Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

METODE GEOLISTRIK DAN ELEKTROMAGNET


(TG3108)

MODUL KE-II
PENGOLAHAN DATA VES
Oleh :
Jessica Egi Aulia Br Tarigan 121120160

Asisten :

Sarah Manurung 120120019


Ndiko Pradana Putra 120120023
Raihan Baitor Rahman 120120031
Azriel Bilhaq 120120064
Lidya Margareth Telaumbanua 120120086
Natal Hutajulu 120120121
Alfiando Nainggolan 120120131
Waldi Tambunan 120120175

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2


Daftar Gambar ...................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 4
1.2. Tujuan Praktikum ..................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 6
2.1 Geolistrik..................................................................................................... 6
2.2 Vertical Electrical Sounding (VES) .......................................................... 6
2.3 Resistivitas .................................................................................................. 7
2.4 Konfigurasi Schlumberger ........................................................................ 7
BAB III ................................................................................................................... 8
METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 8
3.1. Peta Desain Akusisi .................................................................................... 8
3.2. Alat dan Bahan Akusisi ............................................................................. 8
3.3. Alat dan Pengolahan .................................................................................. 8
3.4. Langkah Kerja Akusisi .............................................................................. 8
3.5. Langkah Kerja Pengolahan ...................................................................... 9
3.6. Diagram Alir Akusisi ............................................................................... 10
3.7. Diagram Alir Pengolahan ........................................................................ 10
BAB IV ................................................................................................................. 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 11
BAB V................................................................................................................... 17
KESIMPULAN.................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18
LAMPIRAN ......................................................................................................... 19
Daftar Gambar
Gambar 1 Peta Desain Akusisi ............................................................................................ 8
Gambar 2. Diagram Alir Akusisi ...................................................................................... 10
Gambar 3. Diagram Alir Pengolahan ................................................................................ 10
Gambar 4. Acuan Nilai Resistivitas dari Litologi batuan Itera(Rizky Martin,2019) ...... 11
Gambar 5. Kurva GEM A.................................................................................................. 11
Gambar 6. Litologi Bawah Permukaan GEM A ............................................................... 12
Gambar 7. Kurva GEM B .................................................................................................. 12
Gambar 8. Litologi Bawah Permukaan GEM B ............................................................... 13
Gambar 9. Kurva GEM C .................................................................................................. 13
Gambar 10. Litologi Bawah Permukaan GEM C ............................................................. 14
Gambar 11. Kurva GEM D ............................................................................................... 14
Gambar 12. Litologi Bawah Permukaan GEM D ............................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Geolistrik adalah salah satu metode eksplorasi geofisika untuk
menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat
kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah tahanan jenis
(specific resistivity, conductivity, dielectrical constant, kemampuan
menimbulkan self potential dan medan induksi serta sifat menyimpan
potensial dan lain-lain). Pada geofisika , adanya proses yang dilakukan
dalam ekspolaris untuk menentukan lapisan yang ada di bawah permukaan
maka dilakukannya proses dengan menggunakan metode salah satunya
metode geolistrik , metode geolistrik merupakan metode yang digunakan
untuk mengetahui sifat aliran listrik di dalam bumi dengan cara mendeteksi
di permukaan bumi.Pedektsian ini meliputi pengukuran potensial,arus dan
medan elektromagnetik yang terjadi baik itu oleh injeksi arus maupun
secara alamiah. Salah satu metode geolistrik yang sering digunakan dalam
pengukuran aliran listrik dan untuk mempelajari kedaan geologi bawah
permukaan adalah dengan metode tahanan jenis (resistivitas).

