PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelat adalah elemen horisontal struktuk yang mendukung beban mati maupun
beban hidup dan menyalurkannya kerangka vertikal dari sistem struktur.
Perancangan dan analisis pelat satu arah dan dua arah dapat dilakukan dengan
beberapa metoda. Oleh karena semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, maka
metoda perancangan pelat juga mengalami perkembangan termasuk juga peraturan
yang digunakan.
Peraturan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK
SNI 03-2847-2002) adalah peraturan beton yang baru untuk menggantikan Peraturan
Beton SK SNI-T-15-1991-03. Dalam peraturan baru ini banyak perbedaan yang ada SK
SNI-T-15-1991-03, baik dalam dasar-dasar perencanaan maupun persyaratan
perencanaan. Untuk perancangan dan analisis struktur pelat juga banyak perbedaannya.
Tujuan
Perancangan dan Analisis Sistem Pelat Lantai Dua Arah Menurut SK SNI 03-2847-
2002 ini bertujuan menampilkan perancangan sistem pelat lantai beserta persyaratan-
persyaratan yang mengatur secara detail dan terperinci. Serta membandingkan
perbedaan antara SK SNI-T-15-1991-03 dengan SK SNI 03-2847-2002.
Struktur Beton 2 1
Kelompok 2
Batasan Permasalahan
Struktur Beton 2 2
Kelompok 2
1. Suatu bangunan bertingkat banyak dengan sebagian denah lantai tampak pada
Gambar 1.1. Digunakan sistem lantai tanpa balok dengan kolom persegi, tinggi
bersih tiap lantai 3,50 m. Bangunan tidak mengalami gempa bumi sehingga yang
ditinjau hanyalah beban gravitasi dengan beban hidup 3,50 kPa, beban mati 0,45
kPa, sedang fc’ = 35 Mpa, fy = 350 Mpa. Rencanakan panel plat ujung dan
penulangan yang diperlukan.
Gambar 1.1
Struktur Beton 2 3
Kelompok 2
Penyelesaian :
6975
1,40
4950
Kekakuan balok
Struktur Beton 2 4
Kelompok 2
Pemeriksaan lendutan,
f
0,8 y l n
h
1500
36 5 m 0,2
350
0,8
h 1500
x6975 192,75
36 5(1,4)0 0,2
Karena tidak menggunakan balok tepi, tebal tersebut harus ditambah 10%, dengan
demikian h = 212 mm, yang kurang lebih sama dengan perkiaan semula, sehingga tetap
menggunakan h = 210 mm.
Struktur Beton 2 5
Kelompok 2
Kolom Interior :
Gambar 1.2
VU = [ ( l1 ) ( l2 ) – ( c1 + d ) ( c2 + d ) ] WU
VU = 447,8 kN
b0 = 2 ( c1 + d + c2 + d )
= 2 ( 1470 )
= 2940
AC = ( b0 ) ( d )
AC = 2d ( c1 + c2 + 2d )
AC = 543900 mm2
Struktur Beton 2 6
Kelompok 2
2 f c ' Ac
1) Vc 1
c 6
3
2 35 x543900 x10
Vc 1
1 6
Vc 1608,88kN
d f ' c Ac
2) Vc s 2
b0 12
3
40 x185 35 x543900 x10
Vc 2
2940 12
Vc 1211,218kN
1
3) Vc f ' c Ac
3
1
Vc 35 x543900 x10 3
3
Vc 1072,58kN
Struktur Beton 2 7
Kelompok 2
Kolom Eksterior :
Gambar 1.3
VU = 260,96 kN
VU 260,96
Vn 347,95kN
0,75
( nilai Ø berdasarkan SKSNI-03-2847-2002 pasal 11.3.2.(3) )
b0 = 2c1 + d + c2 + d = 2c1 + c2 + 2d
AC = ( b0 ) ( d )
AC = d ( 2c1 + c2 + 2d )
AC = 355200 mm2
Struktur Beton 2 8
Kelompok 2
2 f c ' Ac
1) Vc 1
c 6
2 35 x355200 x10 3
Vc 1
0,9 6
Vc 1128,52kN
d f ' c Ac
2) Vc c 2
b0 12
3
30 x185 35 x355200 x10
Vc 2
1920 12
Vc 856,43kN
1
3) Vc f ' c Ac
3
1
Vc 35 x355200 x10 3
3
Vc 700,46kN
Struktur Beton 2 9
Kelompok 2
8 8
8 8
Untuk panel plat ujung, faktor distribusi momen (Daftar 1) adalah :
Mu pada tumpuan interior pertama = 0,65 M0
+ Mu pada lapangan = 0,35 M0
Mu pada tumpuan interior kedua = 0,65 M0
Momen rencana negatif, - Mu = 0,65 (252,7) = 164,2 kNm
Momen rencana positif, + Mu = 0,35 (252,7) = 88,4 kNm
Momen negatif eksterior, - Mu = 0,65 (252,7) = 164,2 kNm
Apabila eksterior tepi benar-benar tertahan sebetulnya momen rencana positif
arah melebar bangunan dapat menggunakan faktor 0,35 < 0,52.
Pada lajur kolom eksterior tidak ada balok tepi yang mengalami puntir, dengan demikian
nilai banding kekuatan c = 0, selanjutnya juga α1 = 0.
Dari daftar momen lajur kolom (lihat Daftar), faktor distribusi momen negatif pada
tumpuan eksterior adalah 100%, momen positif lapangan 60%, dan mommen negatif
interior 75%.
Kuat momen nominal Mn yang akan dipakai untuk pelimpahan momen geser kolom tepi
adalah yang diperoleh berdasrkan nilai : - Mu = 87,6 kNm.
Struktur Beton 2 10
Kelompok 2
1 5,5 1 7,5
0,73 1,36
2 7,5 2 5,5
1 1
0 0
2 2
Struktur Beton 2 11
Kelompok 2
Gaya geser rencana pada kolom tepi dengan memperhitungkan momen interior :
87,6
VU = kNm
6,975
235,8
VU = - kNm
6,975
87,6 235,8
VU = 260,96 + -
6,975 6,975
235,8−87,6
𝑉𝑢 = 260,96 − 6,975
= 239,7 kN
VU 239,7
Vn 319,6kN
0,75
( nilai Ø berdasarkan SKSNI-03-2847-2002 pasal 11.3.2.(3) )
Struktur Beton 2 12
Kelompok 2
Gambar 1.4
menentukan letak titik berat penampang kritis dengan menggunakan momen statis :
Ac = b0 (d)
= {2 (c1 + ½ d ) + c2 + d } d
= (2c1 + 2d + c2 ) d
= 349050 mm2
1 1 1
2 c1 d dx c2 d c2 d x0
x=
2 2 2
1
2 c1 d d c2 d d
2
2
1
d c1 d
x=
2
2c1d d c2 d d 2
2
Struktur Beton 2 13
Kelompok 2
2
1
d c1 d
x=
2
d (2c1 c2 2d )
2
1
195 450 195
x= 2
195(2 x195 500 2 x195)
299756
x=
1790
x = 167 mm
Jarak dari muka kolom ke itik berat penampang kritis, s= 167 – ½ (195) = 69,50 mmm.
Gaya geser Vu dilimpahkan dari muka kolom ke pusat berat penampang kritis dengan
menambahkan momen kolom eksterior Mu = 88,9 kNm.
M u 104,8259
Mn 131,0324kNm
0,80
1
v 1
2 b1
1
3 b2
di mana, kolom tepi menggunakan nilai b1 = (c1 + 1/2d) = (50 + 97,5) = 547,50 mm
1 1
v 1 1 0,37
2 547,5 1 0,59
1
3 695
Momen inersia sisi penampang kritis yang sejajar dengan arah momen terhadap
sumbu melebar bangunan :
Struktur Beton 2 14
Kelompok 2
Momen inersia sisi penampang kritis yang tegak lurus dengan arah momen
terhadap sumbu melebar bangunan :
Tegangan geser akibat geser keliling kolom, efek Mn, dan berat dinding adalah :
= 0,431 MPa
Vc 637275
Vc maksimum ijin = b = 349050 = 1,826 MPa > Vn = 0,431 Mpa
0d
= 0,213 MPa
Vc 637275
Vc maksimum ijin = b = 349050 = 1,826 MPa > Vn = 0,213 Mpa
0d
Struktur Beton 2 15
Kelompok 2
Untuk menahan teganan geser pada daerah kolom di sudut bangunan yang
cenderung menahan geser yang lebih besar, ada kemungkinan memerlukan
usaha-usaha perkuatan penebalan yang dapat dilakukan dengan membuat
kepala kolom atau perbesaran kolom, atau kepala geser.
Gambar 1.5
Struktur Beton 2 16
Kelompok 2
Pemeriksaan As
AS f y
a
0,85 f C ' b
1175,926(400)
𝑎 = 0,85 (30)(1160) = 15,902 mm
82,55(10)6 = As (400) [195 – ½(14,69)]
As = 1099,758 mm2
Maka untuk tulangan tambahan ini gunakan batang tulangan D13
berjarak p.k.p. 100 mm, dan dipasang pada lajur kolom selebar 500 mm,
kemudian dijangkarkan ke dalam kolom sesuai dengan panjang
penyaluran yang diperlukan.
Untuk pelimpahan momen geser pada daerah muka kolom interior
dilakukan dengan cara yang sama, harap diperhatikan bahwa kadang-
kadang dihadapi permasalahan pola pembebanan dan bentang yang tidak
sama pada peninjauan suatu kolom interior.
133,35
+ 𝑀𝑛 lapangan tiap meter lebar = = 48,491 kNm
2,75
Tulangan negatif :
𝑀𝑛 = As fy (d – 1/2a)
Struktur Beton 2 17
Kelompok 2
201,1
s pada momen negatif = (1000) = 183 𝑚𝑚 𝑝. 𝑘. 𝑝.
1098
apabila digunakan tulangan yang sama untuk daerah momen positif, maka :
−𝑀 48,491
s pada momen positif = + 𝑀𝑛 (𝑠) = 81,615 (1098) = 652 mm2
𝑛
Tulangan positif :
+ 𝑀𝑛 48,491
𝐴𝑠 = (𝐴𝑠 ) = (1098) = 652 mm2
− 𝑀𝑛 81,615
132,7
s pada momen positif = (1000) = 204 mm
625
daerah momen negatif kolom eksterior : 10D13 berjarak 240 mm, dan 8
batang dipasang di luar lebar lajur pelimpahan momen lentur 1160 mm.
Struktur Beton 2 18
Kelompok 2
MR 71,12
Momen Lapangan : 𝑀𝑛 = = = 88,90 𝑘𝑁𝑚
Ø 0,80
74,80
𝑀𝑛 interior tiap meter lebar = = 27,21 𝑘𝑁𝑚
2,75
88,90
+ 𝑀𝑛 lapangan tiap meter lebar = = 32,33 𝑘𝑁𝑚
2,75
Tulangan negatif :
𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑓𝑦 (𝑑 − 1⁄2 𝑎)
27,21 = As (400)(0,9)(195)
78,5
s pada momen negatif = (1000) = 211 mm p.k.p.
335
Tulangan positif :
+ 𝑀𝑛 32,33
𝐴𝑠 = (𝐴𝑠 ) = (355) = 422 𝑚𝑚2
− 𝑀𝑛 27,21
Struktur Beton 2 19
Kelompok 2
78,5
s pada momen negatif = (1000) = 186 mm p.k.p.
422
Tinggi efektif plat (d) pada arah melebar bangunan juga lebih pendek dari
yang digunakan pada arah memanjang bangunan. Untuk
memperhitungkan batang tulangan pokok arah memenjang bangunan
digunakan d = 185 mm. Kemudian untuk seluruh rencana penulangan plat
dibuat daftar dan gambar, lihat Tabel 1.2 dan Gambar 7.3.
Tabel 1.2
Arah Memanjang Arah Melebar
Ukuran Momen Ukuran
Jenis Momen
Lajur As perlu Tulangan (kNm) tiap As perlu Tulangan
Momen (kNm) tiap m’
Dan jarak m’ Dan jarak
Negatif D13 D13
81,615 1098 47,251 658
Interior 180 mm 200 mm
Negatif D13 D10
Kolom 40,410 544 23,4 326
Eksterior 240 mm 200 mm
Positif D13 D10
48,491 652 28,08 391
Lapangan 200 mm 220 mm
Negatif D10 D10
27,210 355 9.733 136
Interior 200 mm 400 mm
Negatif D10 D10
Tengah 0 0 0 0
Eksterior 400 mm 400 mm
Positif D10 D10
32,33 422 11,569 161
Lapangan 180 mm 400 mm
Struktur Beton 2 20
Kelompok 2
Gambar 1.6
Struktur Beton 2 21
Kelompok 2
2. Suatu bangunan bertingkat banyak dengan sebagian denah lantai seperti pada
Gambar 7.3.1. Menggunakan sistem lantai dicor secara monolit denmgan balok dan
kolom persegi, tinggi bersih tiap lantai 4,00 m, lebar panel 5,50 m, panjang panel
7,20 m. Beban yang ditinjau : beban gravitasi, beban hidup 5,40 kPa, beban mati
0,70 kPa, fc’ = 30 MPa, fy = 400 Mpa. Rencanakan panel plat dan penulangannnya.
Penyelesaian :
Struktur Beton 2 22
Kelompok 2
Pemeriksaan lendutan
Karena unsur kekuatan αmdalam persamaan tersebut belum diketahui, sehingga dipakai
persamaan
berikut :
fy 400
0,8 0,8
h 1500 n 1500 6900 153mm
36 9 36 12
( Berdasarkan SKSNI 03-2847-2002 pasal 15.3.3).(c) )
dan tidak perlu lebih dari :
fy 400
0,8 0,8
h 1500 n 1500 6900 205mm
36 36
Dengan demikian anggapan awal tebal plat h = 180 mm, sampai sejauh ini dapat dipakai.
Struktur Beton 2 23
Kelompok 2
gambar 2.1
Sesuai SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.2 ayat 4, lebar efektif (bE) diperhitungkan sebagai
berikut:
dengan syarat panjang (flens) tidak lebih dari 4t = 4(180) = 720 mm.
Sesuai SK SNI 03-2847-2002 pasal 10.10(2) lebar efektif (bE) diperhitungkan sebagai
berikut :
dengan syarat :
tidak boleh melebihi seperempat bentang balok ¼ (5500) = 1375 mm
lebar efektif sayap (flens) dari masing-masing sisi badan balok tidak
boleh melebihi delapan kali tebal pelat 8t = 8(180) = 1440 mm dan
setengah jarak bersih antara balok-balok yang bersebelahan
½ [5500 – (1/2 . 400) – (1/2 . 400)] = ½ (5100) = 2550 mm
Struktur Beton 2 24
Kelompok 2
15228000 32640000
y 180,50mm
265200000
= 5104094299 mm4
lb1 = lb
Ecb = E cs
Ecblb 5104094299
1 1,46
Ecsls1 3499200000
lb2 = lb
Ecb = E cs
Ecblb 5104094299
1 1,91
Ecsls 2 2673000000
Struktur Beton 2 25
Kelompok 2
fy
0,8
h 1500 n
1
36 5 m 0,121
400
0,8
h 1500 6900 161mm
1
36 5(1,33)1,69 0,121
1,33
400
0,8
h 1500 6900 160,32mm
36 5(1,3)1,69 0,2
Dengan demikian, dapat tetap digunakan tebal h = 180 mm, dengan d = 150 mm.
Wu = 13,37 kPa
Struktur Beton 2 26
Kelompok 2
1
M 0 WU 2 ( 1 ) 2
8
1
M 0 13,37 x5,5 x(6,9) 2
8
M 0 437,625 kNm
1
M 0 WU 1 ( 2 ) 2
8
1
M 0 13,37 x7,2 x(5,2) 2
8
M 0 325,372 kNm
Distribusi momen :
gambar 2.2
Struktur Beton 2 27
Kelompok 2
Ecblb
1 1,46
Ecsls1
2 5,5
0,764
1 7,2
2
maka 1 1,46(0,764) 1,12 1,0
1
Faktor momen dari interpolasi nilai berdasarkan SKSNI 03-2847-2002 pasal 15.6.4).(1) :
(0,764 0,75)0,50
Mu 0,75 0,80
0,90 0,75
(0,764 0,75)0,50
Mu 0,75 0,80
0,90 0,75
Ecblb
1 1,91
Ecsls 2
2 7,2
1,309
1 5,5
2
maka 1 1,91(1,309) 2,50 1,0
1
Faktor momen dari interpolasi nilai berdasarkan SKSNI 03-2847-2002 pasal 15.6.4).(1) :
Struktur Beton 2 28
Kelompok 2
Wu = 13,37 kPa
karena ( 1)( 2 / 1) 1,0 pelimpahan geser akibat beban wu dari plat ke balok akan
mengikuti bentuk bidang trapesium dan segitiga dengan menarik garis sudut 45° dan
garis di tengah-tengah panel arah memanjang. Bagian beban yang lebih besar akan
dipikul oleh balok bentang arah melebar dengan harga terbesar terdapat di muka kolom
interior pertama. Gaya geser rencana untuk setiap meter lebar pada arah melebar,
adalah :
1
Vu = (1,15)( wu )(n 2)
2
1,15(13,37)(5,2) 2
Vu =
2(5,2)
Vu = 39,98kN / m'
Struktur Beton 2 29
Kelompok 2
1
VC f C ' bd
6
1
VC 0,6 30 1000 x150 x10 3
6
VC 82,158 kN
Vu < Vc
1
VC f C ' bd
3
1
VC 0,75 30 1000 x150 x10 3
3
VC 205,396 kN
Vu < Vc
Dengan demikian tebal plat cukup aman dan tahan terhdap geser.
42,67
Mn tiap meter lebar lajur 23,58kNm
1,81
Struktur Beton 2 30
Kelompok 2
18,38
+ Mn tiap meter lebar lajur 12,70kNm
0,8(1,81)
Lajur Tengah :
Lebar lajur tengah = 5,5 – 2,75 = 2,75 m
56,891
Mn tiap meter lebar lajur 25,86kNm
0,8(2,75)
30,634
+ Mn tiap meter lebar lajur 13,93kNm
0,8(2,75)
Lajur Tengah :
Lebar lajur tengah = 7,2 – 2,75 = 4,45 m
71,907
Mn tiap meter lebar lajur 20,20kNm
0,8(4,45)
38,719
+ Mn tiap meter lebar lajur 10,88kNm
0,8(4,45)
Mn = As fy (d – 1/2a)
Struktur Beton 2 31
Kelompok 2
Asfy 479(400)
a 7,513mm
0,85 fc' b 0,85(30)(1000)
Arah melebar
Arah memanjang
1 7,2
1 5,5 1,31
0,76 2 5,5
2 7,2
1
2,50
1 1,12 2
2
Struktur Beton 2 32
Kelompok 2
132,7
s (1000)
As
Selanjutnya dengan cara yang sama, dihitung luas tulangan yang diperlukan untuk
masing-masing arah, aik untuk lajur kolom maupun lajur tengah. Karena batang tulangan
saling menyilang, maka untuk penulangan arah melebar bangunan menggunakan tinggi
efektif d 180 20 13 6,5 110 mm, dimana posisi tulangan arah melebar
Struktur Beton 2 33
Kelompok 2
3. Rencanakan Pelat Lantai dua arah dengan ukuran seperti terlihat pada gambar 4.3.
luas dibadi atas 25 panel dengan masing-masing ukuran 7000 x 6000 mm. Kekuatan
beton (fc’) = 30 MPa kekuatan baja (fy) = 400 MPa. Beban hidup layan yang harus
dipikul adalah 2,50 Kn/m2 . Tinggi tingkat 3800mm ukuran balok panjang 350 x 700
mm2 balok pendek 300 x 1600 mm2 kolom atas dan bawah 400 x 400 mm2 tebal
pelat lantai asumsi awal 180 mm. keempat jenis panel (sudut pinggir sisi panjang
pinggir sisi pendek dan dalam) diberi nomor 1,2,3, dan 4.
Gambar 3.1
Struktur Beton 2 34
Kelompok 2
Penyelesaian
a) B1 - B2
Lebar efektif (Be) diambil yang terkecil dari Be berikut :
Gambar 3.2
Struktur Beton 2 35
Kelompok 2
𝑏 𝑡 𝑡 𝑡 𝑏 2 𝑡 2
1+( 𝐸 − 1)( )[4−6( )+4 ( ) + ( 𝐸 − 1)( ) ]
𝑏𝑊 ℎ ℎ ℎ 𝑏𝑊 ℎ
k= 𝑏 𝑡
1+ ( 𝐸 − 1)( )
𝑏𝑊 ℎ
1 +(3,97−1)(0,257)[4−6(0,257)2 +(3,97−1)(0,257)2
= 1+(3,97−1)(0,257)
= 1,769
𝑏𝑊 ℎ 3 350(700)3
𝐼𝑏=𝑘 = (1,769) = 1,7677 𝑥 1010 𝑚𝑚4
12 12
6000(180)3
𝐼𝑠= = 2,916 𝑥 109 𝑚𝑚4
12
b) B3 - B4
Lebar efektif (bE) diambil yang terkecil dari bE berikut :
bE = bw + 2 (h-t) = 350 + (700-180)
= 870 mm (digunakan)
bE = bW + 4(t) = 350 + 4 (180)
= 1070 mm
𝑏𝐸 1390 t 180
𝑏𝑊
= 350
; h = 700 = 0,257
K = 1,483
𝑏𝑊 ℎ 3 350(700)3
𝐼𝑏= 𝑘 = (1,483) = 1,484 𝑥 1010 𝑚𝑚4
12 12
3000(180)3
𝐼𝑠= = 1,458 𝑥 109 𝑚𝑚4
12
Struktur Beton 2 36
Kelompok 2
c) B5 - B6
Lebar efektif (bE) diambil yang terkecil dari bE berikut :
bE = bw + 2 (h-t) = 350 + 2(600-180)
= 1140 mm (digunakan)
bE = bW + 8(t) = 350 + 8 (180)
= 1740 mm
𝑏𝐸 1140 t 180
𝑏𝑊
= 300
= 3,80 ; h = 600 = 0,3
K = 1,747
𝑏𝑊 ℎ 3 300(600)3
𝐼𝑏= 𝑘 = (1,747) = 9,434 𝑥 109 𝑚𝑚4
12 12
7000(180)3
𝐼𝑠= = 3,402 𝑥 109 𝑚𝑚4
12
𝐸𝑐𝑏 𝐼𝑏 9,434 𝑥 109
𝛼= = → (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑝 )
𝐸𝑐𝑝 𝐼𝑝 13,402 𝑥 109
=2,773
d) B7 - B8
Menentukan t Lebar efektif (bE) diambil yang terkecil dari bE berikut :
𝑏𝐸 720 t 180
𝑏𝑊
= 300
= 2,40 ; h = 600 = 0,3
K = 1,473
𝑏𝑊 ℎ 3 300(600)3
𝐼𝑏= 𝑘 = (1,473) = 7,954 𝑥 109 𝑚𝑚4
12 12
3500(180)3
𝐼𝑠= = 1,70 𝑥 109 𝑚𝑚4
12
𝐸𝑐𝑏 𝐼𝑏 7,954 𝑥 109
𝛼= = → (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑝 )
𝐸𝑐𝑝 𝐼𝑝 1,70 𝑥 109
=2,773
Struktur Beton 2 37
Kelompok 2
7 − 0,35
= = 1,167
6 − 0,30
7 − 0,35
= = 1,167
6 − 0,30
Struktur Beton 2 38
Kelompok 2
7 − 0,35
= = 1,167
6 − 0,30
400
6700 (0,8 + )
= 1500 = 161,168 𝑚𝑚
1
36 + 3(0,50) [5,922 − 0,2 (1 + )]
0,5
400
6700 (0,8 + )
= 1500 = 176,461 𝑚𝑚
36 + 9(0,50)
400
6700 (0,8 + )
= 1500 = 198,518 𝑚𝑚
36
Struktur Beton 2 39
Kelompok 2
Panel 1 2 3 4
400
6700 (0,8 + )
= 1500 = 153,681 𝑚𝑚
36 + 9(1,167)
𝑓𝑦
𝐼𝑛 (0,8 + )
1500
ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 2 =
36 + 9𝛽
400
6700 (0,8 + )
= 1500 = 153,681 𝑚𝑚
36 + 9(1,167)
𝑓𝑦
𝐼𝑛 (0,8 + )
1500
ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 3 =
36 + 9𝛽
400
6700 (0,8 + )
= 1500 = 153,681 𝑚𝑚
36 + 9(1,167)
𝑓𝑦
𝐼𝑛 (0,8 + )
1500
ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 4 =
36 + 9𝛽
400
6700 (0,8 + )
= 1500 = 153,681 𝑚𝑚
36 + 9(1,167)
Struktur Beton 2 40
Kelompok 2
Daftar 3.2
Panel 1 2 3 4
Struktur Beton 2 41
Kelompok 2
1
vc = ∅( √f ′ c bo d)
3
1
= 0,6 ( √30 (300)(145))
3
= 47.651,8625 N > Vu
Untuk batasan yang ke enam dengan menunjuk Gambar 3.3, dengan mengambil
I1 dan I2 masing- masing dalam arah panjang dan pendek untuk :
Panel 1 :
𝐼1 2 (7000)2
= = 862,33
𝛼1 1⁄ (10,175 + 6,06)
2
𝐼2 2 (6000)2
= = 1610,306
𝛼2 1⁄ (4,679 + 2,773)
2
𝐼12⁄
𝛼1
2 = 0,535
𝐼2 ⁄
2𝛼
Panel 2 :
𝐼1 2 (7000)2
= = 862,33
𝛼1 1⁄ (10,175 + 6,06)
2
𝐼2 2 (6000)2
= = 2166,06
𝛼2 1⁄ (2,770 + 2,773)
2
𝐼12⁄
𝛼1
= 0,398
𝐼22⁄
2𝛼
Panel 3 :
𝐼1 2 (7000)2
= = 1155,11
𝛼1 1⁄ (6,06 + 6,06)
2
Struktur Beton 2 42
Kelompok 2
𝐼2 2 (6000)2
= = 1610,306
𝛼2 1⁄ (4,679 + 2,773)
2
𝐼12⁄
𝛼1
= 0,717
𝐼22⁄
𝛼 2
Panel 4 :
𝐼1 2 (7000)2
= = 1155,115
𝛼1 1⁄ (6,06 + 6,06)
2
𝐼2 2 (6000)2
= = 2163,722
𝛼2 1⁄ (2,773 + 2,773)
2
𝐼12⁄
𝛼1
2 = 0,534
𝐼2 ⁄
𝛼 2
𝐼12⁄
𝛼1
Karena untuk keempat panel harga 𝐼22⁄
semua terletak antara 0,2 dan 5,0
𝛼2
maka batasan ke enam dipenuhi.
Panel 1:
𝛼1 ℓ22 (1⁄2 (10,175 + 6,06))(60002 )
=
𝛼2 ℓ12 (1⁄ (4,679 + 2,773))(70002 )
2
292,23 𝑥 106
= = 1,6
182,574 𝑥 106
Panel 2:
𝛼1 ℓ22 (1⁄2 (10,175 + 6,06))(60002 )
=
𝛼3 ℓ12 (1⁄ (2,770 + 2,773))(70002 )
2
292,23 𝑥 106
= = 2,15
135,8035 𝑥 106
Panel 3:
𝛼1 ℓ22 (1⁄2 (10,175 + 6,06))(60002 )
=
𝛼4 ℓ12 (1⁄2 (6,06 + 6,06))(70002 )
292,23 𝑥 106
= = 0,98
296,94 𝑥 106
Struktur Beton 2 43
Kelompok 2
Panel 4:
𝛼1 ℓ22 (1⁄2 (10,175 + 6,06))(60002 )
=
𝛼2 ℓ12 (1⁄ (4,679 + 2,773))(70002 )
2
292,23 𝑥 106
= = 1,6
182,574 𝑥 106
𝐼12⁄
𝛼1
Karena untuk keempat panel harga 𝐼22⁄
semua terletak antara 0,2 dan 5,0 maka
𝛼2
batasan ke enam dipenuhi.
Gambar 3.3
Portal A
Struktur Beton 2 44
Kelompok 2
4𝐸𝐼𝑠 4𝐸 (1⁄12)(6000)(180)2
𝐾𝑠 = = = 1.666.285,714 𝐸
𝐼𝑠 7000
4𝐸𝐼𝑏
𝐾𝑏 = 𝑑𝑎𝑟𝑖 (𝐵1 − 𝐵2 )𝐼𝑏 = 1,7677 𝑥 1010 𝑚𝑚4
𝐼1
4𝐸(1,7677𝑥 1010 )
= = 10.101542,86𝐸
7000
𝐾𝑏
𝛼= = 6,06
𝐾𝑠
2(2.245.614,0𝐸)
𝛼𝑐 =
2(1.666.285,714𝐸 + 18.607.368,42𝐸)
= 0,111 (𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚)
Portal B
4𝐸𝐼𝑠 4𝐸 (1⁄12)(3000)(180)2
𝐾𝑠 = = = 833.142,857 𝐸
𝐼𝐼 7000
4𝐸𝐼𝑏
𝐾𝑏 = 𝑑𝑎𝑟𝑖 (𝐵1 − 𝐵2 )𝐼𝑏 = 1,4836 𝑥 1010 𝑚𝑚4
𝐼𝐼
4𝐸(1,4836 𝑥 1010 )
= = 8.477.714,286𝐸
7000
𝐾𝑏
𝛼= = 10,175
𝐾𝑠
Portal C
4𝐸𝐼𝑠 4𝐸 (1⁄12)(7000)(180)2
𝐾𝑠 = = = 2.268.000 𝐸
𝐼2 6000
Struktur Beton 2 45
Kelompok 2
4𝐸𝐼𝑏
𝐾𝑏 = 𝑑𝑎𝑟𝑖 (𝐵5 − 𝐵6 )𝐼𝑏 = 9,4338 𝑥 109 𝑚𝑚4
𝐼2
4𝐸(9,4338𝑥 109 )
= = 6.289.200𝐸
6000
𝐾𝑏
𝛼= = 2,773
𝐾𝑠
Portal D
4𝐸𝐼𝑠 4𝐸 (1⁄12)(3500)(180)2
𝐾𝑠 = = = 1.134.000 𝐸
𝐼2 6000
4𝐸𝐼𝑏
𝐾𝑏 = 𝑑𝑎𝑟𝑖 (𝐵7 − 𝐵8 )𝐼𝑏 = 7,9542 𝑥 109 𝑚𝑚4
𝐼2
4𝐸(7,9542𝑥 109 )
= = 5.302.800𝐸
6000
𝐾𝑏
𝛼= = 4,679
𝐾𝑠
Struktur Beton 2 46
Kelompok 2
(0,180)(24)+0,24
= 250
= 1,824
Portal A B C D
Karena untuk semua portal αc > αmin = 0 maka faktor penggali pembesaran momen
positif δs = 1,0 jadi momen positif tidak mengalami pembesaran momen
= 51.040 kNm
= 181.829 kNm
= 223.299 kNm
= 207.349 kNm
= 111.649 kNm
Struktur Beton 2 47
Kelompok 2
= 25.519 kNm
= 90.914 kNm
= 111.649 kNm
= 103.674 kNm
= 55.825 kNm
= 42,345 kNm
= 150,854 kNm
= 185,259 kNm
= 172027 kNm
= 92,630 kNm
Struktur Beton 2 48
Kelompok 2
= 21,172 kNm
= 75,27 kNm
= 92,630 kNm
= 86,013 kNm
= 46,315 kNm
= 51.040 kNm
= 181.829 kNm
= 223.299 kNm
= 200.969 kNm
= 111.649 kNm
Struktur Beton 2 49
Kelompok 2
= 25.519 kNm
= 90.914 kNm
= 111.649 kNm
= 100.484 kNm
= 55.825 kNm
= 42,345 kNm
= 150,854 kNm
= 185,259 kNm
= 166,734 kNm
= 92,630 kNm
Struktur Beton 2 50
Kelompok 2
= 21,172 kNm
= 75,27 kNm
= 92,630 kNm
= 46,315 kNm
Gambar 3.4
Struktur Beton 2 51
Kelompok 2
Struktur Beton 2 52
Kelompok 2
Struktur Beton 2 53
Kelompok 2
𝐸𝑐𝑏 ∁
𝛽1 = = 0,736 < 2,50 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠 )
2𝐸𝑐𝑠 1𝑠
Table 3.4. menunjukan interpolasi linier untuk kolom dari batas-batas yang
ditetapkan dalam table lapiran. momen total sebesar 51,040 kNm dibagikan atas
tiga bagian 93,90% untuk jalur kolom (yang 85% dari itu masuk ke balok dan
15%nya masuk ke pelat jalur kolom) oleh karena α1,I2/I1 = 5,193 ≥ 1,0 dan 6,1 %
ke pelat jalur tengah.
Portal B :
𝐼1 6000
= = 0,857
𝐼2 7000
𝛼1 = 10,175
𝐼1
𝛼1 = 8,720 > 1,0
𝐼2
∁= 4.295.030.400
1
𝐼𝑠 = (3000)(180)3 = 1,458 𝑥109 𝑚𝑚4
12
𝐸𝑐𝑏 ∁
𝛽1 = = 0,147 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠 )
2𝐸𝑐𝑠 𝐼𝑠
Momen total sebesar 25,519 kNm di bagikan atas tiga bagian prosentase jalur
kolom 98,775% (85%-nya masuk ke balok dan 15%-nya masuk ke pelat jalur
kolom) karena α1 l1/l2 =8,720>1,0 dan 1,225% masuk ke jalur tengah.
