Anda di halaman 1dari 16

Pengindraan Jauh Potografi dan Drone

Dosen Pengampu : Drs. Ali Nurman ,M.Si


M.Taufik Rahmadi,S,Pd,.M.Si

Mata Kuliah : Pengindraan Jauh

Kelas : Geografi-E

Disusun Oleh : Kelompok 6

Nama Anggota : 1. Daniel Efril Rinaldi Purba (3203131036)

2. Savira Nurmarina (3203331003)

3. Sri Tiurma Bintang Sinaga (3202131009)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Pengindraan Jauh ini yang berjudul
“Pengindraan Jauh Potografi dan Drone.

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dosen


pengampu mata kuliah Pengindraan Jauh yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami
untuk menyelesaikan tugas ini. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat dimasa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Kami berharap makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang
kurang berkenaan.

Medan, Oktober 2021

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1.Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3.Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1. Pengertian penginderaan jauh Fotografik dan Drone..........................................................6
2.2. Unsur penginderaan jauh.........................................................................................................6
2.3. Aspek yang mempengaruhi Penginderaan Jauh Fotografik.................................................8
2.4. Kelebihan penginderaan jauh Fotografik..............................................................................9
2.5. Jenis drone..............................................................................................................................10
2.6. cara kerja Drone.....................................................................................................................11
2.7. Komponen Drone....................................................................................................................11
2.8.Manfaat Drone.........................................................................................................................13
BAB III............................................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................................16
3.1.Kesimpulan.........................................................................................................................16
3.2.Saran.........................................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Metode penginderaan jauh dewasa kini mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Perkembangan itu meliputi alat atau instrumen pengambilan data dan juga proses pengolahan
data dengan menggunakan perangkat lunak komputer. Teknologi pengambilan data berupa
foto (fotogrametri) untuk kepentingan pemetaan yang kini sedang berkembang pesat adalah
teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan
fotogrametri digital merupakan sebuah teknologi pemetaan wilayah yang terbaru. UAV
memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan teknologi pemetaan lainnya, yaitu dapat
dilakukan dengan waktu yang relatif lebih cepat, sederhana dan mudah dibawa berpindah-
pindah serta memiliki akurasi yang cukup tinggi (Wolf, 1993).
Dalam ilmu pemetaan, terdapat berbagai metode survei dan pemetaan yang dapat
dilakukan, salah satunya adalah metode fotogrametri. Fotogrametri di definisikan sebagai
seni, ilmu dan teknologi untuk memproleh informasi terpercaya tentang objek fisik dan
lingkungan melalui proses perekaman, pengukuran dan interpretasi gambaran fotografik dan
pada radiasi tenaga elektromagnetik yang terekam (Wolf, 1993).
Foto kualitas tinggi merupakan salah satu faktor signifikan untuk efisiensi dan standar
kualitas produk pemetaan, seperti Digital Elevation Model (DEM) dan Orthofoto. Teknologi
pemrosesan foto udara yang semakin berkembang tentunya diiringi dengan software yang
dapat digunakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan suatu masalah. Pemanfaatan
serta pengolahan data foto udara semakin luas dengan dukungan berabagai software yang
memadai. Foto udara akan di proses menggunakan dua software yang berbeda yaitu Agisoft
Photoscan dan Pix4D mapper untuk mengetahui perbedaan dari ketelitian geometri,
Orthofoto dan DEM (Digital Elevation Model) yang dihasilkan.

1.2.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian penginderaan jauh Fotografik dan Drone?
2.Apa Saja Unsur penginderaan jauh?
3.Apa saja Aspek yang mempengaruhi Penginderaan Jauh Fotografik?
4. Apa saja Kelebihan penginderaan jauh Fotografik?
5.Apa saja yang termasuk kedalam jenis drone?
6.Bagaimana cara kerja Drone?
7.Apa saja Komponen Drone?
8. apa saja Manfaat Drone!

4
1.3.Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertiaN penginderaan jauh Fotografik dan Drone
2. Untuk mengetahui Unsur penginderaan jauh
3. Untuk mengetahui Aspek yang mempengaruhi Penginderaan Jauh Fotografik
4. Untuk mengetahui Kelebihan penginderaan jauh Fotografik
5.Untuk mengetahui yang termasuk kedalam jenis drone
6. Untuk mengetahui cara kerja Drone
7.Untuk mengetahui komponen Drone
8.Untuk mengetahui apa saja Manfaat Drone

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian penginderaan jauh Fotografik dan Drone


Sistem Penginderaan jauh fotografik yaitu sistem penginderaan jauh yang di dalam
merekam obyek menggunakan kamera sebagai sensor, menggunakan film sebagai detektor,
serta memanfaatkan tenaga elektromagnetik. Perekaman obyek atau pemotretan dapat
dilakukan dari udara maupun dari antariksa. Hasil rekamannya setelah diproses menjadi foto
udara atau foto satelit. Penginderaan jauh fotografik pada umumnya menggunakan tenaga
alamiah. Matahari merupakan sumber tenaga yang utama, sedangkan sinar bulan dan sinar
buatan bisa digunakan pada waktu malam hari.Obyek yang digambarkan pada foto udara
terbatas pada obyek yang tampak, yaitu obyek di permukaan bumi yang tidak terlindung oleh
obyek lainnya. Obyek di bawah permukaan tanah yang tertutup oleh vegetasi tidak dapat
tergambar pada foto udara. Meskipun demikian, ada obyek tak tampak tetapi dapat
ditafsirkan berdasarkan obyek yang tampak. Sebagai contoh, jenis batuan yang dapat
ditafsirkan berdasarkan topografi, pola aliran, dan vegetasi penutupnya.
Drone adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh dengan
menggunakan komputer atau remote control, yang bisa digunakan untuk membawa muatan
baik senjata maupun muatan lainnya. (Carafano:1-4)

2.2. Unsur penginderaan jauh


Unsur Pokok Pembentuk Sistem Penginderaan Jauh Fotografik
1. Tenaga
Tenaga mencerminkan kapasitas kerja fisik. Kerja fisik dapat dilakukan dengan tiga
cara, yaitu dengan menggerakkan obyek dengan menggunakan daya, dengan memanasi
obyek, atau dengan menimbulkan perubahan keadaan suatu benda. Tenaga radiasi ialah
tenaga yang dikandung oleh radiasi elektromagnetik sehingga menyebabkan detektor berubah
secara fisik, baik detektor yang berupa film maupun detektor lainnya.
Penginderaan jauh sistem fotografik pada umunya menggunakan tenaga alamiah,
yaitu matahari sebagai sumber tenaga yang utama. Tenaga yang digunakn memilki panjang
gelombang 0,3m hingga 0,9m. Disamping sinar matahari, dapat pula digunakan sinar
bulan maupun sinar buatan apabila pemotretannya dilakukan pada malam hari.
Didalam perkembangannya kemudian, orang dapat melakukan pemotreten dengan
menggunakan tenaga diluar spektrum tampak, yaitu spektrum infra merah hingga panjang
gelombang 0,9 m dan spektrum ultraviolet dekat hingga panjang gelombang 0,3 m.
Disamping itu juga dapat dilakukan pemotretam dengan menggunakan gabungan antara
spektrum tersebut maupun dengan rinciannya.

6
2. Obyek
Obyek yang dapat dibedakan dalam foto udara terbatas pada obyek yang tampak,
yaitu obyek di permukaan bumi yang tidak terlindung oleh obyek lainnya. Obyek dibawah
permukaan tanah dan obyek dipermukaan tanah yang tetutup oleh vegetasi tidak dapat
tergambar pada foto udara. meskipun demikian, ada obyek tak tampak tetapi dapat ditafsirkan
berdasarkan obyek yang tampak. sebagai contoh, jenis batuan dapat ditafsirkan berdasarkan
fotografi, pola aliran, dan vegetasi penutupnya.Ada lima bentuk interaksi antara obyek dan
tenaga, yaitu transmisi, serapan, pantulan, hamburan, dan pancaran.
Didalam bentuk transmisi, tenaga menembus obyek dengan mengalami perubahan
kecepatan sesuai dengan indeks pembiasan antara dua obyek yang bersangkutan. Tenaga
didalam bentuk panas maupun sinar dapat diserap oleh benda atau obyek. Tenaga pantulan
yaitu tenaga yang dipantulkan oleh benda dengan sudut datang sebesar sudut pantulnya tanpa
mengalami perubahan kecepatan. Hamburan yaitu pantulan secara acak. Tenaga pancaran
berupa tenaga serapan yang kemudian dipancarkan oleh benda atau obyek penyerapnya.
3. Sensor
Sensor penginderaan jauh fotografi berupa kamera. Bila kamera difokuskan ke jarak
tak terhingga, maka jarak dari lensa ke film disebut panjang fokus. Daerah atau bidang
tempat film pada saat pemotratan disebut bidang fokal. Sutter ialah alat untuk menutup lensa
setelah pemotretan yang diletakkan di belakang desa, tetapi kadang-kadang jjuga pada bidang
fokal didepan film.
Ada lima jenis kamera yang digunakan didalam peginderaan jauh fotografi, yaitu
kamera kerangka untuk pemetaan, kamera kerangka untuk keperluan tinjau, kamera
panoramik, kamera strip, dan kamera multi spektral.
Kamera kerangka (frame kerangka) yaitu kamera yang perekamannya untuk tiap
lembar foto dilakukan secara serentak, bukan bagian demi bagian. Kamera kerangka disebut
juga kamera metrik atau kamera kartografik. Kamera kerangka untuk keperluan tinjau
dirancang untuk menyajikan gambaran obyek dengan resolusi spasial yang tinggi. Kamera
panoramik termasuk kamera tinjau yang dirancang untuk memperoleh foto dengan resolusi
spasial yang tinggi. Sedangkan kamera strip bekerja tanpa penutup lensa atau shutter. Kamera
multi spektral berupa beberapa kamera yang diarahkan ke satu titik fokus (multi kamera) atau
satu kamera dengan beberapa lensa (kamera multi lensa).
Lensa berfungsi untuk memasukkan sinar dan memfokuskannya. Selain lensa, film
dan filter sangat besar pengaruhnya terhadap gambaran objek pada foto udara.
4. Keluaran (Output)
Keluaran sistem penginderaan jauh fotografik berupa foto udara dan foto satelit. Foto
udara pada umumnya dibuat dengan menggunakan pesawat terbang sebagai wahananya.
Meskipun demikian, terkadang foto udara dilakukan dengan menggunakan balon udara,
karena balon dapat mencapai ketinggian hingga 35 km, lebih tinggi dari ketinggian pesawat
terbang pada umumnya. Foto udara merupakan penyaji data yang potensial. Sedangkan foto

7
satelit sesuai dengan namanya, foto satelit dibuat dengan menggunakan satelit sebagai
wahananya.

2.3. Aspek yang mempengaruhi Penginderaan Jauh Fotografik


Aspek fotogrametri yang penting di ketahui dalam foto udara adalah unsur ukuran dan tanda
di tepi foto udara, skala foto udara, jalur terbang dan nomor foto udara, serta besarnya
tampalan (overlap) dari pasangan foto udara. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi dalam
interpretasi foto udara.
1. Ukuran dan Tanda Tepi Foto Udara
Ukuran foto udara (FU) normal adalah 22 x 22 cm atau 23 x 23 cm. Namun bisa lebih
kecil. Bila di buat lebih kecil dalam posisi stereo maka di namakan stereogram. Yang dapat di
amati dalam tiga dimensi menggunakan stereoskop saku. Format foto udara dapat di
gambarkan seperti gambar di bawah ini,

2. Skala Foto Udara


Skala foto udara dapat di perhitungkan dengan cara

 Membandingkan objek foto dengan objek di lapangan

 Membandingkan objek sama dengan peta yang sudah mempunyai skala

 Skala foto udara dapat di hitung berdasarkan rumus S = f : H

S : Skala foto udara


f : panjang fokus
H : tinggi terbang pesawat
Perlu di perhatikan bahwa skala pada foto udara yang sebetulnya merupakan skala rata-
rata, karena sistem pemotretanya, skala di lokasi tengah foto dengan di pinggir foto berbeda
(tidak seperti pada peta). Hal ini di sebabkan foto udara menggunakan proyeksi sentral sebagi
akibat adanya fokus kamera, sedangkan peta menggunakan proyeksi orthogonal (arah sinar
sejajar). Oleh karena itu pada foto udara sebenarnya terjadi kesalahan skala yang bersifat
radial, artinya semakin jauh dari titik pusat foto udara semakin besar kesalahanya. Di
samping itu bila permukaan bumi yang di potret tidak rata maka antara tempat yang satu
dengan tempat yang lain (bila ketinggianya berbeda)maka akan berbeda pula skalanya.
3. Jalur Terbang dan Nomor Foto Udara
Sebelum di lakukan pemotretan udara, terlebih dahulu di tentukan jalur terbang yang akan
di lewati oleh pesawat sedemikian rupa sehingga seluruh daerah dapat terpotret dengan
sistemis. Setiap jalur akan di lakukan pemotretan seri yang berurutan dimana potret yang satu
dengan sebelahnya selalu di buat tampalan. Demikian juga setiap jalur satu dengan
sampingnya juga bertampalan. Penampalan ini di maksudnkan agar tidak ada daerah yang

8
tidak terpotret (gap), dan untuk memperoleh gambaran tiga dimensional. Nomor foto di buat
mulai dari 1 hingga n jalur satu dan akan di mulai lagi dari nomor satu 1 hingga n pada jalur
yang lain,
4. Tampalan (Overlap) Foto Udara
Tampalan foto udara (overlap) foto udara di gunakan untuk membuat kenampakan tiga
dimensi (3D) dan untuk pengukuran ketinggian (relatif) dan kemiringan lereng. Besarnya
tampalan tidak tercantup pada anotasi pada foto udara. Namun sebenarnya interpreter perlu
mengetahui besarnya tampalan agar tahu berapa luas wilayah yang dapat terlihat 3D.
besarnya overlap foto udara dapat di hitung berdasarkan informasi yang tercatup pada tepi
paralakbar. Seorang Geograf harus dapat menentukan karakteristik data yang akan di
gunakan, misalnya penentuan skala foto udara, tampalan (overlap) foto udara, luas daerah
yang akan di potret. Di dalam persiapan kegiatan pemotretan (foto udara) biasanya seorang
geograf di beri tugas untuk menentukan atau menghitung interval waktu pemotretan,
menentukan jumlah jalur terbang sesuai luas wilayah pemotretan. Skala foto udara yang di
perlukan, sehingga sasaran pemotretan sesuai kebutuhan. Penentuan interval waktu
pemotretan dengan rumus berikut:
                        I = (1-O) x B/F x H/V 
Di mana      I : Interval waktu pemotretan
                   O : Overlap foto yang di gunakan
                   B : Lebar film yang di gunakan
                   F : Fokus kamera yang di guanakan
                   H : Tinggi terbang wahana
                   V : Kecepatan wahana saat melakukan pemotretan

2.4. Kelebihan penginderaan jauh Fotografik


Sistem penginderaan jauh fotografik memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
a. Menggambarkan Secara Detail
Citra penginderaan jauh dapat menggambarkan suatu wilayah dan letaknya serta
bentuknya seperti wujud aslinya di muka bumi. Hal ini membuat citra penginderaan jauh
dapat digunakan sebagai sumber atau kerangka letak dalam pembuatan peta. Berdasarkan
modelnya, peta merupakan model simbolik sedangkan citra merupakan model ikonik karena
wujud yang mirip sebenarnya (Eko Titis Prasongko,2009).
b. Menggambarkan Secara Luas
Daerah jangkauan yang bisa diamati menggunakan sistem penginderaan jauh dapat
menjangkau wilayah yang sangat luas. Bagi citra satelit GMS dapat menggambarkan wilayah
sampai setengah permukaan bumi, bagi citra landsat dapat menggambar area dengan luas

9
34.000 km2 sedangkan foto udara yang berskala 1:50.000 dapat menggambarkan area yang
mencakup 132 km2 (Eko Titis Prasongko,2009).
c. Menggambarkan Secara Tiga Dimensi
Dijelaskan oleh Eko Titis Prasongko (2009) bahwa pada jenis citra tertentu,
khususnya pankromatik hitam putih dapat memunculkan gambaran tiga dimensi. Nah,
pengamatan citra dilakukan dengan alat yang dinamakan stereoskop. Adapun keuntungan
gambaran tiga dimensional yakni memudahkan pengenalan objek, memungkinkan
pengukuran beda tinggi dan lereng yang merupakan variabel penting dalam evaluasi lahan,
relief bisa tampak lebih jelas karena adanya pembesaran skala tegak dan memungkinkan
pengukuran volume, contohnya volume tanah yang harus digali dan diisikan dalam
pembangunan jalan dan volume waduk yang akan dibangun.
d. Menggambarkan Secara Cepat
Pembuatan citra dapat dilakukan secara cepat meskipun wilayah yang ditinjau
merupakan wilayah yang sulit untuk dijelajahi sehingga dalam pemetaan wilayah dapat
dilakukan dengan lebih singkat daripada pemetaan yang dilakukan secara manual. Waktu
pembuatan citra dapat dilakukan dalam periode ulang yang pendek yaitu 16 hari bagi citra
Landsat IV, tiap 6 jam bagi citra satelit cuaca NOAA dan tiap setengah jam bagi citra satelit
GMS (Eko Titis Prasongko,2009).
Selain itu karakteristik suatu objek yang tak tampak dapat diperoleh dalam bentuk
citra sehingga dapat dimungkinkan untuk dikenali, misalnya kota yang tak tampak pada
malam hari dapat direkam berdasarkan beda suhu objeknya yaitu dengan menggunakan
tenaga gelombang termal. Air panas dapat dikenali dengan rona lebih cerah dibandingkan air
dingin pada citra inframerah termal sedangkan bentuk samaran dapat dideteksi dengan
menggunakan foto berwarna semu (Eko Titis Prasongko,2009).
e. Tingkat ketelitian citra sangat baik terutama untuk wilayah daratan.
f. Penggunaan sistem penginderaan jauh dapat menghemat dana, waktu dan tenaga. Hal ini
sangat cocok untuk dilakukan dalam operasional harian.
g. Dapat menginterpretasi daerah bencana dan kandungan sumber daya alam suatu daerah.
2.5. Jenis drone
Drone ada 2 jenis (Berdasarkan baling baling) :
- Fixed wing Drone ( Tunggal)
Drone jenis ini berbentuk seperti pesawat komersial dan digunakan untuk proses yang
cepat, daya jangkau lebih cepat serta lebih luas, biasanya untuk pemetaan (mapping) atau
konsepnya seperti scanning. Drone jenis Fixed wing memiliki energi lebih irit baterai karena
single baling baling.
- Multicopter Drone (Multi)

10
Untuk Anda yang ingin membuat video yang bagus sangat cocok memilih drone yang
multicopter dikarenakan lebih stabil dan daya angkut serta kekuatan untuk mengangkat beban
(kemera) bisa yang lebih berat. Semakin banyak baling baling semakin stabil dan lebih aman.
2.6. cara kerja Drone
Cara kerja drone yang akan kita bahas ini adalah untuk drone yang di pasarkan untuk
kalangan umum. Jadi mungkin ini akan berbeda jika cara pandang kita adalah drone untuk
keperluan militer, dimana cara kerjanya di kontrol menggunakan smartphone karena drone
memiliki chip komputer serupa arduino namun lebih kompleks. Chip ini membuat drone
dapat mengolah gambar dari kamera yang terpasang padanya kemudian mengirimkan
hasilnya ke smartphone yang digunakan sebagai kontrol.
Bentuknya jika di smartphone mirip aplikasi dan memang aplikasi namun bawaan
dari merek drone itu sendiri. Gambar yang di kirimkan oleh chip drone adalah real time dan
resolusinya bisa diatur sesuai spesifikasi drone. Cara mengendalikannya menggunakan
telunjuk dan mengarahkan ke kiri atau kekanan pada smartphone.
Beberapa drone mahal delengkapi dengan chip GPS. Cara kerjanya adalah sebelum
terbang harus di pastikan dapat sinyal GPS terlebih dahulu dan ada batas minimal sinyal yang
didapatkan untuk drone bisa terbang. Drone yang akan di terbangkan menggunakan GPS
benar-benar tergantung dengan kekuatan sinyal GPS. Karena drone yang di terbangkan
dengan GPS tidak terikat jarak antara pilot dengan drone, jadi drone akan tetap terbang sesuai
apa yang diperintahkan.
2.7. Komponen Drone
1 Flight Controller
Flight Controller adalah pusat saraf dari drone. Sistem kontrol penerbangan pesawat
tidak berawak ini banyak dan beragam. Dari GPS diaktifkan sistem autopilot dan
diterbangkan melalui cara link telemetri untuk sistem stabilisasi dasar menggunakan
hardware kelas radio kontrol, dan ada sebuah program open source. Flight controller pada
saat ini memiliki banyak sensor yang tersedia GPS, sensor tekanan udara, sensor kecepatan
udara. Perangkat utama perhitungan penerbangan masih gyroscope, ditambah dengan
accelerometer. Sesuai namanya, Accelerometer sensor yang digunakan untuk mengukur
percepatan suatu objek. Accelometer mengukur percepatan dynamic dan static. Pengukuran
dynamic adalah pengukuran percepatan pada objek bergerak, sedangkan pengukuran static
adalah pengukuran terhadap gravitasi bumi. Untuk mengukur sudut kemiringan (tilt). Di
situlah gyroscope sebagai tingkat ukuran. Gyroscope adalah perangkat untuk mengukur atau
mempertahankan orientasi, dengan prinsip ketetapan momentum sudut. Mekanismenya
adalah sebuah roda berputar dengan piringan didalamya yang tetap stabil. Gyroscope sering
digunakan pada robot atau heli dan alat-alat cangggih lainnya.
2 Brushless DC Motor ( BLDC )
BLDC motor adalah suatu jenis motor sinkron. Artinya medan magnet yang
dihasilkan oleh stator dan medan magnet rotor berputar di frekuensi dan kecepatan yang
sama.

11
BLDC motor tidak mengalami slip, tidak seperti yang terjadi pada motor induksi
biasa. BLDC motor menghasilkan torsi maksimal saat putaran awal, selanjutnya torsi akan
menurun seiring dengan bertambahnya kecepatan motor. BLDC Motor merupakan sebuah
perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini digunakan untuk memutar impellerpompa, fan atau blower, menggerakan
kompresor, mengangkat bahan, dan lain - lain. Digunakan di industri mapun di rumah,
seperti: mixer, bor listrik, kipas angin. (Tri Sutrisno:2002).
Motor ini terdiri dari empat bagian utama, yaitu: rotor, stator, hall sensor, dan
rangkaian kontrol. Stator suatu BLDC motor terdiri dari tumpukan baja laminasi dengan
lilitan ditempatkan di slot. Secara kebiasaan, stator menyerupai motor induksi, tetapi
lilitannya dibuat sedikit berbeda. Kebanyakan BLDC motor mempunyai tiga gulungan stator
yang dihubungkan secara bintang. MasingMasing ini lilitan dibangun dengan banyak coil
saling behubungan untuk membentuk suatu lilitan. Satu atau lebih coil ditempatkan dalam
slot dan mereka saling behubungan untuk membuat suatu lilitan. Masing-Masing ini lilitan
dibagibagikan diatas batas luar stator untuk membentuk suatu bilangan genap kutub.
Ada dua jenis gulungan stator: bentuk trapesium dan motor sinusoidal. Pembedaan ini
dibuat atas dasar interkoneksi coil di dalam gulungan stator untuk memberikan tipe yang
berbeda terhadap Back Electromotive Force (EMF) terdapat dua macam koneksi gulungan
yang digunakan pada stator motor BLDC, yaitu koneksi bintang dan segitiga
3 Remote Control
Teknologi Pengendali (Remote Control) adalah sebuah alat elektronik yang
digunakan untuk mengoperasikan sebuah mesin dari jarak jauh. Istilah remote control juga
sering disingkat menjadi "remote" saja. Remote juga sering kali mengacu pada istilah
"controller, donker, doofer, zapper, click-buzz, box, flipper, zippity, clicker, atau changer".
Pada umumnya, pengendali jarak jauh digunakan untuk memberikan perintah dari kejauhan
kepada televisi atau barangbarang elektronik lainnya seperti sistem stereo dan pemutar DVD.
Remote control untuk perangkat-perangkat ini biasanya berupa benda kecil nirkabel yang
dipegang dalam tangan dengan sederetan tombol untuk menyesuaikan berbagai setting,
seperti misalnya saluran televisi, nomor trek, dan volume suara. Pada kebanyakan piranti
modern dengan kontrol seperti ini, remote controlnya memiliki segala kontrol fungsi
sementara perangkat yang dikendalikan itu sendiri hanya mempunyai sedikit kontrol utama
yang mendasar. Kebanyakan remote berkomunikasi dengan perangkatnya masing-masing
melalui sinyal-sinyal infra merah dan beberapa saja melalui sinyal radio. Remote control
biasanya menggunakan baterai AAA yang kecil atau AA sebagai catu dayanya.
4 Baterai Li Po ( Lithium Polymer )
Baterai Lithium Polymer atau biasa disebut dengan LiPo merupakan salah satu jenis
baterai yang sering digunakan dalam dunia RC. Utamanya untuk RC tipe pesawat dan
helikopter. Baterai LiPo tidak menggunakan cairan sebagai elektrolit melainkan
menggunakan elektrolit polimer kering yang berbentuk seperti lapisan plastik film tipis.
Lapisan film ini disusun berlapis-lapis diantara anoda dan katoda yang mengakibatkan
pertukaran ion. Dengan metode ini baterai LiPo dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan

12
ukuran. Diluar dari kelebihan arsitektur baterai LiPo, terdapat juga kekurangan yaitu
lemahnya aliran pertukaran ion yang terjadi melalui elektrolit polimer kering. Hal ini
menyebabkan penurunan pada charging dan discharging rate. Masalah ini sebenarnya bisa
diatasi dengan 15 memanaskan baterai sehingga menyebabkan pertukaran ion menjadi lebih
cepat, namun metode ini dianggap tidak dapat untuk diaplikasikan pada keadaan sehari-hari.
Seandainya para ilmuwan dapat memecahkan masalah ini maka risiko keamanan pada batera
jenis lithium akan sangat berkurang. (Barmawi:1-3).
Pada setiap paket baterai LiPo selain tegangan ada label yang disimbolkan dengan
“S”. Disini “S” berarti sel yang dimiliki sebuah paket baterai (battery pack). Sementara
bilangan yang berada didepan simbol menandakan jumlah sel dan biasanya berkisar antara 2-
6S (meskipun kadang ada yang mencapai 10S). Sumber daya yang biasa digunakan untuk
quadcopter. Ukurannya sendiri beragam namun biasanya menggunakan ukuran Lipo 3s, 4s
dan 6s.
5 Frame
Frame merupakan tempat untuk meletakkan komponen lain dari drone, frame adalah
badan dari drone. Desain pada drone haruslah proporsional karena jika tidak drone akan
terbang tidak stabil, akibat beban yang tidak seimbang. Seain itu tata letak komponen juga
harus dipikirkan untuk membuat quadcopter lebih rapih dalam instal peralatan. Dalam
membuat frame untuk bahan aluminium, jika jatuh dari ketinggian bisa menyebabkan
bengkok tapi mudah untuk diperbaiki. Sedangkan jika menggunakan akrilik, bahan ini rawan
pecah namun mudah untuk dibuat karena sudah banyak jasa laser cutting untuk akrilik.
2.8.Manfaat Drone
1 Untuk Mencari Korban Bencana Alam dan Korban Tragedi lainnya
Manfaat drone yang pertama adalah untuk membantu korban bencana alam dan
berbagai bencana lainnya. Pada beberapa kasus, drone memang efektif digunakan untuk
menyelamatkan manusia. Misalnya pada kasus bencana banjir. Drone bisa diterbangkan pada
area yang membahayakan untuk menemukan apakah masih ada korban yang selamat. Drone
juga bisa digunakan untuk memberikan suplai bantuan sementara. Sebab, mungkin area untuk
menjangkau wilayah tersebut sangat membahayakan.(Gifson:2005)
2 Untuk Menegakkan Hukum
Manfaat drone selanjutnya adalah untuk menegakkan hukum. Misalnya, untuk
menjaga perbatasan antar negara. Aktivitas di sekitar perbatasan antar negara bisa dipantau
dengan baik menggunakan drone. Jadi adanya pelanggaran yang terjadi bisa segera diketahui
dan diselesaikan masalahnya. Pada penggunaan dalam internal negara, drone juga bisa
dimanfaatkan dengan sangat baik. Misalnya untuk menjaga area hutan lindung dari
penebangan liar. Sebab, selama ini masalah klasik kerusakan hutan adalah dikarenakan
luasnya areal hutan yang kadang tidak terjangkau oleh pengawas hutan.
3 Sebagai Alat untuk Membantu Perawatan Infrastruktur

13
Pada beberapa bangunan tertentu seperti jembatan dan gedung pencakar langit yang
tinggi, penggunaan drone jelas menjadi pilihan yang baik untuk fungsi maintenance. Drone
bisa dikirim pada area yang sangat tinggi dan terlalu beresiko bagi manusia. Alat ini bisa
difungsikan untuk mengetahui jika ada kerusakan yang perlu diperbaiki.
4 Untuk Mengawasi Area Persawahan atau Perkebunan Yang Luas
Drone juga bisa dimanfaatkan untuk mengawasi area persawahan yang luas, seperti
area pertanian dan perkebunan kelapa sawit yang luasnya berhektarhektar. Anda bisa
memanfaatkan alat ini untuk mengetahui adanya pencurian maupun kerusakan yang
diakibatkan aktivitas binatang liar.
5 Untuk Kepentingan Jurnalisme
Anda bisa memanfaatkan drone untuk kepentingan jurnalisme. Misalnya, mengirim
drone di area peperangan untuk mengetahui secara live apa yang sedang terjadi. Sebab, untuk
mengirim langsung wartawan dan kameramen tentu resikonya sangat membahayakan. Bukan
tidak mungkin wartawan dan kameramen tersebut dianggap musuh sehingga menjadi korban
salah sasaran.
6 Untuk Penelitian
Manfaat drone untuk penelitian dikarenakan kemampuannya untuk banyak hal.
Selain bisa mengambil gambar hewan atau binatang tertentu, drone juga bisa digunakan
untuk memantau kondisi suatu area yang ingin diteliti namun tidak terjangkau.
7 Untuk Perfilman
Drone bisa digunakan untuk membawa kamera. Karenanya alat ini bisa membantu
proses pengambilan gambar terutama untuk film-film documenter. Kualitas gambar yang
dihasilkan sendiri sangat tergantung dengan spesifikasi drone dan kamera yang digunakan.
Semakin bagus kualitas drone dan kamera, semakin baik pula gambar yang bisa dihasilkan.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Penginderaan jauh fotografik yaitu sistem penginderaan jauh yang di dalam
merekam obyek menggunakan kamera sebagai sensor, menggunakan film sebagai detektor,
serta memanfaatkan tenaga elektromagnetik. Perekaman obyek atau pemotretan dapat
dilakukan dari udara maupun dari antariksa. Hasil rekamannya setelah diproses menjadi foto
udara atau foto satelit. Penginderaan jauh fotografik pada umumnya menggunakan tenaga
alamiah. Matahari merupakan sumber tenaga yang utama, sedangkan sinar bulan dan sinar
buatan bisa digunakan pada waktu malam hari. Fotografi berperan untuk
menciptakan dan merekam sebuah peristiwa, adegan atau sebuah suasana apapun. Melalui
teknik ilusi optik ini, kita dapat mengeksplorasi kembali teknik-teknik
dasar fotografi seperti, ruang tajam, perspektif, angle dan komposisi, yang kemudian
digunakan untuk menciptakan teknik ilusi optik dan bertujuan untuk menciptakan
visual yang dapat mengelabuhi atau menipu mata. Sehingga benda yang berukuran
kecil tampak besar, benda yang berukuran besar tampak kecil, maka akan terciptalah sebuah
makna baru dari apa yang kita lihat. Drone adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan
dari jarak jauh dengan menggunakan komputer atau remote control, yang bisa digunakan
untuk membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini Penulis berharap kepada seluruh Pembaca, agar dapat
memahami dari keseluruhan isi yang di baca, selain itu dengan adanya makalah ini penulis
juga berharap kepada pembaca untuk menerapkan kan nya dengan baik agar dapat dengan
mudah megetahui tentang kurikulum dan pembelajaran ,baik itu yang dapat diperoleh dari
berbagai sumber.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.polsri.ac.id/3780/3/BAB%20II.pdf
https://brainly.co.id/tugas/12776608
https://berbagaiinformasiberguna.blogspot.com/2018/06/sistem-penginderaan-jauh-
fotografik-dan.html
https://ariefcasanova.wordpress.com/2017/03/05/pengindraan-jauh-fotografik/

16

Anda mungkin juga menyukai