Awan
Awan
Salju Hujan
Transpirasi
Infiltrasi
Penguapan
Penguapan Penguapan
Tampungan
Salju
Aliran Permukaan
Tanah
Dimana:
yang bersangkutan.
(b) Metoda Poligon Thiessen
Metoda poligon Thiessen diperoleh dengan membuat
poligon yang memotong tegak lurus pada tengah-tengah
garis hubung dua pos penakar hujan. Misal A1 adalah
luas daerah pengaruh pos penakar hujan A, A2 luas
daerah pengaruh pos penakar hujan B, A3 luas daerah
pengaruh pos penakar hujan C, ........ An luas daerah
pengaruh pos penakar hujan n. Pos penakar hujan A
menakar tinggi curah hujan = R1, pos penakar hujan B
menakar tinggi curah hujan = R2, pos penakar hujan C
menakar tinggi curah hujan = R3, ........... pos penakar
hujan n menakar tinggi curah hujan = Rn, maka:
A1.R1+ A2.R2 + A3.R3 + ......... + An.Rn
R rata − rata =
A1 + A2 + A3 + ....... + An
n Ai.Ri
= .......... .......... .......... ... (Persamaan 2.3).
i =1 A
Dimana:
R rata-rata = tinggi curah hujan rata-rata daerah, (mm).
A1, A2, A3,…, An = luas daerah pos penakar 1, 2, 3,…, n, (m2).
R1, R2, R3,…, Rn = tinggi curah hujan di pos penakar
1, 2, 3,…, n, (mm).
F
Curah hujan = R6
Luas = A6
A
Curah hujan = R1
Luas = A1
E
Curah hujan = R5
Luas = A5
B G
Curah hujan = R7
Curah hujan = R2 Luas = A7
Luas = A2
Curah hujan = R4
Luas = A4
Curah hujan = R3
Luas = A3 D
C
A 2,1 735
B 3,1 475
C 5,2 640
D 3,8 620
E 5,4 740
F 3,3 685
G 4,5 1.210
Penyelesaian:
(a) Metoda perhitungan rata-rata aritmatik.
R rata - rata = 1/7 (R1+ R2 + R3 + R4 + R5 + R6 + R7)
= 1/7(2,1 + 3,1 + 5,2 + 3,8 + 5,4 + 3,3 + 4,5)
= 3,91 inchi.
(b) Metoda poligon Thiessen.
Curah hujan (in) Luas poligon (mil2) Curah hujan x luas poligon (in mil2)
2,1 735 1.543,50
3,1 475 1.472,50
5,2 640 3.328,00
3,8 620 2.356,00
5,4 740 3.996,00
3,3 685 2.260,50
4,5 1.210 5.445,00
Jumlah = 5.105 Jumlah = 20.401,50
n n
Curah hujan rata − rata = Vn : An = 20.223 = 3,96 inchi.
1 1 5.100
2.3 Perhitungan Statistik
Fenomena-fenomena hidrologi seperti hujan, banjir dan
sebagainya, kapan terjadinya dan berapa besarnya sangat
tidak beraturan (random). Namun demikian, kita mengharapkan
agar semua bangunan pengairan termasuk fasilitas drainase
sedapat mungkin masih akan tetap bertahan sampai habis
umur rencan dan umur ekonomisnya.
Pengharapan tersebut dituangkan ke dalam bentuk
kemungkinan dengan suatu resiko. Yang dimaksud dengan
kemungkinan adalah suatu perkiraan perulangan dari pada
suatu kejadian. Banjir 100 tahunan, artinya banjir yang
diperkirakan akan disamai atau dilampaui debitnya satu kali
dalam 100 tahun, atau diperkirakan akan terjadi setiap tahun
dengan kemungkinan perbandingan 1 : 100.
2.4 Intensitas Hujan
Intensitas hujan dan lamanya hujan turun yang terjadi di
suatu daerah, sangat diperlukan untuk mengetahui debit aliran
permukaan yang terjadi di daerah yang bersangkutan.
Umumnya, hujan dengan durasi (rentang waktu) yang
lama mempunyai intensitas yang kecil. Sedang hujan deras
atau mempunyai intensitas yang tinggi, umumnya terjadi pada
durasi yang pendek.
Intensitas hujan,
mm/jam
Durasi, menit
Gambar 2.3 Kurva intensitas hujan - durasi
2.5 Persamaan Intensitas Hujan
Intensitas hujan rencana diperlukan untuk menghitung
debit aliran permukaan rencana. Karena durasi hujan dari data
pengamatan biasanya tidak sama dengan dengan durasi hujan
yang dipakai dalam perencanaan, maka diperlukan metoda
untuk mentransformasikannya ke dalam kurva IDF (Intensitas-
Durasi-Frekuensi). Kurva IDF adalah kurva yang
menggambarkan hubungan antara intensitas, durasi (rentang
waktu) dan frekuensi hujan. Kurva ini berguna untuk
mentransformasikan intensitas hujan dari durasi besar menjadi
durasi yang lebih kecil, dengan berbagai periode ulang.
Persamaan regresi untuk membuat kurva IDF, dengan analisa
1 Y .......... ..(Persamaan 2.5).
R=U+
probabilitas:
Dimana:
R = hujan rencana, (mm/24 jam)
Y = variasi yang berkurang (reduce variate) untuk berbagai
periode ulang T, lihat Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Variasi yang berkurang (reduce variate)
R=U+ 1 Y = R − 1 YN + 1 Y
=R+ 1 Y − YN
x
= R + Y − YN .......... .......... ........ (Persamaan 2.8).
N
Dimana :
x = standar deviasi
N = standar deviasi yang diperkirakan (lihat Tabel 2.2)
YN = harga rata − rata yang diperkirakan (lihat Tabel 2.3)
N
2
Ri − R
Standar deviasi, x = i = 1 .......... .......... .(Persaman 2.9).
N
Dimana :
R = harga curah hujan rata − rata dalam sehari, (mm/24 jam)
N = jumlah data tahun pengamatan.
Tabel 2.2 Standar deviasi yang diperkirtakan, N
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,9496 0,9676 0,9833 0,9971 1,0095 1,0206 1,0316 1,0411 1,0493 1,0565
20 1,0628 1,0696 1,0696 1,0811 1,0864 1,0915 1,0961 1,1004 1,1047 1,1088
30 1,1124 1,1159 1,1159 1,1226 1,1255 1,1285 1,1313 1,1339 1,1363 1,1388
40 1,1413 1,1436 1,1436 1,1480 1,1499 1,1519 1,1538 1,1557 1,1574 1,1590
50 1,1607 1,1623 1,1623 1,1658 1,1667 1,1681 1,1696 1,1708 1,1721 1,1734
60 1,1747 1,1759 1,1759 1,1782 1,1793 1,1803 1,1814 1,1824 1,1834 1,1844
70 1,1859 1,1863 1,1863 1,1881 1,1890 1,1898 1,1906 1,1915 1,1923 1,1930
80 1,1938 1,1945 1,1945 1,1959 1,1967 1,1973 1,1980 1,1987 1,1994 1,2001
90 1,2007 1,2013 1,2020 1,2026 1,2032 1,2038 1,2044 1,2049 1,2055 1,2060
Sumber: J. Nemec, 1995.
Tabel 2.3 Harga rata-rata yang diperkirakan, YN
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,4952 0,4996 0,5035 0,5070 0,5100 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,5220
20 0,5225 0,5252 0,5268 0,5283 0,5296 0,5309 0,5320 0,5332 0,5343 0,5353
30 0,5362 0,5371 0,5380 0,5388 0,5402 0,5402 0,5410 0,5418 0,5424 0,5432
40 0,5436 0,5422 0,5448 0,5453 0,5458 0,5463 0,5468 0,5473 0,5477 0,5481
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508 0,5511 0,5518 0,5519
60 0,5521 0,5534 0,5527 0,5530 0,5533 0,5535 0,5538 0,5540 0,5543 0,5545
70 0,5548 0,5552 0,5555 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
80 0,5569 0,5570 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,5580 0,5581 0,5583 0,5585
90 0,5586 0,5587 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595 0,5596 0,5598 0,5599
Sumber: J. Nemec, 1995.
Beberapa cara untuk membuat kurva IDF
(1). Bila durasi hujan yang tercatat adalah harian, data dari
hasil pengamatan pos pencatat curah hujan manual
dikumpulkan sebagai basis data.
(2). Pilih data yang dibutuhkan, yaitu curah hujan harian
maksimum per tahun (mm/hari) atau (mm/24 jam),
atau jumlah hari hujan badai dalam satu tahun.
(3). Menghitung hujan rencana harian untuk periode ulang
tertentu, R24 dengan menggunakan analisa
probabilitas.
(4). Transformasikan R24 menjadi hujan rencana dengan
durasi lebih kecil sesuai dengan waktu konsentrasi tc.
Persamaan untuk lengkung intensitas hujan terhadap durasi :
(a) Rumus Mononobe
R Tr 2/3
Tr = 24
I tc 24
, mm/jam .......... ..... (Persamaan 2.10).
tc
24
(b) Rumus Talbot
It = a , mm/jam .......... .......... ..... (Persamaan 2.11).
t +b
N 20
Untuk jumlah data N = 20, maka dari Tabel 2.2 diperoleh
harga standar deviasi = 1,0628 dan dari Tabel 2.3 diperoleh
harga: YN = 0,5225; sehingga =
1 x 22,4067
= = 21,083.
N 1,0628
No Tahun Curah hujan Ri Ri − R 2
Ri − R
. (mm/24 jam) (mm/24 jam) (mm/24jam)
24 tc 24 tc
Untuk waktu konsentrasi tc = 5 menit = 0,0833 jam,
2/3 2/3
i = R24 24 = 140,80 24
= .....
24 tc 24 0,0833
Untuk waktu konsentrasi tc = 10 menit = 0,1666 jam.
2/3 2/3
i = R24 24 = 140,80 24
= ....... mm/jam.
24 tc 24 0,1666
Untuk waktu konsentrasi tc = 20 menit = 0,333 jam.
2/3 2/3
i = R24 24 = 140,80 24
= ....... mm/jam.
24 tc 24 0,333
Untuk waktu konsentrasi tc = 30 menit = 0,50 jam.
2/3 2/3
i = R 24 = 140,80 24
24
= ....... mm/jam.
24 tc
24 0,50
Dimana:
Q = debit maksimum aliran permukaan, (m3/dt)
c = koefisien pengaliran
i = intensitas hujan selama waktu konsentrasi, (mm/jam)
A = luas daerah pengaliran, (km2)
Contoh 2.4. Suatu wilayah seluas 0,20 km2 terdiri dari 3.000 m2
tertutup oleh bangunan rumah; 5.000 m2 tertutup oleh trotoar
jalan pasangan batu bata; kemudian 2.000 m2 tertutup oleh
jalan beton;
dan sisanya terdiri dari padang rumput yang datar di atas tanah
keras. Hitung koefisien pengaliran rata-rata, kemudian hitung
debit aliran permukaannya, bila wilayah ini mempunyai
intensitas curah hujan, i = 40 mm/jam.
Penyelesaian:
• Bangunan rumah
c = (0,75 s/d 0,95) x 3.000/200.000 = 0,0105 s/d 0,0142
• Trotoar jalan pasangan batu bata
c = (0,75 s/d 0,85) x 5.000/200.000 = 0,0187 s/d 0,0212
• Jalan beton
c = (0,80 s/d 0,95) x 2.000/200.000 = 0,0080 s/d 0,0095
• Padang rumput datar di atas tanah keras
c = (0,13 s/d 0,17) x 190.000/200.000 = 0,1235 s/d 0,1615
c rata-rata = 0,1600 s/d 0,2100
Untuk daerah ini, ambil c rata-rata = 0,18 (antara 0,16 – 0,21)
Debit aliran permukaan;
Q = (1/3,6)(c.i.A)
= (1/3,6)(0,18 x 40 mm/jam x 0,20 km2)
= 0,40 m3/dt.
Contoh 2.5. Suatu wilayah seluas 200 hektar, terdiri dari
beberapa karakteristik lahan sebagai berikut:
Dimana:
Lo = jarak dari titik terjauh sampai ke fasilitas drainase, (m).
nd = koefisien hambatan, lihat Tabel 2.6.
S = kemiringan daerah pengaliran.
Tabel 2.6 Koefisien hambatan, nd