1. Pembayangan
Pembayangan sinar matahari adalah salah satu satunya cara
yang eifisien untuk mengurangi beban panas, walaupun rambatan
panas juga dapat dikontrol dengan rancangan luas jendela
Pembayangan sinar matahari yang masuk kedalam bangunan
dengan menggunakan SHUN SHADDING (pembayangan
matahri).
Hal – hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Sinar langsung yang membawa panas harus di bayangi :
a. Sinar diffuse (yang tidak menyilaukan) bila masuk kedalam
bangunan untuk kebutuhan penerangan alami.
b. Kita perlu mempelajari SBV (sudut bayangan vertical dan
SBH (sudut bayangan horizontal)
Matahari terbit di timur terbenam di barat, hanya pada tanggal
21 september dan 21 maret (panjang siang-panjang malam)
Seperti bola dunia ditengah dan kita melihat dari atas.
a. Azimuth (sudut bayangan horizontal)
b. Attitude (sudut baingan vertical)
Hal – halnya yang perlu di perhatikan dalam perancangan sinar
matahari adalah :
a) Mampu mengontrol hantaran panas
b) Jumlah sinar yang masuk di perlukan untuk penerangan
alami
c) Sulai yang terjadi
d) Waktu penyinaran matahari
1) Waktu dimana matahari mencapai titik di sebelah
selatan katulistiwa 21 desember
2) Waktu dimana matahari mencapai titik terjatuh di
sebelah utara katulistiwa 21 juni
3) Waktu matahari mencapai / mulai memancarkan
radiasinya yang di anggap sudah mulai panas jam 08.20
– 09.00 pagi
4) Waktu matahari mengumpulkan radiasi terbanyak
selama sehari (15.00)
Sudut pembayangan sendiri berubah – ubah pada setiap saat
tergantung pada posisi matahari. Oleh sebab itu ada 3
macam pembayangan yaitu :
a. Pembayangan vertical
b. Pembayangan horitzontal
c. Kombinasi antara pembayangan horizontal dan vertical
secara terinci aspek – aspek penting yang harus di
perhatikan dalam perancangan pada bangunan atau
matahari adalah :
1) Pembayangan akan lebih eifisien apabila ada pada
bagian luar dari pada bangunan luar bangunan
2) Perbedaan eifisien ini akan lebih apa bila mempunyai
warna gelap
3) Pembayangan luar akan lebih eifisien apabila
mempunyai warna gelap
4) Pembayangan pada bangunan akan menyebabkan
penambahan apabila menggunakan warna gelap
5) Pembayangan matahari sebaiknya dari bahan yang
mempunyai kapasitas thermis yang rendah
6) Pembayangan matahari tidak saja berfungsi
menghalangi masuknya radiasi matahari kedalam
bangunan, namun juga jangan sampai berfungsi sebagai
penangkap radiasi matahari
7) Pembayangan matahari tidak selalu berupa sirip vertical
atau horizontal atau keduanya sama – sama tetapi ide
self shading juga merupakan suatu potensi rancang
arsitektur. Sehingga bentuk bangunan lebih bisa
memberikan arti
(Martin, ervams, 1980 : Holding, climate and comfort,
London, Architecture press)
2. TINJAUAN KHUSUS
A. Tujuan Percobaan
B. Teori
3. Sudut jauh
Sudut jauh ditentukan posisi relatif matahari dan tempat
pengamatan di bumi serta tergantung pada :
a. Sudut lintang
b. Musim
c. Lama penyinaran harian yang ditentukan oleh garis bujur geigrafis
tempat pengamatan
1. Pilih diagram yang sesuai dengan garis lintang posisi daerah yang
diukur
2. Tentukan bulan, tanggal dan jam yang akan di ukur sesuai petunjuk
asisten
3. Perhatikan posisi fasade bangunan yang dihitung
4. Buat kode perpotongan garis bulan dan garis jam sesuai petunjuk
asisten
5. Hubungkan titik posisi pengamat dengan kode tersebut.
6. Dibaca angka perpotongan garis tersebut dengan sisi luar linkaran
(sudut azimut)
7. Kode perpotongan garis bulan dan garis jam dijangkalan dengan poros
posisi pengamat maka didapat yaitu sudut ketinggian matahari
(attitude).
8. Letakkan plastik basis fasade sesuai prosedur
9. Cari sudut azimut fasade dan sudut attitude basis fasade yang terjadi
sesuai prosedur.
10. Letakkan maket pada solar scope pada posisi yang telah ditentukan
lalu lakukan sesuai petunjuk asisten.
11. Amati pembayangan yang terjadi.