PENDAHULUAN
Sumber daya listrik pada masa modern ini sudah menjadi kebutuhan yang
teramat penting bagi manusia, bahkan menjadi kebutuhan primer bagi seluruh
infrastruktur nasional yang salah satunya melalui pengadaan sumber daya listrik
Uap), PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap), Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi), dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel). Di daerah
Karanganyar ini terkenal dengan berbagai tempat wisata airnya yang beraneka
ragam. Hal tersebut didasari oleh letak geografisnya yang dekat dengan gunung
Lawu, yang memiliki sumber air yang melimpah dan mampu menghidupi
masyarakat yang ada disekitarnya. Penggunaan air tersebut cukup beraneka ragam
Pemanfaatan sumber daya air inilah yang menjadi fokus utama pada
proyek kali ini, dengan adanya PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro). Hal yang diharapkan dengan adanya PLTMH tersebut masyarakat dapat
1
2
menjadi masyarakat yang mandiri dari sumber daya listrik, dan sudah memiliki
sumber daya listrik pribadi yang bisa dimanfaatkan melalui wisata edukasi
PLTMH dan energi listrik yang dapat dihasilkan. Salah satu sumber air yang ada
di Karanganyar adalah sungai Walikan yang ada di Kecamatan Jatiyoso, aliran air
di sungai Walikan tersebut memiliki aliran yang konstan dan dilihat alirannya di
musim kemarau juga cukup deras. PLTMH adalah kepanjangan dari Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro, Mikro Hidro sendiri merupakan pembangkit listrik
yang berskala kecil, yang menjadi penggerak adalah tenaga yang didapatkan dari
aliran air tersebut. Metode yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa
besar potensi yang dapat dihasilkan dari PLTMH tersebut adalah melakukan Studi
Potensi atau survey lapangan dengan disertai dengan pengukuran dari lebar
sungai, kecepatan aliran sungai, dan Head atau ketinggian. Dari data-data berikut
a) Mengetahui besar debit dan Head atau ketinggian dari aliran sungai
Walikan
Wonorejo
Agar penulisan tugas akhir ini tidak menyimpang dan mengambang dari
tujuan awal yang telah direncanakan, dengan tujuan agar data yang diperoleh
berikut :
Walikan.
Walikan.
listrik
4
diperlukan proses yang dilakukan secara berurutan atau dengan kata lain
permasalahan yang akan dikaji atau diteliti lebih lanjut dalam penelitian yang
mengenai studi potensi PLTMH tersebut. Berikut ini langkah-langkah yang perlu
dilakukan :
BAB I : PENDAHULUAN
dan metode yang dipakai beserta rumus dan data hasil survey
lapangan.
Pada bab ini akan diuraikan tenteng perhitungan besar daya yang
BAB V : PENUTUP
TEORI DASAR
Studi potensi atau sering disebut juga dengan feasibility study merupakan
bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah dapat atau tidak
potensi dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek
(Benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social benefit [1].
Potensialnya suatu gagasan usaha atau proyek dalam arti social benenfit tidak
selalu menggambarkan potensial juga pada financial benefit, hal ini tergantung
dari segi penilaian yang dilakukan. Sebagai contoh, proyek pembangunan listrik
pendidikan, dan berbagai dampak positif lainnya sebagai akibat adanya listrik
pedesaan. Keadaan ini bila dihitung benefit, dari segi social benefit, ada
dikembangkan.
6
7
Hal tersebut berbanding terbalik, bila dilihat dari segi penanaman investasi,
proyek listrik pedesaan membutuhkan dana investasi dalam jumlah yang relatif
samping jarak antar satu desa dengan lainnya, serta kecilnya jumlah pelanggan
rekening yang diberikan dari masyarakat memiliki jumlah yang relatif kecil.
Keadaan ini bila dilihat dari segi financial benefit, ada kecenderungan pembukaan
proyek listrik pedesaan tidak layak untuk dikembangkan. Berdasarkan pada uraian
ini, potensial tidaknya suatu proyek atau usaha dapat dilihat dari segi pandangan
dan penilaian yang diberikan terhadap proyek atau usaha tersebut [2].
Pada umumnya proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit adalah
sosial, seperti pembuatan jalan atau jembatan, rumah sakit, sekolah dan lain
secara keseluruhan. Proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit pada
dalam proyek. Sasaran yang dicapai dalam analisis finansial adalah hasil dari
modal saham (equity capital) yang ditanam dalam usaha atau proyek tersebut,
perlu didahului dengan mengadakan suatu kajian umum atau penjajakan awal
yang dapat memberikan informasi dan data tentang mungkin terjadinya suatu
8
sungai yang ada tersebut untuk dipakai sebagai sumber energi pembangkit atau
PLTMH. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan Pra-FS (Pra Feasibility
Study) atau disebut dengan sebelum dilakukan studi kelayakan dengan melakukan
survey awal. Berawal dari survey awal ini dapat menunjukkan dan mengambil
keputusan suatu proyek dapat dilanjutkan atau tidak. Data yang perlu
a. Informasi lengkap tentang potensi sumber daya air untuk PLTMH, besaran
akan dibangun.
energi lainnya, serta potensi sumber daya lokal yang dapat mendukung
energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi
listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Cara kerja
pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengkonversikan tenaga air menjadi
tenaga mekanik dalam turbin air. Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga air
mengalirkan air dari intake dan mengatur aliran air yang masuk, dimana
menyaring kotoran.
d) Energi listrik dari generator tersebut kemudian diatur lalu ditransfer dengan
alat yang dinamakan main transformer supaya sesuai dengan kapasitas dari
konsumen.
10
listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai penggeraknya misalnya
saluran irigasi, sungai, atau air terjun alami dengan cara memanfaatkan tinggi
terjunnya (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro adalah suatu jenis pembangkit
listrik yang bekerja dengan prinsip memanfaatkan potensi air berskala kecil
dimana turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis atau
energi gerak sedangkan energi makanis yang dihasilkan turbin difungsikan untuk
ringkas skema konversi energi pada PLTMH dapat diperlihatkan dari Gambar 2.2
11
memanfaatkan semaksimal mungkin energi yang ditangkap oleh turbin atau kincir
air. Efisiensi turbin air atau kincir air yang dipilih untuk menangkap energi air
off River. Hal tersebut disebabkan karena pada sistem Run Off River tidak perlu
suatu sisi dan menjatuhkannya kembali ke sungai pada suatu tempat dimana beda
tinggi yang diinginkan sudah diperoleh. Sistem Run Off River dapat ditunjukkan
Gambar 2.3 Skema Pembangkit Listrik Mikro Hidro sistem Run Off River [15]
jenis yang tergantung dari beberapa faktor penentu seperti keadaan alam tempat
pembangkit tersebut bekerja sampai besaran keluaran daya yang dihasilkan oleh
pembangkit tersebut. Klasifikasi tinggi terjun dan kapasitas pembangkit hidro atau
klasifikasinya :
1. PLTA jenis terusan air (water way) adalah pusat listrik yang
memanfatkan tinggi terjun yang diperoleh antara sebelah hulu dan hilir
sungai.
3. PLTA jenis bendungan dan terusan air merupakan jenis gabungan dari
dan terusan.
memanfaatkan kelebihan tenaga pada musim hujan. Pusat listrik jenis ini
kW)
kW – 5.000 kW
100 kW
sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen bangunan sipil serta
penenang, pipa pesat, rumah pembangkit, dan saluran pembuang. Pada komponen
berada melintang sungai yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran air.
tinggi air dalam sungai secara signifikan sehingga elevasi muka air cukup
storage dam) merupakan dua buah bendungan yaitu bendungan atas dan
bendungan bawah ke atas. Ketika beban puncak air yang ada di bendungan
menghasilkan energi listrik. Dilihat dari segi tujuan penggunaan air yang
lain:
17
lokasinya harus aman dari arus deras, terletak dihulu sungai sehingga aman
dari pencemaran, dan posisi intake harus tepat, agar air baku dapat diatur dan
selain itu intake juga dilengkapi dengan alat kontrol debit air yang akan
membawa air dari intake ke bak pengendap (settling basin) kemudian dari
yang berbukit, saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk
ataupun berupa pipa air, jika saluran pembawa berupa tanah yang tidak
dilapisi, maka harus ditentukan kecepatan air yang melalui tanah agar tidak
b. Penampang Trapezoid
Profil ini yang paling sering digunakan untuk saluran yang dilapisi
maupun tidak, dikarenakan penggalian tanah yang lebih mudah, jika saluran
tidak dilapisi, maka jenis tanah yang akan dilalui air merupakan faktor
dinding tembok batu bata atau batuan. Penggunaan saluran dengan bentuk
persegi dapat mengurangi volume tanah yang digali, jika profil ini
pengikisan.
w
Gambar 2.6 Penampang Empat Persegi [14]
20
d. Penampang Segitiga
2.1 :
𝑄
𝐴= ......................................................................... (2.1)
𝑣
Dimana:
pada Tabel 2.3 sudut 𝜃 adalah sudut tepi sungai dengan dasar
saluran.
21
Hydraulic
Profil Dimensi
radius, r(m)
Diameter = 4r
Kedalaman (d) = 2r
Setengah lingkaran 0,4√𝐴
4𝑟
Trapezoid Lebar (w) = (𝑠𝑖𝑛𝜃)
𝑠𝑖𝑛𝜃
0,5√2−𝑐𝑜𝑠𝜃 √𝐴
Empat Persegi
d = 2r
0,35√𝐴 w = 4r
Segitiga 0,35√𝐴
d = 2,8r
w = 5,7r
Menentukan slope
𝑛𝑣
S=( 2⁄ ) .............................................................................. (2.2)
𝑟 3
dimana:
s = kemiringan saluran
sebagai berikut :
melalui saluran pelimpah. Sistem pelimpah ini juga sangat penting jika sistem
mengatur debit air agar tetap konstan. Saat air meluap atau banjir, maka bak
penenang meredamnya agar debit air tetap konstan, tidak berubah. Hal
tersebut juga terjadi jika sebaliknya, setelah air dalam keadaan tenang, maka
air akan dialirkan melalui pipa penstock. Fungsi dari bak penenang adalah
untuk mengatur perbedaan keluaran air antara sebuah penstock dan headrace,
dan untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti pasir dan kayu, untuk
a) Volume bak 10 – 20 kali debit yang masuk untuk menjamin aliran steady
di pipa pesat dan mampu meredam tekanan balik pada saat penutupan
dari muka air untuk menjamin tidak terjadi turbulensi dan pusaran yang
air.
kelebihan debit pada saat banjir. Bangunan bak penenang dan saluran
dengan dasar bak berupa coran beton tumbuk (tanpa tulangan) kedap air.
sebelum air masuk kedalam penstock. Saringan ini dipasang dipangkal bak
pengendap dan ujung pipa pesat. Saringan ini harus selalu diperiksa sehingga
Pipa pesat adalah pipa yang berfungsi untuk mengalirkan air dari bak
penenang (forebay Tank). Pipa ini dilengkapi dengan katup untuk mengatur
debit dan kecepatan air yang digunakan untuk memutar turbin. Luas
𝑄𝑝
𝐴𝑝 = ................................................................................................ (2.3)
𝑉𝑝
keterangan :
2.4:
keterangan :
ℎ : Head (meter)
26
persamaan 2.5 :
𝜋𝐷 2
𝐴𝑝 = ................................................................................................ (2.5)
4
keterangan :
2.6 :
4𝐴𝑝 4𝑄𝑝
𝐷=√ = √𝜋𝑉 ....................................................................... (2.6)
𝜋 𝑝
508+𝐷
𝑡𝑚𝑖𝑛 = ............................................................................... (2.7)
400
keterangan :
𝐷 : diameter (m)
material, dan tingkat rugi (fiction losses) seminimal mungkin. Jenis pipa
pesat terdapat berbagai macam. Setiap jenis tersebut memiliki koefisien yang
berbeda, daftar bahan dan koefisiennya dapat dilihat pada Tabel 2.5
pressure. Pipa yang membawa air dari bak penenang jatuh kesudu-sudu
turbin. Pipa pesat juga mempertahankan tekanan air jatuh sehingga energi
tidak terbuang.
untuk menyalurkan air yang sudah melewai turbin, kemudian air tersebut
kembali ke sungai semula. Konstruksi dari tailrace adalah pasangan batu dan
beton pada bagian lantai penutup. Dimensi tailrace harus dibangun dengan
baik dan benar sehingga cukup untuk menapung aliran air maksimal yang
keluar dari turbin, dengan tujuan untuk menghindari resiko banjir yang terjadi
2.5.10 Turbin
energi potensial dan energi kinetik air menjadi energi putar (energi mekanik),
terdapat dua jenis utama turbin, yaitu: turbin aksi/impuls dan turbin reaksi.
Pada turbin impuls, pancaran air bebas mendorong bagian turbin yang
ditempatkan pada tekanan atmosfer. Sebagai contoh: turbin ini adalah turbin
pelton, turgo, dan crossflow, sedangkan pada turbin reaksi, aliran air terjadi
momentum dari air, sehingga gaya dinamikalah yang mengenai bagian yang
berputar (Runner) dari turbin tersebut. Pemilihan jenis turbin air yang dipakai
tersebut akan beroperasi dengan efisien terbaik pada kombinasi head dan
debit tertentu. Kecepatan putar desain turbin sebagian besar ditentukan oleh
besar head operasi turbin air tersebut. Turbin air dapat dibagi atas head
turbin dan roda poros generator harus dilindungi dengan sangkar pengaman,
beroperasi.
2.5.11 Generator
komponen utama dalam generator, yaitu rotor dan stator. Stator adalah
tetap (diam). Adapun dengan rotor adalah bagian yang terdapat dalam
a) Alat Transportasi
beberapa satelit yang berada di orbit bumi. GPS memiliki beberapa sistem,
bagian penting dalam sistem GPS yaitu : GPS Control Segment (Bagian
Kontrol), GPS Space Segment (Bagian Angkasa), dan GPS User Segment
akan mencatat jumlah putaran selama Propeller tersebut berada dalam air)
alirannya. Bagian ekor alat tersebut yang berbentuk seperti sirip akan
berputar karena gerakan aliran air sungai. Kecepatan aliran air akan
ditentukan dengan jumlah putaran per detik yang kemudian dihitung akan
disajikan dalam monitor kecepatan rata-rata aliran air selama selang waktu
tertentu. Current Meter Counter pada Survey PLTMH ini digunakan untuk
menghitung kecepatan aliran air yang terjadi pada suatu sungai, dalam satu
untuk mengukur panjang jalur atau jalan dengan metode meteran dorong.
Walking Distance Meter ini mempunyai 2 model yaitu : dengan 1 roda dan 2
roda. Walking Distance Meter pada survey PLTMH ini digunakan untuk
e) Rollmeter
atau panjang. Rollmeter adalah alat ukur panjang yang bisa digulung,
terbuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Rollmeter pada survey
PLTMH ini digunakan untuk mengukur lebar sungai demi kebutuhan tolok
mencetak dan mengolah data hasil survey PLTMH dari data curah hujan,
debit air sungai, dan titik-titik kordinat yang direncanakan untuk PLTMH.
proyeksi pada sistem lensa. Kamera dalam proyek PLTMH kali ini berfungsi
untuk mengambil gambar atau obyek yang berada di tempat survey PLTMH,
Debit adalah jumlah air yang mengalir melalui suatu penampang sungai
tertentu persatuan waktu. Debit dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya oleh
curah hujan, keadaan geologi, flora, temperatur, dan lain-lain. Debit selalu
berubah dari musim ke musim dan dari hari ke hari. Pengukuran debit sungai
sangat penting untuk menentukan tenaga yang dihasilkan oleh pembangkit listrik
tenaga air.
tenaga air sehingga harus diukur secara teliti dalam jangka waktu yang selama
mungkin. Kecepatan rata-rata aliran sungai pada suatu bagian dari penampangnya
diukur, kemudian dikalikan dengan luas penampang pada bagian itu. Hasil
perkalian luas penampang dengan kecepatan tersebut adalah debit sungai [6].
mempergunakan lengkung debit tinggi air yang pada umumnya dilakukan dengan
gardu-gardu pengamatan.
36
(tongkat bambu atau kayu). Dalam mengukur luas penampang perlu diukur
kedalaman sungai dibeberapa titik, kemudian kedalaman titik yang telah didapat
𝒅𝒏−𝟏 + 𝒅𝒏
𝑨𝒏 = 𝒊𝒏 × ( ) .............................................................................. (2.8)
𝟐
dimana :
A = luas penampang
d = kedalaman titik
atau botol berisi air setengah penuh. Kecepatan aliran merupakan hasil bagi antara
jarak lintasan dengan waktu tempuh atau dapat dituliskan dengan persamaan 2.9:
𝑳
𝑽 = ........................................................................................................... (2.9)
𝒕
keterangan :
V = kecepatan (m/s)
37
lebih rendah dari debit andalan adalah 20%). Debit andalan ditentukan
untuk periode tengah bulanan. Debit minimum sungai dianalisis atas dasar
berdasarkan data debit hasil pencatatan pos duga muka air atau perhitungan
Data curah hujan diukur dengan alat pengukur hujan, baik yang manual
ataupun yang otomatis. Hasil pengukuran yang diperoleh dari setiap alat
(<10 km)
38
Apabila tidak ada stasiun pencatat hujan dengan jarak < 10km,
maka dicari stasiun hujan lain dengan jarak < 50km, minimal 3
Mock, NRCEA dan Tank Model. Analisis debit dari ketiga metode tersebut
Turbin adalah bagian terpenting dari unit Mikro Hidro. Pada turbin, aliran
air diubah menjadi energi kinetik yang akan memutar rotor (kincir). Dengan belt,
pulley pada rotor dihubungkan dengan pulley pada generator yang akan
mengubah putaran yang dihasilkan menjadi energi listrik. Jumlah daya listrik
yang diperoleh sangat tergantung debit air dan beda ketinggian lokasi.
tinggi (high head) diatas 30 meter, sedang (medium head) dengan beda tinggi
39
antara 10-30 meter, dan rendah (low head) dengan beda tinggi dibawah 10 meter.
Turbin juga dibedakan berdasarkan cara kerjanya, yaitu turbin impuls dan turbin
reaksi. Turbin impuls adalah turbin yang mengubah seluruh energi air menjadi
energi kinetik yang akan memutar turbin, sehingga menghasilkan energi puntir.
Sedangkan turbin reaksi adalah turbin yang mengubah energi air secara langsung
a. Turbin Impuls
tekanan yang sama pada setiap sisi sudut geraknya (runner) di tempat
b. Turbin Reaksi
sehingga turbin tidak menerima tumbukan dan hanya mengikuti aliran air.
40
Bentuk turbin yang dipakai untuk pembangkit listrik tenaga air ditentukan
oleh data-data potensi yang ada. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam
pemilihan tipe turbin yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga air, yaitu:
pemilihan tipe turbin. Suatu turbin dirancang khusus untuk tinggi terjun
tertentu, jika digunakan pada tinggi terjun yang tidak sesuai dengan
Dengan kapasitas aliran yang besar, maka diameter untuk aliran air yang
masuk ke turbin juga besar. Kontruksinya juga harus kuat untuk menahan
c) Kecepatan spesifik ( ns )
tipe runner dan dipakai sebagai suatu besaran yang penting dalam
√𝑄
𝑛𝑠 = 𝑛 3 ...................................................................................... (2.10)
𝐻 ⁄4
H = tinggi terjun ( m )
41
Gambar 2.14 Batas tertinggi dari kecepatan spesifik untuk beberapa turbin air [13]
Berikut ini penjelasan mengenai beberapa macam turbin yang biasa digunakan
pada PLTMH :
Turbin Pelton mempunyai satu atau beberapa nosel yang memancarkan air
dan mendorong runner untuk berputar. Turbin Pelton biasanya tidak digunakan
untuk pembangkit yang mempunyai tinggi terjun dibawah 150 meter, jika
42
digunakan pada potensi tinggi terjun yang rendah, maka kecepatan putar dari
runner akan menjadi rendah dan daya yang dibangkitkan juga rendah.
tinggi terjun yang lebih rendah, maka dapat dilakukan dengan cara memperbesar
diameter nosel. Berkurangnya tinggi terjun dengan diameter nosel yang sama
untuk tinggi terjun yang kurang dapat dilakukan dengan menambah nosel yang
2.15
Turbin Pelton untuk PLTMH biasanya mempunyai efisiensi sekitar 70% sampai
85%. Turbin Pelton dapat berputar dengan kecepatan liar (runaway speed) bila
43
beban turbin tiba-tiba hilang. Kecepatan liar turbin karena hilangnya beban dapat
mencapai 1,8 kali dari kecepatan pada waktu beroperasi dalam keadaan normal.
Turbin Francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu
air masuk ke runner sebagian dari energi tinggi terjun yang telah bekerja didalam
sudu pengarah diubah menjadi kecepatan air masuk. Sisa energi jatuh
Pada saat keluar runner tekanan air menjadi rendah (kurang dari 1
atmosfer) dan kecepatan aliran air tinggi. Didalam pipa hisap kecepatan aliran
akan berkurang dan tekanannya akan kembali naik sehingga air bisa dialirkan
keluar lewat saluran air bawah dengan tekanan yang sama dengan keadaan
sekitarnya. Jalannya tekanan dan kecepatan air ketika melewati turbin secara
inormatif terdapat pada gambar 2.16. Pipa hisap pada turbin berfungsi mengubah
energi kinetik menjadi energi tekanan. Sudu pengarah dan sudu jalan pada turbin
Francis terbenam didalam air. Air yang masuk turbin bisa dialirkan melalui
pengisian air dari atas atau melalui suatu ruang yang berbentuk spiral. Daya yang
dihasilkan turbin bisa diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan sudu
pengarah, dengan demikian kapasitas air yang masuk kedalam runner bisa
diperbesar atau diperkecil. Turbin Francis dipasang dengan posisi poros vertikal
atau horisontal.
44
Runner turbin Francis memiliki sudu dengan jumlah antar 8 dan 15 yang
biasanya terletak antar pusat poros dan cincin silinder sebelah luar. Bentuk sudu –
perbedaannya sudu pada turbin Kaplan dapat diputar didalam leher poros. Sudut
sudu dapat diatur sesuai dengan kondisi operasi turbin saat itu, semakin kecil
tinggi terjun yang tersedia, semakin sedikit belokan aliran air didalam sudu jalan.
Runner turbin Francis yang bentuk sudunya selalu diregangkan, lambat laun akan
mirip seperti roda propeller dengan sayap dukung yang letak profil sudunya
terpisah jauh satu sama lain, seperti gambar 2.17, dengan bertambahnya kapasitas
air yang masuk kedalam turbin maka akan bertambah besar luas penampang
saluran yang dilalui air dan selain itu kecepatan putar turbin yang demikian bisa
Pusat listrik tenaga sungai, aliran air bisa diatur dengan memakai
bendungan, semakin besar kapasitas air yang mengalir pada saat air tinggi akan
makin kecil tinggi terjun yang bisa dimanfaatkan karena tinggi permukaan air atas
adalah tetap konstan sedangkan air pada permukaan bawah akan naik. Kecepatan
relatif menjadi lebih besar dari kecepatan absolut sehingga sudu yang dilalui air
harus diganti dengan sudu tetap seperti pada turbin Propeller, sedangkan untuk
Turbin aliran ini baik sekali digunakan untuk pusat tenaga air yang kecil.
Dengan daya kurang dari 750 KW. Tinggi air jatuh yang bisa digunakan diatas 1
m sampai 200 m dengan debit antara 0,02 m3/detik sampai dengan 7 m3/detik.
Efisiensinya kurang lebih 80%. Kecepatan putarnya antara 60 rpm sampai sekitar
Turbin ini terdiri dari 2 bagian, nozzle dan runner turbin. Runner terdiri
dari 2 paralel cakram bundar yang dihubungkan oleh lengkung daun sudu.
1) Air-ventingvalve
2) Distributor
4) Runner
6) Blades
7) Water flow
8) Shaft
Turbin Crossflow dari dua bagian utama yaitu : nosel dan roda turbin. Roda
turbin terbuat dari dua piringan lingkaran yang disatukan pada rim oleh sudu-
masuk memenuhi seluruh turbin dengan sudut absolut 160 °. Air membentur sudu
lalu mengalir melalui sudu dan meninggalkan sudu melalui suatu ruangan kosong
antara rim sebelah dalam alur masuk kembali ke rim di sisi yang lain kemudian
akhirnya keluar.
persamaan 2.11 :
keterangan :
513,25
𝑁𝑠 = 0,505 .............................................................................. (2.12)
ℎ𝑒𝑓𝑓
5
ℎ𝑒𝑓𝑓 4
𝑁 = 𝑁𝑠 ....................................................................... (2.13)
√𝑃𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛
49
Keterangan :
keterangan :
60 𝑥𝑢1
𝐷1 = ............................................................................ (2.15)
𝜋𝑥𝑁
keterangan :
𝐷1
𝑅1 = .................................................................................. (2.16)
2
keterangan :
2
𝐷2 = 3 𝑥 𝐷1 ............................................................................. (2.17)
Keterangan :
𝐷2
𝑅2 = .................................................................................... (2.18)
2
Keterangan :
𝑄
L = 𝑘 𝑥𝐷 ............................................................. (2.19)
1 𝑥 𝑐 √2𝑥𝑔𝑥ℎ𝑒𝑓𝑓
𝑄
L = 𝑘 𝑥𝐷 ........................................................................... (2.20)
1 𝑥𝑉1
keterangan :
S1 = k 𝑥 𝐷1 .............................................................................. (2.21)
keterangan :
persamaan 2.22
S
𝑡1 = sin1𝛽 ................................................................................ (2.22)
1
keterangan :
𝑅 2 −𝑅2
𝑅𝑏 = 2𝑥𝑅 1𝑥 cos2 𝛽 ...................................................................... (2.23)
1 1
keterangan :
persamaan 2.24
𝜋𝑥𝐷1
𝑛= .................................................................................. (2.24)
𝑡1
53
keterangan :
Keterangan gambar :
tangensial
Faktor kecepatan
𝐷𝑥𝑁
Ф= ................................................................... (2.25)
8,6 𝑥 √𝐻
55
Keterangan :
Ф = Faktor Kecepatan
D Kecepatan
= DiameterSatuan
Keterangan :
D = Diameter (m)
Debit Satuan
𝑄
𝑄1 1 = ...................................................................... (2.27)
𝐷 𝑥 𝐷 𝑥 √𝐻
56
Keterangan :
D = Diameter (m)
potensial yang ada pada daerah sekitar PLTMH. Hal ini dikarenakan dalam dalam
yang menjadi salah satu tolok ukur analistis. Proses analisa klimatologi dapat
Data Temperature
Data Kelembapan
Data Kecepatan Angin
Data Penyinaran Matahari
Perhitungan Evapotranspirasi
Evapotranspirasi Potensial
Selesai
permukaan tanah, air, dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfer oleh
Koreksi [10]
Parameter Klimatologi
Metode Temperatur Penyinaran Kelembapan Kecepatan
Matahari relatif Angin
Thomthwaite (*) (koreksi) - -
Blaney & (*) (*) (koreksi) (koreksi)
Criddle
Radiasi (*) (*) (*) (koreksi)
Penman (*) (*) (*) (*)
modifikasi
58
dimana :
𝑐 = Faktor koreksi akibat keadaan iklim siang atau malam (yang dapat
2.29
dimana :
persamaan 2.31
61
Tabel 2.9 Tabel Hubungan antara T (°C), ea (mbar/mmHg), w, dan f(t) [10]
𝑒𝑎 (mbar)
Suhu (t) W 1-w f(t)
24 29,645 0,735 0,265 15,4
24,2 30,273 0,737 0,263 15,445
24,4 30,581 0,739 0,261 15,491
24,6 30,95 0,741 0,259 15,536
24,8 31,319 0,743 0,257 15,581
25 31,688 0,745 0,255 15,627
25,2 32,073 0,747 0,253 15,672
25,4 31,458 0,749 0,251 15,717
25,6 32,844 0,751 0,249 15,763
25,8 33,23 0,753 0,247 15,808
26 33,617 0,755 0,245 15,853
26,2 34,024 0,757 0,243 15,898
26,4 34,431 0,759 0,241 15,944
26,6 34,849 0,761 0,239 15,989
26,8 35,247 0,763 0,237 16,034
27 35,656 0,765 0,235 16,079
27,2 36,085 0,767 0,233 16,124
27,4 36,515 0,769 0,231 16,17
27,6 36,945 0,771 0,229 16,215
27,8 37,376 0,773 0,227 16,26
28 37,907 0,775 0,225 16,305
28,2 38,259 0,777 0,223 16,35
28,4 38,711 0,779 0,221 16,395
28,6 39,163 0,781 0,219 16,44
28,8 39,616 0,783 0,217 16,485
29 40,07 0,785 0,215 16,53
29,2 40,544 0,787 0,213 16,575
29,4 41,019 0,789 0,211 16,62
29,6 41,494 0,791 0,209 16,666
29,8 41,969 0,793 0,207 16,711
30 42,445 0,795 0,205 16,755
62
𝑢
𝑓(𝑢) = 0,27(1 + 100) ......................................................................... (2.30)
dimana :
𝑒𝑎 .𝑅ℎ
𝑒𝑑 = ........................................................................................... (2.31)
100
dimana :
Nilai Rns dan Rn-1 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.33,
𝑛
𝑅𝑠 = (0,25 + 0,54 𝑁) . 𝑅𝑎 .................................................................. (2.34)
𝑛
𝑅𝑛1 = 𝑓(𝑡). 𝑓(𝑒𝑑 ). 𝑓(𝑁) ....................................................................... (2.35)
63
maka :
𝑛 𝑛
𝑅𝑛 = (0,75. (0,25 + 0,54 𝑁) . 𝑅𝑎 ) − 𝑓(𝑡). 𝑓(𝑒𝑑 ). 𝑓(𝑁) .................... (2.36)
dimana :
f(t) : fungsi efek temperatur pada gelombang panjang radiasi dihitung dengan
f(𝑒𝑑 ) : fungsi efek tekanan uap pada gelombang panjang radiasi dihitung dengan
persamaan 2.38
𝑛
f (𝑁) : fungsi efek kecerahan pada gelombang panjang radiasi dihitung dengan
persamaan 2.39
64
Letak Lintang
Bulan 5⁰ 4⁰ 2⁰ 2⁰ 4⁰ 6⁰ 8⁰ 10⁰
LU LU LU 0 LS LS LS LS LS
Januari 13,00 14,30 14,70 15,00 15,30 15,50 15,80 16,10 16,10
Februari 13,00 15,00 15,30 15,50 15,70 15,80 16,00 16,10 16,00
Maret 13,00 15,50 15,60 15,70 15,65 15,60 15,60 15,50 15,30
April 15,10 15,00 15,30 15,30 15,10 14,90 14,70 14,40 14,00
Mei 15,30 14,90 14,60 14,40 14,10 13,90 13,40 13,10 12,60
Juni 15,00 14,40 14,20 13,90 13,50 13,20 12,80 12,40 12,60
Juli 15,10 14,60 14,30 14,10 13,70 13,40 13,10 12,70 11,80
Agustus 15,30 15,10 14,90 14,80 14,50 14,30 14,00 13,70 12,20
September 15,10 15,30 15,30 15,30 15,20 15,10 15,00 14,90 13,30
Oktober 15,70 15,10 15,20 15,40 15,50 15,60 15,70 15,80 14,60
November 14,80 14,50 14,80 15,10 15,30 15,50 15,75 16,00 15,60
Desember 14,60 14,10 14,40 14,80 15,10 15,40 15,70 16,10 16,00
Min 13,00 14,10 14,20 13,90 13,50 13,20 12,80 12,40 11,80
Max 15,70 15,50 15,60 15,70 15,70 15,80 16,00 16,10 16,10
Rerata 14,58 14,82 14,88 14,94 14,89 14,85 14,80 14,73 14,18
dimana :
dimana :
𝑛 𝑛
𝑓 (𝑁) = 0,1 + 0,9 𝑁 ............................................................................ (2.39)
dimana :
𝑛
𝑓 (𝑁) : fungsi efek kecerahan sinar matahari
𝑛
: perbandingan lama penyinaran matahari
𝑁
66
Lintang U Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Lintang S Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
50 8,5 10,1 11,8 13,8 15,4 16,3 15,9 14,5 12,7 10,8 9,1 8,1
48 8,8 10,2 11,8 13,6 15,2 16,0 15,6 14,3 12,6 10,9 9,3 8,3
46 9,1 10,2 11,9 13,5 14,9 15,7 15,4 14,2 12,6 10,9 9,5 8,7
44 9,3 10,5 11,9 13,4 14,7 15,4 15,2 14,0 12,6 11,0 9,7 8,9
42 9,4 10,6 11,9 13,4 14,6 15,2 14,9 13,9 12,6 11,1 9,7 9,1
40 9,6 10,7 11,9 13,3 14,4 15,0 14,7 13,7 12,5 11,2 9,8 9,3
35 10,1 11,0 11,9 13,1 14,0 14,5 14,5 13,5 12,4 11,3 10,3 9,8
30 10,4 11,1 12,0 12,9 13,6 14,0 13,9 13,2 12,4 11,5 10,6 10,2
25 10,7 11,3 12,0 12,7 13,3 13,7 13,5 13,0 12,3 11,6 10,9 10,6
20 11,0 11,5 12,0 12,6 13,4 13,3 13,2 12,3 12,3 11,0 11,2 10,9
15 11,3 11,6 12,0 12,5 12,8 13,0 12,9 12,6 12,2 11,8 11,6 11,5
10 11,6 11,8 12,0 12,3 12,6 12,7 12,6 12,4 12,4 11,8 11,6 11,5
5 11,8 11,9 12,0 12,0 12,2 12,3 12,4 12,3 12,4 12,0 11,9 11,8
0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0
Secara umum analisa hidrologi merupkan suatu bagian dari analisis awal
jelas tentang sifat-sifat dan besaran hidrologi diketahui, hampir tidak mungkin
satu metode tersebut adalah metode FJ.Mock. Besarnya debit andalan yang
67
FJ. Mock (1973). Prinsip metode Mock menyatakan bahwa hujan yang jatuh
pada daerah tangkapan air sebagian akan langsung menjadi direct runoff,
dan sebagianyang lain akan masuk ke dalam tanah atau terjadi infiltrasi.
terjadi perkolasi ke air tanah dan akan keluar menjadi baseflow. Persamaan
𝑚
𝐸𝑡 = 𝐸𝑡𝑜 − (𝐸𝑡𝑜. (20 . (18 − 𝑛)) ...................................... (2.40)
𝐸 𝑚
= (20) . (18 − 𝑛) .......................................................... (2.41)
𝐸𝑡𝑜
𝐸
𝐸 = 𝐸𝑡𝑜. 𝐸𝑡𝑜 ....................................................................... (2.42)
68
dimana :
𝐸
: Variabel evapotranspirasi terbatas
𝐸𝑡𝑜
𝐸 : Evapotranspirasi (mm)
b) Water Surplus
langsung brpengaruh pada infiltrasi atau perkolasi dan total runoff yang
𝐷𝑆 = 𝑃 − 𝐸𝑇 ............................................................................. (2.46)
69
keterangan :
c) Infiltasi
Gerakan air ini disebabkan antara lain oleh : berat sendiri, rekahan tanah
(celah tanah), yang cukup dan tingkat kejenuhan dari tanah tersebut.
kemiringan daerah pengaliran. Lhan yang poros maka infiltrasi akan besar,
lahan yang terjal dimana air tidak sempat infiltrasi ke dalam tanah maka
persamaan 2.47
dimana :
I : Infiltrasi (mm)
kI : Koefisien Infiltrasi
Nilai runoff dan ground water besarnya tergantung dari keseimbangan air
perhitungan.
Persamaan Ground water dilihat dari persamaan 2.48, 2.49, 2.50, dan 2.51
𝑉𝑛 = 𝑉𝑎 + 𝑉𝑏 .............................................................................. (2.48)
dimana :
I : Nilai Infiltrasi
e) Aliran Sungai
(m3/detik)
pada sumbu koordinat dan besar debit andalan pada suatu sumbu axis. Debit
sungai dalam satu tahun, maqka kurva durasi aliran (FDC) dibuat dengan
mengurutkan data debit dari yang terbesar hingga terkeceil dan setiap data
𝑚
𝑃𝑤 = . 100% ........................................................................... (2.52)
𝑛
keterangan :
𝑃𝑤 : Nilai probabilitas
𝑚 : data ke-
𝑛 : jumlah data
yang berupa putaran menjadi enegi listrik. Generator yang biasa digunakan
biasanya jenis arus bolak-balik (AC) dengan frekuensi 50 Hz pada putaran 1500
rpm. Energi listrik yang dihasilkan dapat berupa 1 fasa (2 kabel) atau 3 fasa (4
kabel) dengan tegangan 220/380. Generator diputar oleh turbin melalui kopel
langsung atau melalui sabuk. Terdapat dua jenis generator yang banyak digunakan
untuk PLTMH yaitu Generator Sinkron dan Motor Induksi sebagai Generator
kecepatan. Generator Induksi tidak dapat bekerja sendiri hal tersebut dikarenakan
awal. Generator jenis ini lebih cocok digunakan untuk daerah yang telah dilalui
jaringan listrik (Grid System). Batasan umum generator untuk mikrohidro power
adalah :
73
dan generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat berupa sistem transmisi
bantuan kopling) atau sistem transmisi daya tidak langsung yaitu menggunakan
sabuk atau belt untuk memindahkan daya antar dua poros sejajar. Keuntungan
sistem transmisi langsung adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan efisiensinya
lebih tinggi. Sumbu poros harus benar-benar lurus dan putaran poros generator
harus sama dengan kecepatan putar poros turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu
𝑃𝑔 = 𝑃𝑡 𝑥 ƞ𝒈 ..................................................................................... (2.53)
Keterangan :
generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator tidak perlu
sama dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan
untuk PLTMH skala besar adalah jenis Flat belt, sedang V-Belt digunakan untuk
Pengukuran Head atau tinggi dimulai di dasar bukit di titik X pada gambar
2.21 lokasi dimana akan dibangun Power House. Pengukuran dimulai dengan
meletakkan tongkat kalibrasi yang telah diketahui panjangnya secara tegak lurus
terhadap tanah. Tali diletakkan tepat di atas tongkat sepanjang horizontal sampai
berulangkali sampai dicapai titik Y, tempat dimana akan dipasang intake dan
penstock.
Gambar 2.21 Penentuan gross head Hg antara titik X dan Y menggunakan tongkat
kalibrasi [8]
75
Tinggi hf besar kemungkinan kurang dari h. Tinggi terjun kotor diperoleh dari
persamaan 2.54 :
ℎ𝑔 = 𝑛ℎ + ℎ𝑓 ..................................................................................... (2.54)
Keterangan :
gambar 2.9 maka bagian tersebut diukur terpisah dari titik terendah sampai
puncak.
bukit bergelombang untuk menentukan tinggi kotor atau Gross Head dapat
𝐻𝑔 = ℎ1 − ℎ2 + ℎ3 ........................................................................... (2.55)
76
Gambar 2.22 Penentuan Gross Head (Hg) pada bukit yang bergelombang [8]
Tinggi jatuh air efektif merupakan tinggi jatuh air yang berguna untuk
memutar turbin air dan menghasilkan energi mekanik rotasi. Tinggi jatuh
efektif ini diperoleh dari tinggi jatuh air kotor (head gross/hg) dikurangi
jumlah total rugi-rugi tinggi jatuh air (head loss) yang terdiri atas rugi tinggi
jatuh air antara intake dengan forebay (HLi-f), rugi tinggi jatuh akibat gesekan
air pada permukaan dalam penstock (HLfp) dan rugi tinggi jatuh air antara
bangunan turbin dengan tailrace (HLt-t). Cara lain untuk menentukan Head
persamaan 2.57
Head loss antara rumah turbin dengan tail race dapat menggunakan persamaan
2.58
head loss akibat friksi air pada pipa pesat dapat ditentukan dengan persamaan
2.59
𝑛2 𝑥𝑄 2 𝑥𝐿
𝐻𝐿𝑓𝑝 = 10,29 𝑥 .................................................................. (2.59)
𝐷 5,3
keterangan :
𝐻𝐿𝑓𝑝 : head loss akibat friksi air pada pipa pesat (m)
keterangan :
𝐻𝐿𝑡−𝑡 : Head loss antara rumah turbin dengan tail race (m)
𝐻𝐿𝑓𝑝 : head loss akibat friksi air pada pipa pesat (m)
Teknologi air sebagai pembangkit tenaga air skala kecil merupakan salah satu
teknologi pemanfaatan energi yang handal dan hemat biaya, yang dapat dijadikan
Sesuai dengan kapasitasnya yang hanya < 200 kW, maka ditinjau dari
jenis lain seperti : PLTA, PLTD, PLTG, dan PLTU. Antara lain sebagai
berikut :
operasional.
berarti.
perawatannya.
dimiliki masyarakat.
berbeda.
81
energi yang dapat dimanfaatkan tergantung kepada debit, gaya gravitasi bumi,
ketinggian air sungai, dan densitas air. Potensi daya listrik dapat ditentukan
𝑃𝑤 = 𝑔 𝑥 𝐻𝑛 𝑥 𝑄 ................................................................................ (2.61)
Keterangan :
Berdasarkan Head efektif, maka besar daya yang dihasilkan oleh turbin
𝑃𝑡 = 𝑃𝑤 𝑥 Ƞ𝑡 ...................................................................................... (2.62)
Keterangan :
Keterangan :
Kemudian hitung daya yang dibangkitkan oleh generator yaitu dengan persamaan
2.64
Keterangan :
keterangan :
Ƞ𝑡 : efisiensi turbin
daya pada sistem secara PLTMH secara keseluruhan dapat ditentukan dengan
keterangan :
memanfaatkan energi potensial air, semakin tinggi jatuhan air (head) maka
semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik.
Faktor geografis yang memungkinkan, tinggi jatuhan air (head) dapat pula
diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi.
Secara umum layout sistem PLTMH merupakan pembangkit jenis run off river,
terdiri dari bangunan intake (penyadap) atau bendungan, saluran pembawa, bak
pengendap, dan penenang, saluran pelimpah, pipa pesat, rumah pembangkit dan
dimulai dari penentuan lokasi intake, bagaimana aliran air akan dibawa ke turbin
jenis aliran sungai langsung, dan yang sulit ditemui adalah jenis waduk
dari sungai dapat berupa bendungan (intake dam) yang melintang sepanjang
lebar sungai atau langsung membagi aliran air sungai tanpa dilengkapi bangunan
Lokasi intake harus memiliki dasar sungai yang relatif stabil, apalagi bila
bangunan intake tersebut tanpa bendungan (intake dam). Dasar sungai yang tidak
stabil mudah mengalami erosi sehingga permukaan dasar sungai lebih rendah
dibandingkan dasar bangunan intake. Hal ini akan menghambat aliran air yang
memasuki intake. Dasar sungai berupa lapisan lempeng batuan yang merupakan
tempat stabil. Tempat dimana kemiringan sungainya kecil, umumnya dasar sungai
adalah tempat yang stabil. Pada kondisi yang tidak memungkinkan diperoleh
lokasi intake dengan dasar sungai yang relatif stabil dan erosi pada dasar sungai
yang mungkin dapat terjadi, maka konstruksi bangunan intake dilengkapi dengan
Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada instalasi PLTMH adalah
kerusakan pada bangunan intake yang disebabkan oleh banjir. Hal tersebut
sering terjadi pada intake yang ditempatkan pada sisi luar sungai. Pada bagian
86
sisi luar sungai yang mudah erosi serta rawan terhadap banjir. Bebatuan, batang
pohon serta berbagai material yang terbawa banjir akan mengarah pada bagian
tersebut. Sementara itu bagian sisi dalam sungai yang merupakan tempat
lokasi intake. Lokasi intake yang baik terletak sepanjang bagian sungai yang
relatif lurus, dimana aliran akan terdorong memasuki intake secara alami dengan
berada pada tempat yang serendah mungkin. Hal tersebut karena alasan
keamanan dan konstruksi, lantai rumah pembangkit harus selalu lebih tinggi
sungai pada waktu banjir sangat diperlukan dalam menentukan lokasi rumah
pembangkit, selain lokasi rumah pembangkit berada pada ketinggian yang aman,
saluran pembuangan air (tailrace) harus terlindung oleh kondisi alam, seperti
batu-batuan besar. Disarankan ujung saluran tailrace tidak terletak pada bagian
sisi luar sungai karena akan mendapat beban yang besar pada saat banjir, serta
PLTMH. Pada layout dasar digambarkan rencana untuk mengalirkan air dari
intake sampai ke saluran pembuangan akhir. Air dari intake dialirkan ke turbin
menggunakan saluran pembawa air berupa kanal dan pipa pesat (penstock).
agar menggunakan pipa pesat sependek mungkin. Pada lokasi. tertentu yang
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan tahapan seperti Gambar 3.1
Mulai
Survey Sumber
Tenaga Air
Pengukuran :
Melakukan Pengukuran
Head dan Debit
Melakukan
Perencanaan Instalasi
PLTMH
Selesai
88
89
Dusun : Nongkogadung
Desa : Wonorejo
Kecamatan : Jatiyoso
Kabupaten : Karanganyar
d) Jarak Lokasi sungai ke rumah penduduk 200 meter jarak desa dengan
kecamatan 5 km.
e) Kondisi jalan dan sarana transportasi yang ada saat ini untuk mencapai
desa : beraspal
perkebunan
Pendidikan
Tempat Ibadah
Masjid : 1 buah
Musholla : 26 buah
Kesehatan
Poskedes : 2 buah
Polindes)
Prasarana Umum
Olahraga : 4 buah
Kesenian/budaya : -
Sumur Desa : -
a) Dusun Kalimo : 67 KK
28” - 70° 46” Lintang Selatan dan 110° 40” - 110° 70” Bujur Timur dengan
Tawangmangu, Jatiyoso, dan Jatipuro. Didalamnya terdapat 162 Desa dan 1091
3.2 :
berupa lempung pasiran yang lunak. Pada Kecamatan Jatiyoso terdapat jenis
tanah: Litosol Coklat kemerahab, Komplek Andosol Coklat, dan Litosol. Wilayah
Tabel 3.1 Data Curah Hujan, Bulan Basah, Bulan Lembab, dan Bulan Kering
Curah
Tahun Hujan Σ BulanBasah Σ Bulan Lembab Σ BulanKering
Mm
1994 2.156 6 - 6
1995 2.678 4 8 -
1996 2.395 2 9 1
1997 1.568 8 3 1
1998 3.141 2 9 1
1999 2.043 5 3 4
2000 2.405 5 7 -
2001 2.304 1 9 2
2002 1.685 2 10 -
2003 1.669 2 5 5
2004 1.637 2 5 5
2005 2.403 8 1 3
2006 1.876 3 4 5
2007 2.290 4 2 6
2008 2.385 2 5 5
2009 2.049 2 5 5
Σ (Jumlah) 34.684 58 85 49
Μ (rata-
2.167,75 3,625 5,67 3,76
rata)
Q (Perbandingan nilai
antara rata-rata bulan
96,17%
basah dengan rata-rata
bulan kering)
96
Tabel 3.2 Data Curah Hujan Bulan Maret 2009 sampai Februari 2010 di
April 2009 -
Mei 2009 -
Juni 2009 -
Juli 2009 -
Agustus 2009 -
September 2009 -
Oktober 2009 83
Tahun 2012
Curah Hujan
Jumlah
BULAN Hari Hujan Rata – rata (mm)
(mm)
Mei 58 5 11,60
Juni 71 4 17,75
Juli 0 0 0
Agustus 0 0 0
September 0 0 0
Oktober 93 7 13,29
Tahun 2013
Curah Hujan
BULAN Jumlah
Hari Hujan Rata – rata (mm)
(mm)
April 0 0 0,00
Juli 97 8 12,13
Agustus 6 1 6,00
September 0 0 0,00
Oktober 6 1 6,00
Tahun 2014
Curah Hujan
BULAN
Jumlah (mm) Hari Hujan Rata – rata (mm)
Mei 66 3 22,00
Juni 0 0 0
Juli 0 0 0
Agustus 0 0 0
September 0 0 0
Tahun 2015
Curah Hujan
BULAN
Jumlah (mm) Hari Hujan Rata – rata (mm)
Juli 74 8 9,00
Curah Hujan
BULAN
Jumlah (mm) Hari Hujan Rata – rata (mm)
Januari 463 31 15,00
Februari 652 27 24,00
Maret 347 29 11,97
April 192 30 6,00
Mei 171 26 7,00
Juni 284 14 20,00
Juli 74 8 9,00
Agustus 171 13 13,00
September 210 14 15,00
Oktober 280 12 23,00
November 689 22 31,00
Desember 462 23 20,00
102
Tahun 2017
Curah Hujan
BULAN
Jumlah (mm) Hari Hujan Rata – rata (mm)
Juni 70 11 6,00
Juli 13 2 7,00
Agustus 0 0 0
September 0 0 0
Oktober 0 0 0
November - - -
Desember - - -
103
Tahun 2016
Januari 28,0 83 67 7
Februari 27,1 86 50 3
Maret 27,6 85 67 4
April 27,8 86 69 4
Mei 28,0 85 70 4
Juni 27,3 84 73 4
Juli 27,4 84 74 4
Agustus 27,4 80 81 5
September 27,4 70 94 5
Oktober 27,5 85 68 5
November 27,3 86 54 4,5
Desember 27,5 83 48 5
104
Tahun 2017
Suhu
BULAN Kelembapan Lama Kecepatan
udara
udara rata-rata penyinaran angin rata-rata
rata-rata
(%) matahari (%) (km/jam)
(ᵒ C)
Januari 26,9 87 47 4
Februari 26,8 87 59 5
Maret 27,3 86 67 4
April 27,2 87 66 4,5
Mei 27,2 85 74 5
Juni 27,2 85 74 4,5
Juli 26,7 83 74 5,9
Agustus 7,7
September 28,2 85 84 6,4
Oktober
November
Desember
105
Pengukuran (m)
No. Lebar Kedalaman
1 0,2 0
2 0,4 0,1
3 0,6 0,2
4 0,8 0,2
5 1 0,23
6 1,2 0,2
7 1,4 0,17
8 1,6 0,23
9 1,8 0,23
10 2 0,21
11 2,2 0,22
12 2,4 0,24
13 2,6 0,24
14 2,8 0,2
15 3 0,2
16 3,2 0,23
17 3,4 0,22
18 3,6 0,19
19 3,8 0,14
20 4 0,2
21 4,2 0,17
22 4,4 0,14
23 4,6 0,06
24 4,8 0
jadi lebar sungai secara keseluruhan adalah 4,8 meter, dengan kedalaman sungai
digunakan untuk mengukur kecepatan aliran sungai, dan dilakukan pada tanggal
24 Oktober 2017.
Currentmeter
107
a) 1,1 m2/s
b) 1,2 m2/s
c) 1,3 m2/s
𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3
Rata-rata kecepatan air mengalir : ................................ (3.1)
3
1,1+1,2+ 1,3
= 1,2 m2/s
3
3.7.1 Intake
koordinat tersebut aliran air yang ada konstan tanpa ada pihak yang
1 meter dan kedalaman 1 meter dengan panjang saluran 318,36 meter. Jarak
mdpl.
3.7.5 Tailrace
Dilihat berdasarkan titik koordinat dan elevasi yang ada di GPS. Titik
3.7.6 Head
Dilihat berdasarkan titik koordinat dan elevasi yang ada dari GPS.
Diambil dari titik koordinat bak penenang dan rumah turbin sebesar 960,053
MDPL (dari bak penenang) dan 946.252 MDPL. Selisih dari kedua titik
untuk menentukan Head gross, jadi Head yang ada sebesar 14 meter.
113
Karanganyar
Sungai Walikan hanya melakukan desain teknis saja dan tidak secara mendetail.
Karanganyar dapat dilihat pada Gambar 3.11 yang diambil dari Google Earth.
A
115
𝑛
menentukan nilai durasi penyinaran matahari pada bulan-n( ℎ𝑎𝑟𝑖)
𝑛 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑛𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛−𝑛
=
ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛−𝑛
𝑛
menentukan nilai perbandingan lama penyinaran(𝑁)
𝑛
𝑁
Selesai
116
Data yang diperlukan data curah hujan bulanan, Luas DAS, dan nilai
evapotranspirasi potensial bulanan
𝐸
menentukan nilai variabel evapotranspirasi terbatas (𝐸𝑡𝑜)
𝐸 𝑚
= ( ) . (18 − 𝑛)
𝐸𝑡𝑜 20
A
117
Selesai
118
Mulai
menentukan nilai hubungan luas penampang pipa pesat dengan diameter (𝐴𝑝 )
𝜋𝐷2
𝐴𝑝 =
4
menentukan nilai head loss akibat friksi air pada pipa pesat (𝐻𝐿𝑓𝑝 )
𝑛2 𝑥𝑄 2 𝑥𝐿
𝐻𝐿𝑓𝑝 = 10,29 𝑥
𝐷5,3
Selesai
119
Turbin
Mulai
A
120
B
121
Selesai
BAB IV
evapotranspirasi potensial :
122
123
sebesar : 27,45°C
b) tekanan awal
mbar dan suhu 27,60°C dengan harga ea 36,945 mbar, maka dapat
dilakukan perhitungan :
T1 = 27,40°C
T2 = 27,60°C
(𝑇−𝑇 )
𝑒𝑎 = 𝑒𝑎1 + (𝑇 −𝑇1 ) (𝑒𝑎2 − 𝑒𝑎1 ) ...................................... (4.1)
2 1
(27,45−27,40)
𝑒𝑎 = 36,515 + (27,60−27,40) . (36,945 − 36,515)
𝑒𝑎 = 36,623 𝑚𝑏𝑎𝑟
124
c) kelembapan rata-rata
d) tekanan aktual
𝑒𝑎 .𝑅ℎ
𝑒𝑑 =
100
36,623 𝑚𝑏𝑎𝑟.85
𝑒𝑑 =
100
𝑒𝑑 = 31,129 mbar
f) kecepatan angin
besar kecepatan angin (u) rata-rata bulan Januari didapat dari Tabel
𝑢
𝑓(𝑢) = 0,27(1 + 100)
5,5
𝑓(𝑢) = 0,27(1 + 100)
𝑓(𝑢) = 0,285
h) weighting factor
nilai weighting factor (w) terpengaruh dari besar nilai suhu udara
T = 27,45°C
T1=27,40°C
T2=27,60°C
w1=0,769
w2=0,771
(𝑇−𝑇 )
𝑤 = 𝑤1 + (𝑇 −𝑇1 ) (𝑤2 − 𝑤1 ) ......................................... (4.3)
2 1
(27,45−27,40)
𝑤 = 0,769 + (27,60−27,40) (0,771 − 0,769)
𝑤 = 0,7695
126
i) (1-w)
nilai (1-w)
(1-w) = 0,2305
2.10
Ra1 = 15,80
Ra2 = 16,10
LS1 = 6
LS2 = 8
𝐿𝑆−𝐿𝑆1
𝑅𝑎 = 𝑅𝑎1 + (𝐿𝑆 ) (𝑅𝑎2 − 𝑅𝑎1 ) ............................. (4.5)
2 −𝐿𝑆1
7−6
𝑅𝑎 = 15,80 + (8−6) (16,10 − 15,80)
𝑅𝑎 = 15,950
127
𝑛 57%
=
ℎ𝑎𝑟𝑖 31
𝑛
=1,8387
ℎ𝑎𝑟𝑖
LS1 = 5
LS2 = 10
N1 = 12,4
N2 = 12,6
𝐿𝑆+𝐿𝑆1
𝑁 = 𝑁1 + (𝐿𝑆 ) (𝑁2 − 𝑁1 ) ................................... (4.7)
2 −𝐿𝑆1
7+5
𝑁 = 12,4 + (10−5) (12,6 − 12,4)
𝑁 = 12,48 jam
128
𝑛 1,8387
=
𝑁 12,48
𝑛
= 0,1473 jam
𝑁
𝑛
𝑅𝑠 = (0,25 + 0,54 𝑁) . 𝑅𝑎
𝑅𝑠 = 2,7185 𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑛𝑠 =075. 𝑅𝑠
𝑓(𝑡) = 𝜎. 𝑇𝑘4
𝑓(𝑡) = 16,1809
𝑓(𝑒𝑑 ) = 0,0945
𝑛 𝑛
𝑓 ( ) = 0,1 + 0,9
𝑁 𝑁
𝑛
𝑓 (𝑁) = 0,1 + 0,9𝑥0,1473
𝑛
𝑓 (𝑁) = 0,2326
𝑛
𝑅𝑛1 = 𝑓(𝑡). 𝑓(𝑒𝑑 ). 𝑓(𝑁)
𝑅𝑛1 = 16,1809𝑥0,0945𝑥0,2326
𝑅𝑛 = 𝑅𝑛𝑠 − 𝑅𝑛1
𝑅𝑛 = 2,0389 − 0,3557
𝑅𝑛 = 1,6832 𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
r) faktor koreksi
nilai faktor koreksi bulanan untuk metode Penman (c) dapat dilihat
s) evapotranspirasi potensial
𝐸𝑇 = 0,7695𝑥1,6832 + 0,2305𝑥0,285𝑥5,4932
𝐸𝑇 = 1,6559
𝐸𝑇𝑜 = 𝐸𝑇. 𝐶
𝐸𝑇𝑜 = 1,8215
potensial dan data curah hujan di daerah kecamatan Jatiyoso, maka debit andalan
a) curah hujan
nilai curah hujan (P) bulan Januari yang diambil dari Tabel 4.4
jumlah hari hujan (n) pada bulan Januari diambil dari Tabel 4.4
c) evapotranspirasi potensial
d) expose surface
nilai expose surface (m) diambil dari Tabel 2.13 sebesar 40%
𝑚 = 40%
𝑚 = 40
persamaan 2.43
𝐸 𝑚
= (20) . (18 − 𝑛)
𝐸𝑡𝑜
𝐸 40
= (20) . (18 − 26,50)
𝐸𝑡𝑜
𝐸
= (−17)
𝐸𝑡𝑜
f) evaporasi
𝐸 = 1,82 𝑥(−17)
𝐸 = (−30,97 𝑚𝑚)
133
g) evapotranspirasi terbatas
𝐸𝑇 = 𝐸𝑡𝑜. 𝐸
𝐸𝑇 = 1,82 𝑥 (−30,97)
𝐸𝑇 = 32,79 𝑚𝑚
h) keseimbangan air
persamaan 2.48
𝐷𝑆 = 𝑃 − 𝐸𝑇
𝐷𝑆 = 594,50 − 32,79
𝐷𝑆 = 561,71 𝑚𝑚
j) kelebihan air
𝑊𝑆 = 561,71 𝑚𝑚 − 0
𝑊𝑆 = 561,71 𝑚𝑚
134
k) infiltrasi
𝐼 = 𝑘𝐼. 𝑊𝑆
𝐼 = 0,75 𝑥 561,71 𝑚𝑚
𝐼 = 421,28 𝑚𝑚
𝑉𝑛 = 𝑉𝑎 + 𝑉𝑏
resesi tanah) didapatkan dari Tabel 2.13 yang nilainya sebesar 0,65
𝑉𝑎 = 0,5 𝑥 𝐼 𝑥 (1 + 𝑘)
𝑉𝑎 = 347,56 𝑚𝑚
𝑉𝑏 = 0,15 𝑥 𝑉𝑎−1
𝑉𝑏 = 0,15 𝑥 274,27
𝑉𝑏 = 41,14 𝑚𝑚
sebesar 347,56 mm
𝑉𝑏 = 0,15 𝑥 𝑉𝑎−1
𝑉𝑏 = 0,15 𝑥 347,56
𝑉𝑏 = 52,13 𝑚𝑚
𝑉𝑛 = 𝑉𝑎 + 𝑉𝑏
𝑉𝑛 = 347,56 + 41,14
𝑉𝑛 = 388,70 𝑚𝑚
𝛥𝑉 = 𝑉𝑛 − (𝑉𝑛−1 )
∆𝑉 = 388,70 − 306,92
∆𝑉 = 81,78 𝑚𝑚
136
n) aliran dasar
o) aliran langsung
persamaan 4.10
p) aliran
q) luas DAS
115,64 Km2
137
4.12
s) Jumlah hari
Jumlah hari dapat diambil dari Tabel 4.6, bulan Januari sebanyak 31
hari.
55.500,26 𝑥 10
𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 𝐻𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑛𝑢𝑎𝑟𝑖 = 36 𝑥 24 𝑥31
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Debit Andalan Metode FJ.mock PLTMH Sungai
Walikan
Tabel 4.5 Data Curah Hujan Rata-Rata Per Bulan periode 2012 sampai 2017
Bulan Curah Hujan (P. mm/bln) Jumlah Hari Hujan (n. Hari)
Januari 594,5 26,5
Februari 550,17 20,67
Maret 377,17 21,5
April 289,83 16,5
Mei 174 11,67
Juni 127 7,5
Juli 47,33 4,5
Agustus 30,17 2,5
September 35 2,33
Oktober 96,67 5
November 352,2 17,6
Desember 463 22,2
Rata-rata 261,42 13,21
139
yang dihasilkan PLTMH. Hasil pengurutan debit andalan dari sungai Walikan
dapat dilihat pada Tabel 4.6. Pengurutan debit andalan didasarkan pada Tabel
bulan Januari sebesar 20,72 m3/detik dengan nomor urut debit adalah 2
sebesar :
𝑚
𝑃𝑤 = . 100%
𝑛
2
𝑃𝑤 = 12 . 100%
𝑃𝑤 = 17%
hasil perhitungan untuk probabilitas nilai debit yang lain dapat dilihat pada
2.12), maka debit desain untuk perencanaan PLTMH Sungai Walikan diambil
nilai sebesar 4,15 m3/detik dengan nilai probabilitas 83% (Tabel 4.8). Hal tersebut
diambil berdasarkan Tabel 2.12 yang diketahui persentase debit rancangan yang
𝑄 = 𝐴 𝑥 𝑉 ...................................................................................... (4.14)
𝑄 = 0,864 x 1,2
𝑄 = 1,0368 m3 /detik
Perhitungan pipa pesat Penstock merupakan hal yang penting. Hal tersebut
disebabkan karena untuk menentukan kapasitas air yang akan masuk ke turbin.
perhitungan diameter pipa pesat ini ditentukan berdasarkan pada jumlah debit air
data yang tersedia. Head (H) sebesar 14 meter, debit air (Q) sebesar 1,0368 m3/s,
dan panjang pipa pesat (L) sebesar 40 meter. Panjang pipa pesat tersebut dapat
persamaan 2.5
𝑉𝑝 = 0,125√2. 𝑔. ℎ
𝑉𝑝 = 2,0716 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
4𝑄𝑝
𝐷 = √𝜋𝑉
𝑝
4 𝑥 1,0368
𝐷 = √3,14 𝑥 2,0716
𝐷 = 0,7984 𝑚
144
𝜋𝐷 2
𝐴𝑝 = 4
3,14 𝑥0,7984 2
𝐴𝑝 = 4
𝐴𝑝 = 0,5003 𝑚2
persamaan 2.8
508+𝐷
𝑡𝑚𝑖𝑛 = 400
508+0,7984
𝑡𝑚𝑖𝑛 = 400
𝑡𝑚𝑖𝑛 = 1,2706 𝑚𝑚
Tinggi jatuh efektif merupakan selisih dari tinggi gross dikurangi tinggi dari
rugi-rugi penstock. Rugi-rugi tinggi jatuh air dalam pipa pesat dapat terjadi akibat
beberapa faktor seperti : gesekan, belokan pipa, pengecilan pipa, katup air, dan
2) Q : 1,0368 m3/s
5) Hg : 14 meter
𝐻𝑔 = 961,602 − 944,257
𝐻𝑔 = 17,345 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
d) menentukan head loss akibat friksi air pada pipa pesat, dapat
𝑛2 𝑥𝑄 2 𝑥𝐿
𝐻𝐿𝑓𝑝 = 10,29 𝑥 𝐷 5,3
2.62
Berdasarkan perhitungan tinggi jatuh air, dimana tinggi gross dikurangi head loss
dari intake ke bak penenang (forebay) dikurangi rugi-rugi head loss akibat friksi
air pada pipa pesat dan dikurangi head loss dari tailrace ke rumah turbin sehingga
kecepatan air rata-rata 1,2 m2/s, debit air 1,0368 m3/s, dan luas penampang 0,864
m2. Turbin yang digunakan pada studi potensi PLTMH sungai Walikan adalah
jenis Turbin Crossflow yang memiliki efisiensi 0,76. Turbin Crossflow dapat
dibutuhkan untuk turbin Crossflow adalah dari 6 meter sampai 200 meter. Potensi
𝑃𝑤 = 𝑔 𝑥 𝐻𝑒𝑓𝑓 𝑥 𝑄
𝑃𝑤 = 9,8𝑥13,591𝑥1,0368
𝑃𝑤 = 138,09 𝑘𝑊
148
b) Berdasarkan daya yang berasal dari potensi air, daya yang dihasilkan
tabel 3.13)
𝑃𝑡 = 𝑃𝑤 𝑥 Ƞ𝑡
𝑃𝑡 = 138,09𝑥0,76
𝑃𝑡 = 104,94 𝑘𝑊
persamaan 2.65
𝑃𝑡𝑚 = 𝑃𝑡 𝑥 Ƞ𝑡𝑚
𝑃𝑡𝑚 = 104,94𝑥0,95
𝑃𝑡𝑚 = 99,70 𝑘𝑊
d) Daya yang ada pada transmisi adalah sebesar 99,70 kW Daya pada
(𝑃−𝑃1 )
ƞ𝑔𝑒𝑛 = ƞ𝑔𝑒𝑛1 + (𝑃 𝑥 (ƞ𝑔𝑒𝑛2 − ƞ𝑔𝑒𝑛1 ) ..................... (4.15)
2 −𝑃1 )
(99,70−50)
ƞ𝑔𝑒𝑛 = 0,940 + (100−50)
𝑥 (0,950 − 0,940)
ƞ𝑔𝑒𝑛 = 0,949
𝑃𝑔𝑒𝑛 = 99,70𝑥0,949
𝑃𝑔𝑒𝑛 = 94,61 𝑘𝑊
Jadi daya yang dapat dihasilkan generator adalah sebesar 94,61 kW. Efisisensi
𝜂 = Ƞ𝑡 . Ƞ𝑡𝑚 . Ƞ𝑔𝑒𝑛
𝜂 = 0,685
Efisiensi sistem total (𝜂) adalah sebesar 0,685. Berdasarkan efisiensi sistem
𝑃 = 𝑃𝑔𝑒𝑛 𝑥 𝜂
𝑃 = 94,61 𝑥 0,685
𝑃 = 64,80 𝑘𝑊
PLTMH yang ada, maka daya yang dapat dibangkitkan oleh pembangkit listrik
(𝐻𝑒𝑓𝑓 ) sebesar 13,591 m dan kecepatan aliran air dalam pipa pesat sebesar
2,0716 m/detik, maka diperoleh jenis turbin Francis, Crossflow, dan Kaplan.
Dilihat dari ketiga jenis turbin tersebut, jenis turbin yang dipilih adalah jenis
turbin crossflow yang digunakan pada PLTMH Sungai Walikan, Desa Wonorejo.
𝑉1 = 𝐶 √2. 𝑔. ℎ𝑒𝑓𝑓
𝑉1 = 15,6764 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
2.14
513,25
𝑁𝑠 = 0,505
ℎ𝑒𝑓𝑓
513,25
𝑁𝑠 = 13,5910,505
𝑁𝑠 = 137,60 𝑟𝑝𝑚
persamaan 2.15
5
ℎ𝑒𝑓𝑓 4
𝑁 = 𝑁𝑠
√𝑃𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛
5
13,5914
𝑁 = 137,60𝑥
√104,94
𝑉1 𝑥 cos 𝛼1
𝑢1 = 2
𝑢1 = 3,81 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
152
60 𝑥 3,81
𝐷1 = 3,14 𝑥 300
𝐷1 = 0,24 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝐷1
𝑅1 = 2
0,24
𝑅1 = 2
𝑅1 = 0,12 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
2
𝐷2 = 𝑥 𝐷1
3
2
𝐷2 = 3 𝑥 0,24
𝐷2 = 0,16 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝐷2
𝑅2 = 2
0,16
𝑅2 = 2
𝑅2 = 0,08 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
153
𝑄
L = 𝑘 𝑥𝐷
1 𝑥𝑉1
1,0368
L = 0,075 𝑥 0,24 𝑥 15,6764
L = 3,67 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
S1 = k 𝑥 𝐷1
S1 = 0,075 x 0,24
S1 = 0,018 meter
S
𝑡1 = sin1𝛽
1
0,018
𝑡1 = sin 30°
𝑡1 = 0,036 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
154
𝑅 2 −𝑅 2
𝑅𝑏 = 2𝑥𝑅 1𝑥 cos2 𝛽
1 1
(0.12)2 −(0,08)2
𝑅𝑏 = 2 𝑥 0,12 𝑥 cos 30°
𝑅𝑏 = 0,038 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
persamaan 2.26
𝜋𝑥𝐷1
𝑛= 𝑡1
3,14 𝑥 0,24
𝑛= 0,036
dapat sebagian besar beban listrik mencatu sumber daya arus bolak-balik.
listrik harus sesuai dengan daya terbangkit. Spesifikasi generator listrik yang
pedoman studi kelayakan mekanikal dan elektrikal dari Direktorat Jendral Listrik
dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM dalah generator sinkron 3 fasa arus
155
bolak-balik (AC) yang memiliki kecepatan putar 500 rpm, frekuensi 50 Hz,
Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan untuk studi potensi
pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sungai Walikan, Desa Wonorejo,
(Head) yang terukur berdasarkan data elevasi tinggi dari GPS sebesar 14 meter,
yang diukur berdasarkan elevasi yang ada untuk koordinat rencana pada bak
pada rumah pembangkit 946,252 mdpl. Selisih tersebut sebesar 13,80 meter
efektif (Heff) sebesar 13,591 meter. Pengukuran kecepatan air yang diukur dengan
tiga hasil nilai pengukuran sebesar 1,1 m2/s, 1,2 m2/s, dan 1,3 m2/s. Rata-rata
kecepatan aliran sungai Walikan sebesar 1,2 m2/s. Pengukuran lebar sungai
diketahui dengan hasil 4,8 meter, dan setelah dilakukan pengukuran kedalaman
156
sungai dan dilakukan perhitungan rata-rata kedalaman sungai Walikan adalah 0,18
meter. Luas bidang aliran (luas permukaan sungai Waikan) dapat ditentukan
dengan perkalian antara lebar sungai dengan kedalaman sungai rata-rata sebesar
0,864 m2. Debit air sungai dapat ditentukan dengan adanya parameter luas
permukaan sungai dan kecepatan aliran rata-rata sungai, debit sungai Walikan
sebesar 1,0368 m3/detik. Analisa dan perhitungan debit andalan sungai Walikan
yang dihitung berdasarkan data klimatologi dan data luas daerah aliran sungai
rata-rata nilai evapotranspirasi potensial (Eto) sebesar 1,45 mm/hari, suhu rata-
sebesar 84%, kecepatan angin rata-rata 4,83 m/s. Analisa Flow Duration Curve
(FDC) yang dilakukan menghasilkan nilai probabilitas 92% dengan debit sungai
sebesar 3,36 m3/detik. perhitungan pipa pesat (Penstock), kecepatan aliran air
dalam pipa pesat (penstock) sebesar 2,0716 m/detik, diameter penstock sebesar
0,7984 meter, ketebalan minimum pipa pesat minimum sebesar 1,2706 mm. Daya
potensi air pada PLTMH sungai Walikan sebesar 138,09 kW, daya yang
dihasilkan turbin sebesar 104,94 kW, daya transmisi yang dihasilkan sebesar
99,70 kW, daya yang dihasilkan generator 94,61 kW, efisiensi sistem PLTMH
sebesar 0,685, Daya sisitem PLTMH yang dihasilkan berdasarkan efisiensi sistem
biaya (cost) yang dikeluarkan untuk pembuatan turbin crossflow lebih rendah.
157
kecepatan air yang masuk turbin adalah 15,6764 m/detik, kecepatan spesifik
turbin adalah 137,60 rpm, kecepatan putar turbin sebesar 350,51 rpm ≈ 300 rpm,
kecepatan luar runner turbin adalah sebesar 3,81 m/detik, diameter luar runner
turbin adalah 0,24 meter, radius luar runner sebesar 0,12 meter, diameter dalam
runner 0,16 meter, radius dalam runner 0,08 meter, lebar runner sebesar 3,67
meter, tebal semburan nozel sebesar 0,018 meter, jarak antar sudu turbin sebesar
0,036 meter, radius kelengkungan sudu turbin sebesar 0,038 meter, jumlah sudu
pada turbin adalah sebanyak 20 buah. Generator listrik yang digunakan pada
PLTMH sungai Walikan adalah yang memiliki daya keluaran sebesar 64 kW,
dengan kecepatan putar 500 rpm, frekuensi 50 Hz, dengan output tegangan
Gambar 4.4 Rancangan dari Bak Penenang ke Rumah Turbin dengan Pipa Pesat
Walikan
PANEL PLTMH
JARINGAN
TIANG
DROP TEGANGAN
160
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
m3/detik dengan nilai probabilitas sebesar 92%. Head yang terukur dari
titik rencana bak penenang dengan rumah turbin adalah sebesar 14 meter.
b) Berdasarkan debit terukur sebesar 1,0368 m3/detik dan head efektif yang
ada sebesar 13,591 m, maka besar energi atau daya potensi PLTMH
terukur dan dianalisa sebesar 1,0368 m3/detik dan tinggi efektif sebesar
crossflow sebesar 137,60 rpm, kecepatan putar turbin sebesar 300 rpm,
161
162
diameter runner (D1) sebesar 0,24 meter, lebar runner (L) sebesar 3,67
untuk mengukur debit air sungai, setelah selesai survey awal dilakukan
Head. Proses PLTMH mengubah energi air menjadi energi listrik adalah
5.2 Saran
a) Air yang digunakan sebagai elemen utama dalam PLTMH, harus selalu
Hal ini ditujukkan kepada masyarakat sekitar dan pihak-pihak yang terkait
yang mengenai energi baru dan terbarukan seperti potensi air yang ada di
Daftar Pustaka
2. Agus Sugiri, 2014, Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Jawa Barat, Penelitian Puslit Tenaga Listrik dan Mekanotrik LIPI, Jawa
Barat.
PLTMH Desa Guo Kecamatan Kuranji Kota Padang, Tugas Akhir Teknik
7. Eko Putro Legowo, 2017, Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
9. https://achmadjaelani89.wordpress.com/2016/10/09/pltm-pembangkit-
15. Sri Sukamta dan Adhi Kusmantoro, 2015, Perencanaan Pembangkit Listrik
16. Sulistyono, 2013, Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Jawa Barat.
Jawa Timur.