Metode resistivitas merupakan salah satu metode geofisika yang


mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya
di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial dan arus
listrik yang terjadi , baik secara alamiah maupun akibat injeksi yang
dilakukan. konsep dasar metode resistivitas adalah hukum Ohm , Hukum
Ohm ini menyatakan bahwa potrensial atau tegangan anatara
ujungpenghantar adalah sama dengan hasil kali resistansi dankuat arus . Hal
ini diasusmsikan bahwa R tidak tergantu I , bahwa R adalah konstan (tetap).
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan yang dicapai setelah mempelajari dan mempraktikkan metode yang
dilakukan:
1. Memahami cara dan prinsip kerja metode geolistrik VES
2. Mampu melakukan pengukuran data VES dengan konfigurasi
Schlumberger
3. Mampu melakukan plotting hasil pengukuran data lapangan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Geolistrik
Metode geolistrik tahanan jenis didasarkan pada anggapan bahwa bumi
mempunyai sifat homogen isotropis. Dengan asumsi ini, tahanan jenis yang
terukur merupakan tahanan jenis yang sebenarnya dan tidak tergantung pada
spasi elektroda. Namun pada kenyataanya bumi tersusun atas lapisan-
lapisan dengan resistivitas yang berbeda-beda, sehingga potensial yang
terukur merupakan pengaruh dari lapisan-lapisan tersebut. Karenanya,
harga resistivitas yang diukur seolah-olah merupakan harga resistivitas
untuk satu lapisan saja

2.2 Vertical Electrical Sounding (VES)


Metode VES digunakan untuk menduga lapisan-lapisan material di
bawah permukaan bumi berdasarkan sifat resistivitasnya. Metode ini
digunakan untuk kajian 1D pada arah vertikal, target yang tepat adalah
pelapisan, bedding, atau kontak geologi yang bersifat horizontal. Target
umumnya adalah akuifer bawah permukaan, lapasian bedrock, lapisan
intrusi, dll. Hasil dari metode ini berupa model pelapisan sebagai fungsi
kedalaman yang masing-masing memiliki variable resistivitas. Nilai-nilai
tersebut diinterpretasikan untuk mendapatkan penamaan dalam istilah
geologi. Metode VES atau Vertical Electrical Sounding adalah salah satu
dari metode geolistrik. Metode geolistrik VES (Vertical Electrical
Sounding) adalah metode pendugaan, metode tersebut umum digunakan
karena hasilnya lebih akurat, biaya operasional yang murah, dan akuisi data
yang cepat. Metode VES (Vertical Electrical Sounding) digunakan untuk
menduga lapisan-lapisan material di bawah permukaan bumi berdasarkan
sifat resistivitasnya. Nilai resistivitas (ρ) dihitung berdasarkan data arus
listrik (I) dan beda potensial (V) yang diperoleh di lapangan. Data arus
listrik dan beda potensial diperoleh dari injeksi arus listrik ke bawah
permukaan bumi melalui pasangan elektroda arus (C1,C2) dan elektroda
potensial (P1,P2) (Loke, 1999).
2.3 Resistivitas
Metode resistivitas merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya
di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial dan arus
listrik yang terjadi , baik secara alamiah maupun akibat injeksi yang
dilakukan. konsep dasar metode resistivitas adalah hukum Ohm , Hukum
Ohm ini menyatakan bahwa potrensial atau tegangan anatara
ujungpenghantar adalah sama dengan hasil kali resistansi dankuat arus .

R = V / I atau V = I R (Hukum Ohm)

Keterangan :

R :resistansi bahan (ohm)

I : besar kuat arus (ampere)

V : besar tegangan (volt)

Hukum Ohm menyatakan bahwa potensial atau tegangan antara ujung-


ujung penghantar adalah sama dengan hasil kali resistansi dan kuat arus. Hal
ini diasumsikan bahwa R tidak tergantung I, bahwa R adalah konstan
(tetap). Kuat medan listrik E pada penghantar sebanding dengan beda
potensial ΔV dan berbanding terbalik dengan panjang kawat penghantar ℓ.

