Anda di halaman 1dari 8

BUPATI SUMENEP

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMENEP


NOMOR 27 TAHUN 2017
TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBAGIAN DAN PENETAPAN DANA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMENEP,

Menimbang : a. bahwa sebagai upaya untuk mendukung terwujudnya


pelaksanaan pembagian dan penetapan dana desa
agar tercipta dengan optimal, maka Peraturan Bupati
Sumenep Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pembagian dan Penetapan Dana Desa
(Berita Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2016
Nomor 9) sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat
ini sehingga perlu diganti;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Pedoman
Pelaksanaan Pembagian dan Penetapan Dana Desa
yang ditetapkan dalam suatu Peraturan Bupati
Sumenep.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 42861);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
8. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5601);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 40 Tambahan Lembaran Republik
Indonesia Nomor 4826);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4587) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang
Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 5558) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 5864);
12. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun
2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2091);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib
Dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 159);
17. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Pendampingan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
160);
18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036);
20. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tata Cara
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,
Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 478);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 18
Menetapkan : Tahun 2006 Tentang Organisasi Pemerintah Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2006
Nomor22);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 22
Tahun 2006 Tentang Sumber Pendapatan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2006
Nomor 26).

MEMUTUSKAN

PERATURAN BUPATI SUMENEP TENTANG PEDOMAN


PELAKSANAAN PEMBAGIAN DAN PENETAPAN DANA
DESA.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Sumenep;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Sumenep;
3. Bupati adalah Bupati Sumenep;
4. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Sumenep;
5. Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah adalah Badan Pendapatan, Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumenep;
6. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Sumenep;
7. Kecamatan adalah bagian wilayah dari Daerah yang
dipimpinoleh Camat;
8. Badan Pusat Statistik adalah Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sumenep;
9. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
10. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
11. Pemerintah Desa adalah kepala Desa dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa;
12. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang,tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga Desanya
danmelaksanakan tugas dari Pemerintah dan
Pemerintah Daerah;
13. Keputusan Kepala Desa adalah penetapan yang
bersifat konkrit, individual, dan final;
14. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya
disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis;
15. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan
dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam
pemberdayaan masyarakat;
16. Sekretaris Desa adalah bertindak selaku koordinator
pelaksanaan pengelolaan keuangan desa;
17. Kepala Seksi adalah unsur dari pelaksana teknis
kegiatan dengan bidangnya;
18. Bendahara adalah unsur staf sekretariat desa yang
membidangi urusan administrasi keuangan untuk
menatausahakan keuangan desa;
19. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa
adalah Kepala Desa atau sebutan nama lain yang
karena jabatannya mempunyai kewenangan
menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan
keuangan desa;
20. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang
selanjutnya disingkat PTPKD adalah unsur
perangkat desa yang membantu Kepala Desa untuk
melaksanakan pengelolaan keuangan desa;
21. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban
Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa;
22. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan desa;
23. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang
selanjutnya disingkat APBDesa, adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa;
24. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBDaerah adalah rencana
keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah;
25. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBDaerah) dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat;
26. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD,
adalah dana perimbangan yang diterima daerah
dalam APBDaerah setelah dikurangi Dana Alokasi
Khusus;
27. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah
dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa;
28. Evaluasi adalah pengkajian dan penilaian terhadap
rancangan Peraturan Desa untuk mengetahui
bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi;
29. Pendampingan Desa adalah kegiatan untuk
melakukan tindakan pemberdayaan masyarakat
melalui asistensi, pengorganisasian, pengarahan dan
fasilitasi Desa;
30. Pendamping Teknis adalah pendamping professional
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2015 Tentang Pendampingan Desa;
31. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut
RKPDesa, adalah hasil musyawarah desa yang
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa tentang kegiatankegiatan
yang akan dilaksanakan untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun;
32. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang
selanjutnya disingkat RPJMDesa adalah dokumen
perencanaan desa untuk periode 6 (enam) tahun;
33. Kelompok transfer adalah dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten;
34. Rekening Kas Desa adalah rekening tempat
menyimpan uang Pemerintahan Desa yang
menampung seluruh penerimaan Desa dan
digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran
Desa pada Bank yang ditetapkan;
35. Penerimaan Desa adalah Uang yang berasal dari
seluruh pendapatan desa yang masuk ke APBDesa
melalui rekening kas desa;
36. Pengeluaran Desa adalah Uang yang dikeluarkan
dari APBDesa melalui rekening kas desa;
37. Surplus Anggaran Desa adalah selisih lebih antara
pendapatan desa dengan belanja desa;
38. Defisit Anggaran Desa adalah selisih kurang antara
pedapatan desa dengan belanja desa;
39. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya
disingkat SILPA adalah selisih lebih realisasi
penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu
periode anggaran;
40. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD,
Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal
yang bersifat strategis;
41. Unsur masyarakat adalah kelompok-kelompok
masyarakat Desa yang masing-masing kelompok
memiliki kepentingan yang sama serta keterkaitan
satu sama lain sebagai anggota kelompok;
42. Rekening Kas Umum Negara, yang selanjutnya
disingkat RKUN, adalah rekening tempat
penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
untuk menampung seluruh penerimaan negara dan
membayar seluruh pengeluaran negara pada bank
sentral;
43. Rekening Kas Umum Daerah, yang selanjutnya
disingkat RKUD, adalah rekening tempat
penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh
Bupati untuk menampung seluruh penerimaan
daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah
pada bank yang ditetapkan;
44. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, yang selanjutnya
disingkat SiLPA, adalah selisih lebih realisasi
penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu
periode anggaran.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud menetapkan Peraturan Bupati ini sebagai


pedoman untuk melakukan pembagian dan
penetapan besaran Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara agar
transparan, akuntabel, serta dilakukan dengan tertib
dan disiplin anggaran.
(2) Pedoman Pelaksanaan Pembagian dan Penetapan
Dana Desa bertujuan untuk memudahkan dalam
melakukan pengelolaan dan penggunaan Dana
Desasecara efektif danefisien.

BAB III
PEDOMAN PELAKSANAANPEMBAGIAN
DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA

Pasal 3

Pedoman Pelaksanaan Pembagian dan Penetapan Dana


Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan
LampiranII, merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 4

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka


Peraturan Bupati Sumenep Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pembagian dan Penetapan Dana
Desa (Berita Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2016
Nomor 9) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 5
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Sumenep.

Anda mungkin juga menyukai