Anda di halaman 1dari 20

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Desa

1. Sejarah Singkat Desa Tanjung Selamat

Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan sekilas keadaan Desa Tanjung

Selamat, sejarah, letak geografis, lembaga pemerintah, orbitasi Desa Tanjung

Selamat, keadaan penduduk, sarana dan prasarana , dan juga potensi kelembagaan

yang ada di Desa Tanjung Selamat dengan sumber data dari profil Desa Tanjung

Selamat.

Desa Tanjung Selamat adalah merupakan salah satu Desa yang terdapat di

Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli serdang, Provinsi Sumatera Utara. Desa

Tanjung Selamat merupakan daerah pinggiran Kota Medan juga perbatasan antara

Kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang. Kemunculan Desa Tanjung Selamat

berawal pada tahun 1970-an dimana merupakan suatu daerah perkampungan yang

kecil yang terletak di daerah pinggiran Sungai Belawan Kabupaten Deli Serdang.

Sekitar pada tahun 1980 daerah ini terbentuk menjadi suatu perkampungan yang

dinamakan Kampung Serdang.

Desa Tanjung Selamat berada di Kecamatan Sunggal, Kota Medan Provinsi

Sumatera Utara memiliki luas keseluruhan menurut penggunaannya adalah ± 330,5

ha dengan perincian pada tabel 3.1.

43 43
Tabel 3.1:

Luas Desa

No. Luas Desa Jumlah

1. Luas permukiman ±300 ha

2. Luas persawahan 5 ha

3. Luas kuburan 3 ha

4. Luas perkarangan 7,5 ha

5. Perkantoran 5 ha

6. Luas prasaranan umum lainnya 10 ha

Total ± 330.5 ha

Sumber: profil Desa Tanjung Selamat

Luas tanah untuk fasilitas umum dengan perincian lapangan olahraga

sebesar 0,50 ha/m², perkantoran pemerintah sebesar 0,75 ha/m², tempat

pemakaman umum sebesar 5 ha/m². Luas tanah untuk bangunan sekolah adalah

sebesar 5 ha/m², pertokoan dengan luas sebesar 10 ha/m². Fasilitas pasar dengan

luas sebesar 6 ha/m² dan luas jalan sebesar 22 ha/m². Untuk lahan ruang publik/

taman terdapat taman Desa dengan luas sebesar 50 m² dan tingkat pemanfaatan

yang pasif.

Letak geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah tersebut

sesuai dengan bentuk dan letaknya di bumi. Adapun letak geografis dari Desa

Tanjung Selamat ini adalah berbatasan langsung dengan Kecamatan Medan

Selayang. Batas-batas Desa Tanjung Selamat sebagai berikut:

44
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Asam Kumbang, Kecamatan Medan

Selayang

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kemengan Tani, Kecamatan

Sunggal

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tanjung Sari, kecamatan

Medan Selayang

- Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Belawan.

Dan Desa tanjung Selamat jika dilihat melalui topografinya bentangan

wilayah Desa dataran rendah seluas 2,5 ha/m² dan Desa bantaran sungai dengan

luas 40 ha/m². Letak Desa kawasan perkantoran dengan luas sebesar 0,5 ha/m². Luas

letak kawasan pertokoan atau bisnis dengan luas 4 ha/m² dan kawasan campuran

seluas 10 ha/m². Letak Desa kawasan industri seluas 3 ha/m² dan letak Desa

perbatasan antar kecamatan lainnya adalah dengan luas 20 ha/m². Letak Desa DAS/

bantaran sungai dengan luas 40 ha/m², letak Desa rawan banjir dengan luas 4 ha/m².

Letak Desa bebas banjir seluas 20 ha/m².

Desa Tanjung Selamat memiliki jumlah penduduk sebesar 12.379 orang

dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 6.128 orang dan jumlah penduduk

perempuan sebanyak 6.251 orang. Dan di Desa Tanjung selamat ini tidak memiliki

Warga Negara Asing (WNA). Di Desa ini juga terdapat warga yang cacat mental

dan fisik, utuk cacat fisik seperti tuna wicara dengan jumlah dua orang dengan

perincian satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Tuna netra terdapat empat

orang dengan rincian terdapat dua orang berjenis kelamin perempuan dan dua orang

berjenis kelamin laki-laki. Dan cacat mental berupa stress sebanyak dua belas orang

dengan rincian delapan orang lakilaki dan empat orang perempuan. Sedangkan

45
Dasar hukum pembentukan pemerintah Desa d Desa Tanjung Selamat ada dengan

keputusan perda begitu juga dengan Badan Permusyawaratan Desa di Desa Tanjung

Selamat juga dengan keputusan perda. Adapun jumlah aparat pemerintahan di Desa

ini sebanyak lima orang. Kantor Desa Tanjung Selamat terdapat di jalan Bunga

Sakura nomor 13 Tanjung Selamat.

Di Desa Tanjung Selamat ini sama dengan Desa lainnya dimana juga pada

Desa ini terdapat lembaga pemerintahan. Lembaga pemerintahan di Desa Tanjung

Selamat memiliki kepala lurah, sekretaris Desa, kepala urusan pemerintahan, kepala

urusan pembangunan, kepala urusan pemberdayaan masyarakat, kepala urusan

kesejahteraan rakyat dan kesemuanya aparat Desa masih aktif. Tingkat pendidikan

aparat Desa adalah kepala lurah tamatan S1, sekretaris Desa juga tamatan S1.

Kepala urusan pemerintahan tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau

setara dengan Sekolah Menengah Atas. Kepala urusan pembangunan, kepala urusan

pemberdayaan masyarakat dan kepala urusan kesejahteraan rakyat juga tamatan

SLTA.

Desa Tanjung Selamat memiliki lingkungan sebanyak sembilan lingkungan

dengan masing-masing lingkungan tersebut memiliki ketua lingkungan atau sering

disebut dengan sebutan Kepling atau Kaling (Kepala Lingkungan). Adapun pada

profil Desa Tanjung Selamat dituliskan pada orbitasi bahwa jarak ke ibu kota

kecamatan adalah lima kilometer dan lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan

dengan kendaraan bermotor adalah selama dua puluh menit atau 0,5 jam. Dengan

kendaraan umum ke ibu kota kecamatan adalah sebanyak lima puluh lima unit.

Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki atau

kendaraan non bermotor adalah selama dua jam. Dan jarak ke ibu kota adalah sejauh

46
dua puluh kilometer dengan lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan

kendaraan bermotor adalah selama satu setengah jam. Lama jarak tempuh ke ibu

kota kabupaten dengan berjalan kaki atau kendaraan non bermotor adalah selama

empat jam. Dengan kendaraan umum ke ibu kota adalah sebanyak delapan puluh

unit.45

Adapun data yang dituliskan pada profil Desa Tanjung Selamat bahwa jarak

ke ibu kota provinsi adalah sejauh tiga puluh kilometer dengan lama jarak tempuh

ke ibu kota provinsi dengan kendaraan bermotor adalah selama dua jam dan lama

jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan berjalan kaki atau kendaraan bermotor

adalah selama enam jam. Dengan kendaraan umum ke ibu kota provinsi sebanyak

tiga unit.

Adapun keadaan Desa Tanjung Selamat dengan melihat sumber daya air

bersih terdapat sumur gali dengan jumlah sebanyak 1.628 unit dengan kondisi air

yang baik. Ada juga sumur pompa dengan jumlah 312 unit dengan kondisi air yang

baik juga. Ada juga sumber air bersih dari PAM dengan jumlah sebanyaak 1.297

dengan kondisi yang baik juga. Terdapat juga depot isi ulang dengan jumlah dua

dan kondisi yang baik juga. Pada Desa ini juga terdapat sungai dengan ukuran

sedang dengan kondisi air yang keruh.

Untuk suhu rata-rata harian di Desa Tanjung Selamat ini adalah sebesar

34°C. Dengan kondisi kualitas udara tercemar dengan kendaraan bermotor baik

kendaraan beroda dua maupun beroda empat. Dengan tingkat kebisingan pada

kebisingan yang sedang dengan sumber kebisingan oleh kendaraan bermotor.

Potensi prasarana dan sarana transportasi terdapat jenis sarana dan prasarana

berupa jalan Desa dengan panjang jalan aspal seluas 50 km dengan keadaan jalan

47
yang baik. Panjang jalan tanah sepanjang empat kilometer dengan keadaan baik dan

jalan tanah keadaan rusak sepanjag dua kilometer. Jalan antar Desa/ kecamatan

dengan panjang jalan aspal sepanjang 34 kilometer dengan keadaan baik panjang

jalan tanah dengan keadaan baik sepanjang empat kilometer dan keadaan rusak

sepanjang dua kilometer.

Jalan kabupaten yang melewati Desa dengan panjang jalan aspal sepanjang

10 kilometer dengan keadaan baik.dan jalan provisi yang melewati Desa sepanjang

12 kilometer. Sarana transportasi darat memiliki 184 unit bus umum, 14 unit truck

umum, angkutan Desa sebanyak 200 unit dan becak sebanyak 84 unit.50

Berdasarkan dari profil Desa Tanjung Selamat bahwa pada potensi

kelembagaan terdapat lembaga kemasyarakatan, lembaga politik, lembaga

ekonomi, lembaga keamanan yang akan di jelaskan nantinya pada lembagalembaga

yang ada di Desa ini. Untuk sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Tanjung

Selamat berdasarkan profil Desa adalah terdapat sarana dan prasarana kesehatan,

prasarana peribadatan, sarana pendidikan, prasarana olahraga yang akan juga

dijelaskan lebih rinci nantinya.

2. Keadaan Penduduk

Penduduk adalah merupakan orang yang tinggal di daerah tertentu, karena

biasanya suatu daerah pemukiman sudah pasti mempunyai orang-orang yang

berkumpul dalam suatu wilayah dan tinggal secara menetap. Indonesia yang

terkenal dengan memiliki banyak suku, agama dan juga kebudayaan membuat

penduduk di negara Indonesia berbagai ragam dan memiliki banyak perbedaan.

Seperti misalnya di Indonesia memiliki bermacam-macam jenis suku seperti suku

batak, jawa, aceh, padang, dan masih banyak lagi membuat negara Indonesia

48
memiliki beragam jenis penduduk dengan bermacam-macam suku. Tidak hanya

suku yang beragam jenisnya, agama di negara Indonesia juga memiliki berbagai

macam agama, adapun agama yang dianut oleh penduduk di Indonesia adalah

seperti Islam, Kristen protestan, Kristen katholik, Budha dan Hindu. Dengan

mayoritas agama yang dianut oleh penduduk di Indonesia adalah agama Islam.

Pada sebuah Desa terdapat juga berbagai macam jenis agama yang dianut

warga, suku, umur dan juga kewarganegaraan. Seperti yang terdapat pada setiap

profil Desa menunjukkan komposisi suatu Desa berdasarkan etnis, agama, dan

lainnya. Adapun keadaan penduduk di Desa Tanjung Selamat jika dilihat melalui

distribusi penduduk di Desa Tanjung Selamat yang terdapat pada profil Desa

Tanjung Selamat berdasarkan pendidikan, agama dan etnis yang masing-masing

disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Berikut adalah klasifikasi masyarakat Desa Tanjung Selamat berdasarkan

pendidikan dapat dilihat dalam tabel 3.2.

Tabel 3.2:

Komposisi penduduk Desa Tanjung Selamat berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 Tidak/ belum sekolah 686 5,54

2 TK 197 1,60

3 Tidak Tamat SD 1.102 8,90

4 Tamat SD 895 7,22

5 SMP/ sederajat 2.953 23,85

49
No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

6 SMA/ sederajat 3.870 31,26

7 Diploma I/ II 242 1,95

8 Diploma III/ akademi 511 4,12

9 S1 1.756 14,18

10 S2 163 1,31

11 S3 4 0,03

Total 12.379 100

Sumber: Profil Desa Tanjung Selamat

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan atau menaikkan

Sumber Daya Manusia, karena dengan pendidikan seseorang yang tinggi akan

membuat Sumber Daya Manusia yang akan lebih berkhualitas jika dibandingkan

dengan pendidikan seseorang yang rendah. Dari tabel 3.4 diatas dapat disimpulkan

bahwa pendidikan penduduk di Desa Tanjung Selamat dengan melihat persentase

tertinggi yaitu 31,26% yaitu banyaknya penduduk yang hanya tamat SMA

kemudian diikuti dengan penduduk tamatan SMP dan sederajat sebagai persentase

kedua yaitu sebesar 23,85% dan persentase yang paling rendah adalah tamat S3

dengan persentase 0,03%.

Dan dari tabel diatas menunjukkan yang tidak atau belum sekolah dengan

persentase sebesar 5,54% dan TK dengan persentase sebesar 1,60. Dan di Desa

ini terdapat warga yang tidak tamat SD dengan persentase sebesar 8,90 sedangkan

yang tamat SD adalah sebesar 7,22%. Lalu tamatan Diploma I/II dengan

50
persentase sbesar 1,96% dan diploma III terdapat sebesar 4,12%. Untuk tamatan

strata 1 terdapat sebanyak sebesar 14,18% dan untuk tamatan S2 dengan

persentase sebesar 1,31%. Ini menunjukkan bahwa pada Desa Tanjung Selamat

pendidikan mereka berada di posisi sedang karena masyarakat sudah menamatkan

wajib belajar 12 tahun atau pun juga wajib belajar 9 tahun. Tetapi masih ada juga

yang tidak tamat sekolah dasar dan tidak bersekolah.

Agama atau pun kepercayaan seseorang dalam peribadatan kepada Tuhan

terdapat banyak macam agama yang ada di dunia ini. Seperti misalnya saja di

negara kita yang memiliki lima agama yang diakui yaitu agama islam, kristen

protestan, kristen katolik, hindu dan juga budha. Dan berikut ini adalah klasifikasi

masyarakat Desa Tanjung Selamat berdasarkan agama yang dianut oleh warga

masyarakat yang ada di Desa ini dapat dilihat dalam tabel 3.3.

Tabel 3.3:

Komposisi penduduk Desa Tanjung Selamat berdasarkan agama

No Agama Jumlah Persentase (%)

1 Islam 6.238 50,40

2 Kristen 3.694 29,84

3 Katholik 2.062 16,65

4 Hindu 227 1,83

5 Budha 158 1,27

Total 12.379 100

Sumber: Profil Desa Tanjung Selamat

51
Terdapat lima agama di negara Indonesia ini diantaranya adalah agama

Islam, Kristen katolik, Kristen protestan, Hindu dan Budha. Di negara Indonesia

mayoritas penduduknya adalah umat Islam lalu diikuti dengan umat kristiani. Dari

tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk di Desa Tanjung

Selamat adalah beragama Islam dengan persentase 50,40%, lalu kemudian diikuti

dengan agama Kristen Protestan dengan persentase sebesar 29,84% lalu kemudian

diikuti dengan agama Kristen Katholik dengan persentase sebesar 16,65%. Untuk

agama Hindu terdapat persentase sebesar 1,83% dan untuk agama Budha di Desa

ini berdasarkan tabel 3.3 terdapat persentase sebesar 1,27%. Dari tabel 3.3

menunjukkan bahwa di Desa Tanjung Selamat ini menunjukkan masyarakatnya

memiliki agama yang beraneka ragam.

Etnis atau juga sering disebut dengan suku adalah merupakan petunjuk

pada garis keturunan yang sama. Suku di Indonesia sangatlah bercorak ragam dan

membuat Indonesia kaya akan kebudayaan tetapi tidak jarang juga suku membuat

suatu konflik karena seseorang merasa sukunya adalah suku yang paling terbaik.

