desa yang lainnya. Di mana nama Simangumban Jae diambil dari nama
kecamatan Simangumban. Sebab, desa ini sangat dekat lokasinya dengan Kantor
Camat. Adapun kata “Jae” diambil dari desa ini berada diujung atau pinggir
perkotaan Tapanuli Utara dengan Tapanuli Selatan. Desa ini juga sudah beberapa
kali berganti kepala desa dan desa ini semakin padat penduduknya dikarenakan
Dahulu desa ini ada lima dusun dan kini sudah diperkecil menjadi tiga
dusun dengan menggabungkan satu kampung dengan kampung yang lain untuk
menjadi satu dusun, dengan jumlah KK 621 yang terdata. Selain yang tidak
Tapanuli Selatan.
Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara dan desa ini temasuk ke dalam desa
potensi sedang. Desa Simangumban Jae ini merupakan desa paling ujung sebelah
selatan dari Kabupaten Tapanuli Utara dan sudah berbatasan dengan Kabupaten
Tapanuli Selatan. Desa ini memiliki penduduk kurang lebih 2.274 jiwa atau 621
KK, dengan luas wilayah 32 km2 (3.200Ha) dengan rincian tanah sawah 125 Ha,
32
33
tanah kering 3.059 Ha, bangun pekarangan 10 Ha, dan lainnya sebanyak 6 Ha,
atau sekitar 21.33% dari luas wilayah Kecamatan Simangumban yaitu 150 km2.
antara; 010 36‟- 010 52‟ Lintang Utara dan 980 56‟- 990 17‟ Bujur Timur, dan 500
sampai 1.500 Meter di atas permukaan laut. Wilayah Desa Simangumban Jae ini
sebagian besar terdiri dari dataran rendah dan sebagian lagi berbukit, maka dari
itu mata pencaharian dan kehidupan penduduk di sini rata-rata adalah bertani dan
berikut:
berdasarkan jenis kelaminnya terdiri dari laki-laki 1.155 jiwa, dan perempuan
1.119 jiwa. Mayoritas suku di Desa Simangumban Jae ini adalah Suku Batak
Toba dengan rata-rata 99,5% dan 0,5% lagi adalah suku lain seperti Suku Karo,
Jawa, dan Padang. Sedangkan Agama di Desa Simangumban ini hanya terdiri
dari dua agama yaitu agama Islam sekitar 50% dan agama Kristen 50%.
Desa Simangumban Jae ini memiliki jalan umum, yang panjangnya 5.8
km, dengan rincian jalan aspal sepanjang 3.5 km diperkeras 0.5 km, jalan tanah
Tabel 1
dapat dijelaskan pada umumnya menganut agama Islam, dan Kristen. Tidak
ada mayoritas agama yang dianut oleh penduduk di Desa Simangumban Jae
ini karena penduduk yang menganut agama Islam dan Kristen sebanding,
6 (enam) unit di antaranya adalah Mesjid sebagai tempat ibadah bagi umat
Islam, sedangkan 4 (empat) unit lagi adalah Gereja sebagai sarana tempat
yaitu dusun II terdapat 2 (dua) unit, dan di dusun III terdapat 4 (empat) unit
mesjid. Sehingga tempat ibadah bagi umat Islam di desa ini dirasakan sangat
dusun. Sedangkan Gereja hanya terdapat di dusun I terdapat 3 (tiga) unit, dan
Tabel 2
1. Masjid 06 Unit
2. Gereja 04 Unit
Jumlah 10 Unit
2. Pendidikan
Jika dilihat dari segi pendidikan, masyarakat Desa Simangumban Jae
tergolong yang mengenal baca tulis, karena dapat dilihat dari mayoritas
sekolah 30%. Maka dari itu dapat dilihat sudah banyak masyarakat Desa
Simangumban Jae yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi diri sendiri
maupun anak-anaknya untuk masa depan yang lebih baik lagi. Sekalipun
yang putus sekolah masih banyak akan tetapi yang putus sekolah itu mereka
yang sudah menua. Kebanyakan mereka pun putus sekolah disebabkan oleh
faktor ekonomi yaitu kurangnya biaya sekolah yang mana zaman dahulu
yaitu 2 (dua) unit Sekolah Dasar (SD) dan 1 unit Sekolah Menengah Atas
unit lagi dan SMA terdapat di dusun I Banjar Nainggolan. Sehingga bagi
dusun II yang tidak terdapat SD harus sekolah ke dusun I atau III, namun ada
37
III.
Tabel 3
1. SD 02 Unit
2. SMA 01 Unit
Jumlah 03 Unit
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa jumlah sarana pendidikan
seluruhnya adalah 3 unit, yang terdiri dari 2 unit SD dan 1 unit SMA.
harinya. Keadaan ini dilihat dari jumlah perkebunan dan sawah yang masih
banyak dikelola sampai saat ini oleh setiap warga Desa Simangumban Jae.
38
tetapi mayoritas dari penduduk adalah petani, hal ini sesuai dengan geografis
daerahnya yang berupa daerah pertanian. Kebun dan sawah merupakan tujuan
yang paling menonjol di desa ini adalah Adat Batak Toba, namun sebahagian
penduduk juga menggunakan adat Batak Mandailing karena hal ini disebabkan
oleh pengaruh agama dan pengaruh daerah yang sudah berbatasan dengan
daerah di desa ini sudah menggunakan bahasa daerah Mandailing terutama pada
dusun III. Sosial budaya masyarakat Desa Simangumban ini juga masyarakatnya
baik, menghargai satu sama lain, menghormati agama yang lain dan kompak.