Utama Polusi
Udara di DKI
Jakarta
Pernyataan
Studi source apportionment berbasis reseptor dapat dilakukan dengan dukungan
finansial dari Bloomberg Philanthropies dan Climate Works Foundation untuk melengkapi
proyek Institut Teknologi Bandung yang sedang berlangsung yang didanai oleh Toyota
Clean Air Project (TCAP).
2
Sumber Utama Polusi Udara di DKI Jakarta
Pendekatan
3 Ringkasan Kebijakan
Sumber Utama Polusi Udara di DKI Jakarta
Temuan
Kadar Polusi Udara di Jakarta Gambar 1
Konsentrasi rata-rata harian PM2.5 di Jakarta
80
Rata-rata tingkat PM2.5 harian dan per-musim di seluruh
70 Standar harian PM2.5 Indonesia (24 jam)
kota Jakarta melebihi Pedoman Kualitas Udara berbasis
63
Konsentrasi (ug/m3)
kesehatan WHO (lihat Gambar 1) 60
58 58
50
49
Tingkat polusi harian secara signifikan lebih tinggi di musim 40
kemarau dibandingkan musim penghujan. 30 Standar harian PM2.5 WHO (24 jam)
20 31
21
Variasi tingkat pencemaran di berbagai wilayah kota lebih besar 10
pada musim penghujan dibandingkan pada musim kemarau. 0
Musim penghujan Musim Kemarau
GBK KJ LB
4 Ringkasan Kebijakan
Sumber Utama Polusi Udara di DKI Jakarta
Gambar 2a Gambar 2b
Kontribusi sumber (%) terhadap konsentrasi PM2.5 di Jakarta Kontribusi sumber primer non- kendaraan (%) terhadap
konsentrasi PM2.5 di Jakarta
100% 2%
10%
22% 17% 50%
26% 1%
31%
80% 7%
40%
6%
57% 19%
16% 43%
11%
60% 30% 22%
14%
38% 42%
1% 22% 9%
20%
40% 41%
32%
11% 9% 10%
10%
10% 18%
46%
1% 13% 11% 12%
42% 9%
20% 34% 34% 6% 1%
25%
0%
17% GBK KJ LB GBK KJ LB
0%
GBK KJ LB GBK KJ LB
Musim Penghujan Musim Kemarau
Tidak Terdeteksi Aerosol Sekunder Pembakaran Terbuka Garam Laut Pembakaran Batu Bara
Studi ini dilakukan di daerah perbatasan kota Jakarta. Meskipun hasilnya tidak secara langsung
mampu membedakan kontribusi dari emisi lokal dan regional, informasi yang ada tentang kegiatan
emisi, titik lokasi dan area sumber di sekitar lokasi pengambilan sampel dan kawasan terdekat
(misalnya, Wilayah Jabodetabek) dapat menjelaskan potensi kontribusi sumber emisi. Misalnya,
kegiatan pembakaran biomasa di area persawahan di sebelah barat Kebon Jeruk dapat menjelas-
kan kemunculan sumber dari pembakaran terbuka di lokasi tersebut. Demikian pula, pembangkit
listrik tenaga batu bara yang beroperasi di luar batas kota dan pada tingkat yang lebih kecil, industri
pengolahan di Jakarta dapat menjelaskan sumber pencemaran dari pembakaran batu bara di
Lubang Buaya. Aerosol sekunder juga mewakili sebagian besar kontribusi lintas batas jarak jauh terh-
adap polusi PM2.5 ambien.
5 Ringkasan Kebijakan
Sumber Utama Polusi Udara di DKI Jakarta
Rekomendasi
Kebijakan
Terapkan Larangan
Pembakaran Terbuka Kendalikan Debu Konstruksi, Debu
Jalan Beraspal dan Tanah Tersuspensi
Perkuat penegakan hukum larangan pembakaran
terbuka (Peraturan Daerah No 2/2005). Untuk mence- Meminimalisir penyebaran debu dan partikel tanah
gah pembakaran sampah, disarankan untuk melakukan oleh angin dengan menggunakan tindakan pengurangan
intervensi untuk meningkatkan pengumpulan, penge- seperti: menyiram semua permukaan yang terbuka
lolaan dan daur ulang sampah padat yang didukung (misalnya: lokasi konstruksi, jalan, dan permukaan tanah);
oleh pemeliharaan rutin dan kampanye kesadaran memasang pengikat debu (mis., reagen kimia) di
publik. Pembakaran terbuka dengan bahan bakar atau permukaan tanah untuk menjaga agar permukaan tetap
bahan lain juga dapat menyebabkan polusi udara basah; menutup muatan pada kendaraan pengangkut
sekitar dan harus dengan dilarang dengan tegas. tanah/pasir dan menanam tanaman yang sesuai untuk
menjaga kelembaban tanah.
6 Ringkasan Kebijakan