Anda di halaman 1dari 18

PENENTUAN RAPAT MASSA PERMUKAAN RATA-RATA

(Laporan Praktikum Metode Gaya Berat)

Oleh
Salsabila Disa
2115051010

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2023
Judul Praktikum : Penentuan Rapat Massa Permukaan Rata-rata

Tanggal Praktikum : 10 April 2023

Tempat Praktikum : Laboratorium Teknik Geofisika, Universitas lampung

Nama : Salsabila Disa

NPM : 2115051010

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : IV (empat)

Bandar Lampung, 17 April 2023


Mengetahui,
Asisten

Risma Anggita Sinaga


NPM 2015051014

i
PENENTUAN RAPAT MASSA PERMUKAAN RATA-RATA

Oleh
Salsabila Disa

ABSTRAK

Praktikum Metode Gaya Berat terlaksana di ruangan laboratorium Teknik geofisika


di gedung Teknik Geofisika Universitas Lampung pada hari Senin, 10 April 2023.
Pada praktikum ini, materi yang dibahas pada praktikum adalah mater mengenai
penentuan rapat massa permukaan rata-rata. Ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk menentukan kerapatan rata-rata, yaitu uji sampel di lab, metode
Nettleton dan metode Parasnis. Perhitungan metode Nettleton didasarkan pada
konsep Bouguer dan koreksi medan, dimana penampang atau profil anomali
gravitasi menjadi halus jika kerapatan massa yang digunakan konsisten dengan
kerapatan massa permukaan, atau dengan kata lain metode membandingkan
anomaly bouguer gravity Bentuk dan topografi sepanjang penampang. Metode
Parasnis didasarkan pada persamaan anomali Bouguer, dengan asumsi bahwa
anomali Bouguer adalah nol. Metode Parasnis merupakan metode analitik untuk
memperkirakan kerapatan rata-rata batuan dengan asumsi daerah penelitian relatif
datar.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Praktikum ......................................................................................... 1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan ............................................................................................. 4
B. Diagram Alir ................................................................................................... 5
IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum............................................................................................ 6
B. Pembahasan .................................................................................................. 6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Modul Praktikum Metode gayaberat ................................................... 4
Gambar 2. Alat Tulis ............................................................................................. 4
Gambar 3. Laptop .................................................................................................. 4
Gambar 4. Diagram Alir ........................................................................................ 5

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode gaya berat merupakan salah satu metode geofisika untuk
menggambarkan bentuk formasi geologi bawah permukaan. Pada metode ini
dasar dan tujuannya agar dapat dilakukan interpretasi terhadap nilai anomali
gravitasi yang disebabkan karena adanya perbedaan harga densitas ataupun
kedalaman tubuh massa batuan di bawah permukaan Metode ini sangat cocok
untuk memperkirakan struktur bawah permukaan karena mampu mendeteksi
kontras densitas pada massa batuan. Berbagai kontras kerapatan
menunjukkan adanya berbagai jenis struktur bawah permukaan. Kerapatan
sering disebut dengan massa jenis atau densitas. Kepadatan adalah ukuran
kerapatan massa suatu benda atau zat. Kepadatan massa menggambarkan
hubungan antara ruang yang digunakan benda atau zat (volumenya) dan
jumlah materi dalam benda atau zat (massanya).

Mengukur massa jenis berguna untuk mengidentifikasi dan membedakan


materi karena zat yang berbeda memiliki kerapatan yang berbeda. Kerapatan
massa, juga biasa disebut densitas, didefinisikan sebagai massa per satuan
volume. Banyak faktor yang mempengaruhi kerapatan massa, seperti
temperatur dan tekanan fluida. UKerapatan massa batuan merupakan besaran
fisika yang sangat penting dalam metode gravitasi. Perhitungan anomali
Bouguer membutuhkan kepadatan rata-rata daerah survei. Untuk itu, nilai
kerapatan rata-rata di kawasan tersebut harus ditentukan dengan benar. Ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan kerapatan rata-rata
yaitu analisis sampel batuan dari daerah yang disurvei dengan pengukuran
sampel batuan di laboratorium, metode Netlleton dan metode Parasnis.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah agar praktikan dapat mengerti
penggunaan metode Nettleton dan metode Parasnis dalam perhitungan rapat
massa.
II. TEORI DASAR

Prinsip dalam penyelidikan geofisika adalah melakukan pengukuran sifat-sifat fisik


bumi atau batuan dan membuat penafsiran geologi bawah permukaan bedasarkan
hasil pengukuran tersebut. Pengukuran sifat-sifat fisik (batuan) dapat dilakukan di
darat, di laut dan di udara. Pengukuran tersebut berupa perbedaan medan potensial
dan pengukuran fenomena sifat fisika batuan yang bersinambungan lainya.
Penyelidikan gayaberat mendasarkan dari atas variasi rapat massa bataun secara
lateral. Distribusi massa bumi yang tidak merata secara lateral mengakibatkan
perbedaan nilai gayaberat di setaip titik pada permukaan bumi (Setyanta, 2015).

Metode gayaberat dapat mendeteksi perbedaan densitas batuan di bawah


permukaan yang membentuk suatu sistem panasbumi. Metode gayaberat juga dapat
digunakan untuk membuat model struktur bawah permukaan yang akan digunakan
sebagai acuan untuk melakukan interpretasi. Dengan melakukan interpretasi
tersebut diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran yang lebih baik
tentang kondisi daerah prospek panasbumi dan dalam sebuah interpretasi ini juga
mengidentifikasi adanya sesar. Sesar-sesar di daerah penyelidikan dapat dipetakan
berdasarkan data terdahulu, pengolahan hasil survei detail lapangan, dan analisis
data gayaberat. Interpretasi data gayaberat mendukung eksistensi keberadaan
beberapa sesar (Suharno, 2011).

Metode gayaberat adalah metode dalam geofisika yang dilakukan untuk


menyelidiki keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat massa
jebakan mineral dari daerah sekeliling (ρ = gram/cm3). Metode ini adalah metode
geofisika yang sensitif terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini
disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan
sungai purba, lubang di dalam masa batuan, shaff terpendam dan lain-lain.
Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang.
Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan
menggunakan filter matematis atau filter geofisika (Sarkowi, 2009).

Prinsip pada metode gaya berat mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur
3

bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah


permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak
maupun mineral lainnya. Untuk menggunakan metode ini dibutuhkan minimal dua
alat gravitasi, alat gravitasi yang pertama berada di base sebagai alat yang
digunakan untuk mengukur pasang surut gravitasi, alat yang kedua dibawa pergi ke
setiap titik pada stasiun mencatat perubahan gravitasi yang ada. Biasanya dalam
pengerjaan pengukuran gravitasi ini, dilakukan secara looping (Supriyadi, 2009).

Metode Nettleton dibuat grafik anomali Bouguer dengan berbagai macam nilai
densitas kemudian dibandingkan dengan lintasan profile nilai topografi pada suatu
lintasan yang sama. Nilai densitas yang memiliki variasi paling minimum dengan
profil topografi dianggap sebagai densitas rata-rata yang mewakili daerah
penelitian. Secara kuantitatif, estimasi densitas permukaan terbaik dapat ditentukan
dengan menerapkan korelasi silang antara perubahan elevasi terhadap suatu
referensi tertentu dengan anomali gayaberatnya, sedangkan metode parasnis
merupakan metode analitik untuk menentukan estimasi densitas batuan rata-rata
dengan asumsi bahwa topografi daerah penelitian relatif datar. Secara matematis
perhitungan menggunakan metode Parasnis ini diturunkan dari persamaan: CBA =
gobs - g(N) + FAC - BC + TC atau gobs - g(N) + FAC - 2π G ρ h + ρ c kemudian
didapat gobs - g(N) +FAC = ρ (2πGh + c) + CBA dengan c adalah nilai koreksi
medan sebelum dikalikan dengan densitas. Apabila disederhanakan, persamaan
tersebut dapat ditulis seperti pada persamaan y = ρ x + CBA. Dari persamaan
tersebut akan diperoleh harga densitas rata-rata dari gradien persamaan garis regresi
linear (Martha, 2011).

Pada metode Nettleton, densitas dekat permukaan (densitas permukaan rata-rata)


material di bawah bukit dapat ditentukan dengan metode yang dirancang oleh L.
Netlleton yang membandingkan bentuk anomali gravitasi bouguer dengan bentuk
topografi sepanjang profilnya (Lowrie, 2007).

Gravitasi ini akan muncul anomali-anomali yang merupakan target dalam survei
penelitian metode gravitasi. Anomali ini akan memudahkan para peneliti untuk
menafsirkan struktur geologi bumi. Anomali ini merupakan hasil dari adanya
perbedaan densitas antara batuan satu dengan batuan yang lain. Anomali yang
terdapat dalam metode gravitasi ini sering dikenal dengan anomali Bouguer
Lengkap atau Complete Bouguer Anomaly (CBA). CBA merupakan penjumlahan
dari anomali regional dan anomali residual. Kedua anomali tersebut saling
berinteraksi dan menimbulkan anomali yang tumpang tindih. Oleh sebab itu,
anomali-anomali tersebut harus saling dipisahkan (Purnomo, dkk, 2013).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Gambar 1. Modul Praktikum Gayaberat

Gambar 2. Alat Tulis

Gambar 3. Laptop
5

B. Diagram Alir
Adapun langkah-langkah praktikum ini dapat dirincikan dalam diagram
alir berikut.

Mulai

Menyiapkan alat dan bahan

Melakukan Input data pengukuran di Excel

Menentukan nilai lintang dan bujur dengan software surfer

Menghitung nilai Grav.Obs, Grav.Normal, FAC, FAA

Menentukan rapat massa rata-rata dengan metode Nettleton dan


metode Parasnis

Hasil perhitungan rapat massa metode


Nettleton dan metode

Selesai

Gambar 4. Diagram Alir


IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum
Adapun hasil dari praktikum berada pada lampiran.

B. Pembahasan
Ppraktikum Metode gayaberat untuk bab 6 telah terlaksana pada hari Senin,
10 April 2023 di laboratorium Teknik Geofisika, Gedung Teknik Geofisika,
Universitas Lampung. Pada bab 6, materi yang dibahas merupakan
penentuan rapat massa permukaan rata-rata. Adapun praktikum ini diawali
dengan melakukan pretest, lalu dilanjutkan dengan pembahasan materi
dengan mencoba perhitungan metode nettleton dan parasnis.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan kerapatan


rata-rata, yaitu analisis batuan dari daerah yang diukur di laboratorium,
Netlleton dan Parasnis. Metode Nettleton bekerja dengan memplot anomali
Bouguer dengan berbagai nilai kerapatan kemudian membandingkannya
dengan medan. Nilai kerapatan dengan variasi terkecil relatif terhadap
medan dianggap kerapatan yang tepat. Metode ini didasarkan pada konsep
koreksi Bouguer dan koreksi medan, di mana penampang atau profil
anomali gravitasi menjadi halus jika kerapatan massa yang digunakan
konsisten dengan kerapatan permukaan. Dalam aplikasinya, penampang
dipilih di area dengan medan kasar dan tidak ada anomali gravitasi yang
menarik. Secara kuantitatif, perkiraan terbaik kerapatan massa permukaan
dapat ditentukan dengan menerapkan korelasi silang antara perubahan
elevasi dan anomali gravitasi dengan referensi tertentu. Oleh karena itu,
kerapatan massa terbaik diberikan oleh nilai korelasi silang terkecil.

Metode Parasnis didasarkan pada persamaan anomali Bouguer, dengan


asumsi bahwa anomali Bouguer adalah nol. Metode Parasnis merupakan
metode analitik untuk memperkirakan kerapatan rata-rata batuan dengan
asumsi daerah penelitian relatif datar. Beberapa langkah harus dilakukan
untuk menentukan kerapatan rata-rata dengan menggunakan metode
Parasnis. Pertama, siapkan data gravitasi dari mana nilai kerapatan akan
7

dihitung. Kedua, menghitung nilai 𝑔𝑜𝑏𝑠 − 𝑔𝑅 + 0.3085ℎ, dengan asumsi


sumbu Y; ketiga, menghitung nilai 2𝜋𝛾ℎ. Keempat, plot hubungan antara
𝑔𝑜𝑏𝑠 − 𝑔𝑅 + 0.3085ℎ pada sumbu y dan 2𝜋𝛾ℎ pada sumbu x. Kelima,
menghitung gradien berdasarkan grafik pada langkah keempat. Keenam,
nilai densitas permukaan merupakan gradien dari grafik.

Resume Jurnal
Judul: Pemisahan Menggunakan Polynomial Fitting dan Analisis Second
Vertical Derivative (SVD) untuk Mengidentifikasi Patahan pada Lapangan
Panasbumi Pulau Pantar, Kabupaten Alor

Pada jurnal ini dilakukan penelitian pada daerah Pulau Pantar, Kabupaten
Alor, Nusa Tenggara Timur dengan maksud untuk dapat menentukan
struktur geologi pada daerah tersebut. Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi formasi geologi adalah metode gaya
berat. Identifikasi struktur patahan pada survei ini dilakukan dengan
mengkorelasikan model gravitasi 2D dan 3D. Pemisahan anomali Bouguer
dilakukan dengan polynomial fitting. Pada penelitian ini, langkah-langkah
yang dilakukan adalah pengolahan data lapangan yang berupa data primer
hasil pengukuran yang akan dilakukan koreksi. Koreksi yang dilakukan
yaitu koreksi pasang surut (tidal correction), koreksi apungan (drift
correction), koreksi lintang (latitude correction), koreksi udara bebas (free
air correction), dan koreksi Bouguer (Bouguer correction). Anomali
gayaberat yang dihasilkan setelah diaplikasikan koreksi Bouguer dan udara
bebas disebut sebagai anomali Bouger sederhana. Selanjutnya setelah
dilakukan koreksi medan didapatkan nilai anomali Bouguer lengkap.
Selanjutnya untuk menghitung densitas permukaan dengan tepat di area ini
dilakukan menggunakan metode Parasnis. Lalu dilakukan pemisahan
anomali regional dan residual. Yang terakhir dilakukan forward modelling
2D. Pada lintasan pertama teridentifikasi 4 litologi antara lain Paleovolcano
Kongmauwas (VTKG), Aliran Piroklastik Sirung Tua (StAl), Batugamping
(Bgp) dan Paleovolcano Kalondama (VTKl). Terdapat 4 litologi pada
lintasan kedua, antara lain Vulkanik Tua Kongmauwas (VTKG), Aliran
Piroklastik Sirung Tua (StAl), Piroklastik Jatuh (SAj) dan Vulkanik Tua
Kalondama (VTKl). Berdasarkan hasil pemodelan dan analisis data
gayaberat diidentifikasi terdapat 4 struktur patahan pada lintasan AB yang
telah dikorelasikan dengan peta geologi, dan terdapat 2 patahan pada
anomali rendah dan 2 patahan pada anomali tinggi yang salah satu
patahannya terdapat pada manifestasi air panas dan untuk lintasan CD
diidentifikasi terdapat 3 struktur patahan untuk 2 patahan terdapat pada
anomali tinggi dan 1 patahan terdapat pada anomali rendah.
8

Adapun langkah-langkah praktikum pada kali ini yaitu praktikan


menyiapkan alat dan bahan dalam praktikum seperti modul praktikum, alat
tulis, data praktikum dan Ms. Excel. Dalam hal ini praktikan mengoalah data
praktikum yang diberikan asisten dosen. Metode yang pertama dilakukan
adalah metode parasnis. Perhitungan Metode Parasnis dimulai dengan
mancari nilai dengan rumus (FAA = Grav Obs-Glin+FAC) dan nilai Koreksi
Bouger serta membuat grafik linear. Kemudian dilanjutkan dengan
perhitungan Metode Nettleton dengan rumus (Koreksi Bouger =
0,04192*Nilai densitas*Elavasi). Selanjutnya menghitung nilai (Anomali
Bouger Lengkap = FAA - Koreksi Bouger + Koreksi Medan) dan yang
terakhir, melakukan perhitungan nilai korelasi untuk mendapatkan nilai
densitas.
V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

1. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan


kerapatan rata-rata, yaitu analisis batuan dari daerah yang diukur di
laboratorium, Netlleton dan Parasnis.
2. Metode Nettleton bekerja dengan memplot anomali Bouguer dengan
berbagai nilai kerapatan kemudian membandingkannya dengan medan.
3. Metode Parasnis didasarkan pada persamaan anomali Bouguer, dengan
asumsi bahwa anomali Bouguer adalah nol. Metode Parasnis merupakan
metode analitik untuk memperkirakan kerapatan rata-rata batuan dengan
asumsi daerah penelitian relatif datar.
DAFTAR PUSTAKA

Lowrie, W. 2007. Fundamentals of Geophysics. Cambridge: Cambridge University


Press.

Martha, A. 2011. Pemodelan 3D Data Gayaberat Lapangan Panas Bumi Ulubelu,


Tanggamus, Lampung. Thesis Institut Teknologi Bandung.

Sarkowi, M. 2009. Modul praktikum metode gayaberat. Universitas Lampung.


Bandarlampung.

Setyanta, Budi. 2015. Mengurangi Ambiguitas Dalam Pemodelan Bawah


Permukaan Gaya Berat untuk Geologiawan. JGSM 6(1): 33-37.

Supriyadi, I. 2009. Pendugaan Struktur Patahan Dengan Metode Gayaberat.


Positron. 1: 25- 30.

Suharno, 2011. Sistem Panasbumi Rendingan-Ulubelu-Waipanas Tanggamus,


Lampung, Indonesia. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan
Ahli Geofisika Indonesia ke 29

Purnomo, J., Koesuma, S., dan Yunianto, M. 2013. Pemisahan Anomali Regional
Residual pada Metode Gravitasi Menggunakan Metode Moving Average,
Polynomial, dan Inversion. Indonesian Journal of Applied Physics. 3(1).
10- 20.
Lampiran
Lampiran 1
Pretest
Lampiran 2
Jurnal

Anda mungkin juga menyukai