Anda di halaman 1dari 7

BAB III

GAMBARAN UMUM DESA SIMANGUMBAN JAE

A. Sejarah Singkat Desa Simangumban Jae


Desa Simangumban Jae adalah desa yang lumayan luas dibanding dengan

desa yang lainnya. Di mana nama Simangumban Jae diambil dari nama

kecamatan Simangumban. Sebab, desa ini sangat dekat lokasinya dengan Kantor

Camat. Adapun kata “Jae” diambil dari desa ini berada diujung atau pinggir

perkotaan Tapanuli Utara dengan Tapanuli Selatan. Desa ini juga sudah beberapa

kali berganti kepala desa dan desa ini semakin padat penduduknya dikarenakan

perantau yang sudah menikah memutuskan kembali kedesa (kampung halaman).

Dahulu desa ini ada lima dusun dan kini sudah diperkecil menjadi tiga

dusun dengan menggabungkan satu kampung dengan kampung yang lain untuk

menjadi satu dusun, dengan jumlah KK 621 yang terdata. Selain yang tidak

terdata dikarenakan hanya tinggal di desa Simangumban Jae, tapi domisilinya di

Tapanuli Selatan.

B. Letak Geografis dan Demografis Desa Simangumban Jae

Desa Simangumban Jae terletak di Kecamatan Simangumban Kabupaten

Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara dan desa ini temasuk ke dalam desa

potensi sedang. Desa Simangumban Jae ini merupakan desa paling ujung sebelah

selatan dari Kabupaten Tapanuli Utara dan sudah berbatasan dengan Kabupaten

Tapanuli Selatan. Desa ini memiliki penduduk kurang lebih 2.274 jiwa atau 621

KK, dengan luas wilayah 32 km2 (3.200Ha) dengan rincian tanah sawah 125 Ha,

32
33

tanah kering 3.059 Ha, bangun pekarangan 10 Ha, dan lainnya sebanyak 6 Ha,

atau sekitar 21.33% dari luas wilayah Kecamatan Simangumban yaitu 150 km2.

Letak Astronomis dan Geografis Kecamatan Simangumban adalah terletak

antara; 010 36‟- 010 52‟ Lintang Utara dan 980 56‟- 990 17‟ Bujur Timur, dan 500

sampai 1.500 Meter di atas permukaan laut. Wilayah Desa Simangumban Jae ini

sebagian besar terdiri dari dataran rendah dan sebagian lagi berbukit, maka dari

itu mata pencaharian dan kehidupan penduduk di sini rata-rata adalah bertani dan

berkebun dan sebagai tambahan penghasilan adalah berdagang dan usaha.

Secara geografis batas wilayah Desa Simangumban Jae adalah sebagai

berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Aek Nabara.

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Hutaimbaru Kecamatan

Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Dolok Saut.

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Silosung.

Dengan demikian dapat kita peroleh gambaran tentang letak Desa

Simangumban Jae yang struktur tanahnya berbukit-bukit, sehingga mmasyarakat

di daerah ini adalah umumnya petani.

Desa Simangumban Jae terdiri dari 3 (tiga) dusun, yaitu:

Dusun I : Banjar Nainggolan, Huta Padang dann Huta Tonga.

Dusun II : Parsanggarahan dan Sigala-Gala.

Dusun III : Aeksyah, Sipetang dan Simajambu.


34

Penduduk Desa Simangumban Jae yang berjumlah 2.274 jiwa,

berdasarkan jenis kelaminnya terdiri dari laki-laki 1.155 jiwa, dan perempuan

1.119 jiwa. Mayoritas suku di Desa Simangumban Jae ini adalah Suku Batak

Toba dengan rata-rata 99,5% dan 0,5% lagi adalah suku lain seperti Suku Karo,

Jawa, dan Padang. Sedangkan Agama di Desa Simangumban ini hanya terdiri

dari dua agama yaitu agama Islam sekitar 50% dan agama Kristen 50%.

Walaupun demikian perbedaan agama di desa ini namun tidak menjadikan

penduduk terkotak-kotak dan pemicu timbulnya permusuhan, namun mereka

hidup berdampingan secara harmonis, saling hormat-menghormati baik dalam

perayaan adat-istiadat maupun dalam pelaksanaan beribadah.

Desa Simangumban Jae ini memiliki jalan umum, yang panjangnya 5.8

km, dengan rincian jalan aspal sepanjang 3.5 km diperkeras 0.5 km, jalan tanah

1.0 km, dan jalan setapak 0.8 km.

Tabel 1

Jumlah Penduduk Desa Simangumban Jae Menurut Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekwensi Persentase

1. Laki-Laki 1.155 Jiwa 50,8%

2. Perempuan 1.119 Jiwa 49,2%

Jumlah 2.274 Jiwa 100%

Sumber : Data Statistik Kantor Kepala Desa Siamngumban Jae

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk laki-laki

sebanyak 50,8% sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 49,2%.


35

C. Agama dan Pendidikan Masyarakat


1. Agama
Adapun agama yang dianut oleh penduduk di Desa Simangumban Jae

dapat dijelaskan pada umumnya menganut agama Islam, dan Kristen. Tidak

ada mayoritas agama yang dianut oleh penduduk di Desa Simangumban Jae

ini karena penduduk yang menganut agama Islam dan Kristen sebanding,

Islam 50% dan Kristen 50%.

Di Desa Simangumban Jae terdapat 10 (sepuluh) unit tempat ibadah yaitu

6 (enam) unit di antaranya adalah Mesjid sebagai tempat ibadah bagi umat

Islam, sedangkan 4 (empat) unit lagi adalah Gereja sebagai sarana tempat

ibadah umat Kristen. Mesjid tersebut terdapat berada di masing-masing dusun

yaitu dusun II terdapat 2 (dua) unit, dan di dusun III terdapat 4 (empat) unit

mesjid. Sehingga tempat ibadah bagi umat Islam di desa ini dirasakan sangat

startegis karena dapat dijangkau oleh selurruh masyarakat di masing-masing

dusun. Sedangkan Gereja hanya terdapat di dusun I terdapat 3 (tiga) unit, dan

di dusun III terdapat 1 (satu) unit.

Tabel 2

Data Jumlah Sarana Ibadah

No. Sarana Ibadah Jumlah Bangunan

1. Masjid 06 Unit

2. Gereja 04 Unit

Jumlah 10 Unit

Sumber : Data Statistik Kantor Kepala Desa Siamngumban Jae


36

2. Pendidikan
Jika dilihat dari segi pendidikan, masyarakat Desa Simangumban Jae

tergolong yang mengenal baca tulis, karena dapat dilihat dari mayoritas

penduduknya yang menyekolahkan anak-anaknya dari jenjang TK sampai ke

perguruan tinggi. Walaupun tidak semuanya dapat memberikan pendidikan

hingga perguruan tinggi pada anak-anaknya, tapi mereka berusaha

memberikan pendidikan agar anak-anaknya dapat membaca, menulis dan

menghitung serta dapat hidup lebih baik lagi.

Adapun masyarakat yanng menempuh pendidikan 70% dan yang putus

sekolah 30%. Maka dari itu dapat dilihat sudah banyak masyarakat Desa

Simangumban Jae yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi diri sendiri

maupun anak-anaknya untuk masa depan yang lebih baik lagi. Sekalipun

yang putus sekolah masih banyak akan tetapi yang putus sekolah itu mereka

yang sudah menua. Kebanyakan mereka pun putus sekolah disebabkan oleh

faktor ekonomi yaitu kurangnya biaya sekolah yang mana zaman dahulu

dirasa mahal dan mereka lebih mengutamakan biaya kehidupan sehari-

harinya daripada biaya pendidikan pada saat itu.

Di Desa Simangumban Jae hanya terdapat 3 (tiga) sarana pendidikan,

yaitu 2 (dua) unit Sekolah Dasar (SD) dan 1 unit Sekolah Menengah Atas

(SMA), sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih terdapat

di ibukota kecamatan. Masing-masing sekolah ini berada di dusun yang

berbeda, yaitu 1 unit SD terdapat di dusun III Aeksyah, sedangkan SD yang 1

unit lagi dan SMA terdapat di dusun I Banjar Nainggolan. Sehingga bagi

dusun II yang tidak terdapat SD harus sekolah ke dusun I atau III, namun ada
37

juga yang sebagian masyarakat menyekolahkan anaknya ke Kecamatan

Sipirok terutama dusun III yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli

Selatan. Sedangkan untuk melanjutkan ke SMP atau SMA masyarakat

Simangumban Jae tidak berfokus pada sarana pendidikan yang ada di

Kecamatan Simangumban, jadi ada sebagian masyarakat yang melanjutkan

pendidikannya ke luar kecamatan atau kabupaten, namun pada umumnya para

pelajar lebih memilih sekolah ke Kabupaten Tapanuli Selatan terutama dusun

III.

Tabel 3

Data Jumlah Sarana Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Bangunan

1. SD 02 Unit

2. SMA 01 Unit

Jumlah 03 Unit

Sumber : Data Statistik Kantor Kepala Desa Siamngumban Jae

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa jumlah sarana pendidikan

seluruhnya adalah 3 unit, yang terdiri dari 2 unit SD dan 1 unit SMA.

D. Mata Pencaharian atau Keadaan Ekonomi Masyarakat


Keadaan penduduk Desa Simangumban Jae dapat dilihat dari segi

perekonomian, Desa Simangumban Jae ini memiliki potensi yang dapat

dikembangkan oleh masyarakatnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-

harinya. Keadaan ini dilihat dari jumlah perkebunan dan sawah yang masih

banyak dikelola sampai saat ini oleh setiap warga Desa Simangumban Jae.
38

Penduduk Desa Simangumban Jae memiliki berbagai mata pencaharian,

tetapi mayoritas dari penduduk adalah petani, hal ini sesuai dengan geografis

daerahnya yang berupa daerah pertanian. Kebun dan sawah merupakan tujuan

aktivitas utama kebanyakan warga dalam mengisi waktu sehari-harinya dan

keadaan ekonomi penduduk di desa ini tidak membaik (menengah kebawah).

E. Sosial Budaya Masyarakat


Desa Simangumban Jae bisa dikatakan desa yang penduduknya homogen

karena mayoritas penduduknya adalah suku Batak Toba, sehingga adat-istiadat

yang paling menonjol di desa ini adalah Adat Batak Toba, namun sebahagian

penduduk juga menggunakan adat Batak Mandailing karena hal ini disebabkan

oleh pengaruh agama dan pengaruh daerah yang sudah berbatasan dengan

Kabupaten Tapanuli Selatan, begitu juga dengan bahasa sehari-hari sebahagian

daerah di desa ini sudah menggunakan bahasa daerah Mandailing terutama pada

dusun III. Sosial budaya masyarakat Desa Simangumban ini juga masyarakatnya

baik, menghargai satu sama lain, menghormati agama yang lain dan kompak.

Anda mungkin juga menyukai