Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PRAKTIKUM TEKNOLOGI INFORMASI

“KARAKTERISTIK CITRA SATELIT’’


Dosen : Sri Rahayu, S.Si., M.Si.

Dimas Ersya
21040123140187

Program Studi S1
Departeman Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ I
1. LATAR BELAKANG ..................................................................................................................... 1
2. LANDASAN TEORI....................................................................................................................... 1
PENGERTIAN CITRA .............................................................................................................................. 1
KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH ....................................................................................................... 2
Tenaga.............................................................................................................................................. 2
Objek................................................................................................................................................ 2
Sensor dalam Pengideraan Jauh....................................................................................................... 2
Sensor .............................................................................................................................................. 2
Sensor Fotografik ......................................................................................................................... 2
Proses fotografik : .................................................................................................................... 3
Sensor Non-Fotografik ................................................................................................................. 3
Detektor ........................................................................................................................................... 3
3. TUJUAN .......................................................................................................................................... 3
4. PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 4
JENIS – JENIS DAN KARAKTERISTIK CITRA SATELIT ............................................................... 4
1. LANDSAT 7.................................................................................................................................... 4
2. LANDSAT 8.................................................................................................................................... 7
3. HIMAWARI 8.................................................................................................................................. 9
4. SPOT 7 ....................................................................................................................................... 11
5. IKONOS ..................................................................................................................................... 13
6. QUICKBIRD ................................................................................................................................. 14
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 17

I
1. LATAR BELAKANG
Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek
atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau
pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak
jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, atau alat lain). Penginderaan jauh
adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui
analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, atau
fenomena yang dikaji (Lillesand, 2004).(Lukiawan et al., 2019)

Saat ini, gambar satelit digunakan dalam berbagai konteks, terutama yang berkaitan dengan ruang
spasial permukaan bumi. Hal ini mencakup bidang seperti sumber daya alam, lingkungan, populasi,
transportasi, dan pertahanan (militer). Sebagian besar, di Indonesia, teknologi penginderaan jauh telah
digunakan untuk inventarisasi potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Namun, penggunaan
teknologi ini masih sedikit dan tidak merata di seluruh negara.

Teknologi Penginderaan Jauh yang dikembangkan oleh Digitalglobe sejak tahun 1993, telah
menghasilkan generasi terbaru berupa citra satelit WorkdView-2 yang memiliki kualitas resolusi yang
semakin canggih dan cakupan spektum yang semakin lengkap, sehingga sangat bermanfaat bagi
analisis permukaan bumi dengan sangat detail.

2. Landasan Teori

Pengertian Citra

Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor lainnya (Hornby, 1974). Citra
adalah gambaran rekaman suatu obyek (biasanya beupa gambaran pada foto) yang dibuahkan dengan
cara optik, elektro-optik, optik mekanik, atau elektronik.

Citra adalah gambaran obyek yang dihasilkan oleh pantulan atau pembiasan sinar yang
difokuskan oleh sebuah lensa atau sebuah cermin (Simonett et al, 1983).

1
Komponen Penginderaan Jauh

Tenaga

Penginderaan jauh menggunakan tenaga alami dan buatan. Tenaga buatan biasa disebut pulsa
dan tenaga alami berasal dari matahari. Penginderaan jauh yang menggunakan tenaga matahari
disebut sistem pasif dan yang menggunakan tenaga pulsa disebut sistem aktif. Sistem pasif dengan
cara merekam tenaga pantulan maupun pancaran. Dengan menggunakan pulsa kelebihannya dapat
digunakan untuk pengambilan gambar pada malam hari.(Somantri, 2009)

Objek
Objektif penginderaan jauh adalah semua benda di permukaan bumi, seperti tanah, gunung, air,
vegetasi, hasil budidaya manusia, kota, lahan pertanian, hutan, atau benda di langit seperti
awan.(Somantri, 2009).

Sensor dalam Pengideraan Jauh


Sensor
Sensor adalah alat yang digunakan untuk menerima tenaga pantulan maupun pancaran radiasi
elektromagnetik. Contohnya kamera udara dan scanner (Somantri, 2009).

Citra dihasilkan melalui proses perekaman dengan bantuan sensor, sensor ada dua: sensor fotografik
dan sensor non-fotografik. Sensor non fotografik masih dapat dirinci menjadi sensor
peminadi (pelarik/penyiam atau scanner) dan sensor radar gelombang mikro.
Sensor Fotografik
Sensor ini menangkap kenampakan obyek melalui perekaman besarnya pantulan sinar (gelombang
elektromagnetik) dari obyek yang masuk melalui susunan lensa pada kamera dan kemudian
mengenai lapisan film yang peka cahaya. Variasi warna yang muncul pada gambar yang dihasilkan
tergantung pada :
1. Sistem lensa, diafragma, dan filter yang digunakan untuk menerima cahaya
2. Jenis dan kepekaan film
3. Spektrum panjang gelombang yang diizinkan masuk ke dalam sistem kamera.

Kamera dengan film hanya mampu bekerja dalam rentang 0,4 um-0,9 um (perluaannya sampai
spektrum inframerah dekat).

2
Proses fotografik :
a. Sinar yang dizinkan masuk tersebut secara serentak menerpa film
b. Sinar yang meninggalkan jejak kekuatan energi paparan pada tingkat pembakaran yang ada
pada film tersebut
c. Film kemudian diproses secara kimiawi di laboratorium, dan dicetak menjadi foto udara
berwarna maupun hitam putih, tergantung pada jenis film dan pencetakan yang digunakan.

Sensor Non-Fotografik Sensor non-fotografik berupa scanner menerima pantulan dari satu
wilayah sangat sempit pada pemukaan bumi (instanteous field of view/IFOV = medan pandang sesaat)
yang masuk ke dalam sistem lensa, dan kemudian mendeteksi besarnya pantulan tersebut dengan
detektor peka cahaya.

Detektor
Detektor adalah alat perekam yang terdapat pada sensor untuk merekam tenaga pantulan maupun
pancaran.

3. Tujuan
Mengenal jenis-jenis citra satelit dan memahami karakteristik dari masing-masing citra serta
melatih kemapuan mengenali jenis-jenis citra tersebut.

3
4. PEMBAHASAN

Jenis – Jenis dan Karakteristik Citra Satelit


1. Landsat 7

a. Definisi :

Teknologi penginderaan jauh satelit dipelopori oleh NASA Amerika Serikat dengan
diluncurkannya satelit sumberdaya alam yang pertama, yang disebut ERTS-1 (Earth
Resources Technology Satellite) pada tanggal 23 Juli 1972, menyusul ERTS-2 pada tahun 1975,
satelit ini membawa sensor RBV (Retore Beam Vidcin) dan MSS (Multi Spectral Scanner) yang
mempunyai resolusi spasial 80 x 80 m. Satelit ERTS-1, ERTS-2 yang kemudian setelah diluncurkan
berganti nama menjadi Landsat 1, Landsat 2, diteruskan dengan seri-seri berikutnya, yaitu Landsat
3, 4, 5, 6 dan terakhir adalah Landsat 7 yang diorbitkan bulan Maret 1998, merupakan bentuk baru
dari Landsat 6 yang gagal mengorbit.

b. Karakteristik :

SUMBER: (THOHA, 2008)


c. Pemanfaatan

4
SUMBER: (THOHA, 2008)

Penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dimanfaatkan untuk memetakan
kandungan bahan organik tanah. Dalam memodelkan kandungan bahan organik tanah menggunakan
pendekatan indeks mineral lempeng serta memetakan persebaran kandungan bahan organik (BO)
tanah
d. Contoh Hasil Pengolahan data dari Citra Landsat 7

