MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Fisika Terapan
Yang dibina oleh Bapak Dr. H.Tri Kuncoro, S.T, M.Pd
Oleh :
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi solar chart
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi dari solar chart
1.3.3 Untuk mengetahui komponen dari solar chart
1.3.4 Untuk mengetahui cara perhitungan konversi waktu solar chart
1.3.5 Untuk mengetahui sudut pada desain SPSM
1.3.6 Untuk mengetahui pengapalikasian solar chart pada desain SPSM
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Solar chart atau yang biasa disebut diagram matahari ialah grafik
berbentuk elips atau lingkaran yang memetakan pola garis lintasan matahari
berdasarkan perbedaan posisi garis lintang. Juga dapat membentuk garis-garis
proyeksi lintasan dengan kelengkungan dan kerapatan yang berbeda jika pola
lintasan matahari (sunpath) diproyeksikan.
5
2.2 Fungsi Solar Chart
Informasi yang dapat diketahui dengan menggunakan solar chart antara lain
1. Posisi Matahari
Dengan menggunakan solar chart kita bisa mengetahui letak atau
posisi matahahari yang biasanya dinyatakan dengan sudut azimuth
atau sudut latitude.
6
4) Garis Waktu Tengah Hari
Garis vertikal tepat di tengah solar chart ( melalui titk pengamat ).
Waktu disebut tengah hari saat posisi matahari tepat berada pada
garis ini.
(Ibid, 95) Untuk menentukan sudut azimuth dan altitude pada solar chart
konvensional harus melalui proses perhitungan dan penggambaran pada solar
chart telebih dahulu, sedangkan pada solar chart software informasi tersebut
dapat dipeoleh dengan memasukan data koordinat dan data waktu.
7
2.4 Perhitungan Konversi Waktu Solar Chart
1. Waktu untuk solar time tepat pukul 12.00 waktu setempat (local
time), hanya berlaku saat posisi pengamat berada di daerah atau
wilayah yang dilalui garis bujur (longitude) kelipatan 15˚.
2. Untuk daerah yang tidak dilewati garis bujur kelipatan 15˚ akan
terjadi selisih waktu solar time sebelum atau setelah pukul 12.00
waktu setempat (local time).
Untuk mengetahui posisi garis bujur kita dapat menggunakan peta pembagian
daerah waktu dunia. Seperti gambar dibawah ini,
8
(Ibid, 105) Terdapat 2 istilah pada solar chart yang berkaitan dengan waktu
dan posisi pengamat berdasarkan garis bujur bumi.
1. Waktu Setempat (local time)
Waktu yang tertera pada notasi solar chart yang sesuai dengan zona
waktu (time zone) di daerah setempat yang berdasarkan pembagian
daerah waktu di dunia.
Karena bumi berotasi 360˚ dalam sehari (24 jam) maka setiap selisih 15˚
pada garis bujur (longitude) terjadi selisih waktu 1 jam dan jika selisih 1˚
pada garis bujur maka terjadi selisih waktu 4 menit.
9
CONTOH KASUS
DATA
Lokasi Dar Es Salam,
Tanzania
Garis lintang (latitude) =
7˚LS
Garis bujur (longitude) =
39˚BT
Dari data di atas dengan solar chart
dan peta waktu dunia tentukan solar
time dan posisi garis jam yang tepat
pada solar chart.
LANGKAH
1. Menentukan solar chart yang tepat
2. Melakukan perhitungan konversi waktu berdasarkan peta waktu
dunia
3. Menentukan garis jam berdasarkan perhitungan yang tepat
JAWAB
1. Karena wilayah Dar Es Salam terletak pada 7˚LS maka dapat
digunakan solar chart 6 ˚LS atau solar chart 8 ˚LS
2. Letak wilayah Dar Es Salam, Tanzania terletak di GMT +3, maka
garis bujur (longitude) kelipatan 15˚ yang menjadi acuan adalah
45˚BT.
Jadi waktu acuan pada pukul 12.00 waktu setempat terletak pada
45˚BT.
Untuk menentukan solar time ada beberapa catatan penting seprti
dibawah ini,
Karena bumi berotasi dari barat ke timur maka,
Jika letak garis bujur wilayah di sebelah kiri garis bujur
acuan, maka waktu solar time setelah 12.00 local time.
Jika letak garis bujur wilayah di sebelah kanan garis bujur
acuan, waktu solar time sebelum 12.00 local time.
10
Posisi garis bujur Dar Es Salam terletak pada 39˚BT dan garis
bujur acuan 45 ˚BT.
selisih garis bujur Dar Es Salam dengan garis bujur acuan
= 45˚-39˚
=6˚
11
o 1/10 jam = 6 menit
1 menit ≤ x ≤ 7 menit = dibulatkan menjadi 6 menit = 1/10
jam
o 1/5 jam = 12 menit
8 menit ≤ x ≤ 13 menit = dibulatkan menjadi 12 menit = 1/5
Jam
o 1/4 jam = 15 menit
14 menit ≤ x ≤ 17 menit = dibulatkan menjadi 15 menit =
1/4 jam.
o 1/3 jam = 20 menit
18 menit ≤ x ≤ 25 menit = dibulatkan menjadi 20 menit =
1/3 jam
o 1/2 jam = 30 menit
26 menit ≤ x ≤ 30 menit = dibulatkan menjadi 30 menit =
1/2 jam
12
Posisi garis jam setelah digeser,
Gambar 2.6 Solar chart Dar Es Salam setelah garis jam digeser
1. Sudut Datang
(Ibid, 111). Sudut datang adalah sudut arah datangnya sinar matahari pada
desain SPSM, yang besarnya berubah-ubah tergantung pada orientasi
fasad juga lintasan matahari yang terkait waktu dan lokasi di bumi. Secara
manual tanpa software. Sudut Datang Vertikal (SDV) dan Sudut Datang
Horizontal (SDH) hanya dapat ditentukan dengan solar chart
konvensional dengan bantuan pengukur sudut bayangan (protactor).
2. Sudut Bayangan
(Ibid, 112). Sudut bayangan
adalah yang dibentuk oleh
desain SPSM untuk menunjukan
sudut perlindungan
(pembayangan) bagi fasad, yang
besarnya tetap dan tidak
bergantung pada orientasi fasad.
Besarnya sudut perlindungan
suatu SPSM dapat digambarkan
pada shading mask, yaitu
proyeksi dari bola langit yang
terhalang oleh SPSM.
13
3. Kaitan Sudut Datang dengan Sudut Bayangan
Berikut sifat dan fungsi sudut datang dan sudut bayangan.
o Fungsi
Mendapatkan bayangan sesuai desain SPSM
o Fungsi
Mendapatkan periode pembayangan SPSM
1. Posisi matahari
2. Kemungkinan periode penyinaran matahari
3. SDV dan SDH
4. Bayangan yang terbentuk pada fasad
5. SBH dan SBV oleh SPSM
6. Periode pembayangan oleh SPSM pada fasad
7. SBH dan SBV oleh bangunan
8. Periode pembayangan oleh bangunan pada fasad
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16