BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dengan:
(Soemarto C.D,1995)
. + . + . +….+ .
R= .................................. (2.2)
+ + +…..+
Dengan:
8
A = luas areal
(Soemarto C.D,1995)
c. Cara isohyet
Dengan cara ini, kita harus menggambar dulu kontur tinggi hujan yang
sama (isohyet).
+ + +
+ + −1
2 2 2
R= ....................... (2.3)
+ +…+
Dengan:
A = luas areal
besar koefisien variasi (Cs) dan koefisien kurtosis dapat di peroleh dengan
persamaan:
. ∑ =1 log
Rata- rata: Log X = = ……………………………………. (2.4)
∑ =1 ( log − )2
Simpangan baku: S = …………………………. (2.5)
−1
. ∑ =1 ( − )3
Koefisien Variasi: Cs = = …………………………….. (2.6)
−1 . −2 . 3
. ∑ =1 ( − )4
Koefisien Kurtosis: Ck = = ………..…………. (2.7)
−1 . −2 . −3 . 4
Di mana:
n = Jumlah data
Xi = Data ke i
X = Rata-rata data
S = Simpangan
Setelah diketahui tinggi curah hujan harian maxsimum dari data hujan
yang di peroleh, maka dengan menggunakan metode ini dpat dihitung
besarnya hujan rancangan yang terjadi dengan periode ulang T tahun.
(Soemarto, 1987)
Nilai Rerata:
∑ =1 log
Log = ........................................................... (2.9)
Standar Deviasi:
10
∑ =1 ( log − )2
Sd = ............................................... (2.10)
−1
∑ =1 ( log − )2
CS = 3 ............................................... (2.11)
−1 −2
Dengan:
Sd = Standar deviasi
Tabel 2.2 Faktor Frekuwensi K untuk Agihan Log Person Type III
Untuk mengetahui apakah suatu data sesuai dengan jenis sebaran teoritis
yang di pilih maka setelah penggambaranya pada kertas probabilitas perlu di
lakukan pengujian lebih lanjut. Pengujian ini biasanya dengan uji kesesuaian
(testing of goodness of fit) yang dilakuakn dengan dua jenis pengujian yang
sebelumya dilakuakan dulu ploting data dengan tahapan:
1. Data curah hujan maksimum harian rata-rata tiap tahun disusun dari
kecil-besar.
2. Hitung probabilitasnya dengan menggunakan rumus WEIBULL.
P= . 100%........................................................... (2.12)
+1
Dimana:
P = Probabilitas (%)
n = banyaknya data.
Dimana:
Pe = Peluang empiris
Pt = Peluang teoritis
12
Kemudian dibandingkan anata Δmask dengan ΔCr, apabila Δmask < ΔCr
maka pemilihan disrtibusi frekuwensi tersebut dapat diterapkan data tersebut.
b. Uji Chi-Square
( − )2
X =∑
2
……………………………………….. (2.14)
Dimana:
X2 = Harga Chi-Square
V(DK) = k +1+ m
13
Dimana;
N = Banyaknya data
M = Parameter, besarnya = 2
Agar disrtibusi frekuensi dipilih data diterima maka nilai X2, Xc2.
Data curah hujan dalam suatu waktu tertentu (beberapa menit) yang tecatat
papda alat otomatik dapat dirubah menjadi intensitas curah hujan perjam. Menurut
Dr. Mononobe Intensitas hujan (I) di dalam rumus rasional dapat di hitung dengan
rumusan:
2
24 3
I= . ………………………………………... (2.16)
24
14
Dengan:
Tc = To + Td ……………………………………… (2.17)
Dimana:
S = Kemiringan rata-rata
V = kecapatan rata
Tabel 2.6 Pemilihan kala ulang debit banjir berdasarkan luas DAS
Tabel 2.7 Pemilihan kala ulang debit banjir berdasarkan jenis saluran
Dengan:
C = Koefisien pengalian
b. Koefisien Tampungan
Cs = Koefisien penampungan
2
= ………………………………….(2.23)
2 +
17
Banyaknya debit air hujan yang ada dalam suatu kawasan harus segera di
alirkan agar tidak menimbulkan genangan air. Untuk dapat mengalirkannya
diperlukan saluran yang dapat menampung dan mengalirkan air tesebut ke tempat
penampungan. Penampungan tersebut dapat berupa sungai atau kolam retensi.
Kapasitas pengaliran dari saluran tergantung pada bentuk, kemiringan dan
18
a. Dalam aliran, luas penampang lintasan aliran kecapatan serta debit selalu
tetap pada setiap penampang linatasan.
b. Garis energi dan dasar saluran selalu sejajar.
a. Persegi Panjang
19
b. Trapesium
c. Segitiga
20
d. Lingkaran
r=
+1
Dimana:
r = Rata-rata pertumbuhan Penduduk
Pn = Perkiraan jumlah penduduk pada tahun terakhir rencana
Pn+1 = Jumlah penduduk pada tahun berikutnya
1+ 2+ 3+…+
R rata-rata =
Dimana:
.
Qdomestik =
Dimana:
Pn = jumlah penduduk