HIDROLOGI
Dosen Pengajar
Ir. Arody Tanga, MT
Materi
Evapotranspirasi
EVAPOTRANSPIRASI
• Pengertian Evapotranspirasi
2
1. Pengertian Evapotranspirasi
• Evapotranspirasi adalah gabungan dari evaporasi air dan transpirasi
tumbuhan yang hidup di air seperti tanaman padi di sawah.
• Besarnya evapotranspirasi perlu diketahui dalam hidrologi
untuk menentukan jumlah kebutuhan air tanaman (NFR).
• Beberapa istilah yang berkaitan dengan evapotranspirasi adalah :
1. Evapotranspirasi tetapan atau sering juga disebut Evapotranspirasi
referensi (ETo), didefinisikan sebagai laju evapotranspirasi dari suatu
permukaan luas tanaman rumput hijau setinggi 8 s/d 15 cm yang menutup
tanah dengan ketinggian seragam, dan seluruh permukaan tanah teduh
tanpa suatu bagian yang menerima sinar matahari secara langsung, lagi pula
rumputnya masih tumbuh aktif tanpa kekurangan air.
2. Evapotranspirasi tanaman (ETc)
ETc = kc. ETo
Harga kc itu berbeda-beda menurut jenis tanaman,
umur tanaman, musim dan kondisi cuaca.
ETc dinyatakan dalam mm/hari.
3
2. Menaksir Besarnya Evapotranspirasi
4
a. Metode Blaney – Criddle
ETo = c [p (0,457 T + 8,133)]
Dimana :
c = faktor penyesuaian yang tergantung dari harga minimum lengas
nisbi (R Hmin), jam penyinaran (n/N) dan kecepatan angin
(Usiang).
p = prosentase rata-rata dari jumlah jam siang tahunan, besarnya
didapat dari tabel, dicari berdasarkan bulan dan letak lintang. (tabel)
T = temperatur rata-rata harian
selama bulan yang ditinjau ( oC ).
5
b. Metode Radiasi
ETo = c (W . Rs)
Dimana :
c = faktor penyesuaian, untuk memasukkan pengaruh lengas udara
dan keadaan angin siang hari.
W = suatu faktor, untuk memasukkan pengaruh temperatur
dan ketinggian.
Rs = radiasi matahari yang dinyatakan dalam evaporasi ekivalen, mm/hari.
Rs = (0,25 + 0,50 n/N) Ra
n/N = perbandingan antara jam penyinaran matahari yang benar-benar
terukur dengan jam penyinaran maximum yang mungkin terjadi.
Nilai N dapat dilihat dari tabel apabila diketahui letak lintangnya.
Ra = jumlah radiasi yang diterima pada bagian atas atmosfir bumi.
6
c. Metode Panci Evaporasi
ETo = Kp . Epanci
Dimana :
Kp = koefisien panci (normalnya 0,75 untuk panci kelas
A) Epanci = harga evaporasi air dalam panci, (mm/hari)
7
d. Metode Penman Modifikasi
ETo = c [W.Rn + (1-W). f(u). (ea – ed)]
Dimana :
c = faktor penyesuaian yg tergantung dari kondisi cuaca siang dan malam.
W = suatu faktor yang tergantung dari temperatur.
Rn = radiasi netto dalam evaporasi ekivalen, (mm/hari),Rn = (1-) Rs – Rn1
= angka refleksi, untuk tanaman pada umumnya diambil 0
Rs = radiasi matahari yang dinyatakan dalam evaporasi ekivalen, mm/hari.
Rn1 = radiasi gelombang panjang netto (tabel)
f(u) = faktor yang tergantung dari kecepatan angin, f(u) = 0,27(1+U/100)
U = kecepatan angin pada tinggi pengukuran 2 m, (km/hari)
(ea – ed) = perbedaan tekanan uap jenuh rata-rata dengan tekanan uap
rata-rata yang sesungguhnya pada temperatur rata-rata, (mbar)
Cara Penman memberikan hasil yang lebih memuaskan
dibanding cara lainnya karena data yang digunakan dalam
lebih lengkap. Metode ini disarankan dlm perencanaan irigasi 8
Contoh Perhitungan Evapotranspirasi
Suatu lokasi dengan letak 30o lintang utara, dan berada pada ketinggian +95 m
dari muka air laut. Hitung besarnya evapotranspirasi pada Bulan Juli dengan
metode Penman Modifikasi.
9
Langkah perhitungan dengan metode Penman Modifikasi adalah sebagai
berikut :
1. Hitung temperatur udara rata-rata bulanan (T)
◙ T rata-rata = 0.5 (35+22) = 28.50°C
2. Hitung kelembaban relatif rata-rata bulanan (RH)
◙ RH rata-rata = 0.5 (80+50) = 55%
3. Tentukan tekanan uap jenuh rata-rata (ea)
◙ dari tabel 3.5.a didapat ea = 38.9 mbar
10
4. Hitung tekanan uap rata-rata yang sesungguhnya (ed)
Bila temperatur bola basah dan temperatur bola kering tidak ada maka
nilai ed dihitung dengan rumus : ed = ea x RH/100
Oleh karena temperatur bola basah dan bola kering diketahui maka
nilai ed ditentukan dengan menggunakan tabel 3.5.b., dimana depresi
temperatur adalah selisih temperatur bola.
◙ depresi temperatur = 24 – 20 = 4°C, dari tabel 3.5.b
didapat ed = 20.7 mbar
11
12
6. Hitung pengaruh kecepatan angin, f(u)
U adalah kecepatan angin pada tinggi pengukuran 2 m. Apabila
pengukuran kecepatan angin bukan pada tinggi 2 m, maka perlu
dikalikan dengan faktor koreksi sesuai dengan tabel berikut :
Tinggi Pengukuran 0.50 1.00 1.50 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
Faktor koreksi 1.35 1.15 1.06 1.00 0.93 0.88 0.85 0.83
13
Tabs I (a)-0 2
”’ 0 10 20 JO §O $ 70 TO 90
15
9. Hitung radiasi matahari netto (Rn).
Ra adalah radiasi pada bagian atas atmosfir bumi.
◙ dari tabel 3.5.f didapat Ra = 16.8 mm/hari
N adalah lama penyinaran rata-rata yang mungkin terjadi.
◙ dari tabel 3.5.g didapat N = 13.9 jam/hari
16
O
5 o
1 t+ a 5 15 • 1
J
. o
1'7-*
“. 7•9
! .Tu1i .4 St• bsrt. ?kt, Nop.
#•7
8
g
9..?
tO 2
DO*3
1} 2 •9
11•2
12. 0 12 0 12 0
1Z 0
Besarnya radiasi netto mengikuti rumus : Rn = (1-) Rs – Rn1
adalah angka refleksi, untuk tanaman umumnya diambil = 0.25
Rn1 adalah radiasi gelombang panjang netto yang diperoleh dengan
rumus :
Rn1 = f(T). f(ed). f(n/N)
◙ dari tabel 3.5.i didapat f(T) = 16.4
◙ dari tabel 3.5.j didapat f(ed) = 0.13
◙ dari tabel 3.5.k didapat f(n/N) = 0.85
Diperoleh :
◙ Rn1 = f(T). f(ed). f(n/N) = (16.4) .(0.13) . (0.85) = 1.8 mm/hari
Jadi besarnya radiasi netto adalah :
◙ Rn = (1-) Rs – Rn1 = (1-0.25) . (11.2) – (1.8) = 6.6 mm/hari
20
21
10. Hitung faktor penyesuaian (c).
Faktor c adalah faktor penyesuaian yang tergantung dari kondisi cuaca
siang dan malam, yang didapat melalui tabel 3.5.1. Perbandingan
kecepatan angin U siang / U malam umumnya mendekati 2.
◙ dengan RH max = 80%, Rs = 11.2 mm/hari, U siang/U malam = 2
U siang = 232 km/hari = (230 x 1000)/(24 x 3600) = 2.66 m/det,
dari tabel 3.5.1, dengan cara interpolasi didapat c = 1.08
22
11. Hitung evapotranspirasi referensi (ETo).
◙ ETo = c [W.Rn + (1-W). f(u). (ea – ed)]
Jadi besar evapotranspirasi referensi ETo pada Bulan Juli dilokasi perhitungan
sebesar 9,73 mm/hari.
SELESAI
2