NPM: 4220210028
MATA KULIAH/KELAS: HIDROLOGI KELAS A
DOSEN PENGAMPU: DR. IR. ATIE TRI JUNIATI. MT
K9
1. ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF)
Limpasan permukaan adalah aliran air yang mengalir diatas permukaan disebabkan oleh penuh
kapasitas infiltrasi tanah.
Runoff adalah bagian curahan hujan (curah hujan dikurangi evapotranspirasi dan kehilangan
air lainnya) yang mengalir dalam air sungai karena gaya gravitasi.
Limpasan yang dihasilkan oleh hujan memiliki 3 komponen, yaitu
• Aliran Permukaan (runoff) adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah.
• Interflow adalah air yang menyusup dan muncul kembali sebagai rembesan permukaan
atau mata air sementara.
• Limpasan Bawah Permukaan atau Air Tanah adalah limpasan yang berasal dari mata
air, rembesan, dan area lain di mana permukaan air berpotongan dengan permukaan
tanah.
Faktor – faktor yang menimbulkan runoff adalah sebagai berikut.
• Hujan
a. Waktu turun hujan (durasi)
b. Intensitas hujan (I)
c. Karakteristik lahan
Dimana:
- L = length of overland flow, m
- n = Manning roughness coef.
- i = rainfall intensity mm/hr.
- S = average overland slope, m/m
2) Kirpich (1940), untuk channel flow
𝟎,𝟑𝟖𝟓
𝑳𝟐
𝑻𝒄 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟕𝟖 ( )
𝑺
Dimana:
- L = length of channel/ditch from headwater to outlet, (meter)
- S = average gully slope, m/m.
Dimana:
- C = rational method runoff coeff.
- L = length of overland flow (meter)
- S = average overland slope (%)
Dimana:
- C1, C2, . . . Cn adalah koefisien limpasan sesuai dengan macam tutupan lahan AI,
A2, . . .An, dan
- At = A1 + A2 + . . . An.
❖ Langkah 3:
Tentukan waktu konsentrasi sebagai waktu tempuh dari titik terjauh ke lokasi titik tangkap
menggunakan salah satu rumus tc, sesuai dengan kondisi lahan.
❖ Langkah 4:
Tentukan intensitas curah hujan (I). Intensitas hujan dihitung menggunakan salah satu rumus
(yang sering digunakan adalah rumus Mononobe). Gunakan kurva intensitas-durasi-frekuensi
(IDF), lalu tentukan intenstias hujan (I) sesuai dengan waktu konsentrasi (tc).
Dimana:
- Q = runoff (mm)
- P = rainfall (mm)
- Ia = initial abstraction (Ia = 0,2S)
- S = potential maximum retention after runoff begins;
𝟐𝟓𝟒𝟎𝟎
𝑺= − 𝟐𝟓𝟒
𝑪𝑵
• Ia = initial abstraction
• Pe= rainfall excess =depth of excess precipitation or direct runoff
• P = depth of precipitation = total rainfall.
• Pe ≤ P
• Fa,= continuing abstraction
• S = potential maximum retention.
• Fa, ≤ S
Ada beberapa jumlah curah hujan Ia (abstraksi awal sebelum genangan) yang tidak akan
terjadi limpasan, sehingga potensi limpasan adalah P — Ia.
Hipotesis metode SCS adalah bahwa rasio keduanya aktual terhadap dua besaran potensial
adalah sama, yaitu
𝑭𝒂 𝑷𝒆
=
𝑺 𝑷 − 𝑰𝒂
Dari prinsip kontinuitas
𝑷 = 𝑷 𝒆 + 𝑰 𝒂 + 𝑭𝒂