Anda di halaman 1dari 11

BAB III

GAMBARAN UMUM DESA RASUAN KECAMATAN MADANG SUKU 1


KABUPATEN OKU TIMUR

A. Sejarah dan Letak Geografis Desa Rasuan OKU Timur

1. OKU Timur

Pemekaran Kabupaten OKU menjadi tiga Kabupaten mendapat dukungan

dari Tokoh Masyarakat, Partai Politik, dan berbagai elemen masyarakat

Kabupaten Ogan Komering Ulu. Menyikapi hal itu, pada tanggal 25 mei tahun

2011 Pemerintah Kabupaten Ulu kepada DPRD Kabupaten Ogan Komering

Ulu. Selanjutnya DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu menanggapi dengan

mengeluarkan surat keputusan DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor

33 Tahun 2001 yang isinya menyetujui rencana pemekaran wilayah Kabupaten

Ogan Komering Ulu Timur.

Kabupaten OKU Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi

Sumatera Selatan dengan luas wilayah 3.370 km2 dengan Ibukota Kabupaten ini

terletak di Martapura yang didiami penduduk dengan beragam multi etnis suku

dengan penduduk asli suku komering, kemudian ada suku Jawa, Ogan, Bali dan

sejumlah suku lainnya yang ada di Nusantara. Ogan Komering Ulu Timur

merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata + 45 meter diatas

permukaan laut, terletak pada posisi 103 o40’- 104o33’ Bujur Timur, serta 3o45’

dan 4o55’ Lintang Selatan . Pada awal berdirinya Kabupaten Ogan Komering

34
35

Ulu Timur terdiri dari atas 10 Kecamatan, 199 Desa dan 3 Kelurahan dan saat

ini OKU Timur sudah ada 20 kecamatan, 305 desa, 7 kelurahan dan 20 desa

persiapan.1

Kecamatan Madang Suku 1 adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten

Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, Indonesia. Madang Suku 1

Merupakan sebuah Kecamatan yang dilintasi Sungai Komering, tepatnya di

Desa Mendayun, Gunung Terang, Rasuan dan Mengulak, Sungai Komering

dimanfaatkan sebagai salah satu mata pencaharian sehari-hari bagi masyarakat

sekitar terutama bagi penambang pasir dan nelayan. Mata pencaharian

utamanya adalah menanam padi dan berkebun. Kecamatan Madang Suku 1

memiliki 13 desa yaitu: Agung Jati, Gunung Terang, Harjo Mulyo, Harjo

Mulyo Jaya, Jati Sari, Jaya Bakti, Karta Mulya, Mendayun, Mengulak, Rasuan,

Rasuan Darat, SP. Kerta Mulya, Tri Dadi. Sebagian besar wilayah Kecamatan

Madang Suku 1 terdiri dari daratan dan perairan. Luas wilayah Kecamatan

Madang Suku 1 tercatat memiliki luas wilayah kurang lebih 211,25 km.

2. Sejarah Desa Rasuan

Sejarah berdirinya Desa Rasuan yaitu pada abad ke-17 dimana terdapat

satu kelompok penduduk masih dikepalai oleh ketua kelompok. Pada masa itu

belum ada yang memakai istilah Kadus, Kades, dan sebagainya. Desa Rasuan

1
http://okutimurkab.bps.go.id.Kabupaten-Ogan-Komering-Ulu-Timur-Dalam-Angka-2016.pdf.
Tanggal 10 November 2019 Pukul 19.30
36

merupakan salah satu tempat yang menjanjikan hasil rotan, kopi, dan lain-lain,

oleh karna itu daerah-daerah lain pun berkunjung ke Desa Rasuan. Karna

padatnya penduduk daerah ini kedatangan Syiar Islam yang berasal dari

berbagai daerah yakni aceh, yaman, liwah. 2

Menurut sejarah tidak diketahui pasti kapan dan kenapa di daerah Rasuan

ini terdapat makam dari Yaman dimana menurut sejarah masyarakat meyakini

bahwa mereka ini orang-orang yang menyebarkan Agama Islam di desa

Rasuan. Nama desa Rasuan dikarenakan banyak peminat yang datang dari

segala macam daerah mereka menggunakan istilah “Belajar Rasulan” setelah

itu pada zaman pemerintahan Belanda diangkatlah seorang penghulu pertama

namanya penghulu Darussalam dan istilah Rasulan tadi disempurnakan menjadi

Rasuan. Desa Rasuan terbagi menjadi 9 dusun, dalam setiap dusun memiliki 2

RT tetapi ada juga yang memiliki 3 RT terdapat di dusun 6. Untuk alat

transportasi yang digunakan para penduduk desa Rasuan dalam menempuh

perjalanan yaitu dengan sepeda motor dan ada juga yang sebagian masyarakat

masih menggunakan sudah memiliki mobil pribadi.

3. Letak Geografis

Desa Rasuan adalah desa yang berada di Kecamatan Madang suku 1

Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan. Desa Rasuan pada

2
Wawancara dengan Bapak Puji Negara, Ketua Adat Desa Rasuan, Kec. Madang Suku 1 Kab.
OKU Timur. Tanggal 3 November 2019
37

umumnya adalah wilayah dengan kultur tanah dataran dan perlintasan aliran

sungai Komering. Desa Rasuan terbagi menjadi 9 Dusun. Secara administratif

Desa Rasuan berbatasan dengan Desa lain yaitu:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Peninjauan

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Rasuan Darat, Pandan sari, Jaya

Bakti, Jati Sari

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gunung Terang

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mengulak, Karta Mulya

B. Keadaan Penduduk Desa Rasuan

Secara administratif jumlah penduduk Desa Rasuan adalah sebanyak

6000 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) adalah 1200. Dan mayoritas

penduduk Desa Rasuan adalah Komering. 3

Tabel 1.

Jumlah penduduk Komering dan Non Komering

No Keterangan Jumlah

1 Asli Komering 4000

2 Jawa 1.500

3 Campuran 500

Sumber data : Wawancara bapak Atopan selaku Kades Rasuan

3
Wawancara dengan Bapak Atopan, Kepala Desa Rasuan Kec. Madang Suku 1 Kab. Oku
Timur, Tanggal 6 November 2019.
38

Table 2.
Keadaan Penduduk

No Keterangan Jumlah

1 Laki-laki 2450

2 Perempuan 3550

Jumlah 6000

Sumber data: Kantor desa Rasuan Kecamatan Madang Suku 1

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk desa Rasuan terdapat

lebih banyak penduduk yang berjenis kelamin perempuan dari pada laki-laki.

Meskipun demikian Dalam kehidupan sehari-hari penduduk desa Rasuan tidak

menggambarkan adanya konflik yang berarti di masyarakat. Mereka hidup

rukun saling berdampingan dalam bermasyarakat. Hal ini terlihat dari sikap

gotong royong masyarakat ketika ada kegiatan di desa, misalnya hajatan

pernikahan dan kematian.

1. Aspek Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan

manusia dimana pendidikan adalah salah satu agen perubahan dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu dalam sebuah

pendidikan dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Pada


39

dasarnya pendidikan sebenarnya tidak hanya terdapat dilingkup formal

saja, namun pendidikan juga terdapat di lembaga-lembaga informal.

Pendidikan yang terdapat di lembaga formal misalkan saja Taman Kanak-

Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),

Sekolah Menengah Atas (SMA). Adapun pendidikan informal bisa

diperoleh dari kursus, pendidikan dari keluarga, dan sebagainya.

Tabel 3
Sarana Pendidikan Desa Rasuan

No Nama Sekolah Jumlah

1 Paud/ Tk 2

2 SD 1

3 SMP 1

4 SMA 1

Bedasarkan paparan di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan

masyarakat dan kondisi masyarakat di Desa Rasuan pada umumnya

masih digolongkan sangat stabil. Dari gambaran di atas dapat diketahui,

bahwa masyarakat Desa Rasuan Kecamatan Madang Suku 1 mulai

memperhatikan pendidikan bagi anak-anak mereka dan kesadaran

pentingnya pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang positif bagi


40

perkembangan masyarakat Desa Rasuan Kecamatan Madang Suku 1

khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.

2. Aspek Ekonomi

Usaha manusia untuk memuaskan keperluannya akan barang-

barang merupakan tindakan ekonomi. Ekonomi sebagai ilmu ialah usaha

manusia untuk mencapai kemakmuran. Ekonomi mengurus keperluan

hidup manusia di dunia. 4 Dalam hal ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan

hidup masyarakat desa Rasuan memiliki mata pencaharian yang beraneka

ragam, misalnya sebagai PNS, honorer, pedagang, petani, tukang angkut

pasir, dan sebagainya. Data terperinci tentang mata pencaharian penduduk

desa Rasuan dapat dilihat pada tabel berikut.

Table 4
Jumlah pekerja menurut mata pencaharian penduduk desa
Rasuan

No Jenis Pekerjaan Jumlah

1 PNS 35

2 Honorer 85

3 Pedagang 125

4 Petani 840

5 Penambang Pasir 115

Sumber data: Kantor desa Rasuan Kecamatan Madang Suku 1

4
Sidi Gazalba, Islam & Perubahan Sosial Budaya, Kajian Islam tentang Perubahan
Masyarakat, Jakarta, Pustaka Alhusna, 1983, Hlm. 70
41

Data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat

Desa Rasuan bermata pencaharian sebagai petani, baik petani pemilik

lahan maupun petani penggarap (Buruh). Keadaan ini sesuai dengan

lingkungan yang mereka diami masih banyak terdapat perkebunan,

persawahan. Sebagai petani masyarakat Desa Rasuan ada yang menanam

padi, jagung, kelapa, duku, rambutan, durian, dan sebagainya, sesuai

dengan minat dan kemampuan pribadi.

3. Aspek Keagamaan

Agama memiliki arti yang sama dengan peraturan, jika dalam

bahasa Arab agama semakna dengan kata ad Din yang berarti cara, adat

kebiasaan, peraturan, undang-undang, taat dan patuh, mengesahkan

Tuhan, pembalasan, perhitungan, hari kiamat dan nasihat.5 Agama adalah

suatu sistem kepercayaan kepada Tuhan yang dianut oleh sekelompok

manusia dengan selalu mengadakan interaksi dengannya. 6Agama secara

umum dapat didefinisikan sebagai sistem kepercayaan dan praktik-praktik

keagamaan yang bedasarkan beberapa nilai sakral dan supranatural yang

mengarahkan perilaku manusia, memberikan makna hidup, dan

menyatukan pengikutnya ke dalam komunitas moral. 7

5
Abdullah Ali, Agama dalam Ilmu Perbandingan, Bandung, Nuansa Aulia, 2007, Hlm. 25
6
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, (Wisata Pemikiran dan Kepercayaan Manusia), Jakarta,
Raja Wali Pers, 2015, Hlm. 2
7
Sindung Haryanto, Sosiologi Agama dari Klasik Hingga Post Modern, Yogyakarta, Ar-Razz
Media, 2015, Hlm. 28
42

Tabel 5

Sarana ibadah Desa Rasuan

No Masjid Mushola TK/TPA

1 3 6 1

Sumber data : Wawancara bapak Atopan selaku Kades Rasuan

Dari tabel di atas dapat dilihat besarnya jumlah penduduk yang

beragama Islam merupakan penduduk asli Desa Rasuan. Kepercayaan

masyarakat Desa Rasuan terhadap agama Islam bedasarkan kepada aturan

dan kebenaran Islam itu sendiri, dimana setiap keyakinan tentang agama

mereka terima secara utuh serta telah berakar dari nenek moyangnya

terdahulu, karena agama adalah fitrah dalam kehidupan manusia sebagai

petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan

manusia dalam menyelenggarakan tatacara hidup yang nyata serta

mengatur hubungan dan tanggung jawab kepada Tuhannya, kepada

masyarakat dan alam sekitarnya.

4. Aspek Budaya

Di tinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari

bahasa sansekerta “buddayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang

berarti budi atau akal. 8 Dalam bahasa inggris disebut dengan culture yang

berarti mengolah atau mengerjakan budaya sendiri diciptakan oleh

8
Joko Tri Prasetya, Ilmu Budaya Dasar, Jakarta, Rineka Cipta, 2013, Hlm. 28
43

manusia, karena manusia dianugrahi akal dan budi daya, dengan akal dan

budi daya itulah manusia menciptakan dan mengembangkan kebudayaan

yang tercipta dari hasil interaksi manusia dengan segala isi alam raya.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang

diciptakan oleh manusia berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat

nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, religi, seni

dan lain sebagainya. Yang kesemuanya ditunjukkan untuk membantu

manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. 9

Setiap masyarakat mempunyai budaya masing-masing sebagai

cerminan kepribadian yang membedakan dengan masyarakat pendukung

kebudayaan lain. Kebudayaan merupakan suatu hal yang tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan manusia, karena kebudayaan adalah hasil dari

cipta, rasa dan karya manusia itu sendiri. Jadi, kebudayaan adalah segala

sesuatu yang berkaitan dengan akal, didunia ini makhluk hidup

mempunyai akal hanyalah manusia, sehingga kebudayaan tersebut

hanyalah dimiliki oleh manusia.10

Seperti yang diketahui Desa Rasuan memiliki suku dan ras yang

terdiri dari suku Komering, sekarang ada juga Jawa, bahkan Batak pun

ada. Mereka hidup rukun dan damai antara penduduk pendatang dengan

9
Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Jakarta, Bumi Aksara, 2008, Hlm. 24
10
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, Rineka Cipta, 2002, Hlm. 186-187
44

penduduk asli di Desa Rasuan. Di Desa Rasuan ini juga masih tetap

menampilkan ciri etnisnya dan mereka juga tetap menggunakan bahasa

Komering sebagai alat komunikasi mereka sehari-hari, walaupun

masyarakat Komering tersebut sudah berdampingan dengan berbagai

suku yang tinggal menetap di Desa Rasuan. Mereka juga masih

melakukan peristiwa budaya seperti adat pemberian gelar (Adok) dalam

perkawinan adat yang diturunkan dari nenek moyang mereka yang masih

sering dan akan terus dilestarikan keberadaannya, serta menghidupkan

dan mempertahankan kesenian tradisional di Desa Rasuan seperti,

Kulintang atau Kolintang adalah alat musik yang terdiri dari barisan gong

kecil yang diletakkan mendatar. Kulintang digunakan sebagai alat musik

yang dimanfaatkan sebagai musik di acara adat, baik acara perkawinan,

sunatan, menyambut tamu dengan acara adat arak-arakan.

Anda mungkin juga menyukai