Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

(Resistivity Mapping)

oleh:
Muhammad Zakky Zulfikar
205090700111018

Asisten:
Mario Alexander Siagan
(195090700111012)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERISTAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 4

1.2 Tujuan Praktikum ........................................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 6

2.1 Dasar Teori .................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 8


DAFTAR GAMBAR
Metode Geofisika Aktif dan Pasif (Noer & Dayana, 2021). ...................................................... 4
Konfigurasi Dipole - Dipole (Reynolds, 2011). ......................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode geofisika secara garis besar dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu metode geofisika
aktif dan geofisika pasif. Metode geofisika aktif adalah metode geofisika yang menggunakan
penginjeksian suatu sinyal atau medan fisis ke dalam bumi, yang kemudian menerima respon
kembali dari penginjeksian tersebut yang telah terpengaruh oleh struktur atau gangguan di
bawah permukaan. Sedangkan metode geofsika pasif hanya menerima sinyal alami dari bumi,
tanpa harus melakukan penginjeksian terlebih dahulu (Noer & Dayana, 2021).

Gambar 1.1.1 Metode Geofisika Aktif dan Pasif (Noer & Dayana, 2021).
Metode geolistrik adalah metode geofisika yang metodenya dilakukan dengan cara
menginjeksi listrik di permukaan bumi untuk mengetahui sifat aliran listrik di bawah
permukaan. Salah satunya adalah Metode Resistivitas, metode ini memiliki prinsip kerja
menggunakan sepasang elektroda yang menginjeksikan arus listrik ke dalam permukaan bumi
dan mengukur nilai beda potensial denganm sepasang elektroda lainnya. Arus listrik yang
diinjeksikan ke dalam suatu medium di bawah permukaan bumi dan nilai beda potensialnya
diukur maka nilai hambatan pada medium tersebut dapat dihitung (Wijaya, 2015).

Berdasarkan tekniknya, metode geolistrik resistivitas dibagi menjadi dua teknik


pengukuran yaitu secara mapping dan sounding. Sedangkan pada praktikum kali ini teknik yang
digunakan adalah metode resistivitas mapping. Metode resistivitas mapping adalah metode
yang pengukurannya berdasarkan variasi resistivitas di bawah permukaan tanah secara
horizontal atau lateral (Wijaya, 2015).
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum Resistivity Mapping ini adalah :

1. Diidentifikasinya nilai kontras resistivitas batuan secara lateral atau mapping daerah
penelitian
2. Dikorelasikannya hasil metode mapping dengan data studi baik geofisika maupun
geologi pendukung daerah penelitian yang digunakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah metode yang digunakan
untuk menggambarkan kondisi bawah permukaan dengan berdasarkan sifat resistivitas
listrik batuan. Metode geolistrik memiliki dua teknik pengukuran, yaitu mapping dan
sounding. Mapping adalah metode untuk mengetahui variasi tahanan jenis batuan secara
horisontal atau lateral pada kedalaman tertentu yang jarak elektroda tetap. Sedangkan
metode sounding memiliki tujuan untuk mengetahui variasi tahanan jenis batuan secara
vertikal (Telford, 1990).

Dalam metode mapping ini dilakukan pengukuran menggunakan konfirugasi


dipole – dipole (Gambar 2.1). Tujuan digunakannya konfigurasi ini adalah untuk dapat
digambarkannya kondisi geologi bawah permukaan pada obyek yang penetrasinya relatif
dalam dibandingkan dengan konfigurasi lainnya seperti konfigurasi wenner dan
schlumberger. Rendahnya efek elektromagnetik yang ditimbulkan antara sirkuit arus dan
potensial menjadikan konfigurasi ini sering dipilih dalam survey resistivitas. Keunggulan
lainnya dari konfigurasi ini adalah dapat menggambarkan kondisi geologi bawah
permukaan tanah secara dua dimensi. Konfigurasi ini akan mengukur secara lateral dan
sounding agar didapatkan model dua dimensi. Untuk mendapatkan data sounding
dilakukan dengan cara menggeser elektroda tegangan sejauh na, sedangkan untuk
mendapatkan data lateralnya dilakukan dengan cara elektroda arus dipindah searah dengan
pergerakan dari elektroda tegangannya (Rahmah, 2009).

Gambar 2.1 Konfigurasi Dipole - Dipole (Reynolds, 2011).

Keterangan :

C1 : Elektroda arus 1
C2 : Elektroda arus 2

P1 : Potensial 1

P2 : Potensial 2

AB : Jarak spasi elektroda arus

MN : Jarak spasi elektroda potensial

S : Titik sounding
DAFTAR PUSTAKA
Noer, Z. & Dayana, I., 2021. Buku Geofisika. s.l.:Guepedia.

Rahmah, S., 2009. Pencitraan Dua Dimensi Data Resistivity dan Induced Poilarization Unutk
Mendelineasi Deposit Emas Sistem Epithermal di Daerah “X”, Depok: Skripsi FMIPA UI.

Reynolds, J., 2011. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. Hoboken:


Wiley-Blackwell.

Telford, W. M., 1990. Applied Geophysics. New York: Cambridge University Press.

Wijaya, A. S., 2015. Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk
Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya. Jurnal Fisika
Indonesia, XIX(55), pp. 1-5.

Anda mungkin juga menyukai