Anda di halaman 1dari 35

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

TAHUN 2011 NOMOR 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR


NOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI INDRAGIRI HILIR,


Menimbang : a. bahwa untuk lebih meningkatkan kemampuan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa secara berdaya
guna dan berhasil guna dalam pelaksanaan tugas-tugas
umum bidang pemerintahan, pembangunan, dan
pelayanan terhadap masyarakat, serta dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat, perlu membentuk
desa baru yang berada dibeberapa Kecamatan dalam
wilayah Kabupaten Indragiri Hilir;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir tentang Pembentukan Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1965 tentang


Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Indragiri Hilir
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2754);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 4587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2006
tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006
tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan
Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 03
Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri
Hilir Tahun 2008 Nomor 03);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 14
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Penghapusan,
Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi
Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2008 Nomor 14 Seri E);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 23
Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Kewenangan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Lembaran
Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2008 Nomor 23);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Indagiri Hilir Nomor 31
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Lembaran Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2008 Nomor 31)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Indagiri Hilir Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Indagiri Hilir
Nomor 31 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Indragiri Hilir
(Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2010
Nomor 13).

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
dan
BUPATI INDRAGIRI HILIR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Indragiri Hilir.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir.
3. Bupati adalah Bupati Indragiri Hilir.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.
5. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.
6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat bardasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat
yang diakui dalam sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia, yang
berada di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berada di
wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
9. Batas Wilayah adalah tanda pemisah antara desa/kelurahan yang
bersebelahan baik berupa batas alam maupun batas buatan.
10. Desa Induk adalah desa asal yang berdasarkan aspirasi masyarakat dan
hasil penelitian terhadap potensi desa, dinilai layak untuk diadakan
pembentukan desa baru.

BAB II
TUJUAN PEMBENTUKAN DESA

Pasal 2
Pembentukan Desa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pelayanan terhadap masyarakat,
serta menumbuhkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB III
PEMBENTUKAN DESA

Pasal 3
Dengan Peraturan Daerah ini di bentuk :
1. Desa Sungai Intan di Kecamatan Tembilahan Hulu;
2. Desa Gembira di Kecamatan Gaung;
3. Desa Semambu Kuning di Kecamatan Gaung;
4. Desa Teluk Merbau di Kecamatan Gaung;
5. Desa Soren di Kecamatan Gaung
6. Desa Pintasan Kecamatan Gaung
7. Desa Pasir Emas di Kecamatan Batang Tuaka;
8. Desa Simpang Jaya di Kecamatan Batang Tuaka;
9. Desa Petalongan di Kecamatan Keritang;
10. Desa Nyiur Permai di Kecamatan Keritang;
11. Desa Lintas Utara Kecamatan Keritang;
12. Desa Kayu Raja di Kecamatan Keritang ;
13. Desa Harapan Makmur di Kecamatan Gaung Anak Serka;
14. Desa Kelumpang di Kecamatan Gaung Anak Serka;
15. Desa Idaman di Kecamatan Gaung Anak Serka;
16. Desa Simpang Tiga Daratan di Kecamatan Enok;
17. Desa Makmur Jaya di Kecamatan Kateman;
18. Desa Cahaya Baru di Kecamatan Mandah;
19. Desa Belaras Barat Kecamatan Mandah;
20. Desa Sepakat Jaya di Kecamatan Mandah;
21. Desa Surayya Mandiri di Kecamatan Mandah;
22. Desa Bidari Tanjung Datuk di Kecamatan Mandah;
23. Desa Pandan Sari di Kecamatan Sungai Batang;
24. Desa Mugo Mulyo di Kecamatan Sungai batang;
25. Desa kerta Jaya di Kecamatan Kempas;
26. Desa Kulim Jaya di Kecamatan Kempas;
27. Desa Danau Pulai Indah di Kecamatan Kempas;
28. Desa Sungai Rabit di Kecamatan Kempas;
29. Desa Terusan Beringin Jaya di Kecamatan Pelangiran;
30. Desa Hidayah di Kecamatan Pelangiran;
31. Desa Tanjung Labuh di Kecamatan Reteh;
32. Desa Sungai Mahang di Kecamatan Reteh;
33. Desa Sekayan di Kecamatan Kemuning.

Bagian Kesatu
Desa Sungai Intan

Pasal 4
(1) Desa Sungai Intan merupakan hasil pemekaran dari Desa Pulau Palas
Kecamatan Tembilahan Hulu.
(2) Luas wilayah Desa Sungai Intan adalah ± 52 Km 2 (Lima Puluh Dua
Kilometer Persegi), dengan Batas Wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Pulau Palas di Sungai Indragiri
b. Sebelah Selatan : Desa Sungai Ambat, Desa Simpang Tiga,
Kecamatan Enok
c. Sebelah Timur : Kelurahan Seberang Tembilahan Barat
d. Sebelah Barat : Kelurahan Tempuling Kecamatan Tempuling
(3) Wilayah Desa Sungai Intan meliputi :
.a Dusun Cempaka;
.b Dusun Sungai Nibung;
.c Dusun Sungai Intan;
.d Dusun Sungai Pinang; dan
.e Dusun Parit Dua Empat.
(4) Ibu Kota Desa Sungai Intan terletak di Dusun Sungai Intan.
Pasal 5
Dengan terbentuknya Desa Sungai Intan, maka luas wilayah Desa Pulau
Palas yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 32,78 Km 2 (Tiga Puluh Dua
koma Tujuh Puluh Delapan Kilometer Persegi), dengan batas wilayah sebagai
berikut :
.a Sebelah Utara : Desa Sungai Intan di Sungai Indragiri
.b Sebelah Selatan : Desa Pekan Kamis
.c Sebelah Timur : Kelurahan Tembilahan Hulu
.d Sebelah Barat : Kecamatan Tempuling

Pasal 6
Luas dan batas wilayah Desa Sungai Intan dan Desa Pulau Palas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat (2) dan Pasal 5 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran I dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedua
Desa Gembira

Pasal 7
(1) Desa Gembira merupakan hasil pemekaran dari Desa Teluk Kabung
Kecamatan Gaung.
(2) Luas wilayah Desa Gembira adalah ± 9 Km 2 (Sembilan Kilometer
Persegi), dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Teluk Kabung di Sei. Gaung
b. Sebelah Selatan : Desa Rambaian
c. Sebelah Timur : Desa Teluk Kabung di Parit Ampera
d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu di Sei. Pantet
(3) Wilayah Desa Gembira meliputi :
a. Dusun Gembira; dan
b. Dusun Muara Sabah.
(4) Ibu Kota Desa Gembira terletak di Dusun Gembira.

Pasal 8
Dengan terbentuknya Desa Gembira, maka luas wilayah Desa Teluk Kabung,
yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 76 Km 2 (Tujuh Puluhh Enam
Kilometer Persegi), dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Simpang Gaung
b. Sebelah Selatan : Desa Gembira di Sei. Indragiri
c. Sebelah Timur : Desa Simpang Gaung
d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu
Pasal 9
Luas dan batas wilayah Desa Gembira dan Desa Teluk Kabung,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dan Pasal 8 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran II dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketiga
Desa Semambu Kuning

Pasal 10
(1) Desa Semambu Kuning merupakan hasil pemekaran dari Desa Simpang
Gaung Kecamatan Gaung.
(2) Luas wilayah Desa Semambu Kuning adalah ± 22,5 Km 2 (Dua Puluh Dua
Koma Lima Kilometer Persegi), dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Simpang Gaung di Sungai Gaung
b. Sebelah Selatan : Desa Sungai Empat Kecamatan Gaung Anak
Serka
c. Sebelah Timur : Desa Pungkat
d. Sebelah Barat : Desa Teluk Kabung
(3) Wilayah Desa Semambu Kuning meliputi :
a. Dusun Taruntung;
b. Dusun Mulia; dan
c. Dusun Sejahtera.
(4) Ibu Kota Desa Semambu Kuning terletak di Dusun Sejahtera.

Pasal 11
Dengan terbentuknya Desa Semambu Kuning, maka luas wilayah Desa
Simpang Gaung yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 90,12 Km 2
(Sembilan Puluh koma Dua Belas Kilometer Persegi), dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Pelandungan Kecamatan Mandah
b. Sebelah Selatan : Desa Semambu Kuning di Sei. Gaung
c. Sebelah Timur : Desa Pungkat
d. Sebelah Barat : Desa Teluk Kabung

Pasal 12
Luas dan batas wilayah Desa Semambu Kuning dan Desa Simpang Gaung
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) dan Pasal 11 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran III dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keempat
Desa Teluk Merbau
Pasal 13
(1) Desa Teluk Merbau merupakan hasil pemekaran dari Desa Terusan
Kempas Kecamatan Gaung.
(2) Luas wilayah Desa Teluk Merbau adalah ± 7,5 Km 2 ( Tujuh koma Lima
Kilometer Persegi ) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Sungai Batang Tumu
b. Sebelah Selatan : Desa Terusan Kempas di Sungai Kuala
Kempas Ladang
c. Sebelah Timur : Desa Terusan Kempas di Sungai Penyaringan
d. Sebelah Barat : Desa Lahang Hulu
(3) Wilayah Desa Teluk Merbau meliputi :
a Dusun Abadi Jaya;
b. Dusun Simpang Buluh; dan
c. Dusun Teluk Bayur.
(4) Ibu Kota Desa Teluk Merbau terletak di Dusun Teluk Bayur.

Pasal 14
Dengan terbentuknya Desa Teluk Merbau, maka luas wilayah Desa
Terusan Kempas yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 126,5 Km 2
(Seratus Dua Puluh Enam koma Lima Kilometer Persegi) dengan batas
wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Sungai Batang Tumu
b. Sebelah Selatan : Desa Teluk Merbau di Sei. Kuala Kempas
Lahang
c. Sebelah Timur : Desa Kuala Gaung
d. Sebelah Barat : Desa Teluk Merbau di Sei. Penyaringan

Pasal 15
Luas dan batas wilayah Desa Teluk Merbau dan Desa Terusan Kempas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dan Pasal 14 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran IV dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian kelima
Desa Soren

Pasal 16
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Soren di Kecamatan Gaung
yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Kuala Lahang.
(2) Luas wilayah Desa Soren adalah ± 5 Km2 ( Lima Kilometer persegi ) dan
dengan batas – batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara dengan : Desa Lahang Hulu
b. Sebelah Selatan dengan : Desa Sungai Gaung
c. Sebelah Timur dengan : Desa Kuala Lahang di parit Ban
d. Sebelah Barat dengan : Desa Jerambang
(3) Wilayah Desa Soren meliputi :
a. Dusun Soren Besar
b. Dusun Soren Kecil
(4) Ibukota Desa Soren terletak di Dusun Soren Kecil

Pasal 17
Dengan terbentuknya Desa Soren, maka luas wilayah Desa Kuala Lahang,
yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 58 Km2 ( Lima Puluh Delapan
Kilometer Persegi ) dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Lahang Hulu
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Sungai Gaung
c. Sebalah Timur berbatasan dengan : Desa Terusan Kempas
d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Soren di Parit Ban

Pasal 18
Luas dan batas wilayah Desa Soren dan Desa Kuala Lahang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) dan Pasal 17 adalah sebagaimana
tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran V dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian keenam
Desa Pintasan

Pasal 19
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Pintasan di Kecamatan
Gaung yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Jerambang.
(2) Luas wilayah Desa Pintasan adalah ± 48 Km2 (Empat Puluh Delapan
Kilometer persegi ) dan dengan batas – batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara dengan : Desa Belantararaya
b. Sebelah Selatan dengan : Desa Tuasan dan Desa
Teluk Sungka Kecamatan Gaung
Anak Serka
c. Sebelah Timur dengan : Desa Jerambang
d. Sebelah Barat dengan : Desa Belantaraya
(3) Wilayah Desa Pintasan meliputi :
a. Dusun Beringin
e. Dusun Mekar
(4) Ibukota Desa Pintasan terletak di Pintasan
Pasal 20
Dengan terbentuknya Desa Pintasan, maka luas wilayah Jerambang, yang
merupakan Desa Induk, menjadi ± 70 Km2 ( Tujuh Puluh Kilometer Persegi )
dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Lahang Hulu
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Pintasan
c.Sebalah Timur berbatasan dengan : Kuala Lahang
d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Belantaraya

Pasal 21
Luas dan batas wilayah Desa Pintasan dan Desa Jerambang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) dan Pasal 20 adalah sebagaimana
tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran VI dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketujuh
Desa Pasir Emas

Pasal 22
(1) Desa Pasir Emas merupakan hasil pemekaran dari Desa Kuala Sebatu
Kecamatan Batang Tuaka.
(2) Luas wilayah Desa Pasir Emas adalah ± 90,246 Km 2 (Sembilan Puluh
koma Dua Ratus Empat Puluh Enam Kilometer Persegi) dengan batas
wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sungai Junjangan
b. Sebelah Selatan : Desa Kuala Sebatu 16
c. Sebelah Timur : Desa Kuala Sebatudi Parit Usaha Jadi
d. Sebelah Barat : Desa Rambaian Kecamatan Gaung Anak
Serka
(3) Wilayah Desa Pasir Emas meliputi :
a. Dusun Kuala Karya Mekar; dan
b. Dusun Sungai Ayah
(4) Ibu Kota Desa Pasir Emas terletak di Dusun Sungai Ayah.

Pasal 23
Dengan terbentuknya Desa Pasir Emas, maka luas wilayah Desa Kuala
Sebatu yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 354,78 Km 2 (Tiga Ratus Lima
Puluh Empat koma Tujuh Puluh Delapan Delapan Kilometer Persegi), dengan
batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Pasir Emas di Parit Maju Jaya
b. Sebelah Selatan : Desa Sialang Panjang
c. Sebelah Timur : Kelurahan Tempuling
d. Sebelah Barat : Desa Sungai Raya

Pasal 24
Luas dan batas wilayah Desa Pasir Emas dan Desa Kuala Sebatu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2) dan Pasal 23 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran VII dan
merupakan bagian yang terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedelapan
Desa Simpang Jaya

Pasal 25
(1) Desa Simpang Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Sungai Luar
Kecamatan Batang Tuaka.
(2) Luas wilayah Desa Simpang Jaya adalah ± 15 Km 2 (Lima Belas
Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sungai Empat Kecamatan Gaung Anak
Serka
b. Sebelah Selatan : Desa Sungai Luar di Parit 17
c. Sebelah Timur : Desa Sungai Luar di Parit 6
d. Sebelah Barat : Desa Sungai Rawa
(3) Wilayah Desa Simpang Jaya meliputi :
a. Dusun Hang Tuah;
b. Dusun Simpang Tiga;
c. Dusun Benteng Makmur; dan
d. Dusun Karya Jadi
(4) Ibu Kota Desa Simpang Jaya terletak di Dusun Simpang Tiga.

Pasal 26
Dengan terbentuknya Desa Simpang Jaya, maka luas wilayah Desa Sungai
Luar yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 69,79 Km 2 (Enam Puluh
Sembilan Koma Tujuh Puluh Sembilan Kilometer Persegi) dengan batas
wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sungai Empat Kecamatan Gaung Anak Serka
b. Sebelah Selatan : Sungai Batang Tuaka
c. Sebelah Timur : Desa Sungai Dusun
d. Sebelah Barat : Desa Simpang Jaya di Parit 6

Pasal 27
Luas dan batas wilayah Desa Simpang Jaya dan Desa Sungai Luar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) dan Pasal 26 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran VIII dan
merupakan bagian yang terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kesembilan
Desa Petalongan
Pasal 28
(1) Desa Petalongan merupakan hasil pemekaran dari Desa Sencalang
Kecamatan Keritang.
(2) Luas wilayah Desa Petalongan adalah ± 14 Km 2 (Tiga Puluh Satu
Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sencalang
b. Sebelah Selatan : Kabupaten Indragiri Hulu
c. Sebelah Timur : Desa Keritang Kecamatan Kemuning
d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu di Km.17
(3) Wilayah Desa Petalongan meliputi :
a. Dusun Suka Tani
b. Dusun Damai Rejo
c. Dusun Durian Kadam
d. Dusun Danau Rambai
(4) Ibu Kota Desa Petalongan terletak di Dusun Damai Rejo.

Pasal 29
Dengan terbentuknya Desa Petalongan, maka luas wilayah Desa Sencalang
yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 10,53 Km 2 (Dua Puluh Empat koma
Lima Puluh Tiga Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut
a. Sebelah Utara : Desa Pancur
b. Sebelah Selatan : Desa Petalongan
c. Sebelah Timur : Desa Keritang Kecamatan Kemuning
d. Sebelah Barat : Kabupten Indragiri Hulu

Pasal 30
Luas dan batas wilayah Desa Petalongan dan Desa Sencalang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dan Pasal 29 adalah sebagaimana
tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran IX dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kesepuluh
Desa Nyiur Permai

Pasal 31
(1) Desa Nyiur Permai merupakan hasil pemekaran dari Desa Teluk Kelasa
Kecamatan Keritang.
(2) Luas wilayah Desa Nyiur Permai adalah ± 5,5 Km 2 ( Lima koma Lima
Kilometer Persgi ) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Teluk Kelasa di Sungai Gangsal


b. Sebelah Selatan : Desa Keritang Kecamatan Kemuning
c. Sebelah Timur : Desa Kuala Lemang
d. Sebelah Barat : Desa Pengalihan
(3) Wilayah Desa Nyiur Permai meliputi :
a. Dusun Sukajadi;
b. Dusun Sukajadi Jaya;
c. Dusun Bunga Padi 1; dan
d. Dusun Bunga Padi 2
(4) Ibu Kota Desa Nyiur Permai terletak di Dusun Sukajadi.

Pasal 32
Dengan terbentuknya Desa Nyiur Permai, maka luas wilayah Desa Teluk
Kelasa yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 49 Km 2 (Empat Puluh
Sembilan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Harapan Tani Kecamatan Kempas
b. Sebelah Selatan : Desa Nyiur permai di Sei. Gangsal
c. Sebelah Timur : Desa Kuala Lemang
d. Sebelah Barat : Desa Pengalihan

Pasal 33
Luas dan batas wilayah Desa Nyiur Permai dan Desa Teluk Kelasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) dan Pasal 32 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran X dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kesebelas
Desa Lintas Utara

Pasal 34
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Lintas Utara di Kecamatan
Keritang yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Nusantara Jaya.
(2) Luas wilayah Desa Lintas Utara adalah ± 37,50 Km2 ( Tiga Puluh Tujuh
koma Lima Puluh Kilometer Persegi ) dan dengan batas – batas sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara dengan : Desa harapan Tani
b. Sebelah Selatan dengan : Desa Nusantara Jaya
c. Sebelah Timur dengan : Desa Pebenaan
d. Sebelah Barat dengan : Desa Kembang Mekar Sari
(3) Wilayah Desa Lintas Utara meliputi :
a. Dusun Nusantara II
a. Dusun Nusantara III
b. Dusun Mugomulyo; dan
c. Dusun Sinar Mas
(4) Ibukota Desa Lintas Utara terletak di Dusun Nusantara III

Pasal 35
Dengan terbentuknya Desa Lintas Utara, maka luas wilayah Desa Nusantara
Jaya, yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 48,80 Km2 ( Empat Puluh
Delapan koma Delapan Puluh Kilometer persegi ) dengan batas – batas
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Harapan Tani
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Batang Gangsal
c. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Kembang Mekar Sari
d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Pebenaan

Pasal 36
Luas dan batas – batas wilayah Desa Lintas Utara dan Desa Nusantara Jaya
Kecamatan Keritang adalah sebagaimana tergambar dalam peta wilayah pada
lampiran XI dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.

Bagian Keduabelas
Desa Kayu Raja

Pasal 37
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Kayu Raja di Kecamatan
Keritang yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Kota Baru Reteh.
(2) Luas wilayah Desa Kayu Raja adalah ± 10,725 Km² ( Sepuluh Ribu Koma
Tujuh Ratus Dua Puluh Lima Kilometer Persegi ) dan dengan batas –
batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara dengan : Desa Kota Baru Reteh di Sungai Nau
b. Sebelah Selatan dengan : Desa Lubuk Besar
c. Sebelah Timur dengan : Kabupaten Tanjung Jabung Barat/Jambi
d. Sebelah Barat dengan : Sungai Reteh

(3) Wilayah Desa Kayu Raja meliputi :


a. Dusun Teladan
b. Dusun Kayu Raja
c. Dusun Batang Geteh; dan
d. Dusun Reteh satu
(4) Ibukota Desa Kayu Raja terletak di Dusun Teladan

Pasal 38
Dengan terbentuknya Desa Kayu Raja, maka luas wilayah Desa Kota Baru
Reteh, yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 78,10 Km2 ( Tujuh Puluh
Delapan koma Sepuluh Kilometer persegi ) dengan batas – batas sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Sungai Gangsal
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Kayu Raja di Sungai Nau
c. Sebelah Timur berbatasan dengan : Seberang Pebenaan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Kotabaru Seberida

Pasal 39
Luas dan batas – batas wilayah Desa Kayu Raja dan Desa Kota Baru Reteh
Kecamatan Keritang adalah sebagaimana tergambar dalam peta wilayah pada
lampiran XII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.

Bagian Ketigabelas
Desa Harapan Makmur

Pasal 40
(1) Desa Harapan Makmur merupakan hasil pemekaran dari Desa Teluk
Tuasan Kecamatan Gaung Anak Serka.
(2) Luas wilayah Desa Harapan Makmur adalah ± 41 Km 2 (Empat Puluh
Satu Kilometer persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Jerambang Kecamatan Gaung
b. Sebelah Selatan : Desa Tasik Raya Kecamatan Batang Tuaka
c. Sebelah Timur : Desa Teluk Tuasan di Parit 5
d. Sebelah Barat : Kelurahan Sungai Empat
(3) Wilayah Desa Harapan Makmur meliputi :
a. Dusun Teluk Pergam;
b. Dusun Pergam Bertuah;
c. Dusun Aspan; dan
d. Dusun Irau
(4) Ibu Kota Desa Harapan Makmur terletak di Dusun Teluk Pergam.

Pasal 41
Dengan terbentuknya Desa Harapan Makmur, maka luas wilayah Desa
Teluk Tuasan yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 51 Km 2 (Lima Puluh
Satu Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Gaung
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Batang Tuaka
c. Sebelah Timur : Desa Teluk Sungka
d. Sebelah Barat : Desa Harapan Makmur di Parit 5

Pasal 42
Luas dan batas wilayah Desa Harapan Makmur dan Desa Teluk Tuasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) dan Pasal 41 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XIII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keempatbelas
Desa Kelumpang

Pasal 43
(1) Desa Kelumpang merupakan hasil pemekaran dari Desa Rambaian
Kecamatan Gaung Anak Serka.
(2) Luas wilayah Desa Kelumpang adalah ± 13,023 Km 2 (Tiga Belas koma
Dua Puluh Tiga Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Pungkat Kecamatan Gaung
b. Sebelah Selatan : Desa Sungai Luar Kecamatan Batang Tuaka
c. Sebelah Timur : Kelurahan Sungai Empat
d. Sebelah Barat : Desa Rambaian di Parit Buluh/Parit Besar
Taman
(3) Wilayah Desa Kelumpang meliputi :
a. Dusun Tinjau;
b. Dusun Kelumpang; dan
c. Dusun Dua Bersaudara
(4) Ibu Kota Desa Kelumpang terletak di Dusun Kelumpang.

Pasal 44
Dengan terbentuknya Desa Kelumpang, maka luas wilayah Desa Rambaian,
yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 97,97 Km 2 (Sembilan Puluh Tujuh
Koma Sembilan Puluh Tujuh Kilometer Persegi) dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Pungkat Kecamatan Gaung
b. Sebelah Selatan : Simpang Tiga Sungai Luar Kecamatan Batang
Tuaka
c. Sebelah Timur : Desa Sungai Empat Kecamatan Gaung Anak Serka
d. Sebelah Barat : Dusun Besar Taman Desa Rambaiyan Kecamatan
Gaung Anak Serka

Pasal 45
Luas dan batas wilayah Desa Kelumpang dan Desa Rambaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) dan Pasal 44 adalah sebagaimana
tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XIV dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Kelimabelas
Desa Idaman

Pasal 46
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Idaman di Kecamatan Gaung
Anak Serka yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Sungai Empat.
(2) Luas wilayah Desa Idaman adalah ± 81 Km2 ( Delapan Puluh Satu
Kilometer Persegi ) dan dengan batas – batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara dengan : Desa Sungai Empat di Sungai Anak Serka
b. Sebelah Selatan dengan : Kec. Batang Tuaka
c. Sebelah Timur dengan : Desa Harapan Makmur
d. Sebelah Barat dengan : Desa Kelumpang
(3) Wilayah Desa Idaman meliputi :
a. Dusun Harapan Jaya
b. Dusun Moga Mulya
c. Dusun Moga Darat
d. Dusun Kemang
e. Dusun Payung
(4) Ibukota Desa Idaman terletak di Dusun Payung

Pasal 47
Dengan terbentuknya Desa Idaman, maka luas wilayah Desa Sungai Empat,
yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 60,22 Km2 ( Enam Puluh koma Dua
Puluh Dua Kilometer Persegi ) dengan batas – batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Kec. Gaung
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Idaman di Sungai Anak Serka
c. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Harapan Makmur
d. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Kelumpang

Pasal 48
Luas dan batas – batas wilayah Desa Idaman dan Desa Sungai Empat
Kecamatan Gaung Anak Serka adalah sebagaimana tergambar dalam peta
wilayah pada lampiran XV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.

Bagian Keenambelas
Desa Simpang Tiga Daratan
Pasal 49
(1) Desa Simpang Tiga Daratan merupakan hasil pemekaran dari Desa
Simpang Tiga Kecamatan Enok.
(2) Luas wilayah Desa Simpang Tiga adalah ± 23 Km 2 (Dua Puluh Tiga
Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sungai Lokan
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Enok
c. Sebelah Timur : Desa Simpang Tiga di Parit Bengkok
d. Sebelah Barat : Desa Sungai Ambat
(3) Wilayah Desa Simpang Tiga Daratan meliputi :
a. Dusun Harapan Baru; dan
b. Dusun Mekar Sari
(4) Ibu Kota Desa Simpang Tiga Daratan terletak di Dusun Mekar Sari.

Pasal 50
Dengan terbentuknya Desa Simpang Tiga Daratan, maka luas wilayah Desa
Simpang Tiga yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 148,41 Km 2 (Seratus
Empat Puluh Delapan koma Empat Puluh Satu Kilometer Persegi) dengan
batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sungai Lokan
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Enok
c. Sebelah Timur : Kelurahan Teluk Medan
d. Sebelah Barat : Desa Simpang Tiga Daratan di Parit Bengkok

Pasal 51
Luas dan batas wilayah Desa Simpang Tiga Daratan dan Desa Simpang Tiga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) dan Pasal 50 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XVI dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketujuhbelas
Desa Makmur Jaya

Pasal 52
(1) Desa Makmur Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Sungai
Simbar Kecamatan Kateman.
(2) Luas wilayah Desa Makmur Jaya adalah ± 60 Km 2 (Enam Puluh
Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Kuala Selat


b. Sebelah Selatan : Sei. Simbar
c. Sebelah Timur : Laut
d. Sebelah Barat : Kecamatan Pelangiran
(3) Wilayah Desa Makmur jaya meliputi :
a. Dusun 1 Sungai Dendan; dan
b. Dusun 2 Sungai Dendan
(4) Ibu Kota Desa makmur Jaya terletak di Dusun 1 Sungai Dendan.

Pasal 53
Dengan terbentuknya Desa Makmur Jaya, maka luas wilayah Desa Sungai
Simbar yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 56,09 Km 2 (Lima Puluh Enam
koma Sembilan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Makmur Jaya
b. Sebelah Selatan : Desa Bidari Tanjung Datuk
c. Sebelah Timur : Laut
d. Sebelah Barat : Desa Batang Sari

Pasal 54
Luas dan batas wilayah Desa Makmur Jaya dan Desa Sungai Simbar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) dan Pasal 53 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XVII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedelapanbelas
Desa Cahaya Baru dan Desa Belaras Barat

Pasal 55
(1) Desa Cahaya Baru merupakan hasil pemekaran dari Desa Belaras
Kecamatan Mandah.
(2) Luas wilayah Desa Cahaya Baru adalah ± 14,130 Km 2 (Empat Belas
Koma Seratus Tiga Puluh Kilometer Persegi) dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Batang Sari
b. Sebelah Selatan : Desa Belaras di Sei. Peria
c. Sebelah Timur : Desa Batang Sari
d. Sebelah Barat : Desa Belaras di Sei. Peria
(3) Wilayah Desa Cahaya Baru meliputi :
a. Dusun Parit Baru;
b. Dusun Peria Hawa;
c. Dusun Peria Tasik;
d. Dusun Peria Pancur; dan
e. Dusun Sungai Telaga
(4) Ibu Kota Desa Cahaya Baru terletak di Dusun Parit Baru
Pasal 56
(1) Desa Belaras Barat merupakan hasil pemekaran dari Desa Belaras
Kecamatan Mandah.
(2) Luas wilayah Desa Belaras Barat adalah ± 14,130 Km 2 (Empat Belas
Koma Seratus Tiga Puluh Kilometer Persgi) dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Rotan Semelur Kecamatan Pelangiran
b. Sebelah Selatan : Desa Belaras di Sei. Belaras
c. Sebelah Timur : Desa Belaras di Parit Bagong Alang
d. Sebelah Barat : Desa Bente
(3) Wilayah Desa Belaras Barat meliputi :
a. Dusun Bagong Alang;
b. Dusun Bagong Pancur;
c. Dusun Menyolak;
d. Dusun Parit Baru; dan
e. Dusun Ringin
(4) Ibu Kota Desa Belaras Barat teletak di Dusun Bagong Alang.

Pasal 57
Dengan terbentuknya Desa Cahaya Baru dan Desa Belaras Barat, maka
luas wilayah Desa Belaras yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 258,12
Km2 (Dua Ratus Lima Puluh Delapan koma Dua Belas Kilometer Persegi)
dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Batang Sari
b. Sebelah Selatan : Desa Pulau Cawan
c. Sebelah Timur : Desa Cahaya Baru di Sungai Peria
d. Sebelah Barat : Desa Belaras Barat di Parit Bagong Alang

Pasal 58
Luas dan batas wilayah Desa Cahaya Baru, Desa Belaras Barat dan Desa
Belaras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2), Pasal 41 ayat (2)
dan Pasal 42 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada
Lampiran XVIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariPeraturan
Daerah ini.

Bagian Kesembilanbelas
Desa Sepakat Jaya
Pasal 59
(1) Desa Sepakat Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Batang Tumu
Kecamatan Mandah.
(2) Luas wilayah Desa Sepakat Jaya adalah ± 60 Km 2 ( Enam Puluh
Kilometer Persegi ) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Bantayan
b. Sebelah Selatan : DESA Terusan Kempas Kecamatan Gaung
c. Sebelah Timur : Desa Batang Tumu di Parit Tunas Harapan
d. Sebelah Barat : Desa Bantayan
(3) Wilayah Desa Sepakat Jaya meliputi :
a. Dusun Sepakat;
b. Dusun Karyawan;
c. Dusun Tungkal Baru; dan
d. Dusun Suka Jadi
(4) Ibu Kota Desa Sepakat Jaya terletak di Dusun Sepakat

Pasal 60
Dengan terbentuknya Desa Sepakat Jaya, maka luas wilayah Desa Batang
Tumu yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 85,2 Km 2 (Delapan Puluh Lima
koma Dua Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Bantayan dan Bakau Aceh
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Gaung
c. Sebelah Timur : Desa Pulau Cawan
d. Sebelah Barat : Desa sepakat Jaya di Parit Tunas Harapan

Pasal 61
Luas dan batas wilayah Desa Sepakat Jaya dan Desa Batang Tumu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (2) dan Pasal 60 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XIX dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh
Desa Surayya Mandiri

Pasal 62
(1) Desa Surayya Mandiri merupakan hasil pemekaran dari Desa Pelanduk
Kecamatan Mandah.
(2) Luas wilayah Desa Surayya Mandiri adalah ± 34,5 Km 2 (Tiga Puluh
Empat koma Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Igal
b. Sebelah Selatan : Desa Pelanduk di Sei. Pelanduk
c. Sebelah Timur : Desa Pelanduk di Parit Tanjung Baru
d. Sebelah Barat : Desa Pelanduk di Sei. Simpang Hulu
(3) Wilayah Desa Surayya Mandiri meliputi :
a. Dusun Simpang Hilir;
b. Dusun Simpang Tengah; dan
c. Dusun Simpang Hulu
(5) Ibukota Desa Surayya Mandiri terletak di Rembayan Surayya Dusun
Simpang Tengah.

Pasal 63
Dengan terbentuknya Desa Surayya Mandiri, maka luas wilayah Desa
Pelanduk yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 138,38 Km 2 (Seratus Tiga
Puluh Delapan koma Tiga Puluh Delapan Kilometer Persegi) dengan batas
wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Igal dan Surayya Mandiri
b. Sebelah Selatan : Desa Bantayan
c. Sebelah Timur : Desa Bakau Acah dan Desa Surayya Mandiri
d. Sebelah Barat : Kecamatan Pelangiran dan Desa Surayya Mandiri

Pasal 64
Luas dan batas wilayah Desa Surayya Mandiri dan Desa Pelanduk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (2) dan Pasal 63 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XX dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Satu


Desa Bidari Tanjung Datuk

Pasal 65
(1) Desa Bidari Tanjung Datuk merupakan hasil pemekaran dari Desa
Bekawan Kecamatan Mandah.

(2) Luas wilayah Desa Bidari Tanjung Datuk adalah ± 12 Km 2 (Dua Belas
Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sungai Simbar
b. Sebelah Selatan : Laut
c. Sebelah Timur : Desa Bekawan
d. Sebelah Barat : Laut

(3) Wilayah Desa Bidari Tanjung Datuk meliputi :


a. Dusun Bidari Utara;
b. Dusun Bidari Selatan; dan
c. Dusun Berongos

(4) Ibu Kota Desa Bidari Tanjung Datuk terletak di Dusun Bidari Utara.
Pasal 66
Dengan terbentuknya Desa Bidari Tanjung Datuk, maka luas wilayah Desa
Bekawan yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 28,65 Km 2 (Dua Puluh
Delapan koma Enam Puluh Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sungai Simbar Kecamatan Kateman
b. Sebelah Selatan : Laut
c. Sebelah Timur : Desa Bidari Tanjung Datuk di Sei. Saka Tiga
d. Sebelah Barat : Desa Batang Sari

Pasal 67
Luas dan batas wilayah Desa Bidari Tanjung Datuk dan Desa Bekawan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2) dan Pasal 66 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXI dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Dua


Desa Pandan Sari

Pasal 68
(1) Desa Pandan Sari merupakan hasil pemekaran dari Desa Kuala Patah
Parang Kecamatan Sungai Batang.
(2) Luas wilayah Desa Pandan Sari adalah ± 3,15 Km 2 (Tiga Koma Lima
Belas Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Pesanggarahan
b. Sebelah Selatan : Sungai Gangsal
c. Sebelah Timur : Desa Kuala Patah Parang di Sei. Penimang
Kanan
d. Sebelah Barat : Desa Kuala Sungai Batang

(3) Wilayah Desa Pandan Sari meliputi :


a. Dusun Surau;
b. Dusun Tuk Kaldun;
b. Dusun Japura; dan
c. Dusun Teluk Wenit
(4) Ibu Kota Desa Pandan Sari di Dusun Tuk Kaldun.

Pasal 69
Dengan terbentuknya Desa Pandan Sari, maka luas wilayah Desa Kuala
Patah Parang yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 12,56 Km 2 (Dua Belas
koma Lima Puluh Enam Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Kuala Enok Kecamatan Tanah Merah
b. Sebelah Selatan : Sei. Hujan
c. Sebelah Timur : Laut
d. Sebelah Barat : Desa Pandan Sari di Sei. Penimang Kanan

Pasal 70
Luas dan batas wilayah Desa Pandan Sari dan Desa Kuala Patah Parang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (2) dan Pasal 69 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Tiga


Desa Mugo Mulyo

Pasal 71
(1) Desa Mugo Mulyo merupakan hasil pemekaran dari Desa Benteng Barat
Kecamatan Sungai Batang.
(2) Luas wilayah Desa Mugo Mulyo adalah ± 10 Km 2 (Sepuluh Kilometer
Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kelurahan Pusaran Kecamatan Enok
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Pulau Kijang Kecamatan Reteh
c. Sebelah Timur : Kelurahan Benteng
d. Sebelah Barat : Desa Benteng Barat di Parit Melayu I dan Parit
Melayu II
(3) Wilayah Desa Mugo Mulyo meliputi :
a. Dusun Mekar I;
b. Dusun Mekar II; dan
c. Dusun Mugo Mulyo
(4) Ibu Kota Desa Mugo Mulyo terletak di Dusun Mugo Mulyo

Pasal 72
Dengan terbentuknya Desa Mugo Mulyo, maka luas wilayah Desa Benteng
Barat yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 22,28 Km 2 (Dua Puluh Dua
koma Dua Puluh Delapan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Kelurahan Pusaran Enok Kecamatan Enok
b. Sebelah Selatan : Pulau Kijang Kecamatan Reteh
c. Sebelah Timur : Desa Mugo Mulyo di Parit Melayu I dan Parit Melayu
II
d. Sebelah Barat : Desa Sanglar Kecamatan Reteh
Pasal 73
Luas dan batas wilayah Desa Mugo Mulyo dan Desa Benteng Barat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) dan Pasal 72 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada lampiran XXIII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Empat


Desa Kerta Jaya dan Desa Kulim Jaya

Pasal 74
(1) Desa Kerta Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Pekan Tua
Kecamatan Kempas.
(2) Luas wilayah Desa Kerta Jaya adalah ± 48 Km 2 (Empat Puluh Delapan
Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Teluk Kabung Kecamatan Gaung
b. Sebelah Selatan : Desa Pekan Tua di Sei. Indragiri
c. Sebelah Timur : Desa Teluk Kiambang
d. Sebelah Barat : Desa Harapan Jaya
(3) Wilayah Desa Kerta Jaya meliputi :
a. Dusun Limau Manis;
b. Dusun Maju Jaya;
c. Dusun Mandiri; dan
d. Dusun Mekar Jaya
(4) Ibu Kota Desa Kerta Jaya terletak di Dusun Mekar Jaya

Pasal 75
(1) Desa Kulim Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa Pekan Tua
Kecamatan Kempas.
(2) Luas wilayah Desa Kulim Jaya adalah ± 35 Km 2 (Tiga Puluh Lima
Kilometer Persegi) dengan batas wilayah :
a. Sebelah Utara : Desa Pekan Tua di Line 14
b. Sebelah Selatan : Desa Pancur Kecamatan Keritang
c. Sebelah Timur : Kelurahan Kempas Jaya
d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu
(3) Wilayah Desa Kulim Jaya meliputi :
a. Dusun Air Hitam;
b. Dusun Gemilang I; dan
c. DusunGemilang II
(4) Ibu Kota Desa Kulim Jaya terletak di Dusun Air Hitam

