Anda di halaman 1dari 22

BUPATITULUNGAGUNG

PROVINS! JAWA TIMUR


PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG
NOMOR 89 TAHUN 2020
TENTANG
PEDOMAN UMUM DAN RINCIAN ALOKASI DANA DESA
PADA SETIAP DESA DI KABUPATEN TULUNGAGUNG
TAHUN ANGGARAN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TULUNGAGUNG,

Meninmbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 96 Peraturan


Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019, serta dalam
rangka mewujudkan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
yang tertib, efisien, efektif1 transparan, dan bertanggung jawab
maka perlu menyusun Pedoman Umum dan Rincian Alokasi
Dana Desa pada Setiap Desa di Kabupaten Tulungagung Tahun
Anggaran 2021 dengan Peraturan Bupati;
Menginggat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir, dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41);

I}- (A
,
2

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014


tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016
tentang Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 89);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018
tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
569);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
8. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pedoman Penyusunan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa
di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1455);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 6 Tahun
2006 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan
Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung
Tahun 2006 Nomor 05 Seri D);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 3 Tahun
2017 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2017 Nomor 2 Seri
E);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 18
Tahun 2017 tentang Badan Permusyawaratan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2017
Nomor 15 Seri E);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 9 Tahun
2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten
Tulungagung Tahun 2020 Nomor 5 Seri A);
13. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 7 Tahun 2016
tentang Tunjangan, Tambahan Tunjangan dan Penerimaan
Lain Yang Sah Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa di
Kabupaten Tulungagung (Berita Daerah Kabupaten
Tulungagung Tahun 2016 Nomor 7);
14. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 35 Tahun 2018
tentang Daftar Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul
dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Daerah
Kabupaten Tulungagung Tahun 2018 Nomor 35);
15. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 38 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah
Nomor 18 Tahun 2017 tentang Badan Permusyawaratan
Desa (Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2018
3

Nomor 38);
16. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 19 Tahun 2019
ten tang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menegah Desa dan Rencana Kerja
Pemerintah Desa serta Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan
Desa (Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2019
Nomor 19);
17. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 10 Tahun 2019
tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat
Desa (Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2019
Nomor 10);
18. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 90 Tahun 2019
tentang Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita
Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2019 Nomor 91);
19. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 80 Tahun 2020
tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2020 Nomor 80);
20. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 88 Tahun 2020
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Kabupaten
Tulungagung Tahun 2020 Nomor 88);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM DAN
RINCIAN ALOKASI DANA DESA PADA SETIAP DESA DI
KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ANGGARAN 2021.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Tulungagung.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Tulungagung.
3. Bupati adalah Bupati Tulungagung.
4. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang
selanjutnya disingkat DPMD adalah Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa Kabupaten Tulungagung.
5. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang
selanjutnya disebut Kepala DPMD adalah Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Tulungagung.
6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat
daerah Kabupaten Tulungagung.
7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
4

asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan


dihonnati dalam sistem Pemerintahan Negara Republik
Indonesia dan berada di Daerah Kabupaten Tulungagung.
8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan
Pennusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihonnati
dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia
dan berada di Daerah.
9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut
BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan
demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
11. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang
melakukan pemberdayaan masyarakat dalam
perencanaan partisipatif dan pelaksanaan Pembangunan
serta meningkatkan pelayanan masyarakat desa.
12. Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara/Daerah oleh
orang pribadi atau Badan yang bersifat memaksa
berdasarkan peraturan perundang-undangan, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan Negara/Daerah bagi sebesar-
besamya kemakmuran rakyat.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan
dan Belanja Kabupaten Tulungagung.
14. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah
dana yang dialokasikan Pemerintah Daerah untuk Desa
yang bersumber dari Dana Perimbangan yang diterima
Daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.
15. Penghasilan Tetap yang selanjutnya disingkat Siltap
adalah sebagian dana ADD dan/atau sumber lainnya
dalam APBDesa selain Dana Desa yang dialokasikan
untuk penghasilan tetap kepada Kepala Desa dan
Perangkat Desa.
16. Tunjangan Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa
yang selanjutnya disingkat TPKPD adalah dana yang
dialokasikan pada Kepala Desa dan Perangkat Desa pada
desa bekas tanah perdikan dan Desa Pegunungan.
17. Alokasi Dasar yang selanjutnya disingkat AD adalah
alokasi yang dibagi sesuai kebutuhan wajib Desa.
18. Alokasi Formula yang selanjutnya disingkat AF adalah
dana yang dialokasikan pada setiap desa dengan
5

proporsional berdasarkan variabel-variabel.


19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya
disingkat APBDesa adalah anggaran keuangan tahunan
desa yang mengatur pendapatan dan pengeluaran desa
yang dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, Pemberdayaan masyarakat dan tak
terduga.
20. Rencana Anggaran Biaya yang selanjutnya disingkat RAB
adalah merupakan perencanaan rincian setiap kegiatan,
dalam penjabaran APBDesa.
21. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya
disingkat DPA adalah dokumen yang memuat rincian
setiap kegiatan, anggaran yang disediakan, dan rencana
penarikan dana untuk kegiatan yang akan dilaksanakan
berdasarkan kegiatan yang telah ditetapkan dalam
APBDesa.
22. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran, yang
selanjutnya disingkat DPPA adalah dokumen yang
memuat perubahan rincian kegiatan, anggaran yang
disediakan dan rencana penarikan dana untuk kegiatan
yang akan dilaksanakan berdasarkan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam Perubahan APBDesa dan/ atau
Perubahan Penjabaran APBDesa.
23. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa, yang
selanjutnya disingkat PKPKD adalah kepala Desa yang
karena Jabatanya mempunyai kewenangan
menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan
Desa.
24. Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa, yang selanjutnya
disingkat PPKD adalah perangkat Desa yang
melaksanakan pengelolaan keuangan Desa berdasarkan
keputusan kepala Desa yang menguasakan sebagian
kekuasaan PKPKD.
25. Tim Pelaksana Kegiatan, yang selanjutnya disingkat TPK
adalah tim yang ditetapkan oleh Kepala Desa dengan surat
keputusan, terdiri dari unsur Pemerintah desa dan unsur
lembaga kemasyarakatan desa untuk melaksanakan
pengadaan barang/Jasa.
26. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standart
pelaksanaan, perencanaan, penelitian, pengembangan,
bimbingan, pendidikan dan pelatihan, konsultasi,
supervisi, monitoring pengawasan umum dan evaluasi
pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan
Desa.
6

B A B II
PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN
ALOKASI DANA DESA

Pasal 2

Prinsip-prinsip pengelolaan Keuangan A D D adalah :


a. efisien, menggunakan dana seminimal mungkin untuk
mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang
ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan
untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang
maksimum;
b. efektif, m e n y e s u a i k a n kebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya;
c. t r a n s p a r a n , penggunaannya dibahas dalam musyawarah
perencanaan pembangunan Desa, d a n direncanakan sesuai
tahapan-tahapan penyusunan perencanaan dari Desa,
R K P Desa, d a n APBDesa;
d. p e m b e r d a y a a n masyarakat, melibatkan masyarakat dalam
pelaksanaan;
e. g o t o n g - r o y o n g , menciptakan swadaya masyarakat atau
mendorong dalam partisipasi masyarakat u n t u k mendukung
program kegiatan; dan
f. a k u n t a b e l , h a r u s s e s u a i d e n g a n a t u r a n d a n k e t e n t u a n y a n g
terkait dengan pengelolaan keuangan dan pelaksanaan
kegiatan sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

B A B III
SUMBER KEUANGAN ALOKASI DANA DESA

Pasal 3

Sumber Keuangan A D D berasal dari D a n a Perimbangan yang


diterima Pemerintah Daerah dalam APBD setelah dikurangi
Dana Alokasi Khusus.

BAB IV
ANGGARAN DAN PENGALOKASIAN
ALOKASI DANA DESA

Pasal 4

Penggunaan dana A D D merupakan bagian dari APBDesa yang


mengacu pada R P J M Desa dan RKP Desa.

Pasal 5

(1) A D D sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diberikan


langsung kepada desa dengan mempertimbangkan azas
pemerataan dan azas keadilan yang dialokasikan pada 257
desa dengan penggunaan u n t u k :

/H
7

a. B i d a n g Penyelenggaraan P e m e r i n t a h a n Desa;
b. B i d a n g P e l a k s a n a a n P e m b a n g u n a n Desa;
c. B i d a n g P e m b i n a a n K e m a s y a r a k a t a n D e s a ;
d. B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Desa; d a n
e. B i d a n g P e n a n g g u l a n g a n B e n c a n a , K e a d a a n D a r u r a t d a n
Mendesak Desa.
(2) D i s a m p i n g penganggaran ADD untuk penggunaan
s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1), P e m e r i n t a h D a e r a h
mengalokasikan T a m b a h a n Penghasilan Kepala Desa dan
Perangkat Desa kepada desa :
a. T P K P D bagi b e k a s t a n a h p e r d i k a n ; d a n
b. T P K P D bagi d e s a p e g u n u n g a n .
(3) L o k a s i D e s a y a n g m e n e r i m a T a m b a h a n P e n g h a s i l a n K e p a l a
Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) d i t e t a p k a n d e n g a n K e p u t u s a n B u p a t i .

Pasal 6

(1) S i l t a p d i b e r i k a n k e p a d a k e p a l a D e s a , s e k r e t a r i s D e s a dan
perangkat Desa dan dianggarkan dalam APBDesa yang
bersumber dari ADD.
(2) B e s a r a n Siltap bagi kepala Desa, sekretaris Desa dan
perangkat Desa ditetapkan sebagai berikut:
a. K e p a l a D e s a sebesar Rp. 3 . 1 0 0 . 0 0 0 , 0 0 (tiga j u t a s e r a t u s
rupiah);
b. S e k r e t a r i s D e s a sebesar R p . 2 . 3 0 0 . 0 0 0 , 0 0 ( d u a j u t a tiga
seratus ribu rupiah); dan
c. P e r a n g k a t D e s a sebesar Rp. 2.100.000,00 (dua juta
seratus ribu rupiah).
(3) D a l a m h a l p a g u A D D y a n g d i t e r i m a d e s a t i d a k m e n c u k u p i
u n t u k mendanai penghasilan tetap Kepala Desa, Sekretaris
Desa dan Perangkat Desa Lainnya yang telah ditetapkan
besarannya sebagimana dimaksud pada ayat (2) dapat
dipenuhi dari sumber lain dalam APBDesa selain Dana
Desa.
(4) S i l t a p sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
diterimakan yang menjabat kepala Desa m a u p u n Penjabat
Kepala Desa.
(5) S i l t a p sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
diterimakan untuk Sekretaris Desa non PNS dan tidak
dapat diterimakanpada Pelaksana Tugas Sekretaris Desa.
(6) B e s a r a n Siltap sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan PeraturanKepala Desa.

Pasal 7

(1) B e s a r a n T P K P D b a g i t a n a h b e k a s p e r d i k a n , sebagaimana
d i m a k s u d d a l a m P a s a l 5 a y a t (2) h u r u f a d i t e t a p k a n s e b a g a i
berikut:
8

a. K e p a l a D e s a sebesar R p . 1.000.000,00 (satu j u t a r u p i a h ) ;


b. S e k r e t a r i s D e s a sebesar R p . 9 0 0 . 0 0 0 , 0 0 ( s e m b i l a n r a t u s
ribu rupiah); dan
c. P e r a n g k a t D e s a s e b e s a r R p . 8 0 0 . 0 0 0 , 0 0 ( d e l a p a n r a t u s
ribu rupiah).
(2) T P K P D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diterimakan yang menjabat kepala Desa m a u p u n Penjabat
Kepala Desa.
(3) T P K P D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
diterimakan untuk Sekretaris Desa non PNS dan tidak
dapat diterimakanpada Penjabat Sekretaris Desa.
(4) B e s a r a n TPKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa.

Pasal 8

(1) B e s a r a n TPKPD bagi Desa pegunungan, sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) hurub b ditetapkan
sebagai b e r i k u t :
a. Kepala Desa sebesar Rp. 900.000,00 (sembilan ratus
ribu rupiah);
b. Sekretaris Desa sebesar Rp. 800.000,00 (delapan ratus
ribu rupiah); dan
c. Perangkat Desa sebesar Rp. 700.000,00 (tujuh ratus
ribu rupiah).
(2) T P K P D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diterimakan yang menjabat kepala Desa m a u p u n Penjabat
Kepala Desa.
(3) T P K P D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
diterimakan untuk Sekretaris Desa non PNS dan tidak
d a p a t d i t e r i m a k a np a d a P e l a k s a n a T u g a s S e k r e t a r i s Desa.
(4) B e s a r a n TPKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa.

Pasal 9

(1) T u n j a n g a n B P D d a n I n s e n t i f K e t u a R u k u n T e t a n g g a serta
Ketua Rukun Warga dianggarkan dalam APBDesa dapat
dialokasikan dari ADD, dengan menyesuaikan pagu ADD
yang diterima Desa.
(2) T u n j a n g a n BPD, dialokasikan setiap bulan maksimal
sebesar:
a. K e t u a sebesar Rp. 2 5 0 . 0 0 0 , 0 0 ( d u a r a t u s l i m a p u l u h r i b u
rupiah);
b. W a k i l K e t u a d a n S e k r e t a r i s sebesar R p . 2 2 5 . 0 0 0 , 0 0 ( d u a
ratus dua puluh lima ribu rupiah); dan
c. A n g g o t a sebesar Rp. 215.000,00 (dua r a t u s lima belas
ribu rupiah).
(3) I n s e n t i f K e t u a R u k u n T e t a n g g a dan Ketua Rukun Warga,
9

dialokasikan per b u l a n m a k s i m a l sebesar :


a. K e t u a R T sebesar Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh
ribu rupiah); dan
b. K e t u a R W sebesar Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh
ribu rupiah).
(4) I n s e n t i f K e t u a R u k u n T e t a n g g a dan Ketua Rukun Warga
sebagaimana d i m a k s u d p a d a a y a t (3) m e r u p a k a n b a n t u a n
uang dalam rangka membantu pelaksanaan tugas
pelayanan pemerintahan, perencanaan pembangunan,
ketentraman dan ketertiban, serta pemberdayaan
masyarakat Desa.
(5) B e s a r a n T u n j a n g a n B P D d a n I n s e n t i f K e t u a R T d a n Ketua
RW sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 10

(1) K e p a l a D e s a dan Perangkat Desa wajib terdaftar sebagai


peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan dan Ketenagakerjaan J a m i n a n Kecelakaan Kerja
(JKK) serta J a m i n a n K e m a t i a n (JKM).
(2) I u r a n BPJS Kesehatan sebesar 5% (lima persen),
Ketenagakerjaan J K K sebesar 0 , 2 4 % (nol k o m a d u a puluh
empat persen) dan Ketenagakerjaan J K M sebesar 0,30%
(nol k o m a t i g a p u l u h persen) dari j u m l a h p e n e r i m a a n Siltap
Kepala Desa dan Perangkat Desa.
(3) I u r a n B P J S K e s e h a t a n s e b a g a i m a n a dimaksud pada ayat
(2) s e b e s a r 4 % ( e m p a t p e r s e n ) d i t a n g g u n g o l e h P e m e r i n t a h
Daerah dianggarkan melalui APBD, yang 1 % (satu persen)
ditanggung Kepala Desa d a n Perangkat Desa.
(4) I u r a n B P J S Ketenagakerjaan J K K dan J K M sebagaimana
d i m a k s u d p a d a a y a t (2) d i a n g g a r k a n d a l a m A D D .
(5) I u r a n BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan JKK, J K M
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikecualikan bagi
PNS, anggota TNI/POLRI dan Pensiunan yang menjabat
Kepala Desa dan Sekretaris Desa.
(6) B a g i K e p a l a D e s a d a n P e r a n g k a t D e s a y a n g s u a m i / i s t r i n y a
Kepala Desa, Perangkat Desa, PNS, TNI/POLRI dan
Pensiunan Wajib terdaftar sebagai peserta B P J S Kesehatan
dan Ketenagakerjaan JKK, J K M .
(7) A l o k a s i b e s a r a n d a n a i u r a n B P J S K e t e n a g a k e r j a a n J K K d a n
JKM sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa.

Pasal 11

(1) B P D d a p a t t e r d a f t a r s e b a g a i p e s e r t a B a d a n Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) serta J a m i n a n K e m a t i a n (JKM).

/M
10

(2) I u r a n B P J S K e t e n a g a k e r j a a n JKK dan J K M berpedoman


pada Upah M i n i m u m Kerja (UMK) wilayah Kabupaten
Tulungagung, yang dikalikan denga 0,54%.
(3) I u r a n B P J S K e t e n a g a k e r j a a n JKK dan J K M sebagaimana
d i m a k s u d p a d a a y a t (2) d i a n g g a r k a n d a l a m A D D d a n dapat
dianggarkan dari sumber lainnya selain D a n a Desa.
(4) I u r a n B P J S Ketenagakerjaan JKK dan J K M sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dikecualikan PNS, anggota
TNI/POLRI dan Pensiunan yang menjabat BPD.
(5) A l o k a s i b e s a r a n d a n a i u r a n B P J S K e t e n a g a k e r j a a n J K K dan
JKM sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa.

BAB V
AZAS DAN PENENTUAN VARIABEL

Pasal 12
(1) P e n g a l o k a s i a n ADD menggunakan azas merata dan
proporsional.
(2) A z a s s e b a g a i m a n a p a d a a y a t (1) t e r d i r i d a r i :
a. A l o k a s i D a s a r dialokasikan sesuai k e b u t u h a n wajib desa
pada j u m l a h penerima Siltap, TPKPD, Tunjangan BPD,
Insentif RT/RW, Iuran BPJS Ketenagakerjaan JKK serta
JKM bagi bagi Pemerintah Desa serta B P D dan Honor
pengelola k e u a n g a n desa; d a n
b. A l o k a s i Formula dialokasikan dari pagu ADD setelah
dikurangi pagu Alokasi Dasar dibagi secara proporsional
berdasarkan variabel.

Pasal 13

(1) J e n i s data variabel yang menjadi dasar perhitungan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 2 a y a t (2) h u r u f b
adalah :
a. J u m l a h P e r a n g k a t d i l u a r S O T K (JPS);
b. J u m l a h P e n d u d u k (JP);
c. J u m l a h P e n d u d u k M i s k i n ( J P M ) ;
d. L u a s W i l a y a h (LW); dan
e. I n d e k s K e s u l i t a n G e o g r a f i s ( I K G ) .
(2) D a t a s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a a y a t (1) b e r s u m b e r d a r i :
a. d a t a j u m l a h p e r a n g k a t d i l u a r S O T K d a r i D P M D ;
b. d a t a j u m l a h p e n d u d u k d a r i K e m e n t e r i a n D a l a m N e g e r i ;
c. d a t a j u m l a h p e n d u d u k m i s k i n d a r i K e m e n t e r i a n S o s i a l ;
d. l u a s w i l a y a h d a r i B a d a n P u s a t Statistik; d a n
e. I n d e k s K e s u l i t a n G e o g r a f i s d a r i B a d a n P u s a t S t a t i s t i k .
(3) D a t a variabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan dengan bobot variabel sebagai b e r i k u t :
a. j u m l a h perangkat desa diluar SOTK dengan bobot

/ n
'
15

(2) B e s a r a n A D D setiap desa sebagaimana dimaksud dalam


P a s a l 5 a y a t (1) t e r c a n t u m d a l a m L a m p i r a n I I P e r a t u r a n
Bupati ini.
(3) F o r m a t l a p o r a n r e a l i s a s i p e l a k s a n a a n ADD sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Bupati ini.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Peraturan Bupati i n i mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Tulungagung.

Ditetapkan di Tulungagung
pada tanggal 30 Desember 2 0 2 0
BUPATI TULJJNGAGUNG, fy~

Diundangkan di T u l mgagung
pada tanggal 3 0 Des ;mber 2020
S E K R ^ T A R ! S D A E R J H

Drs. SUKAJL M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 1 9 6 4 0 1 1 9 198508 1 0 0 3
Berita Daerah Kabupaten Tulungagung T a h u n 2020 Nomor 89
LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG
NOMOR : 89 TAHUN 2020
TANGGAL : 30 D E S E M B E R 2020

PEDOMAN U M U M ALOKASI DANA DESA


KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ANGGARAN 2021

I. LATAR BELAKANG

D a l a m rangka meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa m e n u j u


tercapainya o t o n o m i desa, perlu diupayakan s u a t u langkah u n t u k m e n a t a
sistem pemerintahan desa yang m a m p u mengelola, menggali dan
menggerakkan seluruh potensi yang ada di masyarakat u n t u k mencapai
kemandirian desa. Salah satu langkah yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah adalah dengan m e m b e r i k a n A D D sebagai salah satu sumber
pendapatan desa. Dengan adanya A D D diharapkan Pemerintah Desa
mampu mengatur, merencanakan, melaksanakan dan membiayai
keperluan-keperluan di desa dan terus berupaya meningkatkan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan Pembangunan,
Pembinaan Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud
A D D merupakan dana yang dialokasikan Pemerintah Daerah untuk
Desa, yang bersumber dari dana perimbangan yang diterima
Kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten setelah dikurangi D a n a Alokasi Khusus.
B. Tujuan
1. M e n i n g k a t k a n kinerja Perangkat Pemerintah Desa,
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
sesuai kewenangannya;
2. Meningkatkan kemampuan BPD dan Lembaga Kemasyarakatan
Desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
p e m b a n g u n a n secara partisipatif sesuai dengan potensi desa;
3. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan
kesempatan berusaha bagi m a s y a r a k a t desa; d a n
4. Mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat.

III. PENGGUNAAN DANA


Pengunaan A D D diarahkan pada peningkatan kinerja Pemerintah Desa
serta kegiatan-kegiatan skala prioritas untuk kepentingan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, Pemberdayaan Masyarakat dan
Penanggulangan bencana, keadaan darurat d a n mendesak desa. dengan
memperhitungkan kecukupan anggaran dan kegiatan yang berkelanjutan
(tahun pertama, kedua dan seterusnya), penggunaan kegiatan ADD
m e r u p a k a n belanja yang ada dalam APBDesa atau penjabaran dalam
APBDesa, yang mengacu pada R P J M Desa dan R K P Desa.
2

1. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA


A. Sub Bidang Penyelenggaraan Belanja Penghasilan Tetap, Tunjangan
d a n operasional Pemerintah Desa;
B. S u b Bidang Sarana dan Prasarana Pemerintahan Desa;
C. S u b Bidang A d m i n i s t r a s i K e p e n d u d u k a n , Pencatatan Sipil, Statistik
dan Kearsipan;
D. Sub Bidang Tata Praja Pemerintahan, Perencanaan, Keuangan dan
Pelaporan; dan
E. Sub Bidang Pertanahan.

2. BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA


A. Sub Bidang Pendidikan;
B. Sub Bidang Kesehatan;
C. Sub Bidang Pekerjaan U m u m dan Penataan Ruang;
D. Sub Bidang Kawasan Permukiman;
E. Sub Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup;
F. Sub Bidang Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika;
G. Sub Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral; dan
H. Sub Bidang Pariwisata.

3. BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA


A. Sub Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan
Masyarakat;
B. Sub Bidang Kebudayaan dan Keagamaan;
C. S u b Bidang Kepemudaan dan Olah Raga; dan
D. Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat.

4. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA


A. Sub Bidang Kelautan dan Perikanan;
B. Sub Bidang Pertanian dan Peternakan;
C. S u b Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa;
D. Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan
Keluarga Desa;
E. S u b Bidang Koperasi, U s a h a M i k r o Kecil d a n M e n e n g a h (UMKM);
F. Sub Bidang Dukungan Penanaman Modal; dan
G. Sub Bidang Perdagangan dan Perindustrian.

5. BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA, KEADAAN DARURAT DAN


MENDESAK
A. Sub Bidang Penanggulangan Bencana;
B. Sub Bidang Keadaan Darurat; dan
C. Sub Bidang Keadaan Mendesak Desa.
3

IV. KETENTUAN PENGGUNAAN

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dana A D D adalah :


a. belanja Siltap Kepala Desa d a n Perangkat Desa, T P K P D besaran d a n
alokasinya setiap bulan berdasarkan Peraturan Bupati yang
ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Desa;
b. alokasi besaran d a n a Iuran B P J S Ketenagakerjaan setiap b u l a n
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa;
c. t u n j a n g a n B P D , insentif Ketua R T / R W , besaran d a n alokasinya setiap
bulan berdasarkan Peraturan Bupati yang ditindaklanjuti dengan
Keputusan Kepala Desa;
d. sumber dana A D D dalam APBDesa dijabarkan tersendiri dalam
keputusan kepala Desa;
e. kegiatan pengadaan barang/jasa dan infrastruktur dilaksanakan oleh
T P K yang dikendalikan oleh Pelaksana Kegiatan Anggaran;
f. sisa dana dalam satu tahun anggaran yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan dimasukkan dalam APBDesa tahun yang akan
d a t a n g d a l a m b e n t u k S I L P A (sisa lebih p e r h i t u n g a n anggaran);
g. j e n i s k e g i a t a n s a m a y a n g b e r l o k a s i d i b e b e r a p a titik h a r u s d i j a d i k a n
dalam satu kegiatan atau satu kode rekening;
h. kegiatan yang bersifat p e m b a n g u n a n bertahap yang dilaksanakan
s e c a r a multi years a g a r d i a l o k a s i k a n d a r i s a l a h s a t u s u m b e r d a n a y a n g
s a m a d a l a m setiap t a h u n n y a ;
i. penggunaan A D D dapat d i g u n a k a n u n t u k kegiatan sosial bagi
masyarakat miskin;
j. ADD tidak boleh digunakan u n t u k kegiatan politik praktis, kegiatan
yang melawan h u k u m dan tidak tumpang tindih dengan sumber
anggaran yang lain;
k . p e n g g u n a a n A D D tidak b o l e h d i g u n a k a n u n t u k m e m b a n g u n t e m p a t
ibadah di luar lingkungan kantor Desa;
1. P e n g g u n a a n A l o k a s i D a n a D e s a d a l a m p e l a k s a n a a n p e m b a n g u n a n
dilaksanakan di lokasi tanah kas Desa dan kewenangan Desa, u n t u k
aset tercatat dalam pemerintahan Desa.
m. Penggunaan Alokasi D a n a Desa yang berlokasi, diarea wilayah
perhutani sebelum ditetapkan dalam Peraturan Desa tentang APBDesa,
harus didukung dengan Perjanjian Kerja S a m a sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan.
n. Pembangunan yang lokasinya bukan kewenangan Pemeritah Desa,
sebelum ditetapkan dalam Peraturan Desa tentang APBDesa harus
didukung dengan surat rekomendasi dari OPD yang membidangi,
u n t u k aset tetap tercatat dalam pemerintahan Desa.
o. Pembangunan yang lokasinya tanah masyarakat sebelum ditetapkan
dalam Peraturan Desa tentang APBDesa, tanah harus diserahkan ke
Pemerintah Desa dengan bentuk hibah atau sebutan lain yang
selanjutnya ditindaklanjuti/diproses dengan sertifikasi milik
Pemerintah Desa.
p. Pengunaan Alokasi D a n a Desa boleh kerjasama dengan program lain
a t a u p i h a k k e t i g a d a l a m b e n t u k k e g i a t a n , tidak b o l e h d a l a m b e n t u k
dana.

/ f
4

V. MEKANISME PENYALURAN DANA


A. Mekanisme penyaluran Kegiatan A D D pelaksanaannya mengacu
prosedur pencairan dana A P B D yang d i l a k u k a n secara tribulan :
1. T r i b u l a n I p a d a b u l a n J a n u a r i , P e b r u a r i , M a r e t s e b e s a r 2 5 % ( d u a
p u l u h l i m a perseratus);
2. T r i b u l a n I I p a d a b u l a n A p r i l , M e i , J u n i sebesar 3 0 % (tiga p u l u h
perseratus);
3. Tribulan III pada b u l a n Juli, Agustus, September sebesar 3 5 %
(tiga p u l u h l i m a perseratus); d a n
4. T r i b u l a n I V pada b u l a n Oktober, Nopember, Desember sebesar
1 0 % (sepuluh perseratus).
B. Penyaluran A D D T r i b u l a n I d i l a k u k a n setelah Kepala Desa
menyampaikan :
1. A P B D e s T a h u n b e r j a l a n ; d a n
2. Laporan Realisasi Pelaksanaan A D D t a h u n sebelumnya.
C. Penyaluran Tribulan II d i l a k u k a n setelah Kepala Desa menyampaikan:
1. L a p o r a n R e a l i s a s i P e l a k s a n a a n A D D t r i b u l a n I ;
2. Realisasi penyerapan t r i b u l a n I paling sedikit 7 5 % (tujuh p u l u h
lima perseratus); d a n capain output paling k u r a n g 5 0 % (lima
p u l u h perseratus);
D. Penyaluran Tribulan III d i l a k u k a n setelah Kepala Desa menyampaikan
1. L a p o r a n R e a l i s a s i P e l a k s a n a a n A D D t r i b u l a nI I ;
2. k o m u l a t i f t r i b u l a n I d a n II realisasi penyerapan paling k u r a n g
7 5 % (tujuh p u l u h lima perseratus); d a n capain output paling
k u r a n g 5 0 % (lima p u l u h perseratus);
E. Penyaluran Tribulan IV dilakukan setelah Kepala Desa
menyampaikan
1. L a p o r a n R e a l i s a s i P e l a k s a n a a n A D D t r i b u l a nI I I ;
2. k o m u l a t i f t r i b u l a n I , II d a n III realisasi penyerapan paling k u r a n g
7 5 % (tujuh p u l u h lima perseratus); dan capain output paling
k u r a n g 5 0 % (lima p u l u h perseratus);
F. Laporan tribulan keempat dilaporkan paling lambat tanggal 10
Januari tahun berikutnya.
G. P e n y a l u r a n u n t u k belanja pegawai y a n g m e n g i k a t y a n g ditetapkan
dengan peraturan kepala desa, diajukan pencairan setiap bulan,
tanpa persyaratan penetapan peraturan APBDesa, diantaranya
belanja Penghasilan Tetap Kepala Desa d a n Perangkat Desa, TPKPD
dan Iuran BPJS Kesehatan dan ketenagakerjaan J K K serta J K M .
H. Penyaluran A D D dilakukan melalui pemindahbukuan dari Rekening
Kas U m u m Daerah (RKUD) ke Rekening Kas Desa (RKD), dengan
kelengkapan administrasi pengajuan pencairan yang dihimpun dan
diverifikasi oleh Kecamatan u n t u k disampaikan ke B u p a t i melalui
D P M D dan selanjutnya diajukan ke B a d a n Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah u n t u k diterbitkan Surat Perintah Pencairan D a n a (SP2D)
sebagai dasar pencairan Bendahara Pengeluaran D P M D kepada
Rekening Kas Desa pada bank yang telah ditunjuk.
I. Pencairan dari Rekening Kas Desa dilakukan oleh Bendahara desa
d a n Kepala Desa, u n t u k penyaluran setiap tribulan dengan surat
pemberitahuan pencairan dari Camat setempat, sedangkan
5

penyaluran setiap b u l a n t a n p a m e n g u n a k a n surat p e m b e r i t a h u a n


pencairan dari Camat.
J. Sehubungan dengan penyaluran dana dan penyetoran Pajak dari dana
ADD, Bendahara Desa diwajibkan m e m b u k a Rekening di Bank yang
telah ditunjuk dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

VI. PELAPORAN

A. Kepala Desa menyampaikan laporan A D D kepada Bupati melalui


C a m a t , y a i t u l a p o r a n r e a l i s a s i p e n y e r a p a n d a n c a p a i a n output A D D .
B. Laporan Realisasi Pelaksanaan A D D d i l a k u k a n setiap tribulan secara
komulatif, dengan ketentuan:
1. t r i b u l a n I p a l i n g l a m b a t t a n g g a l 1 0 b u l a n A p r i l ;
2. tribulan II paling lambat tanggal 10 b u l a n Juli;
3. tribulan III paling lambat tanggal 10 b u l a n Oktober; dan
4. tribulan I V paling lambat tanggal 10 b u l a n Januari tahun
berikutnya.
C. Jenis laporan dalam kegiatan Alokasi Dana Desa yang dilaporkan
kepada Kepala Desa, diantaranya :
1.
laporan pelaksanaan Pelaksana kegiatan Anggaran yang berupa
Berita Acara Serah T e r i m a (BAST); d a n
2. l a p o r a n Pertanggungjawaban (SPJ).
D. Jenis laporan dalam kegiatan Alokasi Dana Desa yang dilaporkan
kepada Pelaksana Kegiatan Anggaran, diantaranya :
1. L a p o r a n K e m a j u a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n
2. L a p o r a n H a s i l P e k e r j a a n y a n g d i t i n d a k l a n j u t id e n g a n B e r i t a A c a r a
Serah T e r i m a (BAST).
LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG
NOMOR : 89 TAHUN 2020
TANGGAL : 30 DESEMBER 2020

RINCIAN ALOKASI DANA DESA


KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ANGGARAN 2021

17 T? r* A A J A.A T1 A/\1Nw
JvtliC'rtJVl ADD (Rp)
" = ._. F —r J.
2 - 3
001 BOYOLANGU WAJAK KIDUL 405,962,000
002 BOYOLANGU SANGGRAHAN 362,520,000
g-\ g-\ r\

003 BOYOLANGU PUCUNGKIDUL 382,225,000


004 T~fc/~\T//""YT A UT/l T T
BOYOLANGU 467,171,000
BOYOLANGU
005 T"> T ry\ X A I T A T T
NGRANTI 525,239,000
r\ f \ / z
BOYOLANGU
n Tf~\ T ATA T T
KENDALBULUR
A

006 BOYOLANGU 431,214,000


007 BOYOLANGU BONO 449,392,000
A A O

008 BOYOLANGU TT F a T Y» F

447,366,000
WAUNG
009 n A I / A T A ATAT T
MOYOKETEN 351,838,000
BOYOLANGU
010 T>rt,rr/-\T

BOYOLANGU
A ATA T T
WAJAK LOR 358,477,000
011 BOYOLANGU KARANGREJO 421,976,000
012 BOYOLANGU KEPUH 382,859,000
013 BOYOLANGU TANJUNGSARI 426,160,000
014
w v y~~VT r/*\-r 4 » 4 *-

BOYOLANGU SERUT 411,587,000


015 BOYOLANGU BEJI 437,326,000
016 BOYOLANGU SOBONTORO 494,780,000
017 BOYOLANGU GEDANGSEWU 341,719,000
TfnT>r T»TrtTTf A T~\T T
018 KEDUNGWARU PLOSOKANDANG 421,567,000
019 TUNGGULSARI
T T T ^ T \ T TTfcTTTTF A 1 T

KEDUNGWARU 447,611,000
020 KEDUNGWARU
r\»-» TT TH f T I T I• lf T

534,676,000
RINGINPITU
021 T 7 T 1 T A T TTAT f\ TT T A T^T T
LODERESAN 353,652,000
K E D U N G W A R U
022 T r n r i T T U T T TT T A n T T T~*T T T T a • \ T
354,468,000
K E D U N G W A R U BULUSARI
023 T / T I T I T TTA

K E D U N
T T

G
TT T A T '*T

W A R U
T
BANGOAN 424,919,000
T
024
T r n i - \ T TUTTTTF A TlT

K E D U N G W A R U BORO 513,888,000
025 K E D U N G W A R U TAPAN 448,008,000
026 T fT 1

KEDUNGWARU
T T I A ' f ^ TT F A t T
REJOAGUNG 485,411,000
027 KEDUNGWARU KEDUNGWARU 433,601,000
028 KEDUNGWARU PLANDAAN 367,613,000
029 KEDUNGWARU KETANON 511,866,000
030 KEDUNGWARU TAWANGSARI 401,641,000
031 KEDUNGWARU MANGUNSARI 331,606,000
032 KEDUNGWARU WINONG 371,561,000
033 KEDUNGWARU MAJAN 504,818,000
034 KEDUNGWARU SIMO 387,976,000
035 KEDUNGWARU GENDINGAN 426,082,000
036 KEDUNGWARU NGUJANG 348,640,000
037 NGANTRU PAKEL 369,457,000
038 NGANTRU PUCUNGLOR 429,466,000
039 NGANTRU SRIKATON 454,529,000
040 NGANTRU PADANGAN 553,669,000
041 NGANTRU BANJARSARI 509,097,000
042 NGANTRU PULEREJO 429,814,000
043 NGANTRU BENDOSARI 536,456,000
044 NGANTRU NGANTRU 436,216,000
045 NGANTRU MOJOAGUNG 328,775,000
046 NGANTRU BATOKAN 373,628,000
047 NGANTRU KEPUHREJO 455,297,000
048 NGANTRU POJOK 613,245,000
049 NGANTRU PINGG1RSARI 584,137,000
050 KAUMAN BOLOREJO 485,861,000
• 1• • 2 3 4
051 KAUMAN KAUMAN 476,161,000
052 KAUMAN BALEREJO 370,460,000
053 KAUMAN BATANGSAREN 532,930,000
054 KAUMAN PANGGUNGREJO 385,752,000
055 KAUMAN KALANGBRET 298,508,000
056 KAUMAN SIDOREJO 374,749,000
057 KAUMAN MOJOSARI 361,203,000
058 KAUMAN KARANGANOM 377,612,000
059 KAUMAN PUCANGAN 517,816,000
060 KAUMAN KATES 451,880,000
061 KAUMAN BANARAN 434,715,000
062 KAUMAN JATIMULYO 469,657,000
063 PAGERWOJO WONOREJO 616,782,000
064 PAGERWOJO KEDUNGCANGKRING 535,528,000
065 PAGERWOJO MULYOSARI 800,437,000
066 PAGERWOJO SEGAWE 474,545,000
067 PAGERWOJO SAMAR 866,759,000
068 PAGERWOJO PENJOR 581,504,000
069 PAGERWOJO PAGERWOJO 412,470,000
070 PAGERWOJO KRADINAN 679,301,000
071 PAGERWOJO SIDOMULYO 607,296,000
072 PAGERWOJO GONDANGGUNUNG 431,323,000
073 PAGERWOJO GAMBIRAN 503,334,000
074 SENDANG KEDOYO 525,381,000
075 SENDANG NGLUTUNG 572,054,000
076 SENDANG TALANG 489,317,000
078 SENDANG KROSOK 715,056,000
077 SENDANG DONO 685,482,000
079 SENDANG TUGU 520,924,000
080 SENDANG PICISAN 461,870,000
081 SENDANG NYAWANGAN 872,389,000
082 SENDANG SENDANG 476,872,000
083 SENDANG NGLURUP 593,336,000
084 SENDANG GEGER 592,245,000
085 KARANGREJO BUNGUR 636,090,000
086 KARANGREJO BABADAN 413,745,000
087 KARANGREJO SUKOWIYONO 428,215,000
088 KARANGREJO SEMBON 362,906,000
089 KARANGREJO SUKOWIDODO 366,569,000
090 KARANGREJO TANJUNGSARI 367,619,000
091 KARANGREJO GEDANGAN 388,427,000
092 KARANGREJO SUKODONO 362,702,000
093 KARANGREJO KARANGREJO 380,311,000
094 KARANGREJO SUKOREJO 332,707,000
095 KARANGREJO PUNJUL 490,711,000
096 KARANGREJO JELI 527,437,000
097 KARANGREJO TULUNGREJO 420,421,000
098 GONDANG KENDAL 350,783,000
099 GONDANG TAWING 402,370,000
100 GONDANG GONDOSULI 394,947,000
101 GONDANG DUKUH 351,004,000
102 GONDANG SEPATAN 317,091,000
103 GONDANG MACANBANG 352,368,000
104 GONDANG KIPING 349,891,000
105 GONDANG REJOSARI 373,670,000
106 GONDANG BENDO 401,591,000
107 GONDANG NGRENDENG 349,588,000
108 GONDANG GONDANG 398,933,000
3

1 2 . 3 4
109 GONDANG BENDUNGAN 365,221,000
110 GONDANG NOTOREJO 455,851,000
111 GONDANG SIDEM 480,063,000
112 GONDANG SIDOMULYO 464,294,000
113 GONDANG BLENDIS 441,996,000
114 GONDANG MOJOARUM 431,182,000
115 GONDANG TIUDAN 579,382,000
116 GONDANG JARAKAN 333,803,000
117 GONDANG WONOKROMO 357,478,000
118 SUMBERGEMPOL SAMBIDOPLANG 329,761,000
119 SUMBERGEMPOL WATES 353,016,000
120 SUMBERGEMPOL MIRIGAMBAR 453,001,000
121 SUMBERGEMPOL TRENCENG 390,633,000
122 SUMBERGEMPOL BENDILWUNGU 293,632,000
123 SUMBERGEMPOL SAMBIJAJAR 364,505,000
124 SUMBERGEMPOL PODOREJO 386,613,000
125 SUMBERGEMPOL DOROAMPEL 440,925,000
126 SUMBERGEMPOL JUNJUNG 540,666,000
127 SUMBERGEMPOL TAMBAKREJO 370,944,000
128 SUMBERGEMPOL WONOREJO 424,177,000
129 SUMBERGEMPOL BENDILJATI KULON 370,086,000
130 SUMBERGEMPOL BENDILJATI WETAN 379,368,000
131 SUMBERGEMPOL SUMBERDADI 425,171,000
132 SUMBERGEMPOL JABALSARI 450,125,000
133 SUMBERGEMPOL SAMBIROBYONG 515,237,000
134 SUMBERGEMPOL BUKUR 399,347,000
135 NGUNUT KARANGSONO 354,611,000
136 NGUNUT SAMIR 270,961,000
137 NGUNUT KACANGAN 366,532,000
138 NGUNUT SELOREJO 308,625,000
139 NGUNUT BALESONO 396,125,000
140 NGUNUT PANDANSARI 368,870,000
141 NGUNUT SUMBERINGIN KULON 281,752,000
142 NGUNUT SUMBERINGIN KIDUL 324,796,000
143 NGUNUT KALIWUNGU 333,184,000
144 NGUNUT SUMBEREJO WETAN 280,191,000
145 NGUNUT NGUNUT 761,585,000
146 NGUNUT KALANGAN 347,214,000
147 NGUNUT GILANG 376,697,000
148 NGUNUT SUMBEREJO KULON 424,809,000
149 NGUNUT PURWOREJO 415,348,000
150 NGUNUT KROMASAN 384,732,000
151 NGUNUT PULOSARI 528,098,000
152 NGUNUT PULOTONDO 384,581,000
153 PUCANGLABAN PUCANGLABAN 853,263,000
154 PUCANGLABAN KALI D A W E 388,492,000
155 PUCANGLABAN PANGGUNGKALAK 611,670,000
156 PUCANGLABAN KALIGENTONG 602,738,000
157 PUCANGLABAN SUMBERBENDO 599,581,000
158 PUCANGLABAN MANDING 676,264,000
159 PUCANGLABAN PANGGUNGUNI 662,272,000
160 PUCANGLABAN SUMBERDADAP 805,568,000
161 PUCANGLABAN DEMUK 926,279,000
162 REJOTANGAN TENGGUR 410,416,000
163 REJOTANGAN PANJEREJO 493,447,000
164 REJOTANGAN KARANGSARI 408,243,000
165 REJOTANGAN TUGU 420,250,000
166 REJOTANGAN SUKOREJO WETAN 450,016,000
4

1 2 w:. 3 4
167 REJOTANGAN JATIDOWO 336,867,000
168 REJOTANGAN BANJAREJO 517,051,000
169 REJOTANGAN TANEN 445,325,000
170 REJOTANGAN SUMBERAGUNG 581,457,000
171 REJOTANGAN BLIMBING 368,808,000
172 REJOTANGAN REJOTANGAN 555,001,000
173 REJOTANGAN PAKISREJO 376,860,000
174 REJOTANGAN TEGALREJO 383,080,000
175 REJOTANGAN ARIYOJEDING 507,339,000
176 REJOTANGAN TENGGONG 377,760,000
177 REJOTANGAN BUNTARAN 357,827,000
178 KALIDAWIR KALIBATUR 850,849,000
179 KALIDAWIR REJOSARI 704,963,000
180 KALIDAWIR SUKOREJO KULON 353,177,000
181 KALIDAWIR KALIDAWIR 575,490,000
182 KALIDAWIR KARANGTALUN 533,333,000
183 KALIDAWIR BANYU URIP 772,615,000
184 KALIDAWIR WINONG 779,411,000
185 KALIDAWIR JOHO 470,327,000
186 KALIDAWIR PAKISAJI 425,880,000
187 KALIDAWIR JABON 465,990,000
188 KALIDAWIR TUNGGANGRI 414,419,000
189 KALIDAWIR SALAKKEMBANG 316,527,000
190 KALIDAWIR NGUBALAN 433,504,000
191 KALIDAWIR DOMASAN 414,269,000
192 KALIDAWIR TANJUNG 347,978,000
193 KALIDAWIR BETAK 662,066,000
194 KALIDAWIR PAGERSARI 459,852,000
195 BESUKI BESOLE 459,747,000
196 BESUKI TANGGULWELAHAN 412,778,000
197 BESUKI BESUKI 399,821,000
198 BESUKI KEBOIRENG 411,128,000
199 BESUKI TANGGULTURUS 376,099,000
200 BESUKI SEDAYUGUNUNG 435,011,000
201 BESUKI TANGGULKUNDUNG 437,334,000
202 BESUKI WATES KROYO 348,820,000
203 BESUKI SIYOTOBAGUS 360,479,000
204 BESUKI TULUNGREJO 390,104,000
205 CAMPURDARAT NGENTRONG 451,140,000
206 CAMPURDARAT GEDANGAN 430,378,000
207 CAMPURDARAT SAWO 395,585,000
208 CAMPURDARAT GAMPING 443,101,000
209 CAMPURDARAT CAMPURDARAT 629,588,000
210 CAMPURDARAT WATES 479,437,000
211 CAMPURDARAT PELEM 546,051,000
212 CAMPURDARAT POJOK 459,369,000
213 CAMPURDARAT TANGGUNG 647,976,000
214 BANDUNG NGLAMPIR 347,553,000
215 BANDUNG TALUN KULON 396,517,000
216 BANDUNG BANTENGAN 372,556,000
217 BANDUNG KEDUNGWILUT 320,456,000
218 BANDUNG SUWARU 361,154,000
219 BANDUNG NGUNGGAHAN 520,333,000
220 BANDUNG SURUHAN KIDUL 408,172,000
221 BANDUNG BANDUNG 315,935,000
222 BANDUNG MERGAYU 392,526,000
223 BANDUNG SEBALOR 373,876,000
224 BANDUNG SUKOHARJO 354,260,000

u
5

1 3 . - 4 -.

225 BANDUNG SOKO 296 429 000


226 BANDUNG SINGGIT 333 100 000
227 BANDUNG NGEPEH 302,344,000
228 BANDUNG SURUHAN LOR 362,737,000
229 BANDUNG BULUS 336,717,000
230 BANDUNG KESAMBI 381,549,000
231 BANDUNG GANDONG 466,040,000
232 PAKEL SAMBITAN 346,716,000
233 PAKEL BONO 367,300,000
234 PAKEL SUKOANYAR 339 746 000
w w y % i • w « v v v
235 PAKEL DUWET 421 419 000
1 m* J y W V
236
X a I X
PAKEL TAMBAN 455 758 000
1
237
f V' W W W W ^'
PAKEL
a a
NGEBONG 372 861 000
238 PAKEL SODO 401,587,000
239 PAKEL GOMBANG 442,087,000
240 PAKEL PAKEL 314,135,000
241 PAKEL SUWALUH 342,594,000
242 PAKEL PECUK 407,060,000
243 PAKEL BANGUNMULYO 436,646,000
244 PAKEL KASREMAN 289,408,000
245 PAKEL SANAN 337,788,000
246 PAKEL BANGUNJAYA 411,692,000
247 PAKEL NGRANCE 368,724,000
248 PAKEL GEBANG 357,419,000
249 PAKEL GESIKAN 451,989,000
250 PAKEL GEMPOLAN 318,893,000
251 TANGGUNGGUNUNG KRESIKAN 1,024,693,000
252 TANGGUNGGUNUNG JENGLUNGHARJO 641,523,000
253 TANGGUNGGUNUNG NGREJO 667,414,000
254 TANGGUNGGUNUNG TANGGUNGGUNUNG 778,429,000
255 TANGGUNGGUNUNG NGEPOH 713,231,000
256 TANGGUNGGUNUNG TENGGAREJO 756 643 000
m W V yV 1 W * V V
257 TANGGUNGGUNUNG PAKISREJO 742,927,000

JUMLAH 116,779,400,000

MARYOTO BIROWO
L A M P I R A N III : PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG
NOMOR : 89 TAHUN 2020
TANGGAL : 30 DESEMBER 2020

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN


ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PER SUMBERDANA
PEMERINTAH DESA
TAHUN ANGGARAN 2021

S u m b e r d a n a : A D D (Alokasi D a n a Desa) ^_ Realisasi s/d .../.../2021


KODE ANGGARAN REALISASI LEBIH/
REK. URAIAN (RP) , J R P ) KURANG
1 5
4. PENDAPATAN
4.2. Pendapatan Transfer
4.2.3 Alokasi Dana Desa
JUMLAH PENDAPATAN

5. BELANJA
01. BIDANG PENYELENGARAAN
PEMERINTAHAN DESA
01.01 Penyelenggaraan Belanja Siltap.
Tunjangan dan Operasional
01.01.01 Penyediaan Penghasilan Tetap dan
Tunjangan Kepala Dea
5.1. Belanja Pegawai
Dst

JUMLAH BELANJA

SURPLUS/(DEFISIT)

6. PEMBIAYAAN
6.1. Penerimaan Pembiayaan
6.1.1. SILPA T a h u n Sebelumnya

PEMBIAYAAN NETTO

SISA LEBIH (KURANG) PERHITUNGAN


ANGGARAN

2021
KEPALA DESA

Anda mungkin juga menyukai