Anda di halaman 1dari 10

ANALISA KETERSEDIAAN AIR SAWAH TADAH HUJAN DI DESA TANJUNG

ALI KECAMATAN JEJAWI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Erny Agusri1, Sudirman Kimi2

Mahasiswa Fakultas Teknik Progam Studi Sipil


Universitas Muhammadiyah Palembang

ABSTRACT

Rainfed lowland agricultural land only relies on water from rainfall because it does not get water
supply from irrigation. So that it can cause crop failure if the rice fields experience prolonged drought. This
research is located in Tanjung Ali Village, Jejawi District, Ogan Komering Ilir Regency.

The purpose of this study is to determine whether the amount of rainwater is able to meet the needs of
rainfed lowland water in Tanjung Ali village. For the planting season which is carried out in Tanjung Ali village
twice a year.

Base on the results of the calculation of the cropping pattern twice a year, it can still be fulfilled.
However, from the results of the water balance, it is found that the water balance value for the availability of
water for land preparation during the second planting season in October has a water deficit, namely 1.544
m3/sec for a rice field area of 415 Ha due to the availability of water from effective rainfall which is not
sufficient for water needs.

Key words : rainfed rice fields, effective rainfall, water needs

1. Pendahuluan

Latar Belakang

Pada musim kemarau kebutuhan air kebutuhan air sawah, maka dari itu tujuan

persawahan Desa Tanjung Ali belum dapat penelitian..ini..adalah..untuk..mengoptimal

terpenuhi sehingga berdasarkan hal-hal kan..kebutuhan air sawah..tadah..hujan

tersebut, sangat harus dilakukan suatu efektif di Desa Tanjung Ali. Desa Tanjung

analisa kebutuhan air sawah tadah hujan Ali..khususnya..areal..persawahan..mempu

tersebut mampu untuk memenuhi nyai lahan seluas 415 Ha.

Tinjauan Pustaka

Pengertian Sawah Tadah Hujan hanya hanya menghasilkan di musim

Sawah tadah hujan adalah sawah hujan. Di musim kering sawah ini

yang sistem pengairannya sangat dibiarkan tidak diolah karena air sulit

mengandalkan curah hujan. Jenis sawah ini didapat atau tidak ada sama sekali.

1
Proses Terjadinya Siklus Hidrologi

c) Evapotranspirasi adalah gabungan

evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang

hidup dipermukaan bumi. Air yang

diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer.

d) Kondensasi adalah proses berubahnya

a) Evaporasi (penguapan) adalah uap air menjadi partikel-partikel es yang

transformasi air dari cair ke fase gas akan mendekati satu sama lain dan bersatu

ketika bergerak dari tanah atau badan air hingga membentuk sebuah awan.

ke atmosfer atasnya. Sumber energy


e) Limpasan (run off) adalah  bagian dari
untuk penguapan terutama radiasi
curah hujan yang mengalir di atas
matahari.
permukaan tanah yang menuju ke sungai,
b) Transpirasi adalah pelepasan air dari
danau dan lautan.
anaman dan tanah ke udara. Uap air

adalah gas yang tidak dapat dilihat.

Curah Hujan Efektif

Untuk padi:
Re padi = (R80 x 0,7) / periode pengamatan (2.1)
Dimana:
Re = curah hujan efektif (mm/hari)
R80 = curah hujan dengan kemungkinan sebesar 80%
Setelah didapat data curah hujan yang di rangking kemudian dihitung memakai angka

pembanding, menggunakan rumus sebagai berikut:

2
R 80 % Januari−R 80 % Desember
AP. I Januari=R 80 % Januari− (2.2)
4

R 80 % Januari−R 80 % Februari
AP. II Januari=R 80 % Januari− (2.3)
4

R 80 % Desember−R 80 % November
AP. I Desember=R 80 % Desember− (2.4)
4

R 80 % Desember−R 80 % Januari
AP. II Desember=R 80 % Desember− (2.5)
4

1 AP . I
R 80 % Januarike−1= x R 80 Januari (2.6)
2 AP . I + AP . II

1 AP . II
R 80 % Januarike−2= x R 80 Januari (2.7)
2 AP . I + AP . II

1
R 80 % bulan Januari ke−1
2 (2.8)
ℜ padike−1= x 0,70
15

1
R 80 % bulan Januari ke−2
2 (2.9)
ℜ padike−2= x 0,70
15

Penyiapan Lahan Tanaman Padi

Evapotranspirasi dapat dihitung dengan metode Penman berdasarkan data klimatologi

setempat. Sebagai alternative evapotranspirasi (Eto) menggunakan rumus berikut :

ETo = c (w x Rn + (1-w) x f(u) x (ea-ed) (2.14)

Dengan :
ETo = evapotranspirasi potensial (mm/hari)
C = faktor koreksi akibat iklim siang dan malam
W = faktor bobot tergantung dari suhu udara dan ketinggian tempat
Rn = radiasi netto ekuivalen dengan evapotranspirasi (mm/hari) = Rns-
rn)
Rns = gelombang pendek radiasi yang masuk (1–a) x Rs
Rs = gelombang panjang radiasi netto
f(t) x f(ed) x f (n/N)

3
N = lama maksimum penyinaran matahari
1-w = faktor bobot tergantung temperature udara
f(u) = fungsi kecepatan angin = 0,25(1+u/100)
f(ed) = efek tekanan uap pada radiasi gelombang panjang
f(n/N) = efek lama penyinaran matahari pada radiasi gelombang panjang
f(T) = efek temperatur pada radiasi gelombang panjang
ea = tekanan uap jenuh tergantung pada temperature
ed = e a x Rh /100
RC = curah hujan efektif

Analisa Ketersediaan Air dengan Metode FJ. Mock

Metode Mock dalam direktorat jendral pengairan (1986) menggambarkan secara singkat dan

sederhana debit andalan suatu sungai dengan persamaan sebagai berikut:

Aliran Sungai x Luas DAS


Debit andalan = (2.16)
1bulan dalam detik

2. METODELOGI PENELITIAN

Tabel 1 Data Curah Hujan Bulanan Kecamatan Jejawi


Tahu Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
n
2014 203, 0 290, 144, 123, 62,0 162, 48,0 10,0 1,0 275, 518,
0 0 0 0 0 0 0
2015 225, 155, 515, 357, 117, 106, 14,0 53,0 3,0 44,0 137, 216,
0 0 0 0 0 0 0 0
2016 186, 356, 224, 220, 362, 131, 55,0 158, 216, 266, 377, 312,
0 0 0 0 5 0 5 0 8 5 0
2017 189, 308, 445, 275, 363, 203, 120, 95,0 128, 197, 308, 398,
5 3 0 5 0 5 0 0 5 0 5
2018 185, 170, 693, 238, 255, 110, 97,5 37,0 60,0 80,0 203, 370,
5 0 5 0 5 0 0 0
Sumber: BMKG kelas I Kenten, Kota Palembang

Tabel 2 Data Klimatologi Kecamatan Jejawi


Parameter Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Suhu Udara 27,1 26,5 26,8 27,6 27,6 27,7 27,7 27,9 27,6 28,1 27,5 27,4
(ºC)
Kelembaban 86,4 88,7 88,0 86,7 86,7 87,2 85,9 84,8 86,7 88,3 91,0 90,6
Udara (%)
Kecepatan 4,2 4,2 3,3 3,3 3,4 3,7 4,0 4,3 4,3 3,7 3,0 3,3
Angin
(knot)
Penyinaran 44,6 41,8 51,8 50,3 50,9 27,9 68,3 51,0 60,1 47,0 24,0 49,0
Matahari
(%)

4
Sumber: BMKG kelas I Kenten, Kota Palembang

Tabel 3 Luas Lahan Kecamatan Jejawi Menurut Penggunaannya


No. Nama Desa Tanah Tegalan Kolam Tana Sawah Padang Total
Pekaranga Kebun h Lebak Rumput (ha)
n Tidur
1. Padang Bulan 105 50 - 110 475 105 845

2. Pematang Kijang 117 143 - 64 405 64 770

3. Danau Ceper 92 184 - 71 310 71 680

4. Bubusan 107 143 - 100 489 61 900

5. Air Itam 122 176 - 165 507 40 1010

6. Jejawi 294 388 - 634 675 509 2500

7. Karang Agung 96 75 - 149 430 50 800

8. Batun Baru 116 277 5 500 513 489 1900

9. Muara Batun 221 104 - 348 608 319 1600

10. Lingkis 255 681 - 426 525 233 2120

11. Talang Cempedak 135 146 - 195 360 164 1000

12. Lubuk Ketepeng 117 154 - 202 350 127 950


261 380 212 1150
13. Tanjung Aur 81 216 -

14. Sukadarma 112 523 1 274 470 120 1500

15. Tanjung Ali 146 91 - 48 415 - 700

16. Ulak Tembaga 98 88 - 39 375 - 600

17. Terusan Jawa 62 60 - 184 350 94 750

18. Simpang empat 74 56 - 75 395 - 600

19. Pedu 95 83 - 112 360 50 700


Jumlah 2411 3531 6 4110 8142 2875 21,075
Sumber: BP3Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir

3. ANALISA DAN PEMBAHASAN

5
Tabel 4. Rekapitulasi perhitungan Evapotranspirasi di Desa Tanjung Ali

Tabel 5. Rekapitulasi perhitungan Evapotranspirasi Potensial (Epm) di

Desa Tanjung Ali

Evapotranspirasi Evapotranspirasi Potensial


Hari
Bulan Harian (mm/hari) (mm/hari)
(1) (2) (1)(2)
Januari 31 3,99 123,69
Februari 29 3,73 108,17
Maret 31 4,17 129,27
April 30 3,12 93,6
Mei 31 3,74 115,94
Juni 30 2,92 87,6
Juli 31 4,16 128,96
Agustus 31 3,95 122,45
September 30 4,42 132,6
Oktober 31 4,16 128,96
November 30 3,13 93,9
Desember 31 4,21 130,51
Sumber: Hasil Perhitungan

Analisis Curah Hujan Efektif

Tabel 6. Data curah hujan Kecamatan Jejawi yang telah di rangking


No Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
.
1 185, 0 224, 144, 117, 62,0 14,0 37,0 3,0 1,0 137, 216,
5 0 0 0 0 0
2 186, 155, 290, 220, 123, 106, 55,0 48,0 10,0 44,0 203, 312,
0 0 0 0 0 0 0 0
3 189, 170, 445, 238, 255, 110, 97,5 53,0 60,0 80,0 275, 370,
5 0 0 0 5 0 0 0
4 203, 308, 515, 275, 362, 131, 120, 95,0 128, 197, 308, 398,
0 3 0 5 5 0 0 0 5 0 5

6
5 225, 356, 693, 357, 363, 203, 162, 158, 216, 266, 377, 518,
0 0 5 0 0 5 0 5 0 8 5 0

Tabel 7. Rekapitulasi Curah Hujan Efektif Untuk Padi (Re padi) (mm)

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Periode I II I II I II I II I II I II

R80 186,0 155,0 290,0 220,0 123,0 106,0

AP 217,5 178,25 162,75 188,75 256,25 275,5 237,5 195,75 147,25 118,75 110,25 93,25

R80 (1/2 102,2


83,77 71,76 83,23 140,47 149,45 120,60 99,39 68,08 54,91 57,42 48,57
bulan) 2

Re padi 4,77 3,90 3,34 3,88 6,55 6,97 5,62 4,63 3,17 2,56 2,67 2,26

Bulan Juli Ags Sep Okt Nov Des

Periode I II I II I II I II I II I II

R80 55,0 48,0 10,0 44,0 203,0 312,0

AP 67,75 53,25 49,75 38,5 19,5 18,5 33,5 83,75 230,25 163,25 291,0 280,5

R80 (1/2
40,87 24,20 27,05 20,94 5,13 4,86 13,09 30,90 118,78 84,21 170,33 155,13
bulan)

Re padi 1,90 1,12 1,28 0,97 0,23 0,22 0,61 1,44 5,54 3,92 8,43 7,94

Sumber: Hasil Perhitungan

7
Rekapitulasi Ketersediaan air sawah dengan metode FJ Mock

Kebutuhan Air dengan Ketersediaan Air untuk lahan sawah

Tabel 10. Water Balance Ketersediaan air sawah dengan Kebutuhan Air Sawah
(m3/det)

Debit perhitungan (m3/det)


Ketersediaan Kebutuhan Water Luas Lahan
Bulan Air Sawah Air Sawah Balance Keterangan
Sawah (ha)
(m3/det) (m3/det) (m3/det)
(1) (2) (1) – (2)
Januari 0,759 0,228 0,531 415 Cukup
Februari 1,173 0,132 1,041 415 Cukup
Maret 1,421 0,481 0,94 415 Cukup
April 1,746 0,73 1,016 415 Cukup
Mei 1,441 0,489 0,952 415 Cukup
Juni 1,487 0,149 1,338 415 Cukup
Juli 1,024 0,029 0,995 415 Cukup
Agustus 0 0 0 0 -
Septembe -
r 0 0 0 0
Oktober 0,326 1,87 -1,544 415 Defisit Air
November 1,501 0,498 1,003 415 Cukup

8
Desember 2,237 0,253 1,984 415 Cukup

Dengan perhitungan “Water Balance” ini Dengan pola tanam musim pertama yang

kebutuhan pengambilan yang dihasilkan dilakukan pada bulan April-Juli masih

untuk pola tanam yang dipakai akan mencukupi, sedangkan musim tanam

dibandingkan dengan debit andalan untuk kedua yang dilakukan pada bulan

tiap periode (1/2 bulan) dan luas lahan November-Februari untuk pengolahan

yang dapat dialiri. Dengan demikian lahan yang dilakukan pada bulan Oktober

kebutuhan tiap bulannya dapat diketahui. mengalami..defisit..air.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan BMKG selama 5 tahun di Desa

Tanjung Ali Kecamatan Jejawi


1. Hasil perhitungan Evapotranspirasi
Kabupaten Ogan Komering Ilir,
potensial didapatkan nilai paling
didapatkan nilai curah hujan efektif
tinggi terjadi pada bulan Desember
tertinggi terjadi pada bulan
dengan nilai 4,21 mm/hari atau
Desember periode pertama dengan
130,51 mm/hari dalam satu bulan.
nilai 8,43 mm/hari dan Desember
Sedangkan untuk nilai
periode kedua dengan nilai 7,94
Evapotranspirasi potensial paling
mm/hari. Sedangkan nilai curah
kecil terjadi pada bulan Juni
hujan efektif terendah terjadi pada
dengan nilai 2,92 mm/hari atau
bulan September periode pertama
87,6 mm/hari dalam satu bulan.
dengan nilai 0,23 mm/hari dan
2. Hasil perhitungan untuk curah

hujan efektif dari data curah hujan

9
September periode kedua dengan penyuluhan dan sosialisasi kepada

nilai 0,22 mm/hari. petani agar lebih waspada dan tau

tindakan apa yang harus dilakukan.


Saran
2. Kepada Petani di Desa Tanjung Ali
1. Kepada Dinas Pertanian Ogan
padi agar lebih memperhatikan
Komering Iliruntuk memperhatikan
pertumbuhan padi dan bagaimana
penelitian iklim yang ekstrim
cara mengatasi musim kemarau
terjadi dengan melakukan
berkepanjangan..datang.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2019., Palembang.


Asdak C., 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Guritno, B. 2011. Pola Tanam di Lahan Kering, Malang:UB Press.

Mock, F.J. 1973. Land Capability Appraisal Indonesia, Water Availability Apprasial. Bogor:
UNDPFAO
Purba Ghon Hardy. 2011. Kebutuhan Dan Cara Pemberian Air Irigasi Untuk Tanaman Padi
Sawah (Oryza sativa L.). Widyatech Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 10 No. 3 Hal 145-
155
Hansen, V.E, D.W. Israelsen., dan G.E. Stringham. 1992. Dasar-dasar dan Praktek Irigasi.
Jakarta: Erlangga.

10

Anda mungkin juga menyukai