel dan
simpan di dalam satu folder bersama file lainnya. Lalu klik OK.

Gambar 28. Tampilan saat Export File menjadi Excel


29. Buka www.maps.google.com, lalu cari kantor kecamatan di kecamatan daerah
masing-masing dan salin koordinat dari kantor kecamatan tersebut.

Gambar 29. Tampilan saat Mencari Koordinat pada Google Maps

Sumber : www.maps.google.com

30. Setelah itu, salin koordinat lalu dipindahkan ke website yogantara.info,


kemudian salin koordinat x dan y nya.

Gambar 30. Tampilan website Yogantara.

InfoSumber : www.Yogantara.info
31. Selanjutnya, buka Excel, lalu paste koordinat x dan y lalu simpan dengan
format Excel 97- 2003 Workbook dan lakukan hal yang sama juga untuk
koordinat kelurahan dalam file Excel yang baru.

Gambar 31. Tampilan Excel saat Menyimpan Data

32. Buka kembali ArcMap lalu klik file, kemudian add data lalu pilih add xy data,
pilih data Excel yang sudah disimpan, lalu klik OK. Lakukan hal yang sama
untuk yang kelurahan.

Gambar 32. Tampilan saat Menambahkan Data Excel ke ArcMap


33. Setelah itu, klik kanan pada layer lembar1$, lalu pilih data, kemudian klik
export data, lalu ubah nama dan simpan dalam folder yang sama dengan file
lainnya.

Gambar 33. Tampilan saat Export File menjadi Excel

34. Klik kanan pada layer kantor kecamatan lalu pilih propreties, lalu pada bagian
symbology pilih categories lalu klik unique value, lalu uncentang all other
value, lalu klik add all values, kemudian klik OK. Lakukan hal yang serupa
dengan layer kantor kelurahan.

Gambar 34. Tampilan saat Mengubah Properties Layer.


35. Selanjutnya, symbol diubah dan warna disesuaikan dengan selera.

Gambar 35. Tampilan setelah Mengubah Symbol dan Warna

36. Kemudian matikan layer screenshot Google Maps, lalu klik file, kemudian klik
page and print setup, lalu pada bagian name ubah menjadi microsoft print to
PDF, paper size menjadi A3, orientation menjadi landscape dan uncentang use
printer papersettings, lalu klik OK.

Gambar 36. Tampilan Page and Print Setup


37. Kemudian, klik view lalu klik layout view, lalu ubah dan setting ruller sesuai
dengan ketentuan lalu klik fixed zoom in.

Gambar 37. Tampilan setelah Fixed Zoom In

38. Selanjutnya, garis bantu dibuat agar memudahkan dalam pengerjaan, kemudian
klik customize lalu toolbars, kemudian klik draw. Setelah itu, buat rectangle
sesuai dengan garis bantu yang sudah dibuat, lalu pada bagian fill pilih no color.

Gambar 38. Tampilan Menambahkan Rectangle


39. Setelah itu, klik insert, lalu klik picture, kemudian pilih file logo UMY,
sesuaikan ukuran dan letaknya sesuai dengan ketentuan.

Gambar 39. Tampilan Penetapan Logo UMY

40. Kemudian, garis batas dibuat dengan cara klik tanda panah di samping
rectangle, lalu pilih line, garis bantu digunakan untuk memudahkan dalam
membuat garis batas.

Gambar 40. Tampilan setelah Menggambar Garis Batas


41. Selanjutnya, klik text, text diubah dengan cara klik dua kali lalu ubah text
sesuai dengan ketentuan dan ubah font menjadi Times New Roman, lalu klik
OK.

Gambar 41. Tampilan saat Membuat Text

42. Kemudian, text dan garis batas dibuat lagi dengan cara meng-copy text dan garis
batas sebelumnya, ubah text dengan cara klik dua kali, lalu ubah sesuai dengan
ketentuan.

Gambar 42 Tampilan saat Membuat Text Peta Tata Guna Lahan


43. Setelah itu, arah mata angin dibuat dengan cara klik insert, kemudian pilih north
arrow, lalu pilih ESRI North 18, kemudian klik OK. Sesuaikan ukuran dan
letaknya dengan garis bantu.

Gambar 43. Tampilan Insert North Arrow

44. Kemudian, scale bar ditambahkan dengan cara klik scale bar, lalu pilih
alternating scale bar 1, lalu klik properties, lalu ubah division units menjadi
kilometers dan hapus huruf s pada tulisan kilometers pada bagian label.

Gambar 44. Tampilan Scale Bar


45. Setelah itu, klik geoprocessing kemudian klik dissolve, lalu tarik layer Batas
Wilayah yang di-polygon ke input features dan simpan dalam satu folder
dengan file sebelumnya, lalu pilih keterangan pada dissolve field. Klik OK.

Gambar 45 Tampilan setelah Dissolve Batas Wilayah

46. Setelah itu, layer Batas Wilayah Gabungan diuncentang kemudian klik kanan,
lalu pilih open attribute table, kemudian field luas dan keliling dibuat dengan
type double, lalu klik calculate geometry pada field luas dan keliling.

Gambar 46. Tampilan Attribute Table


47. Setelah itu, klik report kemudian create reports, lalu ubah layer menjadi Batas
Wilayah Gabungan dan pindahkan fields keterangan, luas, dan keliling ke
sebelah kanan, kemudian klik finish. Setelah itu, klik export report to file dan
kemudian klik OK. Lakukan hal tersebut pada layer Jalan Besar, Jalan Kecil
dan Sungai.

Gambar 46. Tampilan Attribute Table

48. Selanjutnya, klik insert lalu klik object kemudian pilih Excel 97-2003. Data
Excel hasil dissolve dimasukan ke dalam, lalu kembali ke ArcMap dan atur
letak serta ukurannya.

Gambar 48. Tampilan Data Wilayah Kecamata


49. Kemudian, legenda ditambahkan dengan cara klik insert, lalu klik legend, lalu
ubah urutan layer sesuai dengan ketentuan, lalu klik next.

Gambar 49 Tampilan Legend Wizard

50. Setelah itu, klik next kemudian ubah line Sungai menjadi flowing water, lalu
klik next dan atur sesuai ketentuan.

Gambar 50 Tampilan Legend Wizard


51. Selanjutnya, tampilan legenda diubah dengan cara klik dua kali lalu pilih item,
lalu klik layer yang akan diubah kemudian pilih style, lalu layer disesuaikan
dengan ketentuan.

Gambar 50 Tampilan Legend Wizard

52. Kemudian, legenda di-edit dengan cara klik dua kali, lalu edit sesuai dengan
ketentuan yang ada.

Gambar 52 Tampilan Legenda Setelah di-Edit


53. Selanjutnya, klik insert, lalu klik data frame, lalu klik data frame kemudian klik
data view, lalu gambar kabupaten atau kota dari kecamatan masing-masing
dimasukan.

Gambar 53. Tampilan setelah Add Data

54. Setelah itu, shape file peta inset dibuat, lalu ubah feature type menjadi polygon
dan masukan coordinate system sesuai dengan daerah masing-masing.

Gambar 54. Tampilan Pembuatan Shape File


55. Kemudian, gambar sesuai dengan peta, lalu klik kanan pada layer tersebut, lalu
klik open attribute table, lalu add field kemudian isi bagian nama dengan
keterangan dan type menjadi text, lalu klik OK.

Gambar 55. Tampilan Attribute Table

56. Setelah itu, properties layer dibuka kemudian pada bagian labels, centang pada
labels features in this layer dan ubah label field menjadi keterangan, lalu klik
symbology, lalu pilih keterangan pada values field dan uncentang pada all other
values, lalu klik add all values.

Gambar 56. Tampilan Properties Layer


57. Kemudian, text dibuat untuk sumber peta kabupaten berasal.

Gambar 57. Tampilan Setelah Memberikan Sumber

58. Selanjutnya, tulisan yang ada pada peta dihilangkan dengan cara uncentang
labels in this layer pada menu labels.

Gambar 58. Tampilan Properties Labels


59. Setelah itu, grid dibuat dengan cara klik view, lalu pilih data frame properties,
lalu pilih grid kemudian new grid, klik measure grid dan kemudian pilih tick
mark and labels, lalu next hingga finish.

Gambar 59. Tampilan Pembuatan Measure Grid

60. Selanjutnya, klik properties, pilih additional properties, lalu pilih specify the
number, lalu ubah angkanya menjadi 6, lalu klik number format, lalu klik OK
dan apply.

Gambar 60. Tampilan Properties Grids


61. Setelah itu, peta diubah ke dalam bentuk PDF dengan cara klik file, lalu export
map, beri nama dan pilih save as type PDF, lalu klik save.

Gambar 61. Tampilan Hasil Export Map


712000 713000 714000 715000 716000 717000 718000 719000 720000
9306000

9306000
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2023
PETA TATAGUNA LAHAN KECAMATAN JATIASIH
KOTA BEKASI, JAWA BARAT

Disusun Oleh :

NABIL ABDUHAQ
9304000

9304000
*
# 20220110065
U

3 0 0.45 0.9

DATA WILAYAH KECAMATAN JATIASIH


1.8 2.7 3.6
Kilometer
9302000

9302000
KETERANGAN KELILING (Km) LUAS (Km²) PANJANG
INDUSTRI 16.508348 2.875384 -
KEBUN 4.562431 0.775154 -
PEMUKIMAN 57.520806 18.388859 -
SAWAH 8.939382 1.396567 -
JALAN TOL - - 4.101671
JALAN BESAR - - 16.001613
JALAN KECIL - - 108.380171
9300000

9300000
SUNGAI - - 10.0142

LEGENDA
*
# kantor kecamatan jatiasih

Kantor Kelurahan

BATAS WILAYAH KECAMATAN


KOTA BEKASI
INDUSTRI

KEBUN
9298000

9298000

KECAMATAN JATIASIH
PEMUKIMAN

SAWAH

JALAN BESAR
JALAN KECIL
SUNGAI
JALAN TOL
Sumber : Google Maps

712000 713000 714000 715000 716000 717000 718000 719000 720000


Langkah-Langkah Pembuatan Peta Kontur Data Theodolite
Area Kolam Masjid UMY dengan ArcMap 10.2

1. Buka software Microsoft Excel yang telah dibuat pada materi perhitungan data
penembakan theodolite

Gambar 1. Tampilan Microsoft Excel Data Theodolite

2. Lalu pada Microsoft Excel dibuat sheets baru untuk data koordinat X, koordinat
Y, serta elevasi yang telah dihitung pada stasiun utama dan stasiun detail.

Gambar 2. Tampilan Sheet Baru


3. Selanjutnya, file Excel disimpan dalam satu folder yang sama dengan nama
“Data Theodolite”, dan save as type dalam bentuk Excel 97-2003, lalu klik save.

Gambar 3. Menyimpan File Excel

4. Selanjutnya, software ArcGis dibuka dengan cara double klik pada icon di
desktop, atau ketik ArcMap pada kolom pencarian.

Gambar 4. Membuka ArcGis


5. Setelah terbuka, pilih file lalu klik new atau tekan ctrl+N pada keyboard untuk
membuat layer baru.

Gambar 5. Membuat Layer Baru

6. Pada kotak dialog new document,lalu pilih blank map, kemudian OK.

Gambar 6. Membuat File Baru


7. Setelah itu, klik pada menu file, lalu pilih add data, lalu klik add xy data.

Gambar 7. Menambahkan File Excel

8. Selanjutnya, klik pada icon folder, lalu pilih connect to folder, cari folder tempat
menyimpan data theodolite, kemudian data dipilih dalam bentuk (.xls), lalu klik
add.

Gambar 8. Memasukkan Data (.xls) ke Add XY Data


9. Setelah itu, pada bagian Z field diubah menjadi elevasi, pada bagian Y field
diubah menjadi koordinat Y, lalu pilih projected coordinate systems, lalu klik
UTM, kemudian pilih WGS 1984, lalu pilih southern hemisphere, kemudian cari
WGS 1984 UTM zone 49S, lalu klik OK.

Gambar 9. Tampilan Kotak Dialog Add XY Data

10. Setelah berhasil, hasilnya akan menjadi seperti gambar di bawah ini.

Gambar 10. Tampilan setelah Berhasil Memasukkan Data Hasil Penembakan


Theodolite
11. Selanjutnya, klik kanan pada layer data theodolite, lalu pilih data, kemudian
klik export data.

Gambar 11. Tampilan Export Data

12. Pada kotak dialog export data bagian export, pilih all features, lalu klik icon
folder, kemudian simpan pada satu folder yang sama dengan nama
“Titik_Elevasi”, lalu klik OK.

Gambar 12. Tampilan Export Data


13. Setelah itu, klik menu arctoolbox, pilih spatial analyst tools, pilih interpolation,
dan klik topo to raster.

Gambar 13. Tampilan Kotak Dialog ArcToolbox

14. Pada kotak dialog topo to raster, klik tanda segitiga pada bagian input feature
class, lalu pada bagian field dipilih elevasi dan bagian type pilih pointelevation.

Gambar 14. Tampilan Kotak Dialog Topo to Raster


15. Pada kotak dialog topo to raster, scroll ke bawah sampai bagian primary type
of input data (optional), bagian tersebut diubah menjadi spot.

Gambar 15. Tampilan Kotak Dialog Topo to Raster

16. Selanjutnya, pada kotak dialog topo to raster, klik gambar folder pada bagian
output surface raster, lalu pada folder yang sama diberi nama “Raster_Theo”,
kemudian save dan klik OK.

Gambar 16. Tampilan Kotak Dialog Output Surface Raster


17. Tunggu prosesnya sampai selesai, setelah selesai akan muncul pemberitahuan
di sebelah pojok kanan bawah layer dan hasilnya akan seperti pada gambar di
bawah ini.

Gambar 17. Tampilan Peta setelah Topo to Raster

18. Setelah itu, buatlah garis kontur dengan cara klik menu arctoolbox, lalu pilih
spatial analyst tools, pilih surface, kemudian klik contour.

Gambar 18. Tampilan Kotak Dialog Contour


19. Pada kotak dialog countour, klik tanda segitiga pada bagian input raster, lalu
klik gambar folder pada bagian output polyline features.

Gambar 19. Tampilan Kotak Dialog Output Polyline Features

20. Pada folder yang sama, data diberi nama “Kontur”, lalu klik save, kemudian
pada bagian contour interval diberi angka 0.1, lalu klik OK.

Gambar 20. Tampilan Kotak Dialog Contour


21. Tunggu prosesnya sampai selesai, setelah selesai akan muncul pemberitahuan
di sebelah pojok kanan bawah layer dan hasilnya akan seperti pada gambar
dibawah ini.

Gambar 21. Tampilan Peta setelah Proses Contour

22. Pada layer “Raster_Theo” klik kanan, lalu pilih properties, lalu pilih symbology,
dan klik stretched, pilih warna yang diinginkan pada bagian color ramp,
kemudian klik OK.

Gambar 22. Tampilan Kotak Dialog Layer Properties


23. Kemudian buat kop peta dengan cara klik menu file, lalu pilih page and print
setup, pilih Microsoft print to pdf, ukuran kertas A3 dan orientasi landscape,
ubah unit pada panjang kertas menjadi centimeter, lalu klik OK.

Gambar 23. Tampilan Kotak Dialog Page and Print Setup

24. Selanjutnya, klik layout view pada bagian pojok kiri bawah atau pada menu view
pilih layout view, lalu buat garis bantu pada rulers.

Gambar 24. Tampilan Layout Peta


25. Setelah itu, klik pada frame pada kontur, lalu klik fixed zoom in agar peta kontur
memenuhi frame, kemudian uncentang pada layout raster.

Gambar 25. Tampilan Menu Fixed Zoom In

26. Pada layer kontur diklik kanan kemudian pilih open attribute table.

Gambar 26. Tampilan Layers Kontur


27. Pada kotak dialog open attribute table dipilih select by attributes, lalu klik
tulisan “contour” sebanyak duakali, kemudian ketik “in”, lalu klik tanda kurung,
lalu klik get unique values sehingga bisa dimasukkan elevasi kontur, lalu klik
duakali pada angka kontur yang dipilih dan diberi tanda koma, kemudian klik
apply.

Gambar 27. Tampilan Select by Attributes Kontur

28. Selanjutnya, klik table options, lalu pilih add field, pada bagian name diisi
“indeks” dan bagian type dipilih “double”, kemudian klik OK.

Gambar 28. Tampilan Kotak Dialog Add Field


29. Setelah itu, klik editor, lalu pilih start editing, lalu pada bagian table yang sudah
kita pilih diubah angkanya menjadi “1”, lalu klik editor, lalu pilih stop editing,
lalu klik yes.

Gambar 29. Tampilan Kotak Dialog Editor

30. Selanjutnya, klik table options, lalu pilih add field, pada bagian name diisi
“Nama”, dan bagian type dipilih “text”, lalu klik OK.

Gambar 30. Tampilan Dialog Add Field


31. Setelah itu, klik editor, lalu pilih start editing,lalu pada nagian table yang sudah
kita pilih diisi sesuai dengan nilai elevasi kontur, setelah selesai klik editor, lalu
pilih stop editing, lalu klik yes.

Gambar 31. Tampilan Kotak Dialog Tabel

32. Selanjutnya, klik kanan pada layer kontur, lalu pilih properties.

Gambar 32. Tampilan Kotak Dialog Layers Properties


33. Pada kotak dialog layer properties dipilih symbology, lalu pilih categories, lalu
value field dipilih indeks, uncentang pada all other values, lalu add all values,
lalu indeks angka 0 diubah menjadi “Garis kontur” dan indeks angka 1 diubah
menjadi “Indeks Kontur”.

Gambar 33. Tampilan Kotak Dialog Layers Properties

34. Kemudian garis diatur dengan cara klik duakali symbol garis, lalu pilih jenis
garis “contour topographic indermediate” untuk “Garis Kontur”, dan pilih jenis
garis “contour topographic index” untuk “Indeks Kontur”, lalu ketebalan garis
dan warna garis diubah sesuai kebutuhan, kemudian klik OK.

Gambar 34. Tampilan Kotak Dialog Symbol Selector


35. Kemudian, pada kotak dialog layer properties dipilih labels, lalu centang pada
label features in this layer, lalu pada label field diubah menjadi “Nama”, lalu
atur jenis dan ketebalan huruf, lalu klik icon bold, klik OK.

Gambar 35. Tampilan Kotak Dialog Layers Properties

36. Pada layer Titik_Elevasi bagian symbol titik diklik duakali, lalu jenis, tebal, dan
warna titik diubah sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 36. Tampilan Kotak Dialog Symbol Selector


37. Setelah selesai,hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 37. Tampilan Peta Kontur

38. Selanjutnya, frame baru dibuat yang berisi informasi, pendukung peta dengan
cara klik rectangle, kemudian frame dibuat sesuai dengan ukuran yang telah
diatur rulers.

Gambar 38. Tampilan Membuat Frame


39. Pada bagian kotak frame diklik kanan lalu pilih properties, kemudian fill colur
diubah menjadi no colour, lalu pada outline colour dipiih warna hitam dan pada
outline width diubah menjadi “2”, lalu klik OK.

Gambar 39. Tampilan Kotak Dialog Properties

40. Selanjutrnya pada peta kontur diklik kanan, kemudian pilih properties. Pada
kotak dialog data frame properties dipilih frame, kemudian pada bagian border
diganti ketebalannya menjadi “2”, lalu klik OK.

Gambar 40. Tampilan Kotak Dialog Data Frame Properties


41. Setelah itu, buatlah data dan informasi peta antara lain kop peta, arah mata
angin, skala bar, skala teks, nama pembuat peta dengan cara klik menu insert
yang ada pada toolbar.

Gambar 41. Tampilan Menu Insert pada Toolbar

42. Setelah semua elemen pada peta telah dibuat, hasilnya seperti pda gambar
dibawah ini.

Gambar 42. Tampilan Peta Kontur Theodolite setelah Ditambahkan Elemen


Pendukung
43. Selanjutnya, buat garis pada peta dengan cara klik menu view, lalu pilih data
frame properties, lalu pilih menu grids, kemudian klik new grid, pada kotak
dialog grids and graticules wizard pilih measure grid, lalu klik next, kemudian
pilih tick marks and labels, lalu klik next hingga finish.

Gambar 43. Tampilan Kotak Dialog Grids and Graticule Wizard

44. Pada kotak dialog data frame properties dipilih grids yang telah dibuat, lalu
klik properties, kemudian pilih menu labels, lalu klik additional properties,
pilih specify the number of digits in a group dan nilainya diubah menjadi 6, lalu
klik number format, pada bagian numeric dipilih number of significant digits,
kemudian klik OK.

Gambar 44. Tampilan Kotak Dialog Reference System Properties


45. Pada kotak dialog data frame properties dipilih grids yang telah dibuat, lalu
klik properties, kemudian pilih menu intervals dan ubah X dan Y intervals
sesuai dengan kebutuhan, lalu klik OK, kemudian klik apply.

Gambar 45. Tampilan Kotak Dialog Reference System Properties

46. Selanjutnya, klik menu file, pilih export map, simpan pada folder yang sama,
kemudian diberi nama, lalu klik save. Hasilnya akan seperti pada gambar di
bawah ini.

Gambar 46. Tampilan Akhir Peta Kontur Data Theodolite


103.8 103.8 68.268.2 76.476.4 84.684.6 92.892.8 101101 109.2 109.2

103.8 103.8
97 !

!
95.695.6

95.695.6
!

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
! UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
87.487.4

87.487.4
!
PETA KONTUR AREA SEKITAR
!

KOLAM MASJID UMY

NABIL ABDUHAQ

97.5
20220110065
79.279.2

79.279.2
98
0 3 6 12 18 24
Meter

±
!

1:200
!
7171

7171
! Sumber :
Data Hasil Pengukuran di Lapangan
62.862.8

62.862.8
dengan Menggunakan Theodolite
!

Legenda
!
96

Titik_Elevasi
.5

!
Garis kontur
54.654.6

54.654.6

Indeks kontur
!
!
!

