DISUSUN OLEH:
1. SAHRUL ASSANI
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang modern sekarang ini mencari pekerjaan merupakan hal yang cukup
sulit,akibatnya banyak pengangguran-pengangguran yang tidak memiliki lapangan kerja,
calon kerja, kita harus berfikir kreatif dan inofatif yang mampu membaca peluang serta
mampu memanfatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak
terfokus pada satu jenis pekerjaan saja.Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk
mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran selain menguntungkan dari segi
ekonomi,sebagian kegiatan wirausaha juga membantu usaha dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.Salah satu usaha yang
mungkin sudah di dengar dari kalangan masyarakat dan menjadi sumber kebutuhan pokok
sehari- hari, yaitu usaha “genteng”. Untuk memenuhi kebutuhan ini banyak usaha genteng
yang bersaing untuk menyuplai akan kebutuhan genteng tersebut dalam rangka
memanfaatkan peluang ini kami mencoba mendirikan sebuah usaha ini yang kami beri nama
“UD.SALING SAKIKI”,usaha ini saya dirikan lantaran lokasi atau tempet produksi genteng
di daerah tempat prusaahaan kami berdiri,sangat jauh dari tempat produksi genteng yang
ada,ini menjadi peluang tersendiri apa bila prusahaan ini dikembangkan.
Perusahaan ini menawarkan produk pada masyarakat dengan menawarkan barang hasil
pembuatan genteng antara lain jenis genteng :
Karang pilang
Mantili
Wuwung
Kelebihan dari usaha / barang yang kami tawarkan
Perusahaan kami memberikan harga yang tidak cukup mahal / standart dibandingkan
dengan perusahaan lain yang menawarkan produk lain.
Perusahaan kami memberikan pelayanan yang seoptimal mungkin kepada konsumen,
supaya konsumen mendapatkan kepuasan dari produk yang sama.
Perusahaan kami juga mengijinkan bagi para konsumen untuk memilih dan
memilah barang yang akan dibeli asalkan tidak diluar batas yang telah ditentukan
perusahaan kami.
BAB IV
ASPEK PEMASARAN PRODUK
4.1 Produk yang ditawarkan
Perusahaan kami menawarkan produk dari hasil pembuatan genteng, antara lain jenis
genteng :
karang pilang
mantili
wuwung
5.6 Proses produksi atau pembuatan Pada Sub Bab proses produksi ini, terbagi
menjadi 2 tahap, yaitu :
Tahap pertama, pembuatan bahan baku tanah liat.Untuk membuat bahan baku tanah
liat, sebelumnya kita harus menyediakan tanah murni yang berwarna kemerah-
merahan dan kekuning-kuningan ditambah pasir sungai dengan perbandingkan
11:10:1 serta air secukupnya. Lalu kita rendam atau kita mix kedua tanah tanah liat
tersebut dan pasir sungai sambil disiram air secukupnya lalu digiling.Tanah liat yang
telah tergiling akan membentuk balok-balok yang keluar dari mulut mesin
penggilingan dan dengan segera memotong balok-balok tersebut. Balok-balok tanah
liat yang belum sesuai ukurannya akan disesuaikan oleh pekerja yang lain, ketelitian
dan ketelatenan seorang pekerja diperkelukan pada saat ini selanjutnya tanah ditata
untuk proses pencetakan genteng.Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
perusahaan kami melakukan proses penggilingan bahan baku sebanyak 2 kali dengan
mesin penggilian yang berbeda pula.
Tahap kedua, pembuatan genteng.Setelah bahan baku selesai dibuat, langkah
selanjutnya adalah mencetak genteng. Sebelum genteng dicetak, kita harus
menentukan jenis genteng apa yang hendak kita cetak. Adapun jenis- jenis genteng
yang diproduksi oleh perusahaan kami, antara lain :Jenis genteng karang pilang,
wuwung, mantili.
Genteng dicetak dengan alat pencetak genteng manual ataupun dengan mesin. Kami
menggunakan alat ini untuk mencetak genteng. Kami mengoprasikan alat ini
dengan cara menjepit/ menekan adonan tanah ini kecetakan sebelumnya cetakan
genteng tersebut telah dilumuri minyak klentheng/campuran minyak tanah dan oli.
Setelah itu, genteng yang telah tercetak dirapihkan dan ditaruh pada tampan yang
selanjutnya akan disimpan selama 15 hari,
proses selanjutnya adalah pembakaran/ pengovenan di tempat pembakaran genteng
selama kurang lebih 15 hari, genteng siap untuk dijual.
BAB VI
ASPEK KEUANGAN / PERMODALAN
Kriteria NPV
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 (nol) → usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana TR=TC dalam bentuk
Demikianlah proposal bisnis ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan
dapat bermanfaat bagi kita semua.Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak
karena proposal ini merupakan tahap awal kami dalam memulai usaha genterng ini. Dengan
terwujudnya proposal bisnis ini, kami berharap UD. KARYA SEJAHTERA dapat segera
mewujudkan usaha bisnis yang telah direncanakan ini.