TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA
DI DESA BANYUMENENG
MEMUTUSKAN :
BAB III
VISI DAN MISI
Pasal 3
1) Visi BUM Desa “DADI MAKMUR” memujudkan kesejahteraan masyarakat
Desa Banyumenengmelalui pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan
sosial menuju Desa Swasembada.
2) Misi BUM Desa “DADI MAKMUR”
- Pengembangan usaha ekonomi dan layanan sosial yang bertumpu pada
asas ekonomi kerakyatan dan berpegang pada syari’at islam
- Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak
- Mengelola dana yang masuk ke Desa yang bersifat Dana bergulir terutama
dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan usaha
ekonomi perdesaan.
BAB V
PERMODALAN
Pasal 5
Modal BUM Desa dapat diperoleh dari :
a. Penyertaan modal dari Pemerintah Desa
b. Penyertaan modal dari warga desa
c. Penyertaan modal dari lembaga desa
d. Hibah atau bantuan dari pihak manapun yang tidak mengikat
e. Pemupukan Modal usaha yang disisihkan dari sisa hasil usaha.
BAB VIII
BENTUK DAN FUNGSI
Pasal 8
1) BUM Desa “DADI MAKMUR“ berbentuk Badan Usaha Milik Desa yang
dilegalisasi melalui Peraturan Desa.
2) Dalam menjalankan usahanya BUM Desa dapat membentuk unit usaha yang
dapat dilegalisasi dengan Akta Notaris dalam bentuk Badan Usaha Perseroan
Terbatas
3) BUM Desa “DADI MAKMUR“ berfungsi sebagai lembaga ekonomi Desa yang
mengembangkan usaha dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
masyarakat khususnya rumah tangga miskin Desa Banyumeneng
BAB IX
STATUS KEPEMILIKAN
Pasal 9
1) BUM Desa “DADI MAKMUR“ adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki
oleh pemerintah Desa dan masyarakat dengan komposisi kepemilikan
mayoritas oleh pemerintah Desa.
2) Dalam perkembangannya, masyarakat dapat berperan dalam kepemilikan
BUM Desa “DADI MAKMUR“ melalui penyertaan modal seperti yang
dimaksud dalam bagian ayat a maksimal 40%.
Organisasi BUM Desa “DADI MAKMUR“ dikelola oleh pengurus yang terdiri dari;
1. Penasehat
2. Pelaksana Operasional
3. Pengawas
Pasal 11
1) Penasehat dijabat secara ex-officio oleh Kepala Desa, artinya secara otomatis
dan tidak diperlukan penetapan atau pengangkatan
1) Pelaksana Operasional merupakan perorangan yang dipilih melalui
Musyawarah Desa dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa
2) Pelaksana Operasional sekurang-kurangnya terdiri dari; Ketua, Sekertaris
dan Bendahara
3) Pelaksana Operasional dilarang merangkap jabatan dengan fungsi
pelaksanaan lembaga Pemerintahan Desa.
4) Dalam melaksanakan kewajibannya, Pelaksana Operasional dapat
menunjuk anggota pengurus sesuai kapasitas bidang usaha, khususnya
dalam mengurus pencatatan dan administrasi usaha dan fungsi operasional
usaha.
5) Bila mana perlu Pelaksana Operasional dapat dibantu karyawan sesuai
dengan kebutuhan dan harus disertai dengan uraian tugas berkenaan
dengan tanggung jawab, pembagian peran dan aspek pembagian kerja
lainnya.
Pasal 12
BAB XII
PEMBUKUAN DAN PELAPORAN
Pasal 14
Pasal 15
Unit usaha yang ada dalam BUM Desa harus membuat pembukuan :
a. Buku kas
b. Buku bank
c. Daftar inventaris
d. Dan buku-buku lain yang diperlukan sesuai kebutuhan
Pasal 16
BAB XIII
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN USAHA
Pasal 17
b. Kewenangan Penasehat;
Meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan
yang menyangkut pengelolaan usaha BUM Desa
Melindungi usaha BUM Desa terhadap hal-hal yang dapat
menurunkan kinerja BUM Desa
2) Tanggung jawab Pelaksana Operasional berupa tugas, kewajiban dan
kewenangan
a. Tugas Pelaksana Operasional :
Mengurus dan mengelola BUM Desa sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga
b. Kewajiban Pelaksana Operasional
Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga
yang melayani kebutuhan ekonomi dan atau pelayanan umum
masyarakat Desa
Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa
untukmeningkatkan Pendapatan Asli Desa
Melakukan kerjasama dengan lembaga – lembaga perekonomian Desa
lainnya
c. Kewenangan Pelaksana Operasional
Membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap
bulan
Membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa
setiap bulan
Pasal 19
1) Pengurus BUM Desa mendapat hak imbalan kerja berupa insentif dari
keuntungan usaha tahunan sebesar 15 % Dengan alokasi :
a. Penasehat
b. Pelaksana Operasional
c. Pengawas
2) Pelaksana Operasional
Pelaksana Operasional mendapat hak imbalan kerja berupa honor yang
besarannya ditentukan dengan mempertimbangkan dana yang tersedia dan
besar kekayaan BUM Desa yang dikelola
BAB XVI
MASA BAKTI
Pasal 21
1) Masa bakti Pelaksana Operasional adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih
kembali untuk periode selanjutnya berdasarkan hasil Musyawarah Desa
2) Masa bakti Pengawas adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali
untuk periode selanjutnya berdasarkan hasil Musyawarah Desa
Pasal 23
1) Kriteria Pengawas
a. Warga masyarakat setempat dan berdomisili di desa sesuai tempat dan
keberadaan BUM Desa
b. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan
keuangan Negara
c. Tidak memiliki hubungan keluarga sedarah menurut garis lurus maupun
garis ke samping atau hubungan semenda (menantu/ipar) dengan
Pelaksana Operasional dan Pengelola BUM Desa lainnya
d. Tidak memiliki kepentingan untuk partai politik tertentu dan tidak
memihak golongan atau kelompok masyarakat tertentu
e. Tidak bekerja di lingkungan Pemerintahan Desa
f. Tidak mempunyai keterkaitan finansial baik langsung maupun tidak
langsung dengan BUM Desa atau perusahaan lain yang menyediakan jasa
dan produk kepada BUM Desa
g. Bebas dari benturan kepentingan dan aktivitas bisnis atau hubungan lain
yang dapat menghalangi atau mengganggu kemampuan Pengawasan yang
bersangkutan untuk bertindak atau berfikir secara bebas di lingkup BUM
Desa
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini akan diatur kemudian
sesuai kebutuhan
Pasal 25
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan agar semua
pihak mengindahkan sebagai aturan legal yang harus dipedomani dalam
pengelolaan BUM Desa.
KEPALA DESA
BANYUMENENG
MUNASIR