LATAR BELAKANG
Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa berikut turunannya
berupa Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri bahwa desa merupakan kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul
desa dan hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Hadirnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ini telah memberikan daulat
kepada desa untuk mengatur rumah tangga desa, mengelola anggaran dan melaksanaan proses
proses-proses pembangunan desa sejak dari proses perencanaan hingga proses pelestarian. Tidak
hanya itu, regulasi desa yang telah ditunggu sekian lama oleh masyarakat desa ini telah
menghilangkan dikhotomi otonomi desa dan otonomi daerah yang sebelumnya memang tidak
jelas. Pelaksanaan pembangunan dalam skala desa
tersebut, pelaksanaannya sesuai dengan daftar skala prioritas
pembangunan desa baik di bidang penyelenggaraan pemerintahan, bidang pembangunan desa,
bidang pembinaan kemasyarakatan dan bidang pemberdayaan masyarakat, maka perlu dibuat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMDES) Desa.
RPJM Desa Tengkurak. ini merupakan rencana strategis Desa untuk mencapai tujuan dan cita-
cita desa. RPJM Desa tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang akan
menyesuaikan perencanaan tingkat Kabupaten. Spirit ini apabila dapat dilaksanakan dengan baik
maka kita akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan kepada desa untuk
melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip
Pemerintahan yang baik (Good Governance) seperti partisipasif, transparan dan bertanggung
jawab.
1
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten /
Kota
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014, Nomor 160);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015,
Nomor 157);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan Di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014, Nomor 2091);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014, Nomor 2094);
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1
Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015,
Nomor 158);
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4
Tahun 2015 tentang Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015, Nomor 161);
15. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 16
Tahun 2018 tentang Musyawarah Desa;
16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 18
Tahun 2018 tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat Desa
17. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan
yang menjadi Kewenangan Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang
Tahun 2008 Nomor 772);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 13 Tahun 2009 tentang Nama-Nama Desa,
Penyebutan Desa, Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Perangkat Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2009 Nomor 793)
19. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 3 Tahun 2012 tentang Penyerahan Urusan
Pemerintahan Kabupaten Kepada Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun
2012 Nomor 828)
20. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang Tahun 2013
Nomor 09);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan dan
pemberhentian perangkat Desa;
22. Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak
Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Kabupaten Serang
2
23. Peraturan Bupati Nomor 99 Tahun 2019 tentang Pedoman Pemilihan kepala Desa
24. Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2019 tentang tata cara Pengangkatan dan
Pemberhentian Perangkat Desa
PROFIL DESA
KONDISI DESA
Sejarah Desa
Sejarah Nama Tengkurak sendiri masih simpang siur, karena ada dua versi yang beredar di
masyarakat.
1. Pertama, nama tengkurak diambil dari saudagar Aceh yang singgah dan menetap pertama
kali di Desa Tengkurak, yaitu Tengku Rakman tetapi lebih dikenal dengan sebutan Tengku
Perak, sehingga terinspirasi oleh nama pendiri desa ini maka nama Tengku Perak disingkat
menjadi Tengkurak.
2. Kedua, nama Tengkurak diambil dari sejarah pada masa penjajahan Belanda. Konon, desa ini
banyak tengkorak manusia yang hanyut terbawa dari hulu Sungai Ciujung dan terdampar di
muara Sungai Ciujung, sehingga karena banyak tengkorak maka nama desa ini disebut
Tengkurak.
Sebelumnya Desa tengkurak tersebut merupakan satu kesatuan dengan desa Tenjoayu, kemudian
pada tahun 1991 telah terjadi pemekaran antara Desa Tenjoayu yang di bawah Kecamatan
Tanara, kemudian Desa Tengkurak di bawah Kecamatan Tirtayasa. Hal ini dengan dibuktinya
nama Lembaga Pendidikan baik SDN dan SMP masih menggunakan Nama Tenjoayu 2.
Adapun pejabat Kepala Desa Tengkurak mulai 1983 berdiri sampai sekarang sebagai
berikut :
1. Tahun 1982-1983 MAMAT sebagai Pjs. Kepala Desa dan SUNTANI sebagai Sekretaris
Desa.
2. Tahun 1983-1992 H. MURJA sebagai Kepala Desa dan KAMSARI sebagai Sekretaris Desa.
3. Tahun 1992-2001 H. MURJA sebagai Kepala Desa dan M. SAKAM sebagai Sekretaris
Desa.
4. Tahun 2001-2007 AGUS SARJANA Sebagai Kepala Desa dan HASANUDIN Sebagai
Sekertaris Desa yang sudah menjadi PNS.
5. Tahun 2007-2013 SAMSUDIN NUR Sebagai Kepala Desa dan HASANUDIN Sebagai
Sekertaris Desa yang sudah menjadi PNS.
6. Tahun 2013-2015 SURYADI Sebagai Kepala Desa dan HASANUDIN Sebagai Sekertaris
Desa yang sudah menjadi PNS.
7. Tahun 2015-2019 SURYADI sebagai kepala desa dan HENDRA SAPUTRA Sebagai
3
sekeretaris desa
8. Tahun 2019-2025 SURYADI Sebagai Kepala Desa dan HENDRA SAPUTRA Sebagai
Sekertaris Desa.
Kondisi Desa
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut nama lain dibantu perangkat Desa
sebagai Penyelenggaraan Pemerintah Desa.
Desa Tengkurak adalah desa yang memiliki ragam sosial dan budaya yang menarik diantara
penduduknya, desa Tengkurak juga di bagi menjadi beberapa wilayah yang meliputi : tiga Rukun
Warga ( RW ) dan sembilan Rukun Tangga ( RT ) dan memiliki penduduk sebanyak 3346 jiwa .
yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1532 jiwa .dan perempuan sebanyak 1814 jiwa.
Di wilayah RW. 001 yang diketuai oleh Bpk. JARIM terdapat di wilayah yang
dinamakan BLOCK ULON yang membawahi 3 RT yaitu rt 001, rt 002 dan rt 003
Gambar 1.1 peta wilayah RW 001 Ds. ( block ulon )Tengkurak doc.goggle maps
Di wilayah RW. 002 yang diketuai oleh Bpk. SUPIWANA terdapat di wilayah yang
dinamakan BLOCK TENGAH yang membawahi 3 RT yaitu rt 004, rt 005 dan rt 006
4
Gambar 1.2 Wilayah RW 002 Ds. ( block tengah) Ds. Tengkurak dok. goggle maps
Di wilayah RW. 002 yang diketuai oleh Bpk. KASIM terdapat di wilayah yang
dinamakan BLOCK ETAN yang membawahi 3 rt yaitu RT 007, RT 008 dan rt 009
Gambar 1.3 Wilayah RW 003 Ds. ( block etan) Ds. Tengkurak dok. goggle map
Di dalam wilayah Rukun Warga 001 Desa Tengkurak terdapat RT. 001 yang diketuai
oleh bapak karsam beliau asli Putra Daerah setempat yang dengan sukarela berupaya
mengabdikan diri dalam pemerintahan Desa Tengkurak. Sebagai ketua Rt. 001 yang mempunyai
jumlah Penduduk sebanyak : 356 Jiwa, Laki-laki : 176 Jiwa , Perempuan : 180 Jiwa.
Di dalam wilayah Rukun Warga 001 Desa Tengkurak terdapat RT. 002 yang diketuai
oleh bapak sarmun Seperti halnya Ketua Rt. Yang lain beliau juga asli Putra Daerah setempat
yang dengan sukarela berupaya mengabdikan diri dalam pemerintahan Desa Tengkurak. Sebagai
ketua Rt. 002 yang mempunyai jumlah Penduduk sebanyak : 403 Jiwa, Laki-laki : 195 Jiwa ,
Perempuan : 208 Jiwa.
Di dalam wilayah Rukun Warga 001 Desa Tengkurak terdapat RT. 003 yang diketuai
oleh bapak samin Seperti halnya Ketua Rt. Yang lain beliau juga asli Putra Daerah setempat
yang dengan sukarela berupaya mengabdikan diri dalam pemerintahan Desa Tengkurak. Sebagai
ketua Rt. 003 yang mempunyai jumlah Penduduk sebanyak : 295 Jiwa, Laki-laki : 143 Jiwa ,
Perempuan : 152 Jiwa.
5
========= WILAYAH RT. 004 RW. 002 =========
Di dalam wilayah Rukun Warga 002 Desa Tengkurak terdapat RT. 004 yang diketuai
oleh bapak aswira Seperti halnya Ketua Rt. Yang lain beliau juga asli Putra Daerah setempat
yang dengan sukarela berupaya mengabdikan diri dalam pemerintahan Desa Tengkurak. Sebagai
ketua Rt. 004 yang mempunyai jumlah Penduduk sebanyak : 364 Jiwa, Laki-laki : 171 Jiwa ,
Perempuan : 193 Jiwa.
Di dalam wilayah Rukun Warga 002 Desa Tengkurak terdapat RT. 005 yang diketuai
oleh bapak sidik Seperti halnya Ketua Rt. Yang lain beliau juga asli Putra Daerah setempat yang
dengan sukarela berupaya mengabdikan diri dalam pemerintahan Desa Tengkurak. Sebagai ketua
Rt. 001 yang mempunyai jumlah Penduduk sebanyak : 338 Jiwa, Laki-laki : 157 Jiwa ,
Perempuan : 181 Jiwa.
Di dalam wilayah Rukun Warga 002 Desa Tengkurak terdapat RT. 006 yang diketuai
oleh bapak maryadi Seperti halnya Ketua Rt. Yang lain beliau juga asli Putra Daerah setempat
yang dengan sukarela berupaya mengabdikan diri dalam pemerintahan Desa Tengkurak. Sebagai
ketua Rt. 006 yang mempunyai jumlah Penduduk sebanyak : 351 Jiwa, Laki-laki : 162 Jiwa ,
Perempuan : 189 Jiwa.
Di dalam wilayah Rukun Warga 003 Desa Tengkurak terdapat RT. 007 yang diketuai
oleh bapak memi Seperti halnya Ketua Rt. Yang lain beliau juga asli Putra Daerah setempat
yang dengan sukarela berupaya mengabdikan diri dalam pemerintahan Desa Tengkurak. Sebagai
ketua Rt. 007 yang mempunyai jumlah Penduduk sebanyak : 300 Jiwa, Laki-laki : 134 Jiwa ,
Perempuan : 166 Jiwa.
Di dalam wilayah Rukun Warga 003 Desa Tengkurak terdapat RT. 008 yang diketuai
oleh bapak hulman Seperti halnya Ketua Rt. Yang lain beliau juga asli Putra Daerah setempat
yang dengan sukarela berupaya mengabdikan diri dalam pemerintahan Desa Tengkurak. Sebagai
ketua Rt. 008 yang mempunyai jumlah Penduduk sebanyak : 485 Jiwa, Laki-laki : 224 Jiwa ,
Perempuan : 271 Jiwa.
6
Di dalam wilayah Rukun Warga 003 Desa Tengkurak terdapat RT. 009 yang diketuai
oleh bapak samsuri Seperti halnya Ketua Rt. Yang lain beliau juga asli Putra Daerah setempat
yang dengan sukarela berupaya mengabdikan diri dalam pemerintahan Desa Tengkurak. Sebagai
ketua Rt. 009 yang mempunyai jumlah Penduduk sebanyak : 454 Jiwa, Laki-laki : 203 Jiwa ,
Perempuan : 254 Jiwa.
Demografi
a) Batas Wilayah
Secara demografis, Desa Tengkurak berbatasan dengan:
c) Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Tengkurak adalah ± 920 Ha, dengan penggunaannya sebagai
berikut:
a. Pemukiman : ± 30 Ha
b. Perkantoran : ±1 Ha
c. Pertanian : ± 30 Ha
d. Perkebunan : ±8 Ha
e. Peternakan : ± 20 Ha
f. Pertambakan : ± 844 Ha
g. Fasilitas Umum : ±2 Ha
h. Fasilitas Sosial : ±5 Ha
d) Topografi Desa
Secara umum keadaan Desa Tengkurak merupakan daerah dataran Rendah, dengan
ketinggian 2 meter diatas permukaan laut.
7
Desa Tengkurak mempunyai iklim tropis sehingga mempunyai pengaruh langsung
terhadap aktivitas pertanian dan pola tanam di desa ini.
Keadaan Sosial
a). Pendidikan
1. SD/ MI : 488 Orang
4. SLTA/MA : 0. buah
c). Kesehatan
a. Kematian Bayi
1. Jumlah Bayi lahir pada tahun ini : 9 orang
c. Cakupan Imunisasi
1. Cakupan Imunisasi Polio 3 : 1 orang
d. Gizi Balita
1. Jumlah Balita : 249 orang
8
2. Balita gizi buruk : 2 orang
d). Keagamaan.
Data Keagamaan Desa Tengkurak Tahun 2021 Jumlah Pemeluk :
- Masjid : 1 buah
- Musholla : 6 Buah
- Gereja : 0 buah
- Pura : 0 buah
- Vihara : 0 buah
Kondisi Ekonomi
a). Pertanian
Jenis Tanaman :
1. Padi sawah : 15 ha
2. Padi Ladang :0 ha
3. Jagung :0 ha
4. Palawija :0 ha
5. Tembakau :0 ha
9
6. Tebu : 0 ha
7. Kakao/ Coklat : 0 ha
8. Sawit : 0 ha
9. Karet : 0 ha
10. Kelapa :0 ha
11. Kopi :0 ha
12. Singkong :0 ha
13. Lain-lain :0 ha
b). Peternakan
Jenis ternak :
2. Sapi :0 ekor
3. Kerbau :0 ekor
5. Burung : 0 ekor
6. Lain-lain :-
c). Perikanan
1. Kolam Ikan : 844 ha
3. Lain-lain : .................. ha
3. PNS : 17 orang
4. Tukang :8 orang
5. Guru : 24 orang
10
6. Bidan/ Perawat :2 orang
8. Pesiunan :5 orang
11
3. Perangkat Desa : 7 Orang
c. Lembaga kemasyarakatan
1. LPM :1 Kelompok
2. PKK :1 Kelompok
3. Posyandu :3 Kelompok
4. Pengajian :2 Kelompok
5. Arisan :7 Kelompok
8. Gapoktan :1 Kelompok
12
SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA TENGKURAK
KECAMATAN TIRTAYASA
KABUPATEN SERANG
13
SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
(BPD) TENGKURAK KECAMATAN TIRTAYASA
KABUPATEN SERANG
sekretaris : SUBARI
2. DEVI SOLEHAT
3. MASNUN
4. TANA
14
SUSUNAN ORGANISASI LPM
DESA TENGKURAK KECAMATAN TENGKURAK
KABUPATEN SERANG
NAMA-NAMA ANGGOTA
Ketua : ROHMAT
Sekretaris : SURYADI
Bendahara : ADAM
Anggota : 1. WAHYUDIN
2. SAMUDI
3. MARDAN
4. AMEL
5. MAMAD
6. SAARI
15
BAB III
POTENSI DESA
Potensi adalah adalah segala sumberdaya yang ada di desa yang dapat digunakan untuk membantu pemecahan
masalah-masalah yang dihadapi oleh desa baik potensi sudah ada maupun potensi yang belum tergarap.
c. Sumberdaya Sosial
1. Majlis Taklim
2. Padepokan
3. PAUD
4. Guru-guru agama (Ustadz/zah)
16
5. Fasilitas Pendidikan Agama (Madrasah)
6. Masjid dan Mushalla
7. Fasilitas Pendidikan Umum
8. Tempat Belajar Masyarakat (TBM)
9. Peringatan Hari Besar Islam
10. Pengurus Jenazah
11. Tokoh Adat
12. Lembaga Adat
d. Sumberdaya Ekonomi
1. Lahan Pertanian
2. Lahan pertambakan
3. Lahan Perkebunan
4. Kolam Ikan
5. Rumput Laut
6. BUMDES
7. Lembaga Dana Bergulir
8. Pedagang dan swasta
9. Home Industri
10. Sarana produksi lainnya
MASALAH DESA
Masasalah Desa adalah masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa dan pemerintahan desa
berdasarkan hasil pengkajian keadaan
17
b. Bidang Pendidikan
1. Bangunan pelengkap (Infrastruktur) bidang pendidikan masih kurang (pagar sekolah, Sound system,
MCK, Kompter dll).
2. Pustaka Desa belum ada
3. Minat Baca Masyarakat kurang
4. Honor Guru masih kurang
5. Keterampilan dan teknis mengajar dengan metode baru masih kurang
6. Beasiswa bagi siswa miskin dan berprestasi belum ada
7. Belum terbentuknya PKBM (Kejar Paket)
8. Masih ada anak putus sekolah
c. Bidang Ekonomi
1. Belum ada pengembangan potensi ekonomi desa
2. Lembaga Ekonomi (UED SP) belum memberikan kontribusi yang nyata kepada pembangunan desa
3. Belum terlaksananya pelatihan-pelatihan di bidang peningkatan manajemen usaha dan pasca panen
4. Penggalian PAD Desa belum dioptimal
5. Rendahnya harga komoditas karet yang sejak 3 tahun terakhir mengalamai penurunan nyata
mengakibatkan pendapatan petani menurun drastis.
6. Lembaga ekonomi desa (BUMDES) belum berjalan.
e. Bidang Pemerintahan
1. Terbatasnya Sumberdaya Manusia dalam pelaksanaan Pemerintahan
2. Pelaku-pelaku pembangunan belum paham akan tugas dan fungsi
3. Pelayanan masyarakat masih belum optimal
4. Regulasi desa belum dibuat dan terdokumentasi dengan baik
5. Administrasi Desa yang belum dimanfaatkan secara optimal
6. Insentif yang diterima oleh Aparatur desa dan kelembagaan desa lainnya belum memadai
7. Kurangnya perhatian Pemerintah dalam hal pembinaan kepada Pemerintah Desa
f. Bidang Kesehatan
1. Masih kurangnya pelayanan kesehatan yang memadai
2. Pemanfatan Posyandu belum optimal
3. Kesadaran akan kesehatan keluarga yakni sanitasi lingkungan masih lemah
4. Kesadaran akan pentingnya makanan bergizi belum memadai
5. Penggunaan Poskesdes belum optimal karena belum ada listrik
6. Air Bersih belum tersedia
18
g. Bidang Kelembagaan
1. Masih rendahnya pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi kelembagaan desa
2. Tingkat pertemuan/rapat-rapat masih rendah
3. Belum tersusunnya rencana dan program kerja
4. Pembinaan dan Pendampingan Desa masih belum memadai
5. Belum adanya Tempat Belajar Masyarakat (TBM)
h. Bidang Kamtibmas
1. Belum Optimal kegiatan Siskamling
2. Rendahnya kesadaran masyarat untuk taat aturan
3. Sifat kebersamaan dan kegotongroyongan mulai luntur
k. Bidang Pertanian
1. Belum optimalnya kegiatan kelompok tani.
2. Masih rendahnya SDM petani.
3. Kurangnya penyuluhan dan pelatihan
4. Sarana produksi (Saprodi) pertanian tidak memadai.
5. Harga Saprodi yang mahal.
6. Harga komoditas perkebunan terutama karet rendah.
7. Susahnya pemasaran hasil produksi pertanian.
8. Belum optimalnya penggarapan bidang perternakan.
9. Alat Mesin Pertanian (Alsintan) belum ada, pengolahan tanah masih manual.
19
n. Bidang Pertanahan
1. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuat surat tanah.
2. Batas Tanah masih belum jelas.
3. Rendahnya partisipasi masyarakat dan menghibahkan tanah kepada Desa untuk pembangunan
BAB IV
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan
dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Tengkurak ini dilakukan
dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Tengkurak
seperti pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan
masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja
wilayah pembangunan di kecamatan.
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang
harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di atas misi.
Pernyataan visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di operasionalkan/dikerjakan.
Sebagaimana penyusunan visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan
partisipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Tengkurak.
Visi Desa
Setelah mendapat masukan dari seluruh pemangku kepentingan yang ada di desa, maka visi Desa Tengkurak
adalah :
20
Misi Desa
Untuk mencapai tujuan dari Visi di atas maka disusunlah Misi sebagai langkah-langkah
penjabaran dari visi tersebut di atas sebagai berikut :
Misi :
Perencanaan pembangunan desa adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah Desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat secara
partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan desa.
Agar Tujuan pembangunan desa benar-benar dapat diwujudkan, maka arah kebijakan
pembangunan desa hendaklan beroriantasi kepada azas manfaat yang berhasil dan berdaya guna.
Bukan hanya sekedar keinginginan segelintir elit desa, namun merupakan kebutuhan bersama
seluruh masyarakat desa tidak terkecuali masyarakat miskin dan terpinggirkan.
21
3. Menyusun Regulasi berupa Peraturan Desa untuk dapat mengelola sumber-sumber
pendapatan asli desa
4. Penyiapan perangkat-perangkat yang mengelola pendapatan desa.
5. Semua pendapatan desa wajib dicatat dan dibukukan untuk sebagai bahan
pertanggungjawaban Kepala Desa kepada masyarakat.
22
Program pembangunan desa merupakan penjabaran yang lebih detil dari Visi dan Misi
yang telah disusun. Berdasarkan evaluasi dan reviu terhadap RKP dan RPJM Desa tahun
sebelumnya melalui proses musyawarah desa, maka secara umum Program Pembangunan
Desa sama dengan arah kebijakan pembangunan desa yakni sebagai berikut :
Strategi Pencapaian
Strategi pencapaian pembangunan desa adalah sebagai berikut :
1. Bersama masyarakat desa, Pemerintah Desa bersinergi dan bersatu padu dalam kebersamaan
dan kegotongroyongan dalam membangun desa dengan asas-asal keadilan, partisipatif,
transparan dan bertanggung jawab
2. Menyusun langkah-langkah konkrit dan operatif prioritas pembangunan desa.
3. Melaksanakan pembangunan desa berdasarkan aturan dan petunjuk yang ada
4. Melakukan pengawasan terhadap proses-proses pembangunan desa
23
5. Melakukan pemanfaatan dan pelesarian kegiatan
6. Memberikan penghargaan dan sanksi yang proporsional dan bertanggung jawab
kepada pelaku pembangunan desa.
BAB V
PENUTUP
Dengan telah tersusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) ini
diharapkan akan dapat menjadi refrensi atau gambaran yang pasti untuk pelaksanaan
pembangunan di Desa Tengkurak Kecamatan Tirtayasa untuk jangka Enam tahun kedepan.
Semua program yang dicantumkan menjadi kebutuhan utama kondisi saat ini, tidak tertutup
kemungkinan ada program tambahan yang sifatnya darurat dan tidak bisa ditunda, karena tidak
tercantum dalam rencana program maka swadaya masyarakat sangat diperlukan berupa tenaga gotong
royong maupun material yang bisa diambil dari lokal desa.
Program ini hanya untuk 6 (enam) tahun, keberhasilan pembangunan sangat bergantung juga kepada
pembinaan, pendampingan dan anggaran yang tersedia. Pemerintah desa sedari dulu sudah sangat siap
melakukan pembangunan desa, sehingga visi dan misi desa yang sudah dicantum, bukan hanya sekedar
uraian kata-kata, namun terimplementasi menjadi alat untuk mensejahterakan masyarakat.
Demikian program-program yang telah direncakan. Semoga Allah SWT memberikan ridho, taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga hadirnya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 benar-benar merubah desa
menjadi lebih maju dan mandiri. Amin.
SURYADI
24
DAFTAR INVENTARISIR POTENSI
DESA : TENGKURAK
KECAMATAN : TIRTAYASA
KABUPATEN : SERANG
PROVINSI : BANTEN
1 2 3 4
LAHAN JALAN POROS
1 RT 1 SAMPAI RT 9 Milik Pemerintah
DESA
LAHAN TAMBAK
2 RT 04 S/D RT 07 Milik masyarakat
BANDENG
3 PASIR URUG RT 09 Milik Pemerintah
25
25 LAPANGAN BOLA RT. 09 Milik Pemerintah
DESA : TENGKURAK
KECAMATAN : TIRTAYASA
KABUPATEN : SERANG
PROVINSI : BANTEN
Keter
No Masalah Lokasi
angan
Rw. 01, Rw, 02, dan Rw Terjadi di musim
1 Kekurangan Air Bersih
03 kemarau
Rt. 03, Rt, 06, Rt, 07, Rt, 08,
2 Sering TerjadiBanjir dan Rt. 09
Terjadi di Musim Hujan
26
Tidak adanya Bantuan Modal Bagi
6 UMKM Desa Tengkurak Pimjaman Modal
12 Tunjangan Lembaga Desa Masih Minim Desa Tengkurak Honor yang belum layak
17 Belum adanya Honor Pengurus Jenazah Desa Tengkurak Belun adanya tunjangan
Beasiswa Kepada
18 Masih ada anak yang putus Sekolah Masyarakat
Masyarakat Putus Sekolah
27