DISUSUN OLEH:
Manusia merupakan makhluk yang tidak bisa terlepas dari energi. Baik
energi cahaya, energi panas, energi bunyi, hingga energi listrik. Dari beberapa
energi tersebut, energi listrik adalah salah satu energi yang sulit untuk
dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin hari dan semakin
berkembangnya zaman, hampir segala macam alat kebutuhan manusia tidak
terlepas dari energi listrik. Kebutuhan manusia atas energi listrik juga semakin
membengkak akibat bertambahnya populasi manusia. Disisi lainn persediaan
tenaga listrik khususnya di Indonesia semakin menipis. Di beberapa daerah
seringkali ditemukan pemadaman listrik bergilir sebagai salah satu upaya
pemerintah dalam penghematan energi listrik.
Permasalahan energi listrik dan berlimpahnya sumber daya air yang ada
di Indonesia merupakan sebuah problem dan solusi yang dapat di rekayasa.
Dengan memanfaatkan sumber daya air sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) dapat diwujudkan demi mendapat pasokan listrik untuk
daerah-daerah yang sulit untuk mendapatkannya.
Penggunaan energi alternatif terutama untuk memenuhi kebutuhan
energi di pedesaan, dimana sebagian desa masih sulit dan secara ekonomis sulit
terjangkau oleh listrik PLN, haruslah dikembangkan. Energi air ini merupakan
sumber energi potensial yang belum termanfaatkan secara optimal di
Indonesia.
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir, energi
yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam bentuk energi
mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air bayak dilakukan dengan
menggunakan kincir air atau turbin air yang memanfaatkan suatu air terjun atau
aliran air sungai.
Seperti diketahui, di Kabupaten Gowa terdapat potensi dari aliran
sungai kelara yang menurut pengamatan, debit aliran airnya dapat
dimanfaatkan untuk pembangkit energi listrik dengan daya keluaran mulai
dari skala ratusan sampai ribuan watt, tergantung debit air, head, dan
teknologi pembangkit yang digunakan serta kondisi iklim sungai pada
wilayah hulu Kabupaten Gowa merupakan tipe iklim yang termasuk basah
(bulan basah 6-9 bulan dan bulan kering 2-5 bulan). Berdasarkan hal
tersebut, pada penelitian ini akan dilakukan suatu kajian tentang potensi
energi air yang dimiliki oleh sungai kelara yang bisa dimanfaatkan untuk
membuat suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
1. Seberapa besar potensi energi yang dapat dibangkitkan oleh aliran sungai
Kelara?
2. Dimanakah lokasi yang ideal yang memungkinkan untuk pembangunan
pembangkit listrik dengan pemanfaatan saluran air sungai Kelara?
3. Tipe pembangkit apakah yang dapat diterapkan untuk sistem pembangkit
di sungai Kelara?
4. Berapa debit aliran di sungai Kelara?
Dalam analisis potensi ini banyak hal yang dapat ditinjau, untuk
menghindari topik yang tidak perlu maka penulis membatasi ruang lingkup
pada beberapa hal berikut: