Anda di halaman 1dari 30

“METODE PENGINDERAAN JAUH”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam


Mata kuliah Penginderaan Jauh & Interpretasi Cita
Dosen Pengampu :
Dr. M. Ridha Syafii Damanik, S.Pi.,M.Sc.
M. Taufik Rahmadi, S.Pd.,Msc.

Disusun Oleh Kelompok 4


Dwi Sartika (3192431002)
Melati Putri Lamadita (3193331007)
Ricardo Gultom (3193331017)
Risma G. Simorangkir (3191131018)
Tika Fridawati S (3191131021)

Kelas : Geografi C 2019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan pada
kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, dan
dapat bermanfaat bagi pembacanya. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan kami juga berterima kasih kepada dosen
pengampu yang memberikan kami kepercayaan dalam membuat makalah ini.

Makalah ini telah kami susun degan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Dan dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa, oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat
dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Medan, Maret 2021

Penulis,

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan...........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan..................................................................................................2

E. Sistematika Penulisan.............................................................................................2

BAB II Pembahasan..........................................................................................................3

I. Pengertian Penginderaan Jauh (Remote Sensing)..................................................3

II. Cara Kerja Remote Sensing...................................................................................3

III. Metode Penginderaan Jauh....................................................................................4

BAB III Penutup..............................................................................................................23

A. Kesimpulan...........................................................................................................23

B. Saran.....................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................25

ii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi penginderaan jauh merupakan pengembangan dari Teknologi
pemotretan udara yang mulai diperkenalkan pada akhir abad ke 19. Sejak saat itu
istilah penginderaan jauh (remote sensing) Dikenal dan menjadi populer dalam
dunia pemetaan.

Penginderaan jauh (remote sensing) dalam artian secara umum merupakan


suatu teknik teknik berbasis instrumentasi yang digunakan dalam pengumpulan
dan pengukuran dari data atau informasi yang teratur secara spatial (umumnya
kebanyakan pendistribusian secara geografis) pada beberapa bagian dari suatu
array dari titik-titik sasaran (piksel-piksel) dalam tampilan terekam yang sesuai
dengan fitur, objek, dan material yang dilakukan dengan mengaplikasikan satu
atau lebih alat alat perekam tanpa kontak langsung secara fisik dengan benda-
benda di bawah pengawasan (sehingga pada jarak tertentu dari sasaran yang di
observasi di mana dijaga pengaturan spatial).

Pada makalah ini, kami akan membahas mengenai metode-metode dalam


penginderaan jauh. Semoga makalah kami dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita semua.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam makalah ini ialah sebagai berikut:

1) Apa itu pengertian penginderaan jauh atau remote sensing?


2) Bagaimana cara kerja remote sensing?
3) Apa saja metode metode dalam remote sensing?
4) Bagaimana kegunaan dari setiap metode remote sensing?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjai tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengertian penginderaan jauh atau remote sensing
2) Mengetahui cara kerja remote sensing
3) Untuk mengetahui metode metode dalam remote sensing
4) Mengetahui kegunaan atau fungsi dari setiap metode dalam remote
sensing
5) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui mengenai metode metode dalam penginderaan jauh
2. Menambah wawasan dan pengetahuan
3. Sebagai pedoman yang dapat mengasah bakat penulis dan pembaca
dalam menyusun makalah berikutnya.

E. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 3 bab dimana setiap bab memiliki sub bab :
BAB I : Bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat
BAB II : Bab ini terdiri atas pembahasan isi makalah yaitu mengenai
metode metode dalam penginderaan jauh atau remote sensing
BAB III : Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran

2
BAB II
Pembahasan

I. Pengertian Penginderaan Jauh (Remote Sensing)

Remote Sensing didefinisikan sebagai ilmu untuk mendapatkan informasi


mengenai obyek-obyek pada permukaan bumi dengan analisis data yang
didapatkan dari perangkat penginderaan jauh. Secara umum, remote sensing
digunakan untuk menyatakan identifikasi rupa bumi dengan analisis radiasi
elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh permukaan bumi.
Setiap obyek pada permukaan bumi memantulkan atau menghamburkan
sebagian dari energi elektromagnetik yang mengenai obyek tersebut, selain itu
obyek juga memancarkan radiasi sesuai dengan temperatur dan emisivitasnya.

Deteksi dan pemisahan obyek atau rupa bumi mencakup pendeteksian dan
perekaman energi radiasi yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek atau
material permukaan. Obyek yang berbeda akan memberikan nilai dan jenis
energi yang berbeda pada spektrum elektromagnetik. Suatu sistem penginderaan
jauh menggunakan sensor yang dibawa satelit atau pesawat terbang dapat berupa
sistem aktif atau pasif. Sistem sensor aktif menggunakan energi yang
dipancarkan sendiri dari satelit atau pesawat, sedangkan sistem sensor pasif
mengandalkan iluminasi (pencahayaan) dari matahari atau emisi dari obyek
untuk pengamatannya. Data citra optik diperoleh satelit dari sistem sensor pasif,
sedangkan data kontur (rupa bumi) dan citra radar didapatkan dari sistem sensor
aktif.

II. Cara Kerja Remote Sensing

Sumber Pencahayaan (A) merupakan kebutuhan dasar dalam penginderaan


jauh untuk menyediakan energi elektromagnetik pada sasaran pengamatan. Pada
instrumen pasif sumber energi umumnya adalah matahari, sedangkan instrumen
aktif sensor memancarkan sendiri pulsa energinya. Pada saat energi tersebut
bergerak dari sumber menuju sasaran, akan terjadi interaksi dengan atmosfer
(B).

3
Interaksi ini terjadi dua kali karena setelah itu energi bergerak dari sasaran
menuju sensor sehingga terjadi hamburan atmosferik pada radiasi energi. Pada
saat mengenai sasaran (C), energi tersebut berinteraksi dengan obyek sasaran
bergantung pada sifat-sifat obyek dan energi radiasinya. Setelah energi
dihamburkan atau dipancarkan obyek sasaran, suatu sensor akan mengumpulkan
dan merekam radiasi elektromagnetiknya (D) dari jarak jauh, tanpa terjadi
kontak dengan obyek sasaran. Setelah direkam oleh sensor, informasi akan
dikirimkan menuju stasiun penerima dan pengolah (E) untuk diolah menjadi
citra digital maupun hardcopy, citra tersebut selanjutnya diinterpretasikan secara
visual maupun digital (F) untuk mengekstraksi informasi pada obyek sasaran.
Tahap akhir dari penginderaan jauh adalah menerapkan informasi yang
didapatkan (G) untuk mencari informasi baru atau untuk membantu dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.

III. Metode Penginderaan Jauh


Penginderaan jauh dapat berperan dalam mengurangi kegiatan survey
terestrial secara signifikan dalam inventarisasi dan monitoring sumberdaya alam.
Kegiatan survey terestrial dengan adanya teknologi ini hanya dilakukan untuk
membuktikan suatu jenis obyek atau fenomena yang ada di lapangan untuk
disesuaikan dengan hasil analisa data.

4
Metode penginderaan jauh merupakan pengukuran dan pengambilan data
spasial berdasarkan perekaman sensor pada perangkat kamera udara, scanner
atau radar. Contoh hasil perekaman yang dimaksud adalah citra.

Metode metode dalam penginderaan jauh (remote sensing) antara lain


sebagai berikut ini:

1. Aeromagnetic Surveying

Merupakan metode remote sensing yang menggunakan


pemetaan medan magnet bumi dengan menggunakan magnetometer
elektronik udara. Aeromagnetic Surveying adalah jenis umum dari
survei geofisika dilakukan dengan menggunakan magnetometer
kapal atau ditarik di belakang pesawat terbang. Prinsipnya mirip
dengan survei magnetik yang dilakukan dengan magnetometer
genggam, tetapi memungkinkan area yang jauh lebih luas dari
permukaan bumi untuk ditutupi dengan cepat untuk pengintaian
regional. Pesawat biasanya terbang dalam pola seperti grid dengan
ketinggian dan jarak garis menentukan resolusi data (dan biaya
survei per satuan luas).

Cara Kerja :

Saat pesawat terbang, magnetometer mengukur dan mencatat


intensitas total medan magnet pada sensor, yang merupakan
kombinasi dari medan magnet yang diinginkan yang dihasilkan di
Bumi serta variasi kecil karena efek temporal dari angin matahari
yang terus berubah. dan medan magnet pesawat survei. Dengan
mengurangi efek matahari, regional, dan pesawat, peta aeromagnetik
yang dihasilkan menunjukkan distribusi spasial dan kelimpahan
relatif dari mineral magnet (paling umum adalah magnetit mineral
oksida besi ) di lapisan atas kerak bumi.

Karena jenis batuan yang berbeda berbeda dalam kandungan


mineral magnetnya, peta magnetik memungkinkan visualisasi

5
struktur geologi kerak bagian atas di bawah permukaan, khususnya
geometri spasial tubuh batuan dan adanya sesar dan lipatan. Ini
sangat berguna jika batuan dasar tertutup oleh pasir permukaan,
tanah atau air. Data aeromagnetik dulunya disajikan sebagai plot
kontur, tetapi sekarang lebih sering dinyatakan sebagai gambar
pseudo-topografi yang dihasilkan komputer tematik (berwarna) dan
berbayang. Bukit, punggung bukit, dan lembah yang tampak jelas
disebut sebagai anomali aeromagnetik . Seorang ahli geofisika dapat
menggunakan pemodelan matematika untuk menyimpulkan bentuk,
kedalaman, dan properti dari badan batuan yang bertanggung jawab
atas anomali. Pesawat terbang biasanya digunakan untuk survei
pengintaian tingkat tinggi di medan yang landai, dan helikopter
digunakan di medan pegunungan atau di mana diperlukan lebih
banyak detail.

Kegunaan :

Survei aeromagnetik banyak digunakan untuk membantu


produksi peta geologi dan juga biasa digunakan selama eksplorasi
mineral dan eksplorasi minyak bumi . Beberapa endapan mineral
dikaitkan dengan peningkatan atau penurunan kelimpahan mineral
magnetik, dan terkadang komoditas yang dicari mungkin saja
bersifat magnetis (misalnya endapan bijih besi ), tetapi seringkali
penjelasan struktur bawah permukaan kerak bagian atas adalah yang
paling berharga. kontribusi data aeromagnetik. Itu juga telah
digunakan untuk menemukan zona sesar terkubur yang rentan
terhadap gempa bumi yang merusak.

2. Aeroradiometric Surveying

Merupakan pemetaan radiasi gamma dari permukaan bumi


dengan kilau meter udara atau spektrometer sinar gamma.
Aeroradiometric Surveying adalah metode pengumpulan geomatika
atau citra lainnya dengan menggunakan pesawat terbang, helikopter,

6
UAV, balon atau metode udara lainnya. Jenis data yang
dikumpulkan meliputi foto udara, Lidar, penginderaan jauh
(menggunakan berbagai pita spektrum elektromagnetik yang terlihat
dan tidak terlihat , seperti inframerah , gamma , atau ultraviolet ) dan
juga data geofisika (seperti survei aeromagnetik dan gravitasi). Itu
juga bisa merujuk pada bagan atau peta yang dibuat dengan
menganalisis suatu wilayah dari udara. Survei udara harus dibedakan
dari teknologi citra satelit karena resolusi, kualitas, dan kondisi
atmosfernya yang lebih baik (yang dapat berdampak negatif dan
mengaburkan pengamatan satelit ). Saat ini, survei udara terkadang
dikenali sebagai sinonim untuk aerofotogrametri, bagian dari
fotogrametri di mana kamera ditempatkan di udara. Pengukuran
pada gambar udara disediakan oleh teknologi dan metode
fotogrametri.

Cara Kerja :

Untuk melakukan survei udara, sensor harus dipasang di bagian


dalam atau luar platform udara dengan garis pandang ke target yang
diindera dari jarak jauh . Dengan pesawat berawak , ini dilakukan
baik melalui celah di kulit pesawat atau dipasang secara eksternal
pada penyangga sayap. Dengan kendaraan udara tak berawak
(UAV), sensor biasanya dipasang di bawah atau di dalam.

Sistem survei udara biasanya dioperasikan dengan yang berikut


ini:

 Perangkat lunak navigasi penerbangan, yang mengarahkan pilot


untuk terbang dalam pola yang diinginkan untuk survei.

 GNSS , kombinasi GPS dan unit pengukuran inersia (IMU)


untuk memberikan informasi posisi dan orientasi untuk data
yang direkam.

7
 Dudukan yang distabilkan oleh Gyro untuk melawan efek
gulungan, pitch, dan yaw pesawat.

 Unit penyimpanan data untuk menyimpan data yang direkam.

Kegunaan :

 Arkeologi

 Survei perikanan

 Geofisika dalam survei geofisika

 Eksplorasi hidrokarbon

 Survei tanah

 Penambangan dan eksplorasi mineral

 Memantau populasi satwa liar dan serangga (disebut sensus


udara atau pengambilan sampel )

 Memantau vegetasi dan tutupan tanah

 Pengintaian

 Proyek transportasi sehubungan dengan survei darat ( jalan


raya, jembatan, jalan raya )

Survei udara menggunakan kamera pengukur di mana elemen-


elemen orientasi interiornya diketahui, tetapi dengan panjang fokus
dan film serta lensa khusus yang jauh lebih besar. Contoh alat ini
survei ini adalah Vexcel UltraCam (Elang, Elang, Osprey, Condor),

8
Leica ADS100, WaldoAir XCAM, RIEGL LMS-Q780, dan Trimble
AX80.

3. Hyperspectral Imaging

Merupakan teknik pencitraan multispektral yang mencatat


banyak band citra pada bandwidth yang sempit. Pencitraan
hiperspektral, seperti pencitraan spektral lainnya, mengumpulkan
dan memproses informasi dari seluruh spektrum elektromagnetik.
Tujuan dari pencitraan hiperspektral adalah untuk mendapatkan
spektrum untuk setiap piksel dalam citra suatu pemandangan,
dengan tujuan untuk menemukan objek, mengidentifikasi bahan,
atau proses pendeteksian.

Ada tiga cabang umum dari pencitra spektral. Ada pemindai


sapu dorong dan pemindai sapu pengocok terkait (pemindaian
spasial), yang membaca gambar dari waktu ke waktu, pemindai
sekuensial pita (pemindaian spektral), yang memperoleh gambar dari
suatu area pada panjang gelombang yang berbeda, dan pencitraan
hiperspektral snapshot, yang menggunakan staring array untuk
menghasilkan gambar dalam sekejap.

Cara Kerja :

Sensor hiperspektral mengumpulkan informasi sebagai


sekumpulan 'gambar'. Setiap gambar mewakili rentang panjang
gelombang sempit dari spektrum elektromagnetik, juga dikenal
sebagai pita spektral. 'Gambar' ini digabungkan untuk membentuk
kubus data hiperspektral tiga dimensi ( x , y , λ ) untuk diproses dan
dianalisis, di mana x dan y mewakili dua dimensi spasial
pemandangan, dan λ mewakili dimensi spektral (terdiri dari rentang
panjang gelombang).

9
Secara teknis, ada empat cara sensor untuk mengambil sampel
kubus hiperspektral: pemindaian spasial, pemindaian spektral,
pencitraan snapshot, dan pemindaian spasi-spektral. Kubus
hiperspektral dihasilkan dari sensor udara seperti Spektrometer
Pencitraan Inframerah / Visible Airborne NASA (AVIRIS), atau dari
satelit seperti NASA EO-1 dengan instrumen hiperspektral
Hyperion. Namun, untuk banyak studi pengembangan dan validasi,
sensor genggam digunakan.

Ketepatan sensor ini biasanya diukur dalam resolusi spektral,


yang merupakan lebar setiap pita spektrum yang ditangkap. Jika
pemindai mendeteksi sejumlah besar pita frekuensi yang cukup
sempit, objek dapat diidentifikasi meskipun hanya ditangkap dalam
beberapa piksel. Namun, resolusi spasial merupakan faktor selain
resolusi spektral. Jika pikselnya terlalu besar, beberapa objek
ditangkap dalam piksel yang sama dan menjadi sulit untuk
diidentifikasi. Jika piksel terlalu kecil, maka intensitas yang
ditangkap oleh setiap sel sensor rendah, dan penurunan rasio signal-
to-noise mengurangi keandalan fitur yang diukur. Akuisisi dan
pemrosesan gambar hiperspektral juga disebut sebagai spektroskopi
pencitraan atau, dengan mengacu pada kubus hiperspektral, sebagai
spektroskopi 3D.

Kegunaan :

Penginderaan jauh hiperspektral digunakan dalam beragam


aplikasi. Meskipun awalnya dikembangkan untuk pertambangan dan
geologi (kemampuan pencitraan hiperspektral untuk
mengidentifikasi berbagai mineral membuatnya ideal untuk industri
pertambangan dan minyak, di mana ia dapat digunakan untuk
mencari bijih dan minyak), kini telah menyebar ke bidang yang
tersebar luas seperti ekologi dan pengawasan, serta penelitian
manuskrip sejarah, seperti pencitraan Archimedes Palimpsest.

10
4. Ifsar

Merupakan perbandingan citra radar interferometri reflektansi


dari daerah yang sama pada waktu yang berbeda untuk menentukan
perubahan di permukaan tanah, biasanya dari ruang sensor.
Interferometric aperture sintetis radar, disingkat InSAR atau IFSAR,
adalah sebuah teknik radar digunakan dalam geodesi dan
penginderaan jauh. Metode geodetik ini menggunakan dua atau lebih
gambar radar aperture sintetis (SAR) untuk menghasilkan peta
deformasi permukaan atau elevasi digital, menggunakan perbedaan
fase gelombang kembali ke satelit atau pesawat udara.

Cara Kerja :

Sebagian besar aplikasi SAR lainnya hanya menggunakan


kekuatan sinyal yang dipantulkan , tetapi informasi fase juga
digunakan dalam interferometri SAR . Fase gelombang radar dikenal
dan sebanding dengan fase sinyal yang dipantulkan. Akibatnya, fase
dapat diukur dan membawa informasi. Fase sinyal yang
dikembalikan tergantung pada jarak objek yang memantulkan.
Panjang jalur suatu objek terdiri dari sejumlah panjang gelombang
dan satu fraksi panjang gelombang. Ini disebut perbedaan fasa dari
gelombang yang dipantulkan. Karena jumlah panjang gelombang
tidak dapat diukur, jarak total antara satelit dan objek tidak
diketahui, tetapi tambahan fraksi panjang gelombang dapat diukur
dengan sangat akurat.

Selain jarak antara objek dan radar, fase dipengaruhi oleh


berbagai faktor dalam kenyataan, membuat informasi fase gambar
SAR mentah tampak acak. Gambar harus diproses untuk

11
menggunakan informasi fase. Interferometri menggunakan dua
gambar dari situs yang sama untuk area yang sama dan menemukan
perbedaan fase di antara keduanya. Hasilnya adalah gambar yang
disebut interferogram. Gambar fase interferogram menunjukkan
perbedaan fase antara dua gambar sumber, yang diulangi setiap 2π
karena siklus fase. Untuk memudahkan pembacaan, gambar fase
biasanya diberikan dalam warna pelangi, dengan setiap nilai fase
antara 0 dan 2π sesuai dengan warna spektral tertentu pada gradien
seragam dari merah ke ungu.

Kegunaan :

 Tektonik

InSAR dapat digunakan untuk mengukur pergerakan


tektonik tanah, seperti deformasi akibat gempa bumi. Ini
pertama kali dilakukan selama tahun 1992 Landers gempa
studi, dan sejak itu telah digunakan secara luas di seluruh
dunia.

 Vulkanisme

nSAR dapat diterapkan untuk mempelajari banyak proses


vulkanik, seperti deformasi terkait letusan, tegangan
perpindahan magma , propagasi vulkanik oleh gravitasi, dan
deformasi vulkanik-tektonik. Studi berbasis InSAR
sebelumnya tentang vulkanisme difokuskan pada Etna dan

12
Kilauea. Saat ini, teknologi tersebut banyak digunakan dalam
penelitian ilmiah tentang deformasi vulkanik. Batasan
penggunaan InSAR untuk pemantauan operasional termasuk
waktu pengulangan orbit, kurangnya data yang diarsipkan,
hilangnya koherensi karena interval waktu gambar yang besar,
dan gangguan atmosfer.

 Pergerakan tanah

InSAR telah berhasil mengukur penurunan permukaan


yang disebabkan oleh pemompaan minyak atau air dari
reservoir bawah tanah, penambangan bawah tanah, atau
runtuhnya tambang lama. Dimungkinkan untuk memantau
stabilitas bangunan dan elemen lansekap.

 Pergerakan gletser

InSAR telah digunakan untuk mengukur pergerakan dan


deformasi gletser . Pengukuran radar dari perubahan struktur
gletser, aliran es dan dinamika konsisten dengan data tanah.

5. Infrared Imaging

Merupakan metode penginderaan jauh sensor optik yang


menghasilkan representasi terlihat sinar inframerah atau panas
terpancar dari objek pengamatan dan variasi suhu yang diwakili oleh
warna yang berbeda pada gambar. Inframerah termografi ( IRT ),
pencitraan termal , dan video termal adalah contoh ilmu pencitraan
inframerah. Infrared Imaging biasanya mendeteksi radiasi dalam
rentang inframerah- jauh dari spektrum elektromagnetik (kira-kira
9.000–14.000 nanometer atau 9–14 µm ) dan menghasilkan gambar
radiasi tersebut, yang disebut termogram.

Karena radiasi infra merah dipancarkan oleh semua benda


dengan suhu di atas nol mutlak menurut hukum radiasi benda hitam,

13
Infrared Imaging memungkinkan untuk melihat lingkungan
seseorang dengan atau tanpa penerangan yang terlihat. Jumlah
radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda meningkat seiring suhu;
oleh karena itu, infrared imaging ini dapat memungkinkan seseorang
untuk melihat variasi suhu. Saat dilihat melalui kamera pencitraan
termal, objek yang hangat akan terlihat jelas dengan latar belakang
yang lebih dingin; manusia dan hewan berdarah panas lainnya
menjadi mudah terlihat terhadap lingkungan, siang atau malam.
Akibatnya, metode ini sangat berguna bagi militer dan pengguna
kamera pengintai lainnya.

Cara Kerja :

Kamera pencitraan termal khusus menggunakan larik bidang


fokus (FPA) yang merespons panjang gelombang yang lebih panjang
(inframerah panjang gelombang menengah dan panjang). Jenis yang
paling umum adalah InSb, InGaAs , HgCdTe dan QWIP FPA.
Teknologi terbaru menggunakan mikrobolometer berbiaya rendah
dan tidak didinginkan sebagai sensor FPA. Resolusi mereka jauh
lebih rendah daripada kamera optik, kebanyakan 160x120 atau
320x240 piksel , hingga 1280 x 1024.

Kegunaan :

 Pemantauan kondisi

 Inspeksi kemiringan rendah dan atap datar


 Diagnosis bangunan termasuk inspeksi selubung bangunan ,
inspeksi kelembaban, dan kehilangan energi di gedung

 Pemetaan termal

 Pencitraan termal inframerah digital dalam perawatan


kesehatan

14
 Pencitraan medis

 Termografi non-kontak, termografi kontak, dan


angiotermografi dinamis

 Skrining penyakit vaskular perifer.


 Skrining stenosis arteri karotis (CAS) melalui peta termal
kulit

6. Lidar (Light Detection and Ranging)

Merupakan teknik laser udara yang digunakan untuk


memperoleh resolusi tinggi data topografi. LIDAR (Light Detection
and Ranging) adalah sebuah teknologi peraba jarak jauh optik yang
mengukur properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak
dan/atau informasi lain dari target yang jauh. Metode untuk
menentukan jarak menuju objek atau permukaan adalah dengan
menggunakan pulsa laser. Seperti teknologi radar, yang
menggunakan gelombang radio daripada cahaya, jarak menuju objek
ditentukan dengan mengukur selang waktu antara transmisi pulsa
dan deteksi sinyal yang dipancarkan. Teknologi LIDAR memiliki
aplikasi dalam bidang geodesi, arkeologi, geografi, geologi,
geomorfologi, seismologi, peraba jarak jauh dan fisik atmosfer.

Sebutan lain untuk LIDAR adalah ALSM (Airborne Laser


Swath Mapping) dan altimetri laser. Akronim LADAR (Laser
Detection and Ranging) sering digunakan dalam konteks militer.
Sebutan radar laser juga digunakan tetapi tidak berhubungan karena
menggunakan cahaya laser dan bukan gelombang radio yang
merupakan dasar dari radar konvensional. Lidar adalah metode
untuk menentukan rentang (variabel jarak) dengan menargetkan
sebuah objek dengan laser yang dan mengukur waktu untuk
memantulkan cahaya untuk kembali ke penerima. Lidar juga dapat
digunakan untuk membuat representasi 3-D digital dari area di

15
permukaan bumi dan dasar laut, karena perbedaan waktu balik laser,
dan dengan memvariasikan panjang gelombang laser. Ini memiliki
aplikasi terestrial, udara, dan seluler.

Cara Kerja :

NASA telah mengidentifikasi lidar sebagai teknologi kunci


untuk memungkinkan pendaratan aman otonom dan presisi dari
robot masa depan dan kendaraan pendarat bulan berawak. Panjang
gelombang bervariasi untuk menyesuaikan dengan target: dari
sekitar 10 mikrometer ( inframerah ) hingga sekitar 250 nm ( UV ).
Biasanya, cahaya dipantulkan melalui hamburan balik, sebagai
lawan dari pantulan murni yang mungkin ditemukan dengan cermin.
Berbagai jenis hamburan digunakan untuk aplikasi lidar yang
berbeda: paling umum hamburan Rayleigh , hamburan Mie ,
hamburan Raman , dan fluoresensi. Kombinasi panjang gelombang
yang sesuai dapat memungkinkan pemetaan jarak jauh dari isi
atmosfer dengan mengidentifikasi perubahan yang bergantung pada
panjang gelombang dalam intensitas sinyal yang dikembalikan.

Kegunaan :

 Pertanian

Lidar dapat membantu menentukan di mana harus


menerapkan pupuk yang mahal. Ini dapat membuat peta
topografi ladang dan mengungkapkan lereng dan paparan sinar
matahari dari lahan pertanian. Peneliti di Badan Penelitian
Pertanian menggunakan data topografi ini dengan hasil lahan
pertanian tahun-tahun sebelumnya, untuk mengkategorikan
lahan ke dalam zona dengan hasil tinggi, sedang, atau rendah.
Lidar sekarang digunakan untuk memantau serangga di
lapangan. Penggunaan Lidar dapat mendeteksi pergerakan dan
perilaku individu serangga terbang, dengan identifikasi hingga
jenis kelamin dan spesies.

16
 Klasifikasi Jenis Tumbuhan

Pengendalian gulma membutuhkan identifikasi spesies


tanaman. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan lidar 3-D
dan pembelajaran mesin. Lidar menghasilkan kontur tumbuhan
sebagai "titik awan" dengan nilai jangkauan dan reflektansi.
Data ini diubah, dan fitur diekstraksi darinya. Jika spesies
diketahui, fitur ditambahkan sebagai data baru. Spesies diberi
label dan fitur awalnya disimpan sebagai contoh untuk
mengidentifikasi spesies di lingkungan nyata. Metode ini
efisien karena menggunakan lidar resolusi rendah dan
pembelajaran yang diawasi. Ini mencakup seperangkat fitur
yang mudah dihitung dengan fitur statistik umum yang tidak
bergantung pada ukuran tanaman.

 Arkeologi

Lidar memiliki banyak kegunaan dalam arkeologi,


termasuk perencanaan kampanye lapangan, fitur pemetaan di
bawah kanopi hutan, dan gambaran umum fitur-fitur
berkelanjutan yang tidak dapat dibedakan dari permukaan
tanah. Lidar dapat menghasilkan set data resolusi tinggi
dengan cepat dan murah. Produk turunan Lidar dapat dengan
mudah diintegrasikan ke dalam Sistem Informasi Geografis
(SIG) untuk analisis dan interpretasi.

 Geologi dan Ilmu Tanah

Peta elevasi digital resolusi tinggi yang dihasilkan oleh lidar


udara dan stasioner telah menghasilkan kemajuan signifikan
dalam geomorfologi (cabang ilmu geosains yang berkaitan
dengan asal dan evolusi topografi permukaan bumi).
Kemampuan lidar untuk mendeteksi fitur topografi halus

17
seperti teras sungai dan tepi saluran sungai, untuk mengukur
ketinggian permukaan tanah di bawah kanopi vegetasi, untuk
lebih baik menyelesaikan turunan spasial dari ketinggian, dan
untuk mendeteksi perubahan ketinggian antara survei berulang
telah memungkinkan banyak penelitian baru. dari proses fisik
dan kimia yang membentuk lanskap. Lidar juga digunakan
dalam geologi struktur dan geofisika sebagai kombinasi antara
lidar udara dan GNSS untuk mendeteksi dan mempelajari
kesalahan, untuk mengukur pengangkatan.

 Pertambangan

Untuk penghitungan volume bijih dilakukan dengan


pemindaian berkala (bulanan) di area pembuangan bijih,
kemudian membandingkan data permukaan dengan
pemindaian sebelumnya. Sensor Lidar juga dapat digunakan
untuk mendeteksi rintangan dan menghindari kendaraan
penambangan robotik seperti di Komatsu Autonomous
Haulage System (AHS) ang digunakan di Tambang Masa
Depan Rio Tinto.

 Fisika dan Astronomi

Dalam fisika atmosfer, lidar digunakan sebagai instrumen


deteksi jarak jauh untuk mengukur kepadatan unsur-unsur
tertentu dari atmosfer tengah dan atas, seperti kalium, natrium,
atau nitrogen molekuler dan oksigen. Pengukuran ini dapat
digunakan untuk menghitung suhu. Lidar juga dapat digunakan
untuk mengukur kecepatan angin dan memberikan informasi
tentang distribusi vertikal partikel aerosol.

7. Microwave Imaging

Merupakan metode penginderaan jauh menggunakan frekuensi


tinggi gelombang elektromagnetik pendek dipantulkan atau

18
terpancar dari tanah. Microwave imaging dalah ilmu yang telah
berkembang dari teknik pendeteksian / penempatan yang lebih tua
(misalnya, radar ) untuk mengevaluasi objek tersembunyi atau
tertanam dalam suatu struktur (atau media) menggunakan
gelombang elektromagnetik (EM) dalam rezim gelombang mikro
(yaitu, ~ 300 MHz -300 GHz).

Teknik dan pencitraan gelombang mikro berorientasi aplikasi


untuk pengujian non-destruktif disebut pengujian gelombang mikro.
Teknik pencitraan gelombang mikro dapat diklasifikasikan sebagai
kuantitatif atau kualitatif. Teknik pencitraan kuantitatif (juga dikenal
sebagai metode hamburan terbalik) memberikan parameter listrik
(yaitu, distribusi properti listrik dan magnet) dan parameter
geometris (yaitu, bentuk, ukuran, dan lokasi) dari objek yang
dicitrakan dengan memecahkan masalah invers nonlinier. Masalah
invers nonlinier diubah menjadi masalah invers linier (yaitu, Ax = b
dimana A dan b diketahui dan x (atau gambar) tidak diketahui)
dengan menggunakan pendekatan Born atau distorsi Born. Terlepas
dari kenyataan bahwa metode inversi matriks langsung dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah inversi, ini akan menjadi
sangat mahal jika ukuran masalah sangat besar (yaitu, jika A adalah
matriks yang sangat padat dan besar). Untuk mengatasi masalah ini,
inversi langsung diganti dengan pemecah berulang. Teknik di kelas
ini disebut metode iteratif maju yang biasanya memakan waktu.

Di sisi lain, metode pencitraan gelombang mikro kualitatif


menghitung profil kualitatif (yang disebut sebagai fungsi reflektifitas
atau citra kualitatif) untuk merepresentasikan objek tersembunyi.
Teknik ini menggunakan pendekatan untuk menyederhanakan
masalah pencitraan dan kemudian menggunakan propagasi balik
(juga disebut pembalikan waktu, kompensasi fase, atau migrasi
balik) untuk merekonstruksi profil gambar yang tidak
diketahui.Synthetic aperture radar (SAR), ground-penetrating radar

19
(GPR), dan algoritma migrasi bilangan gelombang frekuensi adalah
beberapa metode pencitraan gelombang mikro kualitatif yang paling
populer.

Cara Kerja :

Secara umum, sistem pencitraan gelombang mikro terdiri dari


komponen perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras
mengumpulkan data dari sampel yang diuji. Antena pemancar
mengirimkan gelombang EM ke sampel yang diuji (misalnya, tubuh
manusia untuk pencitraan medis). Jika sampel hanya terbuat dari
bahan homogen dan berukuran tak terbatas, secara teoritis tidak ada
gelombang EM yang akan dipantulkan. Pengenalan setiap anomali
yang memiliki sifat berbeda (yaitu, listrik / magnet) dibandingkan
dengan media homogen di sekitarnya dapat mencerminkan sebagian
dari gelombang EM. Semakin besar perbedaan antara sifat-sifat
anomali dengan medium sekitarnya maka gelombang yang
dipantulkan akan semakin kuat. Refleksi ini dikumpulkan oleh
antena yang sama dalam sistem monostatis, atau antena penerima
yang berbeda dalam konfigurasi bistatis.

Kegunaan :

Pencitraan gelombang mikro telah digunakan dalam berbagai


aplikasi seperti: pengujian dan evaluasi tak merusak (NDT & E),
pencitraan medis, deteksi senjata tersembunyi di titik pemeriksaan
keamanan, pemantauan kesehatan struktural, dan pencitraan melalui
dinding, dan mengukur kelemahan.

8. Multispectral Imaging

Merupakan metode penginderaan jauh yang mendapatkan


representasi optik dalam dua atau lebih rentang frekuensi atau
panjang gelombang. Pencitraan multispektral, citra multispektral

20
atau multispektral imaging adalah salah satu cara atau metode
menangkap data gambar pada frekuensi tertentu di seluruh spektrum
elektromagnetik. Panjang gelombang dapat dipisahkan dengan filter
atau dengan menggunakan instrumen yang sensitif terhadap panjang
gelombang tertentu, termasuk cahaya dari frekuensi di luar
jangkauan cahaya tampak, seperti inframerah.

Pencitraan spektral dapat memungkinkan ekstraksi informasi


tambahan mata manusia gagal untuk menangkap dengan reseptor
untuk merah, hijau dan biru. Ini pada awalnya dikembangkan untuk
pencitraan berbasis ruang angkasa.

Multispectral imaging adalah metode penginderaan jauh yang


mendapatkan representasi optik dalam dua atau lebih rentang
frekuensi atau panjang gelombang.

9. Panchromatic Imaging

Merupakan teknik fotografi yang menggunakan emulsi, film


atau pelat pekat terhadap semua warna dalam cahaya untuk
menghasilkan foto hitam-putih. Pita pankromatik (pita hitam dan
putih) adalah pita yang biasanya berisi beberapa ratus nanometer
bandwidth. Bandwidth memungkinkannya menahan gangguan sinyal
tinggi, membuat data pankromatik tersedia pada resolusi spasial
tinggi. Gambar ini dapat dikumpulkan dengan resolusi yang lebih
tinggi karena rentang spektral memberikan kelonggaran detektor
yang lebih kecil untuk digunakan sambil mempertahankan rasio
sinyal-noise yang tinggi.

Gambar pankromatik dibuat saat sensor pencitraan menjadi


sensitif terhadap sejumlah besar panjang gelombang cahaya,
biasanya mengangkangi bagian spektrum yang terlihat besar.
Produksi citra pankromatik dilakukan oleh satelit, seperti satelit

21
SPOT6 / 7 dan jenis Landsat. Pita gambar tunggal ini "memadukan"
informasi pita biru, hijau, dan merah yang terlihat di mana ia
dibentuk menggunakan energi total yang menerangi spektrum yang
terlihat alih-alih dipartisi menjadi spektrum yang berbeda. Ini
memusatkan kuantitas intensitas per piksel yang kemudian
divisualisasikan dalam gambar skala abu-abu. Oleh karena itu,
informasi dalam setiap piksel secara langsung berkaitan dengan
intensitas radiasi matahari yang dipantulkan oleh objek yang ada di
dalam piksel tersebut dan sensor dideteksi olehnya. Karena jumlah
radiasi yang dikumpulkan per piksel, sensor mendeteksi perubahan
kecerahan pada tingkat spasial yang lebih kecil.

10. Radar Imaging

Merupakan teknik penginderaan jauh yang menggunakan


refleksi dari berdenyut gelombang radio frekuensi tinggi untuk
menentukan kecepatan, arah dan jarak objek jauh. Radar imaging
adalah aplikasi radar yang digunakan untuk membuat gambar dua
dimensi , biasanya lanskap. Radar pencitraan memberikan
cahayanya untuk menerangi suatu area di tanah dan mengambil
gambar pada panjang gelombang radio. Ia menggunakan antena dan
penyimpanan komputer digital untuk merekam gambarnya. Dalam
citra radar, seseorang hanya dapat melihat energi yang dipantulkan
kembali ke antena radar. Radar bergerak di sepanjang jalur
penerbangan dan area yang diterangi oleh radar, atau tapak,
dipindahkan di sepanjang permukaan dalam satu petak, membangun
citra saat melakukannya.

Kegunaan : topografi permukaan & perubahan kosta;


pemantauan penggunaan lahan, pemantauan pertanian, patroli es,
pemantauan lingkungan; radar cuaca- pemantauan badai, peringatan
geser angin; tomografi gelombang mikro medis; melalui pencitraan
radar dinding; Pengukuran 3-D.

22
11. Thermal Imaging

Thermal imaging merupakan teknik penginderaan jauh dengan


menggunakan instrumen untuk mengukur dipancarkan radiasi
thermal untuk membentuk gambar permukaan bumi.

Cara Kerja : Perangkat yang bisa menghasilkan citra termal


suatu objek disebut thermal imager atau kamera termal inframerah.
Alat ini bekerja dengan cara merekam intensitas radiasi sinar
inframerah yang terpancar dari suatu objek kemudian dikonversinya
ke dalam citra yang bisa dilihat secara visual. Kamera infra merah
memiliki bagian detektor yang berfungsi menangkap gelombang
radiasi panas melalui lensa optik. Gelombang radiasi yang ditangkap
akan diterjemahkan menjadi sebuah gambar termal yang mempunyai
perbedaan warna sesuai tinggi rendahnya temperatur suatu benda.
Dalam pengukuran panas ini terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi, seperti:

 Jarak objek dari kamera

 Temperatur dan kelembaban udara

 Rasio energi atau emisivitas objek

Berdasarkan prinsip radiasi inframerah ini pula kamera


inframerah bisa digunakan untuk mengukur suhu permukaan objek
secara nonkontak.

12. Visible Light

Visible light imaging merupakan metode penginderaan jauh


dengan menggunakan radiasi elektromagnetik yang terlihat oleh
mata manusia untuk bereaksi dengan lapisan piring foto.

23
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Penginderaan jauh dapat berperan dalam mengurangi kegiatan survey
terestrial secara signifikan dalam inventarisasi dan monitoring sumberdaya alam.
Kegiatan survey terestrial dengan adanya teknologi ini hanya dilakukan untuk
membuktikan suatu jenis obyek atau fenomena yang ada di lapangan untuk
disesuaikan dengan hasil analisa data.

Metode penginderaan jauh merupakan pengukuran dan pengambilan data


spasial berdasarkan perekaman sensor pada perangkat kamera udara, scanner
atau radar. Contoh hasil perekaman yang dimaksud adalah citra.

Metode metode dalam penginderaan jauh (remote sensing) antara lain:

1. Aeromagnetic surveying merupakan metode remote sensing yang


menggunakan pemetaan medan magnet bumi dengan menggunakan
magnetometer elektronik udara.

2. Aeroradiometric surveying merupakan pemetaan radiasi gamma dari


permukaan bumi dengan kilau meter udara atau spektrometer sinar
gamma.

3. Hyperspectral imaging merupakan teknik pencitraan multispektral yang


mencatat banyak band citra pada bandwidth yang sempit.

4. Ifsar merupakan perbandingan citra radar interferometri reflektansi dari


daerah yang sama pada waktu yang berbeda untuk menentukan
perubahan di permukaan tanah, biasanya dari ruang sensor.

5. Infrared imaging merupakan metode penginderaan jauh sensor optik


yang menghasilkan representasi terlihat sinar inframerah atau panas
terpancar dari objek pengamatan dan variasi suhu yang diwakili oleh
warna yang berbeda pada gambar.

24
6. Lidar (light detection dan mulai) merupakan teknik laser udara yang
digunakan untuk memperoleh resolusi tinggi data topografi.

7. Microwave imaging merupakan metode penginderaan jauh menggunakan


frekuensi tinggi gelombang elektromagnetik pendek dipantulkan atau
terpancar dari tanah.

8. Multispectral imaging merupakan metode penginderaan jauh yang


mendapatkan representasi optik dalam dua atau lebih rentang frekuensi
atau panjang gelombang.

9. Panchromatic imaging merupakan teknik fotografi yang menggunakan


emulsi, film atau pelat pekat terhadap semua warna dalam cahaya untuk
menghasilkan foto hitam-putih.

10. Radar imaging merupakan teknik penginderaan jauh yang menggunakan


refleksi dari berdenyut gelombang radio frekuensi tinggi untuk
menentukan kecepatan, arah dan jarak objek jauh.

11. Thermal imaging merupakan teknik penginderaan jauh dengan


menggunakan instrumen untuk mengukur dipancarkan radiasi thermal
untuk membentuk gambar permukaan bumi.
12. Visible light imaging merupakan metode penginderaan jauh dengan
menggunakan radiasi elektromagnetik yang terlihat oleh mata manusia
untuk bereaksi dengan lapisan piring foto.

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan
nantinya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih banyak.

25
26
DAFTAR PUSTAKA
Somantri, Lili. 2009. Penginderaan Jauh. Dalam http://file.upi.edu/pdf. Diunduh pada
Maret 2021
---------. 2009. Penerapan Metode Penginderaan Jauh. Dalam www.repository.ui.ac.id.
Di unduh pada Maret 2021
Wikipedia. 2021. Aeromagnetic Survey. Diakses melalui
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Aeromagnetic_survey. Pada Maret 2021
Wikipedia. 2021. Aerial Survey. Diakses melalui
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Aerial_survey. Pada Maret 2021
Wikipedia. 2021. Hyperspectral Imaging. Diakses melalui
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Hyperspectral_imaging. Pada Maret 2021
Wikipedia. 2021. Thermography. Diakses melalui
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Thermography. Pada Maret 2021
Wikipedia. 2021. LIDAR. Diakses melalui
https://id.m.wikipedia.org/wiki/LIDAR#:~:text=LIDAR%20(Light
%20Detection%20and%20Ranging,lain%20dari%20target%20yang
%20jauh.&text=Sebutan%20lain%20untuk%20LIDAR%20adalah,Swath
%20Mapping)%20dan%20altimetri%20laser. Pada Maret 2021
Wikipedia. 2021. Pencitraan Multispektral. Diakses melalui
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pencitraan_multispektral#:~:text=Pencitraan
%20multispektral%2C%20citra%20multispektral%20atau,tertentu%20di
%20seluruh%20spektrum%20elektromagnetik. Pada Maret 2021
Earth Observing System. 2021. PANCHROMATIC. Diakses melalui
https://eos.com/panchromatic/. Pada Maret 2021

27

Anda mungkin juga menyukai