Pasal 76
Dengan terbentuknya Desa Kerta Jaya dan Desa Kulim Jaya, maka luas
wilayah Desa Pekan Tua yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 23,07 Km 2
(Dua Puluh Tiga koma Tujuh Kilometer Persegi) dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Harapan Jaya di Sei. Indragiri
b. Sebelah Selatan : Desa Kulim Jaya di Line 14
c. Sebelah Timur : Kelurahan Kempas Jaya
d. Sebelah Barat : Desa Bayas Jaya

Pasal 77
Luas dan batas wilayah Desa Kerta Jaya, Desa Kulim Jaya dan Desa Pekan
Tua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (2), Pasal 75 ayat (2) dan
Pasal 61 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada
Lampiran XXIV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Lima


Desa Danau Pulai Indah

Pasal 78
(1) Desa Danau Pulai Indah merupakan hasil pemekaran dari Desa Rumbai
Jaya Kecamatan Kempas.
(2) Luas wilayah Desa Danau Pulai Indah adalah ± 5,49 Km 2 (Lima Koma
Empat Puluh Sembilan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Sei. Gantang
b. Sebelah Selatan : Desa Karya Tani
c. Sebelah Timur : Dedsa Bagan JayaKecamatan Enok
d. Sebelah Barat : Desa Rumbai Jaya di Line 11
(3) Wilayah Desa Danau Pulai Indah meliputi :
a. Dusun Mekar Serumpun;
b. Dusun Pandan Harum; dan
c. Dusun Kelapa Sawit

(4) Ibu Kota Desa Danau Pulai Indah terletak di Dusun Kelapa Sawit.

Pasal 79
Dengan terbentuknya Desa Danau Pulai Indah, maka luas wilayah Desa
Rumbai Jaya yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 31,73 Km 2 (Tiga Puluh
Satu koma Tujuh Puluh Tiga Kilometer Persegi) dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sungai Gantang
b. Sebelah Selatan : Desa Karya Tani
c. Sebelah Timur : Desa Danau Pulai Indah di Line 11
d. Sebelah Barat : Desa Harapan Tani
Pasal 80
Luas dan batas wilayah Desa Danau Pulai Indah dan Desa Rumbai Jaya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (2) dan Pasal 79 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXV dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Enam


Desa Sungai Rabit

Pasal 81
(1) Desa Sungai Rabit merupakan hasil pemekaran dari Desa Bayas Jaya
Kecamatan Kempas.
(2) Luas wilayah Desa Sungai Rabit adalah ± 17,5 Km 2 (Tujuh Belas koma
Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Gaung
b. Sebelah Selatan : Desa Bayas Jaya di Sungai Indragiri
c. Sebelah Timur : Desa Pekan Tua
d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu
(3) Wilayah Desa Sungai Rabit meliputi :
a. Dusun Jasa Buana; dan
b. Dusun Bima Utama
(4) Ibu Kota Desa Sungai Rabit terletak di Dusun Jasa Bua

Pasal 82
Dengan terbentuknya Desa Sungai Rabit, maka luas wilayah Desa Bayas
Jaya yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 29,22 Km 2 (Dua Puluh
Sembilan koma Dua Puluh Dua Kilometer Persegi) dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sungai Rabit di Sei. Indragiri
b. Sebelah Selatan : Desa Teluk Kabung Kecamatan Gaung
c. Sebelah Timur : Desa Pekan Tua
d. Sebelah Barat : Kabupaten Indragiri Hulu

Pasal 83
Luas dan batas wilayah Desa Sungai Rabit dan Desa Bayas Jaya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2) dan Pasal 82 adalah sebagaimana
tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXVI dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Tujuh


Desa Terusan Beringin Jaya

Pasal 84
(1) Desa Terusan Beringin Jaya merupakan hasil pemekaran dari Desa
Teluk Bunian Kecamatan Pelangiran.
(2) Luas wilayah Desa Terusan Beringin Jaya adalah ± 4,8 Km 2 (Empat
koma Delapan Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Wonosari
b. Sebelah Selatan : Desa Bente Kecamatan Mandah
c. Sebelah Timur : Desa Teluk Bunian di Parit Andalas dan Parit
Rumbia
d. Sebelah Barat : Desa Simpang Kateman
(3) Wilayah Desa Terusan Beringin Jaya meliputi :
a. Dusun Teluk Lanjut;
b. Dusun Sukajadi; dan
c. Dusun Teluk Pundur
(4) Ibu Kota Desa Terusan Beringin Jaya di Dusun Teluk Lanjut.

Pasal 85
Dengan terbentuknya Desa Terusan Beringin Jaya, maka luas wilayah Desa
Teluk Bunian yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 5,2 Km 2 (Lima koma
Dua kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Wonosari
b. Sebelah Selatan : Desa Bente Kecamatan Mandah
c. Sebelah Timur : Desa Pelangiran
d. Sebelah Barat : Desa Terusan Beringin di Parit Andalas dan
Parit Rumbia

Pasal 86
Luas dan batas wilayah Desa Terusan Beringin Jaya dan Desa Teluk Bunian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 ayat (2) dan Pasal 85 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXVII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedupuluh Delapan


Desa Hidayah

Pasal 87
(1) Desa Hidayah merupakan hasil pemekaran dari Desa Rotan Semelur
Kecamatan Pelangiran.
(2) Luas wilayah Desa Hidayah adalah ± 8,86 Km 2 ( Delapan koma Delapan
Puluh Enam Kilometer Persegi ) dan dengan batas – batas sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Rotan Semelur di Sei. Nyirih dan Sei.
Nyirih Sialang Gerubuk
b. Sebelah Selatan : Sungai Nyirih dan Embun Puyih
c. Sebelah Timur : Kanal Batas BRS Desa Bente
d. Sebelah Barat : Kanal Batas PT GHS I
(3) Wilayah Desa Hidayah meliputi :
a. Dusun Mekar Sari;
b. Dusun Karya Murni;
c. Dusun Medan Baru;
d. Dusun Kemuning; dan
e. Dusun Tri Rejo
(4) Ibu Kota Desa Hidayah terletak di Dusun Karya Murni.

Pasal 88
Dengan terbentuknya Desa Hidayah, maka luas wilayah Desa Rotan Semelur
yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 17,72 Km 2 (Tujuh Belas koma Tujuh
Puluh Dua Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Tanjung Raja Kecamatan Kateman
b. Sebelah Selatan : Desa Bente Kecamtan Mandah
c. Sebelah Timur : Kelurahan Tagaraja
d. Sebelah Barat : Desa Hidayah

Pasal 89
Luas dan batas wilayah Desa Hidayah dan Desa Rotan Semelur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (2) dan Pasal 88 adalah
sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XXVIII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keduapuluh Sembilan


Desa Tanjung Labuh dan Sungai Mahang

Pasal 90
(1) Desa Tanjung Labuh merupakan hasil pemekaran dari Desa Sungai
Terab Kecamatan Reteh.
(2) Luas wilayah Desa Tanjung Labuh adalah ± 33,45 Km 2 (Tiga Puluh Tiga
koma Empat Puluh Lima Kilometer Persegi) dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Pulau Ruku
b. Sebelah Selatan : Desa Sei. Mahang di Parit Penghulu
c. Sebelah Timur : Propinsi Jambi
d. Sebelah Barat : Desa Sungai Terab di Sei. Terab
(3) Wilayah Desa Tanjung Labuh meliputi :
a. Dusun Dua Saudara;
b. Dusun Sinar Baru; dan
c. Dusun Utama
(4) Ibu Kota Desa Tanjung Labuh terletak di Dusun Dua Saudara.

Pasal 91
(1) Desa Sungai Mahang merupakan hasil pemekaran dari Desa Sungai
Terab Kecamatan Reteh.
(2) Luas wilayah Desa Sungai Mahang adalah ± 29,30 Km 2 (Dua Puluh
koma Tiga Puluh Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sei. Terab di Parit Dulah dan Desa Tanjung
Labuh di Parit Penghulu
b. Sebelah Selatan : Propinsi Jambi
c. Sebelah Timur : Propinsi Jambi
d. Sebelah Barat : Desa Sei. Asam
(3) Wilayah Desa Sungai Mahang meliputi :
a. Dusun Utama;
b. Dusun Tengah; dan
c. Dusun Kerta Jaya
(4) Ibu Kota Desa Sungai Mahang terletak di Dusun Utama.

Pasal 92
Dengan terbentuknya Desa Tanjung Labuh dan Sungai Mahang, maka luas
wilayah Desa Sungai Terab yang merupakan Desa Induk, menjadi ± 89,05
Km2 (Delapan Puluh Sembilan koma Lima Kilometer Persegi) dengan batas
wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Pulau Ruku
b. Sebelah Selatan : Desa Sungai Mahang di Parit Dullah
c. Sebelah Timur : Desa Tanjung Labuh di Sei. Terab
d. Sebelah Barat : Desa Sungai Asam

Pasal 93
Luas dan batas wilayah Desa Tanjung Labuh, Desa Sungai Mahang dan
Desa Sungai Terab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (2) dan
Pasal 91 adalah sebagaimana tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran
XXIX dan merupakan bagian yang tidak terpisah dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketigapuluh
Desa Sekayan

Pasal 94
(1) Desa Sekayan merupakan hasil pemekaran dari Desa Keritang
Kecamatan Kemuning.
(2) Luas wilayah Desa Sekayan adalah ± 20,5 Km2 ( Dua Puluh Koma Lima
Kilometer Persegi ) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Sekara Kecamatan Keritang
b. Sebelah Selatan : Desa Keritang Kecamatan Kemuning
c. Sebelah Timur : Desa Keritang di Sungai Bunian
d. Sebelah Barat : Desa Keritang di Pagar Air
(3) Wilayah Desa Sekayan meliputi :
a. Dusun Tenang; dan
b. Dusun Semacam
(4) Ibu Kota Desa Sekayan terletak di Dusun Tenang.

Pasal 95
Dengan terbentuknya Desa Sekayan, maka luas wilayah Desa Keritang yang
merupakan Desa Induk, menjadi ± 70,13 Km2 (Tujuh Puluh koma Tiga Belas
Kilometer Persegi) dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kabupaten Indragiri Hulu
b. Sebelah Selatan : Desa Batu Ampar
c. Sebelah Timur : Desa Sekayan di Sei. Bunyian
d. Sebelah Barat : Desa Batu Ampar

Pasal 96
Luas dan batas wilayah Desa Sekayan dan Desa Keritang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 94 ayat (2) dan Pasal 95 adalah sebagaimana
tergambar dalam Peta Wilayah pada Lampiran XX dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB IV
PELAKSANAAN PEMERINTAHAN

Pasal 97
(1) Untuk memimpin jalannya pemerintahan di desa hasil pemekaran (desa
yang baru dibentuk), Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa yang
berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Kantor Kecamatan
yang bersangkutan.
(2) Masa jabatan Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) paling lama 6 (enam) bulan, dengan tugas pokok :
a. Melaksanakan Pemilihan Kepala Desa;
b. Membentuk Badan Permusyawaratan Desa yang anggotanya berasal
dari wakil penduduk Desa bersangkutan yang ditetapkan dengan
cara musyawarah dan mufakat;
c. Menjalankan tugas-tugas pemerintahan desa, hingga Kepala Desa
Terpilih di tetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.
(3) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh Perangkat Desa.
(4) Untuk Sekretaris Desa, diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang
memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(5) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diangkat
oleh Penjabat Kepala Desa dari penduduk desa

Pasal 98
Tatacara pengangkatan Perangkat Desa berpedoman pada ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 99
Mekanisme penyerahan, pembiayaan, personil, perlengkapan dan
dokumentasi serta pengaturan lebih lanjut mengenai pembagian kekayaan
masing-masing desa diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 100
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang
mengenai pedoman teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati

Pasal 101

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir.

Ditetapkan di Tembilahan
Pada tanggal 2 Maret 2011
BUPATI INDRAGIRI HILIR,

H. INDRA MUCHLIS ADNAN

Diundangkan di Tembilahan
Pada tanggal 2 Maret 2011
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR,

H. ALIMUDDIN, RM
Pembina Utama Madya
NIP. 19550621 198603 1 002

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR


TAHUN 2011 NOMOR 6

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
NOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA

I. UMUM
Dengan ditertibkan Peraturan Daerah nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan, Penghapuskan,Penggabungan Desa dan Perubahan status
desa menjadi Kelurahan disebutkan bahwa Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan megurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Republik Indonesia.
Selanjutnya tujuan pembentukan desa adalah dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudmya
kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan persyaratan – persyaratan
yang telah ditentukan.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 – Pasal 93
Cukup Jelas
Pasal 94
Ayat (1)
Pejabat Kepala Desa diusulkan oleh Camat
Ayat (2)
Jika belum dapat menyelesaikan tugas Penjabat masih bisa diperpanjang
paling lama 6 ( enam ) bulan.

Ayat (3) dan Ayat (5)


Perangkat Desa diangkat berdasarkan Peraturan Daerah nomor 15 Tahun
2009 tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan,dan Pemberhentian
Perangkat Desa
Ayat (4)
Cukup Jelas
Pasal 95 – Pasal 98
Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR


TAHUN 2011 NOMOR 6

Anda mungkin juga menyukai