Makalah SIG
MAKALAH
Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidaya-nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang
Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterimakasih pada Bapak Drs. Sabar dan Ibu
Pamoria Sondang S.PD selaku guru mata pelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografis yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai kegunaan dari Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis. Dan juga mengenal lebih dalam materi tersebut. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan susulan demi
perbaikan makalah yang akan saya buat di masa mendatang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
saya sendiri maupun orang yang membacanya. Saya mohon maaf apa bila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan kedepannya terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Batasan Masalah.....................................................................................
1.4 Tujuan dan Manfaat...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan
objek, wilayah atau gejala yang sedang di kaji.
BAB II
LANDASAN TEORI
a) Waktu Penyinaran
Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari)
lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Semakin banyak energi yang
diterima objek, semakin cerah warna objek tersebut.
c) Keadan Cuaca
Kondisi cuaca pada saat pemetaan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga
dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut
menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra,
sedangkan objek yang dya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh
: Permukaan gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang
terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar
dingin.
Sensor
Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun
satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :
1. Sensor foto grafik, merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini
menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra
foto (foto udara), sensor yang di pasang pada satelit menghasilkan citra satelit
(foto satelit). Keuntungan sensor fotografik adalah caranya sederhana, biaya
murah, resolusi spasial baik, integritas geometri baik.
2. Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik
ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat di peroses
menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer.
Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra. Keuntungannya adalah
kepekaan terhadap spektrum gelombang elektromagnetik lebih besar,
perbedaan karakteristik objek yang di amati jelas, dan analisis serta
interpretasi lebih cepat.
Citra (keluaran)
Citra adalah gambaran objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera
atau tampak langsung pada hasil cetakan. Benda yang targambar pada citra dapat
dikenali dari ciri yang terekam pada sensor yaitu ciru spasial, temporal dan
spektral.
Wahana
Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna
mendapatkan penginderaan jauh . berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat
pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu
:
1. Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara
1.000 - 9.000 meter di atas permukaan bumi.
2. Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari
18.000 meter di atas permukaan bumi.
Perolehan Data
Data yang diperoleh dari penginderaan jauh ada dua jenis yaitu :
Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan
intepretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bersama stereoskop.
Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi.
Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus
penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.
Penggunaan Data
Penggunaan data adalah perorangan atau instansi yang berkepentingan
memanfaatkan citra penginderaan jauh. Penguna data umumnya menggunakan
citra penginderaan jauh sebagai alat bantu analisis keruangan dan
pengambilankeputusan. Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem penginderaan
jauh di tentukan oleh pengguna data, kemampuan penggunaan data dalam
menerapkan hasil penginderaan jauh juga di pengaruhi oleh pengetahuan yang
mendalam tentang disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan
datadata dari sistem penginderaan jauh.
Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumber
daya alam dan lingkungan, Penginderaan jauh makin banyak dimanfaatkan
karena berbagai macam alasan sebagai berikut:
1. Cara dapat di buat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit di tempuh
melalui daratan,contohya hutan,rawa dan pegunungan.
2. Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak
objek mirip dengan sebenarnya,gambar relatif lengkap,liputan daerah yang
luas dan sifat gambar yang permanen.
3. Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan
menggunakan stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan
karena menyajikan model objek yang jelas, relief lebih jelas
memungkinkan pengukuran beda tinggi, pengukuran lereng dan
pengukuran volume.
4. Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga
dimungkinkan pengenalan objeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya
kebocoran pipa dibawah tanah.
5. Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang
objek, daerah atau gejala dangan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek atau gejala yang dikaji.
Komponen penginderaan juauh meliputi hal-hal berikut :
Sumber tenaga
Atmosfer
Interaksi antara tenaga dan objek
Sensor
Citra
Wahana
Perolehan data
Penggunaan data
3.2 Saran
Belajarlah lebih rajin lagi. Tiada istilah kata terlambat untuk belajar. Jika kita mau
pasti kita bisa. Ingat jangan menyia-nyiakan waktu.
DAFTAR PUSAKA
Wahyuni, Tri. 2006 Pista Geografi Kelas XIIA / SMA / K. Cemani. Seti-Aji
Yumiari, Niken. 2012. TUNTAS GEOGRAFI Kelas XII SMA / MA. Jakarta
Selatan. Graha Pustaka
Yulista Fina, 2012 Detik Detik UN GEOGRAFI Kelas XII SMA / MA. Jakarta. Intan
Pariwara
http://raymoon760.wordpress.com/2013/06/16/komponen-penginderaan-jauh/