Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan hydrogen dunia secara umum diproduksi dengan proses
steam reforming gas alam, yang beroperasi pada temperatur tinggi dengan
sumber energi panas pembakaran bahan bakar fosil.

Beberapa sumber hidrokarbon bisa digunakan untuk tujuan ini termasuk


gas alam, minyak bumi atau batubara. Secara umum, proses yang berlangsung
dalam steam reforming adalah mereaksikan hidrokarbon dengan steam
menghasilkan “synthesis gas”(syngas), campuran yang terdiri dari CO, CO2 dan
H2. Syngas kemudian dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan
amoniak, methanol, urea atau dimurnikan sebagai hidrogen.

Sistem steam reforming tipikal menggunakan bahan baku gas alam terdiri
atas empat unit utama: (i) desulfurize, (ii) reaktor reformer, (iii) reaktor shift dan
(iv) unit pemisah. Skema sederhana proses ditunjukan pada gambar 5.1. Dalam
desulfurizer, sulfur dihilangkan dari gas alam untuk mencegah produksi sulfur
oksida dan kontaminasi katalis dalam reformer. Dalam reaktor reformer, syngas
diproduksi dengan mereaksikan gas alam dan steam. Reaksi utama yang
terjadi(dengan menganggap kandungan utama gas alam adalah metana) adalah:

CH4 + H2O → CO + 3H2 (ΔH = +251 MJ/kmol CH4) (1.1)

Flue Gas CO2

Steam
REFORMER SHIFT PEMISAH CO2

Gas Alam

FURNACE

Bahan Bakar Udara


Gas Alam
Gambar 1.1 Skema Sederhana Proses Steam Reforming

1
Dalam reaktor shift, CO yang dihasilkan dalam reaktor reformer diubah
menjadi CO2 dan H2. Ada dua reaktor shift, yaitu suhu tinggi (HT) dan suhu
rendah (LT), yang didalam keduanya berlangsung reaksi:

CO + H2O(g) → CO2 + H2 (ΔH = -41,2 MJ/kmol CH4) (1.2)

Reaksi keseluruhan bersih adalah endotermis dan panas yang dibutuhkan


umunya dipasok ke reformer oleh sebuah furnace. Refomer yang digunakan bisa
satu atau dua. Pada proses produksi amoniak di mana dibutuhkan nitrogen dari
udara, reformer yang digunakan ada dua reformer primer dan reformer sekunder.
Panas reaksi yang dibutuhkan sekunder didapat dari reaksi H2 dengan O2 (dari
udara). Nitrogen dari udara yang tidak ikut terbakar nantinya digunakan sebagai
reaktan untuk produksi amoniak. Syngas yang diproduksi didinginkan sebelum
masuk ke reaktor shift untuk membuang panas eksotermis reaktor shift terdiri dari
H2, CO, CO2, H2O dan sisa metana. Setelah CO2 dipisahkan dengan absorbsi,
diumpankan ke methanator untuk mereaksikan CO dan CO2 sisa menjadi CH4.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui metode stream reforming
2. Mengetahui cara membuat simulasi metode steam reforming pada aplikasi
HYSIS
3. Dapat menyelesaikan study kasus stream reforming pengaruh rasio S/C
terhadap produksi CO2 keluar dari reformer
4. Dapat menyelesaikan study kasus stream reforming pengaruh rasio S/C
terhadap kebutuhan bahan bakar dan produksi H2 pada syngas

2
BAB II

URAIAN PROSES, MODEL SIMULASI, DAN PROSEDUR MEMBUAT


SIMULASI

2.1 Uraian Proses dan Model Simulasi

Skema proses steam reforming yang disimulasikan digambarkan pada


gambar 5.1. Gas alam umpan (P = 40 bar, 30°C) dengan laju alir 25 ton/j
dipanaskan dengan heater sehingga suhunya menjadi 400°C. Umpan gas alam
diasumsikan hanya mengandung CH4 dan bebas sulfur. Gas alam panas kemudian
dicampur dengan steam (P = 40 bar, T = 314°C) sebelum diumpankan ke reformer
primer. Laju alir steam adalah tiga kali laju alir gas alam.

2.2 Prosedur Membuat Simulasi

Simulasi steam reforming yang PFD-nya ditunjukkan pada gambar 5.2


dibangun menggunakan langkah-langkah dasar berikut:

1. Menciptakan himpunan satuan


2. Memilih paket property dan mendefinisikan basis
3. Memilih himpunan reaksi dan komponen reaksi
4. Menciptkan dan menentapkan aliran umpan
5. Memasanag dan mendefinisikan satuan operasi

2.2.1 Langkah 1

Buka Aspen Hysys. Pada tampilan Preferences (dalam menu Tools), klik tab
Variables. Pilih halamna Units jika belum. Pada jendela Available Unit Sets, pilih
SI untuk mngaktifkannya. Klik tombol Clone yang akan memunculkan Unit Set
Name baru. Dalam Display Unit, ubah Mass Flow menjadi tone/h dan Pressure
menjadi bar. Tutup jendela.

2.2.2 Langkah 2

Buka New Case. Setelah muncul tampilan Simulation Basis Manager, klik
tombol Add pada tab Components. Komponen yang ditambahan terdiri dari: CH4,

3
H2O, CO, CO2, H2, O2, dan N2, tutup jendela. Klik tab Fluid Pkgs untuk memilih
model termodinamika. Klik tombol Add dan pilih persamaan keadaan Peng-
Robinson.

2.2.3 Langkah 3

Dari menu Basis, pilih Reaction Package. Ada 6 reaksi yang terlibat dalam
simulasi (pers. 5.1-5.6) langkah untuk menambahkan enam reaksi diatas adalah:

1. Untuk menambah reaksi 5.1 klik Add Rxn (akan muncul tampilan
Reactions)
2. Pilih Equilibrium
3. Klik tombol Add Reaction (akan muncul tampilan Equilibrium Reactions)
4. Pada kolomm Name, ganti nama dengan reform
5. Klik tab Library
6. Pilih reaksi CH4 + H2O = CO + 3H2 pada jendela Library Equilibrium
Rxsn
7. Klik tombol Add lIbrary Rxn. Tutup jendela
8. Untuk menambahkan reaksi 5.2 ualngi langkah 1-7 tetap pada langkah 5
reaksi yang dipilih adalah CO + H2O = CO2 + H2 dan nama diisi dengan
shift
9. Untuk menambahkan reaksi 5.3, klikd Add Rxn
10. Ganti nama dengan Bakar Ch4
11. Pilih Conversion
12. Klik Add Reaction
13. Pada tab Stoichiometry pilih komponen dengan menekan drop down
**Add Comp** pada kolom Component. Pilih Methane pada baris
pertama, kemudian dibawahnya ikuti dengan oxygen, CO2, dan H2O .
Berat molekul (kolom Mole Weigth) akan diisi dengan sendirinya
14. Isi nilai -1, -2, dan 2 pada kolom Stoich Coeff, untuk mengisi koefisien
reaksi untuk CH4, O2 , CO2, dan H2O. Koefisien reaksi diberi tanda
negative untuk reaktan dan diberi tanda positif untuk produksi reaksi
15. Kilik tab Basis

4
16. Isi Kolom sebagai berikut: Base Component, Methane; Rxn Phase,
Overall; Co, 100
17. Untuk menanbahkan reaksi 5.4-5.6, ikuti lagkah yang sama seperti
langkah 9-16 tetapi pada langkaj 10-16 parameter diisi mengikutu tabel
berikut:
Reaksi Name Component Stoich Coeff Basis
5.4 Bakar H2 Hydrogen -1 Base: hydrogen
Oxygen -0.5 Rxn Phase:
Overall
H2O 1 Co: 100
5.5 Metanasi CO CO -1 Base: CO
Hydrogen -3 Rxn Phase:
Overall
Methane 1 Co: 100
H2O 1
5.6 Metanasi CO2 -1 Base: CO2
CO2 Hydrogen -4 Rxn Phase:
Overall
Methane 1 Co: 100
H2O 2

18. Untuk menciptkanan himpunan reasksi untuk reformer (reaksi 5.1), klik
tombol New Set. Ganti naman (dalam kolom Name) Set-1 menjadi
Reformer. Pada kolom Active List, tambahkan reaksi reform jika belum
ada. Jika ada reaksi lain dalam Active List, hapus.
19. Ulangi langkah 18 unuk membuat himpunan reaksi baru untuk reaksi shift
(5.2), reaksi pembakaran H2 (5.4) reaksi metanasi (5.5. dam 5.6) . pada
tampilan Reactions Set, isi kolom Name dan Active List mengikuti tabel
berikut:
Reaksi Name Active List
Shift (5.2) Shift Shift
Pembakaran gas alam (5.3) Bakar CH4 Bakar CH4

5
Pembakaran H2 (5.4) Bakar H2 Bakar H2
Metanasi (5.5 & 5.6) Metanasi Metanasi CO
Metanasi CO2

20. Pada tampilan Reaction Package, pilih Reformer pada jendla Available
Reaction Sets dan klik tombol Add Set untuk menambahkan ke Current
Reaction Set. Ulangi langkah diatas untuk himpunan reaksi bakar CH4,
bakar H2, Metanasi, dan Shift.
Persamaan 5.1 dan 5.2 menjadi satu himunan reaksi Reform, yang
nantinya akan dipasang pada reaktor reformer primer dan sekunder.
Himpunan reaksi Shift aan dipasang pada reactor HTS dan LTS.
Himpunan rekasi Bakar CH4, akan dipasang pada furnace sebagai sumber
panas reformer.
Himpunan reaksi Bakar H2 akan dipasang pada reaktir reformer
sekunder. Kedua reaksi pembakaran H2 sebagai sumber panas reformer
sekunder dan reform, seharusnya terjadi bersamaan dalam reactor.
Namaun karena tipe reaksinya berbeda, yang pertama reaksi konversi dan
yang kedua dari kesetimbangan, kedua reakdi tidak dapat dijadikan satu
himpunan reaksi.
Himpunan reaksi Metanasi terdiri dari dua reaksi, MetanasiCO dan
Metanasi CO2, Himpunan reaksi ini akan dipasang pada reaktor
Methanator.

2.2.4 Langkah 4
Tambahkan Material Stream ke PFD dan klik dua kali untuk
membuka worksheet. Pada Conditions, isi: Stream Name: Gas alam,
temperature [C] 30, Pressure [bar] 40 dan Mass Flow [tone/h] 25. Klik
Composition dan isi Mole Fractions dari Methane dengan 1. Klik tombol
Normalize untuk mengisi Mole Fractions semua komponen lain dengan 0.
Pasang lagi Material Stream PFD dan klik dua kali sisi. Isi sebagai
berikut:
Conditions Composition (MoleFractions)

6
Stream Name Steam H2O 1
Temerature [C] 314 Komponen lain 0
Pressure [bar] 40

Diketahui bahwa laju alir masa stream adalah 3 kali laju alir massa gas
alam. Untuk menjamin nilai ini selalu terpenuhi meskipun laju alir gas
alam diubah, digunakan Logitical Opertaion Set (ikon akan terlihat
Gambar 2.1(a). Pasang Set dalam PFD dan klik dua kali. Dalam Target

Gambar 2.1 (a) Operasi logic Set pada Object Pallete dan (b) jendela
operasi logic Set

Variable, klik tombol Select var yang akan memunculkan jendela Select
Target Object and Variable. Pada kolom Object, pilih Steam dan pada
Variable, pilih Mass Flow. Tutup jendela. Pada Source, pilih sebagai
Object Gas Alam. Tampilan set ditunjukkan pada gambar 2.1(b).

2.2.5 Langkah 5

Pasang dalam PFD satuan operasi dan aliran (material dan energi).
Nama, satuan operasi dan ikom pada Object Palette.

7
Untuk mengisi kondisi operasi yang diketahui, buka Workbook.
Isi variabel yang diketahui pada tab Material Streams sebagai berikut:

S-01: Temperature [C] 400

S-03: Temperature [C] 815

S-04: Pressure [bar] 32.4

Udara Proses: Temperature [C] 605, Mass Flow [tone/h] 55

S-05: Pressure [bar] 34

S-08: Temperature [C] 350

S-10: Temperature [C] 204

CO2: Temperature [C] 112, Pressure [bar] 0.8

S-11: Temperature [C] 72, Pressure [bar] 35

Udara Bakar: Temperature [C] 306, Pressure [bar] 1023

Bahan Bakar Gas: Temperature [C] 270, Pressure [bar] 19.5

Syngas: Temperature [C] 380

S-07: Temperature [C] 350

S-09: Temperature [C] 204

Kemudian, klik tab Compositions. Komposisi (Comp Mole Frac) yang


perlu diisi adalah:

Udara Proses: oxygen 0.21, nitrogen 0.79, komponen lain 0

Udara panas: Oxygen 0.21, Nitrogen 0.79, komponen lain 0

BB gas: Methane 1, komponen lain 0

Untuk memasaang excess air pada laju alir udarabakar masuk ke


furnace sebesar 10%, digunakan Spreadsheet. Pasang spreadsheet pada

8
PFD (ikon pada Palette Object). Klik dua kali Spreadsheet pada PFD dan
pada tab Connections, ganti bidang Spreadsheet Name dengan ‘Excess
Air’. Klik tab Spreadsheet dan isi seperti gambar 5.4 . Kolom A1-A8 dan
B2 diiisi dengan mengetik biasa. Kolom B3-B8 diisi sebagai berikut:

B3 Klik kanan pada kolom B3 dan Pilih Import Variable. Pilih BB gas
Object, Master Comp Molar Flow pada Variable dan Methane pada
Variable Specifics. Tekan tombol OK.
B4 +2*B3
B5 +79/21*B4
B6 +B4+B5
B7 0.1
B8 +(1+B7)*B6

Setelah selesai, klik kanan kolom B8 pilih Export Variable. Pilih


Udara Bakar pada object dan Molar Flow sebagai Variable. Tekan tombol
OK.

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan himpunan reaksi ke


reaktor. Ada 7 reaktor dengan 5 himpunan reaksi (didefinisikan pada
langkah 3). Sebagai contoh, untuk menghubungkan himpunan reaksi
Bakar CH4 ke Furnace, klik dua kali Furnace. Klik tab Reactions. Pada
kolom Reaction Set, pilih Bakar CH4. Untuk 6 reaktor lainnya lakukan hal
yang sama dengan masijng-masing pasangan reactor-himpunan reaksi sbb:

Reactor Nama Reaksi


Primary Reformer Reformer
Secondary Reformer 1 Bakar H2
Secondary Reformer 2 Reformer
HTS shift
LTS Shift
Methanator Metanasi

9
Suhu aliran gas keluar dari Furnace setelah panasnya diambil oleh
Reformer Primer ditetapkan sebesar 980˚C. suhu yang ditetapkan ini akan
memengaruhi jumlah bahan bakar gas ke Furnace. Laju bahan bakar gas
ke Furnace ditentukan menggunakan Logical Operation Adjust (sebelah
ikon Set pad Object Pallete; lihat gambar 5.3 (a)). Pasang Adjust ke PFD
dan klik dua kali. Pada Adjusted Variable, tekan tombol Select var. Pilih
BB gas dalam kolom Object dan Mass Flow dalam kolom Variable. Tekan
tombol OK. Pada Taget Variable, tekan tombol Select Var. Pilih Flue Gas
cold pada Object dan Temperature pada Variable. Tekan OK. Pada Target
Value, pilih User Supplied dam Source dan isi 980 dalam kolom Specified
Target Value.

Setelah semua langkah dikerjakan dengan benar, warna garis aliran


berubah dari biru muda menjadi biru tua dan warna satuan operasi dari kuning
menjadi hitam. Hal ini menandakan bahwa perhitungan telah konvergen dan hasil
simulasi bisa dianalisis.

10
BAB III

NERACA MASSA

3.1 NERACA MASSA MIXER

Masuk Keluar
Gas Alam Steam S-02
25 75 100

3.2 NM PRIMARY REFORMER

Masuk Keluar
Komponen MR S-02 Liq-01 S-03
Fraksi Massa Fraksi Massa Fraksi Massa
CH4 16 0,2724 27,24 0,0865 0 0,086 8,6
H2O 18 0,7276 72,76 0,4278 0 0,4315 43,15
CO 28 0 0 0,1512 0 0,1206 12,06
CO2 44 0 0 0 0 0 0
H2 2 0 0 0,3642 0 0,3619 36,19
TOTAL 100 0 100

3.3 NM SECONDARY REFORMER 1

Masuk Keluar
Udara Proses S-04 Liq Air S-05
Komponen
MR
Fraksi Massa Fraksi Massa Fraksi Massa Fraksi Massa
CH4 16 0 0 0,086 8,6 0,0717 0 0,0717 11,114
H2O 18 0 0 0,4315 43,15 0,4481 0 0,4481 69,456
CO 28 0 0 0,1206 12,06 0,1006 0 0,1016 15,748
CO2 44 0 0 0 0 0 0 0 0
H2 2 0 0 0,3619 36,19 0,2131 0 0,2131 33,031
N2 14 0,79 43,45 0 0 0,1665 0 0,1665 25,808
O2 32 0,21 11,55 0 0 0 0 0 0
TOTAL 55 100 0 155

11
3.4 NM SECONDARY REFORMER 2

Masuk Keluar
Komponen MR S-05 Liq-02 S-06
Fraksi Massa Fraksi Massa Fraksi Massa
CH4 16 0,0717 11,114 0,0056 0 0,0056 0,868
H2O 18 0,4481 69,456 0,3385 0 0,3385 52,468
CO 28 0,1006 15,593 0,1408 0 0,1467 22,739
CO2 44 0 0 0 0 0 0
H2 2 0,2131 33,031 0,33 0 0,362 56,11
N2 14 0,1665 25,808 0,1472 0 0,1472 22,816
O2 32 0 0 0 0 0 0
TOTAL 155 0 155

3.5 NM HTS

Masuk Keluar
Komponen MR S-07 Liq-HT S-08
Fraksi Massa Fraksi Massa Fraksi Massa
CH4 16 0,0056 0,868 0,0056 0 0,0056 0,868
H2O 18 0,3385 52,468 0,2074 0 0,2071 32,101
CO 28 0,1467 22,739 0,0154 0 0,0154 2,387
CO2 44 0 0 0,1314 0 0,1313 20,352
H2 2 0,362 56,11 0,4931 0 0,4933 76,462
N2 28 0,1472 22,816 0,1472 0 0,1472 22,816
O2 32 0 0 0 0 0 0
TOTAL 155 0 155

3.6 NM LTS

Masuk Keluar
Komponen MR S-09 Liq-LT S-10
Fraksi Massa Fraksi Massa Fraksi Massa
CH4 16 0,0056 0,868 0 0 0,0056 0,868
H2O 18 0,271 42,005 0,9961 0 0,1936 30,008
CO 28 0,0154 2,387 0 0 0,0018 0,279
CO2 44 0,1313 20,352 0,002 0 0,1449 22,46
H2 2 0,4933 76,462 0,0016 0 0,5069 78,57
N2 28 0,1472 22,816 0,0002 0 0,1472 22,816
O2 32 0 0 0 0 0 0
TOTAL 155 0 155

12
3.7 NM PEMISAH CO2

Masuk Keluar
Komponen MR S-10 CO2 S-11
Fraksi Massa Fraksi Massa Fraksi Massa
CH4 16 0,0056 0,868 0 0 0,0065 0,5834
H2O 18 0,1973 30,582 0 0 0,2264 20,319
CO 28 0,0018 0,279 0 0 0,0021 0,1885
CO2 44 0,1449 22,46 1 65,25 0 0
H2 2 0,069 10,695 0 0 0,5928 53,204
N2 28 0,1472 22,816 0 0 0,1722 15,455
O2 32 0 0 0 0 0 0
TOTAL 155 65,25 89,75

NM CRV-
3.8 100

Masuk Keluar
Komponen MR S-11 Liq Methane Syn Gas
Fraksi Massa Fraksi Massa Fraksi Massa
CH4 16 0,0065 0,5834 0,0087 0 0,0087 0,7808
H2O 18 0,2264 20,319 0,2298 0 0,2295 20,598
CO 28 0,0021 0,1885 0 0 0 0
CO2 44 0 0 0 0 0 0
H2 2 0,5928 53,204 0,5887 0 0,5889 52,854
N2 28 0,1722 15,455 0,1728 0 0,1729 15,518
O2 32 0 0 0 0 0 0
TOTAL 89,75 0 89,75

NM
3.9 FURNACE

Masuk Keluar
Komponen MR Udara Bakar BB Gas Liq Fur Flue Gas
Fraksi Massa Fraksi Massa Fraksi Massa Fraksi Massa
CH4 16 0 0 1 8 0 0 0 0
H2O 18 0 0 0 0 0,1617 0 0,1617 0
CO 28 0 0 0 0 0 0 0 0
CO2 44 0 0 0 0 0,0869 0 0,0809 0
H2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
N2 28 0,79 129,17 0 0 0,7261 0 0,7261 0

13
O2 32 0,21 34,335 0 0 0,0313 0 0,0313 0
TOTAL 163,5 8 0 171,5

14
BAB IV

NERACA PANAS

Neraca energi pada masing-masing alat dalam sistem steam reforming


yang digunakan pada kasus tersebut adalah sebaai berikut:

4.1 HE 1
Tabel 4.1 Neraca Energi HE1
Masuk (kJ/h) Keluar (kJ/h)
Gas alam S-01
-117534488 -90196264,17
Q-01
27338223,78 0
Total Total
-90196264,17 -90196264,17

4.2 Mix-100
Tabel 4.2 Neraca Energi
Masuk (kJ/h) Keluar (kJ/h)
S-01 S-02
-90196264,17 -1061430679
Steam
-971234414,4 0
Total Total
-1061430679 -1061430679

4.3 Primary Reformer


Tabel 4.2 Neraca Energi
Masuk (kJ/h) Keluar (kJ/h)
S-02 S-03
-1061430679 -724359452,9
Q-02 Liq1
337071225,7 0
Total Total
-724359452,9 -724359452,9

4.4 Furnace

Masuk (kJ/h) Keluar (kJ/h)


Udara Bakar Flue gas

15
47794768,22 15516602,78
BB gas Liq fur
-32278165,18 0
Total Total
15516603,04 15516602,78

4.5 Cooler (E-100)

Masuk (kJ/h) Keluar (kJ/h)


Flue gas Flue gas cold
15516602,78 -321554622,9
Q-02
0 337071225,7
Total Total
15516602,78 15516602,78

4.6 Secondry reformer 2

Masuk (KJ/h) Keluar (KJ/h)


s-05
-690130850 -690130863,9
liq 2
0
Total Total
-690130850 -690130863,9

4.7 HE (E 101)

Masuk (KJ/h) Keluar (KJ/h)


s-06 s-07
-690130863,9 -905553629,9
Q-03'
215422766
Total Total
-690130863,9 -690130863,9

4.8 HTS

Masuk (KJ/h) Keluar (KJ/h)


s-07 s-08
-905553629,9 -957207611,5

16
Q 03 liq HT
-51653981,65 0
Total Total
-957207611,5 -957207611,5

4.9 HE (E102)

Masuk (KJ/h) Keluar (KJ/h)


s-08 s-09
-957207611,5 -1007540896
Q 04'
50333284,46
Total Total
-957207611,5 -957207611,5

4.10 LTS

Masuk (KJ/h) Keluar (KJ/h)


s-09 s-10
-1007540896 -1013015781
Q 04 Liq LT
-5474884,949 0
Total Total
-1013015781 -1013015781

4.11 Pemisah CO2

Masuk (KJ/h) Keluar (KJ/h)


s-10 CO2
-1013015781 -578729238,5
Q 05 s-11
-119251785,1 -553538327,5
Total Total
-1132267566 -1132267566

4.12 Methanator

Masuk (KJ/h) keluar (KJ/h)


s-10 syngass
-553538327,5 -394869162,1
Q-06 liq methan

17
158669165,4 0
Total Total
-394869162,1 -394869162,1

18
BAB V

STUDY KASUS

5.1 Pengaruh Rasio Steam terhadap Karbon

Untuk menjaga pemanasan global lebih kecil daripada 2oC, konsentrasi CO2
atmosferik tidak boleh melebihi 40 ppm V CO2 –ekivalen (Soltani dkk, 2014).
Menurut penaksiran siklus hidup produksi hydrogen global, kira-kira 75% dari
hydrogen total dunia diproduksi oleh steam methane reforming (SMR). Fasilitas
SMR mengemisikan rata-rata 7 kg CO2/kg H2, yang ekuivalen dengan 220 Mt
CO2 global tahun 2005. Dalam fasilitas SMR jumlah CO2 yang dihasilkan
tergantung pada rasio Steam-terhadap-Carbon (rasio S/C). untuk itu, disini akan
dipelajari pengaruh rasio S/C terhadap CO2 yang diproduksi H2. Ini dilakukan
dengan menggunakan fasilitas Case Studies dalam Aspen HYSYS.

5.2 Langkah Dasar untuk Melakukan Study Kasus


Langkah dasar untuk melakukan Case Studies adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan variable.
2. Menetapkan variable bebas dan variable terikat.
3. Melakukan studi kasus.

5.2.1 Langkah 1

Membuka Data Book dari menu Tools | Databook atau dengan menekan
Ctrl + D. Tekan tombol insert pada tab variables. Pilih variable dengan cara
berikut:

Objek Variabel Variabel Spesifik


SET-1 Multiplier
S-10 Master Comp Mole Frac CO2
S-10 Pasrsial Pressure CO2

19
5.2.2 Langkah 2

Klik tab Case Studies. Tekan tombol add. Centang Ind (Independent
Variable) pada variable Multiplier (Object SET-1) dan Dep (Dependent Variable)
untuk variable Master Comp Mole Frac (CO2) dan Comp Mole Frac (oxygen),
keduanya untuk Object S-10.

5.2.3 Langkah 3

Memilih Cae Study 1 pada Available Case Studies. Tekan tombol View. Isi
sebagai berikut: Low Bound 2.5, High Bound 4.5, Step Size 0.5. Klik tombol
Start. Setelah beberapa saat (sudah konvergen), klik tombol Results. Hasilnya
ditunjukkan pada gambar 5.8. jika ingin melihat hasil ini dalam bentuk table, pilih
tombol Table.

5.3 Hasil dan Pembahasan


5.3.1 Hasil Simulasi Kasus Dasar
Untuk melihat hasil perhitungan seluruh flowsheet bisa dilakukan dengan
membuka Workbook. Tab Material Streams dan Compositions dari Workbook
disajikan pada gambar 5.1. Dari tab Material Streams bisa dilihat kondisi setiap
aliran yang meliputi : vapour fraction, temperature, pressure, molar flow, mass
flow, liquid volume flow, dan heat flow.Komposisi setiap aliran bisa dilihat di tab
Compositions. Informasi mengenai energi bisa dilihat di tab Energy Streams. Tab
Unit Ops memberikan informasi mengenai tipe objek, inlet, outlet dan level
perhitungan setiap satuan operasi.
Pada simulasi di atas, laju alir massa steam dipasang sama dengan 3 kali
laju alir massa gas alam menggunakan operasi Set. Bisa dilihat tab Material
Streams dari Workbook, nilai laju alir massa steam adalah 75 tonne/h, yang
merupakan 3 x laju alir massa gas alam (25 tonne/h). Warna huruf laju alir massa
aliran gas alam adalah biru yang menandakan nilai ini disi. Sementara itu, warna
huruf laju alir massa aliran Steam adalah hitam yang menandakan bahwa nilai ini
dihitung oleh Aspen HYSYS.
Suhu aliran S-03 dihitung dengan operasi Adjust. Nilai tersebut dihitung
dengan iterasi sedemikian rupa sehingga nilai suhu pada aliran Flue gas cold

20
adalah 981 "C, yang merupakan suhu flue gas keluar setelah digunakan untuk
memasok panas ke reaktor reformer primer. Gas panas ini digunakan dalam seksi
konveksi untuk dimanfaatkan panasnya untuk memanaskan udara, steam dan gas
alam sebelum masuk proses.

Gambar 5.1 Workbook Hasil Simulasi Kasus Dasar

21
5.3.2 Hasil Simulasi Kasus 1

Gambar 5.2 Hasil Simulasi Pengaruh Rasio S/C Terhadap Produksi CO2
Keluar dari Reformer Primer

22
5.3.2 Hasil Simulasi Kasus 2

Gambar 5.3 Hasil Simulasi Pengaruh Rasio S/C Terhadap Kebutuhan


Bahan Bakar dan Produksi H2 pada syn gas

Nilai rasio S/C dar 2,5 sampai 4,5 adalah rasio yang umum digunakan
pada reformer. Terlihat pada gambar 5.8 bahwa dengan naiknya rasio S/C, rasio
konversi meningkat. Ini disebabkan oleh peningkatan ketersediaan steam untuk
reformasi dan sebagai akibatnya emisi CO2 dari reactor turun. Namun,
penambahan rasio S/C juga meningkatkan kebutuhan energy untuk reformasi
meskipun produksi hydrogen dalam syngas juga meningkat (gamabr 5.9).

23
Jadi dapat diamati bahwa semakin besar rasio S/C, semakin kecil
pemakaian gas alam. Namun ini tidak lengkap karena di dalam furnace konsumsi
bahan bakar meningkat degan menigkatnya rasio S/C. ketika S/C naik, injeksi
bahan bakar ke furnace naik lebih cepat daripada pengurangan laju umpan ke
reformer. Dengan demikian, rasio S/C lebih tinggi mengarah kepada emisi karbon
yang lebih besar ke udara. Namun, dalam hal dimana dibutuhkan produksi
hydrogen yang lebih banyak, rasio S/C yang lebih tinggi menguntungkan.

24
BAB VI

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan
1. Stream reformingadalah metode yang digunakan untuk memproduksi
hydrogen dengan mereaksikan hidrokarbon dari gas alam dengan steam
2. Cara membuat simulasi metode steam reforming pada aplikasi HYSIS adalah
3. Semakin besar rasio S/C menghasilkan emisi karbon yang lebih besar pula
4. Produksi hydrogen yang lebih banyak, rasio S/C yang lebih tinggi
menguntungkan

25

Anda mungkin juga menyukai