Anda di halaman 1dari 45

PELATIHAN OPERASI WADUK

MODUL 1
ANALISIS HIDROLOGI
Latar Belakang
Terkait dengan kebijakan Pemerintah untuk
berswasembada pangan, maka Pemerintah
membangun waduk-waduk baru. Untuk
mengoptimalkan fungsi waduk diperlukan
tenaga kerja yang kompeten dalam bidang
operasi dan pemeliharaan waduk.
Deskripsi singkat
Mata pendidikan dan pelatihan ini membekali
peserta dengan pengetahuan mengenai analisis
hidrologi bendungan, yang meliputi analisis hujan
kawasan, potensi ketersediaan air, debit andalan,
kebutuhan air, dan neraca air yang disajikan
dengan cara ceramah, studi kasus, dan tanya
jawab.
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
pelatihan diharapkan mampu melakukan analisis
hidrologi terkait dengan operasi waduk
.
Tujuan Pembelajaran
Indikator Keberhasilan
Setelah pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:
• Menganalisis ketersedian air (debit andalan)
• Menganalisis kebutuhan air
• Menganalisis neraca air
Kegiatan Belajar dan Sub
Kegiatan Belajar
Dalam modul analisis hidrologi ini akan
membahas materi:
a) Analisa data hujan wilayah
b) Analisa frekuensi
c) Neraca air: debit andalan, dan kebutuhan air
.
Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar untuk mata pelatihan
“Analisis hidrologi” ini adalah 8 (delapan) jam
pelajaran (JP) atau sekitar 360 menit.
Curah Hujan Wilayah

Hujan Wilayah / Hujan Kawasan / Hujan DAS


adalah curah hujan rata-rata pada suatu
wilayah/kawasan/DAS tertentu berdasarkan
beberapa pos penakar hujan yang berada di
dalam suatu wilayah/kawasan/DAS dan/atau di
sekitarnya.
Cara Perhitungan Hujan Wilayah

Ada 3 metode yang banyak digunakan:


1. Rata-rata Aljabar (aritmatik)
2. Poligon Thiessen
3. Isohyet
Rata-rata Aljabar
𝑅1+ 𝑅2 +…+𝑅 𝑛 𝑅𝑖 𝑛
𝑅= =∑
𝑛 𝑖=1 𝑛

di mana :
= tinggi curah hujan rata-rata
d1, d2, dn = tinggi curah hujan pada pos
penakar 1, 2, ….n
Poligon Thiessen
𝐴1 𝑅1 + 𝐴2 𝑅 2+ …+ 𝐴𝑛 𝑅 𝑛
𝑅=
𝐴 1+ 𝐴 2 +…+ 𝐴 𝑛

= Luas pengaruh dari stasiun pengamatan i


A = Luas total dari DAS
= Curah hujan rata-rata
R1, R2,..,Rn = Curah hujan pada setiap titik pengukuran
(stasiun)
Isohyet

𝑅 0 + 𝑅1 𝑅1 + 𝑅 𝑅𝑛 −1 + 𝑅𝑛
𝐴 1+ 𝐴2 +…+ 𝐴𝑛
2 2 2
𝑅=
𝐴 1 + 𝐴 2+ …+ 𝐴𝑛

di mana :
A = A1+A2+…+An (luas total area)
= tinggi curah hujan rata-rata area
R0, R1, Rn = curah hujan pada isohyet 0, 1, 2,…, n
Contoh
Suatu daerah aliran mempunyai luas 99,10 km2, dipasang di
dalam dan di sekitar daerah aliran tersebut 4 (empat) buah
stasiun atau pos pengamatan curah hujan dengan curah hujan
harian pada pos titik 1 tingginya curah hujan, R1= 156
mm/hari, R2 = `164 mm/hari, R3 = 174 mm/hari dan R4 = 168
mm/hari.

Titik 1,2,3 dan 4 adalah Pos Pengamatan


Curah Hujan
1

Daerah Aliran
4

3
Rata-rata Aljabar/aritmatik
Tabel 2‑1
Perhitungan tinggi curah hujan kawasaan dengan cara aritmatik
Pos (Titik) Pengamatan
No Penjelasan Keterangan
1 2 3 4
1 Luas daerah aliran (A = km2) - - - - 99,1 km2

2 Tingg curah hujan setiap pos,d (mm/hari) 156,00 164,00 174,00 168,00 662,00

Tingg curah hujan rata-rata,d= ∑(di)/n


3 (mm/hari) 165,50 mm/hari
n = 4; ∑(R1+R2+R3+R4)= 662,00 mm/hari

Dari Tabel 2-1 terlihat bahwa tinggi curah hujan rata-rata,d =


165,50 mm/hari diperoleh dari ∑(156+164+174+168)/4=165,50
mm/hari.
g
Titik 1,2,3 dan 4 adalah Pos Pengamatan
Curah Hujan

Poligon
1 c
A1

h
a

Thiessen
b Daerah Aliran
A4 4
A2
i
2
d A1,A2,A3 dan A4 adalah
Bagian Daerah Aliran
A3 f
e
A=A1+A2+A3+A4
j
g
3

Tabel 2-2. Perhitungan


Gambar 3.
Tinggi Curah Hujan Rata-Rata Dengan Cara
Thiessen
Penjelasan
Pos(Titik) Pengamatan
Keterangan
 
1 2 3 4  
Pembagian daerah aliran (Ai=km2) 27,40 26,50 14,60 30,60 99,10  
Bobot,Wi= Ai/An (%) 27,65 26,74 14,73 30,88 100%  
Tingg curah hujan setiap pos,d
(mm/hari)
156,00 164,00 174,00 168,00    
Bobot * tinggi curah hujan = Ai/An
* di (mm/hari)
43,13 43,85 25,63 51,87 164,50  
Tingg curah hujan rata-rata=d
(mm/hari)
164,50 mm/hari  
Isohyet
135 mm145 mm

145 Titik 1,2,3 dan 4 adalah Pos Pengamatan


0
A1 Curah Hujan
1 1
165 mm
A2 155 mm 165
2
155
A3 Daerah Aliran
4

3 2 A4 175 mm

4 175 A5
185
185 mm
5 A6
3
6
195 mm

Gambar 4
Isohyet
Garis Isohyet
No. Penjelasan
0 1 2 3 4 5 6
1 Tinggi Curah Hujan Isohyet (mm) 135 145 155 165 175 185 195
2 Luas daerah aliran antara batas dan Isohyet 1 (A1) 6,90  
   
3 19,50
Luas daerah aliran antara Isohyet 1 dan Isohyet 2 (A2)    
   
4 21,50
Luas daerah aliran antara Isohyet 2 dan Isohyet 3 (A3)    
   
5 23,50
Luas daerah aliran antara Isohyet 3 dan Isohyet 4 (A4)    
   
6 20,50
Luas daerah aliran antara Isohyet 4 dan Isohyet 5 (A5)    
 
7 7,20
Luas daerah aliran antara batas dan Isohyet 5 (A6)  
8 Jumlah (Isohyet0+Isohyet1)/2*A1/A 9,75  
9 Jumlah (Isohyet1+Isohyet2)/2*A2/A   29,52  
10 Jumlah (Isohyet2+Isohye3)/2*A3/A   34,71  
11 Jumlah (Isohyet3+Isohyet4)/2*A4/A   40,31  
12 Jumlah (Isohyet4+Isohyet5)/2*A5/A   37,24  
13 Jumlah (Isohyet5+Isohyet6)/2*A6/A   13,80
14 Tinggi Curah Hujan Rata-rata (mm), 165,33
RESUME HUJAN KAWASAN
Data hujan 4 pos penakar hujan:
• R1 = 156 mm/hari,
• R2 = 164 mm/hari,
• R3 = 174 mm/hari, dan
• R4 = 168 mm/hari.

Hasil perhitungan hujan kawasan:


• Metode Aritmatik = 165,50 mm/hari
• Metode Poligon Thiessen = 164,50 mm/hari
• Metode Isihyet = 165,33 mm/hari
NERACA AIR

Neraca air (water balance) merupakan neraca


masukan (ketersediaan) dan keluaran (kebutuhan) air
di suatu tempat pada periode tertentu, sehingga
dapat untuk mengetahui jumlah air tersebut
kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit).
Ketersediaan Air
• Ketersediaan air disbut juga debit andalan di sungai
dianalisis berdasar data yang cukup panjang dan
handal, sehingga informasi keragaman debit
terhadap waktu kejadian debit rendah dan tinggi
dapat tercakup dan mewakili kejadian-kejadian
tersebut.
• Pada sungai yang memiliki data pengukuran,
ketersediaan airnya dapat ditentukan peluang
terjadinya atau terlampauinya yang dapat dihitung
dengan metode statistika.
Ketersediaan Air
Menurut pengamatan dan pengalaman terdapat
empat metode untuk analisa debit andalan
(Montarcih, 2009) yaitu:

1. Metode debit rata-rata minimum


2. Metode flow characteristics
3. Metode Tahun Dasar Perencanaan
4. Metode Bulan Dasar Perencanaan
Ketersediaan Air

Tergantung pada ketersediaan data, debit andalan


melalui dua cara, yaitu:

1) berdasar data debit,


2) berdasar penurunan data debit dari data hujan
Ketersediaan Air

Diagram alir
penentuan air
yang masuk
(inflow) ke
waduk
(ketersediaan
air)
Berdasar data debit

1) data debit berupa debit harian rerata,


2) dicari debit rerata tengah bulanan,
3) hitung probabilitas untuk menentukan debit
tahun basah, sedang, dan kering,
4) debit andalan bisa berbasis tahunan, bisa
juga berbasis bulanan atau tengah bulanan.
Data debit tengah bulana di Jatibarang

Mar II

Nov II
Mei II

Des II
Sep II
Feb II

Okt II
Apr II
Mar I

Agt II

Nov I
Jun II
Mei I
Jan II

Des I
Sep I
Feb I

Apr I

Okt I
Jun I

Agt I
Jan I

Jul II
Jul I
 

2003 3.77 3.18 5.47 7.62 5.39 4.36 3.58 3.44 3.31 2.57 2.22 2.44 2.07 1.82 1.80 1.69 1.74 2.26 3.66 2.80 2.62 3.57 3.12 8.23

2004 6.45 6.39 9.21 7.70 8.89 7.35 8.17 6.98 6.07 4.81 4.50 2.24 2.48 2.24 1.90 1.85 2.13 2.92 2.60 2.38 3.18 5.39 5.66 6.89

2005 7.78 7.75 5.76 5.35 6.79 6.12 9.63 8.16 6.78 4.26 3.80 4.74 2.84 2.34 1.81 1.57 1.56 1.92 2.22 2.88 3.00 3.70 4.99 6.08

2006 6.95 10.18 6.88 5.22 5.74 5.01 7.15 5.53 6.56 5.10 4.62 2.52 2.22 2.22 2.22 2.22 2.21 1.96 1.89 1.89 2.57 3.34 3.90 4.95

2007 1.32 1.62 3.17 2.33 4.44 2.68 2.47 2.06 1.48 1.33 1.36 1.28 1.06 0.90 0.90 0.98 0.89 0.74 0.72 0.87 2.31 2.96 18.74 4.44

2008 16.95 8.07 15.03 12.12 5.09 3.84 2.33 2.31 2.24 1.37 1.05 0.87 0.69 0.55 0.51 0.59 0.61 0.53 0.85 0.96 1.44 1.10 1.64 2.63

2009 0.98 2.30 5.78 2.81 0.56 1.00 0.47 0.85 0.43 1.54 0.32 0.80 0.19 0.36 0.15 0.19 0.13 0.14 0.13 0.07 0.15 0.14 0.17 0.26

2010 0.47 0.56 0.81 1.72 1.75 1.57 1.93 1.94 1.46 2.79 1.24 1.25 0.87 0.81 0.64 0.62 1.17 2.19 1.38 2.40 4.05 1.53 3.20 4.00

2011 4.26 4.05 3.53 3.17 4.80 4.34 6.71 5.91 4.87 3.85 2.78 2.46 2.41 0.79 0.48 0.34 0.34 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Debit andalan berbasis tahunan

rerata tahunan
Mar II

Nov II
Mei II

Des II
Sep II
Feb II

Apr II

Okt II
Mar I

Agt II

Nov I
Jun II
Mei I
Jan II

Des I
Feb I

Sep I
Apr I

Okt I
Agt I
Jun I
Jan I

Jul II
Jul I
 

2003 3.77 3.18 5.47 7.62 5.39 4.36 3.58 3.44 3.31 2.57 2.22 2.44 2.07 1.82 1.80 1.69 1.74 2.26 3.66 2.80 2.62 3.57 3.12 8.23 3.447
2004 6.45 6.39 9.21 7.70 8.89 7.35 8.17 6.98 6.07 4.81 4.50 2.24 2.48 2.24 1.90 1.85 2.13 2.92 2.60 2.38 3.18 5.39 5.66 6.89 4.932
2005 7.78 7.75 5.76 5.35 6.79 6.12 9.63 8.16 6.78 4.26 3.80 4.74 2.84 2.34 1.81 1.57 1.56 1.92 2.22 2.88 3.00 3.70 4.99 6.08 4.660
2006 6.95 10.18 6.88 5.22 5.74 5.01 7.15 5.53 6.56 5.10 4.62 2.52 2.22 2.22 2.22 2.22 2.21 1.96 1.89 1.89 2.57 3.34 3.90 4.95 4.294
2007 1.32 1.62 3.17 2.33 4.44 2.68 2.47 2.06 1.48 1.33 1.36 1.28 1.06 0.90 0.90 0.98 0.89 0.74 0.72 0.87 2.31 2.96 18.74 4.44 2.543
2008 16.95 8.07 15.0312.12 5.09 3.84 2.33 2.31 2.24 1.37 1.05 0.87 0.69 0.55 0.51 0.59 0.61 0.53 0.85 0.96 1.44 1.10 1.64 2.63 3.474
2009 0.98 2.30 5.78 2.81 0.56 1.00 0.47 0.85 0.43 1.54 0.32 0.80 0.19 0.36 0.15 0.19 0.13 0.14 0.13 0.07 0.15 0.14 0.17 0.26 0.830
2010 0.47 0.56 0.81 1.72 1.75 1.57 1.93 1.94 1.46 2.79 1.24 1.25 0.87 0.81 0.64 0.62 1.17 2.19 1.38 2.40 4.05 1.53 3.20 4.00 1.682
2011 4.26 4.05 3.53 3.17 4.80 4.34 6.71 5.91 4.87 3.85 2.78 2.46 2.41 0.79 0.48 0.34 0.34 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.299
                                                 
Q(30%) 6.95 10.18 6.88 5.22 5.74 5.01 7.15 5.53 6.56 5.10 4.62 2.52 2.22 2.22 2.22 2.22 2.21 1.96 1.89 1.89 2.57 3.34 3.90 4.95 4.29
Q(60%) 1.32 1.62 3.17 2.33 4.44 2.68 2.47 2.06 1.48 1.33 1.36 1.28 1.06 0.90 0.90 0.98 0.89 0.74 0.72 0.87 2.31 2.96 18.74 4.44 2.54
Q(80%) 0.47 0.56 0.81 1.72 1.75 1.57 1.93 1.94 1.46 2.79 1.24 1.25 0.87 0.81 0.64 0.62 1.17 2.19 1.38 2.40 4.05 1.53 3.20 4.00 1.68
Debit andalan berbasis tengah
bulanan

Mar II

Nov II
Mei II

Des II
Sep II
Feb II

Mar I

Apr II

Okt II
Agt II

Nov I
Jun II
Mei I
Jan II

Des I
Sep I
Feb I

Okt I
Apr I

Jun I

Agt I
Jan I

Jul II
Jul I
 

10% 16.95 10.18 15.03 12.12 8.89 7.35 9.63 8.16 6.78 5.10 4.62 4.74 2.84 2.34 2.22 2.22 2.21 2.92 3.66 2.88 4.05 5.39 18.74 8.23
20% 7.78 8.07 9.21 7.70 6.79 6.12 8.17 6.98 6.56 4.81 4.50 2.52 2.48 2.24 1.90 1.85 2.13 2.26 2.60 2.80 3.18 3.70 5.66 6.89
30% 6.95 7.75 6.88 7.62 5.74 5.01 7.15 5.91 6.07 4.26 3.80 2.46 2.41 2.22 1.81 1.69 1.74 2.19 2.22 2.40 3.00 3.57 4.99 6.08
40% 6.45 6.39 5.78 5.35 5.39 4.36 6.71 5.53 4.87 3.85 2.78 2.44 2.22 1.82 1.80 1.57 1.56 1.96 1.89 2.38 2.62 3.34 3.90 4.95
50% 4.26 4.05 5.76 5.22 5.09 4.34 3.58 3.44 3.31 2.79 2.22 2.24 2.07 0.90 0.90 0.98 1.17 1.92 1.38 1.89 2.57 2.96 3.20 4.44
60% 3.77 3.18 5.47 3.17 4.80 3.84 2.47 2.31 2.24 2.57 1.36 1.28 1.06 0.81 0.64 0.62 0.89 0.74 0.85 0.96 2.31 1.53 3.12 4.00
70% 1.32 2.30 3.53 2.81 4.44 2.68 2.33 2.06 1.48 1.54 1.24 1.25 0.87 0.79 0.51 0.59 0.61 0.53 0.72 0.87 1.44 1.10 1.64 2.63
80% 0.98 1.62 3.17 2.33 1.75 1.57 1.93 1.94 1.46 1.37 1.05 0.87 0.69 0.55 0.48 0.34 0.34 0.14 0.13 0.07 0.15 0.14 0.17 0.26
90% 0.47 0.56 0.81 1.72 0.56 1.00 0.47 0.85 0.43 1.33 0.32 0.80 0.19 0.36 0.15 0.19 0.13 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Q(30%) 6.95 7.75 6.88 7.62 5.74 5.01 7.15 5.91 6.07 4.26 3.80 2.46 2.41 2.22 1.81 1.69 1.74 2.19 2.22 2.40 3.00 3.57 4.99 6.08
Q(60%) 3.77 3.18 5.47 3.17 4.80 3.84 2.47 2.31 2.24 2.57 1.36 1.28 1.06 0.81 0.64 0.62 0.89 0.74 0.85 0.96 2.31 1.53 3.12 4.00
Q (80%) 0.98 1.62 3.17 2.33 1.75 1.57 1.93 1.94 1.46 1.37 1.05 0.87 0.69 0.55 0.48 0.34 0.34 0.14 0.13 0.07 0.15 0.14 0.17 0.26
Debit Andalan (Q80%)
4.50
4.00
tengah bulanan
3.50
tahunan
3.00
Q, m3/s

2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
I I I rI I I lI tI I I vI sI
n b ar ei n u g p t
Ja Fe M Ap M Ju J A Se Ok N o De
Berdasar penurunan data debit dari data
hujan

Metode FJ Mock:
1) data DAS: luas DAS, penutupan lahan,
2) data iklim: temperatur udara, lama penyinaran
matahari, kecepatan angin,
3) data hujan harian,
4) hitung hujan kawasan (jika pos hujan > 1 buah),
5) hitung hujan tengah bulanan, jumlah hari hujan
tengah bulanan,
6) turunkan debit tengah bulanan dengan Metode FJ.
Mock.
Diagram alir Metode FJ. Mock

Keterangan :
SMC = kapasitas kelembaban tanah
SMS = penyimpanan kelembaban tanah
l = koefisien infiltrasi
k = faktor resesi aliran air tanah
PF = faktor aliran hujan lebat
GS = keseimbangan air tanah
Perhitungan Evapotranspirasi Penmann
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Dasar Unit
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 Suhu Udara C 30.75 30.75 30.75 30.75 30.75 30.75 30.75 30.75 30.75 30.75 30.75 30.75 30.90 30.90 30.73 30.73 30.75 30.75 30.75 30.75 30.75 30.75 26.18 29.82
2 Kelembaban Relatif % 76.00 76.00 76.07 76.07 76.56 76.56 84.20 84.20 73.06 73.06 73.93 73.93 77.03 77.03 73.93 73.93 73.13 73.13 71.71 71.71 75.30 75.30 75.35 75.35
3 Kecepatan Angin U2 m/dt 0.55 0.55 0.61 0.61 0.58 0.58 0.21 0.21 0.19 0.19 0.18 0.18 0.21 0.21 0.21 0.21 0.39 0.39 0.43 0.43 0.33 0.33 0.28 0.28
4 Penyinaran Matahari (8 jam); Q1 % 34.12 34.12 36.52 36.52 35.58 35.58 39.40 39.40 55.19 55.19 54.60 54.60 53.13 53.13 66.56 66.56 68.11 68.11 57.25 57.25 49.77 49.77 32.98 32.98
5 Lintang   7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00
6 Albedo   0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
7 Transfer ke 12 jam 0,786 Q1+3,46 % 30.28 30.28 32.16 32.16 31.43 31.43 34.43 34.43 46.84 46.84 46.38 46.38 45.22 45.22 55.78 55.78 56.99 56.99 48.46 48.46 42.58 42.58 29.38 29.38
                                                     
Perhitungan (prosida/Penman)                                            
8 Tabel 2 dan (1) f(Tai) x 10-2   9.68 9.68 9.68 9.68 9.68 9.68 9.69 9.69 9.08 9.68 9.68 9.68 9.69 9.69 9.66 9.66 9.68 9.68 9.68 9.68 9.68 9.68 9.10 9.55
9 Tabel 2 dan (1) L-1 x 102   3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.29 3.29 2.56 3.28 3.28 3.28 3.29 3.29 3.26 3.26 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 2.59 3.11
10 Tabel 2 dan (1) Pzwa.Jsa mmHg 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.52 33.52 25.31 33.33 33.33 33.33 33.52 33.52 33.14 33.14 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 33.33 25.60 31.46
11 Tabel 2 dan (1)   2.39 2.39 2.39 2.39 2.39 2.39 2.40 2.40 1.98 2.39 2.39 2.39 2.40 2.40 2.38 2.38 2.39 2.39 2.39 2.39 2.39 2.39 2.00 2.30
12 = (2) x (10) Pzwa mmHg 25.33 25.33 25.35 25.35 25.52 25.52 28.22 28.22 18.49 24.35 24.64 24.64 25.82 25.82 24.50 24.50 24.37 24.37 23.90 23.90 25.10 25.10 19.29 23.71
13 Tabel 3 dan (12) f(Tdp)   0.09 0.09 0.15 0.15 0.10 0.10 0.14  0.00 0.16 0.16 0.16 0.16 0.09 0.09 0.10 0.10 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.11
14 = (10) - (12) Pzwa. Jsa - Pzwa mmHg 8.00 8.00 7.98 7.98 7.81 7.81 5.30 5.30 6.82 8.98 8.69 8.69 7.70 7.70 8.64 8.64 8.96 8.96 9.43 9.43 8.23 8.23 6.31 7.75
15 Tabel 4 dan (3) x f(U2)   0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.13 0.13 0.13 0.13 0.12 0.12 0.12 0.12
16 = (14) x (15)   1.21 1.21 1.20 1.20 1.18 1.18 0.55 0.55 0.71 0.93 0.90 0.90 0.80 0.80 0.90 0.90 1.18 1.18 1.24 1.24 1.01 1.01 0.78 0.95
17 Tabel 5 dan (5) caHsh x 10-2   9.12 9.12 9.16 9.16 8.90 8.90 8.32 8.32 7.64 7.64 7.25 7.25 7.37 7.95 7.95 7.95 8.59 8.59 8.99 8.99 9.08 9.08 9.06 9.06
18 Tabel 6 dan (7) dan (5) ash x f(r)   0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.32 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.36 0.36 0.32 0.32
19 = (17) x (18)   2.93 2.93 2.94 2.94 2.86 2.86 2.67 2.67 2.75 2.75 2.61 2.61 2.65 2.86 3.17 3.17 3.43 3.43 3.59 3.59 3.27 3.27 2.91 2.91
20 = (8) x {1.00 - (7)}   6.75 6.75 6.57 6.57 6.64 6.64 6.35 6.35 4.83 5.15 5.19 5.19 5.31 5.31 4.27 4.27 4.16 4.16 4.99 4.99 5.56 5.56 6.43 6.74
21 =1.00-{(20)/10}   0.33 0.33 0.34 0.34 0.34 0.34 0.36 0.36 0.52 0.49 0.48 0.48 0.47 0.47 0.57 0.57 0.58 0.58 0.50 0.50 0.44 0.44 0.36 0.33
0.00
22 = (8) x (13) x (21)   0.29 0.29 0.51 0.51 0.34 0.34 0.48 0.76 0.76 0.72 0.72 0.40 0.40 0.56 0.56 0.93 0.93 0.78 0.78 0.67 0.67 0.50 0.34
23 = (19) - (22)   2.64 2.64 2.43 2.43 2.52 2.52 2.19 2.67 1.99 1.99 1.89 1.89 2.26 2.47 2.61 2.61 2.50 2.50 2.81 2.81 2.60 2.60 2.40 2.57
24 = (9) x (23)   8.65 8.65 7.97 7.97 8.26 8.26 7.21 8.79 5.09 6.52 6.19 6.19 7.43 8.11 8.52 8.52 8.20 8.20 9.22 9.22 8.54 8.54 6.23 7.99
25 = (16) x (24)   10.45 10.45 9.59 9.59 9.74 9.74 3.97 4.84 3.61 6.09 5.60 5.60 5.95 6.50 7.65 7.65 9.70 9.70 11.48 11.48 8.64 8.64 4.83 7.62
26 = (25 )/ (11) Eto mm/hari 4.37 4.37 4.01 4.01 4.08 4.08 1.65 2.02 1.82 2.55 2.34 2.34 2.48 2.71 3.22 3.22 4.06 4.06 4.80 4.80 3.62 3.62 2.42 3.31
27 Jumlah Hari   15.00 16.00 14.00 14.00 15.00 16.00 15.00 15.00 15.00 16.00 15.00 15.00 15.00 16.00 15.00 16.00 15.00 15.00 15.00 16.00 15.00 15.00 15.00 16.00
28 Evapotranspirasi (Eto) mm/2mg 65.59 69.97 56.20 56.20 61.16 65.24 24.81 30.25 27.36 40.79 35.13 35.13 37.17 43.32 48.24 51.46 60.86 60.86 72.02 76.82 54.25 54.25 36.25 53.02
Debit tengah bulanan
Metode FJ. Mock
No. Uraian Notasi Unit Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Data
1 Curah Hujan P mm/mt 96.40 15.70 69.17 78.49 129.87 135.79 175.57 140.49 238.06 4.17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.96 31.98 271.19 391.58 118.89 93.30 145.55 334.64 391.62
2 Hari Hujan n days 11.00 4.00 11.00 10.00 12.00 5.00 7.00 3.00 5.00 3.00 28.34 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 2.00 4.00 8.00 4.00 4.00 11.00 10.00 15.00
Limited Evapotranspiration
3 Evapotranspiration Ep = Eto mm/mt 65.59 69.97 56.20 56.20 61.16 65.24 24.81 30.25 27.36 40.79 35.13 35.13 37.17 43.32 48.24 51.46 60.86 60.86 72.02 76.82 54.25 54.25 36.25 53.02
4 Exposed Surface m% % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00
5 (d/h) x m 0.05 0.15 0.05 0.05 0.04 0.14 0.11 0.16 0.13 0.16 -0.18 0.20 0.20 0.20 0.20 0.19 0.17 0.15 0.09 0.15 0.15 0.05 0.07 0.01
6 E (5) x (3) mm/mt 3.50 10.50 3.00 2.59 2.45 8.97 2.65 4.84 3.65 6.63 -6.25 7.03 7.43 8.66 9.65 9.65 10.55 8.93 6.72 11.52 7.96 2.89 2.42 0.66
7 Et = Ep - E (3) - (6) mm/mt 62.10 59.47 53.20 53.60 58.71 56.27 22.16 25.41 23.71 34.16 41.38 28.10 29.74 34.66 38.59 41.81 50.31 51.93 65.30 65.30 46.29 51.35 33.83 52.36
Water Balance
8 P - Et (1) - (7) mm/mt 34.30 -43.77 15.97 24.89 71.15 79.53 153.41 115.08 214.34 -29.99 -41.38 -28.10 -29.74 -34.66 -38.59 -39.85 -18.33 219.26 326.28 53.59 47.01 94.19 300.81 339.26
9 SMS = ISMC + (P-Ea) 17.15 0.00 7.99 12.44 35.58 39.76 76.70 57.54 107.17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 109.63 163.14 26.79 23.51 47.10 150.40 19.58
10 Soil Storage (8) - (9) mm/mt 17.15 -43.77 7.99 12.44 35.58 39.76 76.70 57.54 107.17 -29.99 -41.38 -28.10 -29.74 -34.66 -38.59 -39.85 -18.33 109.63 163.14 26.79 23.51 47.10 150.40 319.68
11 Soil Moisture storage SMC + (10) mm/mt 234.30 156.23 215.97 224.89 271.15 279.53 353.41 315.08 414.34 170.01 158.62 171.90 170.26 165.34 161.41 160.15 181.67 419.26 526.28 253.59 247.01 294.19 500.81 539.26
12 Water Surplus 8+10 mm/mt 34.30 0.00 15.97 24.89 71.15 79.53 153.41 115.08 214.34 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 219.26 326.28 53.59 47.01 94.19 300.81 339.26
Run Off & Groundwater Storage
13 Infiltration (12) x l mm/mt 24.01 0.00 11.18 17.42 49.81 55.67 107.38 80.56 150.04 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 237.48
14 Vn= 0,5 x (1+k) x mm/mt 18.01 0.00 8.39 13.07 37.36 41.75 80.54 60.42 112.53 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 178.11
15 k x V (n-1) mm/mt 65.00 41.50 20.75 14.57 13.82 25.59 33.67 57.10 58.76 85.65 42.82 21.41 10.71 5.35 2.68 1.34 0.67 0.33 0.17 0.08 0.04 0.02 0.01
16 Storage Volume (Vn) (14) + (15) mm/mt 83.01 41.50 29.14 27.64 51.17 67.34 114.21 117.52 171.29 85.65 42.82 21.41 10.71 5.35 2.68 1.34 0.67 0.33 0.17 0.08 0.04 0.02 0.01 178.11
17 DVn = Vn - V (n-1) mm/mt -46.99 -41.50 -12.37 -1.50 23.54 16.16 46.87 3.31 53.77 -85.65 -42.82 -21.41 -10.71 -5.35 -2.68 -1.34 -0.67 -0.33 -0.17 -0.08 -0.04 -0.02 -0.01 178.10
18 Base Flow (13) - (17) mm/mt 71.00 41.50 23.55 18.92 26.27 39.50 60.51 77.24 96.27 85.65 42.82 21.41 10.71 5.35 2.68 1.34 0.67 0.33 0.17 0.08 0.04 0.02 0.01 59.38
19 Direct Run Off (12) - (13) mm/mt 10.29 0.00 4.79 7.47 21.35 23.86 46.02 34.52 64.30 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 219.26 326.28 53.59 47.01 94.19 300.81 101.78
20 Run Off (18) + (19) mm/mt 81.29 41.50 28.34 26.39 47.62 63.36 106.54 111.77 160.57 85.65 42.82 21.41 10.71 5.35 2.68 1.34 0.67 219.59 326.45 53.67 47.05 94.21 300.82 161.16
Effective Discharge
21 Effective Discharge m3/det 3.36 1.61 1.17 1.26 1.97 2.45 4.40 4.62 6.64 3.32 1.77 0.88 0.44 0.21 0.11 0.05 0.03 9.07 13.49 2.08 1.94 3.89 12.43 6.24
Kebutuhan Air
Secara umum kebutuhan air yang diambil dari waduk dapat
dikelompokkan menjadi:

• Kebutuhan Air Minum dan Kegiatan Perkotaan


• Kebutuhan Air untuk Industri
• Kebutuhan Air untuk Pemeliharaan Sungai
• Kebutuhan Air untuk Perikanan
• Kebutuhan Air untuk Peternakan
• Kebutuhan Air untuk Irigasi
Kebutuhan air perkotaan
Tabel 1. Proyeksi konsumsi air per orang per hari
(l/o/h)

Sumber: Pd T-25-2004-A Pedoman Pengoperasian Waduk Tunggal


Kebutuhan air perkotaan

Dimana:
QMin (i) = kebutuhan air minum dan kegiatan perkotaan pada bulan I (m 3 bulan-1)
H(i) = jumlah hari dalam bulan i
qk = konsumsi air per orang per hari untuk daerah perkotaan (liter orang-1 hari-1)
qd = konsumsi air per orang per hari untuk daerah pedesaan (liter orang-1 hari-1)
Pk = populasi di kota
Pd = populasi di desa
Kebutuhan air untuk Industri
• Industri Besar = 450 ∼ 500 liter/tenaga kerja/hari
• Industri Sedang = 100 ∼ 200 liter/tenaga kerja/hari
• Industri Kecil = 80 ∼ 100 liter/tenaga kerja/hari

dimana,
QInd (i) = kebutuhan air industri pada bulan I (m3 /bulan)
H(i) = jumlah hari dalam bulan i
qb = konsumsi air per tenaga kerja untuk Industri Besar (liter /orang/hari)
qs = konsumsi air per tenaga kerja untuk Industri Sedang (liter /orang/hari)
qk = konsumsi air per tenaga kerja untuk Industri Kecil (liter /orang/hari )
Pb = populasi tenaga kerja untuk Industri Besar
Ps = populasi tenaga kerja untuk Industri Sedang
Pk = populasi tenaga kerja untuk Industri Kecil
Kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai
(penggelontoran)

Sesuai dengan Perencanaan Pengembangan Sumber Air Terpadu, Direktorat


Jendral Pengairan, Dep. PU kebutuhan air penggelontoran untuk daerah
perkotaan (urban) per orang per hari dapat dilihat pada Tabel 2.

Sumber: Pd T-25-2004-A Pedoman Pengoperasian Waduk Tunggal


Kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai
(penggelontoran)

Dimana:
QPS (i) = kebutuhan air untuk penggelontoran pada
bulan I (m3 bulan-1)
H(i) = jumlah hari dalam bulan i
Kebutuhan air untuk perikanan

dimana,
QPk (i) = kebutuhan air untuk perikanan pada bulan I (m3 bulan-1)
H(i) = jumlah hari dalam bulan I
qfp = kebutuhan air untuk kolam per hari (mm hari-1)
Afp = luas kolam ikan (ha)
Kebutuhan air peternakan
Tabel 3. Konsumsi air ternak per kepala per hari

Dimana:
QPt (i) = kebutuhan air untuk ternak pada bulan I (m3 bulan-1)
H(i) = jumlah hari dalam bulan i
qKS = konsumsi air untuk kuda/kerbau/sapi per kepala per hari (liter kepala-1 hari-1)
PKS = proyeksi populasi kuda/kerbau/sapi
qKD = konsumsi air untuk kambing/domba per kepala per hari (liter kepala-1 hari-1)
PKD = proyeksi populasi kambing/domba
qB = konsumsi air untuk babi per kepala per hari (liter kepala-1 hari-1)
PB = proyeksi populasi babi
Kebutuhan air untuk irigasi
Kebutuhan air irigasi dihitung Kebutuhan air irigasi di sawah:
dengan memperhatikan hal-hal
berikut ini:

• Pola tanam
• ETc = penggunaan air
Evapotranspirasi
komsumtif, mm/hari
• Crop consumptive use
P = perkolasi, mm/hari
• Persiapan lahan
Re = hujan efektif,
• Perkolasi mm/hari
• Hujan efektif
WLR = penggantian lapisan
• Kehilangan air air, mm/hari
Kebutuhan air irigasi di sawah
Re ETc

NFR

WLR

P
Kebutuhan air untuk irigasi
Kebutuhan air untuk irigasi dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝑞𝑖𝑟 (𝑖)
qir(i) 𝑄𝐼𝑅 (𝑖)=
1000
( 𝐴𝐼𝑅 𝑥 1000 )

Dimana:

qir (i) = kebutuhan air untuk irigasi persatuan luas pada bulan I (mm/bulan)
e = efisiensi irigasi
Etc = konsumsi air untuk tanaman : Eto x kc (mm/bulan)
Eto = evapotranspirasi (mm/bulan)
Kc = koefisien tanaman
Ptn = kebutuhan air untuk persiapan tanah (mm/bulan)
P = kehilangan air karena perkolasi (mm/bulan)
Pla = air pengganti (mm/bulan)
Re = hujan efektif (mm/bulan)
QIR = kebutuhan air untuk irigasi (m3 /bulan)
AIR = luas daerah irigasi (ha)
Sumber: Pd T-25-2004-A Pedoman Pengoperasian Waduk Tunggal
NERACA AIR WADUK JATIBARANG

Nov II
Feb II

Mar II

Mei II

Des II
Jan II

Jun II

Sep II

Okt II
Apr II

Jul II

Agt II

Nov I
Mar I

Mei I

Des I
Feb I
Jan I

Jun I

Okt I
Sep I
Jul I
Apr I

Agt I
Inflow Q80% 0.98 1.62 3.17 2.33 1.75 1.57 1.93 1.94 1.46 1.37 1.05 0.87 0.69 0.55 0.48 0.34 0.34 0.14 0.13 0.07 0.15 0.14 0.17 0.26
Kebutuhan air RKI 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06
Kebutuhan air Irigasi 0.00 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.01 0.01 0.06 0.06 0.06 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.00 0.06 0.06 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04
Total Kebutuhan Air 1.06 1.07 1.07 1.07 1.06 1.06 1.07 1.07 1.11 1.11 1.11 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 1.06 1.11 1.11 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09
Defisit -0.08 0.55 2.10 1.26 0.70 0.51 0.86 0.87 0.34 0.26 -0.07 -0.22 -0.40 -0.55 -0.61 -0.75 -0.72 -0.97 -0.99 -1.02 -0.95 -0.95 -0.93 -0.83
Sekian
Terima kasih atas
perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai