Anda di halaman 1dari 23

INFOSRMASI PENYELENGGARAAN

LAPORAN DESA
PEMERINTAHAN
PERTANGGUNGJAWABAN
(IPPD)
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA
AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015
(LPPD)
AKHIR TAHUN ANGGARAN 2021

DESA TUANANGA
DESA TUA NANGA
KECAMATAN POTO TANO
KECAMATAN POTO TANO
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
TAHUN 2015
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang


dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat Hukum yang memiliki batas- batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa Tua Nanga yang letak desanya diujung barat Kabupaten Sumbawa Barat dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Lombok Timur, sebagian kontur tanahnya adalah
berbukit dan bergelombang. Ladang tadah hujan membentang dari arah Selatan ke Utara,
sepanjang tepian Barat membentang Laut dan Pantai yang berpasir Putih, sungai kebanyakan
tidak mempunyai sumber mata air sehingga hanya berupa aliran air di musim penghujan, yang
mana pada saat musim kemarau air menjadi sangat sulit. Keadaan ini yang harus dicermati oleh
Pemerintah Desa khususnya dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat pada umumnya dalam
pengelolaan potensi dan sumber daya alam yang ada.

Dari sumber daya alam yang dimiliki masih belum begitu optimal pengelolaannya
dikarenakan kondisi geografisnya, terdapat potensi pariwisata yang mungkin dapat
dimanfaatkan oleh Desa Tua Nanga yang perlu dipromosikan sebagai bagian yang dapat
menambah Pendapatan Asli Desa Khususnya serta Pendapatan Asli Daerah pada Umumnya.
Sebagai contoh di pantai Poto Tano, Tanjung Blusin, dan Bangka Bela yang terletak sepanjang
pantai bagian Barat Desa Tua Nanga memiliki Pesona yang tidak kalah menarik dari pantai –
pantai yang ada di Daerah – Daerah lain.

Potensi lain juga yang dimiliki Desa Tua Nanga adalah Potensi dibidang Pertanian dan
Peternakan. Tua Nanga memiliki hamparan lahan yang sangat luas untuk pengembangan
Tanaman Jagung. Potensi peternakan sapi pun tidak kalah menjanjikan untuk lebih ditingkatkan
dengan mengembangkan pola peternakan dengan system lar, karena memiliki bukit – bukit yang
dapat dijadikan lar. Terhadap perairannya, pengembangan budi daya rumput laut juga dapat
diupayakan dan ditingkatkan, mengingat telah terbentuk beberapa kelompok – kelompok petani
rumput laut. Hal ini tentu akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat guna menuju tingkat
kesejahteraan yang diharapkan.

Untuk lahan tegalan yang dulunya masih berupa tanaman musiman sekarang sudah
beralih fungsi menjadi sentra tanaman Jagung,sehingga sebagian penduduk banyak yang
menggantungkan hidupnya dengan mata pencahariannya pada pertanian.

Ladang atau tegalan di Desa Tua Nanga hanya 70 % dari Luas Desa yang mencapai
hampir 27,63 Km2 lebih, sebagian wilayah Desa Tua Nanga adalah Perbukitan dan hutan
lindung, untuk tanah tegalan ladang sebagian besar tanah adat/milik warga masyarakat.
Mengingat dana yang diterima saat ini merupakan Dana Desa dari APBN, Dana Alokasi
dari Pemerintah Kabupaten ( ADD ) maka kegiatan pembangunan Desa tersebut pengerjaanya
sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya Alokasi Dana yang diberikan tiap tahunnya. Sehingga
banyak program Desa yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) belum terlaksana kegiatanya.

Meskipun masih sebagai Desa yang baru dibentuk tetapi dalam kegiatan Pemerintahan
Desa dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan yang telah tertuang dalam RKP
Desa, yang mana kontrol pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintah Desa dilakukan oleh
Masyarakat Desa langsung/ melalui Badan Permusyawaratan Desa Tua Nanga. Sedangkan
pertanggungjawaban pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintah Desa dilakukan setiap akhir
tahun Anggaran.

A. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta
Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 129,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3866);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten /
Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5149);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157)
10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 88)
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2018 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 57)
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2091)
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093)
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2094)
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2015 Tentang
Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Negara Repubblik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 6).
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 Tentang
Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor )
18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 01 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 158)
19. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 02 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 159)
20. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 03 Tahun 2015 Tentang Pendampingan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 160)
21. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Trnasmigrasi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1934)
22. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Tata
Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan Dan Evaluasi Dana Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 478)
23. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Pedoman Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa Di Desa.
22. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2018.
23. Peraturan Desa Tua Nanga Nomor 01 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDes).
24. Peraturan Desa Tua Nanga Nomor 02 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Desa (RKPDesa)

B. Gambaran Umum Desa

1. Kondisi Geografis

Desa Tua Nanga adalah salah satu Desa diwilayah Kecamatan Poto Tano
Kabupaten Sumbawa Barat yang memiliki luas wilayah Desa + 27,63 Km2 letak
geografis Desa Tua Nanga berada di wilayah barat Kabupaten Sumbawa Barat.
Kepadatan penduduk mencapai 1.527 jiwa. Namun dari luas wilayah yang begitu
potensial saat ini masih banyak sumber daya alam yang belum digali dengan maksimal
sebagai contoh potensi Perkebunan, Tanaman buah, Jarak Pagar, Jagung dan panorama
alam di sepanjang pantai. Untuk panorama alam lokasi tersebut sudah pernah di rintis
oleh masyarakat Desa Tua Nanga dan kelanjutanya tidak dilaksanakan mengingat perlu
adanya biaya yang sangat besar. Dilihat dari tofografi dan kultur tanah Desa Tua Nanga
secara umum berupa tanah lahan kering dan perbukitan yang berada pada ketinggian 90
s.d 100 M diatas permukaaan laut dengan suhu rata-rata berkisar 28 s.d 33˚celcius.
Dimusim kemarau warga Desa hanya dapat mengembalakan hewan ternak terutama sapi.
Sedangkan untuk ternak lain seperti kerbau, kambing dan ayam hanya sebagai sambilan
di waktu senggang.

Mengingat keadaan wilayah Desa Tua Nanga yang bergelombang dan berbukit
maka tegalan yang dapat ditanami dan dijadikan sentra tanaman jagung, Namun hasil
panen petani kadang belum seutuhnya menemukan harga yang sebanding dengan
pekerjaan tersebut, kendalanya yang utama adalah Sarana dan prasarana jalan yang belum
begitu maksimal serta naik turunnya harga pasar komoditi jagung yang dipengaruhi oleh
kadar air jagung ketika panen dan musim panen.

Jarak tempuh dari Desa Tua Nanga ke Ibukota Kecamatan sejauh 19 Kilometer
dengan lama tempuh 45 menit sedangkan Jarak tempuh ke Ibu Kota Kabupaten sejauh
kurang lebih 43 kilometer dengan lama tempuh sekitar 90 menit.

1. Luas
o Luas Desa : 27,63 Km2
o Luas Hutan Negara : -
o Hutan Lindung : -
o Hutan Produksi : -
o Tanah Kas Desa : -
o Tanah Kuburan : 1,5 hektar
o Tanah Lapangan : 1,4 hektar
o Tegalan : 1.250 hektar
o Pekarangan Penduduk : 40 hektar
o Tanah Perkantoran : 0,12 hektar
o Luas prasarana umum lainnya : 3.9 hektar

2. Batas Desa

o Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kiantar Kec. Poto Tano


o Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mantar Kec. Poto Tano
o Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kertasari Kec. Taliwang
o Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Alas

3. Jalan Desa

 Panjang Jalan Propinsi : -


 Panjang Jalan Makadam :
 Panjang jalan Sirtu : - km
 Panjang Jalan Tanah : + 15 Km
 Jumlah Jembatan Beton : + 5 unit

2. Gambaran Umum Demografis

Sebagian besar penduduk Desa Tua Nanga berasal dari suku Sumbawa sebagian
lainnya dari suku Sasak, Jawa, Mbojo dan Bugis yang mana penduduknya mayoritas
bermata pencaharian sebagi Petani. Desa Tua Nanga Terbagi menjadi 3 (tiga) Dusun
yaitu Dusun Tua Nanga, Dusun Ai Aji, Dusun Bage Manis dan 8 Rukun Tetangga (RT).

Sedangkan jumlah Penduduk sampai dengan akhir Desember 2015 sebanyak 1.527
jiwa dan 357 Kepala Keluarga dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Penduduk Desa Tua Nanga(s/d akhir Desember 2018) berdasarkan jenis kelamin :

NO URAIAN JUMLAH KET

1. LAKI-LAKI …………. Jiwa

2. PEREMPUAN …………. Jiwa

JUMLAH ………….Jiwa
Jumlah Penduduk/ KK menurut mata pencaharian :

NO URAIAN JUMLAH KET

1. Petani …………. kk

2. Nelayan …………. kk

3. PNS …………. kk

4 Tukang …………. kk

5. Lain – lain …………. kk

JUMLAH …………. kk

Jumlah sarana pendidikan :

NO URAIAN JUMLAH KET

1. PAUD HI 1 Unit

2. TK 1 unit

3. SD 1 unit

4. SMP (Satap) 1 unit

Jumlah Sarana kesehatan :

NO URAIAN JUMLAH KET

1. Poskesdes - unit -

2. Pustu 1 unit 1 Bidan Desa

3. Posyandu 2 unit 3 Klp. Kader

3. Kondisi Ekonomi

Penduduk Desa Tua Nanga 78 % bermata pencaharian sebagai Petani Jagung dan
peternak sapi, dengan kondisi geografisnya yang tandus dan berbukit – bukit sehingga
curah hujan merupakan sumber pengairan yang utama bagi para Petani di Desa
Tua Nanga.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

 VISI DAN MISI

Sesuai tugas pokok dan fungsi Kepala Desa bahwa Pemerintah Desa merupakan lini
terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan suatu perencanaan
yang optimal sesuai dengan Visi dan Misi Desa Tua Nanga Kecamatan Poto Tano Kabupaten
Sumbawa Barat.

1. Visi Desa
Visi adalah gambaran keadaan masa depan yang ingin dicapai oleh
organisasi. Visi Desa Tua Nanga akan dapat dicapai dengan pemahaman bahwa
pelaksanaan PROPEDES (Program Pembangunan Desa) harus melibatkan semua
pihak terkait di Desa dan luar Desa secara partisipatif, dan dengan pendekatan Grass
Root pembangunan berbasis masyarakat dari aspirasi masyarakat tingkat bawah.

Visi Desa Tua Nanga Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat yaitu :
“Terwujudnya masyarakat Desa Tua Nanga yang mandiri sejahtera, sehat, aman,
berpengetahuan dan terampil yang menjunjung tinggi kebersamaan”.

2. Dalam rangka pencapaian Visi Desa Tua Nanga maka dirumuskan Misi sebagai berikut :

 Meningkatkan pelayanan dan pegabdian kepada masyarakat secara jujur, adil,


ber-tanggung jawab, dan bermoral;
 Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat berdasarkan prinsip
ekonomi desa secara berkelanjutan dan berrkeadilan;
 Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat berdasarkan
prinsip kemandirian dan partisipasi masyarakat;
 Membangun semangat otonomi desa yang bermakna bagi kehidupan masyarakat;
 Mewujudkan masyarakat yang beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
 Memfasilitasi pengadaan sarana dan prasarana perumahan, dan air bersih yang
berkualitas;
 Memfasilitasi upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan penanganan
kemiskinan serta penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya;
 Desa Tua Nanga adalah Desa Komunitas dan di dalamnya ada ( Mantar sebagai
Desa Induk, Kiantar dan Tua Nanga sebagai pemekarannya) tetap menjaga adat
Istiadatnya yang diwariskan ”Bangka Bla” dengan jiwa leluhurnya kini
idealismenya tetap kuat.
B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA Sesuai Rencana Kerja Pembangunan Desa
(RKPDesa) Desa Tua Nanga Tahun 2021

1. ANALISIS

Guna mengimplementasikan Visi dan Misi Desa Tua Nanga Kecamatan Poto Tano
Kabupaten Sumbawa Barat, tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor penentu yang akan
menentukan tingkat keberhasilan program dan kegiatan yang dilaksanakan, baik berupa
analisis Kekuatan (strength), Kelemahan (weakness), Peluang (opportunity) dan Ancaman
(threat) sesuai dengan kondisi yang dihadapi Desa Tua Nanga Kecamatan Poto Tano
Kabupaten Sumbawa Barat.

1.1. Analisis Kekuatan (Strength)

a. Desa Tua Nanga terdiri dari lahan perkebunan, dan perbukitan serta lautan yang
sangat berpotensi di Bidang Pertanian, perikanan, Peternakan dan Pariwisata.
b. Dilihat dari segi geografis Desa Tua Nanga berpotensi untuk dijadikan sebagai
kawasan agroindustri dan pariwisata

1.2. Analisis Kelemahan (Weakness)

a. Akibat jauhnya jarak ke perkotaan maka kualitas SDM di Daerah sangat kurang,
sehingga masyarakat monoton.
b. Sarana dan Prasarana di daerah baik fisik maupun non fisik kurang memadai.
c. Kurangnya Sarana Transportasi yang mengesankan bahwa Desa Tua Nanga adalah
salah satu Desa Sulit dan terpencil.
d. Tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana jalan yang baik membuat kurangnya
minat bagi pelaku usaha.
e. Kurangnya/ tidak maksimalnya sarana Telekomunikasi yang tersedia.

1.3. Analisis Peluang (Opportunity)

a. Bantuan Pemerintah baik Pusat, Provinsi dan Kabupaten.


b. Bantuan dari investor dan Pihak Ketiga yang tidak mengikat yang menggali dan
mengembangkan Potensi Sumber Daya Alam di Desa Tua Nanga.
c. Swadaya Masyarakat.
d. Potensi alam yang dapat dipromosikan agar sarana dan prasarana jalan dipercepat
peningkatannya.

1.4. Analisis Ancaman (Threat)

a. Sistem Managemen Pertanian, perikanan yang belum berjalan dengan baik.


b. Kurangnya kualitas SDM yang mengakibatkan kesulitan dalam memahami
anjuran Pemerintah.
c. Rongrongan dari oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengambil
keuntungan pribadi.
d. Sosiologi Masyarakat yang masih rentan terpengaruh terhadap pengaruh –
pengaruh Provokasi negative dari luar yang memudahkan terpicunya konflik.
e. Masih kurang luasnya pemahaman masyarakat terhadap setiap perubahan –
perubahan yang positif yang di sebabkan karena kuat dan melekatnya prilaku dan
budaya warisan leluhur.

2. FORMULASI STRATEGI

2.1. Strategi Kekuatan dan Peluang

a. Dengan Kondisi wilayah Desa Tua Nanga yang memiliki potensi besar di bidang
pertanian, Perikanan maka diharapkan akan dapat menggaet para investor untuk
menanamkan modalnya di Bidang Pertanian dan Perikanan, tentunya ditunjang
dengan upaya – upaya serta peran serta Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk
dapat meningkatkan kualitas sarana Jalan yang memadai dan baik.
b. Di bidang Pariwisata berupa Potensi wisata alam maupun wisata budaya untuk terus
dapat ditingkatkan dan dipromosikan guna mendatangkan investor, sehingga dapat
meningkatkan PAD Desa dan Retribusi Daerah.
c. Dengan potensi Swadaya dan gotong royong masyarakat yang tinggi sehingga
mampu meringankan beban pemerintah dalam menjalankan pembangunan di Daerah.

2.2. Strategi Kekuatan dan Ancaman

a. Memperbaiki system managemen di bidang pertanian dan perikanan


b. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
yang terjangkau oleh masyarakat bawah.
c. Memberikan sosialisasi dan arahan kepada masyarakat tentang anjuran- anjuran
pemerintah.

2.3. Strategi Kelemahan dan Peluang

Dengan adanya bantuan – bantuan stimulan dari pemerintah. Maka, sarana dan prasarana
yang kurang memadai dapat di perbaiki dengan dibantu oleh sawadaya masyarakat.

2.4. Strategi Kelemahan dan Ancaman

Dengan menyiasati antara peluang dan kelemahan maka ancaman – ancaman di


harapkan dapat di minimalisir.

C. PRIORITAS DESA

1. TUJUAN

Tujuan yang dirumuskan adalah :


a. Menjadikan masyarakat yang Agamis dan Mengedepankan nilai Budaya.
b. Bertekad Mensejahterakan rakyat, sesuai dengan Visi Kabupaten Sumbawa Barat.
c. Mampu membangun Desa dengan menggali Potensi yang ada di Desa dengan
mengedepankan nilai kebersamaan dan melestarikan Budaya Gotong – royong.
2. SASARAN

Sasaran yang telah dicapai pada Tahun 2021 adalah :


a. Telah selesai membangun Drainase
b. Telah selesai membangun Plat Gorong-gorong
c. Telah selesai membangun Saluran Irigasi (saluran pembuangan)
d. Telah selesai membangun Plat Beton
e. Rehabilitasi Jalan dan Jembatan
f. Telah selesai membangun Talut
g. Meningkatkan kesadaran bergotong – royong.

3. KEBIJAKAN

Kebijakan yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut :


a. Memberikan bea siswa bagi siswa kurang mampu.
b. Membantu Karang taruna dalam permodalan.
c. Pemberian Program Raskin Gratis bagi KK Prasejahtera.
d. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan

4. PROGRAM DAN KEGIATAN

Program dan kegiatan yang Sedang dilaksanakan adalah sebagai berikut :


a. Pengeloaan Program Raskin yang tepat sasaran
b. Pengembangan Program Desa Siaga.
BAB III
KEWENANGAN DESA

A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA

Berdasarkan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


yang dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat Hukum yang memiliki batas- batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan desa, dalam melaksanakan tugas


pelayanan, pembangunan Desa, serta pembinaan masyarakat maka Desa selain memiliki
sumber Pendapatan Asli Desa sesuai dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Desa juga berhak untuk Mendapatkan Dana Desa,Bagi Hasil Pajak
dan Retribusi dan Alokasi Dana Desa Umum yang diterima dari Pemerintah
Kabupaten/Propinsi dan Pemerintah Pusat.

Di era Otonomi Desa,Pemerintahan Desa Tua Nanga juga melaksanakan kegiatan


otonomi tersebut, indikatornya adalah penggalian potensi Desa yang ada. Yang mana usaha
tersebut masih jauh dari harapan Pemerintah Desa Tua Nanga karena masih kurangnya faktor
pendanaan, sumber daya manusia, pendapatan masyarakat Desa serta Pendapatan Asli Desa
Tua Nanga yang hanya sampai saat ini mengandalkan dari biaya pengurusan administrasi
masyarakat.

1. Pelaksanaan Kegiatan

Program – program pembangunan Desa dilakukan berdasarkan usulan – usulan dari


tingkat RT yang dimusyawarahkan kemudian ditampung pada Musrenbang di wilayah
Dusun. Hasil musyawarah Dusun kemudian dilanjutkan ke tingkat Desa yang dipilah
mana untuk kegiatan tahunan Desa dan mana program untuk jangka menengah, yang
selanjutnya semua program kegiatan ini dijadikan Bank Data Kegiatan Pembangunan
berkala.

2. Tingkat Pencapaian

Keberhasilan suatu pembangunan di Desa tidak lepas dari peran serta masyarakat,
baik secara swadaya masyarakat maupun dukungan dana sehingga apabila pelaksanaan
pembangunan tersebut sebagaian mengandalkan swadaya. Intinya harus ada
kebersamaan, saling pengertian , saling percaya dan saling mempunyai dan rasa
memiliki.
Di Desa Tua Nanga tingkat pencapain pembangunan yang dananya bersumber dari
non Alokasi Dana Desa terutama yang menyangkut pelaksanaan pembangunan maka
dapat terlaksana 90 %. Ini dapat terlihat dari tingkat realisasi Dana yang telah diserap
pada tahun 2021.

3. Satuan Pelaksanaan kegiatan Desa

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Tua Nanga menggunakan pola
maksimal, yang mana semua pelaksanaan kegiatan pemerintahan disesuaikan dengan
aturan yang berlaku mulai dari Kepala Desa hingga ke RT/RW kemudian Kepala Dusun
berjalan dengan baik.

Begitu juga dengan Lembaga- lembaga Desa yang ada sudah dapat berjalan
pelaksanaan kegiatanya sesuai pekerjaanya masing- masing yang telah diatur
menggunakan Susunan Organisasi dan Tata kerja Tahun 2021

Pelaksanaan kegiatan Desa melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD),


Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, BUMDES, PKK, Lembaga Adat, Karang Taruna
dan tokoh Agama serta masyarakat.

4. Data Perangkat Desa

Sesuai ketentuan dengan Pola Maksimal, Desa Tua Nanga dibagi menjadi 3 wilayah
Dusun , 8 Rukun Tetangga, berikut diterangkan Data Perangkat Desa Tua Nanga sesuai
Susunan Organisasi dan Tata Kerja 2021 :

Kepala Desa : HAMZAH


Sekretaris Desa : ANDI AZIS
Kep. Urusan Umum : SYARIFUDDIN
Kep. Urusan Keuangan : SYAFRUDDIN
Kep. Urusan Perencanaan : SUDARMONO, S.Sos
Kep. Seksi Pemerintahan : SUBAIDAH
Kep. Seksi Pelayanan : ABDUL WAHAB
Kep. Seksi Kesejateraan : BURHANUDDIN
Kadus Tua Nanga : MAHSUS
Kadus Ai Aji : ABDUL WAHAB
Kadus Bage Manis : SAMRAH
Kadus Bangka Bla : JAES
Kadus Bilo : KUSWANDI

5. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Sesuai dengan kewenangannya maka Alokasi Dana yang dianggarkan adalah


bersumber dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa. Pada tahun 2021 Desa Tua Nanga
mendapat Dana Desa sebesar Rp. 1.835.138.000,00,- BHPR Rp. 150.243.084 dan
Alokasi Dana Desa sebesar Rp. 871.923.816,00,-
Untuk Dana yang bersumber dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa maka sudah
teralisasi sebesar 100 % .

6. Proses Perencanaan Pembangunan

Dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Tua Nanga, sistem Gotong Royong


masih berjalan dan terus dipertahankan. Dalam hal ini Gotong Royong masih menjadi
sarana kerja sama antar warga dan menjalin kebersamaan dalam pelaksanaan
Pembangunan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan terlebih dahulu diadakan
musyawarah diantara pelaksana kegiatan beserta elemen masyarakat di tingkat RT.

Selanjutnya hasil musyawarah tersebut dilaporkan ke tingkat Dusun, yang


dilanjutkan kedalam Musrenbang tingkat Desa untuk dimasukan kedalam agenda
pembangunan dan didata menjadi Rencana Kerja tahunan Desa dengan usulan dari
masyarakat dan diprioritaskan pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuan
Desa.

7. Sarana dan Prasarana

Sebagai Desa hasil pemekaran yang baru definitip pada tanggal 21 Nopember 2021,
maka kondisi sarana dan prasarana Desa masih sangat terbatas, baik sarana umum
maupun sarana perkantoran masih sangat tergantung pada Dana Desa (DD) dan Alokasi
Dana Desa (ADD).

Berikut disampaikan sarana dan prasarana Desa yang ada :

 Kantor Desa jumlah 1 unit hasil swadaya masyarakat


 Masjid ada 3 (tiga) unit
 Gardu/ Pos Ronda semi permanen jumlah 4 unit dari 13 RT
 Sekolah Dasar Jumlah 1 SD dan 1 TK
 Sekolah lanjutan Jumlah 1 Unit ( SMP Satap )
 Paud HI Jumlah 1 Unit (PAUD HI BINA INSAN)
 Fasilitas kesehatan Desa 1 unit dan terdiri Pos Kesehatan Desa (POSKESDES)
Jumlah 1 Unit dan 1 orang petugas/bidan.

Uraian lebih lanjut ada dalam Profil Desa Tua Nanga.

8. Permasalahan dan penyelesaian

Permasalah yang dihadapi berkaitan dengan kegiatan kewenangan Desa adalah


dengan terbatasnya sarana dan prasarana umum seperti jalan raya lintas Desa ke ibukota
kecamatan yang belum mampu dibiayai melalui beban Anggaran APBDesa dengan
harapan Pemerintah Daerah dapat memberikan dana bantuan untuk pengerjaan jalan aspal
Desa menuju kecamatan yang dibebankan pada sumber APBD. Disisi lain karena Tua
Nanga masih sebagai Desa yang baru definitip maka dalam penyelenggaraan
pemerintahan Desa, yang berakibat pada arah dan tujuan pembangunan jangka menengah
Desa (RPJMDesa) .

Dalam menyelesaikan masalah ini maka melalui Dana Desa dan Alokasi Dana Desa
yang diterima pada tahun 2018, untuk permasalahan pemeliharaan sarana Kantor di
anggarkan sebagian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).
Sedangkan yang berkaitan dengan aparatur Pemerintah Desa maka mereka diikutkan
dalam kegiatan bimbingan dan pelatihan teknis.

B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN

1. Pelaksanaan Kegiatan

Urusan Pemerintahan yang diserahkan Pemerintahan Kabupaten Sumbawa Barat


antara lain :

 Dana Desa
 BHPR
 Alokasi Dana Desa

2. Tingkat Pencapaian

Dari urusan pemerintahan yang diserahkan kepada Desa maka dapat kami
gambarkan sebagai berikut :

 Dana Desa yang di terima dari Kabupaten pada tahun 2021 maka dapat terealisasi
sebesar 100 % ( Seratus persen)
 Alokasi Dana Desa dapat terealisasi sebesar 100 % (seratus persen).

3. Realisasi Program dan Kegiatan

 Untuk Dana Desa realisasi program dan kegiatan diarahkan sesuai dengan apa
yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Seperti:

1. Kelompok Pelaksanaan Pembangunan Desa yang meliputi Perbaikan Saluran


Irigasi.
2. Kelompok Pembinaan Kemasyarakatan Desa yang meliputi Kegiatan Pembinaan
Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan.
3. Pembiayaan yang meliputi Penyertaan Modal BUMDesa
 Untuk Alokasi Dana Desa realisasi program dan kegiatan diarahkan sesuai dengan
apa yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)
Seperti:
1. Kelompok Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang meliputi Penghasilan Tetap
dan Tunjangan, Operasional Perkantoran, Operasional BPD, Operasional RT/RW,
Penyusunan RKPDesa, Penyusunan Rancangan APBDesa, Kegiatan Pemilihan
Kepala Desa/BPD, Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Desa, Kegiatan
Penyusunan Profil/Data Desa, Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Fasiliatas
Kantor, Kegiatan Bangunan/Gedung Kantor, Kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi
Gedung Kantor, Kegiatan MUSRENBANG Desa.
2. Kelompok Pembinaan Kemasyarakat Desa yang meliputi Kegiatan Hari-hari
Keagamaan, Kegiatan MTQ/STQ/LPTQ, Kegiatan Pembinaan Organisasi Seni
Budaya, Kegiatan Pembinaan Organisasi/Kelompok Olahraga, Kegiatan
Pembinaan Organisasi/Kelompok Kemasyarakatan lainnya.
3. Pemberdayaan Masyarakat Desa yang meliputi Kegiatan Pelatihan Masyarakat

4. Satuan pelaksana kegiatan Desa

Dalam pelaksanaan setiap program Desa dari jajaran Pemerintah Desa Tua Nanga
melaksanakan ketentuan yang ada. Dari masing- masing perangkat hingga ke tingkat RT
melaksanakannya. Namun dalam kegiatan masih terdapat hambatan – hambatan, keadaan
tersebut memang tidak hanya terjadi di wilayah Desa Tua Nanga.

Bagi Pemerintah Desa Tua Nanga apabila ada seorang ataupun sekelompok orang
yang masih belum menerima program Desa merupakan pekerjaan yang harus dicari
penyelesaiannya. Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa, maka dari
Pemerintah Desa mengadakan musyawarah diantara kelompok masyarakat tersebut.
Pekerjaanya dibagi menurut tugas, wewenang serta jabatanya dalam setiap penyelesaian
masalah di Desa. Dan apabila di tingkat Desa tidak ada kesepakatan maka dilanjutkan ke
tingkat Kecamatan.

5. Data Perangkat Desa

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat disebutkan bahwa Pemerintah


Desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Dalam pelaksanaanya sehari-hari semua kegiatan perencanaan dikoordinasikan dengan
pihak Kecamatan, dan apabila perlu dengan pihak Pemerintah Kabupaten.

Dalam hal ini sesuai kewenanganya jajaran Pemerintah Desa menyelenggarakan


pelaksanaan program dari semua instansi yang terkait dalam menyelenggarakan tugas
umum Pemerintahan dan pelaksanaannya.

Berikut diterangkan Data Perangkat sesuai tugas dan jabatanya :

a) HAMZAH Kepala Desa Tua Nanga. Tugas dan kewewenangnya adalah


menyelenggarakan urusan Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan yang
menjadi kewenanganya, menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan dan
melaksanakan tugas pembantuan.Dan sebagainya.
b) ANDI AZIS Jabatan Sekretaris Desa Tua Nanga tugas dan wewenangnya adalah
menjalankan Administrasi Pemerintahan, Pembangunan dan kemasyarakatan di Desa
serta memberikan pelayanan teknis Administrasi kepada seluruh satuan Organisasi
Pemerintah Desa dan lain sebagainya.
c) SUBAIDAH Jabatan Kepala Seksi Pemerintahan tugas dan wewenangnya adalah
penyusunan rencana kegiatan, menjabarkan, koordinator, pengumpulan perintah
Kepala Desa , mendistribusikan tugas tersebut pada masyarakat, serta membantu
menjalankan tugas sebagai juru pungut dan penyetoran PBB kepada bendahara
pembantu BPKP Kecamatan dan KPP Pratama Sumbawa Besar serta tugas lain yang
diberikan Pemerintah Desa.
d) BURHANUDDIN Kepala Seksi Kesejateraan tugas dan wewenangnya adalah
Koordinator pelaksanaan tugas dalam unit kerja, antar unit kerja dengan lembaga
kemasyarakatan yang terkait baik secara formal ataupun informal guna memperoleh
kesatuan pendapat. Serta tugas lain yang diberikan Pemerintah Desa.
e) SUDARMONO, S.Sos Jabatan Kepala Urusan Perencanaan Sebagian tugasnya
adalah mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi dan pelaporan data dibidang
perekonomian dan pembangunan serta mengadakan pembinaan keagamaan,
kesehatan, keluarga berencana dan pendidikan masyarakat.
f) SYARIFUDDIN Kepala Urusan Umum. Tugas dan sebagian wewenangnya adalah
pengumpulan administrasi kepegawaian, penyelenggaraan rapat- rapat, tata usaha
Desa, surat menyurat, kearsipan, penyajian data dan kepustakaan serta dokumentasi,
serta tugas lain yang diberikan Pemerintah Desa.
g) SYAFRUDDIN Kepala Urusan Keuangan tugasnya adalah melakukan pengelolaan
Administrasi Keuangan Desa yang meliputi penyusunan anggaran, pembukuan,
pertanggungjawaban keuangan Desa dan laporan realisasi keuangan
h) JERIAWATI Kepala Urusan Pelayanan adalah melakukan pengadministrasian
terhadap seluruh asset Desa baik sarana dan prasarana yang ada di Desa, serta
melakukan Inventarisir dan pemeliharaan.
i) Kepala Dusun Tua Nanga : MAHSUS
j) Kepala Dusun Ai Aji : ABDUL WAHAB
k) Kepala Dusun Bage Manis : SAMRA
l) Kepala Dusun Bangka Bla : JAES
m) Kepala Dusun Bilo : KUSWANDI

Sebagai Kepala Dusun tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur kewilayahan
yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa serta tugas – tugas lainnya yang
diberikan Kepala Desa.

6. Alokasi dan Realisasi Anggaran

 Untuk Dana Desa realisasi program dan kegiatan diarahkan sesuai dengan apa yang
tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa). Seperti:
1. Kelompok Pelaksanaan Pembangunan Desa yang meliputi Perbaikan Saluran
Irigasi.
2. Kelompok Pembinaan Kemasyarakatan Desa yang meliputi Kegiatan Pembinaan
Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan.
3. Pembiayaan yang meliputi Penyertaan Modal BUMDesa
 Untuk Alokasi Dana Desa realisasi program dan kegiatan diarahkan sesuai dengan
apa yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)
Seperti:
1. Kelompok Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang meliputi Penghasilan Tetap
dan Tunjangan, Operasional Perkantoran, Operasional BPD, Operasional RT/RW,
Penyusunan RKPDesa, Penyusunan Rancangan APBDesa, Kegiatan Pemilihan
Kepala Desa/BPD, Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Desa, Kegiatan
Penyusunan Profil/Data Desa, Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Fasiliatas
Kantor, Kegiatan Bangunan/Gedung Kantor, Kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi
Gedung Kantor, Kegiatan MUSRENBANG Desa.
2. Kelompok Pembinaan Kemasyarakat Desa yang meliputi Kegiatan Hari-hari
Keagamaan, Kegiatan MTQ/STQ/LPTQ, Kegiatan Pembinaan Organisasi Seni
Budaya, Kegiatan Pembinaan Organisasi/Kelompok Olahraga, Kegiatan
Pembinaan Organisasi/Kelompok Kemasyarakatan lainnya.

7. Permasalahan dan penyelesaian

Dari tugas pebantuan yang diterima Desa pada tahun 2015 maka ada beberapa
permasalahan yang ada diantaranya kondisi Desa Tua Nanga yang masih berupa Desa
baru sehingga banyak administrasi yang masih belum dapat diterapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, hal ini dikarenakan oleh tingkat SDM aparatur masih
rendah dan tingkat SDM masyarakat juga masih rendah sehingga diperlukan adanya
program pembinaan dan penyuluhan yang rutin dengan pola tatap muka langsung pada
masyarakat.

BAB IV
TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

1. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3866);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4593);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5149);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157)
10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5558);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa
Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88)
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang
Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 57)
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014
Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091)
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014
Tentang Pedoman Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094)
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2015
Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Negara
Repubblik Indonesia Tahun 2018 Nomor 6).
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor )
18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa ( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158)
19. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib Dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 159)
20. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2015 Tentang Pendampingan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 160)
21. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Trnasmigrasi
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1934)
22. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2018 Tentang
Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan Dan Evaluasi
Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 478)
23. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Pedoman Tata
Cara Pengadaan Barang/Jasa Di Desa.
22. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2018.
23. Peraturan Desa Tua Nanga Nomor 01 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
24. Peraturan Desa Tua Nanga Nomor 02 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKPDesa)

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Instansi pemberi Tugas pembantuan adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Sumbawa Barat

3. Pelaksana Kegiatan Desa

Kegiatan yang dilaksanakan dari tugas pembantuan tersebut adalah penagihan Pajak Bumi
dan Bangunan ( PBB ) yang dilaksanakan oleh Juru Pungut Desa yang dibentuk oleh
pemerintah Desa dengan diberi insentif oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerak Kabupaten Sumbawa Barat. Petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas
penagihan pajak bumi dan bangunan di Desa Tua Nanga sebagai juru pungut adalah
berasal dari staf Kantor Desa Tua Nanga sebanyak 1 (satu) orang.
4. Realisasi pelaksanaan kegiatan

Realisasi pelaksanaan kegian mencapai target 89,58 % dari jumlah pajak yang ditergetkan
pada sasaran subyek dan obyek pajak Desa Tua Nanga.

5. Sumber dan jumlah anggaran

- Sumber
Sumber anggaran yaitu dari berasal dari Dinas PPKA Kabupaten Sumbawa Barat
dimana Wajib pajak (WP) yang objek pajaknya berada di wilayah Kabupaten
Sumbawa Barat yang diatur berdasarkan kebijakan Pemerintah Daerah bahwa wajib
pajak mendapatkan subsidi gratis pembayaran pajak bumi dan bangunan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Bupati Sumbawa Barat.

- Jumlah Anggaran
 Jumlah anggaran/Target Pajak Desa Tua Nanga pada tahun 2018 adalah
Rp.........................
(--------------------------------------------------------------------------------------) Rp.
------------------(---------------------------------------------------).

6. Satuan Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dari tugas pembantuan tersebut adalah
penagihan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) yang dilaksanakan oleh Juru Pungut Desa
yang dibentuk oleh Pemerintah Desa dengan diberi insentif oleh Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumbawa Barat.

7. Sarana dan prasarana

Setiap juru pungut Desa dibekali dengan kendaraan darat sepeda motor roda dua untuk
digunakan sebagai kendaraan operasional juru pungut Desa dan disertai dengan dana
operasional.

8. Permasalahan dan penyelesaian

- Permasahan

Permasalahan dilapangan yang kerap kali terjadi adalah dengan adanya kekeliruan
pada data yang dikirim oleh Kantor Pelayanan pajak yang salah print out tentang
subyek dan obyek pajak.

- Penyelesaian

Juru pungut yang berperan di Desa Tua Nanga harus bekerja extra dalam melakukan
koordinasi langsung dengan wajib pajak, dan petugas bendaharawan pajak
Kecamatan serta dengan pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumbawa Besar
untuk mengadakan penyesuaian dan perbaikan data sehingga pencapaian target dan
sasaran dapat dicapai secara maksimal
BAB V
URUSAN PEMERINTAHAN LAINYA

A. KERJASAMA ANTAR DESA

1. Kegiatan yang dilaksanakan


Pemanfaatan Potensi Sumber daya yang ada (Petani Jagung) di Desa Tua Nanga dan
Desa Sekitarnya untuk dapat saling menunjang dan menguntungkan melalui mengadakan
pertemuan – pertemuan Kelompok Tani..
2. Permasalahan dan penyelesaian
Masalah yang terjadi dalam kegiatan ini lebih cenderung ke masalah teknis dilapangan
berupa masih buruknya akses jalan yang akan mengangkut hasil petani dari dan ke Desa
Tua Nanga.
Adapun penyelesaian permasalahan tersebut yaitu sebagai langkah awal adalah lebih
memaksimalkan upaya gotong royong masyarakat Desa dalam mengantisipasi jalan/
jembatan yang longsor yang diakibatkan air laut pasang, serta tetap mengadakan
koordinasi dengan instansi terkait berkaitan dengan upaya peningkatan kuantitas dan
kualitas jalan dan jembatan sepanjang jalan dari dan ke Desa Tua Nanga.

B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

1. Jenis Kegiatan

Bentuk kerjasama yang dilaksanakan oleh pemerintah Desa Tua Nanga dengan pihak
Ketiga diantaranya :

- Kerjasama Peningkatan Pendapatan Pertanian dengan Badan Usaha Milik Petani


(BUMP) melalui Gapoktan.

2. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan kerjasama tersebut berbentuk kemitraan bersama masyarakat


diantaranya:
a). Dengan Gapoktan :
- Pengembangan budidaya jagung seluas + 1000 Ha, namun kegiatan tersebut tidak
berjalan dengan maksimal karena banyak permasalahan yang ditimbulkan setelah
dilaksanakannya kegiatan tersebut.
- Pengembangan agrobisnis pertanian yang dilaksankan kerjasama dengan
Gapoktan Dapat berjalan dengan ating sampai saat ini diantaranya :
 Program bantuan benih unggul.

C. BATAS DESA
Adapun batas-batas Desa secara administratif Pemerintahan Desa Tua Nanga Kecamatan
Poto Tano berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor : 18 Tahun
2011 adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Kiantar Kecamatan Poto Tano


- Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Mantar Kecamatan Poto Tano
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa lab. Kertasari Kec. Taliwang
- Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Alas.

D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

Sepanjang Tahun 2015 relatif tidak ada bencana yang terjadi di Desa Tua Nanga, namun
demikian Pemerintah Desa dan Masyarakat tetap waspada menjaga kemungkinan
bencana yang dapat terjadi sewaktu – waktu. Bencana yang kemungkinan terjadi yang
dapat dilihat oleh kasat mata diantaranya potensi longsor namun hal itu akan segera
diantisipasi dengan dibangunnya tanggul penahan longsor.

E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

Gangguan yang terjadi dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban Desa Tua
Nanga cukup aman, hal itu dapat dilihat kondisi Desa serta hubungan antar warga
masyarakat yang aman dan harmunis. Hal ini terjadi berkat kerjasama antara Muspika
Kecamtan Poto Tano dengan Pemerintah Desa yaitu melalui Babinmas, Babinsa
TNI/POLRI, POLPP Kecamatan dan LINMAS Desa.

Tua Nanga,12 September 2021

Kepala Desa Tua Nanga

HAMZAH

Anda mungkin juga menyukai