2.4 Konfigurasi Schlumberger


Pengukuran dengan menggunakan geolistrik dapat digunakan beberapa
macam konfigurasi. Konfigurasi yang umum dipakai adalah metode
geolistrik konfigurasi Wenner, konfigurasi Schlumberger dan konfigurasi
DipoleDipole. Semua konfigurasi tersebut di atas didasarkan pada
konfigurasi dasar pengukuran geolistrik. Pengukuran dilakukan dengan
menancapkan empat elektroda, yaitu elektroda potensial (M/N) dan
elektroda arus (A/B) ke dalam tanah. Arus listrik (mA) dari power supply
dialirkan ke dalam tanah melalui elektroda arus A dan B. Hasil dari
perbedaan tegangan/beda potensial antara dua elektroda potensial (M/N)
yang dihasilkan, dibaca pada alat resistivity meter.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Peta Desain Akusisi

Gambar 1 Peta Desain Akusisi

3.2. Alat dan Bahan Akusisi


• Kabel Konektor Arus dan Potensial
• Meteran
• Main unit
• Aki(Baterai)
• Multimeter
• Handy Talky(HT)
• Kabel Arus
• Kabel Potensial
• Palu, Elektroda Potensial, Elektroda Arus

3.3. Alat dan Pengolahan


• Laptop
• Software Microsoft Excel
• Software Ipi2win

3.4. Langkah Kerja Akusisi


1. Mencari dimana lokasi titik pengukuran.
2. Meletakkan main unit sebagai titik 0 atau titik mulai tengah pengukuran dan
melakukan set alat.
3. Memasang elektroda pada jarak yang telah ditentukan pada tabel
pengukuran.
4. Memasang kabel AB/2 dan MN pada elektroda dan pada main unit.
5. Setelah semua terpasang dengan benar, kemudian menekan inject.
6. Mencatat nilai I dan V yang terbaca oleh alat.
7. Mengulangi hal yang sama pada elektroda dan kabel AB/2 dan MN pada
jarak yang telah ditentukan pada tabel pengukuran.
8. Setelah semua selesai, membereskan alat – alat lalu meletakkan kembali ke
tempat semula(Kedalam LAB)

3.5. Langkah Kerja Pengolahan


1. Menginput data pengolahan yang telah didapatkan setelah melakukan
akuisisi di lapangan.
2. Menghitung nilai ρa
3. Melakukan perhitungan rata – rata ρa.
4. Membuat plot grafik hasil yang didapatkan.
5. Membuka aplikasi IP2WIN.
6. Menginput parameter nilai AB/2, MN, lalu Rho_a.
7. Setelah itu muncul plot grafik dari parameter nilai yang diinputkan lalu
tekan ok.
8. Setelah muncul kurva, pilih avg untuk kurvanya, lalu tekan ok
3.6. Diagram Alir Akusisi

Gambar 2. Diagram Alir Akusisi

3.7. Diagram Alir Pengolahan

Gambar 3. Diagram Alir Pengolahan


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Gambar 4. Acuan Nilai Resistivitas dari Litologi batuan Itera(Rizky Martin,2019)

Gambar 5. Kurva GEM A


Gambar 6. Litologi Bawah Permukaan GEM A

Gambar 7. Kurva GEM B


Gambar 8. Litologi Bawah Permukaan GEM B

Gambar 9. Kurva GEM C


Gambar 10. Litologi Bawah Permukaan GEM C

Gambar 11. Kurva GEM D


Gambar 12. Litologi Bawah Permukaan GEM D

Pembahasan
Geolistrik adalah salah satu metode eksplorasi geofisika untuk menyelidiki
keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan.
Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah tahanan jenis (specific resistivity,
conductivity, dielectrical constant, kemampuan menimbulkan self potential dan
medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain- lain). Metode Geolistrik
dapat mengetahui keadaan bawah permukaan dengan cara mengalirkan arus listrik
DC (dirrect current). Arus listrik DC yang diinjeksikan oleh elektroda arus
menimbulkan batuan dan tanah yang terkena memberikan nilai potensial tertentu.
Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa
menembus lapisan batuan lebih dalam. Dimana pada akuisisi data jarak elektroda
AB lebih sering dipindahkan, pada praktikum ini juga menggunakan konfigurasi
Schlumberger, dimana Konfigurasi Schlumberger adalah konfigurasi dengan 4
eletkroda yaitu jarak atara elektroda A (arus) dan elektroda M (potensial) tidak sama
dengan jarak antara elektroda M dan elektroda N. Berdasarkan peta geologi Lembar
Tanjungkarang, daerah penelitian termasuk ke dalam Formasi Lampung yang
terdiri atas batuan tuf berbatu lempung, tuf riolitik, tuf padu tufit, batu lempung
tufan, dan batupasir. Batuan tuf ini berasal dari aktivitas gunungapi, baik dari erupsi
atau hasil dari deformasi akibat proses vulkanisme, tektonisme, ataupun
sedimentasi. Adapun kondisi lapangan pada saat melakukan akusisi data yaitu
Kondisi tanah dimana pada daerah penelitian terlihat kering dan beberapa titik yang
lembab, area tersebut dipenuhi oleh rumput-rumput liar disekitar daerah
pengukuran. Namun saat pengukuran berlangsung tetap berjalan kondusif tanpa
adanya ganguan. Kondisi Cuaca pada saat praktikum berlangsung kondisi cuaca
cerah berawan karena awal pengukuran dilakukan pada jam 10:24, kecepatan angin
sedang.

Pada praktikum kali ini kita melakukan pengolahan data dari data hasil
akusisi yang diambil di sekitar ITERA. Pengolahan data kali ini menggunakan
Vertical Electrical Sounding (VES). Pengolahan data lebih lanjut menggunakan
software ipi2win untuk mendapatkan reistivitas bawah permukaan. Resistivitas itu
sendiri adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh suatu material untuk
menghambat suatu arus listrik dimana resistivitas tidak lagi terpengaruh oleh faktor
geometri dari material tersebut. Nilai resistivitas ini akan digunakan untuk melihat
terdapat berapa lapisan bawah permukaan dari apparent resistivity. Apparent
resistivity merupakan resistivitas yang dihitung dari nilai medan listrik dan medan
magnet dalam domain frekuensi. Karena frekuensi berkorelasi dengan kedalaman,
apparent resistivity dapat digunakan untuk merepresentasikan lapisan bawah
permukaan bumi. Setiap lapisan memiliki ketebalan lapisan yang berbeda-beda.
Hasil tersebut didapatkan dari inversi yang dilakukan pada ipi2win, yang dimana
jika kita mendapatkan nilai eror yang kecil maka akan lebih baik . Jika kita
mendapatkan nilai error yang besar, hal tersebut bisa saja dipengaruhi oleh
kesalahan saat pengukuran dilapangan yang disebabkan oleh cuaca ataupun human
eror.
BAB V

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah:

1. Metode VES memanfaatkan sifat penjalaran arus listrik yang diinjeksikan


ke dalam tanah melalui dua buah elektroda
2. Semakin kecil nilai error yang didapatkan pada kalkulasi interpretasi maka
semakin mendekati hasil kurva perhitungannya.
3. Menentukan jenis suatu batuan diperlukan resistivitas batuan itu sendiri..
4. Semakin dalam lapisan batuan, maka semakin besar jarak elektroda
begitupun sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

Conoras, W. A., Rasai, J., & Salahu, H. (2019). INTERPRETASI TAHANAN JENIS
BAWAH PERMUKAAN DAERAH MOROTAI MENGGUNAKAN GEOLISTRIK
SCHLUMBERGER CONFIGURATION VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING
1D (Vol. 12).

Firmansyah, A., Muchtar, A., & Antosia, R. M. (n.d.). Identifikasi Lapisan Keras
Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Schlumberger (Studi
Kasus: Area Perencanaan Pembangunan Gedung Rektorat ITERA).

Loke, M. H. (2016). Tutorial: 2-D and 3-D Electrical Resistivity Survey. Springer.

Lara Ariska, Karyanto, Risky Martin Antosia. (2020). Identifikasi Lapisan Akuifer
Serta Lapisan Keras Menggunakan Data Vertical Electrical Sounding (VES)
Daerah Kebun Raya ITERA.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai