Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ENERGI TERBARUKAN

Energi Air Mikro Hydro dan Piko Hydro

Disusun oleh Kelompok IV :

Achmad Maulidan Syahrie 08.2014.1.01599

Asongko Alfan Wijayanto 08.2014.1.01629

Angga Kurniawan 08.2014.1.01605

Tri Wahono 08.2015.1.01693

Faris Harditya Purnama 08.2017.1.90228

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2018
Latar Belakang

Penyediaan energi yang memadai serta ramah lingkungan


merupakan salah satu persyaratan untuk pembangunan sosial ekonomi
yang berkelanjutan, akan tetapi dengan pesatnya perkembangan ekonomi
dan pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan
energi, Indonesia pada khususnya dihadapkan dengan berbagai
permasalahan energi yang semakin meningkat.
Saat ini di dunia dan Indonesia pada khususnya, masih bergantung
pada sumber energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara untuk
memenuhi kebutuhan energinya, dalam hal ini bahan bakar kendaraan dan
pembangkit listrik tentunya. Apabila penggunaan bahan bakar yang
berbasis energi fosil ini terus meningkat tanpa adanya pengendalian
penggunaannya, bukan hal yang mustahil dunia dan Indonesia pada
khususnya akan dihadapkan pada krisis energi yang berkepanjangan dan
kerusakan lingkungan yang akan menimbulkan bencana besar di Bumi kita
ini.
Indonesia sendiri sampai dengan saat ini masih belum mampu
memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, kita semua ketahui masih banyak
wilayah-wilayah di Indonesia yang belum bisa merasakan cahaya terang di
malam hari, masih banyak desa-desa yang belum teraliri listrik, dan masih
banyak juga wilayah-wilayah yang sudah teraliri listrik namun listriknya
byar-pet terus atau dengan kata lain kekurangan daya listrik, sehingga
diterapkan sistem pemadaman bergilir. Untuk itu, dibutuhkan solusi yang
cerdas guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro (PLTMH) dan Picohydro
merupakan salah satu solusi alternatif untuk menjawab permasalahan-
permasalahan tersebut diatas. Microhydro adalah istilah yang digunakan
untuk instalasi pembangkit listrik tenaga air berskala kecil ini. PLTMH
memanfaatkan kapasitas aliran air dengan ketinggian tertentu untuk
menghasilkan energi listrik, maksudnya disini adalah dua faktor utama

2
untuk membuat PLTMH yaitu banyaknya air yang mengalir dan ketinggian
atau sudut kemiringan aliran air tersebut. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pico Hydro (PLTA Pico Hydro) adalah salah satu dari jenis pembangkit
listrik dengan mengkonversikan energi potensial air menjadi energi listrik,
dengan skala yang relatif lebih kecil. Tujuan dari optimalisasi
pengoperasian pembangkit listrik tenaga air pico hydro yang dilakukan yaitu
untuk memperbaiki pengoperasian pembangkit melalui hasil output yang
dihasilkan oleh generator.

3
Daftar Isi

Latar Belakang 2

Daftar Isi 4

BAB I Pendahuluan

1. Dasar Teori 5

2. Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Air 6

3. Prinsip Pembangkitan Listrik Tenaga Air 6

BAB II Isi
1. Prinsip Kerja Pembangkitan Listrik Mikrohydro 8

2. Konversi Energi PLTMH 8

3. Perhitungan Teknis 9

4. Perencanaan PLTMH 9

5. Kelebihan dan Kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro 10


6. Bagian-bagian PLT Mikro Hidro 11

7. Pembangkit Listrik Pikohydro 16

8. Prinsip Pembangkitan Listrik Tenaga Air Pikohydro 16

9. Komponen - komponen PLTA Skala Pikohydro 18

BAB III Penutup


Kesimpulan dan Saran 21

4
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi baru
terbarukan (EBT) yang terbesar di dunia. Berdasarkan riset Statistical
Review of World Energy 2017 dari British Petroleum, konsumsi EBT di
Indonesia pada 2016 lalu tumbuh 7,1 persen atau tertinggi dalam 10 tahun
terakhir dengan rata-rata 4,7 persen. Namun, porsi EBT dalam konsumsi
energi baru mencapai 1 persen.
Pada 2016 lalu, konsumsi energi di Indonesia, jika dikonversi dalam
ton minyak, diperkirakan mencapai 723,9 juta ton minyak. Untuk sektor
energi air (hidro energi), Indonesia diperkirakan memiliki potensi energi air
terbarukan sebesar 75.684 MW atau setara 6,3 miliar ton minyak. Namun
pemanfaatannya baru mencapai 3,3 juta ton minyak.

Jawa pos. Diakses 31 Maret


2018.https://www.jawapos.com/radarsemarang/read/2017/10/07/18094/re
maja-17-tahun-bangun-proyek-micro-hydro-for-indonesia

1. Dasar Teori
Pembangkit listrik tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga
dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik,
dengan menggunakan turbin air dan generator.
Microhydro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit
listrik tenaga air berskala kecil ini.
Pembangkit Listrik Tenaga Air Pico Hydro (PLTA Pico Hydro) adalah
salah satu dari jenis pembangkit listrik dengan mengkonversikan energi
potensial air menjadi energi listrik, dengan skala yang relatif lebih kecil.
Pembangkit pikohydro merupakan pembangkit listrik yang menghasilkan
keluaran daya listrik tidak lebih dari 5 kW.

5
2. Jenis dari Pembangkit Listrik Tenaga Air
Berdasarkan output yang dihasilkan, pembangkit listrik tenaga air
dibedakan atas :
Large-hydro : Daya lebih dari 100 MW

Medium-hydro : Daya antara 15 – 100 MW

Small-hydro : Daya antara 1 – 15 MW

Mini-hydro : Daya diatas 100 kW, tetapi dibawah 1 MW

Micro-hydro : Daya antara 5 kW – 100 kW

Pico-hydro : Daya yang dikeluarkan 5 kW

3. Prinsip Pembangkitan Listrik Tenaga Air


Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga
dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik,
dengan menggunakan turbin air dan generator.

Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :

P = ρ.Q.h.g

Dimana :

P = daya keluaran secara teoritis (watt)

ρ = massa jenis fluida (kg/m3)

Q = debit air (m3/s)

h = ketinggian efektif (m)

g = gaya gravitasi (m/s2)

Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari perkalian


efisiensi turbin dan generator dengan daya yang keluar secara teoritis.

6
Sebagaimana dapat dipahami dari rumus tersebut di atas, daya yang
dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit air, oleh karena itu
berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung daripada usaha untuk
mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan
ekonomis.

7
BAB II
ISI

1. Prinsip Kerja Pembangkitan Listrik Mikrohydro


Pembangkit tenaga listrik mikrohidro pada prinsipnya memanfaatkan
beda ketinggian dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air
irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air ini akan memutar poros turbin
sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya
menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik.

2. Konversi Energi PLTMH


Energi Potensial - Energi Mekanik - Energi Listrik

Gb. Sistem PLTMH

8
3. Perhitungan Teknis
Kapasitas daya yang dibangkitkan PLTMH dapat dihitung dengan
persamaan :
P = 9,8 . Q . Hn . η
Dimana :

P = daya (Watt)
Q = debit aliran (m3/s)
Hn = beda ketinggian (m)
9,8 = konstanta gravitasi
η = efisiensi keseluruhan

Misalnya, diketahui data di suatu lokasi adalah sebagai berikut:

Q = 300 m3/s2, Hn = 12 m dan h = 0.5. Maka,

besarnya potensi day a (P) adalah:

P = 9.8 x Q x Hn x h

= 9.8 x 300 x 12 x 0.5

= 17 640 W

= 17.64 kW

4. Perencanaan PLTMH
Tahap pertama perancangan PLTMH adalah studi awal. Studi ini
diawali dengan survey lapangan untuk memperoleh data primer mengenai
debit aliran dan head (beda ketinggian). Debit aliran dapat diukur dengan
metode konduktivitas atau metode Weir. Berdasarkan data tersebut dapat
dihitung perkiraan potensi daya awal. Data lapangan sebaiknya diambil
beberapa kali pada musim yang berbeda untuk memperoleh gambaran
yang tepat mengenai potensi daya dari aliran air tersebut.

9
Selain itu, perlu dicari data pendukung, yaitu: kondisi air (keasaman,
kekeruhan, serta kandungan pasir atau lumpur), keadaan dan kestabilan
tanah di lokasi bangunan sipil, serta ketersediaan bahan, transportasi dan
tenaga trampil (operator). Setelah survey lapangan, tahap perancangan
selanjutnya adalah pemilihan lokasi dan penentuan dimensi utama,
pembuatan analisis keunggulan dan kelemahan setiap alternatif pilihan,
pembuatan sketsa elemen utama, penentuan tipe serta kapasitas turbin
dan generator yang akan digunakan, penentuan sistem kontrol sistem
(manual/otomatis), perancangan jaringan transmisi dan distribusi serta
perancangan sistem penyambungan ke rumah-rumah.

Sebelum membangun PLTMH di suatu tempat perlu diketahui


dahulu rencana PLN untuk daerah yang bersangkutan, kebutuhan
listriknya, rencana penggunaan daya listrik dan faktor bebannya, studi
kelayakan ekonomi serta kesiapan lembaga pengelola. Setelah semua
studi yang diperlukan siap dan layak, dilakukan proses disain yang lebih
lebih rinci, yaitu: pembuatan detail gambar teknik, penentuan spesifikasi
teknis secara jelas, peny usunan jadwal kegiatan, penghitungan biaya
setiap komponen serta penyiapan pengurus yang akan mengelola PLTMH.
Jika seluruh disain ini telah siap maka pembangunan PLTMH dapat dimulai.

5. Kelebihan dan Kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro


1) Kelebihan PLTMH
a. Potensi energi air yang sangat melimpah
b. Mampu beroperasi hingga lebih dari 15 tahun
c. Teknologi ramah lingkungan
d. Merupakan energi terbarukan
e. Biaya investasi sangat ekonomis
2) Kelemahan PLTMH
a. Kapasitas listrik yang dihasilkan bergantung pada debit aliran
dan ketinggian air, sehingga pada saat musim kemarau debit

10
air akan menurun, secara otomatis kapasitas pembangkitan
juga akan menurun.
b. Kapasitas pelanggan terbatas, tergantung dari kapasitas
PLTMH, apabila kelebihan maka kualitas listrik akan
menurun.
c. Pengguna tidak boleh terlalu jauh dari PLTMH karena apabila
terlalu jauh maka akan banyak kehilangan daya transfer nya
akibat rugi-rugi daya pada penghantar (max 2 km dari
PLTMH).

Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro (PLTMH) merupakan salah


satu pembangkit alternatif yang sangat ramah dengan lingkungan dan
sangat ekonomis, sangat baik apabila dibangun di daerah-daerah yang
belum bisa merasakan cahaya terang dimalam hari, karena memang yang
kita ketahui bahwa saat ini masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang
belum bisa menikmati listrik dari Pemerintah dalam hal ini PLN (Perusahaan
Lilin Negara..ups..maksudnya..Perusahaan Listrik Negara). Sampai
dengan saat ini sudah ada beberapa daerah yang membangun PLTMH,
contohnya PLTMH Banjarmangu Kab. Banjarnegara, PLTMH santong
Lombok Utara, PLTMH Cirompang Kab Garut, dan lain-lain.

6. Bagian-bagian PLT Mikro Hidro

Gb. Sistem PLTMH

11
1) Waduk (reservoir)
Waduk adalah danau yang dibuat untuk membandung sungai untuk
memperoleh air sebanyak mungkin sehingga mencapai elevasi.
2) Bendungan (dam)
Dam berfungsi menutup aliran sungai – sungai sehingga terbentuk
waduk.Tipe bendungan harus memenuhi syarat topografi, geologi dan
syarat lain seperti bentuk serta model bendungan.

Gb. Bendungan

3) Saringan (Sand trap)


Saringan ini dipasang didepan pintu pengambilan air, berguna untuk
menyaring kotoran - kotoran atau sampah yang terbawa sehingga air
menjadi bersih dan tidak mengganggu operasi mesin PLTMH.

