Anda di halaman 1dari 13

lOMoARcPSD|30039586

Makalah SIG

Tugas (Universitas Negeri Medan)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)
lOMoARcPSD|30039586

MAKALAH

PENGINDERAAN JAUH DAN


SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Disusun Oleh:

Nama : HANIF MUS YUNANDA


Kelas : XII Teknik Geomatika

SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidaya-nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang
Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterimakasih pada Bapak Drs. Sabar dan Ibu
Pamoria Sondang S.PD selaku guru mata pelajaran Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografis yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai kegunaan dari Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis. Dan juga mengenal lebih dalam materi tersebut. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan susulan demi
perbaikan makalah yang akan saya buat di masa mendatang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
saya sendiri maupun orang yang membacanya. Saya mohon maaf apa bila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan kedepannya terima kasih.

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Batasan Masalah.....................................................................................
1.4 Tujuan dan Manfaat...............................................................................

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................


2.1 Pengertian Penginderaan Jauh...............................................................
2.2 Peran Penginderaan Jauh Dalam Pembangunan.................................

BAB III PENUTUP........................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah penginderaan jauh (remote sensing) pertama kali diperkenalkan
oleh perker di AMERIKA SERIKAT pada akhir tahun 1950an dari instansi
kelautan Amerika Serikat. Pada awal tahun1970an, istilah serupa juga
digunakan di prancis dengan sebutan <Teledetection=.
Penginderaan adalah upaya untuk mengetahui suatu objek dengan
menggunakan sensor, baik alami maupun buatan. Sensor alamiah berupa
mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Sensor buatan antara lain kamera,
pendeteksi, dan merekam suatu objek di permukaan bumi.
Penginderaan jauh (remote sensing) adalah ilmu untuk memperoleh
informasi tehadap objek, daerah atau fenomena melalui analisis dan
interpretasi tanpa menyentuh objek secara langsung. Ahli mendefinisikan
penginderaan jauh sebagai berikut :

Menurut Lindgren (1985)


Penginderaan jauh adalah sebagai teknik yang di kembangkan untuk
memperoleh dan menganalisis tentang bumi.
Menurut welson dan belfon
Penginderaan jauh di definisikan sebagai suatu ilmu, seni dan teknik untuk
memperoleh objek, area dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa
kontak langsung dengan objek, area dan gejala tersebut.
Menurut Lillesand Kiefer
Penginderaan jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan
informasi tentang objek, wilayah utau gejala dengan cara menganalisis data-

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan
objek, wilayah atau gejala yang sedang di kaji.

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah pengertian penginderaan jauh ?
2. Apa saja komponen penginderaan jauh ?
3. Apa peran penginderaan jauh dalam perencanaan pembangunan ?

1.3 Batasan Masalah


1. Bagaimana pengertian penginderaan jauh ?
2. Apa saja komponen penginderaan jauh ?

1.4 Tujuan dan manfaat


1. Agar siswa dapat menjelaskan arti dari penginderaan jauh.
2. Agar siswa dapat memahami komponen penginderaan jauh.
3. Dapat menambah wawasan tentang penginderaan jauh.
4. Dapat memanfaatkan penginderaan jauh dengan baik dan benar.

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Komponen penginderaan jauh


Komponen penginderaan jauh yang membentuk suatu system dan menghasilkan
data penginderaan jauh sebagai berikut :
Sumber Tenaga
Tenaga yang di gunakan dalam penginderaan jauh adalah tenaga elektromagnetik yang
berasal dari cahaya matahari dan cahaya buatan. Berdasarkan sumber tenaga yang di
gunakan, sistem peginderaan jauh di bedakan sebagai berikut :
 Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sumber tenaga dari sinar matahari.
 Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang
mikro dan lampu blitz kamera
Jumlah tenaga yang diterima oleh objek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

a) Waktu Penyinaran
Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari)
lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Semakin banyak energi yang
diterima objek, semakin cerah warna objek tersebut.

b) Bentuk Permukaan Bumi


Permukan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada
permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan
permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah
bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

c) Keadan Cuaca
Kondisi cuaca pada saat pemetaan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga
dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut
menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.

Interaksi Antara Tenaga dan Objek


Interaksi antara tenaga dan objek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh
foto udara. Tiap-tiap objek memiliki karakteristikyang berbeda dalam
memantulkan atau memancarkan tenaga sensor.

Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra,
sedangkan objek yang dya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh
: Permukaan gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang
terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar
dingin.

Setiap objek mempunyai sifat tertentu dalam memasukkan atau memancarkan


tenaga ke sensor. Objek yang banyak memntulkan atau memancarkan tenaga akan
tampak lebih cerah sedangkan objek yang pantulan dan pancarannya sedikit akan
tampak gelap. Interaksi antara tenaga dengan objek dibagi menjadi 3 variasi, yaitu
:
a) Variasi spektral, mendasarkan pada pengenalan pertama pada suatu objek, misal
cerah dan gelap.
b) Variasi spesial, mendasarkan pada perbedaan pola keruangannya, seperti bentuk,
ukuran tinggi dan panjang.
c) Variasi temporal, mendasarkan pada perbedaan waktu perekaman dan umur objek.

Sensor
Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun
satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

1. Sensor foto grafik, merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini
menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra
foto (foto udara), sensor yang di pasang pada satelit menghasilkan citra satelit
(foto satelit). Keuntungan sensor fotografik adalah caranya sederhana, biaya
murah, resolusi spasial baik, integritas geometri baik.

2. Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik
ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat di peroses
menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer.
Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra. Keuntungannya adalah
kepekaan terhadap spektrum gelombang elektromagnetik lebih besar,
perbedaan karakteristik objek yang di amati jelas, dan analisis serta
interpretasi lebih cepat.

Citra (keluaran)
Citra adalah gambaran objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera
atau tampak langsung pada hasil cetakan. Benda yang targambar pada citra dapat
dikenali dari ciri yang terekam pada sensor yaitu ciru spasial, temporal dan
spektral.

 Ciri Spasial : Berkaitan dengan ruang. Meliputi bentuk, ukuran,


bayangan,pola, tekstur, situs, dan asosiasi.
 Ciri Temporal : Ciri yang terkait dengan umur benda atau waktu saat
perekaman.
 Ciri Spektral : Ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan yang
dinyatakan dengan rona dan warna.

Wahana
Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna
mendapatkan penginderaan jauh . berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat
pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu
:
1. Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara
1.000 - 9.000 meter di atas permukaan bumi.
2. Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari
18.000 meter di atas permukaan bumi.

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

3. Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km diluar atmosfer


bumi.

Perolehan Data
Data yang diperoleh dari penginderaan jauh ada dua jenis yaitu :
 Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan
intepretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bersama stereoskop.
Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi.
 Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus
penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.

Penggunaan Data
Penggunaan data adalah perorangan atau instansi yang berkepentingan
memanfaatkan citra penginderaan jauh. Penguna data umumnya menggunakan
citra penginderaan jauh sebagai alat bantu analisis keruangan dan
pengambilankeputusan. Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem penginderaan
jauh di tentukan oleh pengguna data, kemampuan penggunaan data dalam
menerapkan hasil penginderaan jauh juga di pengaruhi oleh pengetahuan yang
mendalam tentang disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan
datadata dari sistem penginderaan jauh.

Salah satu lembaga yang menggunakan data indraja misalnya adalah :


 Bidang militer
 Bidang kependudukan
 Bidang pemetaan
 Bifdang meteorologo dan klimatologi

2.2. Peran penginderaan jauh dalam perencanaan


pembangunan

Manfaat Penginderaan Jauh Secara Umum.

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumber
daya alam dan lingkungan, Penginderaan jauh makin banyak dimanfaatkan
karena berbagai macam alasan sebagai berikut:

1. Cara dapat di buat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit di tempuh
melalui daratan,contohya hutan,rawa dan pegunungan.
2. Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak
objek mirip dengan sebenarnya,gambar relatif lengkap,liputan daerah yang
luas dan sifat gambar yang permanen.
3. Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan
menggunakan stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan
karena menyajikan model objek yang jelas, relief lebih jelas
memungkinkan pengukuran beda tinggi, pengukuran lereng dan
pengukuran volume.
4. Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga
dimungkinkan pengenalan objeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya
kebocoran pipa dibawah tanah.
5. Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.

Adapun manfaat penginderaan jauh dibidang geologi adalah


a. Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat
terbang dan menggunakan aplikasi GIS.
b. Menentukan sruktur geologi dan macam bantuan
c. Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan kativitas
gunung berapi, aktivitas ketonik dan pemantauan persebaran debu vulkanik.
d. Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi,
macam, kepadatan, dan perusakan) bahan tambang

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang
objek, daerah atau gejala dangan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek atau gejala yang dikaji.
Komponen penginderaan juauh meliputi hal-hal berikut :
 Sumber tenaga
 Atmosfer
 Interaksi antara tenaga dan objek
 Sensor
 Citra
 Wahana
 Perolehan data
 Penggunaan data

3.2 Saran
Belajarlah lebih rajin lagi. Tiada istilah kata terlambat untuk belajar. Jika kita mau
pasti kita bisa. Ingat jangan menyia-nyiakan waktu.

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)


lOMoARcPSD|30039586

DAFTAR PUSAKA

Wahyuni, Tri. 2006 Pista Geografi Kelas XIIA / SMA / K. Cemani. Seti-Aji
Yumiari, Niken. 2012. TUNTAS GEOGRAFI Kelas XII SMA / MA. Jakarta
Selatan. Graha Pustaka
Yulista Fina, 2012 Detik Detik UN GEOGRAFI Kelas XII SMA / MA. Jakarta. Intan
Pariwara
http://raymoon760.wordpress.com/2013/06/16/komponen-penginderaan-jauh/

Downloaded by BCN***EP*** (ediputrawan23@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai