Disusun OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan laporan ini yang berisi tentang Sun Shading Device. Adapun tujuan dari laporan ini
adalah memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan tugas akhir dari Semester II Mata kuliah
Praktikum Teknologi Bangunan Tropis I.
Dalam menyelesaikan laporan ini kami mendapatkan bimbingan, bantuan dan saran dari Estuti
Rochimah, ST, M.Sc. dan R.A Arista Tri K. Kami menyadari banyak kekurangan dalam pembuatan
laporan ini dikarenakan pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Walaupun
demikian, kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan laporan ini dan kami bersyukur
laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga berguna untuk
perbaikan pada masa yang akan datang. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak pada umumnya dan mahasiswa Prodi Arsitektur pada khususnya. Aamiin.
Kata pengantar
Daftar isi
Pendahuluan.
Latar belakang
Tujuan
Teori ringkas
Foto peralatan
Modul Ja
Modul 3b
Modul 3e......
Modul 3d.
Modul 36.........
Modul 3
Modul 3g..
Modul 3h.
Kesimpulan keseluruhan..
Lampiran
PENDAHULUAN
Sun Shading Device adalah alat pelindung matahari, yang berfungsi melindungi ruangan
dari masuknya sinar matahari langsung Pada presentasi berikut, kami akan menjelaskan tentang "Sun
Shading Device" mulai dari tujuan praktikum, pengenalan alat-alat praktikum, prosedur praktikum,
hasil dari analisanya, dan
Praktikum "Sun Shading Device" bertujuan untuk mengetahui cara membuat shading yang tepat agar
ruangan memiliki kenyamanan yang baik dan ruangan tersebut dapat dilindungi pada waktu yang
ingin ditentukan.
Untuk menentukan "Sun Shading Device" yang optimum pada lokasi tertentu, dan dapat merancang
"Sun Shading Device" yang sesuai teknis fungsi, dan estetika terintegrasi. Yang dapat ditentukan oleh
beberapa faktor :
2. Azimut matahari
5. Waktu matahari
TEORI RINGKAS
Dalam alam, bumi mengelilingi matahari selama 365,25 hari (setiap putarannya). Namun dalam
perhitungan untuk mencari posis matahari, bumi dinggap sebagai satu titik yang tetap dan matahari
yang bergerak. Jejak lintasan matahari ini kemuadian dibuat menjadi diagram yang disebut sebagai
diagram jejak matahari ("sun-path diagram").
Dalam satu tahun jejak lintasan matahari melintasi katulistiwa sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal
21 Maret dan 23 September, atau dikenal dengan sebutan Equinox (Vernal dan Autumnal ),
sedangkan pada tanggal 21 Juni, jejak lintasan matahari berada pada 23,5° lintang utara dan pada
tanggal 21 Desember jejak lintasannya berada pada 23.5° lintang selatan.
Karena posisi matahari yang sedemikian itulah penyinaran matahari dari waktu ke waktu dan dari
satu tempat ke tempat lainnya tidak sama, tergantung letak geografis tempat tersebut. Hal ini juga
mengakibatkan terbit / tenggelamnya matahari selama satu tahun tidak sama, sehingga gambaran
"sun-path diagram" nya juga berbeda.
Untuk tujuan perancangan yang berhubungan dengan pemanfaatan energi surya seperti
perancanhan "sun shading device", orientasi solar collector dan solar cell, dsb, hal yang perlu
diketahui adalah posisi mataharipada suatu lokasi dan waktu ditentukan oleh beberapa faktor sudut
matahari
Untuk menentukan panjangnya "sun shading device", perlu diketahui sudut sinar vertikal dan sinar
horisontal matahari terhadap bidang jendela. Untuk mengetahui sudut sudut sinar ini kita gunakan
semacam busur derajat yang disebut pengukur sudut bayangan.
Jadi dalam merencankan "sun shading device" bagi suatu bangunan dengan fungsi tertentu (yang
berarti membutuhkan waktu perlindungan tertentu pula) kita harus mengetahui lintang tempat
bangunan berada, agar panjangnya bidang pelindung lubang jendela dapat ditentukan karena jam
perlindungannya sudah tertentu
Suatu "sun shading device" yang baik belum tentu menguntungkan secara total terhadap ruangan
yang dilindunginya, "sun shading device" yang terlalu panjang akan mengakibatkan ruangan yang
dilindunginya gelap. Untuk itu prlu dicarikan pemecahan dalam desainnya sehingga perlindungan
dapat tetap diberikan, namun pencahayaan alami kedalam ruangan juga dapat tercapai secara
optimal.
TABEL DAFTAR PERALATAN
ALAT UKUR:
Sun path diagram matahari : Untuk menentukan diagram jalur edar kedatangan sinar
Meter ukuran : Untuk mengukur jarak titik ukur yang ingin diukur
FOTO PERALATAN
MODUL 3a: PERENCANAAN PEMBAYANGAN LUBANG JENDELA
1. Mencari lintang dari lokasi tempat yang akan direncanakan dan diambil "sun path diagram"
dengan lintang yang sama atau yang paling mendekati nilai lintang lokasi. 2. Menentukan fungsi
ruang dan waktu perlindungan yang dikehendaki, orientasi,
dimensi, dan bentuk bukaan yang ingin diberi san shading device
3. Hempitkan titik 0 "protector diagram" dengan titik 0 pada sun path diagram, sedangkan titik 90°
pada "protector diagram" berimpit dengan arah orientasi bukaan. kemudian cari sudut pembayangan
yang harus di berikan, baik vertikal maupun horizontal, sehingga saat perlindungan yang dihendaki
dapat tercapai.
Gambar
KESIMPULAN
Pada modul ini kita menghitung panjang sun shading device untuk mengetahui besar cahaya
matahari yang masuk ke dalam ruangan, dengan begitu kita bisa merencanakan bentuk Sun Shading
Device yang tidak hanya mampu melindungi ruangan dibelakangnya, tetapi mampu mengatur
masuknya cahaya ke dalam ruang. Namun perhitungan pada modul ini hanya sebagai perkiraan
sementara untuk menentukan panjang sin shading device.
MODUL 3b: PENGUJIAN "SUN SHADING DEVICE"
1. Letakan maket diatas bidang kerja heliodon dengan orientasi bukaan sesuai dengan orientasi
bukaan yang sebenarnya
2 Atur kemiringan meja sesuai dengan lintang (latitude) daerah dimana bangunan yang kita
rencanakan "Sun Shading Device" nya berada dan putar roda pengatur jam untuk waktu
perlindungan
3. Lakukan percobaan untuk semua bulan, mulai bulan januari sampai desember untuk mengetahui
pengaruh "Sun Shading Device" yang kita buat terhadap pembayangan yang direncanakan
4 Arahkan lampu ke meja kerja dengan cara memutarnya sebanyak nilai yang
ditunjukan oleh table yang terdapat dibagian atas heliodon untuk mendapatkan arah
Gambar
KESIMPULAN
Pada modul ini kita dapat mensimulasi jejak lintas matahari dengan menggunakan heliodon pada
maket yang telah dibuat. Pada modul ini kita dapat mengetahui apakah sun shading device yang
telah dibuat dapat berfungsi dengan baik, namun kita tetap belum bisa mengetahui apakah "Sun
Shading Device" ini mampu menghasilkan pencahayaan alam yang baik pula
MODUL 3e: HUBUNGAN ANTARA "SUN SHADING DEVICE" DENGAN PENCAHAYAAN ALAMI
1. Tempatkan maket "sun shading device" sederhana (tipe 1) yang berwarna putih menempel pada
maket ruang yang telah disediakan dilaboratorium
2. rapatkan bagian yang mengakibatkan cahaya masuk melalui celah yang tidak semestinya dengan
menggunakan pita lem "adhesive tape" yang tidak transparan 3. Masukkan sensor luxmeter pada
lubang yang tersedia didasar maket ruang (lubang
didasar maket ruang menunjukan posisi titik ukur utama dan titik ukur samping),
4. Letakan maket beserta sensor luxmeter diluar ruangan yang dikenai sinar matahari langsung
5. Ukur kuat pencahayaan yang di dapat di titik ukur utama dan titik ukur samping kiri
dan kanan.
6. Lakukan hal yang sama untuk maket tipe I dengan "sun shading device" yang berwarna lainnya.
Proses Pengukuran
Foto
TABEL
MODUL 38: PERHITUNGAN KUAT PENCAHAYAAN ALAMI
DALAM RUANGAN
1. Gambar denah dan potongan ruang lengkap dengan "Sun Shading Device" yang telah dikerjakan
maketnya pada modul Je diatas lembar kerja
2. Hitung ukuran lubang cahaya efektif yang terjadi akibat adanya lubang jendela, "Sun Shading
Device" dan jalan lain diluar yang permanen
4. Hitung besarnya kuat pencahayaan dititik ukur utama dan kedua titik ukur samping
DALAM RUANGAN
1. Gambar denah dan potongan ruang lengkap dengan "Sun Shading Device" yang telah dikerjakan
maketnya pada modul 3c diatas lembar kerja
2. Hitung ukuran lubang cahaya efektif yang terjadi akibat adanya lubang jendela, "Sun Shading
Device" dan jalan lain diluar yang permanen
4. Hitung besarnya kuat pencahayaan dititik ukur utama dan kedua titik ukur samping
1. Tempatkan maket "Sun Shading Device" tipe 2 yang berwarna putih menempel pada maket ruang
yang telah disediakan dilaboraturium 2. rapatkan bagian yang mengakibatkan cahaya masuk melelui
celah yang tidak
semestinya dengan menggunakan pita lem "adhesive tape" yang tidak transparan.
3. Masukkan sensor luxmeter pada lubang yang tersedia didasar maket ruang (lubang didasar maket
ruang menunjukan posisi titik ukur utama dan tiik ukur samping). 4. Letakan maket berserta sensor
luxmeter diluar ruangan yang dikenai sinar matahari
langsung.
5. Ukur kuat pencahanyaan yang didapat di titik ukur utama dan titik ukur samping kiri dan kanan.
6. Lakukan hal yang sama untuk maket tipe 1 dengan "Sun Shading device" yang berwarna lainnya.
Proses pengukuran
Foto
TABEL
MODUL 30: HUBUNGAN ANTARA "SUN SHADING DEVICE" DENGAN KUAT PENCAHAYAAN ALAMI
1. Tempatkan maket "Sun Shading Device "tipe 3 yang berwarna putih menempel pada maket ruang
yang telah disediakan dilaboratorium
2. rapatkan bagian yang mengakibatkan cahaya masuk melalui celah yang tidak
semestinya dengan menggunakan pita lem "adhesive tape" yang tidak transparan
3. Masukkan sensor luxmeter pada lubang yang tersedia di dasar maket ruang (lubang
didasar maket ruang menunjukan posisi titik ukur utama dan titik ukur samping),
4. Letakan maket beserta sensor luxmeter diluar ruangan yang dikenai sinar matahari langsung 5.
Ukur kuat pencahayaan yang didapat di titik ukur utama dan titik ukur samping kiri
dan kanan.
6. Lakukan hal yang sama untuk maket tipe I dengan "Sun Shading Device" yang berwarna lainnya.
Proses pengukuran
FOTO
TABEL
KESIMPULAN
NGEBLUR SIALAN
MODUL 3g: PENGARUH BERBAGAI MACAM BENTUK "SUN SHADING DEVICE" TERHADAP KUAT
PENCAHAYAAN YANG MASUK KE DALAM RUANG
1. Gambarkan sketsa potongan ke tiga bentuk "Sun Shading Device" pada modul 3c, 3e, dan 31
2 Bandingan data pengukuran kuat pencahayaan di titik ukur (baik utama maupun samping) untuk
"Sun Shading Device" berwarna putih.
3. Lakukan yang sama untuk ketiga "Sun Shading Device" yang berwarna lain.
4. pula hasil pengukuran antara "Sun Shading Device" berwarna putih dan berwarna lain.
5. Simpulkan "Sun Shading Device" yang mana dan dengan warna yang bagaimana dari
"Sun Shading Device" pada modul 3c, 3e, dan 3f yang paling optimal.
6. Simpulkan dan buat rencana disain baru tentang bentuk "Sun Shading Device" yang menurut
saudara paling baik.
TABEL
FOTO
Analisa
Berdasarkan data yang telah di peroleh dari percobaan yang sudah kami lakukan, didapatkan hasil
yaitu maket yang paling banyak memasukan cahaya adalah maket tipe B dengan titik ukur kanan dan
maket berwarna putih. Kuat pencahyaannya adalah 217.14.lux
Faktor-faktor yang menyebabkan desain Sun Shading Device tipe ini memiliki nilai kuat cahaya
tertinggi adalah putih karena warna yang digunakan merupakan warna cerah sehingga dapat
memantulkan cahaya lebih maksimal. Dan bukaan pada maket tipe ini adalah bukaan yang paling
besar dibanding tipe maket yang lain.
