Outline
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Latar Belakang
3
Tujuan
2. TINJAUAN PUSTAKA
6
Metode Magnetik
Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran medan magnet bumi atau
geomagnet. Data intensitas medan magnet adalah data yang diukur yang diperoleh dari proses akuisisi data
dan kemudian pengolahan data dilakukan.
4. Metodologi Penelitian
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
5. Data Penunjang
6. Peta Geologi Lokal dan Regional
Diagram Alir
Penelitian
5. Hasil dan Pembahasan
Pembahasan
Hasil dan
Pembahasan
16
1. Akuisisi Data
2. Peta Topografi Titik Pengukuran 17
3. Peta Anomali Magnetik Total 18
4. Peta Reduksi ke Bidang Datar 19
5. Peta Anomali Magnetik Regional 20
6. Peta Anomali Magnetik Residual 21
7. Peta Anomali Magnetik RTP 22
8. Model 3D Anomali Magnetik RTP 23
24
Kesimpulan
Jumlah titik yang dicapai pada workshop ini sebanyak 29 titik
pengukuran dengan waktu 5 hari.
Pada hasil peta kontur topografi, diperoleh daerah topografi rendah
yang ditandai dengan warna biru dengan ketinggian sebesar
1020.824 m, sedangkan daerah topografi paling tinggi ditandai
dengan warna merah muda dengan ketinggian sebesar 1275.888 m.
Berdasarkan model sections 3D anomali magnetik reduksi ke kutub
terlihat anomali yang tinggi ditengah daerah penelitian yang
berwarna merah yang menggambarkan geometri dari batuan intrusi
Berdasarkan model 3D anomali reduksi ke kutub dapat diidentifikasi
bahwa terdapat batuan intrusi di daerah penelitian yaitu jenis
batuan andesit basalt yang memiliki geometri seperti batholith.
25
Saran
Daftar Pustaka
Bemmelen, R.W. Van., 1949. The Geology of Indonesia, Vol. 1 A, Government Printing
Office, The Hauge.
Blakely, R.J., 1995, Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications, Cambridge
University Press, New York
Lindgren, W., 1922, Asuggestion for the terminology of certain mineral deposits,
Economic Geology, v. 17.
Reid,A. B., Allsop, J.M. Granser, H., Millett, A. J., and Somerton. I.W., 1990, Magnetic
Interpretation in Three Dimensions Using Euler Deconvolution: Geophysics, 55, 80-90
Santoso,., dan Bagus Jaya. 2012. Interpretasi Metode Magnetik Untuk Penentuan
Struktur Bawah Permukaan Disekitar Gunung Kelud Kabupaten Kediri. Vol. 2 no.1.
Hal 8.
Saptadji, M, Nenny., 2009. Teknik Panas Bumi. Depatemen Teknik Perminyakan Fakultas
Teknologi Kebumian dan Teknologi Mineral Institut Teknologi Bandung.
Saptadji, M, Nenny., 2001. Teknik Panasbumi. Departemen Teknik Perminyakan ITB,
Bandung.
Suharno., 2000. A Geological and Geophysical Study of The Ulubelu Geothermal Field in
Tanggamus, Lampung, Indonesia. The University of Auckland, Auckland.
Supriyanto. 2007. Analisis Data Geofisika: Memahami teori Inversi. Department Fisika
FMIPA UI: Depok.
Telford, W.M., Geldart, L.P., dan Sheriff, R.E., 1990, Applied Geophysics, second edition,
Cambridge University Press, London.
Wahyuni, E.T., Triyono, S., dan Suherman, 2012, Penentuan Komposisi Kimia Abu
Vulkanik dari Erupsi Gunung Merapi, J. Manusia dan Lingkungan, 19 (2), 150- 159.
30
White, N.C., dan Hedenquist, J. W., 1991, Epithermal environment sand styles of
mineralization: variation sand their causes, and guide lines for exploration, J. Geochem.
Explore., 36:445-474.
White, N. C., dan Hedenquist, J. W., 1995, Epithermal gold deposits: Styles,
characteristics and exploration, SEG News letter, v. 23.
Lampiran
32
THANK YOU
for your attention