Gb. Saringan

12
4) Pintu pengambilan air (Intake)
Pintu Pengambilan Air adalah pintu yang dipasang diujung pipa dan
hanya digunakan saat pipa pesat dikosongkan untuk
melaksanakn pembersihan pipa atau perbaikan.

Gb. Intake

5) Pipa pesat (penstok)


Fungsinya untuk mengalirkan air dari saluran pnghantar atau kolam
tando menuju turbin. Pipa pesat mempunyai posisi kemiringan yang
tajam dengan maksud agar diperoleh kecepatan dan tekanan air yang
tinggi untuk memutar turbin. Konstruksinya harus diperhitungkan agar
dapat menerima tekanan besar yang timbul termasuk tekanan dari
pukulan air. Pipa pesat merupakan bagian yang cukup mahal, untuk itu
pemilihan pipa yang tepat sangat penting.

Gb. Penstok

13
6) Katub utama (main value atau inlet value)
Katub utama dipasang didepan turbin berfungsi untuk membuka aliran
air, Menstart turbin atau menutup aliran (menghentikan turbin). Katup
utama ditutup saat perbaikan turbin atau perbaikan mesin dalam rumah
pembangkit. Pengaturan tekanan air pada katup utama digunakan
pompa hidrolik.
7) Power House
Gedung Sentral merupakan tempat instalasi turbin air,generator,
peralatan Bantu, ruang pemasangan, ruang pemeliharaan dan ruang
control. Beberapa instalasi PLTMH dalam rumah pembangkit adalah :

a. Turbin, merupakan salah satu bagian penting dalam PLTMH yang


menerima energi potensial air dan mengubahnya menjadi putaran
(energi mekanis). Putaran turbin dihubungkan dengan generator
untuk menghasilkan listrik.

Gb. Turbin

b. Generator, generator yang digunakan adalah generator pembangkit


listrik AC. Untuk memilih kemampuan generator dalam menghasilkan
energi listrik disesuaikan dengan perhitungan daya dari data hasil

14
survei. Kemampuan generator dalam menghasilkan listrik biasanya
dinyatakan dalam Volt Ampere (VA) atau dalam kilo volt Ampere
(kVA).

Gb. Generator

c. Penghubung turbin dengan generator, penghubung turbin dengan


generator atau sistem transmisi energi ekanik ini dapat digunakan
sabuk atau puli, roda gerigi atau dihubungkan langsung pada
porosnya.

Gb. Instalasi PLTMH

15
7. Pembangkit Listrik Pikohydro
Pembangkit pikohydro merupakan pembangkit listrik yang
menghasilkan keluaran daya listrik tidak lebih dari 5 kW. Pembangkit ini
memiliki beberapa keunggulan, seperti :
1. Biaya pembuatannya relatif murah.
2. Bahan-bahan pembuatannya mudah ditemukan di pasaran.
3. Ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil.
4. Pembangunannya dapat dipadukan dengan pembangunan jaringan
irigasi.
5. Perkembangan teknologinya relatif masih sedikit, sehingga cocok
digunakan dalam jangka waktu yang lama.
6. Tidak membutuhkan perawatan yang rumit dan dapat digunakan cukup
lama.
7. Ukurannya yang kecil, cocok digunakan untuk daerah pedesaan yang
belum terjangkau jaringan aliran listrik PLN.
8. Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Air Pikohidro
Pembangkit listrik tenaga air skala piko pada prinsipnya
memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air per detik yang ada
pada aliran air saluran irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air ini akan
memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini
selanjutnya menggerakkan generator dan generator menghasilkan listrik

16
Gambar 1 Proses PLTA skala pikohydro

a. Pada saluran irigasi ini terdapat penyaringan sampah untuk


menyaring kotoran yang mengambang diatas air.
b. Kolam pengendap untuk mengendapkan kotoran.
c. Saluran pembuangan untuk membuang kelebihan air yang mengalir
melalui saluran akibat banjir melalui pintu saluran pembuangan.
d. Akhir dari saluran ini adalah sebuah kolam penenang (forebay tank)
yang berfungsi untuk mengendapkan dan menyaring kembali air
agar kotoran tidak masuk dan merusak turbin, Selain itu kolam
penenang ini berfungsi juga untuk menenangkan aliran air yang
akan masuk ke dalam pipa pesat.
e. Pipa pesat (penstock) ini akan mengalirkan air ke rumah pembangkit
(power house) yang terdapat turbin dan generator di dalamnya.
Besar volume air yang masuk ke pipa pesat diatur melalui pintu
pengatur.
f. Turbin pada proses pembangkitan listrik ini berputar karena adanya
pengaruh energi potensial air yang mengalir dari pipa pesat dan
mengenai sudu-sudu turbin.

17
Berputarnya turbin kemudian akan mengakibatkan generator juga
berputar sehingga generator dapat menghasilkan listrik sebagai
keluarannya. Besarnya daya listrik sebelum masuk ke turbin secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Pin turbin = ρ.Q.h.g

Sedangkan besar daya output turbin adalah sebagai berikut :

Pout turbin = ρ × Q × h × g × ηturbin

Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan dari pembangkit


adalah :

Preal = ρ × Q × h × g × ηturbin × ηgenerator × ηtm

Dimana :

Pin turbin = daya masukan ke turbin (kW).

Pout turbin = daya keluaran dari turbin (kW).

Preal = daya sebenarnya yang dihasilkan (kW).

ρ = massa jenis fluida (kg/m3).

Q = debit air (m3/s).

h = ketinggian efektif (m)


g = gaya gravitasi (m/s2)

9. Komponen - komponen PLTA Skala Pikohydro

Komponen PLTA skala piko sama dengan komponen pada PLTA


mikrohidro, yang secara umum terbagi dalam :

1) Dam/Bendungan Pengalih dan Intake (Intake Diversion Weir dan Intake)

18
Pada umumnya instalasi PLTA skala piko merupakan pembangkit listrik
tenaga air jenis aliran sungai atau saluran irigasi langsung, jarang yang
merupakan jenis waduk (bendungan besar). Konstruksi bangunan
intake untuk mengambil air langsung dapat berupa bendungan (weir)
yang melintang sepanjang lebar sungai atau langsung membagi aliran
air.
2) Bak Pengendap (Settling Basin)
Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir
dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk
melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.
3) Saluran Pembawa (Headrace)
Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi
dari air yang disalurkan.
4) Bak Penenang (Headtank)
Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran
air antara sebuah penstock dan headrace, dan untuk pemisahan akhir
kotoran dalam air seperti pasir, kayu-kayuan.
5) Pipa Penstock
Pipa Penstock sebagai saluran yang ditempatkan berdasarkan
perbedaan ketinggian input dan out put atau elevasi yang terhubung
langsung dengan turbin dimana pada out put pipa penstock terkadang
dipasang nozel untuk menambah tekanan air jatuh.
6) Turbin
Turbin merupakan alat yang bekerja berdasarkan tekanan air yang
dihasilkan oleh adanya perbedaan ketinggian dan diarahkan pada sudu-
sudu yang terdapat pada turbin sehingga terjadi putaran pada puli turbin
yang di hubungkan dengan puli pada generator, selain itu pada turbin
juga dilengkapi dengan alat yang disebut governor, berfungsi sebagai
pengatur tekanan air pada sudu-sudu.

19
7) Generator
Merupakan mesin pembangkit daya listrik yang menerima putaran dari
turbin, atau mengubah putaran menjadi energi listrik.
8) Saluran Pembuangan
Saluran yang mengalirkan kembali air yang keluar dari turbin kembali ke
sungai atau digunakan sebagai pengairan lainnya.

20
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran


Kita semua berharap tentunya agar PLTMH ini bisa menjadi salah
satu solusi bagi pemerintah Indonesia khususnya dalam menghadapi
bayang-bayang krisis energi yang berkepanjangan dan bencana besar
yang menghantui akibat eksplorasi energi fosil yang secara brutal merusak
lingkungan dan alam Indonesia. Dan pemerataan serta keadilan didalam
penikmatan energi listrik itu bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

21

Anda mungkin juga menyukai