Portal C:
𝐼1 7000
= = 1,167
𝐼2 6000
𝛼1 = 2,773
𝐼1
𝛼1 = 3,236 > 1,0
𝐼2
∁= 7.740.484.567
1
𝐼𝑠 = (7000)(180)3 = 3.402.000.000 𝑚𝑚4
12
𝐸𝑐𝑏 ∁
𝛽1 = = 1,153 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠 )
2𝐸𝑐𝑠 𝐼𝑠
Struktur Beton 2 54
Kelompok 2
Momen total sebesar 42,345 kNm di bagikan atas tiga bagian prosentase jalur
kolom 86,339% (85%-nya masuk ke balok dan 15%-nya masuk ke pelat jalur
kolom )oleh α1 l1/l2 = 3,236 >1,0 dan 13,661% ke pelat jalur tengah.
Portal D :
𝐼1 7000
= = 1,167
𝐼2 6000
𝛼1 = 4,679
𝐼1
𝛼1 = 4,460 > 1,0
𝐼2
∁= 7.740.484.567
1
𝐼𝑠 = (3500)(180)3 = 1,701 𝑥 109 𝑚𝑚4
12
𝐸𝑐𝑏 ∁
𝛽1 = = 2,275 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐸𝑐𝑏 = 𝐸𝑐𝑠 )
2𝐸𝑐𝑠 𝐼𝑠
Momen total sebesar 21,172 kNm di bagikan atas tiga bagian prosentase jalur
kolom 72,691 % (85% masuk ke balok dan 15 % masuk ke pelat jalur kolom )
oleh karena α1 l1/l2 =5,460 dan 27,309 %masuk ke pelat jalur tengah.
α1 I1/I 2 >1,0
Struktur Beton 2 55
Kelompok 2
I1/I2= 0,857
α1 =6,06
α1 l1/l2=5,193 9>1,0
Menurut table 3.5. Prosentase untuk kolom 84645% (harga interpolasi lihat
Tabel 3.6) sisahnya masuk dalam pelat jalur tengah.
Portal B :
I1/I2= 0,857
α1 =10,175
α1 l1/l2=8,720>1,0
Portal C :
I1/I2= 1,167
α1 =2,773
α1 l1/l2=3,236>1,0
Portal D :
I1/I2= 1,167
α1 =4,679
α1 l1/l2=5,460>1,0
Struktur Beton 2 56
Kelompok 2
α1 l1/l 2= 0 75 75 75 75 75
c) Momen- momen positif di dalam bentang luar dan bentang dalam oleh karena
batas-batas yang di tetapkan untuk ᾀ1 l1/l 2≥ 1,0 adalah sama untuk mimen
positif dan momen negatif pada tumpuan dalam maka prosentase momen-
momen positif bentang dalam dan bentang luar adalah identik dengan yang
untuk momen-momen negative seperti yang di tentukan di dalam bagian (b)
dalam contoh ini . Hasil-hasil distribusi tranversal dari momen-momen
longitudinal dapat di lihat pada Table 4.3.
Tabel 3.6. Hasil distribusi tranversal dari momen longitudinal contoh perencanaan pelat
dengan balok-balok .
Portal A :
Lebar total = 6000 mm lebar jalur kolom = 3000 mm lebar jalur tengah = 3000 mm
Portal B :
Lebar total = 3000 mm lebar jalur kolom = 1500 mm, lebar ½ jalur tengah = 1500
mm
Struktur Beton 2 57
Kelompok 2
Portal C :
Lebar total = 3000 mm lebar jalur kolom = 1500 mm, lebar jalur tengah = 4000 mm
Portal D :
Lebar total = 3000 mm lebar jalur kolom = 1500 mm, lebar 1/2 jalur tengah = 2000
mm
Struktur Beton 2 58
Kelompok 2
Portal A :
Lebar total = 6000 mm lebar jalur kolom = 3000 mm lebar jalur tengah = 3000 mm
Portal B :
Lebar total = 3000 mm lebar jalur kolom = 1500 mm, lebar ½ jalur tengah = 1500
Struktur Beton 2 59
Kelompok 2
mm
Portal C :
Lebar total = 3000 mm lebar jalur kolom = 1500 mm, lebar jalur tengah = 4000 mm
Portal D :
Lebar total = 3000 mm lebar jalur kolom = 1500 mm, lebar 1/2 jalur tengah = 2000
mm
Struktur Beton 2 60
Kelompok 2
Ld =1,4 Idb untuk tulangan atas dan tidak boleh kurang dari 300mm.
Maka Ld = 1,4 (580) =812 mm, dipakai Ld =820 mm untuk tulangan atas dan Ld
=580 mm untuk tulangan bawah .
𝐴𝑠 𝑎𝑑𝑎 1695,0
= = 1,048 < 2
𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 1617,105
Struktur Beton 2 61
Kelompok 2
𝐴𝑠 𝑎𝑑𝑎
Menurut Tabel 3.3 untuk nilai 𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢
< 2 dan persentase maksimum dari As
yang di sambung lewat di dalam panjang lewatan perlu 50% maka termasuk
kelas B. Untuk kelas B
Menggambar denah penulangan dan potongan melintang pelat lantai dengan balok-
balok lihat gambar dalam lampiran 13.a.
Struktur Beton 2 62
Kelompok 2
Struktur Beton 2 63