5
6
2. Landsat 8
a. Definisi :
Landsat 8 merupakan kelanjutan dari misi Landsat yang untuk pertama kali menjadi satelit
pengamat bumi sejak 1972 (Landsat 1). Landsat 1 yang awalnya bernama Earth Resources
Technology Satellite 1 diluncurkan 23 Juli 1972 dan mulai beroperasi sampai 6 Januari 1978.
Generasi penerusnya, Landsat 2 diluncurkan 22 Januari 1975 yang beroperasi sampai 22 Januari
1981. Landsat 3 diluncurkan 5 Maret 1978 berakhir 31 Maret 1983; Landsat 4 diluncurkan 16 Juli
1982, dihentikan 1993. Landsat 5 diluncurkan 1 Maret 1984 masih berfungsi sampai dengan saat ini
namun mengalami gangguan berat sejak November 2011, akibat gangguan ini, pada tanggal 26
Desember 2012, USGS mengumumkan bahwa Landsat 5 akan dinonaktifkan. Berbeda dengan 5
generasi pendahulunya, Landsat 6 yang telah diluncurkan 5 Oktober 1993 gagal mencapai orbit.
Sementara Landsat 7 yang diluncurkan April 15 Desember 1999, masih berfungsi walau
mengalami kerusakan sejak Mei 2003 (http://geomatika.its.ac.id, 2013).
b. Karakteristik
Landsat 8 No Band UM (Wavelength) Resolusi
Band 1 - Ultra Blue 0.43-0.45 30
Band 2 - Blue 0.45-051 30
Band 3 - Green 0.53-0.59 30
Band 4 - Red 0.64-0.67 30
Band 5 - Near
0.85-0.88 30
Infrared (NIR)
Band 6 – Shortwave
1.57-1.65 30
Operational Land Infrared (SWIR) 1
Band 7 - Shortwave
Imager (OLI) dan 2.11-2.29 30
Infrared (SWIR) 2
Thermal Infrared
Band 8 -
Sensor (TIRS) 0.50-0.68 15
Panchromatic

Band 9 – Cirrus 1.36-1.38 30


Band 10 – Thermal
10.60-11.19 100 * (30)
Infrared (TIRS)
Band 11 – Thermal
11.50-12.51 100 * (30)
Infrared (TIRS)
7
Landsat 8 memiliki orbit Sun-Synchronous orbit pada ketinggian 705 km. Landsat 8 memiliki resolusi
temporal selama 16 hari.

c. Pemanfaatan

Penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dimanfaatkan untuk memetakan
kandungan bahan organik tanah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan citra Landsat 8
dalam memodelkan kandungan bahan organik tanah menggunakan pendekatan indeks mineral
lempung serta memetakan persebaran kandungan bahan organik (BO) tanah yang diperoleh dari
pengolahan citra Landsat 8 dan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) (Akbari &
Jatmiko, 2016). dapat memetakan dan menjelaskan tentang fenomena-fenomena alam yang terjadi di
permukaan bumi seperti: perkembangan dan kondisi permukiman/urban, kerusakan hutan akibat
ilegal loging, pengembangan pertanian, kelautan dan lain-lain (Suwargana, 2013)

d. Contoh Hasil Pengolahan data dari Citra Landsat 8

8
3. Himawari 8

a. Definisi

Satelit cuaca produk penginderaan jauh Geostationary Meteorogical Satellite (GMS) Himawari yang
sekarang berganti nama menjadi Satelit MTSAT, adalah jaringan satelit cuaca di dunia WMO yang
orbit geostationernya terdapat pada 140°BT ketinggian dan daerah cakupannya meliputi wilayah Asia
Timur hingga Australia serta sebagian kutub dan Samudra Hindia hingga Pasifik Barat
(Kushardono, 2012).
9
b. Karakteristik

Sumber : (Kushardono, 2012)


c. Pemanfaatan

Citra satelit Himawari 8 digunakan untuk keperluan mendeteksi kondisi awan. Dalam rangka
memetakan awan hujan atau memantau hujan badai, kemampuan sensor band AHI juga bisa dilihat
melalui citra simulasi tiap band yang dibuat oleh JMA.

d. Contoh Hasil Pengolahan data dari Citra Himawari 8

10
4. SPOT 7

a. Definisi

SPOT singkatan dari Systeme Pour I.Observation de la Terre. SPOT-1 diluncurkan pada tahun 1986.
SPOT dimiliki oleh konsorsium yang terdiri dari Pemerintah Prancis, Swedia dan Belgia. SPOT
pertama kali beroperasi dengan pushbroom sensor CCD dengan kemampuan off-track viewing di
ruang angkasa. Saat itu, resolusi spasial 10 meter untuk pankromatik dan 20 meter daerah tampak
(visible). Pada Maret 1998 sebuah kemajuan signifikan SPOT-4 diluncurkan: sensor HRVIR
mempunyai 4 di samping 3 band dan instumen VEGETATION ditambahkan. VEGETATION
didesain untuk hampir tiap hari dan akurat untuk memonitor bumi secara global (Suwargana, 2013).

b. Karakteristik

Sumber : https://mapvisionindo.com/citra-satelit-spot-7

11
c. Pemanfaatan

Citra Satelit SPOT 7 dengan resolusi spasial mencapai 1.5 meter dalam posisi nadir, termasuk dalam
kategori citra dengan resolusi spasial sangat tinggi. Dengan tampilan yang cukup detail disertai
cakupan rekaman yang luas (mencapai lebar 60 km).
• Pembuatan peta detail penggunaan lahan

• Perencanaan tata ruang, DED, dan landscape pembangunan

• Pemetaan kawasan rawan bencana alam

• Pemantauan dan penanggulangan bencana alam

d. Contoh Hasil Pengolahan data dari Citra Spot 7

12
5. IKONOS

a. Definisi

IKONOS adalah satelit resolusi spasial tinggi yang diluncurkan bulan september 1999. merekam data
multispektral 4 kanal pada resolusi 4 m. Ketinggian orbitnya 681 km. Citra resolusi tinggi sangat
cocok untuk analisis detil, misalnya wilayah perkotaan tapi tidak efektif apabila digunakan untuk
analisis yang bersifat regional.
b. Karakteristik
Sistem IKONOS OSA
Orbit 680 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:30 AM
crossing, rotasi 14 hari (repeat cycle) Optical
Sensor Swath Sensor Assembly (OSA)
Width 11 km (12 µm CCD elements)
Off-track viewing Tersedia ± 27o across-track
Revisit Time 1-3 hari
Band-band Spektral (µm) 0.45-052 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3),
0.76-0.90(4), 0.45-0.90 (PAN)
1 m (PAN), 4 m (band 1 – 4)
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)
Arsip data www.spaceimaging.com

Tipe Data Spektral Resolusi Spasial


Pankromatik Pankromatik 1
Multispektral Band 1 Biru 4
Multispektral Band 2 Hijau 4
Multispektral Band 3 Merah 4
Multispektral Band 4 Inframerah Dekat 4
SUMBER: (THOHA, 2008)
Resolusi temporal : 3 hari

c. Pemanfaatan

Menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi standar untuk produk-produk data satelit
komersoal yang beresolusi tinggi. IKONOS memproduksi citra 1-meter hitam dan putih
(pankromatik) dan citra 4-meter multispektral (red, blue, green dan near-infrared) yang dapat
dikombinasikan dengan berbagai cara untuk mengakomodasikan secara luas aplikasi citra
beresolusi tinggi (Space Imaging, 2004)
13
Data Citra Satelit ikonos ini kemudian dapat digunakan untuk pemetaan sumber daya alam daerah
pedalaman dan perkotaan. Ikonos akan lebih bermanfaat untuk menganalisis lahan dan
identifikasi obyek. Data dari satelit ini telah dimanfaatkan untuk identifikasi ruang.

d. Contoh Hasil Pengolahan data dari Citra Ikonos

6. QuickBird
a. Definisi

Quickbird, Merupakan satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada
ketinggian 450 km secara sinkron matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama yaitu pankromatik
dan multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan oktober 2001 di California, AS.
Quickbird memiliki empat saluran (band).

b. Karakteristik

Resolusi Temporal : 1-3.5 hari

14
SUMBER : (THOHA, 2008)

c. Pemanfaatan

Fungsi dari satelit Quickbird adalah untuk mendukung aplikasi kekotaan, pengenalan pola
permukiman, perluasan daerah terbangun, menyajikan variasi fenomena yang tekait dengan kota, dan
untuk lahan pertanian, terkait dengan umur, kesehatan, dan kerapatan tanaman semusim,
sehingga seringkali dipakai untuk menaksir tingkat produksi secara regional.

d. Contoh Hasil Pengolahan data dari Citra QuickBird

15
KESIMPULAN
Beberapa citra satelit, masing-masing citra mempunyai keunggulan dan karakteristik yang
berbeda. Kelebihan pada satu citra akan menentukan pilihan bagi pengguna sesuai kebutuhan dan
sumberdaya yang dimiliki. Dengan memahami berbagai karakteristik citra satelit dapat bermanfaat
bagi kita seorang planners dalam menentukan pengelolaan sumberdaya dengan maksimal
dan mampu memvisualisasikan serta menjelaskan tentang fenomena-fenomena alam yang
terjadi di permukaan bumi seperti perkembangan kondisi permukiman/urban, kerusakan
hutan akibat ilegal loging, pengembangan pertanian, kelautan dan masih banyak lagi fenomena
yang dapat di jelaskan melalui citra satelit

16
Daftar Pustaka
Lukiawan, R., Purwanto, H., Ayundyahrini, M., Penelitian, P., Standardisasi, P., & Nasional, B. S.
(2019). STANDAR KOREKSI GEOMETRIK CITRA SATELIT RESOLUSI MENENGAH
DAN MANFAAT BAGI PENGGUNA Standards of Geometric Correction of Satellite Images
Medium Resolution and Benefits for Users. Jurnal Standardisasi, 21, 45–54.

Somantri, L. (2009). Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing). Universitas Pendidikan


Indonesia.

Suwargana, N. (2013). Temporal Dan Spektral Pada Citra Satelit Landsat, Spot Dan Ikonos. Jurnal
Ilmiah Widya, 1(2), 167–174.

THOHA, A. S. (2008). KARAKTERISTIK CITRA SATELIT. UNIVERSITA(KARAKTERISTIK


CITRA SATELIT).

Akbari, A. N., & Jatmiko, R. H. (2016). Pemanfaatan Citra Landsat 8 Oli Dan Sistem Informasi
Geografis Untuk Pemetaan Kandungan Bahan Organik Tanah Di Kabupaten Karanganyar.
Jurnal Bumi Indonesia, 5(1).

Kushardono, D. (2012). Kajian Satelit Penginderaan Jauh Cuaca Generasi Baru Himawari 8 dan
9. Jurnal Inderaja, 3(5).

Suwargana, N. (2013). Resolusi spasial, temporal dan spektral pada citra satelit Landsat, SPOT
dan IKONOS. Jurnal Ilmiah Widya, 1(2), 167–174.

https://citrasatelit.wordpress.com/jual-citra-satelit/resolusi-sangat-tinggi-0-5-meter-1-5-
meter/spot-7-1-5-meter/

DATA CITRA | PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI: MATERI 2 SATELIT IKONOS (SENSOR


PANKROMATIK) (201564007.blogspot.com)

https://www.satimagingcorp.com/satellite-sensors/ikonos/ https://mapvisionindo.com/citra-satelit-
spot-7/

17

Anda mungkin juga menyukai