Anda di halaman 1dari 12

1.

3 Penggolongan Pondasi Tiang


1. Berdasarkan material tiang yang digunakan
2. Berdasarkan teknik pemasangan tiang, dan
3. Berdasarkan cara tiang meneruskan beban
1.3.1 Berdasarkan material tiang yang digunakan
a. Pondasi tiang kayu
b. Pondasi tiang beton
c. Pondasi tiang baja

a. Pondasi Tiang Kayu (wood pile)


Keunggulan dan kekurangan pondasi tiang kayu, antara lain:
1). Daya dukungnya relatif kecil, jika dibandingkan
dengan daya dukung pondasi tiang beton maupun
tiang baja
2). Mudah hancur sewaktu proses pemancangan
dan mudah dimakan rayap dan serangga
lainnya
3). Sulit untuk memperoleh kayu dengan
diameter/ukuran dan panjanag tertentu di
pasaran namun harganya relatif murah
4). Lebih tahan lama dan tidak mudah lapuk, bila
selalu terendam penuh di bawah muka air
5). Dapat digunakan untuk memperbaiki daya
dukung tanah lunak, yang biasanya
disebut pondasi cerucuk kayu
b. Pondasi tiang beton (Concrete pile)
1). Pondsi tiang beton pra cetak (pre cast concrete pile)
Yaitu pondasi tiang terbuat dari beton bertulang
yang dicetak terlebih dahulu, kemudian setelah beton
mengeras dan mencapai umur, lalu dipancangkan di
tempat yang telah ditentukan. Oleh karena itu pondasi
tiang beton pra cetak disebut juga pondasi tiang pancang
beton (driven concrete pile)
salah satu ujungnya dapat dibuat runcing seperti
ujung pensil ataupun dibuat rata. Konstruksinya bisa
menggunakan beton konvensional mupun beton
prategang (prestress)
Gambar 1.3.1 Ujung pondasi tiang beton pra cetak (a) runcing; (b) rata
Penampang pondasi tiang beton pra cetak umumnya
berbentuk lingkran, bujur sangkar, dan segitiga

Gambar 1.3.2 Bentuk penampang pondasi tiang beton


pracetak (a) lingkaran; (b) bujur sangkar; (c) segitiga.
Kekurangan dan keunggulan pondasi tiang pancang
beton, antara lain:
(1) Memerlukan tempat yang luas untuk pencetakannya
(2) Memerlukan waktu/tempo untuk siap dipancangkan
(3) Memerlukan alat berat untuk penanganan,
transportasi maupun pemancangannya
(4) Mutu beton dapat dengan mudah ditetapkan dan
dikontrol
(5) Mempunyai kapasitas daya dukung yang besar, jika
dibandingkan dengan kapasitas daya dukung
pondasi tiang kayu.
2). Pondasi tiang beton cor di tempat
(cast-in place concrete pile)

Dibuat dengan memindahkan tanah terlebih dahulu


(menggunakan bor) kemudian diisi dengan adukan beton.
Contoh dari tiang beton cor di tempat adalah tiang bor (Bored &
cast in situ pile)
Untuk daerah perkotaan, dengan permukiman padat dan
penuh bangunan-bangunan tinggi, maka penggunaan tiang bor
sangat cocok, karena mengurani kemungkina terangkatnya
tanah (ground heave), kebisingan (noise), dan getaran
(vibration) yang dapat menimbulkan kerusakan terhadap
bangunan disekelilingnya maupun gangguan lingkungan.
c. Pondasi tiang baja (steel pile)
Terbuat dari baja (steel), penampangnya:
1). Pipa (steel tube)
2). Segi empat (steel box)
3). Profil H dan
4). Profil I

Gambar 1.3.3 Penampang pondasi tiang baja


(1) pipa; (2) segi empat; (3) profil H; (4) profil I
1.3.2 Berdasarkan teknik pemasangan tiang

a). Pondasi tiang pra cetak (precast concrete pile)


• dipasang dengan dipancangkan/ditumbuk
• dipasang dengan digetarkan, dan
• dipasang dengan ditanam kedalam tanah.

b). Pondasi tiang cor ditempat (cast in place concrete pile)


• dipasang dengan penetrasi,
• dipasang dengan panggalian, dan
• dipasang dengan pengeboran
1.3.3 Berdasarkan tiang meneruskan beban

a) Pondasi tiang dengan daya dukung ujung (end bearing


pile), yaitu pondasi tiang yang mengandalkan kekuatan
tanah pendukung yang berada di ujung tiang sebagai
penopang bangunan.
b) Pondasi tiang dengan daya dukung gesek (friction pile),
yaitu pondasi tiang yang mengandalkan kekuatan gesekan
antara tanah pendukung di sepanjang tiang dengan
tiangnya, sebagai penopang bangunan.
c) Pondasi tiang dengan daya dukung kombinasi daya
dukung ujung dan daya dukung gesek
Gambar 1.3.4 Penggolongan pondasi tiang berdasarkan
penyeluran beban (a) daya dukung ujung; (b) daya dukung gesek;
dan (c) Kombinasi daya dukung ujung dan daya dukung gesek.
1.4 Beban ijin dan panjang pondasi tiang
1.4.1 Beban ijin pada pondasi tiang
Jenis tiang Beban ijin (ton)
Kayu 1,5 – 25
Komposit 20 – 30
Beton di cor ditempat 30 – 50
Beton Pracetak 30 – 50
Pipa baja, diisi beton 40 – 60
Baja profil H, WF, I 30 – 60
1.4.2 Panjang Pondasi tiang
Jenis tiang Panjang (m)
Kayu 6-8
Komposit 45
Beton di cor ditempat 15 - 30
Beton Pracetak 15 - 18
Baja profil H, WF, I Tak terbatas

Anda mungkin juga menyukai