Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
2115051038
NPM : 2115051038
Fakultas : Teknik
Kelompok : 3 (Tiga)
ii
PERHITUNGAN GAYABERAT OBSERVASI
Oleh
Fadhil Muhammad Nizam
ABSTRAK
Pada hari senin 20 Maret 2023, Telah dilaksanakan Praktikum Metode Gaya Berat
secara tatap muka. Pada pertemuan kali ini dengan topik pembahasan mengenai
perhitungan gayaberat observasi. Metode gayaberat dilakukan dengan berdasar
pada pengukuran variasi medan gayaberat bumi. Gravitasi observasi adalah nilai
gravitasi yang didapat dari pengukuran dengan menggunakan Gravimeter yang
diukur diatas permukaan bumi, Hasil pengukuran gravimeter tidak selalu langsung
menampilkan nilai percepatan gravitasi dalam satuan miliGal, namun ada beberapa
jenis gravimeter yang masih menampilkan nilai bacaan alat dalam satuan skala.
Oleh sebab itu perlu dilakukan konversi nilai bacaan. Setelah dilakukan konversi
ke satuan miliGal, selanjutnya dilakukan koreksi. Koreksi drift merupakan koreksi
pada data gravitasi akibat perbedaan pembacaan nilai gravitasi di stasiun yang sama
pada waktu yang berbeda oleh gravimeter. Pada praktikum kali ini, menggunakan
software Grav TC dan excel, dari software Grav TC kita memperoleh nilai tide.obs
yang selanjutnya nilai ini dimasukkan ke dalam excel, untuk menghitung nilai drift
correction dan membuat grafik nilai drift correction. Pada praktikum kali ini,
menggunakan software Grav TC dan excel, dari software Grav TC kita memperoleh
nilai tide.obs yang selanjutnya nilai ini dimasukkan ke dalam excel, untuk
menghitung nilai drift correction dan membuat grafik nilai drift correction.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum ...................................................................................... 1
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ........................................................................................... 5
Gambar 2. Modul Praktikum Metode Gayaberat ................................................ 5
Gambar 3. Laptop ................................................................................................ 5
Gambar 4. Software Excel ................................................................................... 5
Gambar 5. Software Grav TC .............................................................................. 5
Gambar 6. Diagram Alir ...................................................................................... 6
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode gaya berat merupakan metode geofisika yang didasarkan pada
pengukuran variasi medan gravitasi. Adanya variasi rapat-massa batuan di
suatu tempat dengan tempat lain akan menimbulkan medan gayaberat yang
tidak merata, perbedaan inilah yang terukur di permukaan bumi. Dalam
metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat
massa batuan dibawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya di selidiki
adalah medan gravitasi dari salah satu titik observasi terhadap titik observasi
lainya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui.
Pada metode gaya berat terdapat beberapa koreksi yang sangat penting untuk
dilakukan agar data hasil akuisisi dapat digunakan dalam proses pengolahan.
Salah satunya, drift correction. Hasil pengukuran gaya berat dengan gravimeter
tidak selalu langsung menampilkan nilai percepatan gravitasi dalam satuan
miliGal, namun ada beberapa jenis gravimeter yang masih menampilkan nilai
bacaan alat dalam satuan skala. maka perlu dilakukan konversi nilai bacaan.
Setelah dilakukan konversi ke satuan miliGal, selanjutnya dilakukan koreksi.
Drift correction ini sangat penting untuk dilakukan setelah melakukan tide
correction agar data hasil akuisisi dapat digunakan dalam proses pengolahan.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah agar mahasiswa dapat memahami
serta melakukan perhitungan nilai koreksi drfit.
II. TEORI DASAR
Nilai gaya berat terukur merupakan total gaya percepatan yang di derita oleh suatu
titik akibat bermacam sumber. Beberapa sumber yang mempengaruhi hasil
pengukuran yakni, posisi bumi pada pergerakan di tata surya (efek tidal), Perbedaan
gaya berat akibat perbedaan derajat lintang di bumi, perubahan akibat perbedaan
ketinggian permukaan (elevasi), efek dari topografi sekelilingnya, perubahan
daerah keliling, gedung, banjir, hujan, dll. akan mempengaruhi hasil pengukuran,
dan variasi atau perubahan rapat massa disetiap tempat, secara lateral maupun
vertikal. Oleh karena itu anomali gaya berat akan digunakan mengamati keadaan
bawah permukan tertentu, maka anomali gaya berat dari komponen yang tidak di
kehendaki dengan menerapkan koreksi dan reduksi. Anomali yang akan dibuat
model bawah permukaan haruslah memang anomaly yang diakibatkan oleh anomali
rapat massa di bawahnya (Sarkowi, 2013).
Koreksi drift adalah koreksi penyimpangan alat merupakan koreksi pada data
gravitasi akibat perbedaan pembacaan nilai gravitasi di stasiun yang sama pada
waktu yang berbeda oleh gravimeter, perbedaan tersebut disebabkan karena terjadi
guncangan pegas dan perubahan temperatur pada alat gravimeter selama proses
perjalanan dari satu stasiun ke stasiun berikutnya. Komponen gravimeter dirancang
dengan sistem keseimbangan pegas yang dilengkapi dengan massa beban yang
tergantung diujungnya. Karena pegas yang tidak elastis sempurna, maka sistem
pegas mengembang dan menyusut perlahan sebagai fungsi waktu. Untuk
menghilangkan efek tersebut, proses akusisi data atau pengukuran dirancang dalam
suatu lintasan tertutup sehingga besar penyimpangan tersebut dapat diketahui
(Reynold, 1997).
Proses pengukuran gaya berat memiliki tiga tahapan, yaitu pengukuran gaya berat
dapat dilakukan di lokasi maupun lapangan atau akuisi, pengolahan data, dan
interpretasi hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan. Setiap pengumpulan
data gaya berat memiliki beberapa koreksi yang harus dilakukan sehingga
mendapatkan nilai yang sebenarnya. Koreksi yang dipakai pada Metode Gaya Berat
antara lain: Koreksi Drift (apungan), Terrain (topografi), Tide (pasang surut bumi),
Latitude (garis lintang), Bouguer, dan Udara Bebas. Permukaan tanah ketika dikaji
menggunakan Metode Gaya Berat sering mengalami kendala yaitu, bentuk
geografis atau topografi dari lapangan penelitian memiliki bentuk yang tidak teratur
seperti bukit, gunung, dan lembah. Hal ini mengakibatkan terjadi pengaruh pada
hasil pengukuran nilai gaya berat. Salah satu solusi yang dapat dilakukan agar
memperoleh nilai yang mendekati dari konfigurasi batuan yaitu dengan cara
menggunakan Koreksi Terrain (Janah, 2020).
Faktor koreksi eksternal dan internal yang berpengaruh pada pengukuran sebagai
berikut: Faktor ekternal yaitu, Pasang surut bumi dan pasang surut laut, Perubahan
tekanan udara. Pengaruh hidrogeologi, dan Polar motion. Faktor Internal yaitu
Faktor kalibrasi, Kesalahan periodic, Drift (apungan), Kemiringan alat (Tillt effect),
Pengaruh Barometrik, Mechanical hysteresis, Pengaruh suhu, Medan Magnet bumi,
Tegangan yang tidak stabil. Pada gravimeter relatif dengan sistem pegas dilengkapi
dengan masa yang tergantung bebas pada ujungnya. Karena sifat elastisitas pegas,
maka sistem pegas tidak kembali ke kedudukan semula. Koreksi karena sifat pegas
ini disebut koreksi apungan (drift), dan selalu menunjukan perubahan setiap waktu
dari nilai pembacaan pada titik ukur yang sama. Dan dapat dianggap linier untuk
waktu yang relatif pendek kurang dari 4 jam (Yusuf, 2015).
Untuk koreksi gaya berat yang pertama, ialah koreksi pasang surut. Dalam koreksi
pasang surut, Biasanya koreksi pasang surut ini sudah terdapat pada drift dari alat
setelah nilai koreksi pasang surut diperoleh, maka selanjutnya dilanjutkan untuk
perhitungan koreksi kelelahan alat. Dalam koreksi drift, data-data yang diperlukan
adalah data nilai gaya berat, waktu, posisi, dan ketinggian. Setelah nilai koreksi
drift diperoleh, maka kedua nilai koreksi ini dimasukkan pada sebuah persamaan.
Gobs merupakan nilai gravitasi observasi, hasil hitungan dari koreksi pasang surut
dan koreksi kelelahan alat (drift). Setelah mendapatkan nilai gobs, dilanjutkan
dengan perhitungan koreksi lintang yang mengaitkan data posisi. Koreksi lintang
adalah koreksi yang dikurangi dari gravitasi teramati (gobs) yang dipengaruhi oleh
bentuk ellipsoid dan rotasi bumi (Pane, 2015).
Dalam pengukuran metode gravitasi, percepatan gravitasi yang diukur tidak hanya
berasal dari densitas yang dipengaruhi oleh anomali saja, tetapi ada faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi data percepatan gravitasi yang diukur, diantaranya yaitu
efek variasi waktu, efek kelelahan alat (drift), efek pasang surut tide dan satu lagi
yaitu efek variasis pasial (efek topografi, efek lintang dan lain sebagainya). Oleh
karena banyak faktor yang mempengaruhi nilai pengukuran gravitasi, maka perlu
dilakukan koreksi-koreksi di dalam proses pengolahan datanya. Penelaahan tentang
konsep reduksi data gravitasi lebih mudah dipahami dengan cara menelaah terlebih
dahulu arti anomali medan gravitasi. Anomali medan gravitasi didefenisikan
sebagai selisih nilai medan gravitasi yang terukur di topografi atau posisis (x, y, z)
dengan medan gravitasi teoritits di topografi untuk lokasi yang sama. Anomali
medan gravitasi ini ditimbulkan oleh adanya kortas densitas dibawah permukaan
bumi. Medan gravitasi teoritis yaitu medan yang diakibatkan oleh faktor-faktor
non-geologi dan harganya dihitung berdasarkan rumusan-rumusan yang dijabarkan
secara teoritis. Nilai Medan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian, dan
massa topografi di sekitar titik tersebut (Ilmi, 2014).
Gambar 3. Laptop
B. Diagram Alir
Adapun langkah-langkah praktikum ini dapat dirincikan dalam diagram
alir berikut.
Mulai
Selesai
Gambar 6. Diagram Alir
IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
Adapun hasil praktikum terdapat di dalam lampiran.
B. Pembahasan
Telah dilakukan sebuah praktikum gayaberat yang membahas tentang
perhitungan gayaberat observasi. Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 20
Maret 2023 di ruang 3.3 teknik geofisika. Praktikum ini dilaksanakan dengan
tujuan agar mahasiswa dapat melakukan konversi data gayaberat dari data
hasil pengukuran gravitymeter, yaitu dari skala alat gravitymeter ke mGal,
yang selanjutnya digunakan dalam proses pengelolahan. Bedasarkan skala
pembacaan hasil pengukuran gaya berat menggunakan gravitymeter dibagi
menjadi dua yaitu bacaan dalam satuan skala yang dimana harus di transfer
ke dalam satuan miliGal atau microGal dan bacaan dalam satuan microGal
atau miliGal yang memiliki bacaan dalam satuan miliGal atau microGal
langsung bisa dipakai. Sedangkan bedasarkan hasil pembacaanya itu
gayaberat relatif dan gayaberat absolut.
Ini dilakukan karena adanya efek penambahan panjang pegas akibat kelelahan
karena dipakai terus menerus. Untuk mengoreksinya, skenario pengukuran
dibuat looping. Lopping adalah koreksi drift yang dilakukan untuk
menghitung faktor kelelahan alat. Pengukuran dilakukan secara looping atau
kembali ke tempat asalnya. Pengukuran looping ini dimulai di basecamp,
pada suatu titik yang sudah ditandai, kemudian diakhiri dengan mengukur
pada tempat yang sama setelah selesai mengukur seharian. Nilai gravitasi
basecamp yang terukur pada saat akhir pengukuran nilainya akan berbeda
dengan pengukuran awal. Prinsip dasar koreksi apungan ini adalah membagi
nilai drift total ke setiap stasiun pengukuran proporsional terhadap waktu.
Semakin akhir pengukuran yang dilakukan maka semakin besar juga nilai
driftnya dan begitupun sebaliknya.
Pada praktikum ini praktikan diberikan tugas yaitu membuat grafik koreksi
drift terhadap waktu. Untuk membuat grafik koreksi drift terhadap waktu,
maka terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan
grafik tersebut. Sebelum melakukan pengolahan data, adapun praktikan
diberikan data wilayah Ulu Belu, dimana pada tabel data tersebut sudah
memuat data mengenai stasiun, latitude, longitude, elevasi, waktu, nilai bacaan
alat, serta nilai dari Grav log, Grav obs, dan Grav coor. Dari nilai-nilai yang
sudah memuat tersebut, maka kita dapat membuat grafik drift correction
dengan menginput pada kolom tabel yang baru yaitu berisi nilai waktu awal
dan waktu akhir, kemudian menambahkan nilai Grav coor dan nilai drift.
Setelah menginput ketiga nilai ini, maka kita dapat memunculkan grafik drift
correction terhadap waktu menggunakan chart yang terdapat pada microsoft
excel. Kemudian untuk mencari nilai tide dan drift terhadap waktu yaitu
menggunakan formula tide.obs dikurangi dengan nilai drift, sehingga nanti
untuk menampilkan grafik tide dan drift terhadap waktu yaitu memasukkan
nilai waktu dan nilai tide.obs dikurangi drift.
V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Koreksi Apungan (Drift Correction) adalah koreksi akibat perbedaan pembacaan
gaya berat di titik pengukuran yang sama pada waktu berbeda, hal tersebut
disebabkan oleh adanya guncangan atau pergeseran pegas pada alat gravitymeter
selama proses perpindahan dari titik pengukuran satu ke titik pengukuran lainnya.
2. Untuk menghitung nilai drift correction dapat dilakukan dengan
menggunakan software Grav TC dan software excel dengan cara mencari nilai
tide.obs terlebih dahulu, kemudian dari nilai tide.obs dapat mencari nilai drift
yang akan digunakan untuk menghitung drift correction, dimana untuk
menampilkan grafik dari drift correction yaitu menggunakan waktu, nilai
drift.
3. Lopping adalah koreksi drift yang dilakukan untuk menghitung faktor kelelahan
alat.
4. Gayaberat observasi (g.obs) merupakan nilai gayaberat hasil pengukuran pada titik
di permukaan bumi dengan umus gayaberat observasi ialah gobs = ∆g stasiun –
drift + tidal.
DAFTAR PUSTAKA
Arrafa, S.A.S., Helaly, A.S., Khozium, A., Lala, A.M.S., Soliman, S.A, dan Hassan,
N. M. 2015. Delineating Groundwater and Subsurface Structures By Using
2D Resistivity, Gravity And 3D Magnetic Data Interpretation Around Cairo–
Belbies Desert Road, Egypt. NRIAG Journal of Astronomy ang Geophysics,
4(1): 134-146.
Ilmi, S. 2014. Interpretasi Bawah Permukaan Sistem Panas Bumi Diwak Dan
Derekan Berdasarkan Data Gravitasi. Youngster physics journal. 3(2): 165-
170.
Janah, A.F. 2020. Analisis Data Gaya Berat di Daerah Bendan Duwur. Semarang:
UNS.
DRIFT VS TIME
0,080
0,060 y = 0,0135x - 0,1656
0,040
0,020
0,000 DRIFT VS TIME
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00
-0,020 Linear (DRIFT VS TIME)
-0,040
-0,060
-0,080
-0,100
Lampiran.1
Lampiran.2
6 NOVEMBER 1991
DRIFT VS TIME
0,15
y = 0,021x - 0,2125
0,1
0,05
DRIFT VS TIME
Linear (DRIFT VS TIME)
0
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00
-0,05
-0,1
Lampiran.3
0,100
0,080
0,060
TIDE & DRIFT VS TIME
0,040
0,020
0,000
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00
-0,020
Lampiran.4
5 NOVEMBER 1991
DFIFT VS TIME
0,2
y = 0,0507x - 0,4589
0,15
0,1
DFIFT VS TIME
Linear (DFIFT VS TIME)
0,05
0
0,00 5,00 10,00 15,00
-0,05
Lampiran.5
0,030
0,025
0,020
0,010
0,005
0,000
0,00 5,00 10,00 15,00
Lampiran.6
26 OKTOBER 1991
DRFIT VS TIME
0,07
0,04
DRFIT VS TIME
0,03
Linear (DRFIT VS TIME)
0,02
0,01
0
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00
Lampiran.7
Lampiran.8