Pada lingkungan kecil seperti sebuah Desa pun terdapat berbagai macam suku

pada masyarakatnya seperti juga pada Desa Tanjung Selamat. Pada tabel di bawah

ini akan menunjukkan klasifikasi masyarakat Desa Tanjung Selamat berdasarkan

etnis dapat dilihat dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4:

Komposisi penduduk Desa Tanjung Selamat berdasarkan etnis

No Etnis Jumlah Persentase(%)

1 Melayu 4.771 38,54

52
No Etnis Jumlah Persentase(%)

2 Batak Karo 2.876 23,23

3 Batak Toba 2.442 19,72

4 Jawa 1.900 15,34

5 Dan lainnya 390 3,15

Total 12.379 100

Sumber: Profil Desa Tanjung Selamat

Etnik atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang

anggotaanggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya

berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Dapat dilihat dari tabel 3.4

menunjukkan bahwa mayoritas etnis di Desa Tanjung Selamat adalah etnis

Melayu dengan jumlah 4771 orang lalu pada urutan selanjutnya adalah etnis

Batak Karo sebanyak 2876 orang dengan persentase 23,23%.

Setelah kedua suku tersebut, suku Batak Toba menjadi suku terbanyak

ketiga yaitu dengan persentase sebesar 19,72%. Lalu setelah itu suku Jawa berada

diurutan setelah Batak Toba dengan persentase sebesar 15,34. Dan setelah itu suku

yang minoritas atau pada tabel di atas adalah yang lainnya merupakan suku Aceh,

Minang, Nias dan lainnya terdapat persentase sebesar 3,15. Dan dapat

disimpulkan bahwa di Desa Tanjung Selamat ini terdapat suku yang berbagai

macam ragamnya.

Di bawah ini adalah struktur organisasi pemerintahan Desa Tanjung

Selamat:

53
Sumber: Profil Desa Tanjung Selamat

Dari struktur pemerintahan Desa Tanjung Selamat jabatan Kepala Desa

berada di posisi paling atas lalu kemudian diikuti dibawahnya jabatan sekertaris.

Sekertaris membidangi kepala urusan pemerintah, kepala urusan pemerintah

kesejahteraan rakyat, kepala urusan ekonomi dan pembangunan juga membidangi

kepala urusan keamanan dan ketertiban.

Kepala Desa membidangi kepala Dusun dan juga berada pada jabatan

tertinggi yang artinya memiliki kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan di Desa

Tanjung Selamat.

B. Kondisi Kegamaan dan Pendidikan Islam Desa Tanjung Selamat

Masyarakat Tanjung Selamat memiliki tingkat religiusitas yang baik, hal ini

ditunjukkan dengan bagaimna cara mereka mengaktulaisasikan diri kepada Tuhan

dengan saling peduli terhadap sesama, seperti menolong tetangga saat mereka

membutuhkan, menjenguknya ketika sakit, mengiring jenazahnya ketika ia

meninggal dunia, dan lain sebagainya. Religiusitas ini menurut Zainul Milal

Bizawie(2002: 31-32), berkaitan erat dengan kerangka pemahaman dan interpretasi

masyarakat terhadap teks-teks ajaran kitab suci. Interpretasi masyarakat tersebut

sangat berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kebudayaan dan pengetahuan

keagamaan mereka, sehingga nilai-nilai Islam yang terkonstruk dalam religiusitas

54
masyarakat Tanjung Selamat dapat mengubah kehidupan mereka menjadi lebih

Islami.

Terbentuknya masyarakat dengan tingkat religiusitas yang tinggi ini tidak

terlepas dari peran lembaga-lembaga pendidikan islam seperti pesantren, madrasah,

TPQ dan lainnya, kemudian majelis ta’lim di masjid atau mushalla serta pengajian-

pengajian umum yang sering diselenggarakan masyarakat Desa Tanjung Selamat.

Beberapa komponen diatas menurut Djohan Effendi (2010:39) merupakan elemen-

elemen kunci Islam tradisional. Ia menilai bahwa kunci Islam tradisional di

antaranya adalah masjid, mushalla (langgar), pesantren, dan lembaga pendidikan

tradisional Islam serupa. Dengan demikian, pendidikan agama merupakan

komponen utama untuk membentuk sikap keberagamaaan (religiusitas)

masyarakat, baik melalui pendidikan di pesantren maupun di tempat pendidikan

keagamaan lainnya.

Berdasarkan temuan awal penulis di Desa Tanjung Selamat, penulis

mendapati bahwa religiusitas masyarakat Muslim Tanjung Selamat pada awalnya

berasal dari peradaban masyarakat yang menimba ilmu di berbagai pesantren.

Beberapa pesantren tersebut terdapat di dalam maupun luar daerah Desa Tanjung

Selamat, diantara pesantren yang terdekat di Desa Tanjung Selamat diantranya

Pesantren Darul Arafah, Raudhah, Pesantren Abdurrahman bin Auf dan lain-lain,

terdapat juga diantara masyarakat yang pernah menimba ilmu kepesantren-

pesantren diluar daerah seperti Musthofawiyah Purba hingga ke pulau Jawa.

Pesantren-pesantren tersebut merupakan tempat menimba ilmu keislaman

masyarakat Desa Tanjung Selamat, khususnya masyoritas masyarakat di

Kecamatan Sunggal.

55
Sebagian masyarakat Desa Tanjung Selamat yang telah lulus dari pesantren

mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti rumah belajar mengaji Al-

Qur’an, Pengajian-pengajian fiqh dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Namun ada

pula sebagian masyarakat lulusan pesantren yang hanya menjadi guru ngaji di

rumahnya sendiri karena tidak memiliki tempat khusus, namun dipercaya oleh

masyarakat sekitarnya untuk mengajarkan ilmu-ilmu keislaman. Ini menunjukkan

bahwa ilmu keislaman pesantren tersebar dan teraplikasikan dalam kehidupan

mereka. Bahkan, antusiasme masyarakat dalam belajar keislaman juga terlihat pada

pengajian-pengajian mingguan di setiap masjid dan mushalla lingkungan mereka.

Pesantren, Sekolah Islam, masjid, dan mushalla di Desa Tanjung Selamat

pada umumnya menjadi sarana ibadah untuk mengabdi kepada Tuhan serta

mengembangkan ilmu-ilmu keislaman. Hal ini sebagaimana pengakuan dari

beberapa ulama desa yang setiap harinya selalu mengisi pengajian di masjid, dan

mushalla. Dengan demikian, pesantren sebagai media pencetak religiusitas

masyarakat memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan nilai-nilai

dan wawasan keislaman dimana nilai-nilai dan wawasan keislaman tersebut dapat

dibuktikan dengan cara masyarakat mengabdikan diri kepada Tuhan (beribadah)

dan melakukan kebajikan terhadap sesama manusia.

Dalam hal pendidikan, Desa Tanjung Selamat yang pada dasarnya berada

dibawah Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang termasuk salah satu Kabupaten

yang mengutamakan pendidikan keagamaan. Pemerintah Kabupaten dengan visi

andalannya, yaitu Deliserdang Yang Maju dan Sejahtera Dengan Masyarakatnya

yang Religius dan Rukun dalam Kebhinekaan

(https://dinaspendidikan.deliserdangkab.go.id), dimana pemkab Deli Serdang

56
membuat program-program yang mengutamakan pendidikan keagamaan, salah satu

di antaranya adalah pemberian beasiswa bagi masyarakat yang sedang menuntut

ilmu keislaman di pesantren. Pendidikan berbasis keagamaan di Tanjung Selamat

juga dikenal sangat banyak, baik negeri maupun swasta, mulai dari pendidikan

Raudhah al-Athfal, (RA), Diniyyah Takmiliyyah Awwaliyah (DTA), Madrasah

Ibtida’iyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), hingga

Perguruan Tinggi yang berbasis keislaman, dan lain sebagainya. Semua itu

merupakan upaya pemerintah dan masyarakat untuk memajukan pendidikan

keagamaan.

Pendidikan Islam dan tuntutan modernitas di zaman global ini merupakan

penunjang kebutuhan masyarakat Desa Tanjung Selamat yang semakin kompleks.

Kebutuhan masyarakat akan pentingnya memahami Al-Qur’an, hadis, dan kitab-

kitab fiqh dapat diterapkan di pesantren-pesantren. Model pesantren ini mampu

menciptakan generasi yang mampu membaca dan memahami ilmu-ilmu keislaman

yang menjadi andalan pesantren, seperti tafsir, tahfidz Al-Qur’an, fiqh/ushul fiqh,

nahwu/sharaf, tasawuf, ilmu hisab/falak, aqidah/tauhid, dan lain sebagainya.

Pesantren-pesantren dapat ditemui di beberapa wilayah di Deli Serdang dan

sekitarnya dimana segala kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan keislaman

yang modern dapat juga ditemui di pesantren. Ali Masykur Musa (2004:275)

menilai bahwa pada dasarnya pesantren tidak mendikotomikan antara ilmu-ilmu

dunia dengan ilmu-ilmu akhirat atau ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum.

Alasannya karena para ulama pada masa keemasan Islam tidak mendikotomikan

kedua ilmu tersebut. Para ulama terdahulu ahli di seluruh bidang, baik ilmu dunia

maupun ilmu akhirat, di antaranya seperti Ibn Sina, al-Khawarizmi, Ibn Khaldun,

57
al-Farabi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pesantren merupakan pewaris

otentik dari khazanah keilmuan para ulama yang menghasilkan berjilid-jilid kitab

dan buku yang meliputi ilmu keislaman, filsafat, dan ilmu-ilmu pengetahuan umum.

Hal ini juga telah banyak dilakukan oleh beberapa pesantren di daerah Kabupaten

Deli Serdang di antaranya adalah Pesantren Darul Arafah

Sementara Djohan Effendi (2004) menyatakan bahwa perkembangan

pesantren-pesantren tersebut bergantung pada perkembangan yang terjadi di dalam

dan luar pesantren, terutama perkembangan dalam hal sistem pendidikan yang

menuntut pengambilan sistem madrasah atau sekolah. Perubahan ini ditanggapi dan

dijawab oleh para kyai dan alumnus-alumnus pesantren dengan menggunakan

sistem sekolah, namun tidak meremehkan studi kitab-kitab Islam klasik yang

menjadi keutamaan pesantren. Fleksibilitas pesantren untuk berkembang tanpa

menghilangkan identitas dan ciri dasarnya membuat pesantren menjadi lebih hidup

dan terus berkembang di Indonesia. Oleh karena itu, pendidikan Islam di pesantren

maupun sekolah-seklah Islam lainnya dapat meladeni tuntutan modernitas secara

bersamaan untuk kelangsungan hidup masyarakat yang lebih modern.

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa religiusitas masyarakat

Muslim Desan Tanjung Selamat terkonstruk oleh tradisi pesantren yang

dipraktikkan di kehidupan bermasyarakat. Pendidikan Islam dan pendidikan umum

juga merupakan pendukung utama masyarakat Desa Tanjung Selamat untuk

mengembangkan kualitas sumber daya manusia, sehingga diharapkan dapat

tercapai cita-cita pemerintah kabupaten Deli Serdang untuk mewujudkan

masyarakat yang religius, maju, dan sejahtera. Hal ini bukan tidak mungkin, karena

ilmu-ilmu keislaman dan ilmu-ilmu pengetahuan umum adalah satu kesatuan yang

58
tidak dapat dipisahkan sebagaimana terjadi pada masa keemasan Islam. Bahkan,

modernitas telah menjadi suatu keharusan atau tuntutan demi kemajuan suatu

daerah dan masyarakatnya.

