Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

SIMULASI DAN KOMPUTASI


(SIMKOM)

DIGITASI ULANG PETA TOPOGRAFI

DISUSUN OLEH :

ARDEAN PERDANA
3022018461
TEKNIK PERTAMBANGAN IIB

Dosen Pengampu:
Herman, S.Si.MT

TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
sudah memberikan karunia-Nya kepada saya dalam melaksanakan tugas
praktikum SIMKOM ini.

Sehingga akhirnya tersusunlah materi laporan praktikum yang sistematis.


Hal ini kami lakukan untuk memenuhi tugas praktikum SIMKOM. Walaupun
waktunya cukup singkat, tapi kegiatan ini menghasilkan sesuatu yang berharga
dalam mengaplikasikan ilmu SIMKOM dari perkuliahan yang sedang kami jalani
melalui praktik dalam dunia kerja yang nyata.

Dengan selesainya laporan praktikum SIMKOM secara resmi ini, maka


tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah membantu
saya. dan terima kasih juga untuk para pihak yang sudah terlibat langsung.
khususnya kami ucapkan kepada :

1. Bapak Herman, S.Si.MT, selaku dosen mata kuliah SIMKOM.


2. Kepada seluruh petugas atau instruktur yang sudah sabar menghadapi
kami selama praktikum berlangsung.
3. Orang Tua kami atas doa dan dukungannya sehingga tugas praktikum ini
berjalan lancar.
4. Seluruh anggota mahasiswa yang sudah saling bahu membahu demi
terlaksananya tugas praktikum ini.

Kami mohonkan saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan


pada hasil laporan praktikum SIMKOM yang sudah kami buat. Semoga laporan
ini memberi banyak kegunaan pada semua pihak. Terima kasih.

Bandung 26 Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFATAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................1

1.2 Rumusan Maslaah................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................2

1.4 Manfaat Masalah .................................................................................2

BAB II ISI ...............................................................................................................3


2.1 Dasar Teori ..........................................................................................3
2.2 Tahapan Kerja .....................................................................................6
2.2.1 Alat dan Bahan ......................................................................6
2.2.2 Langkah-Langkah Pengerjaan ............................................6
2.3 Hasil Kerja .........................................................................................10

BAB III PENUTUP ..............................................................................................11


3.1 Kesimpulan .........................................................................................11
3.2 Saran ...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta. Dalam kaitannya


dengan survei arkeologi, pembahasan mengenai kartografi pada bab ini tidak
langsung dikaitkan dengan ilmu dan teknik pembuatan peta, tetapi lebih berkaitan
dengan pemanfaatan peta yang sudah dipublikasikan untuk kepentingan survei.
Kartografi merupakan bagian dari ilmu geografi yang berhubungan dengan
pemetaan. Hal ini berkaitan erat dengan sistem komunikasi antara si pembuat peta
dan si pengguna peta. Untuk menyampaikan berbagai informasi, peta disampaikan
dalam berbagai bentuk. Pada kartografi digital, yaitu pembuatan peta dalam
bentuk digital. Dengan dibuatnya peta berbentuk digital, diharapkan mampu
memudahkan penyampaian informasi karena bentuknya yang dapat di konsumsi
untuk banyak kalangan.
Pada digitasi peta kali ini yang akan di digitasi adalah peta RBI lembar
1508-241 Berbek. langkah awal yang dilakukan untuk melakukan digitasi pada
peta adalah melakukan rubber sheet.
Rubber sheet adalah proses penyetingan data yang tidak seragam berdasarkan
pergerakan dari titik Kontrol tanah yang dimiliki ke sistem yang baru. setelah peta
melalui tahap rubber sheet saatnya peta memasuki tahap digitasi yaitu proses
konversi data atau peta dari media kertas ke format digital. setelah tahap ini tahap
selanjutnya disebut tahap editing. yaitu penyempurnaan terhadap tahap digitasi.
Dapat dilakukan pengecekan dengan peta hasil digitasi lain yang bersebelahan
dengan peta yang sedang didigitasi. selanjutnya telah dihasilkan peta digital yang
dapat diakses dalam bentuk software.
Peta adalah sarana informasi (spasial) mengenai lingkungan. Pekerjaan –
pekerjaan pertambangan dan perencanaan, dasarnya membutuhkan peta-peta
dengan berbagai macam jenis tema dan berbagai macam jenis skala Pemetaan
adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik
bentuk permukaan buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta,
system proyeksi peta, serta symbol-symbol dari unsur muka bumi yang disajikan.
Kemajuan di bidang teknologi khususnya di bidang computer
mengakibatkan suatu peta bukan hanya dalam bentuk nyata (pada selembar kertas,
real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat disimpan dalam bentuk digital,
sehingga dapat disajikan pada layar monitor yang dikenal dengan peta maya
(Virtualmaps atau softcopy).
Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam
format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik
dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan.
Perangkat lunak yang biasanya dipakai adalah AutoCAD Map. Ada sedikit
perbedaan pada AutoCAD dengan AutoCAD Map. Yang paling dapat dilihat
adalah adanya menu tambahan yang berkaitan dengan penggambaran peta pada
perangkat lunak AutoCAD Map, sedangkan pada AutoCAD biasa tidak terdapat
menu tambahan seperti itu.

1
Pengeditan gambar tidak hanya dilakukan pada gambar bidang yang
dibuat dengan menggunakan AutoCAD maupun AutoCAD Map, pengeditan ini
juga dapat dilakukan pada gambar bidang yang telah didigit dengan menggunakan
perangkat lunak yang sama.
Kegiatan pendigitan peta ini diterapkan pada peta-peta lama yang telah
discan. Tujuannya adalah agar dapat mengedit peta-peta tersebut. Namun,
sebelum dilakukan pengeditan atas peta-peta tersebut, jenis datanya harus diubah
terlebih dulu. Jika jenis datanya telah berubah menjadi data digital, barulah peta
tersebut dapat diedit sesuai kepentingan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu peta topografi dan fungsi dari Digitasi Ulang ?


2. Apa Tahapan dari Digitasi Ulang Peta Topografi ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Menyebutkan dasar teori Peta Topografi pada software AutoCAD


dengan Digitasi Ulang.
2. Menyebutkan Tahapan dari Digitasi Ulang Peta Topografi.
3. Menampilkan hasil pengamatan Peta Topografi pada software
AutoCAD dengan Digitasi Ulang.

1.4 Manfaat Masalah

1. Mengetahui Definisi peta topografi dan fungsi dari Digitasi Ulang Peta
Topografi.
2. Mengetahui Tahapan dan hasil dari Digitasi Ulang Peta Topografi.

2
BAB II

ISI

2.1 Dasar Teori

Peta Topografi berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan
graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat
dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk
garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta
topografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat
diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang dapat ditentukan pada posisi
tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran relief
(berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan
bidang datar). Peta topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudut
kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola
urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri
permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala.
Secara umum peta topografi adalah peta yang menyajikan berbagai jenis
informasi unsur-unsur alam dan buatan permukaan bumi dan dapat digunakan
untuk berbagai keperluan pekerjaan. Peta topografi dikenal juga sebagai peta
dasar, karena dapat digunakan untuk pembuatan peta-peta lainnya..Contoh peta
yang digolongkan sebagai peta topografi :Peta planimetrik, peta yang menyajikan
beberapa jenis unsur permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian. Peta
kadaster/pendaftaran tanah, peta yang menyajikan data mengenai kepemilikan
tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta beberapa informasi lainnya. Peta
bathimetrik, peta yang menyajikan informasi kedalaman dan bentuk dasar laut.
Pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang
sebenarnya dan nyata baik bentuk permukaan buminya maupun bentuk sumbu
alamnya, berdasarkan skala peta, system proyeksi dan simbol-simbol dari unsur
permukaan bumi yang disajikan.
Peta adalah sarana informasi mengenai lingkungan dan bentuk permukaan
bumi yang di gambar pada bidang datar, dalam pekerjaan teknik pertambangan
membutuhkan peta berbagai macam jenis yang dapat membantu ataupun
memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan. Pada awalnya peta berbentuk peta
analog.
Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan seperti peta rupa bumi yang
diterbitkan Bakosurtanal. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik
kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala,
arah mata angina dsb. Untuk pembaharuan suatu peta analog dibutuhkan waktu
yang lama sehingga dibutuhkan teknologi baru untuk membuat suatu peta. Maka
dari itu, peta analog harus dikonversikan menjadi peta digital. Salah satu caranya
yaitu dengan digitasi. Digitasi pada awalnya dilakukan dengan meja digitasi.
Namun sekarang sudah mulai berkembang software-software untuk digitasi tanpa
menggunakan meja digitasi. Salah satu software yang digunakan adalah software
AutoCAD.
AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2
dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk

3
AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak
digunakan di dunia.

Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data


analog kedalam format digital. Didalam proses digitasi ulang dimana objek-objek
tertentu seperti jalan, rumah, sawah, sungai dan lainnya sebelumnya hanya ada
dalam format raster sehingga perlu dilakukan perubahan data tersebut menjadi
objek-objek vector (misalkan polygon, garis, titik, dll).

