Anda di halaman 1dari 27

BATUAN

• Batuan tersusun atas mineral, yang merupakan


senyawa kimia padat yang terbentuk secara
alami.
• Batuan adalah material padat yang terdiri dari
satu atau beberapa mineral dan terbentuk secara
alami. Umumnya batuan bersifat heterogen
(terbentuk dari beberapa tipe/jenis mineral), dan
hanya beberapa yang homogen (disusun oleh
satu mineral atau monomineral).
Batuan dibedakan menjadi 3 macam
yaitu :
• Batuan bekuan/ Batuan Beku (Igneous Rock) disusun
oleh mineral hasil pembekuan magma.
• Batuan endapan/ Batuan Sedimen (Sedimentary
Rock) sebagai hasil pengendapan rombakan batuan
yang diangkut oleh air (sungai) dan terendapkan
pada suatu cekungan seperti laut, danau, sungai atau
rawa.
• Batuan malihan/ Batuan Malihan (Metamorphic
Rock) berasal dari batuan bekuan dan batuan
endapan yang termalihkan susunan mineralnya.
Batuan beku (igneous rocks)

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk


dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa
proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai
batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik).

Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Genetik


Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya
dari batuan beku, pembagian batuan beku ini merupakan
pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan batuan lebih
lanjut. Pembagian genetik batuan beku adalah sebagai berikut :
1. Batuan Beku Intrusif
2. Batuan Beku Ekstrusif
.
Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang


terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya
atau hasil aktivitas kimia maupun organisme,
yang di endapkan lapis demi lapis pada
permukaan bumi yang kemudian mengalami
pembatuan (Pettijohn, 1995).
Berdasarkan teksturnya dibagi menjadi 2
kelompok besar, yaitu batuan sedimen klastik dan
batuan sedimen non klastik.
Batuan sedimen dibagi menjadi:

Batuan Sedimen Klastik Batuan Sedimen Non Klastik


Batuan sedimen klastika Batuan sedimen non-klastik
(detritus, mekanik, eksogenik) adalah batuan sedimen yang
adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil
penguapan suatu larutan, atau
terbentuk sebagai hasil
pengendapan material di tempat
perombakan dari batuan yang
itu juga (insitu). Proses
sudah ada. Proses pembentukan batuan sedimen
perombakan itu meliputi kelompok ini dapat secara
pelapukan, erosi, transportasi kimiawi, biologi /organik, dan
dan kemudian redeposisi kombinasi di antara keduanya
(pengendapan kembali). (biokimia).
Batuan malihan (metamorphic rocks)

Batuan metamorf atau batuan


malihan adalah kelompok batuan hasil
ubahan atau transformasi baik secara
fisik maupun kimia dari tipe batuan lain
yang sudah ada (protolith).
Secara umum struktur batuan metamorf
dibedakan menjadi 2, yaitu :

Struktur Non Foliasi,


Struktur Foliasi,
struktur yang dibentuk
struktur paralel yang
oleh mineral-mineral
dibentuk oleh mineral
equidimensional dan
pipih/mineral
umumnya terdiri dari
prismatik, sering
butiran-butiran granular,
terjadi pada
sering terjadi pada
metamorfosa regional.
metamorfosa kontak.
Klasifikasi Batuan
TANAH
Sistem klasifikasi tanah adalah suatu
sistem pengaturan beberapa jenis tanah yang
berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang
serupa kedalam kelompok dan subkelompok
berdasarkan pemakaiannya. Sebagian besar
sistem klasifikasi tanah yang telah
dikembangkan untuk tujuan rekayasa
didasarkan pada sifat-sifat indeks tanah yang
sederhana seperti distribusi ukuran dan
plastisitas.
Klasifikasi Tanah
• 1. Klasifikasi Berdasarkan Tekstur
Dalam arti umum, yang dimaksud dengan tekstur tanah
adalah keadaan permukaan tanah yang bersangkutan.
Tekstur tanah dipengaruhi oleh ukuran tiap-tiap butir
yang ada didalam tanah. Pada umumnya tanah asli
merupakan campuran dari butir-butir yang mempunyai
ukuran yang berbeda-beda. Dalam sistem klasifikasi
tanah berdasarkan tekstur , tanah diberi nama atas
dasar komponen utama yang dikandungnya , misalnya
lempung berpasir, lempung berlanau dan seterusnya.
Klasifikasi Berdasarkan Pemakaian
Klasifikasi berdasarkan tekstur adalah relatif
sederhana karena ia hanya didasarkan distribusi ukuran
tanah saja. Dalam kenyataannya , jumlah dan jenis dari
mineral lempung yang terkandung oleh tanah sangat
mempengaruhi sifat fisis tanah yang bersangkutan.
Oleh karena itu, kiranya perlu untuk
memperhitungkan sifat plastisitas tanah yang
disebabkan adanya kandungan mineral lempung , agar
dapat menafsirkan ciri-ciri suatu tanah. Pada saat
sekarang ada dua sistem klasifikasi tanah yang selalu
dipakai oleh para ahli teknik sipil. Sistem-sistem
tersebut adalah: Sistem klasifikasi AASHTO dan Sistem
klasifikasi Unified.
Sistem Klasifikasi AASHTO (1929)
Sistem ini sudah mengalami beberapa perbaiakan. Klasifikasi ini didasarkan pada
kriteria dibawah ini:
1) Ukuran butir :
Kerikil: bagian tanah yang lolos ayakan dengan diameter 75 mm dan yang
tertahan di ayakan No.20 (2mm).
Pasir: bagian tanah yang lolos ayakan No 10 (2mm) dan yang tertahan pada ayakan
No. 200 (0,075mm).
Lanau dan lempung: bagian tanah yang lolos ayakan No. 200.
2) Plastisitas:
Nama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah mempumyai
indeks plastisitas sebesar 10a tau kurang. Nama berlempung dipakai bila mana
bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai indeks plastik sebesar 11 atau
lebih.
3) Apabila batuan ( ukurannya lebih besar dari 75mm) ditemukan didalam contoh
tanah yang akan ditentukan klasifikasi tanahnya , maka batuan-batuan tersebut
harus dikeluarkan terlebih dahulu. Tetapi persentase dari batuan yang dikeluarkan
tersebut harus dicatat.
Sistem Klasifikasi Unified (1942)
• Sistem ini mengelompokkan tanah kedalam dua kelompok
besar yaitu:
1) Tanah berbutir kasar (coarse-grained-soil), yaitu: tanah
kerikil dan pasir dimana kurang dari 50% berat total contoh
tanah lolos ayakan No.200. Simbol dari kelompok ini
dimulai dengan huruf awal G atau S. G adalah untuk kerikil
(gravel)atau tanah berkerikil dan S adalah untuk pasir
(sand) atau tanah berpasir.
2) Tanah berbutir halus (fine-granied-soil), yaitu tanah
dimana lebih dari 50% berat total contoh tanah lolos
ayakan No.200. Simbol dari kelompok ini dimulai dengan
huruf awal M untuk lanau (silt) anorganik, C untuk lempung
(clay) anorganik, dan O untuk lanau-organik dan lempung-
organik.
Mineral
• Mineral adalah bahan pembentuk batuan. Batuan dapat tersusun
oleh satu mineral atau campuran beberapa macam mineral.
• Mineral berasal dari magma yaitu suatu cairan silikat kimia, baik
logam maupun non logam. Mineral ini terbentuk karena proses
kristalisasi pada temperatur tertentu ketika terjadi proses
pendinginan.
• Mineral – Senyawa anorganik terbentuk secara alamiah, padat serta
mempunyai komposisi kimia dan struktur dalam tertentu. Contoh :
kwarsa SiO2.
• Mineraloid – Senyawa anorganik terbentuk secara alamiah, padat
serta mempunyai komposisi kimia tetapi tidak mempunyai struktur
dalam tertentu atau amorf (obsidian, opal).
• Di dunia dijumpai 3000 jenis mineral, tapi yang umum ± 20 jenis
mineral.
Mineral Tanah
Bahan mineral tanah merupakan bahan anorganik
tanah yang terdiri dari berbagai ukuran, komposisi dan jenis
mineral. Mineral tanah berasal dari hasil pelapukan batuan-
batuan yang menjadi bahan induk tanah. Pada mujlanya
batuan dari bahan induk tanah mengalami proses
pelapukan dan menghasilkan regolit. Pelapukan lebih lanjut
menghasilkan tanah dengan tektur masih kasar.
• Komposisi mineral dalam tanah sangat tergantung dari
beberapa faktor sebagai berikut:
(1) jenis batuan induk asalnya,
(2) proses-proses yang bekerja dalam pelapukan batuan
tersebut, dan
(3) tingkat perkembangan tanah.
• Berdasarkan keberadaan silikat dalam mineral
tanah, maka mineral dalam tanah
dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
(1) kelompok mineral silikat, dan
(2) kelompok mineral bukan silikat.
Kelompok Mineral Silikat
Kelompok mineral silikat dibagi
lagi menjadi 11 kelompok,
yaitu:
Kelompok Mineral Bukan Silikat:
• Mineral Liat
• Mika
Kelompok mineral bukan silikat
• Serpentin
dibagi lagi menjadi 6 kelompok,
• Kerangka Feldsfar
yaitu: (1) mineral fosfat, (2)
• Piroksin
mineral karbonat, (3) mineral
• Amfibol
klorit, (4) mineral sulfat, (5)
• Olivin
mineral hidroksida, dan (6)
• Garnet
mineral oksida.
• Epidol
• Orto dan Cincin
• Silikat
Tekstur batuan beku mengambarkan keadaan yang
mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri.

Mineralogi Batuan Beku


Pada gambar tersebut diperlihatkan
pengelompokan batuan beku dalam bagan,
berdasarkan susunan mineralogi. Gabro adalah
batuan beku dalam dimana sebagian besar
mineral-mineralnya adalah olivine dan piroksin.
Sedangkan felsparnya terdiri dari felspar
plagioklas Ca. Teksturnya kasar atau fanerik,
karena mempunyai waktu pendinginan yang
cukup lama didalam litosfer. Kalau dia membeku
lebih cepat karena mencapai permukaan bumi,
maka batuan beku yang terjadi adalah basalt
dengan tekstur halus.
Jadi gabro dan basalt keduanya mempunyai
susunan mineral yang sama, tetapi teksturnya
berbeda. Demikian pula dengan granit dan
riolit atau diorit dan andesit. Granit dan diorit
mempunyai tekstur yang kasar, sedangkan
riolit dan andesit, halus. Basalt dan andesit
adalah batuan beku yang banyak dikeluarkan
gunung berapi, sebagai hasil pembekuan lava.

Anda mungkin juga menyukai