C. Tradisi Fidyah di Desa Tanjung Selamat

Adanya praktik fidyah salat di tengah masyarakat Desa Tanjung Selamat pada

dasarnya diilhami oleh hadis-hadis Nabi Saw dan dikuatkan oleh pendapat para

fuqaha yang diabadikan dalam kitab-kitab kuning. Dari temuan awal yang peneliti

lakukan, seluruh masyarakat menyepakati adanya fidyah puasa, sebagaimana yang

telah dijelaskan secara eksplisit dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 184. Namun

hal yang menarik perhatian peneliti di lapangan adalah terjadinya perbedaan

pendapat tentang fidyah salat. Sebagian masyarakat ada yang menerima adanya

fidyah salat dan ada pula yang menolaknya. Perbedaan pendapat ini terjadi akibat

hasil pembacaan masyarakat terhadap literatur keislaman yang berbeda. Masyarakat

Desa Tanjung Selamat memiliki pemahaman yang berbeda-beda tentang fidyah

salat. Perbedaan pemahaman ini terjadi karena masyarakat memiliki tingkat

pengetahuan agama yang berbeda, cara pandang terhadap teks-teks agama yang

berbeda, dan keyakinan mereka terhadap teks-teks agama yang telah dipelajari pun

berbeda. Sementara untu masalah fidyah puasa, tidak ada satu pun dari masyarakat

Tanjung Selamat yang tidak menyepakatinya. Hal ini dianggap wajar, karena fidyah

puasa telah jelas nash-nya dalam Al-Qur’an. Pada dasarnya, tradisi fidyah salat dan

puasa merupakan hasil pembacaan masyarakat dari berbagai literatur keislaman,

baik melalui Al-Qur’an, Hadis, maupun dari kitab-kitab fiqh. Tradisi fidyah yang

dilakukan masyarakat tersebut diyakini dan dilakukan secara terus menerus dari

generasi ke generasi sehingga menjadi sebuah tradisi keagamaan yang kokoh dan

59
kebiasaan masyarakat Tanjung Selamat, khususnya mereka yang termasuk

kalangan Nahdliyyin (NU).

Tradisi fidyah di wilayah di Desa Tanjung Selamat memiliki nama atau

sebutan Tulak Beras. Adapun nama tulak beras ini dilakukan dengan cara memberi

dan menerima, tradisi fidyah dideskripsikan sebagai ritual yang dilakukan dengan

cara memberi dan menerima secara bergantian. Sebagaimana akan dijelaskan pada

bab selanjutnya, tradisi fidyah ini memiliki cara yang beragam. Tradisi fidyah di

Desa Tanjung Selamat tidak serta merta muncul dengan sendirinya, akan tetapi ada

beberapa alasan tertentu yang menyebabkan tradisi fidyah ini gemar dilakukan oleh

masyarakat Desa Tanjung Selamat. Karena itu, pada pembahasan selanjutnya

peneliti akan memaparkan latar belakang munculnya tradisi fidyah dan peran tokoh

agama dan pesantren dalam penyebaran tradisi fidyah di Desa Tanjung Selamar.

Tabel 3.5
Data Warga Desa Tanjung Selamat yang Pernah Melaksanakan Fidyah
Shalat
No Nama yang Pernah di Fidyahi

1 Uncu Aji

2 Umi Rafeah

3 Sabran

4 Siti Jannah

5 H. Marhan

6 H. Halim

7 Mahsa

8 Kyai Maski

60
No Nama yang Pernah di Fidyahi

9 Bahrain

10 Muhidin

11 Mulkan

12 Bahaudin

13 Mukamman

14 Enam

15 Yong Sal

16 Hardi

17 Yande

18 Mak Nde

19 Saprik

20 Zainul

21 Ayang Anas

22 Zaidun

23 Hasanuddin

24 H. Maimunah

25 Dahlan

26 Uncu Selamat

27 Mahrum

Tabel 3.5 di atas dapat diketahui bahwa masyarakat Desa Tanjung Selamat

yang pernah melaksanakan fidyah sangat banyak, dari hasil wawancara peneliti

didapatkan hamper semua masyarakat Desa Tanjung Selamat yang bersuku

61
Melayu ketika ada keluarga, kerabat yang meninggal dunia maka mereka

melakukan fidyah shalat untuk almarhum/ah.

62

Anda mungkin juga menyukai