Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENYELENGGARAAN

IMFORMASI
PEMERINTAH DESA
(LPPD)
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015
(IPPD)
AKHIR TAHUN ANGGARAN 2021

DESA TUA NANGA


KECAMATAN POTO TANO
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
TAHUN 2021
DESA TUA NANGA
KECAMATAN POTO TANO
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
BAB I
PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah yang dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat Hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa Tua Nanga yang letak desanya diujung barat Kabupaten Sumbawa Barat dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Lombok Timur, sebagian kontur tanahnya adalah
berbukit dan bergelombang. Ladang tadah hujan membentang dari arah Selatan ke Utara,
sepanjang tepian Barat membentang Laut dan Pantai yang berpasir Putih, sungai
kebanyakan tidak mempunyai sumber mata air sehingga hanya berupa aliran air di musim
penghujan, yang mana pada saat musim kemarau air menjadi sangat sulit. Keadaan ini
yang harus dicermati oleh Pemerintah Desa khususnya dan Pemerintah Kabupaten
Sumbawa Barat pada umumnya dalam pengelolaan potensi dan sumber daya alam yang
ada.

Dari sumber daya alam yang dimiliki masih belum begitu optimal pengelolaannya
dikarenakan kondisi geografisnya, terdapat potensi pariwisata yang mungkin dapat
dimanfaatkan oleh Desa Tuananga yang perlu dipromosikan sebagai bagian yang dapat
menambah Pendapatan Asli Desa Khususnya serta Pendapatan Asli Daerah pada
Umumnya. Sebagai contoh di pantai Poto Tano, Tanjung Blusin, dan Bangka Bela yang
terletak sepanjang pantai bagian Barat Desa Tuananga memiliki Pesona yang tidak kalah
menarik dari pantai – pantai yang ada di Daerah – Daerah lain.

Potensi lain juga yang dimiliki Desa Tua Nanga adalah Potensi dibidang Pertanian dan
Peternakan. Tuananga memiliki hamparan lahan yang sangat luas untuk pengembangan
Tanaman Jagung. Potensi peternakan sapi pun tidak kalah menjanjikan untuk lebih
ditingkatkan dengan mengembangkan pola peternakan dengan system lar, karena
memiliki bukit – bukit yang dapat dijadikan lar. Terhadap perairannya, pengembangan
budi daya rumput laut juga dapat diupayakan dan ditingkatkan, mengingat telah terbentuk
beberapa kelompok – kelompok petani rumput laut. Hal ini tentu akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat guna menuju tingkat kesejahteraan yang
diharapkan.

Untuk lahan tegalan yang dulunya masih berupa tanaman musiman sekarang
sudah beralih fungsi menjadi sentra tanaman Jagung,sehingga sebagian penduduk banyak
yang menggantungkan hidupnya dengan mata pencahariannya pada pertanian

.
Ladang atau tegalan di Desa Tua Nanga hanya 70 % dari Luas Desa yang
mencapai hampir 27,63 Km2 lebih, sebagian wilayah Desa Tua Nanga adalah Perbukitan
dan hutan lindung, untuk tanah tegalan ladang sebagian besar tanah adat/milik warga
masyarakat.

Mengingat dana yang diterima saat ini merupakan Dana Desa ( DD ) dan alokasi
dari Pemerintah Kabupaten ( ADD dan PBHR ) maka kegiatan pembangunan desa
tersebut pengerjaanya sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya alokasi dana yang diberikan
tiap tahunnya. Sehingga banyak program desa yang telah tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) belum terlaksana kegiatanya.

Meskipun masih sebagai desa yang baru dibentuk tetapi dalam kegiatan
pemerintahan desa dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan yang telah
tertuang dalam RKP Desa, yang mana kontrol pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah
desa dilakukan oleh Masyarakat Desa langsung/ melalui Badan Permusyawaratan Desa
Tuananga. Sedangkan pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah
desa dilakukan setiap akhir tahun anggaran.

A. Dasar Hukum

1. Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang Pembentukan Daerah


Kabupaten Sumbawa Barat di Propinsi Nusa Tenggara Barat;
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Derah (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
No. 4437), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4548);
3. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438),
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587)
5. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Alokasi Dana Desa ;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa;
7. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengalokasian dan Pelaksanaan Alokasi Dana Desa ( ADD );
8. Keputusan Bupati Sumbawa Barat Nomor 85 Tahun 2011 tentang Penetapan
Besarnya Alokasi Dana Desa Kabupaten Sumbawa Barat Tahun Anggaran 2011;
9. Keputusan Bupati Sumbawa Barat Nomor 171 Tahun 2011 tentang Petunjuk
teknis Operasional Pengelolaan Keuangan Desa;
10. Keputusan Bupati Sumbawa Barat Nomor 513 Tahun 2011 tentang Evaluasi
Rancangan Peraturan Desa Persiapan Tuananga Kecamatan Poto Tano Kabupaten
Sumbawa Barat tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran
2011.

B. Gambaran Umum Desa

1. Kondisi Geografis

Desa Tua Nanga adalah salah satu Desa diwilayah Kecamatan Poto Tano
Kabupaten Sumbawa Barat yang memiliki luas wilayah Desa + 27,63 Km2 letak
geografis Desa Tuananga berada di wilayah barat Kabupaten Sumbawa Barat.
Kepadatan penduduk mencapai 1.431 jiwa. Namun dari luas wilayah yang begitu
potensial saat ini masih banyak sumber daya alam yang belum digali dengan
maksimal sebagai contoh potensi Perkebunan, Tanaman buah, Jarak Pagar,
Jagung dan panorama alam di sepanjang pantai. Untuk panorama alam lokasi
tersebut sudah pernah di rintis oleh masyarakat Desa Tuananga dan kelanjutanya
tidak dilaksanakan mengingat perlu adanya biaya yang sangat besar. Dilihat dari
tofografi dan kultur tanah Desa Tua Nanga secara umum berupa tanah lahan
kering dan perbukitan yang berada pada ketinggian 90 s.d 100 M diatas
permukaaan laut dengan suhu rata-rata berkisar 28 s.d 33˚celcius. Dimusim
kemarau warga desa hanya dapat mengembalakan hewan ternak terutam sapi.
Sedangkan untuk ternak lain seperti kerbau, kambing dan ayam hanya sebagai
sambilan di waktu senggang.

Mengingat keadaan wilayah Desa Tua Nanga yang bergelombang dan


berbukit maka tegalan yang dapat ditanami dan dijadikan sentra tanaman jagung,
Namun hasil panen petani kadang belum seutuhnya menemukan harga yang
sebanding dengan pekerjaan tersebut, kendalanya yang utama adalah Sarana dan
prasarana jalan yang belum begitu maksimal serta naik turunnya harga pasar
komoditi jagung yang dipengaruhi oleh kadar air jagung ketika panen dan musim
panen.

Jarak tempuh dari Desa Tua Nanga ke Ibukota Kecamatan sejauh 19


Kilometer dengan lama tempuh 45 menit sedangkan Jarak tempuh ke Ibu Kota
Kabupaten sejauh kurang lebih 43 kilometer dengan lama tempuh sekitar 90
menit.

1. Luas
o Luas Desa : 27,63 Km2
o Luas Hutan Negara : -
o Hutan Lindung : -
o Hutan Produksi : -
o Tanah Kas Desa : -
o Tanah Kuburan : 1,5 hektar
o Tanah Lapangan : 1,5 hektar
o Tegalan : 1.250 hektar
o Pekarangan Penduduk : 40 hektar
o Tanah Perkantoran : 34x14 m2
o Luas prasarana umum lainnya : 3.9 hektar
2. Batas Desa

o Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kiantar Kec. Poto Tano


o Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mantar Kec. Poto Tano
o Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kertasari Kec. Taliwang
o Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Alas

3. Jalan Desa

 Panjang Jalan Propinsi : -


 Panjang Jalan Makadam :
 Panjang jalan Sirtu : - km
 Panjang Jalan Tanah : + 15 Km
 Jumlah Jembatan Beton : + 5 unit

2. Gambaran Umum Demografis

Sebagian besar penduduk Desa Tua Nanga berasal dari suku Sumbawa
sebagian lainnya dari suku Sasak, Jawa, Mbojo dan Bugis yang mana
penduduknya mayoritas bermata pencaharian sebagi Petani. Desa Tua Nanga
Terbagi menjadi 3 (tiga) dusun yaitu Dusun Tua Nanga, Dusun Ai Aji, Dusun
Bage Manis dan 8 Rukun Tetangga (RT).

Sedangkan jumlah Penduduk sampai dengan akhir Desember 2015 sebanyak


1.431 jiwa dan 323 Kepala Keluarga dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Penduduk Desa Tua Nanga( s/d akhir Desember 2015 ) berdasarkan
jenis kelamin :
NO URAIAN JUMLAH KET
1. LAKI-LAKI ……….. Jiwa
2. PEREMPUAN ……….. Jiwa

JUMLAH ……….. Jiwa


Jumlah Penduduk/ KK menurut mata pencaharian :
NO URAIAN JUMLAH KET
1. Petani …………… kk
2. nelayan …………… kk
3. PNS …………… kk
4 Tukang …………… kk
5. Lain – lain …………… kk
JUMLAH …………… kk

Jumlah sarana pendidikan :


NO URAIAN JUMLAH KET
1. TK 1 buah
2. Paud Hi 1 buah
3. SD 1 buah
4. SMP SATAP 1 buah
SMA 0 buah

JUMLAH 4 buah

Jumlah Sarana kesehatan :


NO URAIAN JUMLAH Petugas
1. Poskesdes 1 buah 1 orang
2. Pustu 1 buah -
3. Posyandu 2 buah 3 kelompok kader
JUMLAH 3 buah -

3. Kondisi Ekonomi
Penduduk Desa Tuananga 78 % bermata pencaharian sebagai Petani Jagung,
peternak sapi dan pembudidaya rumput Laut dengan kondisi geografisnya yang
tandus dan berbukit – bukit sehingga curah hujan merupakan sumber pengairan
yang utama bagi para Petani di Desa Tua Nanga.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

 VISI DAN MISI

Sesuai tugas pokok dan fungsi Kepala Desa bahwa Pemerintah Desa merupakan
lini terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan suatu
perencanaan yang optimal sesuai dengan Visi dan Misi Desa Tuananga Kecamatan
Poto Tano.

1. Visi Desa

Visi adalah gambaran keadaan masa depan yang ingin dicapai oleh
organisasi. Visi Desa Tuananga akan dapat dicapai dengan pemahaman
bahwa pelaksanaan PROPEDES (Program Pembangunan Desa) harus
melibatkan semua pihak terkait di desa dan luar desa secara partisipatif, d an
dengan pendekatan Grass Root pembangunan berbasis masyarakat dari aspirasi
masyarakat tingkat bawah.
Visi Desa Tuananga Kecamatan Poto Tano yaitu : “Terwujudnya masyarakat Desa
Tua Nanga yang mandiri sejahtera, sehat, aman, berpengetahuan dan terampil
yang menjunjung tinggi kebersamaan”.

2. Dalam rangka pencapaian Visi Desa Tua Nanga maka dirumuskan Misi sebagai
berikut :

 Meningkatkan pelayanan dan pegabdian kepada masyarakat secara jujur,


adil, ber-tanggung jawab, dan bermoral;
 Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat berdasarkan
prinsip ekonomi desa secara berkelanjutan dan berrkeadilan;
 Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat
berdasarkan prinsip kemandirian dan partisipasi masyarakat;
 Membangun semangat otonomi desa yang bermakna bagi kehidupan
masyarakat;
 Mewujudkan masyarakat yang beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa;
 Memfasilitasi pengadaan sarana dan prasarana perumahan, dan air bersih
yang berkualitas;
 Memfasilitasi upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan penanganan
kemiskinan serta penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya;
 Desa Tua Nanga adalah Desa Komunitas dan di dalamnya ada ( Mantar
sebagai Desa Induk, Kiantar dan Tua Nanga sebagai pemekarannya) tetap
menjaga adat Istiadatnya yang diwariskan ”Bangka Bla” dengan jiwa
leluhurnya kini idealismenya tetap kuat.
B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA Sesuai Rencana Kerja Pembangunan
Desa (RKPDes) Desa Tua Nanga Tahun 2021

1. ANALISIS

Guna mengimplementasikan Visi dan Misi Desa Tua Nanga Kecamatan Poto
Tano, tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor penentu yang akan menentukan
tingkat keberhasilan program dan kegiatan yang dilaksanakan, baik berupa analisis
Kekuatan (strength), Kelemahan (weakness), Peluang (opportunity) dan Ancaman
(threat) sesuai dengan kondisi yang dihadapi Desa Tua Nanga Kecamatan Poto
Tano.

1.1. Analisis Kekuatan (Strength)

a. Desa Tua Nanga terdiri dari lahan perkebunan, dan perbukitan serta lautan
yang sangat berpotensi di Bidang Pertanian, perikanan dan Peternakan
dan Pariwisata.
b. Dilihat dari segi geografis Desa Tua Nanga berpotensi untuk dijadikan
sebagai kawasan agroindustri dan pariwisata

1.2. Analisis Kelemahan (Weakness)

a. Akibat jauhnya jarak ke perkotaan maka kualitas SDM di Daerah sangat


kurang, sehingga masyarakat monoton.
b. Sarana dan Prasarana di daerah baik fisik maupun non fisik kurang
memadai.
c. Kurangnya Sarana Transportasi yang mengesankan bahwa Desa Tua
Nanga adalah salah satu Desa Sulit dan terpencil.
d. Tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana jalan yang baik membuat
kurangnya minat bagi pelaku usaha.
e. Kurangnya/ tidak maksimalnya sarana Telekomunikasi yang tersedia.

1.3. Analisis Peluang (Opportunity)

a. Bantuan Pemerintah baik Pusat, Provinsi dan Kabupaten.

b. Bantuan dari investor dan Pihak Ketiga yang tidak mengikat yang
menggali dan mengembangkan Potensi Sumber Daya Alam di Desa
Tuananga.
c. Swadaya Masyarakat.
d. Potensi alam yang dapat dipromosikan agar sarana dan prasarana jalan
dipercepat peningkatannya.

1.4. Analisis Ancaman (Threat)

a. Sistem Managemen Pertanian, perikanan yang belum berjalan dengan


baik.
b. Kurangnya kualitas SDM yang mengakibatkan kesulitan dalam memahami
anjuran Pemerintah.
c. Rongrongan dari oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin
mengambil keuntungan pribadi.
d. Sosiologi Masyarakat yang masih rentan terpengaruh terhadap pengaruh –
pengaruh Provokasi negative dari luar yang memudahkan terpicunya
konflik.
e. Masih kurang luasnya pemahaman masyarakat terhadap setiap perubahan
– perubahan yang positif yang di sebabkan karena kuat dan melekatnya
prilaku dan budaya warisan leluhur.

2. FORMULASI STRATEGI

2.1. Strategi Kekuatan dan Peluang

a. Dengan Kondisi wilayah Desa Tua Nanga yang memiliki potensi besar di
bidang pertanian, Perikanan maka diharapkan akan dapat menggaet para
investor untuk menanamkan modalnya di Bidang Pertanian dan Perikanan,
tentunya ditunjang dengan upaya – upaya serta peran serta Pemerintah
Kabupaten Sumbawa Barat untuk dapat meningkatkan kualitas sarana Jalan
yang memadai dan baik.
b. Di bidang Pariwisata berupa Potensi wisata alam maupun wisata budaya untuk
terus dapat ditingkatkan dan dipromosikan guna mendatangkan investor,
sehingga dapat meningkatkan PAD Desa dan Retribusi Daerah.
c. Dengan potensi Swadaya dan gotong royong masyarakat yang tinggi sehingga
mampu meringankan beban pemerintah dalam menjalankan pembangunan di
Daerah.

2.2. Strategi Kekuatan dan Ancaman

a. Memperbaiki system managemen di bidang pertanian dan perikanan


b. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan yang terjangkau oleh masyarakat bawah.
c. Memberikan sosialisasi dan arahan kepada masyarakat tentang anjuran-
anjuran pemerintah.

2.3. Strategi Kelemahan dan Peluang

Dengan adanya bantuan – bantuan stimulan dari pemerintah. Maka, sarana dan
prasarana yang kurang memadai dapat di perbaiki dengan dibantu oleh sawadaya
masyarakat.
2.4. Strategi Kelemahan dan Ancaman

Dengan menyiasati antara peluang dan kelemahan maka ancaman – ancaman di


harapkan dapat di minimalisir.

C. PRIORITAS DESA

1. TUJUAN

Tujuan yang dirumuskan adalah :


a. Menjadikan masyarakat yang Agamis dan Mengedepankan nilai Budaya.
b. Bertekad Mensejahterakan rakyat, sesuai dengan Visi Kabupaten Sumbawa Barat.
c. Mampu membangun Desa dengan menggali Potensi yang ada di Desa dengan
mengedepankan nilai kebersamaan dan melestarikan Budaya Gotong – royong.

2. SASARAN

Sasaran yang telah dicapai pada Tahun 2021 adalah :


a. Telah selesai membangun Drainase
b. Telah selesai membangun Plat Gorong-gorong
c. Telah selesai membangun Saluran Irigasi (saluran pembuangan)
d. Telah selesai membangun Plat Beton
e. Rehabilitasi Jalan dan Jembatan
f. Telah selesai membangun Talut
g. Meningkatkan kesadaran bergotong – royong.

3. KEBIJAKAN

Kebijakan yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut :


a. Memberikan bea siswa bagi siswa kepada aparatur desa untuk melanjutkan
perguruan tinggi.
b. Membantu Karang taruna dalam permodalan.
c. Pemberian Program Raskin Gratis bagi KK Prasejahtera.

4. PROGRAM DAN KEGIATAN

Program dan kegiatan yang Sedang dilaksanakan adalah sebagai berikut :


a. Pengeloaan Program Raskin yang tepat sasaran
b. Pengembangan Program Desa Siaga.
c. BAB III
KEWENANGAN DESA

A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA

Berdasarkan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah yang dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat Hukum yang memiliki
batas- batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan desa, dalam melaksanakan tugas


pelayanan, pembangunan desa, serta pembinaan masyarakat maka desa selain
memiliki sumber Pendapatan Asli Desa sesuai dengan Undang- undang Nomor 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desa juga berhak untuk Mendapatkan Dana
Desa,Bagi Hasil Pajak dan Retribusi dan Alokasi Dana Desa Umum yang diterima
dari Pemerintah Kabupaten/Propinsi dan Pemerintah Pusat.

Di era Otonomi desa,Pemerintahan Desa Tua Nanga juga melaksanakan


kegiatan otonomi tersebut, indikatornya adalah penggalian potensi desa yang ada.
Yang mana usaha tersebut masih jauh dari harapan Pemerintah Desa Tua Nanga
karena masih kurangnya faktor pendanaan, sumber daya manusia, pendapatan
masyarakat desa serta Pendapatan Asli Desa Tua Nanga yang hanya sampai saat ini
mengandalkan dari biaya pengurusan administrasi masyarakat.

1. Pelaksanaan Kegiatan

Program – program pembangunan desa dilakukan berdasarkan usulan –


usulan dari tingkat RT yang dimusyawarahkan kemudian ditampung pada
Musrenbang di wilayah dusun. Hasil musyawarah dusun kemudian dilanjutkan ke
tingkat desa yang dipilah mana untuk kegiatan tahunan desa dan mana program
untuk jangka menengah, yang selanjutnya semua program kegiatan ini dijadikan
Bank Data Kegiatan Pembangunan berkala.

2. Tingkat Pencapaian

Keberhasilan suatu pembangunan di desa tidak lepas dari peran serta


masyarakat, baik secara swadaya masyarakat maupun dukungan dana sehingga
apabila pelaksanaan pembangunan tersebut sebagaian mengandalkan swadaya.
Intinya harus ada kebersamaan, saling pengertian , saling percaya dan saling
mempunyai dan rasa memiliki.
Di Desa Tua Nanga tingkat pencapain pembangunan yang dananya
bersumber dari non alokasi dana desa terutama yang menyangkut pelaksanaan
pembangunan maka dapat terlaksana 90 %. Ini dapat terlihat dari tingkat
realisasi dana yang telah diserap pada tahun 2016.

3. Satuan Pelaksanaan kegiatan Desa

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Tua Nanga


menggunakan pola maksimal, yang mana semua pelaksanaan kegiatan
pemerintahan disesuaikan dengan aturan yang berlaku mulai dari Kepala Desa
hingga ke RT/RW kemudian kepala dusun berjalan dengan baik.

Begitu juga dengan Lembaga- lembaga desa yang ada sudah dapat berjalan
pelaksanaan kegiatanya sesuai pekerjaanya masing- masing yang telah diatur
menggunakan Susunan Organisasi dan Tata kerja Tahun 2021.

Pelaksanaan kegiatan desa melibatkan Badan Permusyawaratan Desa


(BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, BUMDES, PKK, Lembaga Adat,
Karang Taruna dan tokoh Agama serta masyarakat.

4. Data Perangkat Desa

Sesuai ketentuan dengan Pola Maksimal, Desa Tua Nanga dibagi menjadi 3
wilayah dusun , 8 Rukun Tetangga,dan 3 Rukun Warga, berikut diterangkan data
perangkat Desa Tua Nanga sesuai Susunan Organisasi dan Tata Kerja 2021 :

Kepala Desa : HAMZAH


Sekretaris Desa : ANDI AZIS
Kep. Urusan Umum : SYARIFUDDIN
Kep. Urusan Keuangan : SYAFRUDDIN
Kep. Seksi Kesejateraan : BURHANUDDIN
Kep. Urusan Perencanaan : SUDARMONO, S.Sos
Kep. Seksi Pemerintahan : SUBAIDAH
Kep. Seksi Pelayanan : JERIAWATI
Kadus Tua Nanga : MAHSUS
Kadus Ai Aji : ABDUL WAHAB
Kadus Bage Manis : SAMRAH
Kadus Bangka Bla : JAES
Kadus Bilo : KUSWANDI
5. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Sesuai dengan kewenangannya maka Alokasi Dana yang dianggarkan


adalah bersumber dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa. Pada tahun 2021 Desa
Tua Nanga mendapat Dana Desa sebesar Rp. 1.835.138.000,- BHPR
Rp.150.243.084 dan Alokasi Dana Desa sebesar Rp. 871.923.816,-

Untuk Dana yang bersumber dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa maka
sudah teralisasi sebesar 100 % .

6. Proses Perencanaan Pembangunan

Dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Tua Nanga, sistem Gotong


Royong masih berjalan dan terus dipertahankan. Dalam hal ini Gotong Royong
masih menjadi sarana kerja sama antar warga dan menjalin kebersamaan dalam
pelaksanaan Pembangunan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan terlebih
dahulu diadakan musyawarah diantara pelaksana kegiatan beserta elemen
masyarakat di tingkat RT.

Selanjutnya hasil musyawarah tersebut dilaporkan ke tingkat dusun, yang


dilanjutkan kedalam Musrenbang tingkat desa untuk dimasukan kedalam agenda
pembangunan dan didata menjadi Rencana Kerja tahunan Desa dengan usulan
dari masyarakat dan diprioritaskan pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
kemampuan Desa.

7. Sarana dan Prasarana

Sebagai Desa hasil pemekaran yang baru definitip pada tanggal 21


Nopember 2011, maka kondisi sarana dan prasarana Desa masih sangat terbatas,
baik sarana umum maupun sarana perkantoran masih sangat tergantung pada
Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).

Berikut disampaikan sarana dan prasarana desa yang ada :

 Kantor Desa jumlah 1 unit hasil dana CSR PT. NNT


 Masjid ada 3 (tiga) unit
 Gardu/ Pos Ronda semi permanen jumlah 8 unit dari 13 RT
 Sekolah Dasar Jumlah 1 SD dan 1 TK
 Sekolah lanjutan Jumlah 1 Unit ( SMP Satap )
 Fasilitas kesehatan desa 1 unit dan terdiri Pos Kesehatan Desa
(POSKESDES) Jumlah 1 Unit dan 2 orang petugas Bidan/Perawat.

Uraian lebih lanjut ada dalam Profil Desa Tua Nanga.


8. Permasalahan dan penyelesaian

Permasalah yang dihadapi berkaitan dengan kegiatan kewenangan desa


adalah dengan terbatasnya sarana dan prasarana umum seperti jalan raya lintas
desa ke ibukota kecamatan yang belum mampu dibiayai melalui beban anggaran
APBDes dengan harapan Pemerintah Daerah dapat memberikan dana bantuan
untuk pengerjaan jalan aspal desa menuju kecamatan yang dibebankan pada
sumber APBD. Disisi lain karena Tua Nanga masih sebagai desa yang baru
definitip maka dalam penyelenggaraan pemerintahan desa masih dipegang oleh
seorang pejabat sementara kepala desa, yang berakibat pada arah dan tujuan
pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes) yang belum diterencana karena
diperlukan adanya kepala desa terpilih yang memiliki visi dan misi serta masa
jabatan yang cukup lama sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

Dalam menyelesaikan masalah ini maka melalui alokasi dana desa yang
diterima pada tahun 2018, untuk permasalahan pemeliharaan sarana kantor di
anggarkan sebagian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Sedangkan
yang berkaitan dengan aparatur pemerintah desa maka mereka diikutkan dalam
kegiatan bimbingan dan pelatihan teknis. Untuk menyusun RPJMDes diperlukan
pelaksanakan kegiatan pemilihan kepala desa dapat terealisasi secepat mungkin.

B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN

1. Pelaksanaan Kegiatan

Urusan Pemerintahan yang diserahkan Pemerintahan Kabupaten Sumbawa


Barat antara lain :

 Dana Desa
 Alokasi Dana Desa

2. Tingkat Pencapaian

Dari urusan pemerintahan yang diserahkan kepada desa maka dapat kami
gambarkan sebagai berikut :

 Dana Desa yang di terima dari Kabupaten pada tahun 2015 maka dapat
terealisasi sebesar 100 % ( Seratus persen)
 Alokasi Dana Desa dapat terealisasi sebesar 100 % (seratus persen).

Realisasi Program dan Kegiatan

 Untuk Dana Desa realisasi program dan kegiatan diarahkan sesuai dengan
apa yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) Seperti:
1. Kelompok Pelaksanaan Pembangunan Desa yang meliputi Perbaikan
Saluran Irigasi.
2. Kelompok Pembinaan Kemasyarakatan Desa yang meliputi Kegiatan
Pembinaan Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan.
3. Pembiayaan yang meliputi Penyertaan Modal BUMDesa
 Untuk Alokasi Dana Desa realisasi program dan kegiatan diarahkan sesuai
dengan apa yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) Seperti:
1. Kelompok Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang meliputi Penghasilan
Tetap dan Tunjangan, Operasional Perkantoran, Operasional BPD,
Operasional RT/RW, Penyusunan RKPDesa, Penyusunan Rancangan
APBDesa, Kegiatan Pemilihan Kepala Desa/BPD, Kegiatan Penyusunan
Laporan Keuangan Desa, Kegiatan Penyusunan Profil/Data Desa,
Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Fasiliatas Kantor, Kegiatan
Bangunan/Gedung Kantor, Kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung
Kantor, Kegiatan MUSRENBANG Desa.
2. Kelompok Pembinaan Kemasyarakat Desa yang meliputi Kegiatan Hari-
hari Keagamaan, Kegiatan MTQ/STQ/LPTQ, Kegiatan Pembinaan
Organisasi Seni Budaya, Kegiatan Pembinaan Organisasi/Kelompok
Olahraga, Kegiatan Pembinaan Organisasi/Kelompok Kemasyarakatan
lainnya.
3. Pemberdayaan Masyarakat Desa yang meliputi Kegiatan Pelatihan
Masyarakat Desa.

4. Satuan pelaksana kegiatan Desa

Dalam pelaksanaan setiap program Desa dari jajaran Pemerintah Desa Tua
Nanga melaksanakan ketentuan yang ada. Dari masing- masing perangkat hingga
ke tingkat RT melaksanakannya. Namun dalam kegiatan masih terdapat hambatan
– hambatan, keadaan tersebut memang tidak hanya terjadi di wilayah Desa Tua
Nanga.

Bagi Pemerintah Desa Tua Nanga apabila ada seorang ataupun sekelompok
orang yang masih belum menerima program desa merupakan pekerjaan yang
harus dicari penyelesainya. Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di desa,
maka dari Pemerintah Desa mengadakan musyawarah diantara kelompok
masyarakat tersebut. Pekerjaanya dibagi menurut tugas, wewenang serta
jabatanya dalam setiap penyelesaian masalah di desa. Dan apabila di tingkat desa
tidak ada kesepakatan maka dilanjutkan ke tingkat kecamatan.

5. Data Perangkat Desa


Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat disebutkan bahwa
Pemerintah Desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa. Dalam pelaksanaanya sehari-hari semua kegiatan
perencanaan dikoordinasikan dengan pihak Kecamatan, dan apabila perlu dengan
pihak Pemerintah Kabupaten.

Dalam hal ini sesuai kewenanganya jajaran pemerintah desa


menyelenggarakan pelaksanaan program dari semua instansi yang terkait dalam
menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan dan pelaksanaannya.

Berikut diterangkan data Perangkat sesuai tugas dan jabatanya :

a) HAMZAH Kepala Desa Tua Nanga. Tugas dan kewewenangnya adalah


menyelenggarakan urusan Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan
yang menjadi kewenanganya, menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan
dan melaksanakan tugas pembantuan.Dan sebagainya.
b) ANDI AZIS Jabatan Sekretaris Desa Tua Nanga tugas dan wewenangnya
adalah menjalankan administrasi Pemerintahan, Pembangunan dan
kemasyarakatan didesa serta memberikan pelayanan teknis administrasi
kepada seluruh satuan Organisasi Pemerintah Desa dan lain sebagainya.
c) SUBAIDAH Jabatan Kepala Seksi Pemerintahan tugas dan wewenangnya
adalah penyusunan rencana kegiatan, menjabarkan, koordinator, pengumpulan
perintah Kepala Desa, mendistribusikan tugas tersebut pada masyarakat. serta
membantu menjalankan tugas sebagai juru pungut dan penyetoran PBB
kepada bendahara pembantu BPKP kecamatan dan KPP Pratama Sumbawa
Besar serta tugas lain yang diberikan pemerintah desa.
d) BURHANUDDIN Kepala Seksi Kesejateraan tugas dan wewenangnya adalah
Koordinator pelaksanaan tugas dalam unit kerja, antar unit kerja dengan
lembaga kemasyarakatan yang terkait baik secara formal ataupun informal
guna memperoleh kesatuan pendapat. Serta tugas lain yang diberikan
pemerintah desa.
e) JERIAWATI Jabatan Kepala Seksi Pelayanan. Sebagian tugasnya adalah
mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi dan pelaporan data dibidang
perekonomian dan pembangunan serta mengadakan pembinaan keagamaan,
kesehatan, keluarga berencana dan pendidikan masyarakat.
f) SYARIFUDDIN Kepala Urusan Umum. Tugas dan sebagian wewenangnya
adalah pengumpulan administrasi kepegawaian, penyelenggaraan rapat- rapat,
tata usaha desa, surat menyurat, kearsipan, penyajian data dan kepustakaan
serta dokumentasi, serta tugas lain yang diberikan pemerintah desa.
g) SYAFRUDDIN Kepala Urusan Keuangan tugasnya adalah melakukan
pengelolaan administrasi keuangan desa yang meliputi penyusunan anggaran,
pembukuan, pertanggungjawaban keuangan desa dan laporan realisasi
keuangan
h) SUDARMONO, S.Sos Kepala Urusan Perencanaan adalah melakukan
pengadministrasian terhadap seluruh asset Desa baik sarana dan prasarana
yang ada di Desa, serta melakukan Inventarisir dan pemeliharaan.
i) Kepala Dusun Tua Nanga : MAHSUS
j) Kepala Dusun Ai Aji : ABDUL WAHAB
k) Kepala Dusun Bage Manis : SAMRA
l) Kepala Dusun Bilo : KUSWANDI
m) Kepala Dusun Bngka Bela : JAES

Sebagai Kepala Dusun tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur


kewilayahan yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa serta tugas –
tugas lainnya yang diberikan Kepala Desa.

6. Alokasi dan Realisasi Anggaran

 Untuk Dana Desa realisasi program dan kegiatan diarahkan sesuai dengan
apa yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa). Seperti:
1. Kelompok Pelaksanaan Pembangunan Desa yang meliputi Perbaikan
Saluran Irigasi.
2. Kelompok Pembinaan Kemasyarakatan Desa yang meliputi Kegiatan
Pembinaan Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan.
3. Pembiayaan yang meliputi Penyertaan Modal BUMDesa
 Untuk Alokasi Dana Desa realisasi program dan kegiatan diarahkan sesuai
dengan apa yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) Seperti:
1. Kelompok Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang meliputi Penghasilan
Tetap dan Tunjangan, Operasional Perkantoran, Operasional BPD,
Operasional RT/RW, Penyusunan RKPDesa, Penyusunan Rancangan
APBDesa, Kegiatan Pemilihan Kepala Desa/BPD, Kegiatan Penyusunan
Laporan Keuangan Desa, Kegiatan Penyusunan Profil/Data Desa,
Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Fasiliatas Kantor, Kegiatan
Bangunan/Gedung Kantor, Kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung
Kantor, Kegiatan MUSRENBANG Desa.
2. Kelompok Pembinaan Kemasyarakat Desa yang meliputi Kegiatan Hari-
hari Keagamaan, Kegiatan MTQ/STQ/LPTQ, Kegiatan Pembinaan
Organisasi Seni Budaya, Kegiatan Pembinaan Organisasi/Kelompok
Olahraga, Kegiatan Pembinaan Organisasi/Kelompok Kemasyarakatan
lainnya.
3. Pemberdayaan Masyarakat Desa yang meliputi Kegiatan Pelatihan
Masyarakat Desa.

7. Permasalahan dan penyelesaian


Dari tugas pebantuan yang diterima desa pada tahun 2016 maka ada
beberapa permasalahan yang ada diantaranya kondisi desa Tua Nanga yang masih
berupa desa pemekaran sehingga banyak administrasi yang masih belum dapat
diterapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, hal ini dikarenakan oleh
tingkat SDM aparatur masih rendah dan tingkat SDM masyarakat juga masih
rendah sehingga diperlukan adanya program pembinaan dan penyuluhan yang
rutin dengan pola tatap muka langsung pada masyarakat.

BAB IV
TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

1. Dasar Hukum

1. Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang Pembentukan Daerah


Kabupaten Sumbawa Barat di Propinsi Nusa Tenggara Barat;
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Derah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara No. 4437), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang
– Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
3. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438),
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587)
5. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Alokasi Dana Desa ;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa;
7. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor Tahun 2021 tentang Pedoman
Pengalokasian dan Pelaksanaan Alokasi Dana Desa ( ADD ) Tahun Anggaran
2021;
8. Keputusan Bupati Sumbawa Barat Nomor Tahun 2021 tentang Penetapan
Besarnya Alokasi Dana Desa Kabupaten Sumbawa Barat Tahun Anggaran
2010;
9. Keputusan Bupati Sumbawa Barat Nomor Tahun 2021 tentang Petunjuk
teknis Operasional Pengelolaan Keuangan Desa;
10. Keputusan Bupati Sumbawa Barat Nomor Tahun 2021 tentang Evaluasi
Rancangan Peraturan Desa Persiapan Tuananga Kecamatan Poto Tano
Kabupaten Sumbawa Barat tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Tahun Anggaran 2021.
11. Edaran Bupati Sumbawa Barat Nomor 136 Tahun 2009 Petunjuk
Penganggaran Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa, Perangkat
Desa, Pimpinan/Anggota BPD dan Ketua RT Kabupaten Sumbawa Barat.

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Instansi pemberi Tugas pembantuan adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan


Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumbawa Barat

3. Pelaksana Kegiatan Desa

Kegiatan yang dilaksanakan dari tugas pembantuan tersebut adalah penagihan


Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) yang dilaksanakan oleh Juru Pungut Desa yang
dibentuk oleh pemerintah Desa dengan diberi insentif oleh Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerak Kabupaten Sumbawa Barat. Petugas yang
ditunjuk untuk melaksanakan tugas penagihan pajak bumi dan bangunan di Desa
Tuananga sebagai juru pungut adalah berasal dari staf Kantor Desa Tuananga
sebanyak 1 (satu) orang.

4. Realisasi pelaksanaan kegiatan

Realisasi pelaksanaan kegian mencapai target 89,58 % dari jumlah pajak yang
ditergetkan pada sasaran subyek dan obyek pajak Desa Tuananga.

5. Sumber dan jumlah anggaran

- Sumber
Sumber anggaran yaitu dari berasal dari Dinas PPKA Kabupaten Sumbawa
barat dimana Wajib pajak (WP) yang objek pajaknya berada di wilayah
Kabupaten Sumbawa Barat yang diatur berdasarkan kebijakan pemerintah
daerah bahwa wajib pajak mendapatkan subsidi gratis pembayaran pajak bumi
dan bangunan sesuai dengan ketentuan Peraturan Bupati Sumbawa Barat.
- Jumlah Anggaran
Jumlah anggaran/Target Pajak Desa Tuananga pada tahun 2021 adalah
Rp2.857.304.900,-

6. Satuan Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dari tugas pembantuan tersebut


adalah penagihan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) yang dilaksanakan oleh Juru
Pungut Desa yang dibentuk oleh pemerintah Desa dengan diberi insentif oleh
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerak Kabupaten Sumbawa
Barat.

7. Sarana dan prasarana

Setiap juru pungut desa dibekali dengan kendaraan darat sepeda motor roda dua
untuk digunakan sebagai kendaraan operasional juru pungut desa dan disertai
dengan dana operasional.

8. Permasalahan dan penyelesaian

- Permasahan

Permasalahan dilapangan yang kerap kali terjadi adalah dengan adanya


kekeliruan pada data yang dikirim oleh Kantor Pelayanan pajak yang salah
print out tentang subyek dan obyek pajak.

- Penyelesaian

Juru pungut yang berperan di Desa Tuananga harus bekerja extra dalam
melakukan koordinasi langsung dengan wajib pajak, dan petugas
bendaharawan pajak kecamatan serta dengan pihak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Sumbawa Besar untuk mengadakan penyesuaian dan perbaikan data
sehingga pencapaian target dan sasaran dapat dicapai secara maksimal
BAB V
URUSAN PEMERINTAHAN LAINYA

A. KERJASAMA ANTAR DESA

1. Kegiatan yang dilaksanakan


Pemanfaatan Potensi Sumber daya yang ada (Petani Jagung) di Desa Tuananga
dan Desa Sekitarnya untuk dapat saling menunjang dan menguntungkan melalui
mengadakan pertemuan – pertemuan Kelompok Tani..
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan tersebut secara berkesinambungan dengan memberikan retribusi ke Desa
Tuananga sesuai dengan peraturan yang dituangkan di dalam Perdes PADes Desa
TUA NANGA yang mengatur tentang hal tersebut.
3. Permasalahan dan penyelesaian
Masalah yang terjadi dalam kegiatan ini lebih cenderung ke masalah teknis
dilapangan berupa masih buruknya akses jalan yang akan mengangkut hasil petani
dari dan ke Desa Tuananga.
Adapun penyelesaian permasalahan tersebut yaitu sebagai langkah awal adalah
lebih memaksimalkan upaya gotong royong masyarakat Desa dalam
mengantisipasi jalan/ jembatan yang longsor yang diakibatkan air laut pasang,
serta tetap mengadakan koordinasi dengan instansi terkait berkaitan dengan upaya
peningkatan kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan sepanjang jalan dari dan ke
Desa Tuananga.

B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

1. Jenis Kegiatan

Bentuk kerjasama yang dilaksanakan oleh pemerintah Desa Tuananga dengan


pihak Ketiga diantaranya :

- Kerjasama Peningkatan Pendapatan Pertanian dengan Badan Usaha Milik


Petani (BUMP) melalui Gapoktan.

2. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan kerjasama tersebut berbentuk kemitraan bersama


masyarakat diantaranya:
a). Dengan Gapoktan :
- Pengembangan budidaya jagung seluas + 1000 Ha, namun kegiatan
tersebut tidak berjalan dengan maksimal karena banyak permasalahan
yang ditimbulkan setelah dilaksanakannya kegiatan tersebut.
- Pengembangan agrobisnis pertanian yang dilaksankan kerjasama dengan
Gapoktan Dapat berjalan dengan ating sampai saat ini diantaranya :
 Pinjaman permodalan melalui Program PUAP
 Pinjaman sarana produksi Pertanian ( Saprodi ) melalui BUMP
 Program SLPTT
 Program bantuan benih unggul.
b). Dengan pihak PT. NNT
- Pelaksanaan program peningkatan fasilitas perkantoran Kantor Desa
Tuananga melalui dana CSR PT. NNT belum dapat terealisasi pada tahun
anggaran 2011 dan akan dilaksanakan pada tahun 2012.

3. Permasalahan dan Penyelesaian

Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu ada permasalahan yang


ditimbulkan diantaranya :

a). Dengan Gapoktan :

Kerjasama dengan Gapoktan yang telah dilaksanakan sejak awal berdirinya


desa bahkan ketika masih belum mekar desa Gapoktan ini telah berdiri
kerjasamanya sangat solid dibuktikan dengan selalu memenuhi target PADes
yang telah masuk ke dalam APBDes Desa TUA NANGA dan masyarakat
secara umum merasakan manfaat dari kerjasama tersebut. Maka,
kesimpulannya Desa tetap mempertahankan berdirinya Gapoktan sebagai
wadah program yang dikucurkan baik dari pemerintah maupun Pihak Ketiga.

C. BATAS DESA

Adapun batas-batas desa secara administratif pemerintahan Desa Tua Nanga


Kecamatan Poto Tano berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
Nomor : 18 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Kiantar Kecamatan Poto Tano
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Mantar Kecamatan Poto Tano
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa lab. Kertasari Kec. Taliwang
- Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Alas.

D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

Sepanjang Tahun 2018 Sering Terjadi bencana Seperti Bnajir Bandang di Desa
Tua Nanga, namun demikian Pemerintah Desa dan Masyarakat tetap waspada
menjaga kemungkinan bencana yang dapat merigikan terjadi sewaktu – waktu.
Bencana yang kemungkinan terjadi yang dapat dilihat oleh kasat mata diantaranya
potensi longsor namun hal itu akan segera diantisipasi dengan dibangunnya
tanggul penahan longsor.

E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM


Gangguan yang terjadi dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban Desa
Tuananga cukup aman, hal itu dapat dilihat kondisi desa serta hubungan antar
warga masyarakat yang aman dan harmunis. Hal ini terjadi berkat kerjasama
antara Muspika Kecamtan Poto Tano dengan Pemerintah Desa yaitu melalui
Babinmas, Babinsa TNI/POLRI, Kasi Trantib Kecamatan dan Linmas Desa.

Tua Nanga,12 September 2021


Kepala Desa Tua Nanga,

HAMZAH

Anda mungkin juga menyukai