Proses Digitasi secara umu dibagi menjadi dua macam:


1. Digitasi menggunakan digitizer (dalam proses digitasi ini memerlukan
sebuah meja digitasi atau digitizer)
2. Digitasi onscreen dilayar monitor

Digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah, tidak


memerlukan tambahan peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk dikoreksi apabila
terdapat kesalahan. Dalam praktikum ini kita akan mendigitasi peta IUP
pertambangan pada lokasi X, berdasarkan peta scan yang terverifikasi.
Hasil digitasi adalah satu shapefile baru yang mengandung fitur-fitur
polygon kawasan IUP di pertambangan pada lokasi X dengan data kontur untuk
mencerminkan topografi didaerah tersebut.

A. Pengertian Digitasi Peta

Menurut Hasbi AS, Moh (2007), digitasi merupakan proses alih media
cetak atau analog ke dalam media digital atau elektronik melalui proses scanning,
digital photography, atau teknik lainnya. Sedangkan menurut Khomsin (2004)
digitasi adalah proses untuk mengubah informasi grafis yang tersedia dalam kertas
ke formal digital. Dalam prosesnya, digitasi memerlukan waktu, tenaga, biaya,
dan menuntut adanya tenaga ahli yang cukup menguasai tekniknya.
Cara yang biasanya digunakan untuk memasukkan data dari media kertas
ke digital adalah dengan menggunakan alat digitizer dan scanner. Alat digitizer
mengubah ke format vektor, sedangkan scanner mengubah ke format raster.
Format vektor itu sendiri berupa objek atau kondisi di dalam dunia nyata yang
disajikan dengan menggunakan titik dan garis, posisi setiap objek disusun dengan
menggunakan sistem koordinat. Format raster menggunakan grid untuk menutup
(meng-cover) suatu permukaan. Format raster menyajikan titik dengan sel
tunggal, garis dengan sel bersebelahan yang berurutan, dan area atau polygon
dengan suatu kumpulan sel yang berbatasan.
Data raster tersebut tidak dapat langsung diedit atau digunakan. Dalam
prosesnya, data hasil scanning yang telah diubah menjadi data raster harus diubah
ke format vektor on screen digitasi. Jenis file gambar yang akan didigit harus
sesuai dengan kriteria yang diminta oleh AutoCAD Map, biasanya berjenis .jpg
dan .tif. Setelah didigit, data yang telah mengalami perubahan format tersebut
kemudian diedit dan perbaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Perangkat lunak (software) yang sering digunakan adalah AutoCAD Map dan
ArcView. BPN sendiri memanfaatkan kedua perangkat lunak ini. Namun, untuk
mengedit gambar peta, digunakanlah AutoCAD Map.

4
AutoCAD Map yang digunakan di kalangan BPN berbeda dengan
AutoCAD Map pada umumnya. Di BPN, perangkat lunak ini telah diberi
tambahan aplikasi yang mendukung pekerjaan yang berkaitan dengan
penggambaran serta pengeditan gambar bidang tanah. Aplikasi ini dinamakan
SAS (Stand Alone System). Aplikasi SAS ini dibuat dalam bahasa Indonesia
sehingga petugas yang kurang mengerti bahasa Inggris dapat memanfaatkannya
tanpa harus belajar bahasa Inggris terlebih dulu.

B. Manfaat Digitasi Peta

Keuntungan yang cepat dirasakan dari kegiatan digitasi peta hasil scan
adalah mudahnya melakukan pengeditan, hal ini membuat peta yang telah didigit
bersifat dinamis. Selanjutnya, peta-peta lama yang akan diedit tidak perlu
digambar ulang jika akan diadakan perubahan atas peta tersebut. Hal ini dapat
membuat pekerjaan menjadi lebih mudah, cepat, dan optimal. Biaya pengerjaan
juga dapat ditekan sehingga lebih hemat.
Hasilnya tidak berbeda jauh dengan peta asli karena digitasi peta
dilakukan sesuai dengan peta asli yang digunakan untuk kepentingan yang
berkaitan dengan pertanahan. Apabila diperlukan perubahan informasi atas
bidang-bidang tanah yang ada dalam peta yang didigit tersebut, dapat langsung
dilakukan perubahan tanpa harus mengubah peta yang asli sehingga jika
memerlukan peta asli sebagai referensi, peta asli dapat dipakai.
Penggunaaan peta hasil digitasi juga tidak terbatas. Artinya, peta hasil digitasi
dapat digunakan untuk berbagai keperluan setelah sebelumnya disesuaikan sesuai
ketentuan yang berlaku. Ketentuan itu misalnya tentang penentuan koordinat peta.
Keuntungan lainnya adalah peta-peta yang ada di cepat rusak karena
disimpan dalam format digital. Berbeda dengan peta-peta analog yang memiliki
kemungkinan rusak lebih banyak daripada peta yang dibaut serta disimpan dalam
bentuk digital.

C. Digitasi Peta dalam Pemetaan Digital

Hasil digitasi peta yang berasal dari peta hasil scanning dapat
dimanfaatkan sesuai keperluan. Seperti digunakan untuk membuat peta dasar
pendaftaran tanah, peta pendaftaran tanah, ataupun peta-peta lain yang dibuat
dalam format digital.
Meski kelihatannya mudah digunakan, tetapi peta hasil digitasi juga memiliki
kelemahan. Hasil digitasi peta yang discan tidak terhindarkan dari kesalahan
akibat skala dan generalisasi. Tidak hanya kesalahan akibat skala dan generalisasi,
kesalahan-kesalahan teknis sewaktu men-scan peta juga dapat mempengaruhi
hasil digitasi peta tersebut. Misalnya saja posisi peta yang akan discan miring dan
itu tidak disadari oleh petugas, kesulitan baru muncul ketika peta tersebut akan
didigit. Keadaan peta yang cukup lama juga dapat mempengaruhi hasil digitasi
peta. Jika keadaan peta yang akan didigit masih utuh, tentunya tidak ada masalah
tetapi akan lain apabila keadaan peta yang akan didigit tidak benar-benar utuh
atau ada sobekan di sana-sini. Hal ini cukup menyulitkan sewaktu peta didigit
karena kemudian ini akan mempengaruhi standarisasi maupun perhitungan luas.

5
Untuk mengatasinya, diadakan perhitungan atas bidang-bidang tanah yang
gambarnya didigit kemudian dicocokkan dengan data lapangan. Apabila terjadi
perbedaan, maka data lapangan yang dipakai. Sedangkan untuk standarisasi layer,
dipakailah cara standarisasi layer dengan me-klik satu per satu layer yang
diinginkan (jika merupakan bidang tertutup biasanya digunakan cara seperti
ketikan akan menghitung luas dalam AutoCAD). Untuk peta yang keadaannya
tidak terlalu utuh, peta tersebut didigit sesuai garis yang terlihat di komputer.
Untuk keperluan pemetaan digital, peta hasil digitasi nantinya harus disesuaikan
sesuai ketentuan yang berlaku. Misal jika digunakan di lingkungan BPN maka
koordinat dari peta tersebut nantinya harus disesuaikan sesuai standar yang
berlaku, yaitu diikatkan dalam koordinat TM3°. Kemudian peta tersebut harus
diberi NIB (Nomor Identifikasi Bidang) bila akan dipakai untuk peta pendaftaran
dan NIS (Nomor Identifikasi Sementara) bila akan dipakai untuk pembuatan peta
dasar pendaftaran.

2.2 Tahapan Kerja

2.2.1 Alat dan Bahan

1. Perangkat Keras : Laptop dengan perlengkapan lengkap


2. Perangkat Lunak : Software AutoCAD
3. Gambar Peta Awal format .jpg

2.2.2 Langkah – Langkah Pengerjaan

A. Rubber Sheet Koordinat Peta

1. Buka Software AutoCAD .


2. Insert peta dengan menggunakan insert raster image.
3. Setelah memilih peta, check list semua ketentuan koordinat yg
diminta, lalu tunggu sampai muncul peta yang dimaksud di layar
AutoCAD.
4. Pilih Map -> Tools -> Rubber Sheet.
5. Arahkan kursor ke titik perpotongan grid peta pada pojok kanan bawah
peta lalu klik tepat di perpotongan gridnya dan masukkan titik ikat
pertama yang diminta dengan koordinat (UTM) titik tersebut pada
coment.
6. Lalu tekan Enter.
7. Lakukan hal yang sama pada pojok kiri bawah, kiri atas, dan kanan
atas peta.
8. Kemudian ketika diminta titik ikat ke-5, langsung tekan enter.
9. Lakukan select object -> tekan Enter.
10. Kemudian peta tersebut akan hilang, lalu zoom extent maka peta akan
muncul kembali dan sudah pada posisi koordinat sebenarnya.

6
B. Pendigitasian Peta Digital

Langkah – langkah dalam pendigitasian peta digital mengunakan


AutoCAD adalah sebagi berikut:

1. Menambahkan peta hasil scanning ke dalam AutoCAD. Klik ikon


“Attach Image” yang ada di sebelah kanan atas lembar kerja.
2. Akan muncul kotak dialog ‘Select Image File’. Kemudian cari file
peta hasil scanning yang akan dimasukkan. Lalu klik open untuk
memasukkan file.
3. Selanjutnya akan muncul kotak dialog ‘image’. Kondisikan untuk
‘Insection point’ pada sumbu X,Y,dan Z bernilai 0, ‘Scale’ bernilai
1, dan ‘Rotation’ tidak tercentang. Kemudian klik OK.
4. Selanjutnya, klik kursor di sembarang tempat. Kemudian tarik
sewajarnya dan klik kiri.
5. Akan terbentuk peta dengan ukuran sesuai panjang tarikan kursor
klik kedua. Bila peta terlalu besar, Klik ‘Zoom Extend’.
6. Maka akan dihasilkan peta sukuran dengan lembar kerja.
7. Langkah selanjutnya ialah memindahkan peta menuju titik
sebenarnya yang sesuai dengan koordinat bumi. Langkahnya ialah
dengan ketik ‘move’ pada tab ‘command’ yang terletak di pojok
kiri bawah. Kemudian klikenter.
8. Lalu akan muncul perintah ‘select object’. Klik pada tepi peta
untuk memilih objek.
9. Setelah itu, akan muncul perintah ‘specify base point’ untuk
memilih titik acuan. Terlebih dahulu perbesar peta dengan ‘zoom
window’ agar lebih teliti.
10. Kemudian blok titik pada wilayah yang ingin dijadikan titik acuan.
11. Hasilnya peta akan diperbesar sesuai dengan range yang ditentukan
seperti terlihat pada gambar.
12. Langkah selanjutnya, memilih titik acuan dengan klik kiri pada
lokasi yang ditentukan.
13. Kemudian akan muncul perintah ‘specify base point or
[Displacement] <Displacement> : Specify second point or <use
first point as displacement>’ untuk memasukkan titik sebenarnya.
14. Sebelumnya buka aplikasi ‘Lat Long Converter’ untuk
mengkonversi titik acuan dari latitude longitude menuju UTM.
15. Masukkan koordinat titik acuan ke dalam jendela Lat Long
Converter pada tab DMS to DD. DMS to DD ialah mengubah
koordinat dalam bentuk derajat decimal.
16. Lalu klik ‘convert’ untuk mengkonversi.
17. Setelah didapat nilai derajat decimal, masukkan nilai tersebut
kedalam konversi selanjutnya yaitu pada tab ‘DD to UTM’ untuk
merubah menjadi koordinat UTM. Kemudian klik convert dan
akan keluar hasil untuk koordinat UTM nya.
18. Setelah mendapat koordinat UTM, masukkan nilai tersebut ke
dalam titik acuan sebenarnya. Kemudian klik enter.

7
19. Peta akan berpindah menuju titik yang sebenarnya. Namun hanya
satu titik yang menjadi acuan. Untuk memunculkan peta kembali,
kalik ‘zoom extend’.
20. Langkah selanjutnya, memperbesar peta sehingga titik-titik yang
lain benar.
21. Kemudian klik tepi peta untuk memilih objek.
22. Kemudian klik pada pojok titik acuan sebagai specify base point.
23. Selanjutnya, ketik r pada tab command untuk referensi. Lalu klik
kembali titik acuan dan tarik hingga pojok peta yang lain.
24. Kemudian akan muncul perintah unutuk memasukkan nilai
panjang baru/specify new length. Masukkan nilai hasil
pengurangan dari sumbux titik acuan dengan sumbu x pojok yang
lain.
25. Maka peta akan berubah ukuran. Titik-titik yang lain telah
menempati titik yang benar sesuai dengan dibumi. Selanjutnya, uji
titik pojok yang lain kebenaranya.
26. Kemudian menambahkan layer dengan klik ‘Layer Properties
Manager’.
27. Maka akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah.
28. Kemudian klik ikon ‘new layer’ untuk menambahkan layer.
29. Ubah nama layer sesuai dengan layer yang akan didigitasi. Ubah
pula warna yang akan digunakan.
30. Untuk mendigitasi, tools yang digunakan antara lain ‘point’ untuk
mendigitasi desa, ‘line’ untuk mendigitasi patahan, dip strike,
‘polyline’ untuk mendigitasi jalan, sungai, dan formasi pesebaran
batuan.
31. Kemudian, pilih layer yang akan didigitasi terlebih dahulu.
32. Lakukan digitasi dengan klik by klik hingga akhir.
33. Untuk desa, gunakan ‘point’ untuk melakukan digitasi.
34. Untuk patahan, dip dan strike, gunakan line untuk melakukan
digitasi.
35. Untuk formasi pesebaran batuan, gunakan polyline untuk
mendigitasi.
36. Hasil dari polyline sebatas polugon tanpa warna dalam. Sehingga
digunakan tool ‘hatch’ untuk memberi warna pada formasi
tersebut. Setelah itu muncul kotak dialog ‘Hatch and Gradient’.
Pilih ‘add pick points’ untuk memilih daerah yang akan diberi
warna.
37. Setelah di klik pada daerah yang akan diberi warna, klik sekali lagi
kemudian klik enter dua kali.
38. Makan akan terbentuk formasi dengan warna.
39. Hasil digitasi keseluruhan ialah sebagai berikut:

8
C. Insert Simbol

Tahapan untuk membubuhkan simbol-simbol yang telah disimpan dalam


block ke peta kita adalah sebagai berikut.

1. Sebelum kita mengnambahkan simbol ke peta kita, pastikan layernya


telah diganti sesuai dengan simbol apa yang akan kita masukkan.
2. Pilih Create -> Insert a block.
3. Maka akan muncul display Insert seperti di bawah ini.
4. Kemudian pilihlah simbol yang akan dimasukkan.
5. Pilih OK, lalu letakkan simbol pada tempat yang sesuai.
6. Maka hasil akhir dari praktikum ini, yaitu potongan bagian peta yang
telah dirubber sheet, didigitasi sebagian obyeknya, dan diberi simbol.

9
2.3 Hasil Kerja

 Gambar Peta Awal

 Gambar Peta Akhir

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam


format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai dengan keinginan
pembuatannya baik dalam jumlah atau skala peta yang akan dihasilkan. Peta
digital tidak dipengaruhi oleh faktor skala dan hanya dibatasi oleh keterbatasan
memori penyimpan perangkat keras dan keterbatasan perangkat lunaknya.
Perangkat lunak yang kami gunakan pada pemetaan digital kali ini adalah
AutoCAD

3.2 Saran

1. Saat melakukan rubbersheet diusahakan mendapat lokasi koordinat yang


pas sehingga hasil transformasi tidak miring atau tepat pada peta rasternya.
Rubbersheet dapat dilakukan berulang kali sampai sesuai dengan letak
koordinat yang diinginkan.
2. Saat mendigitasi objek berupa poligon, lakukan digitasi secara manual
bukan dengan boundary untuk mempermudah saat proses topologi saat
praktikum selanjutnya.
3. Pastikan setelah selesai mengedit digitasi peta, harus d save project.
Biasanya hasil scanning posisi peta menjadi miring, oleh karena itu buat
peta itu menjadi lurus. Biasakan dalam menandai garis tiap bangunan atau
jalan punya layar masingmasing.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pdf.2019. praktikum pertemuan 1” DigitasiUlangPetaTopografi”

Pdf.144851907 “Digitasi-Peta-Topografi”

https://www.academia.edu/11407366/Georefrencing_using_AutoCad_and_ArcGis
diakses pada 26 April 2019

12

Anda mungkin juga menyukai