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan yang telah di dapat pada modul sebelumnya, dilakukan perbandingan kuat
pencahayaan yang masuk pada tipe-tipe Sun Shading Device untuk mendapatkan hasil kuat
pencahayaan yang paling besar.
Dan hasil yang didapat adalah maket tipe B yang berwarna putih dengan titik ukur kanan yang hasil
kuat pencahayaannya adalah 217,14 lux.
MODUL 3h: HUBUNGAN KUAT PENCAHAYAAN ALAM DENGAN PERBEDAAN KETINGGIAN
1. Ambil dua buah ruangan yang memiliki suasuna, aktivitas,, warna, dan dimensi y sama, bagian
luarnya memiliki penghalang masuknya cahaya yang sama, ramul memiliki perbedaan ketinggian
2. Lakukan pengukuran pada beberapa titik ukur (jangan hanya titik ukur utare due titik ukur
sampingnya saja) yang letaknya relatif sama
Proses pengukuran
Foto
Hasil dari pengukuran (SEMINAR F)
TABEL
Analisa
Pada hasil percobaan yang telah dilakukan diruang seminar f. Kuat cahaya terbesar ada pada jarak
ukur 2 meter dari titik ukur kanan, dengan hasil 210 lux. Dan hasil terendah ada pada titik ukur
utama dan jarak ukur 1 meter, yaitu 50 lux.
Hasil pengukuran pada seminar f lebih dari pada laboratrium fisika bangunan karena letak seminar f
yang langsung terkena cahaya matahari. Dan pada ruang seminar f memiliki jendela besar sehingga
bisa memaksimalkan cahaya yang masuk.
Hasil dari pengukuran
Tabel
Analisa
Berdasarkan data yang telah di peroleh dari percobaan yang sudah kami lakukan, didapatkan hasil
bahwa pada ruang laboratorium fisika bangunan rata-rata mendapat hasil 0 (nol). Karena pada ruang
laboratorium fisika bangunan terletak pada bagian sudut ujung Dan pada bagian belakang ruang
laboratorium fisika banguna banyak terdapat pepohonan yang menyebabkan cahaya masuk sedikit.
Diruang laboratorium fisika bangunan kuat cahaya terbesar ada pada titik ukur utama dengan jarak
ukur 2m yang hasilnya adalah 5 lux pada titik ukur dan jarak ukur ini saat pengukuran cahaya
langsung mengarah pada alat ukur
KESIMPULAN
Pada modul ini kita melakukan perbandingan kuat cahaya yang masuk antara lab. Fisika bangunan
dengan ruang seminar f, dan berdasarkan hasil pengukuran yang telah kami lakukan, kuat cahaya
yang masuk pada lab. Fisika bangunan ini memilki hasil rata-rata 0 (nol), karena ketika pengukuran di
ruang lab. Fisika bangunan tersebut berada dibagian sudut, sehingga kuat cahaya yang masuk sangat
sedikit
Dan kuat cahaya yang masuk pada ruang seminar f, pada jarak ukur 2 meter dan titik ukur kanan
memiliki hasil 210 lux. Dan hasil terendah terdapat pada titik ukur utama dan jarak ukur 1 meter
dengan hasil 50 lux.
Jadi hasil perbandingan antara 2 ruangan tersebut yang memiliki kuat cahaya lebih besar pada
ruangan seminar
PERTANYAAN BESERTA JAWABAN
PERTANYAAN:
1. Kelompok Iklim (Mughni Labib): Bagaimana cara mengetahui bahwa maket Sun Shading Device
sudah tepat?
2. Kelompok Atap (Willy Alfebrina): Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan Sun Shading
Device?
3. Kelompok Ventilasi (Aditriko wahyono): Apakah perbedaan bentuk dapat mempengaruhi kuat
cahaya yang masuk?
JAWABAN:
1. Untuk mengetahui sudah tepat atau belumnya maket sun shading device kita perlu melakukan
percobaan dengan menggunakan heliodon Heliodon sendiri berfungsi untuk mensimulasi jejak
lintasan matahari. 2. Kelebihan:
Bisa melindungi ruangan dari sinar matahari Menambah estetika suatu bangunan
Kekurangan:
Cahaya yang masuk terbatas Desain nya harus disesuaikan dengan persyaratan
Jika suns hading device terlalu panjang akan menyebabkan ruangan gelap 3. Perbedaan bentuk pada
setiap sun shading device sangat mempengaruhi kuat masuknya cahaya. Karena setiap shading
device memiliki dimensi bukaan yang berbeda
FOTO MAKET