68.268.2 76.476.4 84.684.6 92.892.8 101101 109.2 109.2


Langkah-Langkah Pemetaan Kontur Data Garmin
Area Sekitar UMY dengan ArcMap 10.2

1. Buka software Mapsource dengan cara double klik pada icon di-desktop atau
ketik Mapsource pada kolom pencarian.

Gambar 1 Buka Software Mapsource

2. Setelah terbuka, pilih file lalu klik open atau tekan ctrl+o pada keyboard untuk
membuka data.

Gambar 2 Tampilan Awal Software Mapsource


3. Selanjutnya, pilih data garmin hasil pengukuran di lapangan, lalu klik open.

Gambar 3 Tampilan Membuka Data Garmin

4. Setelah itu, salah satu titik koordinat diklik kanan untuk mengubah nama atau
simbol yang digunakan, lalu klik OK.

Gambar 4 Tampilan Dialog Waypoint Properties


5. Selanjutnya, klik file, lalu pilih save as, kemudian simpan pada satu folder yang
telah disiapkan, lalu diberi nama “Data Garmin” dan pilih GPS eXchange
format (*gpx) sebagai save as type, lalu klik OK.

Gambar 5 Tampilan Menyimpan Data Garmin

6. Buka software ArcGIS dengan cara double klik pada icon di-desktop atau ketik
ArcMap pada kolom pencarian. Setelah terbuka, pilih file lalu klik new atau
tekan ctrl+n pada keyboard untuk membuat layer baru.

Gambar 6 Tampilan Menu File


7. Pada kotak dialog new document, lalu pilih blank map kemudian klik OK.

Gambar 7 Tampilan Kotak Dialog New Document

8. Setelah itu, klik menu arctoolbox, pilih conversion tools, lalu pilih from GPS,
dan klik gpx to features.

Gambar 8 Tampilan ArcToolbox


9. Selanjutnya, pada kotak dialog gpx to features diklik gambar folder pada input
gpx file, lalu hasil data garmin Mapsource di-input, lalu klik open dan klik OK.

Gambar 9 Tampilan Kotak Dialog Connect to Folder

10. Pada gambar folder bagian output feature class diklik, lalu pilih connect to
folder, lalu data disimpan pada satu folder yang telah disiapkan, lalu diberi nama
“Titik_Elevasi” kemudian klik save dan klik OK.

Gambar 10 Tampilan Kotak Dialog GPX to Features


11. Tunggu prosesnya sampai selesai, setelah selesai akan muncul pemberitahuan
di sebelah pojok kanan bawah layer dan hasilnya seperti pada gambar di bawah
ini

Gambar 11 Tampilan Hasil Input Data Garmin

12. Setelah itu, klik menu arctoolbox, pilih spatial analyst tools, lalu pilih
interpolation, dan klik topo to raster.

Gambar 12 Tampilan ArcToolbox


13. Pada kotak dialog topo to raster, klik tanda segitiga pada bagian input feature
class, lalu pada bagian field dipilih elevation dan bagian type dipilih
pointelevation

Gambar 13 Tampilan Kotak Dialog Topo to Raster

14. Masih pada kotak dialog topo to raster, scroll ke bawah sampai bagian primary
type of input data (optional), bagian tersebut diubah menjadi spot, kemudian
klik gambar folder pada bagian output surface raster, lalu pada folder yang
sama diberi nama “Raster” kemudian klik save dan klik OK

Gambar 14 Tampilan Kotak Dialog Topo to Raster


15. Tunggu prosesnya sampai selesai, setelah selesai akan muncul pemberitahuan
di sebelah pojok kanan bawah layer dan hasilnya seperti pada gambar di bawah
ini.

Gambar 15 Tampilan Hasil Topo to Raster

16. Setelah itu, buatlah garis kontur dengan cara klik menu arctoolbox, pilih spatial
analyst tools, lalu pilih surface, kemudian klik contour.

Gambar 16 Tampilan ArcToolbox


17. Pada kotak dialog contour, klik tanda segitiga pada bagian input raster, lalu klik
raster, lalu klik gambar folder pada bagian output polyline features.

Gambar17 Tampilan Kotak Dialog Contour

18. Pada folder yang sama, data diberi nama “Kontur”, lalu klik save, kemudian
pada bagian contour interval diberi angka 0.5, lalu klik OK

Gambar18 Tampilan Kotak Dialog Contour


19. Tunggu prosesnya sampai selesai, setelah selesai akan muncul pemberitahuan
di sebelah pojok kanan bawah layer dan hasilnya seperti pada gambar di bawah
ini.

Gambar 19 Tampilan Hasil Contour

20. Pada layer raster diklik kanan, lalu pilih properties, lalu pilih bagian symbology
dan klik stretched, lalu pilih warna yang diinginkan pada bagian color ramp,
kemudian klik OK.

Gambar 20 Tampilan Kotak Dialog Layer Properties


21. Pada layer kontur diklik kanan kemudian pilih open attribute table

Gambar 21 Tampilan Layer Kontur

22. Pada kotak dialog open attribute table dipilih select by attributes, lalu klik
tulisan “contour” sebanyak duakali, kemudian ketik “in”, lalu klik tanda kurung,
lalu klik get unique values sehingga bisa dimasukan elevasi kontur, lalu klik dua
kali pada angka kontur yang dipilih dan diberi tanda koma, kemudian klik
apply.

Gambar 22 Tampilan Kotak Dialog Select by Attributes


23. Selanjutnya, klik table options, lalu pilih add field, pada bagian name diisi
“Indeks” dan bagian type dipilih “Double”, kemudian klik OK.

Gambar 23 Tampilan Add Field

24. Setelah itu, klik editor, lalu pilih start editing, kemudian pada bagian table yang
sudah kita pilih diubah angkanya menjadi “1”, setelah selesai klik editor,
kemudian pilih stop editing, lalu klik yes.

Gambar 24 Tampilan setelah Start Editing


25. Selanjutnya, klik table options, lalu pilih add field, pada bagian name diisi
“Nama” dan bagian type dipilih “Text”, kemudian klik OK.

Gambar 25 Tampilan Add Field

26. Setelah itu, klik editor, lalu pilih start editing, kemudian pada bagian table yang
sudah kita pilih diisi sesuai dengan nilai elevasi kontur, setelah selesai klik
editor, kemudian pilih stop editing, lalu klik yes.

Gambar 26 Tampilan setelah Start Editing


27. Selanjutnya, klik kanan pada layer kontur kemudian pilih properties. Pada
kotak dialog layer properties dipilih symbology, lalu pilih categories, lalu value
filed dipilih indeks, lalu uncentang pada all other values, kemudian klik add all
values, lalu indeks angka 0 diubah menjadi “Garis Kontur” dan indeks angka 1
diubah menjadi “Indeks Kontur”.

Gambar 27 Tampilan Layer Properties

28. Garis diatur dengan cara klik duakali pada simbol garis, lalu pilih jenis garis
“contour topographic intermediate” untuk “Garis Kontur” dan pilih jenis garis
“contour topographic index” untuk “Indeks Kontur”, lalu ketebalan garis dan
warna garis diubah sesuai kebutuhan, kemudian klik OK.

Gambar 28 Tampilan Symbol Selector


29. Pada kotak dialog layer properties dipilih labels, lalu centang pada label
features in this layer, lalu pada label filed diubah menjadi “Nama”, kemudian
atur jenis dan ketebalan huruf, lalu klik icon bold, dan klik OK.

Gambar 29 Tampilan Layer Properties

30. Setelah selesai, hasilnya akan seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 30 Tampilan Kontur Data Garmin


31. Selanjutnya, buatlah kop peta dengan cara klik menu file, lalu pilih page and
print setup, pilih microsoft print to pdf, ukuran kertas pilih A3 dan orientasinya
landscape, unit pada panjang kertas diubah menjadi centimeter, lalu klik OK.

Gambar 31 Tampilan Kotak Dialog Page and Print Setup

32. Selanjutnya, klik layout view pada bagian pojok kiri bawah atau pada menu view
dipilih layout view, lalu dibuat garis bantu dengan rulers untuk mempermudah
pembuatan kop.

Gambar 32 Tampilan Layout View


33. Selanjutnya, frame baru dibuat yang berisi informasi pendukung peta dengan
cara klik rectangle, kemudian frame dibuat sesuai dengan ukuran yang telah
diatur rulers.

Gambar 33 Tampilan Tools Rectangle

34. Pada bagian kotak frame diklik kanan lalu pilih properties, kemudian fill color
diubah menjadi no color, lalu pada outline color dipilih warna hitam dan pada
outline width diubah menjadi “2”, lalu klik OK.

Gambar 34 Tampilan Properties


35. Setelah itu, buatlah data dan informasi peta antara lain kop peta, arah mata
angin, skala, dan legenda dengan cara klik menu insert pada, kemudian pilih
tools yang akan digunakan.

Gambar 35 Tampilan Menu Insert pada Toolbar

36. Setelah semua elemen pada peta telah di buat, hasilnya seperti pada gambar di
bawah ini.

Gambar 36 Tampilan Peta Kontur setelah Ditambahkan Elemen Pendukung


37. Selanjutnya, buat garis pada peta dengan cara klik menu view, lalu pilih data
frame properties, lalu pilih menu grids, kemudian klik new grid, pada kotak
dialog grids and graticules wizard pilih measure grid, lalu klik next, kemudian
pilih tick marks and labels, lalu klik next hingga finish.

Gambar 37 Tampilan Kotak Dialog Grids and Graticules Wizard

38. Pada kotak dialog data frame properties dipilih grids yang telah dibuat, lalu
klik properties, kemudian pilih menu labels, lalu klik additional properties,
pilih specify the number of digits in a group dan nilainya diubah menjadi 6, lalu
klik number format, pada bagian numeric dipilih number of significant digits,
kemudian klik OK.

Gambar 38 Tampilan Kotak Dialog Reference System Properties


39. Pada kotak dialog data frame properties dipilih grids yang telah dibuat, lalu
klik properties, kemudian pilih menu intervals dan ubah X dan Y intervals
sesuai dengan kebutuhan, lalu klik OK, kemudian klik apply.

Gambar 39 Tampilan Kotak Dialog Reference System Properties

40. Selanjutnya, klik menu file, pilih export map, simpan pada folder yang sama,
kemudian diberi nama, lalu klik save. Hasilnya akan seperti pada gambar di
bawah ini.

Gambar 40 Tampilan Akhir Peta Kontur Data Garmin


110.32 110.321 110.321 110.322 110.322
-7.80764

-7.80764
!

92
-7.80806

-7.80806
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
! UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

!
PETA KONTUR DAERAH UMY

NABIL ABDUHAQ
-7.80848

-7.80848
! 20220110065

0 15 30 60 90 120
Meter

±
90

1:1,000
-7.8089

-7.8089
88

86
Sumber :
84
Data Hasil Pengukuran di Lapangan
dengan Menggunakan GPSmap 62s
-7.80932

-7.80932
82

!
!

Legenda
! TITIK_ELEVASI
-7.80974

-7.80974

GARIS KONTUR

INDEKS KONTUR
94 !

110.32 110.321 110.321 110.322 110.322


PENUTUP

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbil’alamin penyusun panjatkan puji syukur kehadirat


Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan
laporan praktikum ini dengan lancar. Shalawat dan salam tidak lupa penyusun
panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, serta
para pengikutnya.
Penyusun berharap dengan adanya laporan ini dapat memberikan manfaat
khususnya penyusun sendiri. Penyusun menyadari laporan praktikum ini masih
jauh dari sempurna. Namun penyusun telah berupaya untuk mendekati kenaikan
menjadi suatu kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat membangun,
penyusun terima dengan senang hati, supaya penyusun mampu belajar lebih baik
lagi untuk kedepannya. Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dengan ikhlas dalam penyusunan laporan ini, semoga
laporan ini dapat bermanfaat. Amin Yaa Rabbal’alamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

PRAKTIKUM GEOMATIKA | viii


DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth, 2017, Bagian-Bagian Theodolite, Theophanyelizabeth,


http://theophanyelizabeth.blogspot.com/2017/01/bagian-bagian-
theodolite.html.
Farida, A., & Rosalina, F., 2020, Pelatihan Dasar-Dasar Pengoperasian GPS
Garmin Bagi Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sorong, Abdimas: Papua Journal of Community Service, 2(1), 47–56.
Rifai, A., 2013, Sistem Informasi Pemantauan Posisi Kendaraan Dinas Unsri
Menggunakan Teknologi GPS, Jurnal Sistem Informasi, 603-610.
Saifudin, A., 2014, Pengertian dan Fungsi Theodolite,
https://www.belajarsipil.com/2014/01/14/pengertian-dan-fungsi-theodolit/.
Sardiana, I. K., 2015, Penuntun Praktikum Sistem Informasi Sumver Daya Lahan
dan Pertanian Penunjang Pariwisata.
Tim Dosen dan Tim Asisten Praktikum, 2023, Modul Praktikum Geomatika,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

PRAKTIKUM GEOMATIKA | ix
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

JL. BRAWIJAYA, TAMANTIRTO, KASIHAN, KAB BANTUL, DIY 55183


TLP. 0274-387656, PSWT.232 (RUANG PENGURUS), PSWT.226 (TU),
PSWT.229 & 232 (LAB). FAX. 0274-387656.
EMAIL : PENGURUS.SIPIL@YAHOO.COM
WEBSITE : HTTP://TEKNIKSIPIL.UMY.AC.ID

Anda mungkin juga menyukai